Showing posts with label event. Show all posts
Showing posts with label event. Show all posts

Belajar Dari Bintang Julli Nobasa Penulis Emerald Akumulasi 768 Juta

BDB dengan Julli Nobasa
Gambar 1. Banner BDB dengan Kak Julli Nobasa

Wejangan Pak Isa

Saat ini perlindungan Cloud sedang bermasalah. Indonesia dan Malaysia yang masih masuk dalam reborn. India dan beberapa negara bagian sudah normal. Sementara di Indonesia masih reload. Kebetulan di KBM App, ketemu solusi. Kemarin transaksi agak terhambat. Hari ini alhamdulillah sudah bisa. 

Lusa ada Workshop AI dan hari Selasa. Kita dengan AI bisa menjadi alat promosi yang menarik. Tokoh kita bisa berbicara dan gaya yang luas. Kita juga bisa menjadi bagian dari promosi. Nanti teman-teman bisa dengan keyword tertentu. Khusus buat penulis eksklusif. 

Teman-teman yang di Medan, startnya sekitar 200 ribuan. Jadi kita dapat 300 ribuan. Itu seminar yang tiketnya bisa habis 500 ribuan. Kalau ada kopdar jangan dilewatkan. 

Laporan beberapa penulis KBM App masih posting di tempat lain. Kita sudah  buat poin fair sejak awal. Kalau enggak suka, ngomong. Di KBM App sudah banyak kemudahan dan nggak mengikat 5 atau 10 tahun. Jadi, jangan bermain dengan perjanjian. Kita juga ada kuasa hukum. 

Apabila Ada Kata yang Tidak Dimengerti

Harusnya dicari tahu itu apa. Kalau kita lewatkan begitu saja, itu berarti kita bukanlah seorang penulis yang pembelajar. Kalau ingin mengembangkan diri, harus sering membuka kata. 

5 Dosa dalam Diksi

Miskin kata, misalnya dalam satu kalimat bisa banyak kata lalu. Harusnya bisa diganti dengan selanjutnya, berikutnya. Lebih bagus lagi kalau bisa diganti dengan bahasa Inggris. Jika bisa melakukan variasi akan lebih bagus lagi. 

Kalau Secara Kewajiban Ada Penambahan Bab

Misalnya kalau enggak 1 bab, maka akhir bulan itu 4 bab. Kalau ada yang tidak terpenuhi maka fasilitasnya berkurang. Kalau tidak produktif ya penghasilan juga berkurang. Kalau nggak di-update, bisa saja akunnya juga hilang. 

AI sekarang ini 8-15 detik untuk buat video, seseru itu kalau sudah jalan. 

Dari Hasil Nulis Bisa Ngajak Jalan Keluarga

Bincang dengan Penulis Emerald 768 Juta

KBM App salah satu aplikasi kepenulisan yang sering banget mengajak jalan-jalan. Barangkali lewat menulis bisa membawa kita ke tanah suci (umroh) lebih cepat. 

Kenapa perlu waktu sekian tahun baru ngerti?

Tadinya sempat berkelana, ternyata paling fleksibel di KBM App. Paling nggak ya dikejar-kejar oleh pembaca. 

Apa aja perbedaan yang hatinya saat ini masih mendua?

Kalau di KBM App nggak ada batasan libur. Jam posting, terserah kita mau jam berapa aja. 

Kalau penghasilan di KBM App gimana?

Alhamdulillah bisa ratusan juta. 

Kalau di KBM App kita buka lapak suka suka sendiri, nggak digedor-gedor oleh aplikasi. 

Awalnya hanya hobi dari kecil. Ibu rumah tangga. Kalau memang hobi nulis, langsung nulis dan posting. Paling kita belajar untuk merapikan naskah. 

Adakah target yang bergeser?

Kalau penghasilan tadinya mau 5 juta sebulan udah senang. Kalau sekarang minimal 50 juta. Masa sih kalah sama yang lainnya. Kalau yang lainnya bisa, masa saya enggak bisa. 

Biar kita enggak kecewa dalam mencapai target. Usaha dan doa harus selaras. Nulis dan promosi juga sejalan. Sebab tidak semua orang punya Hoki yang sama. Jadi, jangan mengandalkan hoki ya. 

Kalau dipikir 34 tahun juga dalam menulis. Hasilnya baru sekarag ini berbuah manis.

Tidur harus paling lama dan bangun paling pagi. Gimana cara mengatur waktu?

Kebetulan keluarga juga support, jadi kerjaan rumah seabrek-abreknya juga enggak masalah. 

Bagun jam 3 pagi, nulis, jeda, nulis lagi. Jam 10 nulis lagi. Posting jam 12. Istirahat, promosi, habis itu nulis lagi buat posting sore. Malam juga promosi dan upload lagi. Total nulis 8 jam. Satu hari bisa sampai 4 sampai 5 bab. Judulnya Dikira Pemalas Ternyata Juragan Emas. 

Kalau tukar postingan di facebook masih sempat, tapi kalau yang di tiktok enggak sempat. Idenya waktu KBM App lagi down, penghasilan terjun bebas. Kalau di KBM App lagi trending judul sedih, cuma dikolaborasikan dengan komedi. 

Apa sih kekuatan cerita kamu sehingga bertahan TBS lebih dari sebulan?

Setting kampung dan katanya juga lucu. Lebih suka nulis romance komedi. 

Gimana membuat komedi itu bisa buat penasaran?

Klik hanger buat ketawa. Nggak semua bab ketawa. Selera humor setiap orang berbeda. Kalau scrall tiktok harus ada hasilnya. 

Tips 

Kalau akun tiktok ada alurnya. Kalau lagi down, buat kita istirahat. Nanti dua hari atau tiga hari kemudian naik lagi. Cara supaya akun tiktok kita sehat. Usahakan satu sampai 2 postingan, Harus konsisten, kalau nggak yang ada malah down terus. Kadang pertama jam 12 malam meledak, besoknya malah enggak. Jadi enggak bisa ditebak. Kalau misalnya lagi down, ya libur dulu sehari atau dua hari. 

