Showing posts with label blog competition. Show all posts
Showing posts with label blog competition. Show all posts

Gaya Hidup Bersih, Sehat, dan Lestari Bersama Yuri Indonesia

 Gaya Hidup Bersih, Sehat, dan Lestari Bersama Yuri Indonesia
Gambar 1. Gaya Hidup Bersih, Sehat, dan Lestari Bersama Yuri Indonesia

Salah satu impian yang paling diimpikan bagi saya adalah bisa hidup bersih dan rapi. Dua itu saja, kalau sudah dipraktekkan dalam hidup. Oh, apakah ini yang dinamakan baiti Jannati? Rumahku serasa surgaku. Bagi saya fondasinya itu dulu. Yah, walaupun dalam praktiknya saya selalu remedial mulu. Nggak apa-apa, besok-besok mah harus dicoba kembali. Adanya campain tentang gaya hidup bersih bersama dengan Yuri Indonesia ini membuat saya semakin bersemangat untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Yah, namanya juga belajar, harus belajar setiap hari. Walaupun faktanya juga remedial terus bersebab yang paling sulit adalah melawan kemalasan dalam diri sendiri. 

Kenapa sih Kita Harus Hidup Bersih?

Kita harus hidup bersih untuk mencegah berbagai penyakit yang datang. Meskipun penyakit itu terkadang tidak bisa dielakkan. Namun hidup bersih tentu menjadi sebuah perjuangan bahwa sehat juga harus diperjuangkan. Jika hidup tidak bersih, maka bakteri akan berdatangan dan bahkan hewan-hewan parasit bisa saja tumbuh di dalam tubuh kita. Ada sebuah kasus heboh yang baru-baru ini Raya, seorang balita yang berisa 4 tahun meninggal dunia setelah mengalami infeksi karena tubuhnya dipenuhi cacing gelang. Raya meninggal dunia pada 22 Juli 2025. Umumnya cacing gelang (Ascaris lumbricodes) hidup di tanah. Infeksi bisa terjadi ketika telur cacing tertelan, baik melalui makanan, minuman, maupun tangan yang kotor. 

Data Cacingan di Dunia
Gambar 2. Data Cacingan di Dunia

Menurut CNBC Indonesia, data cacingan di dunia yang didasarkan pada data Global Burden of Desease (GBD) pada tahun 2021 menunjukkan bahwa 24% populasi dunia atau lebih dari 1,5 miliar orang terinfeksi cacingan, terutama di daerah tropis dan subtropis. Cacingan ini seringkali menimpa anak-anak. Diketahui 267 juta anak usia prasekolah dan 700 juta anak usia sekolah berada di wilayah rawan. Selain mencegahnya dengan cara meminum obat cacing setiap enam bulan sekali. Kita juga harus mencegahnya dengan menjaga kebersihan lingkungan. 

Gaya Hidup Bersih dimulai sejak dini

Pekara gaya hidup, memang tidak bisa dibentuk sehari dua hari, tetapi berhari-hari hingga membentuk sebuah karakter dalam diri kalau kita ini tuh tipenya memang pembersih poll. Kalau saya ketemu orang yang rajin, bawaannya pasti kagum mulu dan kalau di rumah ya ikut-ikutan. Sehingga, lingkaran orang-orang yang sangat memperhatikan kebersihan itu rasanya menyenangkan sekali. Apalagi bisa membagikan tips bagaimana bisa bersih setiap waktu.

Meskipun memang pada praktiknya kita memang tidak bisa berpacu pada inspirasi belaka. Sebab kekuatan inspirasi nggak selamanya bisa tetap konsisten. Melainkan sebenarnya bagaimana diri tegas saat menciptakan kebersihan itu sendiri. Bagi yang memang terbiasa hidup bersih ya pekara ini aman-aman aja untuk dijalankan. Bagi yang tak terbiasa ini, gaya hidup berantakan dan rasa malas berkepanjangan. Rasanya sudah pasti jumpalitan bagaimana mewujudkannya. 

Gaya hidup bersih memang enggak bisa diperjuangkan sendirian, tetapi juga harus bersama. Kalau sendirian yang ada malahan diri sendiri yang kelelahan. Alih-alih kelelahan, ujungnya menjadi stress dan hasilnya malah jatuh sakit. Alangkah lebih baiknya gaya hidup bersih memang harus dikomunikasikan dan disepakati bagaimana menjaganya. Kalau role modelnya memang bersih kian, biasanya yang lainnya bakalan mengikuti. 

Gaya Hidup Bersih dimulai Sejak Dini
Gambar 3. Gaya Hidup Bersih dimulai Sejak Dini

Membentuk kebiasaan sehat juga tidak dibentuk sehari dua hari. Layaknya sebuah kebiasaan, kita harus tahu dulu nih apa saja sih yang membuat hidup kita bisa menjadi lebih sehat. Nah, Kemenkes RI telah memberikan sebuah arahan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Apalagi kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya kasus Covid 19, di mana mengharuskan setiap orang menjaga jarak satu sama lain. Salah satu gerakan yang digalakkan selain penggunaan masker adalah mencuci tangan dengan air mengalir. Namun ternyata GERMAS ini sudah ada sebelum Covid loh Sobi. 

Gaya Hidup Sehat dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Gambar 3. 7 Langkah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Pertama kali Germas digalakkan dan dikukuhkan melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017. Kemudian implementasinya juga diwujudkan melalui pengukuhan Germas Sadar pangan Aman (SAPA) pada tanggal 23 November 2017 oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Sehingga gaya hidup sehat ini sudah menjadi kegiataan bersama yang penting untuk diperjuangkan sehari-hari. 

Dampak Positif Hidup Bersih dan Sehat

Dampak positif hidup bersih dan sehat
Gambar 4. Dampak positif hidup bersih dan sehat

1.       Terhindar dari penyakit

Pada umumnya sakit itu pasti ada penyebabnya. Entah itu pola makan atau pola gaya hidup. Apalagi penyakit serius yang terbilang keturunan seperti penyakit jantung dan diabetes. Potensinya bisa lebih besar menyerang tubuh. Biasanya penyakit tersebut menyerang kalangan orang tua. Terkadang sempat terpikir, "Kenapa ya bisa sakit begini." Jawaban yang paling sering didengar adalah, "yah karena dulu masa mudanya sering begini loh."
Walaupun penyakit itu tidak terelakkan, setidaknya kita sudah berusaha untuk menyayangi diri kita dengan kebiasaan bersih dan sehat. Kan lebih baik mencegah daripada mengobati. 
HR Bukhari 5933
Gambar 5. HR Bukhari 5933


Menurut Riwayat Hadist Bukhari No. 5933, Ibnu Abbas RA dia berkata; Rasulullah Saw. bersabda; “Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang.” Jangankan kehilangan keduanya, bahkan salah satunya saja membuat kita seringkali barulah menyadari kalau hal itu sangat berarti bagi hidup kita. Siapa sih yang tak mau terhindar dari yang namanya penyakit?

