Showing posts with label tips. Show all posts
Showing posts with label tips. Show all posts

Umroh dari Hasil Menulis di KBM APP


Umroh dari  Hasil Menulis KBM App
Gambar 1. Banner Umroh dari  Hasil Menulis KBM App

Wejangan Pak Isa Alamsyah

Ada beberapa penulis untuk Diamond. Rewardnya tidak bisa dialihwahanakan. Misalnya enggak bisa pergi ke Korea karena izin cutinya susah. Misalnya paket emeraldnya enggak diambil. Maka bisa dapat umroh ketika Diamond.

Gimana caranya nabung di KBM App?

Bagaimanapun ini adalah bisnis. Namun kita juga peduli dengan sosial. Uangnya itu harus dipotong dari hasil penghasilan di KBM App dan mereka bisa memberikan tambahan dari penghasilannya. Sementara sekarang ini umroh nggak harus menggunakan travel. 

Kemarin ada 1 penulis, ia Diamond. Sehingga dia nggak bisa ngambil ke Korea dan Singapora. Namun pihak KBM App bisa memberikan umroh. Syaratnya nabung itu dari penghasilan KBM App. Kalau mikirnya nyisip 500 ribu per bulan maka empat tahun lagi yang ada. 

Bagi yang ingin banget pergi Umroh maka bisa kita fasilitasi dengan hal itu. Syaratnya penghasilan dari KBM App. Kalau dari luar, maka KBM App nggak bakalan bisa survive. Kalau ke Arab nggak berani backpaker karena Arab itu negara yang servicenya jelek mereka bakalan datang. Bacpaker kalau nggak punya pengalaman tidak bisa disarankan. Kalau Asma Nadia bisa handle untuk sepuluh bacpaker yang pergi ke sana juga enggak masalah biar jauh lebih hemat. 

Misalnya ada rising star nggak diambil untuk Umroh. Terus di-keep saja sampai 25 juta enggak apa-apa. Maka umroh kali ini enggak ada jenjang kali ini. Subsidi minimalnya 10%. Maka dari yang ditabung, 10% akan KBM App tambahin. Makanya enggak boleh penghasilan dari luar. 

Pak Isa mengadpsi cara Rasul. Kalau memberi aturan harus tricky. Ketika negosiasi ia tahu akan dihianati maka ia akan memberikan siasat. 

Kalau Singapore salah booking, salah nama, mereka nggak boleh masuk. Orang Singapore terlalu robotik. Pesawat juga, kalau nama salah ketik nggak bisa lolos. Makanya kalau Singapore wanti-wanti pakai dua nama. Kalau misalnya yang berangkat 4 orang. Costnya lebih tinggi. Kan kita nanggung bimbingnya. 

Kalau Hong Kong itu nanti, diamond tahun depan ke Korea. Kalau bacpaker ramadan sebaiknya dihindari, karena jauh lebih ramai. Intinya kita mencoba segalanya menjadi possible

Misalnya suami istri mau Umroh, bisa saja. Insyaa Allah kita nggak hutang dan bisa menutup operasional dengan baik. Bahkan beberapa lomba maka hadiahnya ada travelnya umroh. Misalnya kita baru terkumpul 15 juta. Jalan duluan kita tombokin enggak apa-apa. Sisa kekurangannya dari penghasilan nanti juga bisa. Kalau kita lihat penghasilannya stabil 5 juta atau 10 juta. Itu masih mungkin dan bisa. Makanya track record itu juga penting. 

KBM App bisa berjalan dengan segala kekurangannya. KBM dengan cara offline, online, dan manual. Kalau nabung dengan KBM App ada subsidinya. Boleh Umrohnya berangkat bareng. Seperti Hanin Humairah suaminya biaya sendiri. Umroh ini harus sejalan dengan semangat menulis di KBM APP.

Kopdar Medan jadi bersama Ekraf tanggal 29 November 2025. Kerjasama dengan pemerintah itu juga penting. Kemarin juga ada masalah dengan google makanya kita semakin dekat dengan Ekraf. 

Dokumentasi Webinar dari tanah Suci
Gambar 2 Dokumentasi Webinar

Belajar Dari Bintang dengan Tripel Diamond

Alhamdulillah kemarin dua malam bisa jalan-jalan bersama teman-teman KBM App. Umroh Bacpaker jatuhnya 23 jutaan. Misalnya nggak mau City Toor bisa dikurangin. Namun tiketnya saja sudah belasan juta. Belum lagi hotel. Kalau umroh yang sekarang ini 33,5 juta. Hotel Hilton. 

Bunga BTP (Selalu Istri Tentara) 

Perasaan Mba Bunga senang banget apalagi dengan gratis dari menulis bisa membawa kita ke tanah suci. Pemandangannya juga keren, suasana, dan feelnya. Kalau di Arab, shalat fardu itu selalu ada shalat jenazah. Ternyata banyak juga yang gugur. Kalau di Arab nggak ada kabel menggelantung. Ternyata di negera seperti ini banyak pengetahuan dan hal baru. 

Maaf juga wajah lelah, baru umroh semalam. Lumayan pegal-pegal banget, jadi mereka lagi butuh istirahat. Pertama kali lihat Ka'bah itu merinding sekali. Sama seperti di Raudah kemarin, meskipun cepat melihat makam rasul dan sahabatnya membuat menangis. 

Apa sih Rahasia Konsistensi?

Kalau bunga BTP, menulis itu senang. Kalau sekarang ini seminggu dau atau tiga kali. Terus juga sekalian promosiin orang lain. Konsisten itu harus, istiqamah di situ. 

Pengaruh

Perjalanan ke sini sudah tercatat dalam pikiran saya hal apa saja. Terutama di madinah, sepertinya adem banget dan betah banget di sana. Kemungkinan bakalan menulis dengan latar madinah, nanti teman-teman baca sendiri saja. 

Strategi Menulis Setelah Dari Makkah

Kalau kita mendoakan orang lain. Maka ada malaikat akan mendoakan kembali. Buat teman-teman yang mau menitip doa selama di tanah suci. Jadi, terharu nih. Umroh plus healing. 

Dwiindra (2,5 M)

Perasaan yang berbeda. Kalau kemarin pergi bersama keluarga. Kalau sekarang perginya sama bestie-bestie. Sepanjang tawaf gandengan sama Mba Bunga. Ternyata perjalanan menulis bisa seindah ini. Ada diamond. Eh, emang bisa ya menulis sampai segitu. 

Pertama Kali dapat Diamond

Nggak pernah nyangkah. Itu diumumkannya setelah pulang dari bootcamp Singapore. Jadi Mbak Dwiindra langsung berkabar dengan keluarga di rumah. Alhamdulillah mendapatkan fasilitas sebagus ini. Bisa makan enak dan jajan-jajan. Jajannya dari Bunda. 

Rahasia Konsisten

Salah satu alasan konsisten. Ia adalah money oriented. Jadi, kalau pemasukan menurun itu nggak rela. Terus hobi nulis. Kalau hari ini malas dalam menulis, maka besoknya itu bakalan ditebus dengan menulis bab yang banyak. Ketiga karena ingin eksis, enggak mau hilang begitu saja diganti dengan penulis-penulis lainnya. 