Pertanyaan

Punya 10 akun ternak dua Hp. Katanya nggak boleh satu wifi ya? Kakak pakai 1 wifi. 8 akun pakai 2 Hp, satu jaringan juga. Kalau lagi naik ya naik aja, kalau lagi down ya down aja. 

Mode promosi yang sering dipilih?

Facebook dan Tiktok. Kalau Ig yang paketan, kayaknya paket running text. Kalau di tiktok mode slide, 10k views sudah masuk TBS. 1 Vt bisa 35 slide. 1500 an biasa. Kalau yang sering dipromosiin 2 paragraf untuk di slide, itu pun 1200 an kata. 

Kalau setiap akun beda konten, beda gambar. Kalau ada 8 akun, maka 8 akun yang berbeda. Biasanya sehari 2 postingan 1 ongoing 1 tamat biar nambah income. Satu judul siang, satu judul malam. 

Kalau klik bait itu berbeda. Habis itu dilihat mana view paling tinggi. Besoknya pakai klik bait itu di semua postingan. Kalau di AI cari gambar aja. Sekarang lebih enak pakai gemini paling cepat. Promt: Buatkan semangkuk bakso putih di atas meja kayu. Kalau gambar lebih menarik. Kalau gambarnya agak kurang jadi buat orang berselera. Latar belakang nggak ngaruh sama cerita. Tapi kadang pakai jepretan alam sendiri. 

Bisa ratusan bab itu gimana?

Biasanya hanya 50 an bab doang. Tadinya diancam sama teman buat memanfaatkan momen. Jadinya enggak pakai outline. 

Jasprom keluar juga nggak kak?

Setelah seminggu pakai akun sendiri mulai jasprom 1 juta atau 2 juta. Jasprom yang sekiranya potensial dipakai juga. Viewnya bagus dan berpengaruh. Jadi lihat dulu berdampak apa nggak?

Kalau satu akun satu mode. Biar rapi juga, dari yang running teks, besoknya slide. 

Apa yang harus diperhatikan buat jasprom mandiri?

Effortnya itu di awal bisa setengah sampai satu jam. Tapi kalau sudah terbiasa bisa 5 menit saja untuk membuatnya. 

Sebelum kita lempar ke jaspromer. Tes di akun sendiri, kalau meledak. Maka orderkan ke jasprom. Kalau nggak ya bakalan sayang banget. Kalau dipromoin sana sini nggak naik-naik, terus respon dari pembaca juga kurang greget gitu. 

Kalau nggak naik, mending tamatin cepat aja. Dari 2022-2025. Otw ke Diamond alhamdulillah agak keangkat. Konsisten nulis itu tetap dan enggak bolong nulis.

Bagaimana jadi penulis tahan banting?

Kebetulan sandwitch generation, kebutuhan juga banyak. Jadi harus mencapai target minimal 20 atau 30 juta. Tipsnya adalah butuh duit. 

Biasanya lebih potensial akun baru dibandingkan akun lama. Biasanya akun baru pakai naskah paling laris untuk mendorong view. 

Insyaa Allah bentar lagi Diamond. 

Semangat untuk menjadi nomor satu yang harus selalu ditumbuhkan. Dulu kalau saking hitsnya, kalau ketemu dia itu susah banget. 

Kita harus usaha, kalau nggak ya nggak akan ada keajaiban yang terjadi. 

Misalkan nulis itu hanya seminggu 3 kali. Kita jadi semangatnya kurang. Jangan terjebak di zona nyaman. Kalau sepi nggak apa, karena naskah tamat bisa meledak di lain waktu. 

Selamat ya ada 50 novel di usia segini. 

Karena naiknya romance komedi, jadi naikkin terus romance komedi. 

Semangat Biar Tahan Banting

KBM App fasilitasnya ugal-ugalan. Next time bisa umroh bareng suami. Satu tips mungkin nggak works buat kita, tapi mungkin bisa dikombine oleh tips lainnya. 

Recap Oktober 2025 (Saat Konsisten, Tantangan Hadir)

Recap Oktober 2025 (Saat Konsisten, Tantangan  Hadir)
Gambar 1. Recap Oktober 2025

Oktober sudah lewat, waktunya mengevaluasi hasil kerja atau review-review tentang sepak terjang aktivitas di blog. Padahal semangat ngeblog itu sudah berapi-api. Eh, enggak tahunya ada tantangan yang hadir dalam kehidupan. Berasa sedang mengikuti adegan novel aja yang ada konfliknya. 

Sebelum cerita di waktu yang sempit dan mempet deadline  ini, saya menarik napas terdahulu. Berusaha menghidup oksigen sebanyak-banyak bia sampai ke otak. 

Trafik Blog Bulan Oktober 2025
Gmbar 2. Total Tayangan Blog Diary Harumpuspita di Bulan Oktober 2025

Tembus 14 Ribu Tayangan dalam Sebulan

Bagi saya, ini adalah sebuah pencapaian yang wuaw secara gitu dengan usaha yang nggak dar der dor amat di blog. Alias tanpa sharing di media sosial seperti biasa. Kalau dibilang bulan lalu tuh ya saya punya usaha buat promosiin ini lebih sering. Bulan ini, terpaksa ini dicut dulu karena ada hal yang enggak terduga. Pokoknya saya tuh nggak tahu kalau perjalanan itu ada lika-likunya. Persiapan buat di medan perang dalam menghadapi hal itu enggak ada. Hal yang ada saya terjebak dalam sakit kepala yang nyut-nyutan. 
Kecewa?
Kalau ngelihat data dan performa saya memang enggak begitu kecewa. Namun punya sisi kekecewaan yang lain terkait dengan kondisi diri yang awut-awutan. Sampai nih nanti mikir aja deh buat di pembahasan artikel sebelumnya tentang Sisi Tergelapnya Menjadi Penulis. Sekarang kita lanjut ke pembahasan berikutnya. 

