Pesan Cinta dari Google Analytics

Berdebu, banyak sarangnya, jamuran, dan lain-lain merupakan istilah yang cocok dengan blog saya kali ini. Hmm, bahkan aktivitas yang kelihatan hanya sekali-kali dalam sebulan. Ck, ck, ck. Sungguh memprihatikan sekali. 

Serangan kegabutan drama mengerjakan lanjutan bagian skripsi pun dimulai. Suntuk dan tidak bisa berpikir menjadi pemaksa peleraiannya. Kalau postingan ini topiknya nyasar entah ke mana-mana mohon dimakluminlah ya. 

Jadi ceritanya saya mencoba rajin membuka pesan e-mail. Iseng-iseng malah menemukan pesan cinta dari google analytics. Ini kali kedua saya mendapatkan pesan tersebut dan bisa mengetahui perkembangan blog ini dengan pesan yang dijapriin. Heseh. 

Sebenarnya saya bawakan topik ini bukan bermaksud untuk riya. Hiks. Hanya saja, ingin mencoba belajar dari apa yang saya lihat dan mengolahnya menjadi pembelajaran. Asyik kan. Pengalaman orang lain bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan. 

Kalau begitu langsung saja cuz saya tampilkan pesan yang penuh makna itu. 


Yah, walauapun enggak banyak pengunjung yang datang. Setidaknya jumlah pengunjung semakin meningkat setiap bulannya. Yeay, padahal saya jarang posting malah. Terima kasih kepada pembaca setia yang bersedia melipir ke blog ini. Walaupun saya tidak tahu siapa-siapa saja. Setidaknya saya tahu ada yang datang. Eh, apaan sih
    Hanya itulah yang bisa ditampilkan oleh sih Mbak google Analytics-nya. Meskipun berupa angka, tetapi memiliki makna yang berharga. Kabar baiknya adalah menambah semangat saya untuk memposting tulisan yang bermanfaat nih. 
    Nah, saya akan mencoba menganalisa nih dari gambar grafik yang sebelah kanan ya. Jumlah pengunjung yang masuk melalui sosial media ada 43.0%. Kalau dibilang lumayan banyaklah. Bisa dari Instagram, WhatsApp, Facebook, dan Twitter. Pokoknya yang saya rasa pernah membagikannya di media sosial. Pengunjung yang paling sering saya dapatkan biasanya dari WhatsApp. 
    Organic Search atau pengunjung organik merupakan orang-orang yang datang sendiri ke blog saya. Yah, seperti orang pada biasanya mencari informasi di pencarian google. Pas pula ketemu topik yang pas. Maka mereka berkunjunglah. Kalau saya bilang lumayanlah yang datang. Walaupun enggak banyak. Sekitar 34.0 % merupakan sebuah pencapain yang meningkat dari bulan sebelumnya. 
    Sedangkan Other Sesion  itu bisa dari mesin pencarian yang lainnya. Misalnya dari Bing, Yahoo, Uc Browser, dan lain-lain. Kalau saya perhatikan lebih lanjut, pengunjung dari luar negeri pun juga sering mampir. Alhamdulillahnya, pengunjung dari Indonesia lebih banyak. 
    Nah, sekarang kita beralih ke gambar yang ada di sebelah kiri ya. Pada nominal 87 merupakan jumlah orang yang datang. Sedangkan jika dipersentasikan bernilai 5.4%. 
    Sedangkan Sesi di situ berjumlah 144, jika dipersentasikan bernilai 7,6 %. Maksud dari 144 itu adalah berapa kali mereka berkunjung ke blog saya. Bisa saja kan satu pengguna beberapa kali ngelihat blog saya. 
    Ada lagi nih yang unik. Bounce rate yang berarti orang-orang yang kepoin blog saya. Jadi, dia enggak hanya mengunjungi satu artikel saja. Namun juga artikel lainnya yang ada di sana. Lumayanlah ya kalau dilihat dari nilai yang biru itu sekitar 77.0%
    Pada durasi rata-rata per sesi lumayanlah kalau dibilang, sekitar satu menit lima detik. Yeay, berarti ada yang baca nih. Hmm, kepedean.

    Nah, berhubung kali ini memang topiknya adalah pesan cinta saja dari Mbak Google Analytics. Maka saya akhirilah cuap-cuap kali ini. Sebenarnya banyak banget nih kegunaan dari google analytics. Nah, untuk mendapatkannya pun dengan daftar dulu di sana. Baru deh, kita bakalan diberikan data-data yang bisa dijadikan sebagai tolak ukur meningkatkan blog. Wuah, asyik banget nih jika dijadikan penelitian.  

Sampai jumpa di pesan cinta berikutnya ya. Hehe, siapa tahu pesan itu bisa juga dari kamu. 
Salam rindu
Harumpuspita. 


Harapan di Hari Blogger Nasional

Ah, rasanya memang sudah lama sekali saya tidak menulis di blog lagi. Padahal dulu di awal-awal ketika akhir tahun 2019 hingga memiliki top level domain pun lumayan rajinlah. Eh, ketika sudah top level domain malah malas-malasan. Weleh, skip dulu ya kan.

Mari kita lanjut pembahasan tentang masa depan. Heseh, iya nih. Saya lebih suka merancang masa depan yang gemilang di masa sekarang. Sedangkan masa lalu itu bisa dijadikan pelajaran. Yah, anggap sajalah semuanya memang sudah berlalu. Meskipun kenangan itu sayang bila dilupakan, heseh. 

Tahu enggak sih kalau tanggal 27 Oktober itu diperingati sebagai Hari Blogger Nasional? Nah, hari spesial ini ada sejak tahun 2007. Ketika itu pertama kali dicanangkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Harapannya blog bisa menjadi manfaat bagi orang banyak. 

Berbicara perihal manfaat, saat ini saya ingin maju di depan untuk memperjuangkannya. Ya, walaupun dulunya blog merupakan ajang curhatan belaka dan enggak kepikiran bisa bermanfaat bagi orang banyak. Ternyata setelah ditelusuri lagi lebih nyaman dan mengasyikkan. Apalagi sesama blogger saling mendukung. Rasanya ya seperti mendapatkan jackpot gitu. Apalagi bisa mengelolanya secara mandiri. 

Meskipun tanggal pengunggahan cuap-cuap ini tidak bertepatan tanggal 27 Oktober. Bagi saya, hari blogger ini setiap hari. Kapan pun dan di mana pun saya bisa kok menulis blog. Ya tergantung dengan situasi dan kondisi. Palingan perayaannya hanya tanggal 27. Ternyata ada juga kok yang ngucapin, "Selamat hari blogger Nasional." Ah, rasanya menyejukkan sekali. #Jlep. 

Kalau membahas perihal harapan. Setiap orang pasti memiliki harapan di masa depan menjadi lebih baik lagi. Begitu pula saya yang tidak ingin ketinggalan. Hanya saja, harapan di sini memang harus dispesifikkan lagi supaya mudah digapai. Ya, ini seumpama dengan kata sukses. "Semoga sukses ya." Padahal konsep 'sukses' di sini itu ya luas. Sukses menjalankan misi bangun pagi misalnya. Maka ada beberapa kesuksesan yang ingin saya capai untuk ke depannya. 