Pengaruh

Dwiindra yakin karirnya akan semakin maju karena berdoa di depan Ka'bah nanti. Semoga menjadi bagian yang membuat KBM APP menjadi maju. 

Strategi Menulis Setelah Dari Makkah

Selama ini fokus nambah bab dan cerita. Kalau promosi jarang banget. Hanya mengandalkan Jasprom FB. Terinspirasi dari TBS saat ini yang rajin promosi. Mudah-mudahan segalanya dilancarkan. 

Hanin Humairah

Perasaan Hanin, baginya itu adalah hal yang luar biasa. Dulu pernah nulis status di FB bisa ke baitullah bersama suami. Alhamdulillah bisa terwujud lewat jalur KBM App. Seperti ketemu belahan jiwa, bisa menumpahkan seluruh beban. Walaupun doa-doa itu tidak diijabah saat itu. Tidak ada ruginya kita berdoa, jangan pelit. Ngomong aja sama Allah mau spesifik maupun secara umum. Kalau belum dikabulkan jangan putus asa. Meskipun beberapa lama ini Hanin Humairah belum menulis kembali. Alasan Hanin nggak nulis karena keenakan. Hanin di KBM App sudah rampun 40 novel. Hal itu membuatnya bersyukur. Benar-benar menulis itu passive income. Bayarannya berkali-kali. Namun kemageran itu jangan dicontoh ya. Jadi memutuskan inspirasi. Oh, jadi begini suasana madinah. 

Ternyata di Mekkah dan Madinah banyak yang bisa berbahasa Indonesia. Bahkan mayoritas jamaah orang Indonesia. Lagi makan, toilet, habis shalat ketemu orang Indonesia. Selain sisi ibadahnya ada hal-hal lain. Para petugas bisa berbahasa Indonesia. Kalau di tempat itu kita nggak terasa asing. 

Setelah melihat langsung jadi membuat saya ada gambaran inspirasi karya-karya berikutnya. 

Strategi Menulis Setelah Dari Makkah

Selama ini menulis berbagai genre, rumtang, religi, dan lain-lain. Pernah terpapar yang rumtang. Tapi sebenarnya menulis religi tuh merupakan hal-hal yang baru bagi saya. Cuma itu kan modal baca dan internet, modal kuota. Akhirnya bisa menulis. Ketika ke Mekkah melihat secara langsung karakter orangnya, bisa menambah perbendaharaan latar suatu saat ini. Nanti mau mencoba kembali novel religi yang bersetting tanah suci. Karena memang sebagai manusia kita harus bisa memaksakan sendiri. Sebenarnya ide-ide itu sudah numpuk di kepala, tapi memang belum dipublikasikan karena banyak pertimbangan. Karena banyak hal seperti nggak sesuai. 

Kalaupun yang workshop AI membantu juga, kita juga tidak bisa juga langsung mengambil dari teknologi satu. Selain kembali menulis dengan inspirasi tadi, maka saya promosinya juga harus dilebarkan. Walaupun memang belum wow. Tidak semua tulisan viral itu bagus. Antara kualitas dengan ketenaran itu adalah dua hal berbeda. Sebab banyak juga tulisan bagus, tapi kurang promosi ya enggak bisa naik juga. Jadi, belum rezeki saja. 

Saya juga masih sama, masih terus belajar dan belajar. 

Tanggapan Asma Nadia

Selaku juri yang triple diamond (Bunga BTP) dan double diamaond (Hanin dan Dwiindra) insyaa Allah kualitas tulisannya bagus. 

QnA

Supaya betul-betul konsisten itu seperti apa dan menulis bagus itu seperti apa?

Menulis bagus menurut Dwiindra, usahakan yang masuk akal. Konfliknya nggak bolong-bolong. Pembaca nggak dibikin tegang terus. Jadi, kayak dibikin tarik ulur saja ceritanya. Jadi, enggak membuat pembaca kita tuh nggak merasa rugi. Kalau pembaca menjadi gemas, sebagai penulis ia sangat merasa berhasil sekali.

Menurut BTP genrenya romance komedi, maka sisipkan komedi. Banyak-banyak baca dan nonton film. Oh, mereka manarik konfliknya seperti ini. Hal yang dimasukkan dalam alur novel itu bukan ceritanya, tapi penempatan bab 1 di ekor. 

Hanin, tulisan lahir dari hati akan sampai ke pembaca. Buatlah tokohnya menjadi ikon yang tak mudah dilupakan, gregetan, sampai ada yang mendoakan tokohnya.  Padahal tokoh itu tidak ada, seolah-olah hidup. Semuanya butuh proses, bikin mie instan saja butuh direbus juga. Sekarang ini jauh lebih mudah. Ada chat GPT untuk belajar, teknik tulisan, dan belajar juga bisa dengan membaca karya orang lain. Bahkan ketika mager nulis, kalau baca enggak mager. Setelah dari membaca kita banyak belajar dan menilai karya kita. Sehingga kita tahu bahwa kelemahannya di sini. Setelah membaca itu kita ter-upgrade. Kalau Hanin memang butuh proses, kalau kita terus melakukannya maka kita akan mahir. 

Masih tentang promo tiktok, apakah bab 1-8 atau spill tipis-tipis?

BTP mendapatkan Jasprom Award dari KBM App. Promo itu tidak melulu bab 1. Bab 1-10, sepertinya bab 5 yang nendang. Bab 5 pun nggak full, biasanya dipotong menjadi dua. Terus bab 6, supaya bahannya enggak habis. Bab satu saya buat bab 7, jadi nyambung. 

Harus konsisten apapun kondisinya, meskipun posisinya sedang jatuh sekalipun. BTP yakin kalau bantu orang akan dibantu juga dengan hal yang tidak disangka-sangka. 

Pesan

Hanin-Jangan nulis cerita yang mengandung unsur P**no

Dwiindra-Jangan lupa bersedekah dari hasil kepenulisan supaya menambah keberkahannya.

BTP-Jangan lupa minta restu suami dan anak-anak supaya karyanya banyak yang baca. 

Cara Olah Rasa Marah Menjadi Energi Positif

Cara Olah Rasa Marah Menjadi Energi Positif
Gambar 1. Ekspresi marah
Aku marah, tapi tak kupilih dengan membanting pintu ataupun mencerca yang bukan-bukan. Namun diam, yang diam-diam mendekam seribu bahasa terpendam.

Siang itu, pekerjaanku sangat banyak. Kebanjiran projek yang aku sendiri sulit membagi waktu untuk mengurusi diri sendiri apalagi lingkungan sekitar. Aku capek, lelahnya tak berkesudahan meskipun hanya berada di depan laptop. Jari-jariku sudah sangat lelah sekali setelah kuajak kerja rodi. 

Pada saat titik terendah itu, Ibu datang. Ia mengomel dan mengumpat yang bukan-bukan mendoakan keburukan untuk diriku. Sementara aku pun membela diri sembari memberi tahu bahwa sekesal apapun aku di masa depan nanti tidak akan pernah mengucap hal buruk kepada anakku kelak. 