Pertahanin Update Sebanyak 13 Artikel

Kalau di bulan lalu saya tuh bahagia sekali bisa update sebanyak itu. Kini ngerasa biasa saja karena udah mengalami fase hal itu. Era tengah gempuran kesibukan yang padat sekali dan menguji nyali untuk mengikutinya yah bisa dibilang enggak masalah sih. Namun berdampak yang ambyar abrakadabra gitu.
Recap Blog DIary Oktober Harumpuspits 2025
Gambar 3. Recap Blog Oktober 2025

Lomba Blog

  1. Menyusuri Warisan Budaya Indonesia Membatik BantenganAwalnya itu memang di lomba Astra gitu. Lagi pula memang tuh batas waktunya di bulan November. Nah, ini nih sebenarnya awal biang kerok. Waktu tersita. Secara gitu, risetnya pun bukan satu dua hari. Walaupun sudah dikasih kemudahan ya sama si coach Nadira, tetap saja saya mah sulit ngudengnya. Alhasil, masih juga bisa dituliskan walaupun dengan kondisi ala kadarnya. Eh, ternyata cepat juga dong di-acc sama si pihak Astra. Yah, lumayanlah.

Review Buku

  1. Mengenal Trillion Dollar Coach, Bill CampbellBacanya kapan, reviewnya juga kapan-kapan. Sudah biasa itu mah. Nama juga nggak tahu kapan yang tepat buat menuliskannya gimana. Yah, menurut komentar yang berdatangan sosok ini termasuk dikenal oleh banyak orang dan termasuk buku yang rekomendasi buat dibaca untuk para pemimpin. 

Review Film

  1. Review Film Yakin NikahNggak usah ditanya gimana ekspresi saya sewaktu menuliskan review film ini. Baca aja keseluruhan artikelnya, bakalan disuguhkan momen tergemesnya saya. Nah, karena ini merupakan film Bioskop yang baru tayang. Musti cepat-cepatan di-Up setelah nonton. Biar momen-momennya masih hangat gitu. Pokoknya thanks banget deh buat donatur saya si adek. 

Landing Page

  1. Novel: Kopi Anti GalauBiang kerok kedua yang ngebuat waktu saya habis di situ-situ aja ya ngebuat artikel ini. Ralat, sebelum buat promosi artikel ini. Saya tuh harus buat novel terbaru sebanyak 10 bab dulu di aplikasi KBM App baru beraniin buat promosi. Niatnya bisa tuntas menjelang deadline nanti. Eh, nggak tahulah ya bisa terkejar atau nggaknya. Soalnya kalau dilihat dari tinjauan masa kini, masa depan radar gelap gitu situasinya. 

Cerpen

  1. Pejuang Rupiah VS Ikan Pecah Perut. Nulisnya sudah pasti uji nyali kalau dalam prosesnya. Waktu yang mepet dan nggak jadi iikutkan lomba sudah pasti saya nih. Akhirnya dikeluarkan karena ya daripada enggak ada yang diunggah di artikel. Takut bersawang, dikeluarkan juga. Idenya jelas dari hari-hari yang dijalan. 
  2. Banten dan Kesenian Debus yang Tak Pernah Jauh. Masih sama inilah ya, gara-gara nggak berhasil diikutkan kompetisi yang diadakan oleh Pemerintah. Sayang enggak ada yang baca, unggah saja di blog ini. Sebenarnya bisa saja sih mau dikirimkan ke media massa, tapi kok rasa malasnya itu yang kebanyakan. 

Event

  1. Harapan di Hari Blogger NasionalIni artikel itu sebenarnya enggak murni loh. Cuma kok kayaknya si judul ini emang benar-benar umum sekali. Nah, sewaktu tanggal 27 Oktober kemarin itu terpaksa diperbaruhi dong bar update ini. Jadi, usaha buat nulis ini tuh nggak banyak-banyak amatlah.
  2. Recap September 2025Berisikan tentang perjalanan nulis sebulan yang nembus 13 artikel terbaru dan pendapatan mendekati Seribu Rupiah di Adsense. Yah, lumayanlah. 
  3. Nostalgia Menulis Ala Sinetron di NovelmeArtikel ini tuh bisa keluar karena udah lama aja ternyata menjadi draft  di blog. Sayang nggak ada yang baca, relevansi kan saja dengan info terbaru saat ini yang kabarnya si Aplikasi sudah tidak ada lagi.
  4. Pejuang Blog AdsenseSebenarnya malu juga kalau mau bahas urusan penghasilan, tapi ya karena buat motivasi ke diri sendiri gaskan saja. Mana tahu benaran suatu hari nanti bisa tarik tunai benaran. 
Tips
  1. Cara Custom Tumbnail Biar Tampilan Lebih Ciamik. Artikel ini muncul karena pekara sewaktu submit karya di Astra harus ada Tumbnailnya. Nah, di situlah muter otak sembari nanya sama chat GPT hingga melipir ke YTnya aban-abang India memberikan tutorial dan Yap berhasil. 
  2. Perjalanan Rising Stars KBM. Sepertinya artikel ini adalah artikel yang bakalan sering diupdate sering dengan bertambahnya performa atau peningkatan dalam perjalanan menempuh penghasilan 5 juta. Yah, semoga saja bisa. 
  3. Cara Mengatasi Rindu yang Berantakan. Artikel ini ditulis dengan cara mencicil. Yah, intinya balik ke personal gitu sih. 

Hal yang Bersangkutan

Recap Tulisan Diary Harumpuspita Oktober 2025
Gambar 4. Recap Tulisan
Bisa-bisanya menulis artikel ini moodnya auto berkurang karena dimarahi. Jadi ada tiga poin yang menjadi semuanya menjadi ambyar, satu si Astra, dua ikutan kompetensi Novel, dan yang ketiga adalah Projek nulis dadakan. Harusnya si yang dadakan itu nggak boleh ada, cuma saya aja yang nulisnya dadakan. Padahal sudah diberikan waktu sebulan loh dalam mengerjakannya. Terus yang lebih kacaunya itu disuruh buat blog baru lagi. Apa nggak bawaanya berasa diare mulu.Artikel saya tuh bertajuk tentang Kepul 

Kesimpulannya

Ternyata saya tuh masih belum siap dalam menghadapi ini semua. Main terjun saja, dan jadinya ntah gimana-gimana enggak karuan. Mari tarik napas dan tenang sedikit. 

Harapan di Hari Blogger Nasional

Tahun 2020

Ah, rasanya memang sudah lama sekali saya tidak menulis di blog lagi. Padahal dulu di awal-awal ketika akhir tahun 2019 hingga memiliki top level domain pun lumayan rajinlah. Eh, ketika sudah top level domain malah malas-malasan. Weleh, skip dulu ya kan.

