Review Film Maleficent : Peri Baik yang Tersakiti

Review Film Maleficent : Peri Baik yang Tersakiti
Gambar 1. Review Film Maleficent 

Apakah kita percaya bahwa sesuatu yang jahat itu ada? Tapi kalau enggak ada yang ganggu mana mungkin bisa terjadi konflik atau malah menjadi perang dunia ketiga. (Hati-hati bahwa cerita ini mengandung spoiler, tapi tetap rekomendasi untuk ditonton  bersama dengan keluarga atau orang yang disayang)

Sinopsis

Kisah ini menampilkan dua sisi yang berbeda antara negeri manusia dan negeri sihir seperti para peri. Maleficent adalah seorang peri baik hati yang berwarna cokelat bertemu dengan Stefan seorang manusia memasuki ranah tempatnya. Mereka pun berteman sejak kecil dan siapa sangka bahwa negeri seberang justru ingin menghancurkan negara sihir dengan bala tentaranya. 

Maleficent tentu tidak dapat berdiam diri saja. Ia mengalahkan para tentara negeri seberang dengan pepohonan yang dijadikan sebagai pembatunya. Stefan pun mendatangi Maleficent dan mengatakan bahwa ia sedang diburu oleh manusia. Namun hal yang tak disangka terjadi, diam-diam Stefan mengambil sayap Maleficent hingga ia tidak bisa terbang kembali. 

Maleficent meninggalkan kepedihan yang mendalam. Stefan telah menghianatinya dan diam-diam menjadi raja. Sementara Maleficent mendapatkan teman dengan menyelamatkan burung gagak yang bisa diubah menjadi wujud manusia. 

Sang burung gagak pun dijadikan sebagai sayapnya Maleficent dengan memata-matai apa yang terjadi di istana. Hingga pada suatu hari, hari bahagia itu datang. Anaknya Stefan lahir dan diadakan syukuran. Malificent yang mengetahuinya lantas datang ke istina dan mengutuk sang bayi akan meninggal di usianya yang ke-16 tahun nantinya dengan pemintal benang. Ia bisa kembali hidup apabila ada ciuman cinta sejati. 

Sejak saat itu, sang raja berusaha menyingkirkan setiap yang ada pemintal benang atau jarum sejak sang bayi mengalami kutukan. Siapa sangka bahwa sang raja sejak kutukan itu mengalami fase depresi dengan menutup diri. Sementara anaknya diasuh oleh tiga peri di sebuah hutan. Uniknya ketiga peri itu tidak tahu bagaimana caranya mengurus bayi. Sementara Maleficent yang mengetahuinya diam-diam memberikan makanan kepada sang bayi melalui sih burung gagak. 

Maleficent diam-diam selalu memantau tumbuh kembang sang bayi dari kejauhan. Walaupun dia kesal, dia marah. Namun sang bayi justru senang dengan kehadiran Maleficent. Hingga ketika sang anak menuju dewasa. Ia mengatakan bahwa Maleficent selalu menjaganya. 

Maleficent berusaha untuk mencabut kutukannya kepada sang putri. Namun tetap saja tak bisa. Sang gagak pun bertanya. "Kenapa kamu membuat kutukan seperti itu?" 

"Sebab cinta sejati itu tidak ada." 

Maleficent
Gambar 2. Maleficent

Hal yang menarik dari kisah Maleficent

1. View yang menarik

Walaupun pemilihan warna dari cerita ini bernuansa gelap. Tak selamanya gelap itu berarti kejahatan.  

2. Kisah fantasi yang tak biasa

Semasa kecil saya sering mendengar bahwa di kartun memang ada cerita seorang putri yang dikutuk akan meninggal ketika tertusuk jarum. Namun kisah justru mengangkat sisi yang berbeda dan unik. 

3. Pesan Mendalam

Selama ini kita memimpikan bahwa cinta sejati itu antara seorang perempuan dan lelaki. Namun kisah Maleficent mengajarkan bahwa tulus kasih ibu tiada bandingannya. Bukan ciuman seorang lelaki yang baru dikenalnya menghidupkan sang puteri. Melainkan si Maleficent sendiri. 


Gimana, unik bukan kisahnya? Saya yakin sekali kalau kisah ini saya saksikan di bioskop pada waktu itu pastilah tiada henti-hentinya berdecak kagum. Kisah fantasi yang tak biasa.

Latest
Previous
Next Post »