Ada banyak ruang yang bersinggungan di dalam dadaku. Sesak yang kutanggung sendiri, tapi tak berani kuluahkan. Semakin aku berbicara, semakin itu pula ibu mencapku sebagai 'anak yang durhaka, si tukang melawan'. Padahal selama ini, aku berusaha untuk melupakan kebaikan apa yang telah kupupuk dengan sepenuh hati. Namun tak cukup pula membuatku berharga di matanya. Sungguh, aku bukannya manusia yang haus akan pujian. Hanya saja, bisakah setidaknya aku dipahami atas apa yang tengah terjadi? Salahku memang, tak bisa kukontrol emosi yang meluap. Sementara posisinya, kami sama-sama sangat lelah setelah usai berkutat dengan pekerjaaan masing-masing. Aku pun hanya bisa membatin seraya mengatakan, "maaf Bu, aku belum dewasa dalam menghadapi semua ini." 

Akhirnya aku pun memilih diam dengan ragam seribu kemarahan yang meluap dalam diriku. Beribu pertanyaan tengah mengudara di kepalaku. Rasanya percuma sekali berusaha berbakti di hadapan Ibu. Jika hasilnya aku merugi di dunia dan mungkin bahkan di akhirat. Seperti pada kisah-kisah para alim di masa lalu. Tidak bisa sakaratul maut, hanya karena sang Ibu marah padanya. Solusinya dengan membakar jasad hidup-hidup. 

Yah sudahlah. Aku pun berusaha menyingkirkan perbandingan orang lain yang memiliki ibu sabar terhadap anak-anaknya. Sehingga menjalin rezeki yang luar biasa di dalam setiap pergerakan sendinya.

Sementara aku? Sejak zaman batu, seperti biasa. Jika orang lain bisa mendapatkan jutaan dari hasil kerja upayanya. Aku pun hanya bisa menghela napas berulang kali dan terus memperjuangkan apa yang menurutku lebih membuatku tenang, yaitu menulis. Terus menulis sampai dadaku yang tadinya sesak berangsur-angsur membaik.

Kenapa pula aku berpikir hal yang demikian? Sebab menurut banyak nasihat di belakang truk ataupun angkot selalu ada slogan. "Berkat doa Ibu." Sementara aku? Bukannya masih bisa bernapas saja rasanya sudah sangat bersyukur sekali. Sementara di luaran sana ada banyak orang yang tak memiliki Ibu. Seharusnya lebih banyak mengadakan ruang syukur, alih-alih ruang keluh kesah yang hanya menyakiti diri sendiri.

Peduli amat orang lain mengatakan aku gila karena menulis. Padahal faktanya aku gila karena memendam kemarahan, tekanan, dan beragam persoalan lain seorang diri hingga tak berani mengungkapkan apapun. Alih-alih memendamnya supaya berbuah manis, malah menjadi busuk.

Olah Rasa Menjadi Beberes Rumah

Entah sejak kapan aku punya ide lain mengalokasikan rasa marahku dengan membersikan rumah. Rasanya baru-baru ini aku mengetahuinya, semenjak mengetahui kemunculan buku Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring, aku pun mulai mempraktikkan beberes rumah meskipun belum pernah membaca bukunya sama sekali. Namun pernah juga mengikuti webinarnya ketika ia melaunchingkan buku itu bersama dengan Kemenkeulib. 

Mengalokasikan rasa marah dengan membersihkan rumah.
Gambar 2. Ilustrasi bersih-bersih

Sambil membawa amarah dalam diam, aku pun menyikat lantai kamar mandi secara keseluruhan. Kemudian menyiramnya hingga bersih. Sampai aku pun menyadari bahwa kondisi kamar mandiku kini sudah sangat kinclong sekali. Tak berhenti sampai di situ saja, aku pun mengambil sapu dan pel pagi-pagi buta, dan melakukan pekerjaan beberes lainnya. Energi kemarahan akhirnya tersalurkan menjadi bentuk yang lain. Mau menambah kepasitas marah, cuma kok semuanya sudah kelihatan bersih dan rapi. Positifnya lagi, aku pun sudah mandi pagi-pagi buta tanpa drama malas. Rasanya aktivitas yang kulakukan sebelas dua belas dengan rasa bahagia. Soalnya kalau bahagia aku juga serajin itu. 

Diam Masih Menjadi Misteri

Aku enggak tahu kapan amarahku benar-benar usai. Namun yang jelas, aku tak pandai bermuka dua. Apabila marah, dahiku terus berkerut, ekspresi wajah pun cemberut. Yah, daripada menjadi ladang dosa, mending aku mah diam saja. Kalau ditanya diam dan hanya bisa angguk-angguk, ataupun menggeleng. Hanya saja, kalau marahnya sudah level dewa sudah tidak ada respon sedikitpun diriku.

Masih berkutat dengan energi diam. Perasaanku sesungguhnya kacau balau, otakku tak berhenti memikirkan ntah apa-apa. Diam, tapi hatiku sungguh sangat berisik sekali. Kalau marah dengan manusia, aku masih bisa berdoa dan bercerita kepada Allah. Bahkan menambah durasi tilawah.

Begitulah caraku mengalokasikan energi marah saat ini. 

Kalau kalian bagaimana cara mengolah rasa marah menjadi energi positif? Tulis di kolom komentar ya.

Promt Gambar AI Generate dari Kemenkeulib

Promt AI Generate dari Kemenkeulib
Gambar 1. Promt Gambar AI Generate

Kamis ceria, waktunya upgrade diri. Sebisanya yang ditahu akhirnya saya memutuskan untuk menyimpannya di dalam web mana tahu. Sewaktu-waktu dibutuhkan. Penasaran dengan cara kerjanya, jangan lupa dicoba dan aplikasikan di AI kamu ya. 

Prompt Generator - ainusantara ImageFX Indonesia

Kemenkeulib Prompt Generator

Workshop AI Kementerian Keuangan 2025

Cara Mengatasi Rindu yang Berantakan

Cara Mengatasi Rindu yang Berantakan
Gambar 1. Labu Hallowen yang sedang diterpa kerinduan

Bila malam kupeluk bayang dirimu
Dalam tidur pun kau selalu kuimpikan 
Aku takut berteriak memanggilmu 
di tengah malam sunyi sendiri

Begitulah sebuah lirik dalam lagu yang kini bukan hanya sekedar kata, melainkan makna terdalam untuk orang di tengah kerinduan. Perihal membahas tentang kerinduan ini rasanya maju mundur cantik. Secara suami masih otw dipesan. Eh, kerinduan cukup hadir menerpa diri. Banyak jenis rindu memang dalam kehidupan ini. Rindu berjumpa dengan baginda nabi, rindu memakan makanan favorite, atau malah rindu dengan seseorang yang mampu membuat jantung ini berdebar-debar. 

Jujur, di antara semua kerinduan yang mengisi adalah kerinduan pada sesuatu yang mengendap di hati. Rindu adalah sebait doa yang tidak pernah dimengerti seraya berpikir apakah ia baik-baik saja? Namun yang pasti rindu itu hadir sebab ia ada di hati.