Mari kita lanjut pembahasan tentang masa depan. Heseh, iya nih. Saya lebih suka merancang masa depan yang gemilang di masa sekarang. Sedangkan masa lalu itu bisa dijadikan pelajaran. Yah, anggap sajalah semuanya memang sudah berlalu. Meskipun kenangan itu sayang bila dilupakan, heseh. 

Tahu enggak sih kalau tanggal 27 Oktober itu diperingati sebagai Hari Blogger Nasional? Nah, hari spesial ini ada sejak tahun 2007. Ketika itu pertama kali dicanangkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Harapannya blog bisa menjadi manfaat bagi orang banyak. 

Berbicara perihal manfaat, saat ini saya ingin maju di depan untuk memperjuangkannya. Ya, walaupun dulunya blog merupakan ajang curhatan belaka dan enggak kepikiran bisa bermanfaat bagi orang banyak. Ternyata setelah ditelusuri lagi lebih nyaman dan mengasyikkan. Apalagi sesama blogger saling mendukung. Rasanya ya seperti mendapatkan jackpot gitu. Apalagi bisa mengelolanya secara mandiri. 

Meskipun tanggal pengunggahan cuap-cuap ini tidak bertepatan tanggal 27 Oktober. Bagi saya, hari blogger ini setiap hari. Kapan pun dan di mana pun saya bisa kok menulis blog. Ya tergantung dengan situasi dan kondisi. Palingan perayaannya hanya tanggal 27. Ternyata ada juga kok yang ngucapin, "Selamat hari blogger Nasional." Ah, rasanya menyejukkan sekali. #Jlep. 

Kalau membahas perihal harapan. Setiap orang pasti memiliki harapan di masa depan menjadi lebih baik lagi. Begitu pula saya yang tidak ingin ketinggalan. Hanya saja, harapan di sini memang harus dispesifikkan lagi supaya mudah digapai. Ya, ini seumpama dengan kata sukses. "Semoga sukses ya." Padahal konsep 'sukses' di sini itu ya luas. Sukses menjalankan misi bangun pagi misalnya. Maka ada beberapa kesuksesan yang ingin saya capai untuk ke depannya. 

1. Blog sebagai wadah ternyaman

Bagi saya, blog merupakan rumah saya sendiri. Ya iya dong, kan pemiliknya saya sendiri nih. Hehe, mana tahu kan ada juga yang mau menjadi pengurus rumah saya jika saya sedang sibuk. #plak
Oke kembali ke laptop. 
Ada beberapa alasan kenapa saya mengambil nama Diary Harumpuspita. "Kok enggak Henny saja sih? Kan lebih gampang dapat followersnya. Lagian kalau disebut Harum orang lain malah enggak kenal." 
Saya pun awalnya juga berpikir seperti orang itu. Enggak banyak orang yang tahu tentang Diary Harumpuspita selain di kalangan para penulis. Apalagi penulis lainnya juga sering manggil saya Harum. 
Ya, pertama-tama saya terinspirasi dengan nama panggilan dulu selama SMA. Guru biologi saya waktu itu manggil saya dengan sebutan Henny Puspita Sari harum mewangi sepanjang hari. Seketika saya langsung auto senang dong. Langka banget ada yang mau memuji seperti itu. Ya, walaupun kebetulan nama saya mirip dengan nama orang terdekatnya. Makanya saya dipanggil begitu kadang-kadang. 

Nah, yang kedua faktor dorongang lingkungan juga sih. Ketika saya memiliki keinginan menulis. Namun tidak ada yang mendukung. "Ngapain nulis? Emang mau makan apa dari nulis?" 
Kebetulan saya orangnya memang suka rajin jika menyangkut tentang belajar. Saya tidak ingin menjadi orang yang hanya sekadar rajin saja, tetapi juga ingin memberi kenyamanan bagi orang lain. 
Harum itu identik dengan kenyamanan. Siapa sih yang enggak suka dengan harumnya sesuatu? Bahkan bunga yang harum pun banyak penggemarnya. 
Sedangkan nama Puspita ini saya ambil untuk mengingatkan saya pada saudara saya. Abang saya nama belakangnya Puspito, adiknyanya saya nama belakangnya juga Puspita. Ya, sekalian saja mengharumkan keluarga. Harapannya blog ini bisa menjadi tempat ternyaman untuk disinggahi. Banyak orang yang mengunjunginya dan bermanfaat bagi orang lain. 

2. Rajin posting

Rajin nulis, tetapi enggak rajin posting. Saya juga termasuk di dalamnya. Akhirnya, terlalu banyak draf dan saya bingung melanjutkannya. Sepenggal-penggal mulu. Ketika dilanjutkan tidak relevan dengan suasana hati. Ya, parahnya hanya sekadar judul doang di draf. Kalau rajin posting otomatis tulisan harus selesai ya kan. Harapannya saya ingin membangun kembali kejayaan di masa lalu. Minimal seminggu sekali buat konten, bertahap hingga posting setiap hari. Minimal-minimal berani posting deh. 

3. Semakin Kreatif

Adakalanya, blog akan semakin ciamik jika dilengkapi dengan kode-kode. Seperti blog para senior lainnya. Banyak juga deh yang ingin saya pelajari. Infografis yang memudahkan pembaca juga oke. Rasanya perlu banyak waktu untuk memahami dan mempelajari itu semuanya. Namun akan mengasyikkan jika memang sudah memiliki keinginan dalam diri. Selagi punya keinginan kenapa enggak?


4. Berani ikut lomba blog

Biasanya yang membuat ramai blog salah satunya adalah ikut lomba blog. Kalau para blog senior lainnya biasanya sih kerjasama dengan bisnis lainnya. Kalau saya yang pemula ini sepertinya belajar rajin ikut lomba aja dulu. Mana tahu kan bisa terbiasa mengulas sesuatu dengan kreatif ke depannya. 
Terus dikenal orang dan mendapatkan tawaran kerjasama deh. Insyaa Allah. 
Kalau ikut lomba ini kadang yang membuat gregetan. Bisa nggak ya, mampu nggak ya menyelesaikan tulisan dengan baik. 