2.       Meningkatnya Produktivitas

Meningkatnya Produktivitas
Gambar 6. Meningkatnya Produktivitas
Rumah berantakan, enggak bisa beres-beres. Terkadang saya perlu keluar untuk menyegarkan diri sebelum menatanya kembali. Biasanya ketika lingkungan bersih, ide-ide segar selalu muncul begitu saja. Apalagi yang suka menulis seperti saya. Ibarat nih kepala udah kusut karena mikir, kalau disuguhi lagi yang berantakan. Apa enggak semakin kusut jadinya isi kepala. Yah, mau enggak mau kita mah harus professional dalam pekerjaan. Namun yang membutuhkan kualitas oke, lingkungan sangat berpengaruh. Itulah mengapa hidup bersih seharusnya menjadi prioritas setiap orang.

3.       Meningkatkan Kesehatan lingkungan

Meningkatkan Kesehatan Lingkungan
Gambar 7. Meningkatkan Kesehatan Lingkungan

Faktanya, ketika seseorang terbiasa dengan lingkungan yang bersih. Otomatis lingkungannya juga akan mengikuti. Hidup berdampingan dengan orang yang peduli terhadap lingkungan rasanya sejuk dipandang dan nyaman berdekatan dengannya. Secara tak langsung meningkatkan kesehatan lingkungan sama halnya dengan menyejahterakan manusia. Lingkungan air yang jernih, udara yang bersih, dan ekosistem alam seimbang adalah sebuah kehidupan paling diinginkan banyak orang. 

4.       Meningkatkan Tumbuh Kembang Anak

Aktif Berkembang Setelah Berkegiatan
Gambar 8. Aktif Berkembang Setelah Berkegiatan

Selain faktor keturunan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Lingkungan luar sangat mempengaruhi perkembangan anak dalam bertumbuh dan berkembang. Anak-anak pada umumnya merupakan peniru paling handal. Kebiasan hidup bersih dan sehat tentunya akan menjadi kebiasaan berkelanjutan di masa depan. Anak-anak yang mengalami masa bahagia dalam hidupnya, biasanya mampu bercerita tanpa diminta dan mampu diajak kerjasama dalam menjaga lingkungan. 

5.       Meningkatkan Kepercayaan Diri

Meningkatkan Kepercayaan Diri
Gambar 9. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Siapa sih yang tak percaya diri ketika lingkungannya bersih dan sehat? Adanya kepercayaan dalam diri membuat hidup menjadi lebih bahagia dalam menghadapi dunia. Perasaan tenang, nyaman, dan damai pun turut menyertai hidup. Kedatangan tamu yang kadang serba tiba-tiba membuat diri selalu siap menyambutnya kapan saja. 
Begitu pula tingkah si kecil, apabila datang bertamu dia paling senang jika diajak membersihkan tempat tidur dan kegiatan bersih-bersih lainnya. Sebab kebiasaannya di rumah adalah bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapian diri sendiri. 

6.      Hemat Biaya Kesehatan

Hemat Biaya Kesehatan
Gambar 10. Hemat Biaya Kesehatan
Siapa Kita pasti sudah tidak asing lagi, bahwa sakit seringkali menguras biaya yang tak sedikit. Bahkan kebanyakan cerita menyebutkan bahwa sakit bisa menghabiskan harta. Hidup bukan hanya tentang kesehatan belaka. Apalagi kita yang memiliki anak pasti bakalan berpikir juga dengan biaya pendidikannya di masa depan. Meskipun biaya kesehatan selalu menjadi biaya jaga-jaga layaknya dana darurat. Setidaknya kita bisa mengalokasikan pendanaanya kepada yang lebih urgent lainnya. 

Selain Kebersihan, Hal Apa Saja yang Menjadi Impian Diary Harumpuspita?

Saya percaya bahwa hidup memang bukan sehari dua hari. Kehidupan yang tidak pasti bagaimana kedepannya membuat saya belajar satu hal dalam hidup, yaitu berkebun. Berkebun adalah langkah kecil dari rumah untuk kita dalam menyeimbangkan alam. Yah, walaupun belajar berkebun ini bukanlah sehari dua hari, tetapi juga dibutuhkan waktu dan pengalaman yang lama.

Kadang suka riweh aja gitu dengan pendapat orang lain. Ngapain juga capek-capek di kebun. Toh di pasar juga ada atau palingan hasilnya juga enggak seberapa. Pikiran-pikiran yang seperti itu acapkali membuat diri malas untuk melangkah ke depan. Padahal ketika kita mengulik lebih luas lagi. Betapa manfaat berkebun sangat berdampak bagi kehidupan. Walaupun begitu, saya tidak terlalu harus menurut pendapat orang lain. Melainkan anjuran sabda nabi Muhammad Saw. “Jika terjadi hari kiamat, sementara di tangan salah seorang dari kalian ada sebuah tunas, maka jika ia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamnya maka tanamlah.” (HR. Bukhari&Ahmad)

HR Bukhari & Ahmad Tentang Lingkungan
Gambar 11. HR Bukhari & Ahmad Tentang Lingkungan

Hand Soap Yuri Menemani Setiap Kegiatan

Sejak masa Covid 19, sejak itu pula masyarakat digalakkan dengan sabun pencuci tangan khusus. Sabun pencuci tangan tersebut tentulah memiliki tekstur yang lembut sehingga nyaman di kulit. Sabun pencuci tangan tersebut dijual dengan tempatnya. Hand Soap dari Yuri Indonesia menjadi solusi nih. Tidak hanya sepaketan degan tempatnya, tetapi juga menyediakan refill atau yang disebut sebagai isi ulang.

Handshop Yuri Indonesia
Gambar 12. Handshop Yuri Indonesia

Hand Soap dari Yuri Indonesia dibuat dengan bahan alami tanpa paraben. Sehingga kita tidak perlu khawatir dengan kulit kita akan menjadi iritasi di kemudian hari.

Hand Soap dari Yuri Indonesia tersedia wewangian berupa apel, jeruk, anggur, lemon, dan stroberi. Adanya pencuci tangan ini membuat saya enggak perlu khawatir terhadap diri mau sebagaimanapun eksperimenya di kebun.

