Diangkat dari kisah nyata.
Nonton film ini berasa review kehidupan aja, tapi kok ya
enggak mode begini juga sih. Tapi sejak dipikir-pikir, direview-review mah apa
yang selama ini pada saya sebenarnya bukan sihir pelakor. Yah, intinya begitu
sih.
Paling malas kalau yang namanya nonton film horor. Kebanyakan
jump scarenya aja sih dan palingan berhubungan dengan kesyirikan, tapi cerita
ini horornya yang enggak horor banget dah.
Sinopsis
Semuanya tampak baik-baik saja kan. Semua ini berawal
kehidupan yang bak cemara. Ternyata di sebalik itu ada yang tak beres.
Bagaimana bisa sang suami mengizinkan isterinya untuk tetap bekerja di hari
Minggu sementara ia membereskan rumah dan memasak makanan yang enak.
Putrinya yang paling besar pun ikut membantu. Makanan gulai
ikan asam manis. Pasti rasanya enak sekali. Sang ibu pun akhirnya pulang lebih
lambat karena kehadiran sang pelakor yang tidak disadarinya.
Minggu berikutnya, anak perempuannya bernama Vita disuruh untuk
menemani sang adik latihan bermain bola. Sementara sang ayah tetap berada di
rumah untuk membereskan rumah. Saat latihan itulah, tiba-tiba Vita pun teringin
buang air besar dan memutuskan untuk pulang.
Setelah sampai di rumah. Barulah ia melihat apa yang
seharusnya tidak ia lihat. Ya, sang ayah sedang melakukan hubungan biologis
bersama dengan wanita lain di dalam kamar orang tuanya.
Duh, kalau saya mah
menjadi Vita pasti sudah trauma banget. Apalagi pas masa SMP masa-masa masih
sangat polos banget.
Setahun kemudian, ayahnya pergi ke luar kota untuk tugas
dinas. Katanya sih hanya tiga minggu saja, tapi kok enggak pulang-pulang. Nah,
yang jadi kejanggalannya adalah sudah setahun lebih nggak pulang, tapi pada
enggak merasa baik Vita maupun Ibunya. Tetangganya pulalah yang menyadarkan
bahwa beliau memang sudah tidak pulang selama itu. Barulah, Ibu Vita dan Vita
diantarkan ke seorang Ustadz dan Ustadz itu memberi tahu kalau selama ini
suaminya itu pulang, tapi bukan ke rumahnya. Ke rumah orang lain yang wajahnya mirip
dengan dirinya. Ini sih dari kacamata
sang Ustadz ya.
Sang Ibu pun mencari tahu ke kerjaan sang suami dan
mengadukan hal ini. Karena memang katanya kalau PNS diaduin bakalan dicopot
dari jadabatan. Nggak tahunya, ia terkejud kalau dirinya malahan dinyatakan
meninggal sejak setahun yang lalu dan sang suami sudah menikah dengan sang
pelakor.
Nah, setelah pulang. Tahu-tahunya, sang suami malah mencari
surat tanah yang mereka tempati. Terjadilah perdebatan, sang isteri pun tidak
memberikannya. Hingga akhirnya sang suami pergi kembali.Tak berhenti sampai di
situ, usahanya sang isteri malah dihancurkan. Biasanya pelanggan ramai yang
datang. Ini satu pun tak ada yang datang. Para pegawainya pun memberikan suatu
informasi tentang kejanggalan yang mereka alami. Bahwasannya pagi-pagi sekali
mereka melihat tanah liat di depan ruko. Kemudian tanah itu diambil dan
ditanyakan kembali kepada Sang Ustadz.
Kata sang Ustadz pun tanah ini merupakan tanah kuburan.
Penasaran dengan siapa pelakunya. Rini (sang pemilik usaha) pun tetap berada di
dalam rukonya. Ia tidak pulang ke rumah dan tetap berada di dalam ruko untuk
melihat siapa pelakunya. Ternyata memang ada yang meletakkan tanah itu di depan
rukonya. Seketika ia pun langsung memergokinya dan berlari mengejarnya. Hingga
akhirnya dia pun mendapati sang pelaku merupakan suaminya sendiri. Kemudian
dilepaskannya di depan lorong sudah sang pelakor yang menungguinya.
Kehidupan yang serba sulit membuat Vita tidak bisa mengikuti
ujian. Dia terpaksa datang ke tempat kerja sang ayah. Ia membawakan makanan
kesukaan sang ayah dan ternyata makanannya dibuang begitu saja di tong sampah.
Tak kehabisan ide, Vita terus mengikuti sang ayah. Hingga akhirnya berhenti di
depan suatu usaha salon.
Vita ingat betul siapa pelakornya dan segera melabraknya
untuk meminta uang sekolah. Hingga terjadilah kegaduhan yang membuat sang
pelakor terjatuh. Bukannya Vita dibela, eh Vita malah dimarahin sama ayah dan
dicerca habis-habisan. Kasihan banget dah Vitanya.
Ujian mereka pun tak berhenti sampai di situ saja. Vita dan
Ibunya pun kini menjadi sasaran mereka dalam pertaruhan nyawa. Sang Ustadz pun
menyarankan untuk membaca doa khusus dan tetap berada di rumah. Ternyata yang
menjadi dalangnya adalah sang suami dan si pelakor. Duh, begitulah pertarungan
ghaib mereka. Hingga si Vita pun dalam kondisi sudah dikafani. Ia baru bisa
terbangun. Di sini letak kehorannya. Vita bisa kembali pun juga tak terlepas
dari orang-orang sekeliling yang membantunya dengan doa.
Bagaimana dengan kisah kelanjutannya? Saksikan di Bioskop
kesayangan anda.
Hal-Hal yang berasa Diary Harumpuspita review kehidupan
Suatu ketika, pernah kami berbincang pada yang tahu-tahu
saja. Katanya kalau misalnya ada kiriman gitu dan ada yang melihatnya. Misalnya
orang lain, seharusnya kiriman itu gagal. Yah, ini mah hanya sekedar perbincangan
aja. Hanya saja, yang iyanya di film ini mereka justru mengalami teror terus-terusan.
Makna Tersirat yang Diary Harumpuspita dapatkan dari kisah ini.
Saya jadi teringat dengan sebuah ayat dalam surah An-Nisa
ayat 76, “…. Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.” Ternyata setelah saya cek
kembali surah An-Nisa ini ada kalimat sebelumnya. “… Perangilah kawan-kawan
setan itu. …”
Kemudian saya teringat kembali dengan pesan berikutnya,
yaitu surat At-Taubah ayat 40, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah
bersama kita.”
OOT
Paling enak nih kalau habis nonton mah ajang diskusi.
Diskusilah sama si adek kan. Kalau emang ini memang benaran sihir pelakor
doang, harusnya si laki-laki itu pas sadar bisa kembali ke isterinya yang lama.
Tapi kok ya ternyata malah semakin menjadi. Usahanya dihancurkan bahkan nyawa
pun juga turut ingin dihilangkan juga.
Adik saya malah bilang begini, ada sihir pelakor pun. Itu
tandanya si laki-lakinya pun juga suka sama si pelakor itu makanya sampai
begitu. Kalau nggak ya nggak mungkin terjadi. Aih, entahlah apapun yang terjadi
di kehidupan ini. Walaupun pada akhirnya hanya ada keluarga Vita, Ibunya, dan
adiknya.