Catatan Puisi

Welcome in My Diary Poetry

Sebuah pemandangan seseorang yang berlayar dengan perahu sederhana
Gambar (1) Perahu dan galaksi
hati seakan dihimpit batu
gunda gulana nan pilu membunuhku diam-diam
bersama uraian kata yang tercecer

tak mampu lagi kuesaikan tentang PPG
urat saraf mulai berdenyut perlahan
dan jemari bergetar tak seirama

ah, bersama kata terperangkap dalam kubangan
bingungku membingungkan kebingungan yang seharusnya tidak bingung
bahkan sayup-sayup pagi merayuku untuk tidur (5/5/18)

Menggenggam Namamu

By: Harumpuspita

meminjam nama di sebalik doa
bergema rintihan sepertiga malam
termangu kebisuan menunggu
teruntuk bahasa paling syahdu

kini, taklah seumpama perisai 
sebab masa berbeda
mengalpakan kerinduan 
ditepis jarak sua

menggenggam nama tak lagi sama
tanpa rindu hasrat menggebu
meski bertengger 
namamu tetap ada
mengendap



Pejuang Rupiah
Pejuang Rupiah
By : Harumpuspita
yang berpeluh di bawah terik mengangkut beban tanpa keluh menerima tanpa membantah terbentuk ragam kehidupan menyentuh syahdu mata memandang bukan, bukan berapa hasil didapat melainkan betapa niatnya begitu tulus menyemai kehidupan serba tanpa kepastian tanpa berniat alfa bila tidak begitu penting
Sudut malam, 01 Oktober 2025
First

4 comments