Berkebun Termasuk Salah Satu Langkah Melestarikan Bumi

Ada banyak langkah yang bisa kita lakukan dalam melestarikan Bumi. Salah satunya dimulai dari rumah, yaitu berkebun. Pada zaman modern seperti sekarang ini. Berkebun tidak harus tentang kita yang memiliki pekarangan luas atau tidak. Melainkan bagaimana dengan niat kita. Bahkan di lahan yang sempit sekalipun kita bisa membuat kebun mini. 
Manfaat Berkebun
Gambar 13. Manfaat Berkebun
Berikut ini merupakan manfaat dari berkebun: 

1.       Sebagai sarana healing

Bagi penikmat berkebun. Berkebun merupakan sebuah cara bagaimana diri bisa bertumbuh. Bagaimana ia bisa melihat tumbuh kembang dari tanaman yang telah dirawat. Berkebun bukan hanya soal menanam benih kemudian panen, tapi juga bagaimana kita memupuk kesabaran dalam merawat. Meskipun tanpa perawatan kita juga tetap bisa memanen. Namun akan berbeda hasilnya jika kita memperlakukannya dengan memperhatikan nutrisi yang penuh untuk tanaman.

2.       Memperindah eksterior rumah

Berkebun adalah sebuah seni dalam memperindah pekarangan. Berkebun di era modern saat ini bukan hanya bertempat di tanah belaka. Melainkan di beberapa bagian tempat yang bahkan tak terpikirkan. Misalnya di dinding rumah dengan menggunakan pot gantung. Sehingga tampak kebun menjadi lebih hidup. Semua tergantung dengan bagaimana kita bisa berkreasi. Apalagi berkebun juga tidak harus menggunakan tanah, bisa juga dengan media lain seperti hidroponik.

3.       Turut Melestarikan Alam

Saat kita berkebun. Tanaman akan menghasilkan oksigen yang lebih banyak. Sehingga udara menjadi lebih segar. Itu berarti kita juga menjaga suhu Bumi supaya tetap terjaga. Selain segar, ternyata tumbuhan juga bertasbih. Seperti yang disampaikan dalam surah Al-Isra ayat 44, “Langit yang tujuh, Bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melaikan bertasbih dengan memuji-Nya. ….” Sehingga kegiatan berkebun ini terasa sebagai ibadah.

4.       Makanan sehat dari sumbernya

Saat kita berkebun, saat itulah kita mengetahui apa saja perlakuan pada tanaman kita. Biasanya untuk berkebun kecil-kecilan menggunakan pupuk alami dari sisa makanan ataupun olahan sampah rumah tangga. Sehingga sayuran menjadi lebih segar dan sehat untuk dikonsumsi.

Akhirnya setelah penantian begitu panjang, saya pun amat bahagia bisa memanen bawang untuk pertama kali. Tuntas sudah rasa penasaran dengan bagaimana bawang merah bisa tumbuh hingga dipanen.

Sumber 

Germas-Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, https://ayosehat.kemkes.go.id/germas, diakses 15 September 2025

Mae.2025.Silent Killer: 1,5 Miliar Warga Dunia Terinfeksi Cacingan, Gimana RI?https://www.cnbcindonesia.com/research/20250820131301-128-659690/silent-killer-15-miliar-warga-dunia-terinfeksi-cacingan-gimana-ri, diakses 13 September 202

Tim detik Jabar.2025.Kronologi dan Fakta Kisah Pilu Raya serta Cacing ditubuhnya, https://www.detik.com/jabar/berita/d-8076650/kronologi-dan-fakta-kisah-pilu-raya-serta-cacing-di-tubuhnya, diakses 13 September 2025

Support By:

Canva dan Meta.AI







Laptop AI Terbaik 2025 Bersama ASUS Vivobook S14

Laptop AI terbaik
Gambar 1. Laptop AI Terbaik

Hari gini masih enggak dapat ide buat nulis. Duh, rasanya jumpalitan sekali untuk menggali ide yang tak kunjung dapat. Tapi kalau ada yang ngajakan ulas laptop AI 2025 ya digaskanlah jugalah. Enggak tahu kenapa akhir-akhir ini produktivitas itu menurun. Padahal sebentar lagi adalah akhir semester. Harusnya sih lebih semangatan lagi untuk banyak menulis maupun membaca. Yah, maklumlah pekerjaan saya sekarang ini kan membaca dan menulis. Masa iya, enggak bangga dengan pekerjaan itu.

Satu hal yang membuat saya tersentuh adalah ketika pekerjaan ini tuh enggak semua orang bisa ternyata. Enggak semua orang juga berminat dalam berkecimpung di dunia tulis menulis. Kebanyakan mereka lebih suka menjadi penonton dan penikmat tanpa melibatkan kinerja otak. Artinya mereka lebih suka menyerap informasi dan hiburan begitu saja.

Akhir-akhir ini saya sering melihat jumlah pengunjung blog. Meskipun banyak orang yang tertarik dengan dunia sosial media. Ternyata jumlah pengunjung blog semakin hari semakin meningkat loh sobi. Itu artinya, sepak terjang di dunia blog itu masih tetap hidup dan relevan hingga saat ini. Yah, walaupun saat ini saya sedang mageran buat konten di blog. Ternyata melalui blog, banyak hal pula yang bisa digali saat ini.

Entah kenapa, mungkin dulunya kegiatan tanpa jeda itulah yang membuat saya kini terjebak dengan fase jenuh. Kalau sudah begitu rasanya wassalam saja. Padahal kegiatan menulis ini adalah kegiatan yang paling mengasyikkan di mana kita bisa mengeksplor perasaan dan juga pengetahuan hingga membahas apa saja.

Hal paling menarik yang pernah saya rasakan selama ngeblog adalah ngeblog untuk tujuan ikutan lomba. Nah, asyiknya ini brand ASUS sering sekali mengadakannya hingga saya enggak asing dengan istilah apa saja yang ada di laptop. Jadi enggak hanya sekedar tahu fungsinya saja untuk mempermudah pekerjaan, tapi memang sampai spesifiksi detailnya. Jadi, kalau ada laptop yang diburu karena adanya fitur unggulan itu ya memang ada apadanya.

Kenapa harus ASUS Vivobook S14?

Bagi saya keluaran ASUS Itu selalu memiliki tempat sendiri di sini. Pernah, nyobain eh ujung-ujungnya merasa nyaman karena performanya emang bukan main-main. Namun ini bukan hanya sekadar performa belaka, melainkan merambah ke berbagai hal yang membuat kita nggak ingin move on dari ASUS.

