Showing posts with label tips. Show all posts
Showing posts with label tips. Show all posts

Pentingnya Mengetahui Sejarah Arkeologi untuk Peradaban Gemilang Indonesia

Pentingnya Mengetahui Sejarah Arkeologi untuk Peradaban Gemilang Indonesia
Gambar 1. Sejarah Arkeologi untuk Masa Depan Peradaban

Setelah mengunjungi situs www.cadirhoyuk.com , saya semakin yakin bahwa Indonesia bisa menjadi peradaban bangsa yang gemilang.  Adanya informasi ini diperkuat setelah saya mengetahui tujuan Arkeologi untuk mengetahui bagaimana dan mengapa perilaku manusia kok bisa berubah dari waktu ke waktu. Para arkeologi mencari pola dalam evolusi peristiwa budaya yang signifikan seperti perkembangan pertanian, munculnya kota, atau runtuhnya peradaban besar dalam mencari petunjuk mengapa peristiwa terjadi.

Tujuan Adanya Masa Lalu

Katanya yang berlalu biarlah berlalu. Itu mah kata orang-orang yang berusaha untuk move on dari zona kehidupan. Takut akan ungkitan yang satu ke yang lain masa ya iya kita hidup di masa sekarang malah fokus ke masa lalu yang nggak bisa kembali.

Sementara kata Bung Karno kita itu harus “Jas Merah,” yang artinya jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Adanya sejarah ini membuat kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti masa lalu atau langkah apa yang akan kita ambil ke depannya. Bukannya terus mengulangi kesalahan yang serupa. Jika kita tidak belajar, bagaimana kita akan berhasil. Maka akan remedial mulu jadinya.

Perbedaan Belajar Sejarah Sewaktu Sekolah dengan Sekarang ini

Bagi saya, hal berbeda belajar Sejarah yang dulu dengan sekarang adalah mengambil ibrah atau manfaat dari Sejarah yang dibahas. Masa iya, ketika masa sekolah SMA dulu topik Sejarah adalah topik paling membosankan. Selain menghapal tanggal kapan terjadinya Sejarah hingga proses Sejarah Itu sendiri

Sementara belajar Sejarah saat ini sungguh berbeda. Saya mulai belajar buku-buku cerita Sejarah yang disajikan secara mengalir dengan mengambil ibrah dari tulisan tersebut. Bahkan beberapa waktu saya rutin mengikuti kajian diskusi Buku di Binjai untuk membahas Sejarah itu sendiri.

Saya menjadi tahu bahwasannya dulu tuh, umat muslim bisa runtuh kejayaannya ya karena Perpustakaannya dihancurkan. Itulah mengapa saya ingin membangun Perpustakaan Islami suatu saat ini. Mungkin belum sekarang terwujud, siapa tahu nanti ya kan.

Kembali lagi ke topic arkeolog. Teman-teman diskusi Binjai tuh pada bilang begini, barangsiapa yang mengetahui Sejarah maka ia akan mengetahui masa depan itu sendiri. Pada akhirnya menurut www.cadirhoyuk.com mereka akan mencari cara untuk memprediksi dengan lebih baik lagi bagaimana budaya akan berubah, termasuk budaya kita sendiri, dan bagaimana merencanakan masa depan dengan lebih baik.

Keunikan Arkeolog

Sejarah dengan bukti. Inilah yang menjadi inti utama dalam sebuah peninggalan. Biasanya setiap jejak itu meninggalkan ceritanya sendiri. Bagaimana kita tahu mereka hidup di tahun berapa? Secara sains pun kita bisa mengetahuinya dengan waktu peluruhan. Jadi, selain ilmu Bumi yang dipelajari Ilmu Sainsnya juga dapat.

Hal ini tentulah akan menambah keimanan kita tentang sebuah cerita yang telah Allah Swt sebutkan di dalam Al-Quran. Bayangin dong dalam sebuah Sejarahnya di sana disebutkan ada seorang Penguasa Zalim yang bernama Fir’aun dan setelah dibuktikan bahwa kisah itu nyata terjaga dan tidak dilebih-lebihkan. Hal ini mengingatkan kita bahwa dunia ini sementara. Harta dan tahta pun tidak dibawa mati sehingga membuat kita menjadi hamba yang bersederhana dalam memaknai kehidupan ini.

Menurut www.cardihoyuk.com bayaran untuk seorang Arkeolog ternyata lumayan loh. Walaupun tugasnya mencari barang-barang peninggalan sejarah, setidaknya aktivitas mereka bisa membuat mereka hidup juga kan.

Kepribadian yang harus dimiliki Arkeolog
Gambar 2. Kepribadian yang harus dimiliki Arkeolog

Kepribadian yang harus dimiliki Arkeolog

Bagi saya, menjadi Arkeolog itu dibutuhkan teknik kesabaran dalam mencari. Bukan hanya itu saja, ini dibutuhkan juga sikap kritis, analitis, dan tentunya berkemampuan komunikasi.

