Showing posts with label HTML. Show all posts
Showing posts with label HTML. Show all posts

Cara Custom Tumbnail di Blogspot Supaya Tampilan Semakin Ciamik

Cara Custom Tumbnail di Blogspot Supaya Tampilan Semakin Ciamik
Gambar 1. Cover Custom Tumbnail Blogspot

Asyik-asyik cerita sana-sini ngebuat artikel. Eh, harus dihadapkan bahwa gambar di artikel bakalan muncul secara otomatis saat pengunggahan pertama. Malah unggahan pertama itu rasanya enggak menarik. Padahal salah satu yang menarik perhatian orang adalah gambar ya.

Biasanya sih saya abai banget dengan persoalan ini, makanya tuh ketika di postingan awal. Unggahan gambar diusahakan secakep mungkin. Namun ternyata, hari itu pun terjadi. Gara-gara menulis artikel Anugerah Pewarta Astra. Mau nggak mau saya enggak bisa membuat unggahan pertama sebagai tumbnail. Alhasil saya minta bantuan Chat GPT buat tanya-tanya itu. Ternyata enggak ngerti juga, hingga akhirnya saya menemukan tutorialnya di Youtube. Itu pun pakai bahasa luar negeri. Mau nggak mau kan, harus paham. Setelah diaplikasikan. Alhamdulillah, hasilnya berhasil diaplikasikan di blog saya. Yeay ... mantap. 

Tutorial Custom Tumbnail di Blogspot

  • Upload gambar di paling atas tampilan menulis yang akan dijadikan sebagai tumbnail artikel kita.
  • Kemudian, klik kanan dan salin alamat gambarnya. 
  • Setelah dapat kode alamatnya. Masukkan urlnya ke dalam kode berikut sebelum ditanamkan ke dalam mode HTML. <img src="Ganti dengan Url artikel blog" style="display:none;">
  • Kemudian ganti ke dalam versi 'Tampilan HTML'.
  • Letakkan kode yang sudah kita masukkan Urlnya ke bagian paling atas di tampilan HTML
  • Setelah itu ubah kembali ke versi 'Tampilan menulis' 
  • Hapus gambarnya, kita nggak perlu khawatir kodenya bakalan hilang.
  • Kemudian perbaruhi. Setelah itu jangan lupa cek kembali, apakah tumbnail sudah berubah sesuai dengan apa yang kita mau. 

HYB

Sebenarnya tuh kalau di tutorial aslinya yang berjudul Cara Custom Tumbnail. Ia malahan merujuk ke format HTML dibandingkan hanya versi HTMLnya. Sudah saya ikutin, ternyata tampilannya menjadi berantakan. Nah, makanya saya coba di tampilan 'versi HTML'. Alhamdulillah cakep banget. 
Artikel ini saya buat dengan tujuan supaya ingat kembali dengan trik dan tips alih-alih asyik nanya mulu sama sumber yang lainnya.  Gimana, ingin berdiskusi, silakan menjejak di kolom komentar ya.

Pengalaman Membuat Aplikasi Website (Back End-Frond End)

Pengalaman Membuat Aplikasi Website (Back End-Frond End)
Gambar 1. Pengalaman Membuat Aplikasi Website (Back End-Frond End) 

 Harusnya artikel ini tuh muncul empat tahun yang lalu. Ketika saya baru segar-segarnya belajar ngoding lagi versi ringan bersama dengan Dicoding. 