5. Wadah silatuhrami

Silatuhrami identik dengan mengunjungi. Jika memungkinkan, saya juga ingin nih rajin blog walking ke blog lainnya. Mengisi kehidupan tulisan blog yang terposting dan menambah pengetahuan seiring berjalannya waktu. Bagi penulis, kehadiran pembaca yang meninggalkan jejak berupa komenan walaupun hanya sekadar bertanya merupakan suatu hal yang berharga. Terkadang bisa menjadi tolak ukur kualitas blog. Saya berharap ke depannya memiliki waktu yang luang sehingga bisa main-main ke blog lainnya. Yah, namanya juga kehidupan. Kadang kesibukannya tidak bisa ditentukan. Namun biasanya kalau orang yang sudah terniat banget. Apa pun pasti diusahakan.

Alhamdulillah, akhirnya selesai juga luahan hati saya tentang blog kali ini. Yeay, setelah sekian lama vakum dari menulis dengan dalih entah apa-apa.  Saya bersyukur bisa tergerak hati untuk memperjuangkan tulisan kembali.

Kalau ada yang nanya, selama pandemi ini ngapain saja sih? Saya bingung sebenarnya ingin mengatakan apa. Soalnya saya malah enggak produktif. Kebanyakan galau bin pusing. Kalau keluar rumah sih iya juga. Palingan kalau ada keperluan, sedangkan keperluannya ngerjain skripsi bareng teman atau belajar hal lainnya. 

Itu saja deh. 

Salam Rindu
Harumpuspita

Harapan di Tahun 2025

Katanya, selagi kita punya harapan dalam hidup. Maka hidup kita akan baik-baik saja. Begitulah, saking pentingnya keberartian sebuah harapan. 
Tak terasa ya, dulu postingan yang awal di tahun 2020. Kini sudah beranjak lima tahun saja. Dulu yang masih amatir, sekarang sudah menjadi profesional aja. Ada banyak perubahan yang datang silih berganti. Termasuk dengan teknologi itu sendiri. 
Harapannya di tahun ini hanya satu di dunia perbloggingan, yaitu Jangan Berhenti menulis dan berkarya. 









































Pengalaman Workshop Batik Tulis di JShibori Binjai

Pengalaman Workshop Batik Tulis di JShibori Binjai
Gambar 1. Pengalaman Workshop Batik Tulis di JShibori Binjai

Kamis, 30 Januari 2025 kami belajar batik tulis di JShibori. Pengalaman berharga yang tak terlupakan dan merupakan sebuah tempat pengembangan diri supaya lebih berani lagi menapaki dunia perbatikan.

Salah satu warisan budaya Indonesia yang terkenal adalah batik. Sebagai etnis Jawa yang lahir di Sumatera. Logat terkadang mengikuti tempat tinggal dan perasaan acap kali senang jantung setiap hari. Namun ini bukanlah yang demikan. Modernisasi membuat kita selalu bangga apabila mengikuti tren kekinian. Sehingga warisan budaya tanpa disadari terlupa dari bagian diri kita.

Batik dikenal dengan coraknya yang begitu indah dan dikenal mahal. Ternyata batik selama ini memiliki ciri khas di daerah masing-masing. Tidak hanya di pulau Jawa belaka. Namun di pulau Sumatera ada batik yang terkenal disebut lebah bergantung.

Atas izin Allah Swt saya berhasil mengikuti Workshop yang diadakan oleh JShibori. Jauhnya rumah saya dengan tempat tinggal beliau pun tidak menjadikan patah arang. Musafir ilmi seperti saya ini menjadikan setiap perjalanannya menjadi berkah dan berkesan. Bertemu dengan orang-orang pilihan, begitulah adanya.

Batik Bukan Hanya Sekedar Hasil Belaka

Bagi saya, cara membatik sama seperti cara memasak. Kita butuh kesabaran dan kepekaan untuk membuat hasilnya begitu sangat indah. Goresannya memiliki seribu makna bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang indah dibutuhkan namanya kesabaran. Bahkan yang namanya ekstra kesabaran akan mencerminkan hasil yang begitu indah.

Belajar Mandiri yang Akhirnya Berkolaborasi

Saya sungguh tidak tahu apa yang sebenarnya sedang Allah Swt siapkan untuk saya. Namun bertemu teman-teman yang lain dan bersinggungan profesi membuat saya melihat beragam keindahan. Ada si paling penyabar walaupun berlawanan jenis. Masyaa Allah, baru kali ini saya melihat orang yang tertarik dengan seni lukis, tapi kesabarannya seolah seluas samudera.

Kejab, saya berpikir terlebih dahulu. Apakah benar orang yang tertarik dengan seni adalah orang yang penyabar? Sama seperti ayah saya yang katanya terkenal penyabar. Namanya Pak Dana, logatnya lembut dan sabar. Ah, saya tak bertanya pula ia suku apa. Berbeda dengan saya bawaanya tak sabar kalau berbicara. Jauh dari kata lemah lembut. Padahal hal itulah yang harusnya saya praktikkan di dalam rumah. Bukannya mode serampang dua belas.

Pertama kali menulis dari atas kanvas tidak membuat saya berani. Kalau di kertas saya sangat berani, apalagi kalau ada penghapusnya. Sayangnya di sana tidak ada penghapus hingga membuat saya membuat jiplakan saja. Alih-alih mengimajinasikan ini mau membuat model apa ya. Namun ketika ada ruang kosong, saya meminta bantuan kepada Pak Dana membuat skesta tambahan di atas kain saya. Wow, dia ternyata mampu mengisi ruang kosong.

Ada Ibu Aisyah yang pantang menyerah. Usianya yang telah lanjut tidak pula membuatnya berpatah arang dalam belajar. Meskipun baru belajar, Ibu Aisyah akhirnya bisa menyelesaikannya hingga akhir. Walaupun di pertengahan beliau sempat mengatakan, “kayaknya nanti aja deh di rumah dilanjutin lagi.”