Nah, ini gimana ta? Bukannya kalau menjadi Arkeolog itu tenang-tenang saja ya mengerjakannya dalam diam.

Selain menulis laporan, mereka sangat membutuhkan keterampilan komunikasi. Kemampuan komunikasi ini bukan hanya berhenti pada titik berbicara saja. Namun bagaimana kita bisa berbicara, mendengarkan, dan menulis.

Stamina Fisik paling Utama

Pekerjaan Arkeolog bukan hanya pasal menemukan saja loh. Seperti yang kita lihat pada potretan Arkeolog yang mulai menyingkirkan debu pada hasil temuan peninggalan. Namun proses itu semua sungguh tidaklah mudah. Seringkali mereka harus melakukan perjalanan jauh hingga mendaki untuk mendapatkannya. Ada pula dilakukan penggalian pula.

Hubungan Sejarah Arkeolog dengan Peradaban Gemilang Indonesia

Hidup adalah sebuah keteladanan. Bagaimana di zaman dulu Umat Muslim pernah memasuki fase kejayaannya nih, tepatnya pada masa Andalusia ya pada waktu itu. Masa lalu mungkin telah berlalu. Hidup juga tengah berubah, tapi keteladanan bisa kita lakukan dalam hidup.

Saya percaya bahwa suatu hari nanti Indonesia akan menjadi peradaban bangsa yang gemilang suatu hari nanti. Mungkin kali ini langkah saya kecil, tak mengapa. Tak perlu menjadi hal lebih besar untuk membuat perubahan besar. Apalagi Indonesia itu sudah kaya dengan sumber daya alamnya. Berarti tinggal orangnya saja yang dimotivasikan untuk sama-sama belajar menjadi lebih baik lagi.

 

 

 

Membangun Keberadaan Bisnis Digital Bersama Tav-Web dengan SEO dan Web Directory

Membangun Keberadaan Bisnis Digital Bersama Tav-Web dengan SEO dan Web Directory

Selain SEO (Search Engine Optimation) untuk memudahkan kita dalam menemukan sebuah bisnis dalam dunia digital. Ternyata ada lagi nih Sobi, yaitu Web Directory, yaitu sebuah website yang akan mengarahkan pengunjungnya menemukan bisnis kita. Salah satunya tav-web menjadi tempat untuk kita mencari tahu hal-hal yang berhubungan dengan web directory.

Penggunaan SEO ini sebenarnya nggak mudah untuk pemula. Namun bisa digapai ketika kita menekuni. Walaupun begitu, belajar bagi saya sepanjang hayat. Meskipun dulu pernah gencar sekali mendalami cara kerja SEO pada tahun 2019, tetapi apabila tidak diulangi lagi ya ilmu itu akan lari entah ke mana.

Maka pada kesempatan kali ini, mari kita belajar bersama tentang Pentingnya membangun Keberadaan Bisnis Digital bersama tav-web, baik itu secara SEO maupun web directoryanya.

Keuntungan Menggunakan SEO dan Web Directory

Sewaktu saya belajar dengan SEO Moms. Kebanyakan yang dibahas itu adalah secara teknisi bagaimana tulisan kita dengan mudah ditemukan di mesin pencarian. Mulai dari struktur, hingga hal-hal apa saya yang perlu ada di sana. Sayangnya, pada waktu itu saya belajarnya sambil-sambilan mengajar, sehingga ilmu yang di dalami yang setengah-setengah. Semoga saja di masa depan nanti, saya memang benar-benar bisa mengetahui konsep kerja SEO ini dengan bersungguh-sungguh.

Web Directory adalah indeks situs web dari seluruh dunia. Menurut tav-web sendiri Hal ini juga disebut sebagai direktori subjek, Indeks ini menampilkan banyak situs yang diatur sedemikan rupa sehingga mudah untuk diambil kembali.

Secara pemahaman yang saya telisik dari tav-web ini, Web directory ini lebih mengarahkan kepada pengalaman pengguna yang ada website itu sendiri. Kemudian diberikan pula akses menuju ke web lainnya yang memberikan tingkat kepercayaan tinggi. Ibarat ada yang mengatakan bahwa ini testimoni yang terpercaya dan enggak dibuat-buat. Adanya pengkategorian niche membuat situs web semakin  mudah ditemukan.

Ada 8 Manfaat yang bisa kita dapatkan ketika menggunakan Web Directory

1.       Meningkatkan Visibilitas Bisnis yang berarti bisnis kita bisa dengan mudah temukan oleh orang lain dalam audiens yang luas.

2.       Peningkatan SEO  dengan mendapatkan backlink yang berkualitas

3.       Mempermudah pencarian bisnis oleh pelanggan

4.       Meningkatkan kepercayaan pelanggan

5.       Akses ke pelanggan baru dan pasar yang lebih luas

6.       Mempermudah pemasaran dan Promosi

7.       Meningkatkan branding dan reputasi bisnis

8.       Meningkatkan peluang untuk kolaborasi bisnis

Jadi, ketika kita sudah menggunakan web directory, itu artinya kita juga sudah melalui tahap SEO untuk membangun keberadaan bisnis kita secara digital.