1.       ASUS Vivobook S14 Terkenal Slim

 

ASUS Vivobook S14
Gambar 2. ASUS Vivobook S14

Alasan kenapa ASUS Vivobook itu menjadi primadona adalah badan tubuhnya yang emang benaran slim. Sekarang ini sudah nggak zaman kalau bawa laptop bawaannya berat banget seperti membawa beban hidup. Namun laptop yang ringan membuat kita nggak perlu khawatir kalau membawanya ke mana-mana. Nggak nyusahinlah pokoknya. Ukuran ketebalannya hanya 1,59 cm dan bobotnya hanya 1,35 kg. Betul-betul ringan sekali untuk dibawa ke mana-mana. Tanpa khawatir beban di pundak begitu berat. Sehingga laptop ini menjadi laptop idaman sekali bagi banyak kalangan. Laptop ini benar-benar ringkas banget.

2.       Warna Cool Silver dengan Gaya Elegan dan Matte Gray yang Cocok di Segala Kondisi

Saya setuju bahwa warna silver ini menjadi warna favorite. Pasalnya pemilihan warna membuat kita merasa sejuk dalam memandang laptop. Vivobook S14 didesain dengan warna cool silver untuk menciptakan efek harmonis dan sentuhan metalik dalam mewujudkan konsep gaya hidup modern. Tak hanya itu, dari luar juga terlihat begitu elegan, dan anggun. Sehingga menggunakan laptop ini membuat kita semangat dalam memulai pekerjaan kita.

Varian ASUS Vivobook S14
Gambar 3. Varian ASUS Vivobook S14

Tak hanya Cool Silver doang loh Sobi. ASUS Vivobook S14 juga tersedia yang berwarna Matt Gray. Cocok bangen bagi orang yang susah dalam ngerawat kebersihan. Sehingga enggak gampang kotor. Ini cocok banget bagi saya sebenarnya, walaupun saya lebih suka yang berwarna cool silver. Namun warna hanya sebuah persoalan selera ya sobi. Bukan sebuah hal yang harus pakem gitu.

3.       Bukan hanya Powerrfull, Tapi Performa yang Tiada Banding dengan Bantuan AI

Performa ASUS Vivobook S14
Gambar 4. Performa ASUS Vivobook S14

Banyak yang sepakat kalau kehadiran AI ini sungguh sangat membantu karena memang kontennya yang original punya. Bahkan AI ini sangat ramah sekali bagi manusia. Yah, AI ini memang bagian dari pemrogramannya. Namun yang jelas kehadirannya harus didukung dengan software yang memumpuni, yaitu dengan prosesor Snapdgaron ® X dan NPU Tops hingga 45. Itu berarti laptop ASUS S14 ini ditangani oleh NPU yang membantu menangani hal-hal yang terkait dengan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin. Bayangin dong, kalau pembuatan konten, laptop ini menjadi laptop yang paling rekomendasi anti lelet. Apalagi hanya sekedar menjelajah doang, ittu mah gampang y.

4.       RAM 16 GB serta Penyimpanan 512 GB SSD

Bagi saya RAM 4GB saja sudah cepat dirasa, tapi yang ini tuh sudah mencapai 16GB. Itu artinya kecepatan aksesnya begitu cepat dan sangat cocok digunakan untuk yang suka dengan sat set set. Apa enggak semangat terus ya kan berlama-lama di depan laptop. Ibaratnya nih kalau mau diajak apapun itu rasanya ayok aja. Selain itu series ASUS Vivobook ada ASUS Vivobook S14 S2407QA (Qualcomm), ASUS VivobookS14 S3407CA (Intel), dan ASUS Vivobook S14 M3407HA (AMD). Jadi kita bisa milih nih mau yang prosesor keluaran siapa.

5.       Fast Charging dan Mampu Hidup Mencapai 30,5 Jam

Fast charging dan daya tahan lama
Gambar 5. Fast Charging dan daya tahan lama

Pasal daya baterai yang mencapai tiga puluh jam ini sungguh sangat menarik sekali. Kita bisa bekerja di coffe shop atau di mana saja dari pai hingga malam pun, tanpa kahwatir sedikit-sedikit mencolokkan daya baterai. Apalagi kalau sedang fasenya mati lampu. Saya nggak perlu khawatir ketika nulis novel enggak kelar. Soalnya juga enggak ada alasa juga ya. Sudahlah, ASUS Vivobook S14 ini memang laptop impian banget. Bisa dibawa ke mana saja, tanpa perlu kahwatir pekerjaan kita akan terganggu sebab yang penting kitanya yang fokus saja. Kapasitas baterainya hanya 70 Wh saja. Wow, benar-benar teknologi yang enggak boros.

Perjalanan Diary Harumpuspita Hingga Tahun 2025

Perjalanan Diary Harumpuspita Hingga Tahun 2025
Gambar 1. Perjalanan Ngeblog

Saya percaya bahwa siapa saja yang berpendirian kokoh, maka akan lulus.

Begitulah perjalanan hidup ini. Menegaskan serangkaian jatuh bangun seorang insan dalam menapaki dunia.

Perjalanan di dunia blog, tentu lika-likunya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Ia juga tidak bisa dibentuk dalam sehari, melainkan dalam waktu berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun lamanya.

Sepak terjang yang tengah menjadi perbincangan hangat bagi Gandjel Rel dan Diary Harumpuspita adalah kilas balik sepuluh tahun yang lalu.

Bagaimana perjalannya hingga sampai menuju tahun 2025. Sepuluh tahun yang lalu adalah diri saya yang tidak tahu tentang dunia literasi. Jejak-jejak langkah yang gelap dalam menapaki dunia kehidupan di awal tahun 2015. Saya memang gemar menulis sejak kelas enam dasar.

Tahun 2015 menurut saya adalah angka yang sangat indah. Entah kenapa angka keindahan itu justru tak sepenuh indah, ketika saya lulus jalur undangan dalam perasaan sedih. Saya menangis, ketika banyak orang terharu atas kelulusan diterima di Perguruan Tinggi Negeri.

Salah Jurusan yang Mempertemukan Kepenulisan

Entah sejak kapan saya menjadi orang yang people pleasure, yaitu orang yang suka membuat orang lain senang. Hal yang saya ingat sebelumnya saya merupakan orang yang sangat patuh kepada Ibu Bapak saya. Namun tahun 2015 adalah awal saya mengubah stir dalam hidup dan mulai menghabiskan jatah gagal. Saya tidak lagi mengindahkan arahannya. Sebab saya pikir, saya memiliki andil bagaimana masa depan saya menanti. Saya yang menjalani hidup ini. Bukanlah orang lain.