Tidak semua kerinduan berbuah pertemuan. Ada yang harus ditahan sedemikian rupa dan setiap kerinduan itu tiba, bait-bait aksara akan selalu berdatangan. Maka jatuh cintalah dengan seseorang, bila saling menemukan akan melahirkan anak-anak yang lucu. Namun jika tidak akan melahirkan kata-kata indah. Begitulah seharusnya yang diungkapkan oleh para penyair.

Enam Cara Mengatasi Rindu yang Berantakan ala Diary Harumpuspita

Enam Cara Mengusir Kerinduan Ala Diary Harumpuspita
Gambar 2. Cara mengusir kerinduan

1. Kenali Kondisi Diri

Hal yang paling diperhatikan ketika rindu menerpa adalah kita sedang dalam kondisi yang bagaimana. Apakah sedang sibuk tidak ketulungan, rumah berantakan, atau malah bengong enggak karuan? Kalau ada yang bilang rindu itu datang karena enggak ada kerjaan. Enggak sepenuhnya benar. Sebab kerinduan seringkali datang tanpa aturan. Apalagi bagi orang baru saja jatuh hati dengan seseorang. Namun yang pasti rindu itu berpotensi membuat segalanya menjadi berantakan. Ingin melakukan sesuatu. Eh, malah kejebak dengan rindu itu sendiri yang pada akhirnya menjadi bergalau ria. Ini khusus rindu dengan si doi ya. 

2. Konversikan Menjadi Energi yang Lain

Seringkali saat rindu itu tiba, kita memiliki energi yang lain berpusat akan ia. Namun ternyata rindu itu bisa dialokasikan menjadi bentuk positif yang lain, seperti semangat untuk membersihkan rumah atau malah melakukan hobi yang lain. Belajar menata barang membuat kita merasa bahwa sesuatu yang berantakan bisa pelan-pelan ditata menjadi indah dan lebih rapih. Rindu yang seperti itu membuat kita belajar tentang arti kesabaran. 

3. Berkarya dengan Kerinduan

Seringkali seorang seniman mengalokasikan kerinduannya melalui sebuah karya. Seperti halnya seorang penyair yang akan menuliskan puisi-puisi indah, seorang pelukis yang akan mengabadikannya di dalam lukisannya, atau malah novelis yang memasukkannya ke dalam ceritanya. Seseorang yang berkarya dengan kerinduan itu seringkali memiliki makna dalam prosesnya. "Tahu nggak aku buat ini karena apa? Ya karena rindu kepadamu." Ouh, romantis sekali. Bahkan ada juga yang tadinya enggak kepikiran berkarya menjadi berkarya karena rindu melanda pada dirinya. 

4. Berdoa semakin khusyuk

Tak ada yang lebih indah dari sebuah kedekatan antara seorang hamba dengan Rabnya. Rindu mampu membuat yang tadinya berdoa dengan tergesa-gesa menjadi lebih lama dalam mengutarakan rasa. Hanya kepada-Nya rindu akan dilemparkan ke langit dan didengar oleh penduduk langit. Selain itu, bukankah kita akan menjadi berpahala karena berdoa? Biasanya kalau orang yang rindu itu selalu mendoakan yang baik-baik.

5. Bercerita dengan Orang yang dipercaya

Bercerita sering kali menjadi pengobat untuk hati yang rindu, tapi tidak bisa disampaikan. Pastikan orang itu adalah orang yang kita percayai. Entah itu salah satu anggota keluarga kita ataupun sahabat dekat. Orang-orang yang pengertian selalu memiliki cara tersendiri dalam mengalokasi kerinduan. Entah itu diajak ke suatu tempat untuk mengusir kerinduan atau melakukan hal-hal kocak lainnya yang tak pernah terlintas di dalam pikiran.

6. Sampaikan kepada orangnya secara langsung

Pengobat paling manjur biasanya dengan mengatakannya secara langsung. Rindu yang tadinya datang, bisa saja datangnya hanya sebentar. Walaupun kerinduan tidak bisa langsung terobati karena tidak memungkinkan bertemu. Setidaknya orangnya tahu bahwa kita tengah merindukannya. Ingat ya, dia itu bukan cenayang yang tahu siapa tengah merindukannya. 

Kesimpulan

Rindu itu selalu menjadi momentum yang unik dan datang di saat yang tak disangka-sangka. Maka alokasikan kerinduan itu menjadi sesuatu yang lebih bermakna dibandingkan alih-alih bergalau ria. 

Perjalanan Rising Stars KBM App

Perjalanan Rising Stars KBM App
Gambar 1. Perjalanan Rising Stars KBM App

 Orang-orang tuh kalau main di KBM App auto jadi milyader. Sementara saya sudah lama mendekam di sana, belum kunjung juga menjadi Milyader. Padahal momennya enggak tinggal. Bahkan belajar dari Bintang setiap Minggunya juga enggak pernah tinggal. Sedih? Enggak juga sih, cuma ya pasrah aja sama keadaan dan enggak ada ngilernya sama pencapaian orang lain. Ini parah sebenarnya. 

Aelah, hidup mah kagak asyik kalau selalu berada di zona nyaman doang. Kali ini saya ingin berbagi tentang kilas perjalanan yang katanya Rising Stars loh bukannya yang sudah Stars. Yah, kita mah sudah tidak asing lagi dengan istilah Stars yang berpenghasilan mencapai 5 juta rupiah. Wuaw, lumayan ngiler sekali bestie. Harusnya bagi saya mah gitu, tapi emang dasarnya enggak peduli sama duit mah yahsudah. 

Semangat Nulis yang Kembang Kempis

Nulis saja, riset pun tidak. Ini nih yang menjadi masalah sebenarnya. Saya dulu sempat vakum di dunia tulis menulis artikel itu karena nulis novel di KBM App. Padahal kalau mau dipost di sini juga enggak apa sih. Hanya saja, bagi saya tuh ranahnya saja yang berbeda. 
Ternyata, sekali lagi. Kalau di KBM App tidak bisa hanya bermodal tulis doang. Kudu wajib promo. Kalau penghasilan meledak. Kudu ada strateginya. Yah, nanti di lain waktu kita belajar Strategi menulis di KBM App hingga berpenghasilan milyader seperti Mbak Bung BTP, Mbak Majarani, dan yang lain. Jadi, harus dibatasin dulu nih kalau di part ini asli. Semangat nulis itu kembang kempis banget. Nulisnya kagak, ngendepnya iya. Kayak orang hidup segan, mati nggak mau. 
Jadi, pas momen-momen itu saya masih berusaha untuk maksain diri loh dengan membaca komentar lainnya. Nimbrung di grup kepenulisan. Sampai-sampai ini urat malunya kayak udah ngilang gitu aja. Komentar dengan terang-terangan di grup yang ada CEO KBM Appnya cuma bilang, asli semangat nulis udah kembang kempis banget. Bahkan berniat untuk, apa pensiun aja ya dari dunia novelis? Entahlah, saya juga enggak tahu bagian keterpurukan mana yang membuat saya tuh berpikiran seperti itu pada waktu itu. Ngalir saja gitu, lihat-lihat dunia bekerja. Saking tidak inginnya nulis novel. Saya malah menghabiskan waktu dengan menulis artikel doang sampai capek. Capeknya enggak. Eh, malah ketagihan terus-terusan menulis artikel yang enggak ada capeknya. Ada aja yang mau dibahas, ada aja yang buat penasaran.