Alasan Directory We Masih Relevan

1.       Backlink Berkualitas

Sewaktu saya melihat-lihat jumlah pengunjung siapa saja yang menemukan website saya. Justru data yang masuk menyatakan bahwa berasal dari situs orang lain. Itulah mengapa pada directory web menawarkan backlink yang dapat meningkatkan domain situs kita.

2.       Target Lalu Lintas

Saat kita mencari suatu situs, tentunya akan mengarahkan kita kepada situs yang lebih terspesifik lagi. Sehingga kita bisa mendapatkan ilmunya secara menyeluruh, tanpa harus pusing ini habis ini bagaimana ya, apa-apa saja ya. Sebab kita akan menemukan hal berkaitan dengan itu.

Selain itu, target lalu lintasnya juga memungkinkan Visibilitas Lokal yang memungkinkan direktori fokus pada bisnis lokal sehingga memberikan kesempatan bagi kita untuk menjangkau audiens target di wilayah tertentu.

Kesimpulan

Belum ada kata terlambat untuk belajar dan memahami suatu ilmu. Kalau misalnya ketemunya sekarang, berarti siapnya sekarang. Sehingga berusaha memahami cara kerja SEO dan Web Directory bisa kapan saja. Yah, kalau misalnya bisa dipercepat mengapa pula harus diperlama ya kan.
SEO dan Web Directory adalah paket lengkap untuk memudahkan audiens menemukan situs bisnis. 

Berselancar di Jack and Allies, Tempat Informasi Buku Anak-Anak

Berselancar di Jack and Allies, Tempat Informasi Buku Anak-Anak

Deringan telepon memanggil saya di sore hari. Berselancar di dunia maya melihat-lihat inspirasi. Ternyata dari kakak Ipar yang menghubungkan saya pada Adiba. Kebetulan sekali, saya melihat website www.jackandallies.com yang menyajikan artikel untuk buku anak. Waktunya sangat tepat sekali.

“Itu apa Ibu? Buku buat Kak Iba ya?” tanyanya setelah saya menunjukkan kamera belakang panggilan video.

“Lihat-lihat aja dulu Kak Iba. Ibu belum punya biaya.” Melihatnya antuasias pun membuat saya tersentuh. Berumah tangga sih memang belum, tapi jiwa keibuan ini sungguh bergetar. Wajah indahnya yang bersinar dan tentunya belum memiliki dosa. Anak-anak memang begitu, mereka begitu mempesona.

Ada keteduhan yang menjalar di hati. Bila mereka dididik dengan baik sejak dini, tentu amat membekas di hati dan memori itu bisa saja tersimpan lama hingga dewasa nanti. Bagi saya, setiap momennya adalah momen yang terindah.

Kebanyakan orang berpasrah kalau nggak punya yang enggak usah mencapainya atau ya sudahlah. Namun jika menunggu-nunggu saya harus berpunya, entah kapan. Sebab pada dasarnya urusan yang satu akan teralihkan kepada urusan lainnya apabila tidak langsung diambil peluangnya.

Kebetulan ponakan saya baru saja memasuki usia Taman Kanak-Kanak. Ia begitu lincah dan sangat senang berbicara. Saya sangat senang sekali, sebab bersamanya dunia ini terasa hidup.

Dulu, bagi saya membuat buku anak sangat sulit. Ternyata setelah ditelisik lagi, hal yang membuat sulit bukan karena kita tak bisa. Namun tak ada objeknya di sana. Semenjak kehadiran Adiba dalam hidup saya, saya baru memahami kembali bahwa inilah yang ia butuhkan.

Apa saja yang ada di Jackandallies.com?

1.       Pengetahun Tentang Buku Anak

Ibarat sebuah petunjuk, website ini akan memberikan kita hal-hal yang berkaitan dengan pentingnya dibacakan buku untuk anak. Termasuk psikologis sang anak yang dibacakan buku. Percayalah, tak ada yang sia-sia ketika kita membacakan buku kepada anak sejak dini. Otaknya akan merespon cepat.

2.       Katalog Buku

Selain memberikan pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan buku anak. Website ini juga menyediakan katalog produk yang mengutamakan nilai-nilai pendidikan untuk mendukung gerakan literasi di Indonesia. Fokus kategori utamanya buku anak-anak.

3.       Request Buku di www.jackandallies.com

Kita bisa merequest buku di website Jack And Allies dengan menyertakan nama, email, judul buku, dan pesanannya

Kehadiran website Jackandallies ini bisa membantu kita untuk menemukan buku yang cocok untuk anak-anak. Apalagi yang bersifat edukatif. Berikut ini tips yang disampaikan oleh Jack and Allies untuk memilih buku pada usia di bawah 10 tahun.

