Review Film Yakin Nikah : Tutorial Pusing Memilih Pasangan Hidup

Review Film Yakin Nikah : Tutorial Pusing Memilih Pasangan Hidup
Gambar 1. Poster Yakin Nikah
Lihat posternya sih biasa aja bagi saya. Mentang-mentang usia udah cukup matang dan harusnya menuju jenjang itu. Eh, si adik langsung pesankan tiket film. Sebenarnya enggak apa-apa sih, cuma kok kayaknya kebanyakan konten yang serupa rasanya adudu. 
Mari kita bedah perjalanan menonton film kali ini di XXI. 
Setelah sekian lama, akhirnya kami dapat juga tiket murah di bioskop dekat rumah, yaitu Suzuya Marelan Plaza. Biasanya juga jauh banget malahan di tengah kota dan pulang mesti tengah malam. 

Cast of Film Yakin Nikah

  • Enzy Storia sebagai Niken.
  • Maxime Bouttier sebagai Arya.
  • ⁠Jourdy Pranata sebagai Gerry.
  • ⁠Tora Sudiro sebagai Ayah Hendar.
  • ⁠Ersa Mayori sebagai Ibu Ratna.
  • ⁠⁠Amanda Rigby sebagai Anggi.
  • ⁠Agnes Naomi sebagai Pritta.
  • Lukman Sardi sebagai Bembi.

Sinopsis Lengkap

Pengenalan cast kali ini cukup menarik sekali. Mereka berani menampilkan siapa saja yang terlibat dengan rangkaian cerita yang ujung-ujungnya tertulis di dalam merek, nama jalan, rambu-rambu, dan lain-lain. Awalnya saya kira ini tuh sebuah iklan loh, ternyata bukan. Apalagi pas pertama kali ada orang yang bercermin dengan bedak bermerek Maxime Bouttier. Serius, itu enggak kentara bagi saya kalau mereka sedang mengenalkan castnya, 

Cerita dimulai ketika si Niken nggak jadi pergi karena kekasihnya sibuk banget. Padahal udah bela-belain pulang cepat. Eh, malahan dianya berusaha untuk memahami. Belum apa-apa sudah dikasih konflik di awal. Niken yang baru aja pulang kerja ketemu sama teman dan adiknya si Anggi. Temannya nyibirin si Niken kalau dia itu kalah banget sama adiknya yang karirnya melesat gitu. Namun karena si adiknya khawatir jadi bahan cibiran, dia beralasan untuk pergi ke toilet. 

Malamnya, si Niken pergi dengan adiknya ke sebuah restoran mewah untuk bertemu pacarnya si adiknya. Sampai di sana si Angginya bilang, "Maaf ya aku bawa kakakku." Nah, ternyata di malam itu adiknya itu dilamar sama pacarnya. Si Niken ini menyaksikan sendiri gimana keuwuan mereka dalam momen lamaran. Katanya sih setelah pacarnya si Anggi selesai S2, mereka nikah. Nah, setelah dari sinilah scene masalah berikutnya muncul di mana orang tuanya Niken tanya gimana kapan nikah padahal udah tiga tahun pacaran loh. Si Niken malah bilang, "Akhir tahun ini." Padahal dia itu belum bilang sama kekasihnya. 

Kekasihnya ini sih Arya (Maxime Bouttier) tipekal kulkas dua pintu, sibuk kerja, dan enggak peka banget. Si Niken ngajakin dia buat jogging dan ternyata kode-kodein gitu. "Adikku baru dilamar nih sama pacarnya atau lihat deh anaknya lucu-lucu banget kan?" Eh si Arya malah sudut pandangan yang beda, dia malah nunjukkin kalau orang tuanya anak-anak malah sibuk main handphone. Si Anggi mah kesal, dia malah lari sambil bilang biar nanti bisa kurusan sewaktu pakai Wedding dress. Padahal dia mah udah kurus ya. 

Scene berikutnya si Anggi dapat sebuah pesan kalau guru SMAnya ada yang meninggal dunia. Dia memutuskan untuk melayat dan di situlah ia bertemu kembali dengan si Gerry, mantan pacarnya dia yang dulu. Teman-teman SMAnya malahan menyangka kalau mereka itu udah nikah. Padahal itulah kali pertama mereka bertemu setelah sekian lama ada lah sekitar tujuh tahunan. Apalagi setelah tahu kalau kantor mereka itu ternyata bersebelahan. Mulai deh si Gerry memulai hubungan kembali dengan melakukan segala cara gimana caranya selalu ketemu sama Niken. Seperti pulang barenglah, sampe makan siang juga bareng. Sampai suatu ketika Gerry ngajakin ke museum dan di sana ia ngajakin Niken nikah. Dia bilang, selama ini dia itu menghilang karena sedang ada masalah berat. Yah, Niken belum bisa jawab pertanyaan itu saat itu jugalah. 