Eh, setelah dipikir-pikir artikel ini kayaknya lebih baik muncul aja sih sebagai portofolio. Mana tahu kan ada yang mau ngajak diskusi terkait dunia website ini. Ternyata cara pembuatan website itu sebenarnya nggak hanya satu bahasa pemrograman, tapi yang ada beberapa gitu. Ada yang pakai mode Html atau yang disebut Front-End, ada pula yang pakai UI/UX bukan yang IU artis korea itu ya yang gandengannya sama Park Bo-Geum di drama bertema Green Flag. Terus bahasa lain ada juga nih, si PHP. 
Oke, kembali ke topik. Ternyata untuk membuat aplikasi website itu ada dua kategori, yaitu back end dan front end. Keduanya punya beban dan tanggung jawab yang berbeda. Yah, walaupun sebenarnya kita juga bisa kok belajar keduanya. Cuma di dunia serba yang butuh interaksi, lebih asik kolaborasi. Alasan saya belajar dunia perkodingan di website itu ya karena di laptop kentang saya bisa beroperasi dibandingkan membuat Aplikasi Android yang benar-benar menguras banyak kuota. 

1. Back End Developer

Saya pelajarin ini setelah tidak berhasil di bagian Front End sebenarnya. Hal yang berkaitan dengan bagian belakang adalah keuangan. Jelas dong ya, banyak biaya kalau memang website kitanya lancar jaya. Yah, sama kalau mau beli luas wilayah area rumah. Bakalan semakin mahal kalau semakin besar. Semakin besar kapasitas yang ingin kita pakai, maka semakin mahal. 

Asyiknya belajar di bagian ini adalah saya termasuk dalam kategori lulus. Walaupun belum sempat nyobain transaksi di Back End itu sendiri. Hanya sebatas punya akses ke pembayaran luar negeri. Makanya sekarang tuh nggak heran. Kalau website tertentu seperti canva itu mah bayar hosting dengan meminta biaya langganan. Supaya mereka tuh bisa tetap beroperasi. 

Kadang suka mikir, kalau website pemerinta suka ngelag itu. Ya, bisa jadi kurang anggaran buat hostingnya. 

2. Front End 

Kalian suka otak atik tampilan? Belajar seru yang ngebuat mata panda? Belajar Frond End salah satu bagian yang paling menyenangkan sebenarnya. Apalagi ketika kode-kode berhasil. Uaw ... berasa dapat jackpot. Faktanya jam terbang belajar Front End ini sebenarnya lebih banyak bagi saya. Kode-kode yang dibuat auto berhasil membuat saya penasaran dengan sistem kerjanya. Ada tiga bahasa pemrograman di bagian Front End ini, walaupun sebenarnya kelihatan masih sama aja ya, yaitu HTML, CSS, dan Javascript. Malahan sekarang ini belajar pengkoderan dari AI lebih paham ternyata. Yah, asal tahu dasar-dasarnya aja pasti Its Okay juga, 

Si HTML Bagian Kerangka Website

Ibarat sebuah rangka, begitulah sistem kerjanya. HTML merupakan sebuah badan dalam perkodean. HTML itu singkatan dari HyperText Markup Language. Jadi, artikelnya itu terbentuk ketika ada HTMlnya. 

Si CSS Bagian Warna Ciamik

Setelah memiliki kerangka, bagian perwarnaan menjadi bagian paling menarik. Kita akan menemukan warna yang begitu indah jika tahu pengkodeannya. Bahasa Pemrograman ini terdapat di dalam HTML. Kita akan menemukannya dengan kata kunci body, background, dan lain-lain. 

Javascript Buat Website Semakin Hidup

Sebenarnya yang paling asyik itu membahas tentang Javascript. Bagian mana dari blog yang merasa hidup. Hanya saja, kadang penggunaannya yang terlalu banyak bisa menyebabkan si blog itu terkesan menjadi berat. Itu saja sebenarnya penyakitnya. Namun kalau kita memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan kayak cakep-cakep aja deh. Oke deh, di segmen selanjutnya kita belajar buat Javascript ya. Pasti asyik. 

OOT
Cara buat aplikasi ini sebenarnya pakai notepad gitu. Cuma yang asyik sekarang pakai blog ada tampilan HTML. Gas, gas. Kalau orang bilang. Ngeblog yang asyik dan mudah itu pakai wordpress sih. Tinggal plug in. Nggak perlu repot heheh. Tapi ya saya mah ndak modal. Jadi, pake yang gratisan si Blogspot aja deh.