1.       Pilih Buku dengan ilustrasi Menarik, biasa mereka sangat menyenangi dengan gambar yang cerah dan penuh warna. Sehingga membantu mereka memahami cerita lebih baik.

2.       Sesuaikan dengan usia dan minat anak. Anak-anak biasa suka memilih, “hari ini kita mau cari tahu apa tentang apa ya?”

3.       Pilih buku dengan cerita sederhana dan padat makna. Kita bisa memilih dengan alur yang sederhana. Namun mengandung pesan yang bermanfaat.

4.       Bagian yang paling terpenting adalah memperhatikan pesan moral dalam cerita haruslah mengajarkan nilai-nilai positif seperti kerja sama, keberanian, kebaikan hati.

“Ibu, rawat ayam kak Iba ya,” ucapnya setelah memberikan seplastik ayam teletubis yang berwarna ungu.

Saya yang masih membaca Al-Quran pun lantas mengarahkan pandangan ke arah wajahnya. Matanya tidak bisa membohongi, “Kak Iba kenapa?”

Iya pun menangis karena takut ayam telutubisnya mati.

Saya segera mendekatinya dengan memeluknya dan berkata lembut nan sabar. “Enggak apa Kak Iba. Ayamnya hanya kedinginan saja, ia hanya butuh kehangantan saja. Yuks kita letakkan di tempatnya.”

Belajar dan Bermain Bersama ponakan.

Ia tersenyum setelahnya dan masih memperhatikan ayam telutubisnya. Setelahnya seperti biasa, saya menawarkan untuk menggambar bersama. Biasanya akan saya selipkan tuliskan sebuah narasi untuknya, layaknya buku anak-anak pada umumnya.


Pengalaman Keajaiban Beramal Sedekah Subuh Diary Harumpuspita

Pengalaman Keajaiban Beramal
Gambar 1. Pengalaman Keajaiban Beramal Subuh Diary Harumpuspita

Berdasarkan World Giving Index (WGI) dari Charities Aid Foundation (CAF). Indonesia telah menduduki peringkat pertama sebagai Negara paling dermawan di dunia tujuh tahun berturut-turut sejak menyalip Myanmar pada tahun 2017. Hal ini juga terlepas dari organisai penggalang dana untuk menghimpun donasi dari masyarakat untuk kemajuan masyarakat yang membutuhkan. Salah satu di antaranya adalah www.unitedwayyuma.org sebagai lembaga penggalang dana untuk orang miskin. 

Sebagai rakyat biasa yang memulai kebiasaan baik. Awalnya dulu memang tak terbiasa yang namanya bersedekah. “Wong kere kok sok-sokan sedekah.” Begitulah ungkapan orang-orang sekitar. Ternyata sedekah itu tidak memberatkan ketika dilakukan secara rutin. Diary Harumpuspita memiliki sebuah cerita yang begitu menakjubkan nih. Simak ceritanya ya. 

Dulu saya pernah berpikir seperti ini, kok doa saya enggak dikabulkan ya? Kayaknya capek banget berdoa dan berusaha sampai sekarang. Sampai-sampai itu mikirnya gini, patutlah kan enggak dapat restunya orang tua.

Mulailah saya menyalahkan nasib yang sedang dijalani saat ini. Namun ternyata, mengeluh dengan nasib malah membuat semua langkah terasa sakit. Sampai pada suatu ketika ujian cinta itu datang dan saya berlindung kepada-Nya. Saya bertanya lagi pada-Nya, “Ya, Allah ini benar nggak ya perasaan ini, apa benar ini semua murni karena-Mu?”

Sejak saat itu, ibadah yang tadinya dilambat-lambatkan sekarang tepat waktu dan ditambah sunnahnya. Sejujurnya ini adalah teknik merayu pada-Nya. Kita tidak pernah tahu amalan apa yang akan mendekatkan diri kepada jodoh kita.

Hingga suatu ketika teman SMA saya yang bernama Dyah datang ke Medan. Ia bercerita bahwa ia memiliki sebuah keinginan yang besar dalam hidupnya, yaitu diterima kembali kepada keluarganya. Ia bilang, bahwa mustahil ia akan kembali ke tempatnya yang lama. Sebab kakak iparnya pun tetap pendirian orangnya.

Arahan yang saya berikan padanya yang pertama kali adalah

1.       Salat Hajat

Bagi saya, solat hajat ini selalu menjadi penawar untuk saya ketika hati bersedih. Maka saya arahkan ia untuk melaksanakannya sebanyak maksimal 40 hari tanpa putus. Kalau putus mah harus ulang lagi dari awal.

Awalnya berat bagi Dyah, selama ini ia tak terbiasa shalat 5 waktu. Namun saya selalu katakan, “enggak apa-apa Mbak sholat hajat saja, insyaa Allah pasti bisa.”

2.       Sedekah Subuh

Saya bercerita kepada seseorang yang sudah menikah, “kak rahasianya apa ya biar supaya bisa menikah?”
“Sedekah subuh dik, setelah itu dibagi-bagikan kepada anak-anak yatim terdekat apabila sudah terkumpul banyak.”