1. Blog sebagai wadah ternyaman
Bagi saya, blog merupakan rumah saya sendiri. Ya iya dong, kan pemiliknya saya sendiri nih. Hehe, mana tahu kan ada juga yang mau menjadi pengurus rumah saya jika saya sedang sibuk. #plak
Oke kembali ke laptop. 
Ada beberapa alasan kenapa saya mengambil nama Diary Harumpuspita. "Kok enggak Henny saja sih? Kan lebih gampang dapat followersnya. Lagian kalau disebut Harum orang lain malah enggak kenal." 
Saya pun awalnya juga berpikir seperti orang itu. Enggak banyak orang yang tahu tentang Diary Harumpuspita selain di kalangan para penulis. Apalagi penulis lainnya juga sering manggil saya Harum. 
Ya, pertama-tama saya terinspirasi dengan nama panggilan dulu selama SMA. Guru biologi saya waktu itu manggil saya dengan sebutan Henny Puspita Sari harum mewangi sepanjang hari. Seketika saya langsung auto senang dong. Langka banget ada yang mau memuji seperti itu. Ya, walaupun kebetulan nama saya mirip dengan nama orang terdekatnya. Makanya saya dipanggil begitu kadang-kadang. 

Nah, yang kedua faktor dorongang lingkungan juga sih. Ketika saya memiliki keinginan menulis. Namun tidak ada yang mendukung. "Ngapain nulis? Emang mau makan apa dari nulis?" 
Kebetulan saya orangnya memang suka rajin jika menyangkut tentang belajar. Saya tidak ingin menjadi orang yang hanya sekadar rajin saja, tetapi juga ingin memberi kenyamanan bagi orang lain. 
Harum itu identik dengan kenyamanan. Siapa sih yang enggak suka dengan harumnya sesuatu? Bahkan bunga yang harum pun banyak penggemarnya. 
Sedangkan nama Puspita ini saya ambil untuk mengingatkan saya pada saudara saya. Abang saya nama belakangnya Puspito, adiknyanya saya nama belakangnya juga Puspita. Ya, sekalian saja mengharumkan keluarga. Harapannya blog ini bisa menjadi tempat ternyaman untuk disinggahi. Banyak orang yang mengunjunginya dan bermanfaat bagi orang lain. 

2. Rajin posting
Rajin nulis, tetapi enggak rajin posting. Saya juga termasuk di dalamnya. Akhirnya, terlalu banyak draf dan saya bingung melanjutkannya. Sepenggal-penggal mulu. Ketika dilanjutkan tidak relevan dengan suasana hati. Ya, parahnya hanya sekadar judul doang di draf. Kalau rajin posting otomatis tulisan harus selesai ya kan. Harapannya saya ingin membangun kembali kejayaan di masa lalu. Minimal seminggu sekali buat konten, bertahap hingga posting setiap hari. Minimal-minimal berani posting deh. 

3. Semakin Kreatif
Adakalanya, blog akan semakin ciamik jika dilengkapi dengan kode-kode. Seperti blog para senior lainnya. Banyak juga deh yang ingin saya pelajari. Infografis yang memudahkan pembaca juga oke. Rasanya perlu banyak waktu untuk memahami dan mempelajari itu semuanya. Namun akan mengasyikkan jika memang sudah memiliki keinginan dalam diri. Selagi punya keinginan kenapa enggak?

4. Berani ikut lomba blog
Biasanya yang membuat ramai blog salah satunya adalah ikut lomba blog. Kalau para blog senior lainnya biasanya sih kerjasama dengan bisnis lainnya. Kalau saya yang pemula ini sepertinya belajar rajin ikut lomba aja dulu. Mana tahu kan bisa terbiasa mengulas sesuatu dengan kreatif ke depannya. 
Terus dikenal orang dan mendapatkan tawaran kerjasama deh. Insyaa Allah. 
Kalau ikut lomba ini kadang yang membuat gregetan. Bisa nggak ya, mampu nggak ya menyelesaikan tulisan dengan baik. 

5. Wadah silatuhrami
Silatuhrami identik dengan mengunjungi. Jika memungkinkan, saya juga ingin nih rajin blog walking ke blog lainnya. Mengisi kehidupan tulisan blog yang terposting dan menambah pengetahuan seiring berjalannya waktu. Bagi penulis, kehadiran pembaca yang meninggalkan jejak berupa komenan walaupun hanya sekadar bertanya merupakan suatu hal yang berharga. Terkadang bisa menjadi tolak ukur kualitas blog. Saya berharap ke depannya memiliki waktu yang luang sehingga bisa main-main ke blog lainnya. Yah, namanya juga kehidupan. Kadang kesibukannya tidak bisa ditentukan. Namun biasanya kalau orang yang sudah terniat banget. Apa pun pasti diusahakan.

Alhamdulillah, akhirnya selesai juga luahan hati saya tentang blog kali ini. Yeay, setelah sekian lama vakum dari menulis dengan dalih entah apa-apa.  Saya bersyukur bisa tergerak hati untuk memperjuangkan tulisan kembali.

Kalau ada yang nanya, selama pandemi ini ngapain saja sih? Saya bingung sebenarnya ingin mengatakan apa. Soalnya saya malah enggak produktif. Kebanyakan galau bin pusing. Kalau keluar rumah sih iya juga. Palingan kalau ada keperluan, sedangkan keperluannya ngerjain skripsi bareng teman atau belajar hal lainnya. 

Itu saja deh. 

Salam Rindu
Harumpuspita










































Kompetisi Lomba Review Novel Storial-Belajar Move On Bersama Novel Putus Karya Erwina

 First of all, Alhamdulillah akhirnya di Storial bisa top up coin dengan cara melalui pulsa. Yeay, saya bisa ikutan juga nih lomba review novel Premium yang ada di sana. Nah, sebagai #GenerasiBacaOnline saya mengikuti  #ReviewNovelStorial nih untuk memeriahkan #BulanBahasadiStorial. 

Storial merupakan wadah cerita yang paling asyik dijelajahi jika menyangkut dengan karya-karya yang berkualitas. Selain bisa dibaca di aplikasi android. Storial bisa dibaca juga melalui website resminya di Storial.co. Kalau dulu saya selalu mengaksesnya lewat website. 

Kalau ketemu dengan pembaca lainnya saya pasti bakalan rekomendasikan ke mereka kalau mau baca tulisan yang bagus-bagus itu ya di Storial dan enggak bakalan nyesel deh.

Buktinya saya bakalan nagih kalau disuruh baca. Apalagi ketemu penulis favorite di sana. Storial memang wadah yang bikin betah buat membaca dan menulis cerita. Ya, walaupun di aplikasinya sendiri masih dalam pengembangan. Namanya juga seiring berjalannya waktu, pasti ada yang berubah dong sesuai dengan kebutuhan. Semoga kedepannya semakin jaya dan sukses. 

Oke, sekarang ini saya akan langsung saja ya beralih ke intinya. Heseh, review novel terkece dan amat berkesan menurut saya.


Judul Buku       : Putus

Kategori Cerita : Young Adult

Penulis              : Erwina

Jumlah bab       : 52

Siapa pun itu. Jelas tidak ada yang menginginkan berakhirnya sebuah hubungan ketika sudah terjalin bertahun-tahun. Tidak mudah melupakan dan banyak sekali kenangan yang membuat diri rentan terperangkap di dalamnya. Apalagi melupakannya dalam waktu dekat.

Ada pula yang mencibir seolah-olah orang yang sedang mengalami hal itu memang layak begitu. "Ngapain juga pacaran lama-lama. Toh ujungnya enggak menikah." Ada juga cibiran yang lebih halus menghampiri mereka. "Jagain jodoh orang ya."

Hal ini terjadi pada Alma dan Faiz. Mereka sudah menjalin hubungan selama sepuluh tahun. Tiba-tiba Faiz mengatakan putus secara sepihak setelah makan bersama dengan Alma. Alma yang mencoba mengerti pun berusaha tegar sebisanya dan tidak menangis di hadapan Faiz.   