Niken pikir dia nggak bakalan ketemu sama kekasihnya karena sudah bilang sibuk banget. Eh, enggak tahu-tahunya malah datang ke kantornya ngajak makan di sebuah restoran mewah. Ternyata si Arya ngajakin nikah juga karena dia baru paham kode-kode yang Niken kasih ke dia sewaktu jogging. Itu pun katanya karena dikasih tahu bosnya. 

Jadi, gimana, Niken pilih Arya yang tipekal kaya, tapi nggak punya waktu atau si Gerry yang sikapnya hangat selalu punya waktu, tapi sederhana? 

Hal yang Menarik di Film Yakin Nikah

Walaupun bagi saya terbilang biasa, seenggaknya ada hal menarik yang bisa diulik. 

1. Karakter Ayahnya Niken

Berbeda dengan kisah yang lainnya di mana karakter ibu selalu memberikan makna dominan. Kisah ini jutsru menyoroti karakter sang ayah yang tampaknya sempurna di mata Niken. Sampai-sampai nih, si Niken bilang sama sahabatnya dia itu mau memilih yang terbaik untuk masa depannya dan kalau bisa yang modenya seperti ayahnya gitu. Bisa diajak bertukar pikiran, dermawan, penyabar, dan paling penting dia itu sebagai tour guidenya kehidupan si Niken. Jadi, enggak ngejudge gitu loh seperti ayah pada umumnya. Kamu harus ini dan itu. Nah, ujung-ujungnya segala keputusan itu diserahkan kepada Nikennya sendiri. Kata-kata mutiaranya begini.
Nggak ada yang sempurna di dunia ini. Sate aja ada yang mateng dan gosong, toh masih bisa dinikmati dengan nikmat. Begitupula menyatukan dua kepala itu memang enggak muda, apalagi menyatukan keluarga. 
Persiapan pernikahan itu memang nggak sebentar, makanya itu kudu sabar. 

2. Keterlibatan Kedua Orang Tua Niken dalam Menyeleksi Calon Mantu

Nah, yang lucunya itu di bagian ini sih. Lucunya natural banget, enggak yang dibuat-buat gitu. Apalagi ketika ayahnya Niken ketemu si Arya dan pura-pura keram sewaktu jogging. Itu lucunya enggak kepalang tanggung. Si Arya justru memperlakukan ayahnya Niken dengan bar-bar saking paniknya. Ini mau di kemanain ya. Sementara kalau si Gerry sih menghadapinya dengan sabar gitu loh ke ayahnya Niken. Nah, gara-gara ini membuat saya dan adik jadi semakin pusing mikirnya? Nonton bertujuan buat happy dan rileks. Auto pusing, pilih siapa ya. Soalnya keduanya punya plus dan minusnya. 

3. Plot Twist yang Membagongkan

Salah satu film yang banyak plot Twistnya itu ya film ini. Walaupun masih masuk akal juga. Saking banyaknya Plot Twist jadi ngebuat saya kesal banget ngelihatnya. Kayak contohnya gini, udah dibuat nyaman sama kubunya si Gerry. Eh, tiba-tiba si Arya juga dibuat nyaman. Kemudian dibuat kesal dengan karakternya Gerry. Eh, gitu juga ke Arya. Asli roller coasternya soalnya bikin kesel film ini jago banget deh. Cuma yang nggak dapat feel sedih dan kesalnya dari sudut pandang karakter utama aja. Sayang banget kan. 

4. Akhir Kisah yang Sweet Ending

Kalau soal penutupan kisah secara bijaksana. Saya baru setuju nih sama film ini. Sekali lagi, dalam hidup ini memang enggak ada kepastian. Orang yang sudah dilamar saja, bisa saja nggak jadi. Begitulah yang sebenarnya dirasakan oleh Niken. Dia itu bolak-balik dilamar loh. Awalnya si Gerry yang mau ngelamar. Eh, enggak jadi karena Gerry ada masalah. Terus gitu lagi dilamar Arya, dilamar Gerry lagi. Gitu aja seterusnya. Jujur salah, enggak jujur juga salah. Serba salah tah.
Momen adik saya berfoto dengan poster Yakin Nikah
Gambar 2. Berfoto dengan poster Yakin Nikah

Bedah Karakter Dua Pilihan (Choose The One, Kalau Saya Jadi Niken)

Sebenarnya di part ini yang paling ditunggu-tunggu sih Sist. Saya juga percaya bahwa setiap orang memang enggak ada yang sempurna. Dalam hidup ini ada hal yang paling membagongkan dalam hidup. Cinta itu enggak harus memiliki. Kalau bagi saya sih, kalau bisa dimiliki, dimilikilah. Soalnya ribet amat melalui drama A-Z. Terus kalau di saya sih memang paling nggak suka yang namanya pilihan. Modenya auto tujuan aja gitu, jadi biar langsung ketemu jalannya. Oke, daripada banyak cincong lanjut kita bedah ya. 