Tanpa sadar kepedihan yang saya alami dan tidak mampu mengungkapkannya membuat saya kenal dengan tulisan. Tulisan yang tidak akan mencela penulisnya dan selalu mengarahkan kepada kebaikan. Mula-mula di kertas buku harian. Lama-lama membuat sendiri buku harian yang bisa dibawa ke mana-mana. Mulai dari yang kecil dan masuk di kantong. Hingga yang besar sebagai buku agenda. Rekam jejak saya dalam menemui siapa saja setiap harinya. Bahkan asisten pribadi yang menyenangkan. Saya menuliskan daftar apa saja yang ingin dikerjakan dan tidak hanya mengandalkan ingatan belaka.

Menulis Sebagai Hadiah

Bagi saya, tiada pelipur lara yang paling baik selain menulis. Salah jurusan justru mempertemukan saya dengan kepenulisan ini. Saya senang sekali dan Allah Swt sangat baik sekali memperkenalkan posisi ini pada saya. Tepat di hari kesedihan saya, saya pun menulis dengan bebas tentang apa yang dirasakan. Bebas pula menjadi apa saja dan berprasangka apa-apa saja. Terlebih lagi selalu berprasangka baik.

Menulis di Blog Sejak Tahun 2018

Rekam jejak, begitulah yang saya ulik pasal tulis menulis secara digital. Walaupun sejak tahun 2016 saya mulai menjadi seorang pengarang. Ternyata saya mulai menulis sejak tahun 2018. Yah, kalau tulisan awal itu tak seindah yang dibayangkan adalah hal yag wajar bukan? Saya mulai menulis puisi dan tanpa sadar juga menyelisipkan curhat di dalam cerita. Alias curcol (curhat colongan).

Pengenalan Blogger Sejak tahun 2019

Peran komunitas blogger
Gambar 2. Peran Komunitas Blogger

Tepatnya di akhir tahun 2019 saya bertemu dengan seorang lelaki yang tidak jadi masuk ke dalam FLP Medan, tetapi ia merupakan bagian dari Founder Komunitas blog di Sumatera Utara. Ternyata ia merupakan seorang blogger dan memperkenalkan saya pada sebuah komunitas Blogger. Di situlah saya baru menyadari arti dari blogger itu sendiri. Seseorang yang memang bisa dipercaya ucapan dan performannya dalam menyampaikan gagasan.

Blogger memiliki keberartian dan memiliki tempat di banyak orang. Ia bisa bekerjasama dalam memperkanalkan usaha orang lain. Tugas blogger bukan hanya sebagai penulis belaka, tapi beragam. Terlebih lagi kepada personal branding. Semakin banyak jam terbangnya, maka tawaran kerjasama juga akan semakin berdatangan.

Terlebih lagi teman-teman blogger itu rata-rata pada loyalitas banget. Dedikasinya ke sesama blogger yang lain juga enggak tanggung-tanggung. Rasanya seperti keluarga sendiri. Apalagi setelah berkunjung ke blog mereka, kita mendalami bagian dalam diri mereka yang tak terucap secara lisan.

Top Level Domain Diary Harumpuspita Lahir di tahun 2020

Lima tahun sudah blog saya berdiri sebagai Top Level Domain. Tahun yang sangat cukup dikatakan sebagai blogger dan memang bukan blogger pemula lagi. Ya, lagi-lagi usia hanyalah angka saya pun terjebak kembali lagi ngeblog dengan serius setelah awal-awal saya ngeblog dengan top level domain.

“Biar enggak lupa dengan perpanjang domain, gunakan saja tanggal lahir. Soalnya itu merupakan tanggal penting.”

Jangan lupa perpanjang domain
Gambar 3. Jangan lupa perpanjang domain

Yap bagi saya itu adalah sebuah kebenaran. Bahwa perpanjang domain ini jangan  sampai kelupaan. Soalnya bahaya banget kalau blog lupa perpanjang, Resikonya kita harus mengulang dari awal bahwa blog kita memiliki tempat di mesin pencarian. Selain itu, blog yang lupa perpanjang biasanya akan diambil provider lain dan dijadikan sebagai situs yang bukan-bukan. Bahaya banget ya kan.

Review Buku Blog At First Sight

Ada sebuah buku yang bagi saya itu merupakan sebua harta karun. Bagaimana saya bisa belajar dari para blogger yang berpengalaman atau paling tidak semangatnya dalam menekuni blog bisa menular. Namanya buku yang berjudul Blog At First Sight, sayangnya buku ini tidak menjadi daya kertetarikan bagi teman-teman saya yang tidak berkecimpung di blog. Padahal saya tahu bagaimana keindahan tulisan pada blogger terdahulu yang membuat dewan juri pada jatuh hati. Saya bersyukur buku tersebut tidak ada yang ingin meminjamnya.

Blog at First Sight
Gambar 4. Blog at First Sight

Lama saya perhatikan, lama juga saya belajar memahami apa sih rahasia mereka supaya bisa menarik perhatian dewan juri. Jawabannya adalah keseriusan dan kekonsistenan. Waktu itu sering banget ada lomba blog. Saya yang punya pemahaman seadanya pun memberanikan diri untuk mengikuti lomba blog tersebut. Menang nggak  menang, yang penting ikut. Tanpa saya sadari saya sendiri sebenarnya merupakan pemenangnya karena berhasil menulis. Kan menang nggak menang dalam pandangan dunia itu mah bonus ya kan Tugas kita mah berusaha dan berdoa. Semoga hasilnya benar-benar memuaskan.

2022-2023 Sempat Dilarang Menulis karena Masuk Rumah Sakit Jiwa

Bagi saya, menulis sebuah penyembuhan hati. Tentang hati yang kian tersakiti dengan beragam misteri dalam kehidupan. Padahal, faktanya kata Coach Manu yang merupakan seorang sutradara di kota Medan. Ia mengatakan sesuatu pada saya. “Apabila kita berhasil menuliskan masalah kita, tandanya kita sudah menyelesaikannya sebanyak 70%, angka itu merupakan angka yang besar tentunya dalam hidup kita.

Sejak saat itulah, saya pelan-pelan memberanikan diri untuk konsisten dalam menulis dan sempat kalau menulis sembunyi-sembunyi. Saya sangat takut dimarahi, katanya dulu sebelum masuk rumah sakit jiwa gara-gara menulis.

Padahal faktanya, beberapa minggu sebelum dinyatakan sakit, saya tidak bisa menulis sama sekali. Saya tidak bercerita lagi tentang masalah-masalah yang saya hadapi. Saya sok tegar memendam segalanya sendirian dan tidak tahu pada waktu itu saya kenapa.