Proses Mencanting
Gambar 2. Proses Mencanting

Ada Kak Gita, Ibu penyabar nan lembut dengan anaknya. Kak Gita memilih mode yang kecil dengan goresan titik-titik. Meskipun ia sempat ketinggalan teknik mencantingnya, tapi tak menyurutkan konsentrasinya dalam mencanting. Sementara kami sudah pada mewarnai nih. Tutur katanya pada anaknya sangatlah lembut. Masyaa Allah, ini sungguh sangat menginspirasi saya sekali untuk tidak marah-marah pada anak kecil yang sekitaran usia tujuh tahunan.

Jiwa Seni Potensi Diri

Semenjak usia dua belas tahun saya memang sering membuat sketsa anak-anak. Waktu itu saya menyukai kartun. Sementara kalau libur saya memasang target untuk membuat satu gambar. Ah, barangkali bisa saya jelaskan di segmen selanjutnya tentang potensi bakat mana yang dulu pernah ada, tapi tak lanjut. Sekali lagi, bersamaan dengan mereka membuat keinginan saya dalam mendalami potensi diri. Yah, hasilnya juga enggak jelek-jelek amat untuk tingkatan pemula.

Didampingi Coach Kak Akbari dan Kak Dina

Saya suka dengan kedua coach ini. Kak Akbari (adik Kak Dina) memperkenalkan dengan sabar bahwa teknik mencanting ini begini loh dan diperkenalkan pula ada corak-coraknya. Sehingga saya memiliki kesimpulan bahwa di setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing. Mereka juga memperkenalkan siapa gurunya yang mengajari mereka, yaitu Ibu Evi. Wuah, jadi penasaran nih orangnya yang mana. Katanya, beliau hanya melihat saja tahu ini itu yang bagaimana ya.

“Katanya nih, belajar ngebatik tulis ini merupakan salah satu cara terapi untuk orang yang berada di rumah sakit Jiwa,” ucap kak Akbari dan saya sangat setuju sekali. Sebab selama proses pengerjaan membuat kita bisa berbicara pada diri sendiri dalam diam dan hati-hati dengan sentuhan kehangatan dari malam  yang bisa panas di tangan.

Kak Dina sosok tegas dan murah hati. Bayangin dong, beliau sempat berujar kepada kami. “Kalau teknik mewarnai itu sendiri-sendiri ya.” Nah itu, beliau mendorong kami untuk berusaha percaya diri dengan karya yang kami punya. Sebagai sosok yang bolak-balik selalu gagal. Maka saya pun memberikan sugesti pada diri, “enggak apa-apa loh kalau nggak bagus. Biasanya yang pertama juga selalu dimaafkan.”

Proses mewarnai dengan remasol
Gambar 3. Proses mewarnai dengan remasol

Kak Dina memiliki prinsip sosok coach yang emang benar-benar menjaga kualitas. “Saya sebelum buat kelas, belajar dulu setahun enggak main langsung mengajarkan orang begitu saja. Enggak seperti yang lain mungkin ada yang baru belajar sekali dua kali langsung buat kelas.” Wuah mantap betul nih dengan prinsipnya Kak Dina yang mengajarkan saya bahwa ilmu diajarkan pada orang lain spesial ini loh mempersiapkannya. Pengalaman pastilah membuat kita akan menemukan berbagai masalah, hingga mudah mengatasinya bagaimana. Mulai dari pertama kali belajar hingga menemukan sosok yang seperti ini.

Makan Siang Ayam Penyet

Harga kelas di sini bagi saya terjangkau. Yap, enggak sampai 100 ribuan bagi saya sudah sangat menyenangkan sekali. Pada kelas ini disediakan pula makan siang ayam penyet yang seharga 15 ribuan. Rasanya maknyus mantul (mantap betul) nasi kuning lagi. Gara-gara makan di sini, saya sedang mikir ini nanti di rumah saya mau buat nasi kuning. Kayaknya keren nambah ilmu pengetahuan dan pengalaman. Kan ingin menjadi sosok yang serba bisa mau di mana pun kondisinya. Enggak diragukan lagi pelayanan dari segi makanan masyaa Allah top cer deh.

Gambar 4. Pengeringan Warna
Gambar 4. Pengeringan Warna

Tutorial Ngebatik

Alat dan Bahan

1. Kain Prima atau kain Mori (Lebih bagus kain prima) Jahit pinggir bila ingin membuat sapu tangan.

2. Malam (Lilin Batik dalam bentuk bongkahan)

3. Kompor induksi (kompor biasa juga bisa yang penting panas)

4. Canting

5. Water Glass (Pengunci Warna)

6. Pewarna remasol

7. Air untuk merebus dan air dingin

8. Kompor

Cara Membuat

1. Buatlah sketsa dengan pensil di atas kain prima. Boleh pakai cetakan, boleh pakai gambar sendiri, bebas sesuai dengan keinginan.

2. Cantingkan sketsa (sebab nanti sketsa menjadi warna putih) dengan malam. Tarik garisnya hanya sekali, kemudian timbal balik mencantingnya. Hal ini dilakukan supaya menutupi garis batik yang sudah dibuat.

3. Gunakan pewarna campuran water glass perbandingan 1:1. Misalnya 500 gram water glass dengan 500 ml air. Beli toko kimia ada.

4. Berikan warna basic remasol (hitam, merah, kuning, biru)

5. Remasolnya merupakan pelarut water glass. Jadi, jika warnanya terlalu pekat bisa tambahkan air water glass tadi (si pengunci warna) untuk mendapatkan warna yang lebih muda.

6. Kemudian keringkan dulu kainnya di bawah sinar  Matahari. Bisa didiamkan dulu semalaman, tapi kalau media sapu tangan bentar saja sudah oke nih. Asalkan kering bisa langsung dieksekusi.

7. Setelah kering, celupkan ke dalam air yang mendidih untuk melelehkan Malam (lilin Ngebatik) dan segera celupkan ke air dingin supaya lilinnya cepat merotol kemudian cuci bersih di air mengalir.

