Awal Mula
Dunia perkonten kreatoran semakin berkembang dan sistemnya
pun juga berbeda. Kalau dulu gampang dapat view, like, apalagi komen. Nah,
kalau sekarang. Siapa yang paling sering berinteraksi ialah pemenangnya.
Tambahan lagi sebaiknya posting di jam-jam tertentu supaya tepat sasaran. Sama seperti
momennya kamu ketemu sama dia. Kan berjodoh jadinya. Hahah …
Selain Diary Harumpuspita kini sebagai bisnis. Saya juga
punya bisnis kecil-kecilan jualan planner. Katanya, kalau jualan itu setiap
hari. Gimana orang mau kenal sama bisnis kita kalau bukanya aja sekali-kali.
Hihi .. kan pelanggan jadi kabur ya. Cemanalah le … di kehidupan yang kelihatan
sibuk alhamdulillah sebagai guru honorer dan masih terikat dengan kampus. Income pun enggak dapat-dapat,
ujung-ujungnya dilema lagi karena enggak ada duit buat transpor ke sana kemari.
Down, tentu dong apalagi nggak ada yang bisa
menyemangati selain diri sendiri.
Manajemen keuangan pun hanya sebatas perencanaan doang dan
belum masuk ke tahap realiasisanya. Gimana coba, galau memikirkan data dengan
kenyataan yang ada. Kelihatannya saja yang seperti orang berdompet tebal.
Padahal fakir. Fakir uang dan fakir ilmu pun. Sampai mikirnya gini,
dompet saya di mana? Hah, di sisi Allah. Bakalan dikeluarin ketika saatnya
butuh. Pasti ada aja itu jalannya. Masyaa Allah, Allah Maha Mencukupkan
hamba-Nya. Cukuplah bisa datang ke acara tertentu walaupun uang pegangan hanya
seribu rupiah. Akan ada banyak jalan menuju Roma.
Enggak hanya sampai di situ saja. Kalau dulu saya postingya apa-apa serba sendirian. Boro-boro mikirin pemasukan. Asyik mikirin konten aja,
bahkan bisa memakan waktu empat jam yang harusnya saya itu berada di kampus
buat ngerjain revisi. Eh, malah habis waktunya buat mikirin caption, hastag,
dan medianya. Sampai akhirnya capek dan hijrahlah, ketemu teman, dekati. “Tolong
dong, post-kan di jam-jam tertentu. Kontennya dari gua. Bisalah ada pity-nya walaupun enggak banyak. Kalau
ada pemasukan insyaa Allah bertambah.”
Nah, mulai dari membangun kerjasama yang begitu, saya pun
punya ruang lagi. Sekarang tinggal galaunya. Hahah … hei, saya masih ada Diary
Harumpuspita yang harusnya kelihatan hidup. Bukan sekali-kali hidup. Hahah …
dan entah kenapa ada sebuah pesan e-mail masuk tentang si Meta ini. Cemanalah
le … di saat banyak orang yang tengah penasaran dengan si Meta, saya malah selow aja. Terus baru cari tau setelah
agak basi karena mendahulukan prioritas yang lain. Hei, jangan ditiru ya gaes kalau
dunia bisnis kamu ingin berkembang.
Ketemu Businesss Suite Instagram
Awalnya nyoba-nyoba nih. Asal ngeklik dan bacalah
sedikit-dikit dipahami. Ketemu sama si Meta Business Suite ini. Ada pilihannya
untuk facebook dan Instagram. Saya cobalah tuh untuk Harumbookstore yang
followernya belum mencapai 1k. Enggak bisa ternyata. Setelah saya coba yang
Diary Harumpuspita barulah bisa. Heheh … akhirnya saya merencanakan konten saya
ketika saya punya waktu dan postingannya dijadwalkan. Alhamdulillah, sudah
seperti blog saja ya bisa ter-post di
jam-jam tertentu. Mantap, bukan hanya postingannya saja, tetapi story pun juga
bisa.
Makanya kemarin ketika meng-uninstall aplikasi IG di hp saya
sangking kepenuhan memori dan berasa sesak karena mau fokus ke satu hal. Berasa
lapang dada. Biarlah situ ada yang neror. “Woi, posting di Instagram bisa. Masa
nyelesain proyek kita aja enggak bisa.” Hahah, saya yang baperan parah ini pasti
mau ngilang seketika kan, kalau bisa jangan ada yang nemui sebelum prioritas
revisi saya selesai.
Untungnya ada Meta Business Suite ini. Galau, enggak jadi
masalah kan? Jangan hanya karena masalah di satu orang, imbasnya itu ke semua
orang. Banyak yang nyariin, sudah seperti buronan. Jadi, prinsipnya sekarang
ini enggak mesti harus saya yang turun tangan. Kirimkan saja mandat, yang
penting pesannya sampai. Palingan tinggal lihat WA saya sajalah. Itu tulisannya
apa. “Jangan ganggu, tolong.” Ini orangnya pasti mau ngilang. Hahah … yang
penting beres kan, daripada enggak beres-beres. Heheh …
Okay, mari saya perkenalkan tentang si Meta Suite Business
ini. Namanya saja yang meta, tapi alamatnya business.facebook.com.
Nah, kalian bisa mencoba dan hubungkan ke akun Instagram kalian. Untuk facebook
sendiri saya belum nyobain sih. Kalau yang Instagram, pastikan dulu jumlah follower teman-teman itu sudah
mencapai 1k=>. Ini maksudnya mulai
dari 1k ke atas ya.
Nah, ini nih postingan berjadwal saya. Padahal posisinya
sudah menghilang dan lagi tahap down parah.
Harapan
Jadi, apa pun itu teman-teman sekalian. Sekuat apapun badai
yang datang. Jangan ngilang gitu aja. Ambil jeda, jernihkan pikiran barulah
selesaikan lagi. Kan sekarang tinggal gampang sudah ada manager digital yang
harganya terjangkau. Palingan tinggal kuotalah. Sekarang ini sih, masih gratis. Cuma enggak
tahu di kemudian hari. Tinggal memikirkan sajalah ya ruang dan waktunya.
Semangat para pembisnis dan kreator.