Arya, si Kulkas Dua Pintu 

Kalau kalian mikirnya si Arya, bayangin aja si Maxime itu gimana. Segi fisik amanlah, segi finansial apalagi. Seleranya tinggi banget, tapi sesuai dengan finansial juga enggak apa-apa sih. Hobinya adalah kerja-kerja dan kerja. Tenang, dia nggak bakalan selingkuh sama orang kok. Selingkuhannya adalah kerjaan. Si Arya ini paling jago dalam urusan memperlakukan orang tua dengan begitu ramah dan enggak tanggung-tanggung effortnya. Terus, dia bakalan kelarin kerjaannya dulu dibandingkan urusan pribadinya. Fix, saya bakalan pilih dia. Soalnya dia nggak bakalan tebar pesona sama perempuan lain. Cuma. Eh, cuma. Sebagai perempuan, kayaknya saya tuh kesepian. Dia itu pasti bakalan jago ngasih nafkah materi, tapi nafkah batinnya isteri gimana? Pikirin sendirilah. Terus yang paling menikamnya, walaupun dia sibuk banget. Bisa-bisanya tahu segalanya dengan cepat. Kontrol emosionalnya meledak kalau urusan pekerjaannya diganggu. Walaupun enggak sampai temperamental. Kata-katanya itu loh nyakitin banget. Kalau jadi isterinya. Hal yang harus disiapin adalah stok sabarnya. 

Gerry, Sehangat Mentari

Saya enggak munafik ya. Walaupun demen se demennya kulkas dua pintu. Bakalan luluh juga sama si sehangat Mentari, yaitu Gerry. Gerry itu paling jago membuat kita sebagai perempuan layaknya Ratu satu-satunya di muka Bumi. Gerry memang orang yang sederhana, tapi modenya bucin nggak ketulungan. Si paling jago buat hati orang yang dicintainya bahagia poll. Udah gitu modenya plek ketiplek seperti ayahnya si Niken. Nah, kurang apalagi kan? Hanya saja, soal menyelesaikan masalah. Gerry yang gawatan. Bisanya dia kabur ke naik gunung dan enggak menjelaskan apa permasalahannya. Si tipenya gerry itu alih-alih bagi dia menghilangkan masalah. Justru memperbesar masalah di tempat lain. Kayaknya ini tipekal yang paling nyebelin banget deh. Soal kerjaan lagi, dia malahan mendahulukan kepentingan pribadinya untuk orang yang dicintainya, sampai-sampai kerjaannya itu kagak kelar sist. Sekali lagi, kagak kelar. Kalau jadi isterinya yang kudu dipersiapkan adalah selalu berpikiran positif dan mandiri dalam menyelesaikan masalah. Soalnya di ranah yang genting, di Gerry seringnya ngilang tanpa kabar.

Kesimpulan

Setiap orang yang pasti punya kelebihan dan kekurangan. Tergantung kitanya, tahan apa enggak dengan si dia. Kalau carinya yang sempurna. Hal yang ada malah nggak nikah-nikah jadinya. Kalau saya sih, memang tipekalnya yang penting saya mau dan dianya juga mau. Terus yang nggak KDRT ajalah. Itu udah mantap banget. Kalau bisa agamanya bagus, itu lebih mantap lagi. Penasaran dengan kisah selengkapnya, yuks nonton di Bioskop kesayangan.

HYB

Kali ini kita mau ngobrolin yang masih relevan dengan pemerannya, yaitu ayahnya Niken. Kan dia itu hobinya ngelawak. Kalau di film Kang Solah itu feelnya dapat banget. Nah, di film ini malahan kayaknya jangkrik. Terkesan dipaksakan ngelawak jadinya. Soalnya teman mainnya pada serius semua. 

Informasi Film

Genre : Romance
Rating Usia : 13+
Durasi : 108 menit
Tanggal tayang : 9 Oktober 2025
Latest
Previous
Next Post »