Belajar move on pun memang tidak mudah. Untungnya Alma memiliki sahabat yang selalu ada yaitu Lilian. Meskipun Lilian sedang persiapan menjelang pernikahan, ia turut andil memberikan petuah dan membantu dalam proses pernikahan. Sosok yang berpikir bahwa hidup ini memang harus realistis. Hal yang lebih menariknya adalah kak Andri yang merupakan rekan kerja Alma ternyata sudah memiliki perasaan sejak lama dan menantikan putus.

Hal kedua yang harus dilakukan setelah putus: Blokir semua media komunikasi dengan mantan. (Bab 5-Alma)

Kisah ini memberikan sebuah tips untuk belajar move on, baik dari sisi Alma maupun Faiz. Hanya saja, ketika Alma sudah menerima segalanya dengan lapang dada. Faiz malah belum mengklarifikasikan kepada kedua orang tuanya bahwa mereka sudah putus. Hal inilah yang menjadi keriwetan tersendiri ketika Alma tidak bisa mengatakan keadaan yang sebenarnya kepada Maminya Faiz saat terbaring di rumah sakit.

Penulisnya sendiri sangat lihat membuat pembaca bertanya-tanya dengan alasan mereka putus. Sangat berakhir tidak jelas. Padahal mereka berdua juga sama-sama sudah bekerja dan siap jika berakhir ke pelaminan. Faiz yang sedang merintis startup dan Alma yang sedang bekerja sebagai colorist.

Banyak hal yang membuat ide cerita ini sungguh menarik ketika dibaca. Ketika Alma berusaha memahami keadaan Faiz yang berada di titik terendah. Beberapa spekulasi pun berdatangan. Ada apa dengan Faiz? Bagaimana Alma menyikapinya? Akankah mereka memang berakhir tidak jelas? Apalagi memang sudah ada kak Andri yang siap melamar.

Suasana hati ketika membaca kisah ini rasanya seperti naik roller coaster. Bahasanya yang mudah dimengerti dan sangat realistis dengan kehidupan masa kini. Rasanya bikin nagih dan ingin menyelesaikannya dengan segera.

Kisah ini tidak hanya cocok bagi orang yang sedang belajar move on, tetapi siapa pun yang sedang tertarik dengan sebuah hubungan. Termasuk saya, ya walaupun belum pernah mengalami putus. Ternyata begini toh rasanya. Oh, begitu ya. Maklumlah, belum pernah taken. Heheh …

Banyak pesan yang bisa saya adobsi di sini. Pertama kegigihan mereka berdua dalam bekerja yang membuat jiwa rebahan saya ingin menyingkir dan ikutan tekun juga. Terutama kedua tokoh utama yang menjadi poin penting dalam cerita ini. Kemudian tanggung jawab yang harus segera diselesaikan dengan tuntas. Serta tokoh bijak lainnya seperti orang tua mereka masing-masing dan para sahabat mereka yang mengisi jalan cerita. Terutama Lilian yang selalu ada buat Alma. 

Karakter Lilian itu keren banget, saya suka sekali kalau dia sudah mengisi adegan percakapan. Suasana menjadi hidup yang tadinya terasa kaku menjadi cair seketika. 

Nah, pada penasarankan gimana dengan kisah putus ini dengan tuntas? Yuk segera di baca saja dengan mengeklik judul Putus ini.


 

Welcome Lentera Fisika

 


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ...

Selamat datang di ranahnya Lentera Fisika. Nah, setelah dipikir-pikir sekali lagi. Saya memutuskan untuk membuat sesuatu yang berbeda dan membuat diri bergerak maju tanpa mundur. Awalnya saya ingin terus menyembunyikan diri dengan nama pena ini tanpa ada yang perlu tahu siapa saya. Terus juga berniat untuk membuat alamat domain yang berbeda untuk membahas seputar fisika. 

Nah, yang jadi permasalahannya adalah saya belum mampu mengolah satu blog yang sudah berlevel top domain. Eh, malah mau nambah lagi. Selain enggak efektif, juga akan merepotkan diri jadinya. 

Pada pembahasan blog ini. Saya akan membuat perencanaan ranahnya lentera fisika. Supaya lebih terstruktur saja mau di bawa ke mana hubungan ini.  Eh, maksudnya lentera fisika ini berisikan apa saja. Syukur-syukur ada yang baca ya kan. Hehe ...

Hal yang akan saya bahas yang pertama bisa berupa artikel tentang fisika. Misalnya membahas sesuatu yang berhubungan fisika dan kehidupan sehari-hari. 

Hal yang kedua adalah materi apa saja sih yang dibahas pada fisika. 

Hal yang ketiga adalah soal-soal yang berhubungan dengan fisika. Rencananya saya juga akan memperkuatnnya di bagian ini nih. 

Saya berharap kalian bisa betah untuk mampir di lapak lentera fisika ini nih. Kritik dan sarannya sangat terbuka. Kalian bisa mengirimkannya dengan menuliskan di kolom komentar atau di email saya. hennpuspitasari@mhs.unimed.ac.id.

Terimasi kasih atas kesediannya. 



Empat Alasan Mengapa Orang Harus Membaca

Hingga kini. Masih banyak orang yang malas membaca. Merasa bosan ketika membaca atau malah langsung tidur ketika langsung membaca satu halaman.
Saya juga tipe orang yang malas membaca sebenarnya. Setiap kali membaca malah merasa mengantuk. Seolah bacaan tersebut sebagai pengantar tidur. Padahal saya sendiri belum ingin tidur.
Ayat yang pertama kali turun adalah perihal membaca dalam surah Al’Alaq.
Iqra’ bismirabbikalladzii khalaq
“Bacalah, dengan menyebut nama Tuhanmu.”
Padahal Rasulullah saw tidak dapat membaca pada saat itu.
Hal yang terlintas dalam benak adalah tentang Mengapa?
Ada apa dengan membaca?
Membaca dapat memberikan sebuah informasi kepada diri tanpa harus ribut
Membaca dapat menenangkan suasana
Membaca dapat memperkaya ilmu
Ada sebuah motivasi membaca dari Mbak Najwa.
Cukup satu yang membuat diri suka membaca, yaitu dengan menemukan bacaan yang membuat hati jatuh cinta. Maka, temukanlah buku yang kamu sukai. 
Maka temukanlah sebuah buku yang akan membuat diri suka membaca. Meskipun diulang berkali-kali. Misalnya sebuah buku motivasi atau novel. 