Pertama Kali Nyobain Tupos di Tiktok, tapi Insight Masih Rendah

Hal yang fatal tapi modenya enggak tahu diri itu ya ini. Entah kenapa kalau promosi itu bakalan percaya diri nih pasti bakalan banyak peningkatan datang. Sudah gitu, proses pembuatan promosi di tiktok juga enggak sebentar gitu loh. Saya terjebak di promosinya doang dan berharap besar dengan seringnya promosi hanya di dua akun doang. Apalagi setelah mengagumi postingan sendiri yang kelihatannya cakep. Eh, nggak tahunya malah zonk. Jadi, sekali lagi promosi itu nggak harus tentang meningkatnya penjualan, tapi seberapa ingat mereka tentang diri kita. 

Tukaran Unlock : Mejeng di Ranah Today Best Seller sebulan dua kali

Dulu pertama kali unlock itu hanya lima bab doang. Ternyata ada teman yang minta tukaran sampai dua puluh bab. Nah, awalnya yang saya masih belum bisa nulis, bisa-bisanya tergerak buat menulis. Kok malah seru ya. Ternyata begini ya caranya mengikuti perjalanan kisah sampai akhir novelnya. Sejak saat itu saya mulai untuk menulis lagi. Nggak berharap sih buat mejeng di rak best seller soalnya belum pernah juga kan. 

Iseng lihat status sesama penulis KBM App. Eh, karya saya masuk nih dalam kategori rising Stars. Wuah, ternyata itu merupakan suatu pencapaian yang membanggakan ya ternyata. Sekarang ini saya tahu konsepnya. Kalau ada yang unlock sampai 15 bab berarti sudah pastilah ya masuk TBS. 

Jadi, sebenarnya intinya di sini tuh masih perjalanan menuju Stars dan mungkin artikel ini bakalan diperbaruhi lagi. FYI, saat saya menuliskan ini penghasilan saya masih seratus ribuan gitu.

Gimana, pengalaman kamu dalam menggapai Stars di KBM App? Yuks diskusi di kolom komentar. 

Pejuang Blog Adsense 2025

Pejuang Blog Adsense 2025
Gambar 1. Pejuang Blog Adsense 2025

Dulu tuh kayaknya para blogger yang punya google Adsense rasanya senang banget karena bisa gajian setiap bulan. Sekarang ini, ketika kehadiran AI di mana-mana, cara membuat video paling cepat, hingga kemunculan influencer. Blogger seakan berpeluang lebih kecil dalan menjadikan lumbungnya cuan untuk menghidupi diri.

Konsepnya sih sama ya, sama-sama bekerjasama dengan Adsense. Bedanya hanya di ranahnya saja yang berbeda. Kali ini saya ingin berbagi perjalanan dalam menembus penghasilan di blog dengan Adsense. Mulai dari data yang diberikan hingga effort apa yang saya lakukan mencapai itu semua. Saya percaya, bahwa :
Setiap kesuksesan selalu ada rumusnya dan rumus setiap orang selalunya mengalami sedikit perbedaan karena adanya faktor keberuntungan.

Harapannya sih dengan saya membuat linimasa ini membuat saya lebih aktif ngeblog lagi untuk mencapai goals tiga juta per bulan dari Adsense itu sendiri. Katanya sih, kalau mau mode seperti itu dengan kondisi blog saya yang enggak punya niche khusus dan mode SEOnya berantakan. Ya salah satu caranya ada menulis sebanyak 1000 artikel. Wuaw banyak banget ya, rasanya mau gempor. Kalau dialokasikan bisa tiga tahunan. Itu pun postingannya setiap hari. Namun ada kondisi lain lagi kalau artikel kita banyak yang nyari. Sekitaran 60an artikel sudah bisa mencapai itu semua. Lagi-lagi, itu kan hanya sebuah praktik belaka bukan? Mari kita praktikkan di blog ini. Sembari menambah artikel, selagi itu pula memperbaikinya pelan-pelan. Asyik, mantap sekali. 

Januari ke Agustus 2025

Data blog Adsense 2025 Diary Harumpuspita
Gambar 2. Blog Adsense Diary Harumpuspita 8 Bulan di tahun 2025

Nggak ada yang asyik sih sebenarnya di bulan ini. Makanya angkanya sedikit banget. Blog walking itun jangan banget. Jadi, daripada enggak ada data buat perbandingan saya up aja deh. 

September 2025 Tembus Rising 1000 Rupiah

Data Bulan September Blog Adsense di Tahun 2025
Gambar 3. Analisis Data Blog Adsense September 2025 Diary Harumpuspita
Ternyata bisa dapat mencapai hingga seribu rupiah itu butuh effort banget ya. Enggak semudah yang dibayangkan. Sampai saya nih enggak berani buat berkunjung ke blog Adsense dikarenakan yah itu viewnya sedikit. Ngapain coba daripada zonk gituloh. Jadi ketika Viewnya nembus ke-800 an saya baru semangat untuk ngelihatnya.

 Nulis kali ini tuh sebenarnya saya mencoba menggunakan google trends untuk satu artikel. Sedikit berharap kalau view saya bakalan naik. Namun ternyata banyak yang datang karena saya mengulas film di bioskop baru tayang. Maklumlah, adik saya mah suka banget nonton. 

Baru Sadar untuk Memperbaiki Blog dari Awal Postingan

Jadi, ceritanya gara-gara nulis artikel tentang SEO Bersama Diary Harumpuspita. Sekalian tuh kan ya minta tolong analisis blog saya kurangnya di mana sama Chat GPT. Awalnya sih malas banget ya, tapi semakin lama ngumpulin energi untuk mencoba memperbaikinya dan tentunya minta bantuan untuk membuat tampilan lebih kece lagi. Heheh ... 



Menjahit Kisah yang Belum Usai Hingga Solusi Mata Kering dengan Insto Dry Eyes

 

Insto Dry Eyes
Gambar 1. Insto Dry Eyes

Atasi mata kering dengan INSTODRY EYES. Sekarang nggak perlu khawatir kalau mata lagi kering karena kelamaan baca buku atau di depan laptop ngerjain tugas yang enggak kunjung ada habisnya.

Ada hal yang paling menggelisahkan sejujurnya, tentang mengapa segala hal bisa berubah begitu saja. Namun menulis sejujurnya adalah bahasa paling meneduhkan dalam menguraikan kisah-kisah yang terpendam. Dulu, saat pertama kali jatuh cinta. Kisah-kisah itu hadir menguraikan segala adanya tentang diri. Namun sejak patah hati, kisah itu terhenti di tengah jalan begitu saja dalam waktu yang lama.

Seharusnya saya tahu bahwa menjadi penulis adalah sebuah jam terbang. Bukan hanya perihal menyandang status seorang penulis belaka. Jam-jam terbang itulah yang harus dinikmati setiap momentumnya dan menyajikan tulisan terbaik. Tentang beragam sarat makna dan segala pesan-pesan yang belum tersampaikan.