Saya segera menyampaikan hal itu kepada Dyah dan ia pun sepakat untuk mencoba sedekah subuh. Sejak saat itu, saya pun rutin dan semangatan juga mengamalkannya. Walaupun memang selama ini saya juga sudah mengamalkannya lebih dulu. Setiap subuh kami bersedekah memasukkannya ke dalam sebuah kotak seperti celengan sembari mengucapkan hajat kami masing-masing. Jika dulu saya memberikannya hanya dengan nominal yang kecil. Kali ini saya memberikan nominal terbaik menurut saya yang tidak memberatkan. Jika dulu mengeluarkan uang 5k rupiah untuk bersedekah sulit sekali rasanya di saat kita tidak punya, kini ringan saja. Adanya sedekah subuh ini membuat saya tetap berbagi di segala kondisi.

Proses Perjalanan

“Mbak, aku sekarang sudah bisa shalat 5 waktu sama tahajud,” lapornya melalui pesan WA. Hati sungguh terharu sekali, bahkan saya dulu juga tidak mewajibkan ia untuk memprioritaskan hal itu. Justru dengan sendirinya, shalat 5 waktunya mengiringi. Sungguh betapa bahagianya saya mendengarnya. Kami pun saling mengingatkan satu sama lain pekara ibadah.

“Mbak, ini sudah mendekati hari ke 40, Dyah apakan ini Mbak? Kata orang-orang mustahil sekali.” Ia pun memfoto celengannya yang ditandai berapa banyak ia telah solat hajat. “Tapi Mbak, abang saya baru nanyakin kabar aja tadi pagi.”

Bergetar tiba-tiba hati ini. “Nggak apa Mbak, tetap saja lakukan sampai terwujud. Nanti saya ikut bantu mendoakan Mbak juga.” Ternyata Dyah sungguh-sungguh orangnya, sementara yang mewujudkannya hanya Allah Swt. Saya sejujurnya tidak punya kuasa di sana, hanya menyarankan yang sesuai dengan syariat saja selama ini. Tanpa terasa, saya mulai terbiasa menebengkan doa. Doanya kak Dyah ada juga di doa saya. Abangnya yang mengabarkan seperti memberikan sisi terang meskipun samar-samar.

“Mbak kalau enggak ketemu anak yatim gimana? Mbak kayaknya ada diambil sama ponakankulah beberapa uangnya.”

“Kasih pemulung mbak yang kira-kira layak kita beri.” Hal ini pun juga kadang terjadi pada saya, ini gimana ya. Mau dialokasikan ke mana? Apakah ke masjid, anak yatim, atau  malah ke lembaga lainnya? Kadang kalau waktunya sudah lewat, waktunya ditahan-tahan malah jatuhnya berdosa menahan hak orang lain.

Jadi, memang uang sedekah subuh itu sungguh tidak terasa kali dikeluarkan setiap harinya. Sehingga ketika dikumpulkan ke seluruhannya ternyata lumayan banyak dan tidak memberatkan keluar dari tangan.

Ternyata ada juga lembaga yang amanah dalam mengalokasikan donasi untuk orang-orang yang membutuhkan.

United Wayyuma Program Amal Transparan

United Wayyuma yang beralamatkan website www.unitedwayyuma.org ini merupakan organisasi nirlaba global yang didedikasikan untuk menemukan, mendanai, dan melatih organisasi yang benar-benar berbasis komunitas dalam memberdayakan anak-anak dan remaja.

United Wayyuma Program Amal Transparan
Gambaer 2. Dokumentasi penerimaan bantuan dari organasasi United Wayyuma

Transparasi mereka dalam melaksanakan kegiatan :

1.       Pelaporan Keuangan yang Jelas

2.       Pelaporan kegiatan

3.       Komunikasi yang Terbuka berupa

4.       Penerapan Teknologi yang menggunakan platform donasi online

Strategi United Wayyuma dalam mewujudkanTransparansi

1.       Membangun budaya transparasi dalam setiap aspek operasional

2.       Menyediakan pelatihan sumber daya staf dalam hal pelaporan, pengelolaan keuangan, dan komunikasi publik.

3.       Bemitra dengan ahli berupa konsultan keuangan, auditor independen, atau perusahaan teknologi.

4.       Memanfaatkan media digital dengan membuat situs akses mudah ke laporan, pembaruan kegiatan, dan cerita sukses.

Dokumentasi pendidikan finansial dari United Wayyuma
Gambar 3. Dokumentasi pendidikan finansial dari United Wayyuma

United Wayyuma ini sangat cocok menjadi solusi untuk mengalokasikan dana sedekah subuh yang sudah terkumpul. Insyaa Allah, amanah dan kita akan mendapatkan manfaatnya.