Setelah 8 bulan berlalu di tahun 2022. Hal yang terfatal bagi saya bukanlah kehilangan hal-hal benda duniawi. Saya kehilangan Allah dalam hidup saya. Sempat tidak percaya lagi pada-Nya. Selama 8 bulan itulah hidup saya sungguh terasa gelap, tak memiliki arah. Bahkan tidak makan sama sekali, saya bisa bertambah berat badan. Kata orang saya semakin makmur, padahal diri ini tengah merasakan depresi yang sesungguhnya setelah dari rumah sakit itu. Depresi sebenarnya tidak ditandai dengan kurangnya aktivitas, melainkan tidak ingin melanjutkan hidup kembali dan mood bahagia menurun.

Qadarullah, hati saya tergerak untuk membaca tulisan dari penulis yang sangat saya kagumi. Ialah kak Susan Arisanti, sang novelis. Pada tulisannya saya menemukan sesuatu, tentang alasan apa yang sebenarnya terjadi pada diri saya. Hingga saya bisa memaafkan diri sendiri dan terus mencari tahu apa yang terjadi dengan saya. Saya pikir, apa yang selama ini saya lakukan salah, ternyata saya tidak salah. Bahagianya itu luar biasa. Allah membukakan satu per satu jalan kepada saya.

bertemu tulisan Susan Arisanti
Gambar 5. Bertemu tulisan Susan Arisanti

Selain Menulis, Membaca adalah Obat Bagi Jiwa yang Terluka

Jika di tahun 2022 saya dinyatakan sakit, maka di lebaran 2023. Saya mulai mengenal Langkah Bayi. Sebuah Challenge untuk pembaca khusus bacaan islami. Di situlah saya belajar bahwa saya harus belajar dengan sungguh-sungguh tentang kehidupan ini. Membaca justru membuat saya menemukan hal-hal yang baru. Terlebih lagi membaca pada waktu itu disesuaikan dengan kebutuhan saya apa. Dulunya saya yang tidak bisa mengatur waktu. Justru saya bisa. Kalau saya lagi bersedih. Maka saya baca buku yang berhubungan dengan itu, yaitu. Laa Tahzan artinya Jangan Bersedih.

Hal yang paling saya cari jutsru Adab dalam Menuntut Ilmu pada waktu. Masyaa, Allah sungguh luar biasa dampaknya pada diri saya ketika dipraktikkan.

Catatan Ilmu, belajar Adab Sebelum Ilmu
Gambar 6. Catatan Ilmu, belajar Adab Sebelum Ilmu

Walaupun saya belum menulis tentang kebiasaan saya seperti curhat, saya mulai menulis ilmu pengetahuan. Buku agenda saya yang dulunya kosong pun sekarang terisi dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang berharga dan sewaktu-waktu bisa saya baca lagi.

Sepak terjang Diary Harumpuspita
Gambar 7. Sepak terjang Diary Harumpuspita

Alat Tempur Diary Harumpuspita

Apakah saya menulis dengan alat tempur yang canggih?

Tentu tidak dong. Lagi-lagi saya bertempur dengan alat seadanya dan tentunya semangat. Kan yang penting hasilnya terbaik, mau itu caranya bagaimana. Hal yang terpenting dalam prosedur pelaksanannya tentu secara halal, tidak pula mengambil hak orang lain. Walaupun saya terkenal dengan sosok orang yang paling ribet bawain laptop ke mana-mana. Nah, yang biki unik adalah keyboard dan mouse.

Kenapa enggak memilih betulin laptop saja?

Entah kenapa laptop yang saya pakai itu sering kali bermasalah di bagian keyboardnya. Harganya sekitar seratus lima puluh ribuan, tapi ya kok enggak sampai tiga bulan atau setahun dipakai malahan laptop saya justru rusak lagi. Kalau enggak saya yang numpahin air di atasnya. Orang lain malah yang numpahin secara enggak sengaja di atasnya. Jutsru ketika saya beli keyboard eksternal yang harganya hanya berkisar tiga puluh ribuan. Laptop saya enggak kenapa-napa. Bisa digunain malah. Yah, walaupun hanya bisa ngetik, searching-searching, dan ngedit seadanya di canva. Sementara kalau video saya menggunakan HP yang baru mulai saya tebus untuk mengedit.

Selain laptop yang seadanya, alat tempur apa lagi?

Saya biasanya ngetik dengan HP. Punya nomor WhatsApp, terus buat grup yang isinya saya sendiri. Teknik inilah yang saya gunakan untuk memudahkan dalam mengambil informasi. Punya dua nomor, satu nomor yang untuk kerja, satu lagi memang untuk pribadi. Jadi, enggak banyak yang ganggu dan fokus bisa lebih terarah. Seringnya kalau pekerjaan ini, kita mau ngerjain sesuatu eh malah terdistraksi buka ini dan itu. Jadinya, enggak kelar dikerjakan. Adanya pembatasan akses justru membuat diri jauh lebih kreatif dan produktif.

Laptop Impian Masa Depan

Tahu nggak sobi, bahwasannya ada sebuah brand ternama yang bernama ASUS sering menjadi buah bibir di kalangan banyak orang. Apalagi logonya di Merak Jingga, tempat pembetulan laptop banyak dipampang di depan toko mereka. Pernah suatu ketika, saya bertanya pada yang punya toko.

“Laptop ASUS bagus Henny, garansinya saja bisa mencapai dua tahun. Mending dirimu ganti laptop saja. Dibandingkan betuli laptop yang ini,” ucap Ibu sang pemilik toko.”

Sejak dulu, saya memang terkagum sekali dengan ASUS, di samping kualitasnya bagus. Saya belajar banyak dari ASUS karena sering mengadakan kompetisi mereview produknya. Belajar teknologi dari brand ini. ASUS keren sekali ya, selalu mendukung perjalanan komunitas Blogger di Indonesia. Eventnya tidak hanya secara online saja, tetapi juga secara offline sejak tahun 2015. Sungguh perjalanan yang panjang dan tak pernah surut dalam memberikan inovasi terbarunya. Teman-teman saya di komunitas blogger lain, kerap membagikan pengalamannya bersama ASUS.

Lomba Blog Sebagai dukungan Komunitas dari ASUS
Gambar 8. Lomba Blog Sebagai dukungan Komunitas dari ASUS

ASUS Vivobook 14 (M1405)

Bagi saya, laptop ASUS terkenal dengan ringan dan anti ribet. Laptop ini tampaknya sangat bertenaga untuk keperluan editing. Kadang suka mikir gini sih, kapan ya bisa ugal-ugalan menggunakan laptop tersebut? Biasanya, selama ini saya meminjamnya dari yang lainnya. Apalagi untuk aplikasi excel, meskipun bagi laptop saya beratnya minta ampun dan dibutuhkan kesabaran yang sangat ekstra. Justu bisa beroperasi di laptop ASUS dengan sangat mudahnya.  