Jika para penulis lainnya mampu menulis karena ada yang dikejar supaya tidak ingin ditinggal oleh pembaca. Justru menulis bagi diri ini adalah sarana untuk menguraikan segala duka yang bersarang selama ini. Sungguh, apakah saya peduli dengan tulisan apa yang kusajikan kepada orang lain? Sepertinya selama ini belum. Terbaca ataupun tidak terbaca, saya masih saja terus menulis. Bahkan tanpa aba-aba menambah judul baru. Padahal naskah lama belum usai. Masih banyak teka-teki yang belum terpecahkan. Namun menulis adalah peleraian yang tidak biasa dan begitu menenangkan. Saking seringnya menulis dengan laptop dan membentuk kebiasan. Tidak perlu melihat keyboard lagi, palingan hanya sesekali saja.

Dulu, air matsaya selalu membahasahi pipi dan mengalir begitu saja. Seakan menyejukkan ketika tumpah ruah disertai dengan rasa sesak yang berangsur-angsur pulih. Air mata yang dulu selalu ada kini telah mengering. Kadang-kadang mata terasa pedas saat membangun kedekatan dengan buku. Beberapa kali mengerjapkan mata untuk menginsterahatkan mata. Namun tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Saking kelelahannya mata menatap, akhirnya tidur menjadi jalan terakhirnya.

Kalau begini, waktu telah berjalan begitu saja. Sementara tidur adalah hal yang paling disesali. Sayang waktunya terbuang begitu saja. Pernah suatu ketika tidur hingga jam empat sore. Setelah bangun, rasanya seperti orang kehilangan dan bawaannya ingin menyalahkan banyak orang. Padahal kesalahan adalah murni dari diri sendiri.

Bukan Hanya Tentang Tulisan, Tapi Juga Konten

Era zaman sekarang ini pun tidak hanya serta merta mengatakan bahwa kita adalah penulis. Namun membangun branding dengan membuat konten sekreatif mungkin adalah salah satu bentuk promosi. Maklumlah belum memiliki nama. Tantangannya bukan hanya sekedar mengunggah konten seperti biasa. Melainkan harus memikirkan juga bagaimana segi kreativitasnya.

Momen-momen saat mengedit konten adalah momen yang paling menyenangkan sebenarnya. Meskipun saat ini sudah ada aplikasi yang memudahkan kita sehingga bisa meringkas pembuatan konten. Namun enggak semua konten bebas diakses. Saking inginnya membuat sesuatu yang menarik dan didukung oleh pernak-pernik unik. Cara-cara pembuatan manual pun ditempuh. Sehingga membutuhkan waktu berjam-jam hanya untuk konten yang durasi singkat. Pada saat seperti inilah yang membuat mata cepat sekali kering hingga rasanya pedas saat menatap layar.

Dukungan Sumber Bacaan yang Nggak Tanggung-Tanggung

Meskipun setiap hari memiliki target membaca buku walaupun sedikit. Ada di mana sebuah momentum seperti waktu liburan mengejar target membaca. Meskipun masih mageran untuk mereview bacaan. Nggak apa-apa. Gaskan terus sampai saat di mana sudah kepenuhan informasi dalam diri dan waktunya dituangkan. Itulah prinsip saya selama ini dalam membaca. Meskipun sudah lama dibaca, tapi masih bisa menceritakan isi buku yang dibaca. Yah, walaupun momennya tidaklah sama seperti baru selesai dibaca dan pasti akan menemukan perbedaan. Perasaan menggebu itulah membuat momentumnya begitu hangat.

Rasuna Said
Gambar 2. Cover Buku Depan Rasuna Said 

Hanya saja, saat memaksakan diri ketika kondisi diri sedang tidak mood itu rasanya jumpalitan gitu. Hal yang ada malah enggak kelar-kelar dan hasilnya enggak memuaskan. Yah, walaupun dipaksakan juga sebenarnya bisa saja. Namun pemaksaan sekalipun atas dasar kerelaan hati juga.

Nah pada saat mengejar target inilah yang seru sekali. Saya mampu membaca maksimal 50 halaman dalam satu jam. Rata-rata satu buku itu ada 300-an halaman. Maka waktu yang dibutuhkan itu sekitar 6 jam untuk menghabiskan satu buku hingga tuntas. Syukur-syukur kalau temanya seru bisa langsung habis dalam hari itu juga. Kalau tidak bisa sampai tiga hari paling cepat, seminggu, bahkan ada juga loh yang berbulan-bulan. Pada saat momen seru-seru inilah kadang terasa juga mata perih karena kering asyik membaca buku.

Cover Belakang Rasuna Said
Gambar 3. Cover Belakang Rasuna Said

Meskipun buku biasa tidak memberikan dampak radiasi seperti halnya buku digital. Aktivitas mata yang dituntut untuk menuntaskan bacaan itulah membuat mata kering. Tentu hal ini sangat mengganggu sekali.

Insto Dry Eyes, Solusi Mata Kering Tanpa Harus ke Dokter

Tahu nggak Sob? Ternyata Insto enggak hanya sebagai obat tetes mata belaka ketika mata kita kemasukan debu di udara. Kini, insto telah menyediakan solusi untuk mata kering yang sedang dialami saat ini. Namanya #InstoDryEyes yang mengandung Hydroxypropyl methylcellulose hanya khusus untuk mengatasi gejala mata kering. Ada juga yang khusus untuk mata merah. Nah, ini nih yang perlu diperhatikan supaya mengatasi sesuai dengan gejalanya.

Mengapa harus Dry Eyes?

Insto Dy Eyes digunakan untuk memberikan efek pelumas seperti air mata dan mampu mengatasi gejala mata kering, meringankan iritasi mata yang disebabkan oleh kekurangan produksi air mata (biasanya pada penderita rheumatoid arthritis, keratoconjunctivis dan xerophyalmia) juga digunakan sebagai pelumas pada mata palsu. Ini sangat cocok sekali menjadi andalan di saat mata kering. Pokoknya #MataKeringJanganSepelein soalnya nyaman kalau dibiarkan. Yah, daripada mengganggu mendingan langsung ketemu solusinya kan.

Ulik Desain Web Bersama Webdesaintop

 

Ulik Desain Web Bersama Webdesaintop
Gambar 1. Ulik Desain Web

Saat ini kita dihadapkan dengan canggihnya teknologi di media sosial. Apalagi keberadaan AI yang turut memeriahkan kecanggihan teknologi itu. Ternyata setelah ulik informasi yang didapatkan dari https://webdesaintop.id/ ada insight baru dalam khazanah tentang website nih.  

1.       Web Responsible Masih Paling Top Cer

Siapa yang paling suka dengan website responsible? Saya dong pastinya. Website yang seperti ini tuh paling diidam-idamkan banget. Pasalnya ketika kita membaca artikel di device  mana saja. Itu bakalan menyesuaikan tampilan. Sehingga membuat pengunjung pada nyaman membaca pastinya. Sayangnya enggak semua website itu bisa responsible sesuai dengan apa yang kita mau. Walaupun pengembangnya sudah berusaha untuk membuat websitenya bisa mudah digunakan di mana aja. Mau itu gawai, tablet, hingga laptop itu sendiri. Apalagi saya nih yang masih ngeraba-raba, terus mageran buat belajar gimana caranya mempercantik blog pribadi.