Akhir Kisah

Meskipun tampak mustahil bagi orang-orang, kami berdua tetap berusaha semaksimal dengan penuh harapan kepada Allah Swt. Tepat di hari ke-50 Dyah mendapatkan pertanyaan lagi dari abangnya. Katanya, mereka menginginkan Dyah untuk kembali bekerja di tempat mereka sebagai asisten apoteker. Orang yang dulunya bekerja di sana mendadak tidak amanah. Begitupun dengan Kakak Iparnya yang kini telah membuka akses komunikasi.

Saya senang sekali mendengarnya, meskipun akhirnya saya berpisah dengannya. Saya percaya Allah Swt akan menjagakan Dyah di sana dengan baik.  Rasa haru mengiringi langkah kami dan hingga sekarang kami terus berkomunikasi.

Kesimpulan

Ketika orang-orang mengatakan hal ini adalah mustahil. Saat itu pula Allah Swt mengarahkan kita untuk menengadahkan tangan dan terus merayu-Nya.

Seni Memperibet Diri VS Keep It Simpel


Seni memperibet diri VS Keep It Simple

Pengalaman Memperibet Diri Sendiri

Sebagai seorang yang terkenal sangat keras kepala, ini kata ibu saya dulunya. Sekarang masih terkesan sangat keras kepala, terlebih lagi terhadap impian di masa depan. Sudah dibilang juga nggak usah nulis, enggak ada gunanya, masih juga tetap nulis. Entah kapanlah kau bisa maju, asyik terpuruk aja.

Ada juga ungkapan dari sahabat saya mengatakan apa yang dia pandang terhadap diri saya.

Si kocik ini payah Ma, (waktu itu dia bilangkan ibunya) dia kalau udah satu ya satu. Kau pun Ni, namanya orang tua. Dia pasti tahu apa yang terbaik buat anaknya. Jadi begitulah, kupandang udah lama kali dirimu nulis, tapi kok enggak sukses-sukses gitu ya.

Saya menuliskan ini dengan perasaan yang sedikit nyelekit, menusuk jantung tanpa mengatakan sepatah kata apapun. Padahal ngakunya udah ikhlas dengan segala wahana ungkapan atau cara orang lain yang melarang saya untuk meneruskan dunia tulis menulis. Namun tak mengapa, saya harus keep it simple, bawa enjoy saja sama orang-orang yang julid.

(Masih berpikir, pengalaman apa yang memperibet diri sendiri)

Bermula ketika masa di perkuliahan. Gaya belajar saya pada waktu itu terkesan sangat lambat. Orang-orang sudah menggunakan kecanggihan teknologi dalam menyelesaikan tugas review jurnal berbahasa Inggris. Saya malahan berusaha tidak menggunakannya karena hanya merasa tidak mengerti dengan terjemahan secara digital. Berasa kurang memahami apa yang disampaikan secara bahasa Indonesia.

Apa yang terjadi?

Saking kuatnya saya mempertahan egois dalam diri untuk tidak menggunakan fasilitas canggih arahan teman saya. Alhasil apa yang saya dapatkan? Benar sekali, tugas tidak selesai tepat waktu dan saya dimarahin sama teman saya sendiri selaku pengumpul tugas. Fix, rasa nyelekitnya tak terlupakan sampai sekarang.

Pengalaman kedua cara memperibetkan diri adalah dengan mengerjakan tugas yang sebenarnya orang lain sudah mengerjakannya. Saya tetap mengerjakannya sebisa mungkin versi diri saya, walaupun sebenarnya saya itu harus menyiapkan diri bahwa hasil pekerjaan saya tidak digunakan oleh mereka. Alasannya sungguh sangat klasik. Yah, itung-itung buat latihan belajar bagaimana caranya membuat tugas itu. Sementara ada orang lain yang sedang menasehati diri saya. “Jangan begitu, kan enggak enak juga. Kalau mereka sudah buat, sementara kamu buat juga. Entah mereka mikirnya sebagai perbandingan jatuhnya. Enggak enakan jadinya.”

Waktu itu posisinya saya sudah mengerjakan separuh. Walaupun saya mengetahui tugas itu memang sudah dibuat orang lain. Entah mengapa saya merasa harus menutup mata atau pura-pura tidak tahu saja. Astaghfirullah, saya berusaha untuk melihat diri yang ternyata masih terbesit rasa keegoan tinggi. Enggak mau mengomunikasikan hal ini. Terlebih lagi memberikan sebuah alasan bahwa saya tuh akhir-akhir ini sungguh sangat sibuk, tapi tidak mampu mengatakannya dan akan mengusahakan nanti. Hingga akhirnya menuju hari terakhir barulah saya mengerjakannya dan alhamdulillahnya sih siap dikerjakan. Walaupun tugas saya belum sempat dibacanya pada hari yang dijanjikan.