8. Setelah terbentuk corak indah, keringkan dan kain batik tulis siap digunakan.

Gambar 5. Peluruhan Malam
Gambar 5. Peluruhan Malam

HYB Kelas JShibori

Lalu bagaimana jika teman-teman yang lainnya ingin belajar ngebatik. Bagi saya yang tipe suka gerak (kinestetik) ini akan lebih mengerti lagi ketika sudah dipraktekkan bersama. Nah, Kak Dina membuka kelas nih. Beliau bersedia dipanggil apabila ada siswanya minimal 20 orang. Alat dan Bahan semuanya dari beliau. Kita tinggal menyediakan orangnya saja yang ingin dilatih dan biaya pendaftarannya nih untuk mengganti alat dan bahan, serta persiapan apa saja yang diperlukan. Kalau bagi saya 65k di zaman yang sekarang ini sangat terjangkau sekali.

Oh, iya. Katanya setiap sebulan sekali insyaa Allah akan dirutinkan membuat kelas nih. Ilmu beliau bukan hanya sekedar ngebatik doang loh, tapi ada yang lainnya. Seperti pembuatan sabun mandi dan lip balm, ekoprint, dan masih banyak lagi. Terus pantengin deh media sosialnya beliau ini. Tentunya sangat bermanfaat sekali bagi kehidupan.

Gambar 6. Foto Bersama Peserta Ngebatik
Gambar 6. Foto Bersama Peserta Ngebatik

Bonus Setitik Emas Murni 24 karat serga 24k

Kak Dina menyampaikan bahwa khusus untuk yang belajar batik tulis akan diberikan setitik emas nih dari beliau. Qadarullah bukan hanya emas dan sapu tangan saja yang bisa dibawa pulang. Kak Dina kebetulan ada rezeki memberikan kami mentimun. Masyaa Allah, sungguh murah hati sekali kak Dina yang sudah memberikan ilmunya dan pelayanan terbaiknya.

 

 

Berselancar di Catchitcam Melihat Kamera Canon EOS 200D Mark II

Berselancar di Catchitcam Melihat Kamera Canon EOS 200D Mark II
Gambar 1. Berselancar di catchitcam

Berselancar di catchitcam mengingatkan saya tentang hal-hal yang berkaitan dengan kamera. Awal kali pertama melihat kamera itu kalau ndak salah si tahun 2008 ya. Masa-masa masih bocil-bocilnya dan ayah baru beli kamera baru sebab hasil perniagaan. Zaman itu termasuk zaman keemasan kalau orang bilang.

Pada lebaran tiba kami pun berpotret di depan rumah. Saya dan kedua adik saya yang masih kecil. Yah, mode-mode imutnya. Ternyata, itulah kali terakhir potretan terbaik bagi saya dan adik-adik. Momen indah itu hanya berhenti sampai di sana. Ayah memilih menikah lagi dan meninggalkan kami begitu saja.

Baiklah, kisah itu nanti akan saya tuangkan dalam Tasbi Hati si Penjaga Hati. Semoga Allah Swt memudahkan langkah dan kita bisa mengambil ibrah dari setiap proses kreatif dalam penulisannya.

Pertama Kali diPotret

Semasa Sekolah Menengah Atas kami pernah melakukan pemotretan di Universitas Sumatera Utara. Bagi saya itu adalah pengalaman berharga di mana saya datang ke tempat rindang penuh keteduhan yang mendamaikan. Hal itulah yang pertama sekali saya kagumi dari sebuah hasil kamera. Ternyata ini bukan  tentang mengabadikan objek kegiatan belaka. Melainkan bisa mengabadikan sebuah keindahan alam yang berbalut dengan kehidupan sosial.

Meskipun harus merogoh kocek. Setidaknya saya sangat bahagia telah mendapatkan view yang sangat meneduhkan di pandangan mata. Mungkin tidak ada cerita di sebaliknya, tapi keindahan alam menjadi kenang-kenangan yang menentramkan. Saya pun terkagum-kagum dengan keajaiban dari hasil kamera.

Kamera Pinhole Generasi Sebelum Kamera Sesungguhnya

Semasa belajar optik saat kuliah dulu. Qadarullah, saya mendapatkan praktikum untuk membuat kamera Pinhole dengan kaleng bekas. Meskipun secara teori kamera tersebut berhasil digunakan hingga mencapai teknik pencucian objek gambar. Hingga saat ini saya belum tahu sama sekali bagaimana cara menggunakannya. Ya, semoga saja saya bisa berhasil membuatnya suatu hari nanti.

Pegang Kamera Ketika Magang di Jaringan Humas LP2IM

Bagi saya, kamera merupakan barang yang mahal untuk dimiliki. Qadarullah, saya memiliki kesempatan ketika Kak Sekar yang merupakan Kadiv Divisi Jaringan Humas meminjamkan kepada saya untuk memotret kegiatan. Itulah pertama kali saya bisa mengoperasikan kamera dengan benar. Satu potretan indah ketika saya memegang kamera pun berhasil saya miliki dan saya jadikan sebagai foto profile.

2024 Belajar Memotret dengan Ponsel Sebab Dorongan Teman

Setelah memasuki SMA IESS, saya bertemu dengan orang-orang hebat di dalamnya. Orang yang memiliki kesederhanaan dalam status, tapi ilmunya juga tidaklah main-main. Meskipun itu yang saya ingin terapkan dalam kehidupan ini. Inginnya sih jadi orang yang biasa-biasa saja, tapi karyanya banyak di mana-mana.

Dia atasan saya, pasal hasil foto itu bawelnya Alhamdulillah. Semenjak itu, saya belajar bagaimana memposisikan diri mencari objek foto yang keren. Mantapnya, dengan sendirinya saya belajar tanpa mengatakan ini sedang belajar loh. Pokoknya beginilah karakteristiknya. Begitupun saya belajar dari yang lain, bidang yang memang fotografi. Saya juga bertanya tentang tekniknya. Walaupun belum belajar keseluruhannya.

Bagi saya, belajar memotret ini  sedap, sedap menantang. Kita pun kadang memang harus memvisualisasikan bentuk seperti apa yang ingin kita abadikan. Apakah ngasal-ngasal aja gimana. Sampai pada pertemuan yang terakhir kali dengan di FunHuntMember4 Samsung, saya bertemu dengan Ibu Nila Sari dan keluarga yang telah banyak berubah dari segi memotret. Pokoknya mulai aja dulu, latihan saja dulu. Kita akan menemukan keindahannya nanti dan bagaimana hasil bagusnya.