Bukan hanya sekedar memperbanyak tulisan belaka, tapi memang juga diperuntukkan orang lain supaya nyaman berlama-lama di blog saya. Apalagi terkait gambar nih. Baru kali ini saya belajar, gimana terlihat oke banget dan jelas gambarnya. Rupanya harus disetting ke ukuran aslinya. Alih-alih harus menyetelnya dengan ukuran paling besar. Ternyata ukuran aslinya jauh lebih menggiurkan.

Yah, walaupun saya juga kewalahan mengatur tulisan dengan gambarnya ketika mengedit. Namun puas deh dengan hasil akhirnya. Nah, ini nih yang dibutuhkan banget namanya buah kesabaran. Kalau enggak sabar, kelihatan kecil banget dah gambar yang saya sajikan selama ini. Mau diubah ke bentuk auto besar kian kan. Mageran banget ganti temanya. Kan dibutuhkan lagi yang namanya perkodingan kalau ingin hasilnya bagus kian ya.

Website Responsible
Gambar 2. Website Responsible

2.       Sesuaikan Tema dengan Warna yang Kamu Banget

Saya percaya bahwa setiap warna pasti memiliki pesan tersendiri bagaimana mengungkapkan perasaan. Bisa juga dengan adanya warna kita bisa mengetahui setidaknya karakternya dia tuh bagaimana. Tidaknya di media sosial saja kita membutuhkan trial dan eror tentang tone warna ini. Namun di website tuh juga begitu. Bagi saya, rumah di-website itu emang benaran rumah. Maka hal pertama yang terlintas itu adalah bagaimana kita nyaman dulu enggak di rumah kita sendiri? Kita nyaman nggak dengan latar hitam atau putih di website kita. Pemilihan warna di latar belakang ini bukan hanya sekadar “aku suka banget kok,” tapi bagaimana warna itu emang benaran bisa membuat tulisan di sekitarnya terbaca. Itulah mengapa, warna hitam ataupun putih selalu menjadi warna yang natural.

Seperti halnya warna yang saya sukai adalah biru. Kalau bisa segala sesuatu yang berkaitan dengan warna biru saya pasti suka. Apalagi menurut https://webdesaintop.id/  warna biru ini selalu dikaitkan dengan kepercayaan, ketenangan, dan profesionalisme. Sehingga sangat cocok untuk website yang memberikan kesan serius dan terpercaya.

Hanya saja, untuk desain website sendiri. Saya juga enggak selalu memilih warna ini, justru kombinasi yang sesuai di pandangan mata. Walaupun sampai saat ini logo yang berwarna biru ini masih menjadi paling top cer deh buat saya. Saya lebih suka gaya yang berkombinasi dengan warna lain. Entah itu warna abi-abu ataupun ungu.

Secara enggak langsung nih, pemilihan warna itu justru menggambarkan diri kita apa adanya. Sehingga, pemilihan kecocokan warna dan kesukaan itu kiranya perlu sekali untuk dipertimbangkan.

3.       Kecepatan Akses Paling Disukai

Ibarat pengunjung adalah seorang pelanggan. Pasti paling suka kalau fast respon. Bukan yang malah lemot bukan main. Kejadian pula di website saya nih yang akhir-akhir ini justru sulit banget diakses. Kalau di website yang menggunakan hosting sendiri. Bisa jadi, itu faktor utamanya. Ruangan penyimpannya masih banyak enggak, atau malah kepenuhan seperti memori gawai. Bisa jadi pula karena banyaknya pengunjung yang mengakses website sehingga membuat kecepatan akses ini menjadi terganggu. Yah, walaupun entah di mana letak masalahnya. Intinya website yang paling cepat diakses itu paling disukai. Sehingga para pengembang lebih suka membuat elemen yang sederhana sehingga mudah diakses. Alih-alih banyak elemen yang membuat kecepatan akses lemot enggak ketulungan.

4.       Penggunaan Dark Mode yang Meluas

Semenjak saya tahu kalau mode terang itu membuat mata lelah. Penggunaaan dark mode ini adalah hal yang paling saya sukai. Soalnya, saya bisa melihatnya berjam-jam selama apapun yang saya mau. Tidak lagi seperti dulu kalau melihat auto silau men. Ternyata penggunaan dark mode ini semakin meluas nih sobi di masa kini. Asyiknya penggunaan dark mode ini dalam kondisi gelap sekalipun tetap membuat pandangan nyaman dilihat. Palingan ketika pada fase tiba-tiba berada di suasana terang. Baru kalang kabut tak kelihatan. Sehingga harus cepat-cepat menaikkan kontras.

Kesimpulan

Sebenarnya masih banyak banget nih hal-hal yang berkaitan dengan website diulik. Kalau dibahas, rasanya enggak kelar-kelar. Sebab belajar memperbaiki webite dan menanggulangi permasalahannya juga dibutuhkan waktu dan belajar terus-menerus. Apalagi sekarang ini sudah ada AI yang kita sendiri pun juga harus bisa beradaptasi dengan perkembangan yang ada. Walaupun begitu, saya selalu pro yang namanya konten original dibandingkan dengan konten yang asal nyaplok sana sini.

Tips Membaca Buku Tahan Lama Hingga Rekomendasi Review Novel Menarik

Tips Membaca Buku Tahan Lama Hingga Rekomendasi Review Novel Menarik
Gambar 1. Tips Membaca Buku Tahan Lama Hingga Rekomendasi Review Novel Menarik
Sebagai bookstagram, selain mereview hasil bacaan yang telah dibaca. Kegiatan yang paling menyenangkan adalah membaca buku. Uniknya https://bacabukuyuk.id/ telah membahas seputaran review novel menarik yang bisa kita baca untuk menemani waktu-waktu di sela menunggu ataupun waktunya membaca.

Pasalnya, menjadi pembaca buku. Momen ini adalah momen yang berasa surgawi bagi pecinta buku. Namun enggak semua orang suka membaca buku. Hanya orang-orang yang sudah sampai level Booksloverlah mampu membaca keseluruhan isi buku. Terlebih lagi kalau membosankan auto membuat kita bisa tidur berjam-jam sebelum menyelesaikan isi buku.

Tips Membaca Buku Tahan Lama

1.       Cari Tempat yang Tepat

Saya percaya apabila setiap orang memiliki caranya masing-masing tentang bagaimana mereka menemukan tempatnya sendiri. Terlebih lagi memilih tempat membaca buku yang mana untuk ditempati. Sangat tidak disarankan tempat yang gelap dan empuk. Sebab gelap dan empuk hanya membuat diri ini menjadi tidur ketika membaca beberapa lembarnya. Maka pilihlah alas lantai ketika membaca ataupun tempat yang terang. Alas lantai membuat kita tidak merasa nyaman atas lantainya. Begitupula tempat yang terang juga tidak mengajak kita untuk tidur.

Cara membaca buku yang seperti ini pun juga disarankan oleh para penuntut ilmu. Tegak tanpa sandaran membuat kita tetap memfokuskan diri terhadap bacaan. Sehingga bisa menimbulkan kenyamanan hanya fokus terhadap bacaan saja.