Pengalaman ketiga cara memperibetkan diri adalah dengan tidak pernah meminta uang pada ayah saya padahal saya sungguh sangat butuh hingga akhirnya terlibat situasi gelap. Alasannya sungguh sangat klasik, saya berpikir ayah tidak punya uang karena setiap hari Ibu selalu mengatakan hal ini. Padahal aslinya, uang Ayah saya banyak tuh dan bahkan dihambur-hamburkan ke orang lain yang tidak tepat. Saya berharap orang sekeliling saya itu peka. Kalau saya sudah mengatakan tidak punya uang untuk ongkos ke kampus atau ke mana gitu ya dikasih. Nyatanya enggak ada yang peka :D. Nggak ada yang mau memberikannya kepada saya. Sampai pada akhirnya ini pengalaman yang menyedihkan. Saya tidak jadi ikutan daftar PPG Prajabatan hanya karena enggak punya uang  200 ribu untuk biaya ujiannya. Padahal saya tuh sudah mati-matian mengeluarkan energi untuk menjawab pertanyaan esai yang membuat kepala mendidih. Namun ya sudahlah, itu kan sudah menjadi masa lalu. Hal yang jelas setelah beranjak dari situ kalau saya bilang saya enggak punya ongkos buat kerja atau enggak punya paket internet auto ditawarkan pinjaman oleh keluarga saya.

Belajar Keep It Simple

Arti dari keep it simple  itu adalah menyederhanakan sesuatu yang berarti jangan memperibet diri loh. Misalnya ada pekerjaan rumah yang berantakan. Kita sudah lelah banget karena habis pulang kerja, terus lihat yang lain asyik sibuk sendiri sama kegiatan have funnya. Pasti bakalan menyuruhnya untuk membantu membereskan kan. Cara mengatasinya adalah dengan menyuruh secara baik-baik. Kalau enggak dikerjai, ya kerjai sendiri. Kok ribet, kan yang ingin suasana hidup rapi tuh diri sendiri bukan dia yang sedang have fun.

Kalau ketemu orang terdekat, khususnya keluarga. Dia enggak punya uang buat ongkos untuk perjalanan menimba ilmu. Sementara kitanya ada rezeki yang lebih. Berikan sedikit, tanpa perlu diminta. Kan simple, cara berbuat baik tanpa harus menurunkan ego.

Untuk pengalaman ini sebenarnya saya masih sangat minim sekali pengalamannya, tapi ada satu rekomendasi pembahasan tentang keep itsimple dalam hubungan yang mungkin bisa dipelajari. Kebetulan saya baru belajar dari acara Hajatan yang diadakan oleh Kemenkeulibrary.

Itu saja kali ya cerita pada awal pagi kali ini. Semoga menjadi perenungan bersama bahwa jangan mengambil pusing sesuatu yang sebenarnya masih bisa nggak perlu dipusingin, sebagai gantinya ya harus cari solusi untuk menurunkan rasa egois di dalam diri. Kalau masih sulit juga. Banyakin saja istighfarnya. Supaya Allah Swt melembutkan hati kita.

Sadari Backup Data Sejak Dini

Sadari Backup Data Sejak Dini

Apakah kamu merupakan seorang penulis platform?

Bagaimana kamu menuliskannya selama ini?

Well, saya adalah seorang penulis yang kebanyakan karyanya tersebar di mana-mana. Alhasil, saking percayanya dan asyik loncat sana dan sini saya kehilangan database.

Loh, kok bisa? Gimana caranya tuh?

Warning

Walau sebenarnya saya paling anti yang namanya ghibah, tapi demi pembelajaran bersama. Ya, enggak apalah.

Beberapa kali saya mempercayakan kepada platform, beberapa kali pula saya kecewa berat. Walaupun sebenarnya ada beberapa platform juga yang memang kasusnya serupa. Hanya saja, dikarenakan karya saya enggak rampung di sana dan enggak banyak jadi enggak terasa kali. Nah, di platform ini. Benar-benar saya ngerasa kecewa berat.

1.       Sudah tak menjadi bagian dari Novelme

Platform yang berhasil membayar 400 ribu sebulan pada waktu itu pada akhirnya terancam tutup juga. Yah, alhasil saya mundur, karena memang para penulisnya juga pada mundur. Bahkan editor di sana juga turut mengundurkan diri.  Merasakan kekecewaan yang serupa. Namun sebenarnya pada platform ini saya memiliki database juga karena waktu itu nulisnya emang kejar tayang banget. Nyambung enggak nyambung kualitas ceritanya saya gaskan hingga mencapai target.

2.       Cwitan bukan hanya sekedar Quotes

Cwitan adalah platform menulis yang berdasarkan kata-kata mutiara. Saya enggak tahu dulunya bahwa kata-kata mutiara meskipun jumlah katanya enggak banyak ternyata sungguh berharga. Tiada hari tanpa ada kata-kata mutiara. Kini saya baru menyadari bahwa ada masanya saya enggak bisa mengucapkan kata-kata mutiara.  Berhenti prokduksi. Hei, ada apa ini? Bahkan masalah yang banyak sekalipun berdatangan enggak membuat saya mampu berkata selain diam dan pasrah.