    Pada saat pandemi ini mengharuskan kita untuk lebih baik melakukan pekerjaan di rumah saja. Termasuk kunjungan ke perpustakaan pun juga dibatasi. Hanya diperbolehkan untuk meminjam buku. Setelah itu pulang dan membaca di rumah. Pergi ke perpustakaan pun menjadi kurang menarik lagi. 
    Jika kecanggihan teknologi telah mengubah sudut permainan online menjadi hal yang lebih menarik. Wadah membaca pun tidak hanya sekedar buku teks saja yang harus mengeluarkan biaya jika ingin membacanya atau malah meminjam ke perpustakaan.
    Digitalisasi mengubah yang sifatnya manual menjadi digital. Kita tidak perlu lagi membawa buku yang berat untuk dibaca. Bahkan meminjam ke perpustakaan secara manual yang jaraknya berkilo-kilo meter. Kecanggihan ponsel pintar yang telah didukung oleh sistem android membuat gawai semakin canggih. Apalagi seiring berjalannya waktu sistem selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan jaman. Segala sesuatunya pun dipermudah ketika ada aplikasi google playstore yang merupakan pusat download  beragam aplikasi yang terbaik.
    Perpustakaan pun juga beralih ke digital. Ada beberapa aplikasi yang bisa memberikan bahan bacaan gratis. Salah satunya aplikasi ipusnas yang memang didukung oleh pemerintah Indonesia sendiri. Banyak pula jenis buku non fiksi. Sistemnya pun juga sama seperti sistem manual. Hanya saja tidak dikenakan denda ketika mengembalikan. Secara otomatis buku yang dipinjam akan pulang dengan sendirinya.
 Pada kecanggihan teknologi seperti sekarang ini. Seharusnya mudah sekali membuat orang pintar dan berpikir dengan nalar. Hanya saja, tulisan yang tersebar di media sosial terkadang belum tentu semuanya benar. Sama seperti kasus hoaks.
    Kita perlu membacanya dari sumber yang relevan. Salah satunya adalah buku. Jika pun mendapatkan informasi yang berasal dari website. Pastikan websitenya dapat dipercaya. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan membaca informasi yang sejenisnya. Jadi, kita bisa membandingkan informasi tersebut.
    Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting sekali bagi kehidupan di era modernisasi seperti ini.
1.      Memperoleh Informasi
    Kita bisa memperoleh informasi yang bermanfaat sesuai dengan bidang yang diinginkan. Jika perlu motivasi bisa mencarinya di kategori motivasi pada mesin pencarian di aplikasi ipusnas. Buku tips dan trik juga banyak. Seperti teknik menanam, memasak, dan lain-lain. Kita tinggal memilih sesuai dengan keinginan masing-masing.
    Informasi yang relevan sesuai dengan perkembangan jaman saat ini. Kita juga bisa mengakses koran online melalui via website. Kata kuncinya berupa e-paper. Jadi kalau misalnya ingin membaca koran analisa bisa mengetikkan kata kunci e-paper analisa.
    Informasi yang up to date ini biasanya sangat diperlukan untuk orang-orang yang sedang menjalankan bisnis atau mengetahui kebijakan pemerintah. Biasanya media massa itu akan memberikan informasi terkini.
2.      Memberikan Motivasi
    Saya punya satu judul buku yang bisa diakses di aplikasi ipusnas dan membuat hati tentram ketika dilanda kecewa ketika sudah bekerja keras. Tetapi tidak menghasilkan apa-apa. Saya memilih buku Laa Tabkhi atau Jangan Menangis. Seketika saya langsung bangkit kembali karena petuah yang saya baca. Makanya, menemukan buku yang membuat kita jatuh cinta itu memang perlu. Supaya kita selalu punya alasan untuk terus membaca dan bersemangat. Buku motivasi lainnya pun juga ada. Kita tinggal memilih selera saja. 
3. Sebagai terapi
    Bahan bacaan terapi ini sama dengan buku motivasi. Meskipun tulisan lebih ampuh dalam memberikan terapi. Bagi orang yang hobi membaca pun akan merasa tenang dan nyaman ketika membaca. Hal ini merupakan bentuk dari terapi otak.

4. Sebagai bahan untuk menulis

    Tulisan tanpa ada riset itu rasanya begitu hambar. Meskipun tulisan fiksi sekalipun. Imajinasi bukanlah imajinasi biasa saja tanpa perlu membaca bagian yang menjadi garis singgung objek penulisan. Misalnya cerita tentang detektif. Setidaknya harus membaca terlebih dahulu bagaimana cara detektif melaksanakan tugasnya. Kemudian kasus apa saja yang biasa mereka tangani.

    Begitu pula menulis buku non fiksi. Harus lebih banyak lagi mencantumkan sumber bacaan dalam tulisan. Sebab tulisan yang kaya akan sumber akan membuat pembaca merasa yakin bahwa tulisan tersebut merupakan kebenaran. Jika memang tulisan kita itu benar. Maka akan ada banyak orang yang akan mengikuti petunjuk benar seperti yang penulis lakukan. Jika salah, maka pembaca pun juga ikutan salah. Maka jangan sampai tulisan kita itu menyesatkan hanya karena kurangnya riset atau malah membuat pembaca semakin bingung.

    Orang yang suka membaca pun akan terbiasa mengolah informasi. Selain itu bisa memunculkan ide-ide segar kembali. Ibaratnya, sebuah bahan bacaan akan memberikan pancingan pada penulis untuk menulis. Ide-idenya sudah ada. Tinggal merangkai saja sesuai dengan kreativitas. Hal ini pun juga bisa menjadi solusi ketika mengalami writer block alias mentok dalam menulis. 

    Ada banyak jenis bacaan yang tersedia dalam era digitilasasi ini. Tinggal kita sendiri yang memilahnya dan menjadikan diri semakin lebih maju dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Jika hari ini masih belum suka membaca. Yuks, sama sama memiliki keinginan membaca terlebih dahulu. Secara sendirinya, hati perlahan-lahan akan tergerak untuk membaca. Bahkan membuka hati pada dunia dan menelusuri apa yang ada. 


Hello Oktober

 
Hello Oktober …
Hai-hai buat kamu-kamu yang mampir di lapak saya kali ini. Heseh … tak lama ya tak bersuo lagi.
Kali ini saya balik lagi setelah sekian purnama tidak memeriahkan blog yang dulunya rajin buat nulis. Kini mau enggak mau nulis lagi dong ya kan. Masa sebulan berleha-leha dan fokus pada satu hal sudah habis nih. Eh, curhat. #plak
Sebenarnya ini memang sesi curhat sih. Yo bagi kalian yang juga ingin curhat tentang perkembangan bulan lalu atau ada yang mau dibagi boleh banget kok. Silakan tulis di kolom komentar ya.
Nah, di bulan Oktober ini banyak banget tanggal pengulangan sejarahlah kalau dibilang.
Mulai dari 1 Oktober diperingati sebagai hari lahir Pancasila hingga 28 Oktober merupakan hari Sumpah Pemuda. Jadi bulan Oktober ini identik dengan pemuda. Jika kalian merupakan seorang pemuda. Maka kebetulan banget saya juga akan membahas tentang pemuda.
Pemuda yang positif itu biasanya identik dengan jiwa perubahan. Bisa mengikuti arus perkembangan jaman yang super duper cepat. Enggak perlu takut atas kemungkinan yang terburuk. Apalagi belum tentu terjadi dan selalu berpikiran positif. Selagi melakukan kebaikan kenapa enggak? Ya enggak sih?
Oke, kembali ke laptop.
Jika hari ini kamu masih belajar atau berada dalam kondisi titik terendah dalam hidup. Enggak perlu bersedih dengan kondisi saat ini. Sebab masa depan ceria setiap orang merupakan pilihan. Yuk kita sama-sama saling berubah menuju ke arah yang lebih baik lagi. Mantap jiwa.
Apa sih yang kalian pikirkan tentang bulan Oktober ini?
Kalau menurut saya sih, bulan Oktober ini seperti sebuah permulaaan baru lagi setelah sekian lama hibernasi dan tidak tentu arah. Nah, ada beberapa langkah yang bisa saya lakukan untuk menghadapi ini.