Laptop ASUS Vivobook 14 (M1405)  bertenaga yang  Powerfull
Gambar 9. Laptop ASUS Vivobook 14 (M1405)  bertenaga yang  Powerfull

SPESIFIKASI SINGKAT ASUS VIVOBOOK 14 (M1405)

JenisSpesifikasi
ProcessorAMD Ryzen™ 7 7730U Mobile Processor
RAMDDR4 16GB
Storage512GB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD
Aspect RatioWUXGA (1920 x 1200) 16:10
Sistem OperationWindows 11 Home

untuk spesifikasi full-nya bisa ditelusuri di website resminya ya.

Februari Layaknya Musim Semi

Bagi saya, Februari layaknya musim semi yang memberikan kebahagiaan pada jiwa-jiwa kesabaran. Setelah perjalanan panjang. Februari menjadi sebuah cerita yang memiliki keunikannya sendiri. Kemarin tanggal 25-02-2025 saya pikir itu adalah tanggal cantik. Seseorang berguman di dekat saya ketika saya menunggu mengambil vitamin di tempat pengambilan obat ya. “Tanggalnya cantik ya, semoga ketemu jodohnya.”

Saya bahagia, sebab di hari itu saya dinyatakan selesai minum obat TB oleh sang dokter, setelah penantian panjang selama sepuluh bulan.

Kalau orang lahiran setelah mengandung Sembilan bulan sepuluh hari. Saya malah sepuluh bulan menempuh pengobatan TB kelenjar.

Selain itu, Gandje Rel dan Forum Lingkar Pena juga milad pada bulan ini. Sebuah kebahagiaan yang sangat berarti bagi saya. Sebab Februari sendiri juga Milad diri saya dan juga blog Diary Harumpuspita.

Harapan Kepada Gandje Rel, Forum Lingkar Pena dan ASUS

Semoga Gandje Rel dan Forum Lingkar Pena bisa terus menjadi wadah berbagi tulisan kebaikan yang mencerahkan. Semakin bertumbuh dan harmonis dalam ukhuwahnya. Semakin menyala dengan konsistensi yang tak pernah menyerah dan menjadi inspiratif bagi banyak orang yang ingin menemukan jalan kebaikan.

Perwakilan Blogger Sumut
Gambar 10. Perwakilan ucapan Blogger Sumut untuk Gandje Rel

Happy Anniversary untuk Gandje Rel yang ke-10 tahun. Sepuluh tahun memang bukanlah waktu yang sebentar dan juga enggak mudah menjalaninya. Namun bertumbuh untuk terus mempertahankan keberadaan dan keaktifannya itulah yang menantang dari Gadje Rel. Walaupun tantangan silih berganti, semoga Gandje Rel bisa tetap adaptif kapan pun dan di mana pun berada. Serta menjadikan karyanya sebagai sarana jalan kebaikan dan keberkahan dalam hidup.

Happy Milad untuk Forum Lingkar Pena yang ke-28 tahun. Semoga tetap terus menjadi wadah inspiratif bagi banyak orang.

Semoga Asus bisa terus berinovasi dan mempertahan produk kualitas terbaiknya. Sehingga tetap setia menjadi kepercayaan banyak orang hingga mendunia di bidang teknologi.

☕Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog 2015 ke 2025 Perjalanan Ngeblogku yang diadakan oleh Gandje Rel

Pentingnya Migrasi ke Literasi Digital Masa Kini

Pentingnya Migrasi ke Literasi Digital Masa Kini
Gambar 1. Ilustrasi Pentingnya Migrasi ke Literasi Digital Masa Kini

 Awal tahun adalah sebuah momentum yang sangat baik untuk memulai sesuatu. Ibarat sebuah garis awal, rata-rata kebanyakan orang memulai harapan baru di awal tahun. Baik itu yang muda maupun yang tua. Termasuk Kumpulan Emak Blogger (KEB) memiliki harapan tema #KEBerpihakan dengan mendukung program literasi digital.

Begitu pula dengan tren sosial media mengikuti perkembangan zaman. Namun lagi-lagi untuk membahas suatu kasus, dibutuhkan banyak data. Supaya kita bisa tahu langkah mana yang perlu diambil untuk mengatasi masalah dalam kehidupan dan mengikuti kefleksibelitasan teknologi.

Namun satu yang harus digarisbawahi bahwa sampai kapanpun manusia tidak bisa digantikan dengan teknologi. Teknologi adalah sebuah alat untuk mempercepat pertumbuhan aktivitas belaka.

Menurut RRI (Radio Republik Indonesia) yang dilansir pada databook.katadata.co.id pada tahun 2024, Indonesia memiliki total pengguna sebanyak 191 juta (73,7% dari Populasi). Platform media sosial terpopuler pada peringkat pertama ditempati oleh Youtube sekitar 139 juta pengguna (53,8% dari populasi), disusul oleh Instagram 122 juta pengguna (47,3% dari populasi), Facebook 118 juta pengguna (45,9% dari populasi), WhatsApp sekitar 116 juta pengguna (45,2% dari populasi), dan tiktok 89 juta pengguna (34,7 % dari populasi).

Wuah, ternyata sungguh banyak juga ya pengguna sosial media ya sobi. Data ini bisa menjadi pertimbangan di mana kita inginnya berkarya. Namun yang namanya juga jangkau semua platform sosial media juga boleh dicoba ini. Intinya hanya satunya, sajian kontennya seperti apa.

Perkembangan Instagram Saat Ini

Terkait dengan perkembangan Instagram, justru pengunjung story itu rasanya sedikit banget dan malahan orang lebih banyak main ke reels. Sehingga konten reels menjadi sebuah hal tersendiri dalam menarik perhatian pengguna. Tidak hanya di youtube (reels  versi short, dan facebook). Kelebihan Instagram adalah fitur postingan yang semakin hari semakin berkualitas.

Ada lagi berita yang bikin nyesek para Social Media Spesialist, ketika ia menemukan sebuah berita terkait dengan ukuran postingan. Otomatis postingan yang sudah didesain kian cantiknya bagaimana malah menjadi berantakan tak menentu. Bagi orang yang emang modelannya terima-terima saja enggak apa-apa sih. Namun bagi yang modelannya ingin kesempurnaan auto merapikannya.

Tidak akan kehilangan followers

Terkait dengan followers ini saya jadi teringat deh dengan diskusi asyik bersama DCE (Digital Creative Enterpreneur) kemarin bahwasannya kita itu harus memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi pengikut. Nah, konsepnya adalah postingan kita di Instagram tahun 2025 bakalan ngelempar postingan yang relevan untuk bukan pengikut sehingga tidak menghilangkan pengikut sebelumnya.