                Nah, pada platform ini pun juga serupa. Tidak bisa diakses sama sekali dan data pun dipastikan hilang. Kalau dihitung, ada ratuan kata mutiara yang berhasil saya tuliskan di sana.

Kini saya menyadari bahwa hanya dengan bermodalkan kata-kata mutiara doang. Ternyata juga bisa dibisniskan jugaloh dan menghasilkan uang. Contohnya dibuat tulisan yang bisa dipajang di dinding ruang tamu.

Rasanya sayang banget kalau buah pikiran hilang begitu saja tanpa jejak.

3.       Storial si pengikat hati

Dulu sebelum kedatangan banyak platform. Storial sudah launching dulu dan saya pikir sepertinya para penulis bisa naik finansialnya dari menulis. Sementara wattpad masih gitu-gitu aja, belum ada sistem royalti yang seperti sekarang ini. Sering ngadain event menulis sebulan sekali dan rata-rata saya mengambil bagian darinya. Nah, mulai dari situlah banyak karya saya seperti Renjana di Bulan Purnama, Nisa dan Aldo, Alesha (Cerpen), Assalamulaikum Motivasi Iman, dan Food In Memories.

Hal inilah yang sangat disayangkan bagi saya. Saya masih sangat ingat masa-masa tumbuh kembang kepenulisan di sana apalagi yang event cerita Rahasia Salinem  bercerita tentang kisah kehidupan seorang nenek tua yang sebatang kara. Cerita itu paling berkesan bagi saya.

Saat ini saya berusaha mencoba untuk mengakses Storial. Sungguh teramat disayangkan sudah berbulan tidak bisa diakses kembali. Meskipun mengontak CS sedang berada dalam perbaikan. Saya sudah kehilangan harapan di sana. Banyak teman saya yang punya cerita premium sudah menarik naskah dan memutuskan kontrak dan membuat ekspektasi saya sungguh mengkhawatirkan.

Terancam kehilangan data. Rasa kekecewaan itu jelas ada. Namun kan enggak mungkin saya mau ngamuk seperti apapun juga belum tentu bisa kembali. Alhasil berusaha merelakan sajalah. Seperti berada di posisi capek aja gitu. Ada enggak ada udahlah. Apa mungkin saya harus merelakannya begitu saja? Ini seumpama dengan kasus merelakan sesuatu yang disayang.

Cerita kehilangan Database serupa

Pengalaman yang terasa gelap ini pun pernah terjadi di para blogger yang ingin migrasi platform. Minggu lalu saya ikut webinar yang diadakan oleh Cabaca dan kak Refi. Nah, beliau bercerita bahwasannya ia juga pernah kehilangan ratusan artikel yang pernah dibuat juga loh. Maka dari situlah saya berpikiran bahwasannya menyelamatkan database bisa sepenting itu  dan sangat urgent.

Menulis itu bukannya sekali kedip jadi, tetapi melalui proses dan pengalaman yang panjang. Apalagi kalau awal-awal menulis. Saya masih ingat sekali memaksakan diri berjam-jam di depan laptop, tapi enggak menghasilkan target yang hendak dicapai. Bahkan dapatnya hanya satu kalimat saja malah.

Kak kapan sebaiknya database diupdate?

Ya, sebaiknya, setiap kali menulis setiap itu jika kita harus menyimpan ke databasenya, tapi kalau enggak memungkinkan minimal 3 bulan sekali lah.

Evaluasi

Ini sejujurnya menjadi pr besar bagi saya. Lebih milih bertumbuh dibandingkan merawat, maksudnya saya tuh lebih suka menghasilkan sesuatu yang lebih baru berupa tulisan atau belajar, dibandingkan sekedar merawat apa yang ada. Sebab mengkategorikan sesuatu pada tempatnya itu kan termasuk perawatan pada diri. Supaya lebih terorganisir dan enggak kebingungan ketika mencari. Alhasil, saya hanya sekedar memindahkan doang. Ini nanti bisa saya rencanakan deh pas waktunya tepat setelah menyelesaikan deadline yang rentang waktunya sungguh mengkhawatirkan.

Ada yang tahu nggak masalahnya kenapa ya?

Masalah yang paling utama adalah finansial. Pengetahuan ini saya dapatkan ketika mengambil bagian dari pembelajaran Back End Developer pada waktu itu. Pekerjaan Back End itu memang mudah, tapi harus kuat di keuangan karena mengadakan website supaya bisa tayang saja di seluruh dunia itu membutuhkan uang sewa loh. Bayar hosting istilahnya.

Platform-platform yang sudah mundur ini sudah dipastikan tidak lagi membayar hosting. Bahkan di blog yang sedang saya tulis ini pun desas-desusnya juga banyak yang khawatir tentang kan kita enggak tahu nasibnya blogger ini gimana ke depannya.

Percaya pada sesuatu itu menyakitkan, tapi yang lebih penting adalah kita harus percaya pada diri sendiri bahwa bisa meminimalisir kemungkinan yang terburuknya. Selamatkan database segera.

Sadari Backup Data Sejak Dini