1.       Niat

Setiap segala sesuatu ada baiknya dimulai terlebih dahulu dengan niat. Ketia niat dalam diri sudah baik. Insyaa Allah ke depannya akan terwujud sesuai yang diharapkan. Ternyata, niat ini enggak mudah dipraktikkan gaes. Biasanya ada beberapa hal yang akan menjadi penghalang niat nih. Bisa jadi datang sesuatu yang tidak diduga-duga.
Pada permulaan bab hadits imam bukhori yang pertama dibahas juga tentang niat. Begini bunyinya kira-kira gaes.
“Setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya dan bagi tiap-tiap orang tergantung apa yang dia niatkan. Barang siapa yang niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau wanita yang ingin dinikahinya. Maka niat hijrahnya tergantung apa yang dia niatkan.” HR.Imam Bukhori 1
Nah, penting banget nih niat dalam memperbaiki diri. Hal baiknya adalah ketika niat baik itu sudah hadir dalam diri. Sudah termasuk pahala nih. Kalau niat kalian di bulan ini apa?
Setiap orang pasti menginginkan tercapainya apa yang dicita-citakan. Termasuk juga saya nih. Semoga apa yang disemogakan terwujud dan segalanya berjalan dengan baik. Nah, ketika niat itu sudah tertanam dalam diri. Mudah-mudahan akan ada jalannya tersendiri. Hal yang terpenting adalah meyakinkan niat baik dalam diri.
2.       Buat perencanaan
Keinginan saja tidaklah cukup jika tidak punya rencana. Ada jenis orang yang detail banget dalam perencanaan. Ada pula yang enggak perlu mendetail. Misalnya hanya mengandalkan kisi-kisinya saja. Setelah itu mengalir begitu saja.
Uniknya, saya pernah menemukan orang yang memiliki banyak rencana dalam hidupnya. Jika rencana yang satu tidak berjalan akan menjalankan rencana yang kedua. Jika tidak berhasil juga rencana yang ketiga. Duh, seakan enggak menemukan titik buntu aja gitu menurut saya.
Nah, berhubung rencana saya selalu ambyar terus. Saya juga ingin membuat perencanaan yang berbeda juga nih. Konsepnya adalah sedikit mendetail dan punya opsi untuk mengatasi perencanaan yang tidak sesuai dengan ekspektasi.

3.       Do Action

Ketika semua konsep sudah dibangun dalam diri. Tinggal diri sendiri nih yang meluncurkan aksi yang nyata. Biasanya rasa malas yang selalu menjadi bayangan dalam merobohkan rencana. Kalau malas, tinggal ingat satu hal saja gaes. Ya jangan malas dong. Ada yang selalu dukung kok.#plak
Hal yang terpenting adalah temukan letak semangat diri itu di mana supaya bisa segera melakukan aksi yang nyata. Bisa itu melakukan hal yang disuka atau apa pun yang membuat kamu senang ketika selesai mengerjakan target.

4.       Jangan lupa berdoa

Tips ini hanya sekadar mengingatkan sebenarnya. Barangkali apa yang akan kita lakukan ke depannya bisa menjadi keberkahan diri dan selalu dilindungi oleh berbagai macam tekanan. Maupun hal yang tidak diinginkan.
Saya selalu menyetel waktu pagi. Entah kenapa selalu bangun di sepertiga malam yang rasanya nokturnal. Eh, sejenis yang suka melakukan sesuatu di saat malam hari. Pada kesempatan itu, dipergunakan deh sebagai waktu yang paling asyik berduaan dengan Sang Pencipta. Hasilnya adalah diri menjadi lebih bahagia dari yang pernah ada. Yeay.
Tidak perlu malu untuk meminta kebahagiaan pada hari itu. Insyaa Allah, akan diberikan kemudahan selagi niat kita benar-benar tulus.
Jadi, semangat terus ya. Semoga kita bisa sama menjalani bulan Oktober ini dengan penuh kecerian dan semangat juang yang pantang menyerah. Tjakep.

Physics Not Doctors-Cerita Impian Tidak Tergapai

Physics Not Doctors-Cerita Impian Tidak Tergapai

Tidak tentu arah. Itulah yang saya rasakan ketika tamat SMA terus apa? Kuliah?
    Sebagai seorang yang sangat suka belajar. Tentunya kuliah menjadi bagian yang paling sangat diinginkan. Bahkan semasa SMA pun sudah mengimpikan jurusan yang diidam-idamkan. Sayangnya, hanya sekedar impian dan tidak tahu menemukan jalan untuk menggapainya. Sungguh miris sekali ketika.
Tahun 2015. Ia hadir sebagai pengobat kerinduan pada hati yang merintih tentang kecintaan pada ilmu pengetahuan. Berusaha tidak menepis segala takdir yang datang dan menggiringnya ke langkah yang berbeda. Ketika orang lain memilih mundur dan mencari masa depannya sendiri. Saya tetap bertahan pada masa depan yang tidak kunjung diinginkan.
    Salah jurusan membuat saya mendadak suka menulis dan berimajinasi seolah saya masih tetap menyukai bidang yang saya sukai. Sehingga tertuanglah pada kisah Physics NotDoctors yang berarti fisika bukanlah dokter. Pembahasan secara ilmiah dan susah dimengerti pun tertuang di bab pertama yang berjudul MRI atau CT Scan.
    Beberapa teman saya yang sesama penulis pun mulai memberikan saran untuk memperhalus lagi gaya penyampaian saya. Revisi? Revisi menurut saya jauh lebih berat daripada langsung menulis. Mulai dari pembacaan ulang kalimat yang rancu hingga tata Bahasa yang sesuai.
Physics Not Doctors bukan hanya menyinggung mesin MRI yang digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada tubuh manusia saja, tetapi mengulik teknologi kedokteran lainnya yang dihubungkan secara fisika. Seperti stetoskop dan Sinar X. Pembahasannya tergolong berat dan lebih cocok dituangkan secara non fiksi.
    Hingga kini saya masih membiarkannya mejeng di Wattpad. Kemudian berencana untuk merevisinya supaya lebih menarik di kemudian hari. Setelah lima tahun lamanya, naskah tersebut barulah selesai. Itu pun diikutkan kompetisi menulis oleh GMG Challenge.
    Physics NotDoctors bukanlah kisah halu semata yang tidak kesampaian. Beberapa reka kejadiannya merupakan kisah nyata yang saya alami dan mengemasnya menjadi sesuatu yang berbeda. Meskipun konfliknya sangat absurd. Saya merasa novel ini merupakan novel berkesan yang saya miliki. Sebagai cerita pelengkap perjalanan saya melalui masa sulit menemukan jati diri.

Pengaruh DA/PA pada Keeksistensian Situs

 

    DA adalah singkatan dari Domain Authority yang berarti wewenang domain sang pemilik. Sedangkan PA adalah singkatan dari Page Authority yang berarti wewewang halaman.

    Nilai dari DA/PA ini menentukan seberapa besar kualitas situs yang kita miliki. Semakin besar jumlahnya semakin bagus. Kalau nilainya besar, itu berarti blog tersebut eksis dan sering dikunjungi. Hal ini memungkinkan untuk mendapatkan kerjasama hingga jutaan rupiah.

Semakin eksis dan berkualitas, semakin mahal dihargai.

    Biasanya DA/PA ini saling beriringan satu sama lain. Rentangnya dari 1-100. Saya baru coba cek tadi di Website SEO Checker. Rentang nilai DA/PA situs saya saat ini adalah 3/11. Wew, saya akui memang beberapa hari terakhir ini rajin nulis dan coba dishare juga di media sosial. Namun yang saya share halamannya langsung.

Sudah TLD, tapi kok enggak dimonestisasi?

    Saya dulu pernah curhat sebelumnya tentang iklan yang tidak muncul lagi ketika saya ganti domain menjadi .com. Awalnya saya berkiprah di blogspot.com. Rajin nulis dan sering komen-komenan sama pengunjung. Pada saat itu sudah dimonestisasi sejak akhir tahun 2019 hingga awal tahun 2020. Yeay, jingkrak tidak terkira ketika diterima oleh google Adsense.  Mulai deh dari situ dapat penghasilan dari setiap orang yang datang ke situs saya. Walaupun tidak mengeklik iklan yang sedang nangkring. Satu rupiah per sepuluh orang jadilah. Namun kalau seandainya mereka mengeklik iklan saya. Pendapatan saya pun menjadi lebih besar.

    Logikanya begini. Kalau ada orang yang datang dan mengklik iklan yang mejeng di tempat saya. Itu berarti mereka tertarik dengan iklan yang nangkring. Ya, walaupun terkadang enggak sengaja terklik.