2.       Pahami Diri Sendiri dan Kategori Buku yang dibaca

Awal itu sangat berat. Apalagi ketika kita membaca buku yang berkategorinya berat. Termasuk novel sekalipun. Banyak orang yang merasakan bahwa tipe buku ini ringan dibaca. Namun bagi saya yang sudah terbiasa membaca buku nonfiksi. Buku ini termasuk ke dalam kategori berat hingga tak kelar-kelar dibaca. Kita bisa membuat mode timer saat kita membaca buku. Pada menit ke berapa kitanya yang akan merasa ngantuk. Kalau saya sih nggak bisa lebih dari lima belas menit. Kalau sudah lebih dari lima belas menit yang dibaca. Maka nantinya diri ini akan tidur dan melewatkan waktu-waktu yang berharga lainnya. Kan sayang baget kan?

Lalu bagaimana dengan kategori buku yang dibaca begitu ringan?

Nah, biasanya buku ini tidak terpatokan berdasarkan waktu nih. Mau kita membaca bukunya lebih dari satu jam sekalipun enggak bakalan ngaruh kalau memang buku ini sangat seru dibaca. Kalau kata Nazwa Sihab tuh begini. “Cukup satu buku untuk jatuh cinta, maka temukanlah buku ini.” Terlebih lagi perihal membaca. Enggak semua genre bacaan kita emang suka banget sama buku itu. Hanya saja, setiap buku biasanya memiliki momen atau kesan tersendiri nih ketika dibaca.

Kalau sudah mendapatkan buku yang memang asyik dibaca. Maka tantangannya adalah kita sendiri nih Sobi yang mengatur waktu sedemikian mungkin supaya tetap produktif dan enggak mengabaikan kewajiban-kewajiban lainnya. Kita bisa juga menagetkan sampai di halaman berapa kita selesai membacanya.

3.       Gunakan Sistem Baca Cepat Melalui Jari Tangan

Pernahkah sobi membaca cepat? Apakah pernah berpikir kalau kita ingin menuntaskan bacaan tapi terasa begitu berat? Atau merasa setiap bagiannya engggak boleh terlewatkan begitu saja? Jangan khawatir. Sebab sejatinya kalau kita membaca. Itu artinya kita mendapatkan informasi sebanyak 20%nya. Jadi, enggak perlu terbebani kita harus mendapatkan ini itu ketika kita membaca.

Semakin sering kita membaca, itu artinya semakin mudah pula pembahasan itu diulang-ulangi dan membuat kita semakin paham dengan bahasan yang sedang dibahas. Itu artinya banyak pula informasi yang sampai di kita hingga membuat kita lebih banyak mengertinya. Jadi, kalau bahasan pertama itu terasa berat merupakan hal yang biasa.

Lalu bagaimana kalau bahasan itu terasa berat?

Trik yang bisa kita lakukan adalah dengan menggunakan jari kita sebagai telunjuk pada lembarannya. Bisa memang dibuat jari telunjuk. Bisa juga dengan kelima jari tangan. Sehingga menciptakan aktivitas yang membuat kita tidak menoton memfokuskan mata ke dalam tulisan. Namun telunjuk kita sangat membantu untuk menghindari momen mengantuk. Semakin cepat jari telunjuk berjalan di setiap paragrafnya. Buku itu tentunya cepat selesai dibaca. Informasi pun bisa kita pilah-pilah sendiri pada bagian mana yang ingin ditekankan untuk dimengerti atau bagian mana yang ingin cepat dilewatkan. Sejatinya, kita bisa memilih apa-apa saja yang bisa masuk ke dalam diri kita tanpa terbebani ekspektasi datang kepada diri kita. 

4.  Berteman dengan Kopi atau Teh

Suasana pagi yang sering membuat kita ngantuk enggak karuan. Kopi ataupun teh bisa menjadi penyebab kita lebih waspada dan nggak ngantuk nih sobi. Sejak jaman dulu, Kopi menjadi peneman para ulama untuk produktif. Apalagi saat ini sudah tersedia kopi instan dalam bentuk lain yang dicampur dengan berbagai jenis olahannya. Yah, walaupun kopi bubuk yang dibuat katanya jauh lebih nikmat ketika disedu.

Kalau memang ketika cara tadi belum bisa membuat kita tahan di depan buku. Maka kopi bisa menjadi cara paling terakhir dalam membantu produktivitas kita dalam membaca. Ingatlah bahwa Waktu lebih berharga daripada emas. Jadi, daripada kita tidur begitu saja ketika membaca, maka kopi kiranya bisa membantu kita untuk tidak tidur di pagi hari. 

Apa Saja yang ada di Website Bacabukuyuk.id?

Berkunjung ke website https://bacabukuyuk.id/ membuat khazanah kita akan pengetahuan novel luar negeri yang terpuler. Mulai dari Harry Potter Series hingga The Alchemist karya Paulo Coelho. Novel rekomendasi dari website ini adalah novel yang terkenal di dunia Internasional. Meskipun latar waktunya sekitar tahuan 1900-an era. Novel ini tentunya membuat kita bernostalgia dengan kehidupan zaman dulu. Alur cerita dengan konflik yang menarik selalu membuat jalan cerita novel menjadi lebih berarti.

Harry Potter Series
Gambar 2. Harry Potter Series

Tidak Hanya Review Singkat, Tetapi Juga Membahas Bagian-Bagian yang Berkaitan dengan Novel

Seperti contoh Review Novel The Great Gatsby yang diterbitkan tanggal 5 Maret 2025. Review Novelnya tidak hanya berhenti pada Sinopsis singkatnya yang membahas tentang Cinta, Kekayaan, dan Ilusi. Namun juga membahas karakter-karakter yang mengidupkan cerita. Sehingga review novel kali ini membuat jalan ceritanya lebih hidup dengna ada adanya pembedahan karakter. Ibarat kita sedang membicarakan hal-hal menarik. Akan lebih menarik membahas seperti tokoh-tokohnya yang menarik.

Selain itu juga disampaikan apa sih makna dari kisah yang disampaikan hingga kritik sosial yang ditampilkan dalam The Great Gatsby. Hal ini tentulah menjadi telaah bagi kita dalam memaknai konsep cerita hingga merujuk kesan mendalam bahwa cerita ini sebegitu kerennya untuk ditelusuri yang mengundang kita tertarik untuk membacanya.

Review Novel The Great Gatsby
Gambar 3. Review Novel The Great Gatsby

Ada sebuah pernyataan bahwa membaca fiksi adalah melatih empati. Begitulah yang membuat masuk ke dalam sebuah suasana hati dan jiwa kepada sang tokoh utama. Terlepas dari bagaimanapun seseorang itu mampu membuat review yang bermakna. Sejatinya saat kita membaca dan menelaah kalimat yang tertulis itulah hal yang paling menarik dari pembaca buku fiksi. Sebab buku fiksi itu melibatkan banyak elemen. Bukan hanya secara perasaan saja, tetapi juga logika. Sehingga membuat pelajaran hidup yang disampaikan itu terasa lebih bermakna dan tahan lama di hati dan diingatkan.