Maksudnya kalau kita ngepost kuliner akan dilempar postingannya kepada yang suka dengan kuliner. Meskipun nice kita sebenarnya suka buku. Kalau di saya sih iyes, dibandingkan banyak akun, tapi enggak beres. Mendingan satu akun doang, tapi beres dan orang percaya pada kita.

Untungnya teman-teman saya merupakan konten kreator yang hijrah dari tulisan di caption hingga membuat slide informatif di Instagram. Padahal kalau dibilang mereka itu lebih suka menulis caption dibandingkan dengan menyajikan infografis yang tidak bisa dilakukan ketika kedip langsung jadi. Sampai saat ini kalau bilangnya sih, “tidak mudah membalikkan telapak tangan.”

Mengapa harus pindah ke Literasi Digital?

Saya percaya bahwa literasi tidak hanya dengan buku. Sayangnya enggak semua orang suka baca buku, tapi kalau baca chat mau nggak mau ya kan. Apalagi kepoin status orang bikin apa ya hari ini? Semangatannya apa ya untuk hari ini? Literasi itu pada dasarnya ingin memberikan sebuah penekanan bahwa ini loh sebenarnya maksud yang disampaikan itu.

Menurut UNESCO yang dilangsir oleh jurnal basic Edu (dalam Purwati, 2017) Literasi adalah wujud dari keterampilan yang secara nyata, secara fisiknya dalah keterampilan kognitif dari membaca serta menulis. Terlepas dari membaca serta menulis, yang terlepas dari konteksnya di mana keterampilan itu diperoleh dari siapa serta siapapun cara memperolehnya.  

Gimana, radar ribet ya konsepnya? Intinya Literasi itu ketika pesannya sampai di kita begini loh. Terkait mengerti atau tidaknya. Era digital inilah yang membuat tadinya secara manual menuliskan dalam buku dengan tangan menjadi digital.

Personal Branding itu Penting

Kalau kita suka masak, maka postinglah hal-hal yang berkaitan dengan kuliner. Begitulah kalau kita sukanya baca, postingan tentang buku dan hal-hal yang berkaitan dengan itu. Pada dasarnya kita ini terhubung satu sama lain. Enggak mungkin juga terus-terusan baca buku doang kan, pastilah ada kegiatan yang menghubungkan dengan produk lain.

Bagi saya personal branding itu bukan hanya sekedar mau gaya-gayaan atau flexing tentang pencapaian. Melainkan sebagai media untuk menemukan teman lain yang sefrekuensi. Mungkin memang belum sekarang kita menemukan teman yang sefrekuensi itu. Barangkali nanti dan ketika sudah berkumpul yang selingkaran. Motivasi untuk mempertahankan dan memperbaruhi diri menjadi lebih baik lagi akan terjaga.

Quotesnya gini sih, “Kalau mau jalan cepat jalan aja sendirian. Kalau mau perjalananya lama, maka carilah teman seperjalanan.” Meskipun melalui media sosial sekalipun.

Literasi Digital Masa Kini
Gambar 2. Quotes relevan di Perjalanan Hidup

Komunitas Emak Blogger #KEBerpihakan pada Literasi Digital

Kalau sudah berhubungan dengan Blogger, maka mau tak mau sudah pasti mereka melek literasi. Sebab menulis artikel itu dibutuhkan banyak data dan lebih kompleks dibandingkan hanya sekedar menulis cerita pendek. Paling tidak menguasai cara menulis dan desain tipi-tipis sudah menjadi nilai lebih untuk blogger itu sendiri.

Saya jadi teringat waktu pertama kali belajar menulis di blog. Semangat belajarnya sungguh jor-joran. Walaupun belum banyak temannya. Sampai akhirnya ketemu orang-orang yang sefrekuensi itu senangnya bukan min. Kebetulan pada kesempatan kali ini KEB (Kumpulan Emak Blogger) menuju ke tahun ke-13 nih sobat. 18 Januari 2012-18 Januari 2025. Itu berarti sudah banyak member yang terhubung ke KEB. Sejak awal berdiri KEB telah menjadi ruang hangat bagi Emak-Emak kreatif untuk bertumbuh dan berbagi cerita. Cocok banget deh dengan cita-cita saya saat ini. Kalau dibilang kamu inginnya apa? Saya ingin sekali bisa menjadi Ibu Rumah Tangga yang banyak karya. Yah, walaupun sampai saat ini belum menikah juga enggak apa-apa ya. Kepribadian keibuan itu perlu dipupuk dari sekarang. Supaya sewaktu praktiknya enggak kelimpungan.

Ruang digital bukan hanya sekedar tempat berbicara atau menyampaikan gagasan, tetapi tentang #KEBerpihakan bagian mana yang harus diperjuangkan. Misalnya memperjuangkan Al-Aqsa melalui tulisan yang menggugah semangat perjuangan.

Kompetitor AI bagi Blogger

Lagi-lagi kita mampirnya ke AI. Saat ini AI sudah semakin banyak berkembang. Walaupun begitu, bagi saya AI hanyalah sebagai bocoran untuk ide yang mudah buntu di tengah jalan. Sampai pada titiknya, blogger yang sesungguhnya itu tidak bisa digantikan oleh AI. Sebab ada human interest atau pengalaman pengguna di sana. Sehingga lebih meyakinkan kita untuk menelisik dan mencoba hal yang baru.

Teman-teman yang lain sempat cerita bagaimana AI ini membantu dalam proses pengerjaan tulisan, tapi ya tetap saja butuh revisi berkali-kali untuk mencapai tulisan utuh sesuai dengan isi hati. Sementara bagi saya, kreativitas manusia sebenarnya lebih kece lagi ketika diasah terus-menerus. Bukan hanya mengejar kuantitas belaka, tapi juga kualitas. Sehingga mikirnya begini, “saya tuh enggak suka dimanjai orangnya. Suka banget bisa mempertanggung jawabkan apa yang sudah dibuat.”

Kesimpulan

Judulnya ada kata migrasi, tapi justru isinya tidak mencerminkan migrasi. Namun lebih mengarah kepada mengajak, “yuks kita maksimalkan literasi digital” untuk menyampaikan aspirasi kita kepada orang lain. Setidaknya menjadi teladan bahwa media sosial bukan hanya untuk kepentingan hiburan semata, tapi juga belajar banyak hal.

Kelilingilah pula diri dengan apa yang ingin kita mau jadi seperti apa. Sebab algoritma media sosial akan selalu mempelajari kita itu interest (tertariknya) di mana. Sehingga postingan yang relevan dengan kemauan kita pasti akan disajikan kepada kita.