Gambar di bawah ini merupakan hasil yang telah saya dapatkan dalam rentang waktu sekitar tiga bulan lamanya.

www.diaryharumpuspita.com

    TLD adalah singkatan dari top level domain. Bahkan google sendiri domainnya .com. Iya enggak tuh? Domain .com ini termasuk domain yang bergengsi pula. Domain bergengsi lainnya itu .net, edu, .gov, dan lain-lain. Tergantung kita sukanya yang mana.

    Saya memilih .com karena mudah diingat dan umum menurut saya sendiri. Selain itu, banyak juga yang menggunakan domain ini.

    Alasan kenapa situs saya tidak dimonestisasi adalah nilai DA/PAnya menjadi baru. Otomatis, saya memulai dari nol lagi. Walaupun sudah banyak konten yang saya miliki. Kalau pihak google sendiri bilang. Saya jadinya tidak punya konten. Ternyata begitu cara kerja dari DA/PA ini.

    Jadi kalau seandainya kalian benar-benar ingin menekuni dunia blog ini. Saya sarankan langsung saja tuh beli domain aja dulu kalau seandainya belum ada uang bagi kalian yang merupakan pengguna blogspot maupun wordpress. Nanti kalau seandainya sudah lemot loading situsnya. Baru deh beli hosting.

Ada cara-cara supaya meningkatkan nilai DA/PA .

1.       Rajin Nulis

Kalau orang rajin nulis setiap harinya. Tentu menunjukkan tingkat produktivitas yang tinggi. Nulis saja dulu meskipun bingung mau nulis apa. Seenggaknya setiap hari ada yang diposting. Itu menunjukkan blog tersebut aktif. Sebenarnya, enggak mesti harus setiap hari juga jika kalian merupakan orang yang lumayan sibuk. Cukup menulis satu hari atau beberapa hari. Kemudian menyetel update  secara berkala. Kalau di blogspot seperti gambar di bawah ini pengaturan waktunya.

Saya pernah dulu mencoba ini. Benar-benar efektif dan tentunya tepat waktu. Kalau saat ini saya malah hanya sekadar keinginan saja membuat update secara otomatis, tetapi tidak terlaksana karena banyak tugas yang mengantri. Harapan saya masih tetap besar kok untuk tetap bisa update secara otomatis ke depannya.

2.       Rajin Membalas Komenan Pengunjung

Ketika ada orang yang mengomentari blog kita. Terus kita balas balik. Hal ini menunjukkan adanya interaksi di dalam blog tersebut. Terkesan ramah dan welcome. Cara mendapatkan komenan ini banyak ya. Kita bisa mengesharenya di medial sosial. Jangan lupa buat captionnya untuk mengomentari blog kita atau menunggu pun juga bisa. Kalau ada yang kurang jelas mereka pasti bakalan komentar. Hanya saja, cara ini terkesan lama.

Cara yang jelas mendapatkan timbal balik ini adalah dengan mengikuti blog walking. Kita bisa mengunjungi blog orang dan komentar di sana. Setelah itu mereka juga balik mengomentari blog kita. Biasanya blog walking ini memiliki kesepakatan untuk saling meninggalkan jejak di sana.

3.       Kualitas Konten

Dulunya blog ini merupakan wadah curhatan belaka. Seiring berjalannya waktu, blog menjadi sumber informasi di dunia maya. Orang yang datang ke blog biasanya menyertakan kata kunci dan mencari apa yang sedang mereka cari. Lebih nyamannya sih ketemu satu artikel langsung duduk. Seperti baca cerpen jadinya. Tahu permasalahannya apa, cara mengurainya bagaimana, dan kesimpulan seperti apa. Kalau saya sendiri menargetkan kalau bisa tulisan yang saya posting ke depannya bisa lebih dari 700 kata.

Daripada curhat belaka, tetapi enggak tahu dibawa ke mana. Mendingan ngebahas satu topik dan mencari jalan keluarnya sembari menyelipkan curhat. Kan sekali dayung dua pulau terlampaui. Cocok enggak tuh?

4.       Gunakan backlink dan buang spam

Backlink adalah link aktif yang kita masukkan ke dalam tulisan. Jadi kalau mereka mengklik tulisan yang kita tulis. Akan mengarahkan ke situs lainnya sesuai dengan yang kita tujukan. Ini masuk ke dalam konten. Namun kalau berada di kolom komenta. Hal ini bukan backlink lagi, tetapi spam namanya.

Sama seperti ketika kita sudah capek-capek promosi. Tiba-tiba ada orang yang ngomentari komenan dan menyertakan link mereka. Kalau begitu hapus saja. Parahnya lagi, pengalaman yang pernah saya alami itu. Orang yang enggak tahu datangnya dari mana tiba-tiba menyertakan link di komentar merujuk ke obat kuat. Auto hapus deh.

Sebenarnya kalau enggak dihapus pun bisa dengan cara menonaktifkan link aktif di komentar. Caranya dengan menambahkan kode otomatis melalui html di temanya. Hanya saja kalau mau ganti tema, otomatis kode tersebut akan hilang. Jadi ya perlu dituliskan lagi kalau mau menonaktifkan link aktif.

Saya suka dengan performa blogspot sekarang ini. Komentar yang masuk mudah dikendalikan. Jadi enggak perlu ngecek satu per satu. Tinggal lihat saja komentar yang baru masuk. Kalau ada link aktif yang berada di komentar tinggal di hapus saja. Hal ini sebenarnya bertujuan itu menghindari broken link atau link yang rusak untuk ke depannya.

5.       Kudu Bersabar dan Share Postingan

Nah, tinggal kita sendiri nih yang harus bersabar menunggu DA/PA kita naik. Pasti akan terlewati kok. Tanam saja dulu benih (benih di sini maksudnya artikel yang kita punya ya) baru panen setelahnya. Rentang panen setiap orang berbeda. Ada yang hanya menunggu beberapa bulan dan ada yang menunggu beberapa tahun.

Jangan lupa untuk membagikan tulisan kalian di media sosial supaya meningkatkan jumlah pengunjung yang datang. Semakin banyak yang datang semakin diminati pula blog yang kita miliki.

Jika seandainya masih ada lagi cara untuk menaikkan DA/PA, boleh dong dituliskan di kolom komentar. 

Beyond Blogging, Making Happiness


    Mengulik sebuah kisah perjalanan saya selama awal-awal ngeblog dengan tajuk postingan 'Pilih Blogger atau Aplikasi' pada pertengahan tahun 2019. Kini mulai berbalik arah ke sisi yang berbeda. Jalan yang lebih terang dalam menapaki dunia tulisan. 

    Jika dulunya saya begitu takut untuk memposting tulisan di blog hanya takut dicuri. Ternyata enggak begitu kok. Ada banyak sekali fitur yang bisa kita manfaatkan untuk memproteksi tulisan kita. Apalagi sekarang ini kan sudah ada mesin pencarian untuk memeriksa keaslian tulisan. Cek plagiasi namanya.

    Beyond Blogging. Saya suka sekali moto ini dikarenakan sering melihat blognya Kompasiana. Jadi para kontributor di sana itu memiliki hak kendali atas tulisannya masing-masing. Kalau teman saya yang namanya Nur bilang sih pakai review tulisan juga sebelum diupload. Jadi kalau lulus sensor bisa diterbitkanlah tuh.

    Ketika menapaki dunia blog. Ternyata memang benar apa yang mereka sampaikan bahwa berkiprah di dunia blog itu mengasyikkan dan membawa pemasukan finansial. Terlebih lagi bagi yang sudah pro. Tak tanggung-tanggung pemasukannya sekali nulis. Bahkan hingga ratusan ribu rupiah.

Berikut ini beberapa hal yang membuat saya semakin betah ngeblog dan penasaran berkiprah di dunia tulisan.