Pertama Kali Mengoperasikan Kamera
Gambar 2. Pertama Kali Mengoperasikan Kamera 

Review Canon EOS 200D Mark II

Melalui website catchitcam saya mengetahui bahwa Kamera Canon EOS Mark II dirancang menjadi jenis kamera DSLR yang ringan dan portable dengan beratnya hanya sekitar 449 gram sehingga memungkinkan kita untuk berpergian untuk keperlua fotografi jalanan maupun membuat konten vlog.

Spesifikasi

1.       Sensor: APS-C CMOS 24.1 MP

2.       Procesor : Digic 8

3.       ISO : 100-25600 (dapat diperluas hingga 51200)

4.       Fitur Video : Rekam video 4k hingga 24fps

5.       Autofokus : Dual Pixel CMOS AF dengan titik AF untuk viewfinder

6.       Layar : LCD Vari-Angle 3 inci, layar sentuh

7.       Viewfinder : Optical Pentamirror

8.       Konektivitas : Wi-fi, Bluetooth

9.       Baterai : LP-E17, hingga 1070 foto per pengisian daya (menggunakan viewfinder)

Kelebihan Canon EOS 200D Mark II

1.       Ringan dan Portabel sehingga sangat cocok untuk orang-orang yang sangat membutuhkan kamera DSLR yang mobilitasnya tinggi.

2.       Fitur lengkap untuk pemula dengan adanya menu panduan yang ramai pengguna dalam memahi pengaturan kamera.

3.       Kualitas gambar tajam oleh sensor 24.1 MP dan prosesor DIGIC 8

4.       Layar Vari-Angle untuk mengambil gambari dari berbagai sudut terutama untuk vlogging.

5.       Daya Tahan Baterai yang Baik sehingga mampu mengambil hingga 1070 foto per pengisian daya menggunakan viewfinder.

6.       Fitur Video 4K dengan mendukung perekaman video yang beresolusi tinggi meskipun dengan beberapa keterbatasan.

Kekurangan Canon EOS 200D Mark II

1.       Crop Factor pada Video 4K sehingga membuat sudut padang menjadi lebih sempit

2.       Sistem Autofokus Viewfinder Terbatas dengan 9 titik pada viewfinder terasa kurang dibandingkan dengan kamera DSLR modern lainnya.

3.       Tidak ada Stabilizer Internal, kamera ini tidak memiliki stabilisasi gambar di dalam bodi sehingga pengguna harus mengandalkan lensa dengan IS (Image Stablization) atau stabilizer eksternal.

4.       Video 4K Tanpa Dual Pixel AF, dengan adanya mode video 4K menggunakan sistem deteksi kontras yang lebih lambat dibandingkan Dual Pixel AF.

Hari Guru untuk Ibu di Nurul Azmi Medan


Hari Guru untuk Ibu di Nurul Azmi Medan

Tak pernah terpikirkan dulunya saya bisa bergabung di sekolah SMA IESS Nurul Azmi Medan yang ketika itu jarak rumah saya dan lokasi tempat mengajar tidaklah dekat. Cita-cita saya dulunya sederhana, bisa mengajar di tempat yang tak jauh dari rumah karena energinya bisa dihemat untuk memikirkan perkembangan peserta didik ataupun menambah kapasitas diri dalam pengetahuan sebelum diajarkan pada anak-anak.

Qadarullah, saya mengajar di sekolah ini semenjak tahun ajaran baru 2023/2024 yang ketika itu dimotivasi ingin mengembangkan pengetahuan setelah dua tahun mengajar di SDN 067248. Berat memang mengawali perjalanan saya bisa bertahan menjadi seorang wali kelas di sana pada awal permulaan. Saya harus bolak-balik ke kamar mandi setiap pagi karena rasa stress meningkat saking kagetnya perubahan hidup darinya santuy menjadi tak santuy lagi. Kehidupan yang digerus serba cepat bukanlah dibentuk sehari dua hari, tapi memang sejak dulu saat perkuliahan yang menuntut diri sepenuhnya 24 jam hanya untuk kuliah saja.

Momen hari guru adalah momen yang flat bagi saya sebenarnya. Pasalnya saya yang sekarang masih jauh dari kata baik sebagai guru yang sebenarnya sembari menelisik kembali diri saya sebelumnya. Dua kata dari semua yang berlalu, ‘enggak bahagia’. Saya tidak bahagia mengajarkan sesuatu ke anak-anak dan saya enggak bahagia untuk datang ke sekolah. Padahal niat saya dulunya adalah ingin menjadi guru yang bahagia. Kapan-kapan saya akan bercerita tentang pendapat saya terhadap guru.

Momen hari guru di Nurul Azmi kali ini dibuat berbeda oleh para pemimpinnya. Mereka berpikir bahwa guru pertama mereka adalah ibu mereka sendiri di mana kali pertama anak-anak dididik terlebih lagi pasal akhlak. Maka tepat pada tanggal 26 Novemberi diundanglah para Ibu ke sekolah untuk merayakan momen Hari Guru untuk Ibu sekaligus peluncuran album terbaru yang berjudul Ibu ditulis oleh Ustadz Doni selaku kepala sekolah SMP IT Nurul Azmi.

Pemilihan hari Minggu bukanlah tanpa alasan. Hal ini bertujuan supaya para banyak yang bisa datang dikarenakan hari Minggu adalah hari libur dan tidak perlu khawatir akan sebuah alasan bahwa mereka sedang dalam bekerja pada umumnya.

Qadarullah, para Ibu yang ada di kelas saya yang bernama Malik Binnabi pada datang semua. Momen kebersamaan itu pun terpotret indah ketika mereka foto bersama. Walaupun pada akhirnya saya belum berkesempatan untuk ikut karena sedang ada hal yang ingin diselesaikan.

Kegiatan makan bersama ini diinisiasi oleh Mamanya Nabil, wali murid kelas Hamasah secara dadakan layaknya proklamasi. Dilaksanakan secara sesingkat-singkatnya. Sat set set. Jadilah kami makan bersama. Serta didukung juga produk dari Nuget Apamaumu yang merupakan owner dari Aulia, siswa kelas Al-Fatih.

Dokumentasi Hari Guru untuk Ibu di SMA IESS Nurul Azmi Medan