1.       Bebas Memilih Jenis Penyampaian hingga Font Tulisan

    Hal yang lebih mengasyikkan adalah bebas berkreasi sekreatif mungkin. Mulai dari cara penyampaian seperti apa. Bisa juga edisi ngobrol ataupun diskusi santai. Bisa juga tulisan ala koran yang melibatkan jelas, padat, dan tepat. Terserah mau bagaimana jadinya kita menyampaikan luahan kata yang tersimpan dalam diri.

    Bebas-bebas gimana gitu mau membahas apa saja. Biasanya Bahasa blog ini lebih asyik lagi jika ditulis dengan Bahasa yang santai, ringan, dan mudah dimengerti. Sang penulis memiliki kendali penuh untuk mengarahkan pokok pembahasannya menjadi ke mana saja yang ia inginkan.

    Pemilihan jenis tulisan pun juga bisa dibuat secantik dan seindah mungkin. Tergantung selera penulis. Bahkan ukuran besar dan kecilnya juga bisa disesuaikan. Apalagi mahir mengunakan Bahasa CSS. Blog pribadi pun serasa rumah nyaman tersendiri jadinya.

2.       Fitur tambahan Gambar dan Video

    Penambahan fitur gambar dan video membuat blog tidak hanya dikunjungi oleh orang yang menyukai tulisan saja, tetapi orang yang suka desain grafis, dan hobi nonton juga bisa. Sehingga memungkinkan pengunjung bisa dari berbagai kalangan.

    Kita bisa menambahkan gambar yang menarik untuk menarik pembaca. Biasanya penglihatan menjadi segar melihat visualisasi yang ditampilkan. Cara menginputnya juga bebas dari mana saja. Bisa menggunakan gambar orang lain dengan menyertakan sumber asli, bisa menggunakan dokumentasi penulis langsung dan bisa menggunakan desain grafis yang penulis buat. Intinya bisa dari mana saja.

    Penambahan video juga begitu. Bisa langsung dari video yang kita punya. Bisa juga dari Youtube  dan bisa dari mana saja. Tergantung kitanya yang ingin menyajikan konten seperti apa.

3.       Unlimited Genre

    Ada beberapa orang yang suka menulis acak. Hari ini ia ingin membahas makanan. Besok membahas cerita perjalanan. Besoknya lagi membahas luahan hati. Ketika nulis di blog dibebaskan untuk membahas apa saja. Tergantung jenis pembahasan yang kita inginkan. Sama seperti blog saya ini.

    Ada pula yang menulis tergantung dengan jenis blog yang ia miliki. Misalnya blog untuk menulis resep. Enggak mungkin rasanya kalau menulis pelajaran sekolah di sana.

    Tips dalam dunia perbloggingan sebenarnya mengarah kepada sifat yang spesifik. Kalau bisa blog itu memiliki karakteristik tersendiri. Misalnya membahas tentang parenting tuh. Nah, tulisannya bisa berisikan parenting saja. Supaya memudahkan orang mengenali blog dan mengikuti tulisan kita nantinya. Sehingga target pembacanya juga jelas. Selain itu, memudahkan para angency untuk menjalin kerjasama dengan kita.

4.       Penambahan Link dari Mana Saja

    Selagi link itu terindeks oleh goggle dan bisa ditemukan oleh mesih pencarian. Blog ini menjadi semakin eksis ketika menautkan ke link yang lain. Misalnya bisa langsung mengarahkan ke alamat media sosial kita ataupun ke postingan yang lainnya. Ibaratnya blog yang kita punya itu sebagai wadah pengarahan. Kan asyik tuh kalau bertanya langsung di arahkan ke empunya.

Contohnya seperti ini :

Mbak, kalau mau beli RA Planner di mana ya?

Oh, iya Mbak silahkan mengklik link ini untuk terhubung ke kontak penjualnya.

5.       Animasi Menambah Blog Semakin Ciamik

    Istilah ciamik berasal dari Cina yang berarti bagus atau luar biasa. Kita pasti pernah melihat pembicara sedang mempresentasikan bahannya di hadapan semua orang. Apalagi ada proyektor yang sedang menampilkan bahan persentasinya disertai dengan animasi menarik. Hal ini membuat orang terkagum ketika melihatnya. Teknik membuat penampilan blog ini menggunakan Bahasa Javascript.

    Hal ini sebenarnya menarik perhatian saya. Kalau bisa dibilang, blog yang memanfaatkan fitur ini merupakan orang yang sudah berada di level mahir dalam mempercantik blognya. Namun begitulah, bagi saya membutuhkan banyak waktu untuk mempelajarinya dan semakin tertantang untuk membuat blog ini semakin nyaman di mata pembaca.

6.       Bisa dilombakan dan Menjalin Kerjasama

    Nah, ini nih yang lebih mengasyikkan. Bisa dilombakan dengan hadiah yang lumayan wuah. Saya sering mengecek informasi ada lomba blog dari sosial media. Terlebih lagi Instagram yang perkembangannya lebih cepat. Kita bisa mendapati informasi ini dengan mencarinya di pencarian dengan menyertakan hastag atau tagar infolombablog. (Contoh : #infolombablog)

    Kriteria blog yang sering mendapatkan job tulisan dengan sekali nulis langsung dibayar adalah memiliki jumlah follower di media sosial lebih dari lima ratus atau seribu orang. Biasanya ini Instagram sih yang saya tahu. Twitter pun juga ada. Jika kalian memiliki jumlah pengikut lebih dari itu. Peluang menjalin kerjasamanya pun besar.

    Nah, kerjasama yang lainnya itu bisa dari iklan yang langsung nangkring di blog kita. Paling populer itu dari google Adsense. Kalau dari blogspot yang saya pakai ini mengarah ke sana sebenarnya. Namun kita bisa juga menjalin kerjasama dari iklan lainnya seperti AdNow, Medianet, dan lain-lain.

7.       Always Happy After Update

 Nulis tapi enggak update. Perasaan saya menjadi biasa saja sih. Namun kalau bisa mempublikasikannya. Auto bahagia deh pada waktu itu. Hati rasanya tenang sekali. Ketika menulis saja sudah seperti terapi. Apalagi tulisan ini bisa bermanfaat bagi banyak orang. Setelah itu bisa saling mengisi kolom komentar secara bebas. Ujung-ujungnya menambah pengunjung juga nih. Sehingga membuat blog saya semakin populer dan mendapatkan pencarian atas di mesin pencarian.

    Sebenarnya, ide pembahasan ini bertujuan supaya saya tuh tidak jadi terpengaruh untuk mengisi blog orang. Apalagi kalau iming-imingnya ya biasalah berupa finansial. Kalau seandainya saya beralih menulis di wadah yang lain. Otomatis blog ini terancam tidak diurus dan jadinya berdebu. Sayang banget kan sudah langganan domain setiap tahunnya, tetapi malah tidak digunakan sebaik-baiknya.

    Kembali ke beyond blogging, making happiness. Hal ini membuat kebahagian tersendiri dan semakin betah berlama-lama untuk ngeblog. Meskipun banyak waktu yang telah dihabiskan di depan laptop. Rasanya bahagia saja gitu tanpa terbebani sendiki pun.

    Tidak terlepas pula kepada diri masing-masing. Semua itu tergantung di mana rasa nyaman itu hadir. Jika mungkin saya dulu yang lebih suka nulis dari aplikasi. Kini saya beralih ke blog. Tempat mana pun itu. Asalkan bahagia. Tetaplah menjadi diri sendiri.


Ambisius Si Pemicu Profesional

Berbicara menekuni sebuah bidang. Tingkat profesional inilah yang menjadi patokan dalam tujuan itu sendiri. Ketika seseorang memiliki keahlian di bidang tertentu.

Kita pasti pernah mendengar istilah profesor yang ada di kampus dan selalu menjadi pembicara pada acara tertentu. Tentunya gaji yang mereka dapatkan lumayanlah. Tidak seperti pemula yang kadang kerja lembur dan proses berdarah-darah, tetapi mendapatkan hasil yang sedikit. Sungguh miris sekali.

Berusaha menyabarkan hati dengan tumpang tindih dari segala proses. Perjuangan pun menjadi terasa sakit. Jika tidak tahan, beberapa di antara pejuang seperti mereka memilih mundur.

Penulis adalah sebuah profesi yang tidak dilakukan dengan mondar-mandir. Bekerja di depan laptop dengan skenario menggabungkan kreativitas di dalam pemikiran. Tempatnya juga fleksibel. Namun jangan mengira jika penulis hanya berpatokan pada laptop saja. Mereka juga butuh inspirasi dan dapat didapatkan dengan cara apa saja. Salah satunya adalah jalan-jalan dan melakukan apa saja yang mereka sukai.

Bermula ketika keinginan hadir dalam diri. Awalnya hanya sekedar mengetahui. Lama-lama merasa tertarik dan tertantang untuk menekuninya. Harapannya, hobi yang selama ini dikerjakan bisa menjadi penghasilan nantinya.

Kita tidak bisa terus-terusan mengerjakan sesuatu yang disukai tetapi tidak menghasilkan apa-apa. Terlebih lagi dalam dunia metropolitan persaingan semakin ketat. Bukan lagi mereka yang bekerja lambat dan berkualitas, tetapi siapa yang cepat dan berkualitas. Mau tidak mau, jika ingin segera mencapai impian. Harus secara sigap mengerjakannya dan terus berlatih.

Jangan takut untuk memulai ketika sudah mengazamkan suatu hal. Begitulah prinsip untuk menggapai impian secepatnya. Tidak perlu menunggu orang lain untuk bertindak duluan, tetapi diri sendiri. Rasa ambisius pun akan datang dengan sendirinya. Rasanya ingin mendapatkan keinginan secepatnya. Jika tidak, akan ada banyak hal yang terbuang secara sia-sia, terutama waktu yang tidak akan bisa kembali lagi.

1.       Persempit Keinginan

Keinginan tanpa disertai dengan tindakan hanyalah menjadi angan-angan saja

Hanya sekedar keinginan, tetapi tidak disertai keberhasilan. Ujung-ujungnya akan menjadi kesia-siaan belaka. Sungguh miris sekali jika itu terjadi.

Ketika mengazamkan keinginan dalam diri. Tentulah harus disertai dengan rencana untuk menggapainya. Keinginan ini juga harus disertai dengan semangat juang untuk mewujudkannya dan seberapa besar ambisiusnya seseorang.

Ketika kita masih kecil. Ada beberapa pertanyaan yang mulai dipertanyakan oleh guru ataupun orang tua. Kalau sudah besar nanti inginnya menjadi apa? Dokter, guru, pilot, atau polisi?

Maka cara yang paling cepat untuk menggapai keinginan adalah mempersempit rasa keinginan itu. Namun berada di posisi tertinggi. Misalnya penulis profesional, petani profesional, chef profesional, dan apa pun hal itu harus bisa profesional. Termasuk dalam pekerjaan domestik sekalipun. Tugas rumah harus dikerjakan dalam tempo sesingkatnya dan tepat waktu.

Ketika berusaha mencapai tujuan. Takaran seberapa besar keinginan pula yang menjadi pendorong keberhasilan. Saat seseorang itu sudah hampir mencapai keinginannya. Maka semakin besar keinginannya juga.  

Sekilas tentang pengalaman saya dalam proses menekuni sebuah tulisan. Pertama sekali hanya sekedar iseng-iseng belaka. Lambat laun malah berujung menjadi ambisius untuk menggapai cita-cita. Penulis terkenal, mengapa tidak? Mengapa saya hanya menjadi seorang penulis buku diary yang pembacanya hanya sendiri? Kenapa saya tidak menulis dan dibaca jutaan orang dan menginspirasi? Tulisan ini seharusnya bisa lebih bermanfaat ke depannya.

Apa pun itu keinginannya. Persempitlah menjadi sebuah titik tertinggi untuk menggapainya. Jangan ragu untuk menyemai keinginan.

2.       Menargetkan waktu keberhasilan

Ketika seseorang itu mencapai tujuannya. Ia memang harus belajar banyak hal sebagai bekal perjalanannya. Cara belajar dan mengulangi inilah yang terkadang menjadi waktu yang kita punya menjadi terasa sempit. Tidak bisa dilakukan hanya sekali jalan saja, tetapi memang dilakukan dengan berulang kali berjalan. Jatuh, bangkit, jatuh, bangkit lagi. Begitulah seterusnya sampai kita menemukan titik dari tujuan itu sendiri.

Bagi saya manajemen waktu ini tidak mudah. Perlu keberanian untuk memulainya dan terkadang melalui skenario banyak drama. Saya dulunya menulis hanya beberapa waktu saja ketika dalam seminggu. Pencarian ide pun juga seminggu juga. Namun karena keinginan untuk mencapai tujuan itu besar. Saya mulai menulis dan berlatih setiap hari. Tentukan juga waktu belajarnya untuk meningkatkan kedisplinan. Mulai dari satu hingga empat jam setiap hari.

Pasanglah tenggat waktu tertentu untuk menggapai tujuan itu sendiri. Misalnya dalam waktu beberapa minggu atau bulan harus sudah menyelesaikan ini itu. Keberhasilan adalah mereka yang mampu menyelesaikan tugasnya. Kalau misalnya ada sebuah keinginan pencapain finansial. Misalnya mendapatkan uang sekian juta dari pekerjaan yang kita tekuni. Anggaplah itu sebagai bonus.

Namun ketika saya menyelesaikannya tetapi tidak menghasilkan uang dari pekerjaan menulis itu. Saya tidak perlu bersedih. Sebab saya merupakan pemenang dalam diri saya.

3.       Jaga Semangat

Ketika kita sudah memiliki keinginan dan target untuk menggapai tujuan. Prosesnya pasti ada hambatan tersendiri. Mulai dari hal-hal yang tidak diinginkan dari luar. Hingga semangat yang mulai menciut dari dalam diri sendiri. Tentunya kita tidak ingin menyerah begitu saja. apalagi membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan semangat juang itu.

Cara yang pertama untuk menjaga semangat adalah memberikan reward dan pusnishment kepada diri sendiri. Misalnya kalau sudah menyelesaikannya, kita bisa mendapatkan sesuatu. Bisa itu makan makanan lebih mahal atau melakukan hal yang membuat bahagia. Ketika tidak menyelesaikannya kita akan mendapatkan pekerjaan menumpuk dan sesuatu yang merugikan diri sendiri.

Bagi saya, reward dan punishment ini merupakan hal berbeda. Jika berhasil menyelesaikannya. Saya akan mendapatkan rasa bahagia tidak terkira dan lepas dari tanggung jawab pekerjaan itu. Hati merasa damai dan tentram. Namun ketika tidak menyelesaikannya, saya akan mendapatkan rasa penyesalan yang berlimpah dan kepercayaan diri yang menurun.

Cara yang kedua adalah mengelilingi diri kita dengan sesama profesi ditekuni. Sebab saya memilih berkecimpung di dunia tulisan. Maka pertemanan di media sosial dengan nama pena pun sengaja mengikuti para penulis lainnya. Supaya ada tantangan tersendiri dan motivasi juga dari mereka melalui postingannya. Sehingga rasa semangat itu menjadi terjaga.

                Jadilah sosok ambisius untuk menjadi sosok profesional itu sendiri.

Sumber gambar : dokumentasi penulis ketika sedang mengikuti workshop di perpustakaan daerah tahun 2019