Judul
Buku
: Putus
Kategori
Cerita : Young Adult
Penulis : Erwina
Jumlah bab : 52
Siapa pun itu. Jelas tidak
ada yang menginginkan berakhirnya sebuah hubungan ketika sudah terjalin
bertahun-tahun. Tidak mudah melupakan dan banyak sekali kenangan yang membuat
diri rentan terperangkap di dalamnya. Apalagi melupakannya dalam waktu dekat.
Ada pula yang mencibir seolah-olah orang yang sedang mengalami hal itu memang layak begitu. "Ngapain juga pacaran lama-lama. Toh ujungnya enggak menikah." Ada juga cibiran yang lebih halus menghampiri mereka. "Jagain jodoh orang ya."
Hal ini terjadi pada Alma
dan Faiz. Mereka sudah menjalin hubungan selama sepuluh tahun. Tiba-tiba Faiz mengatakan putus secara sepihak setelah makan bersama
dengan Alma. Alma yang mencoba mengerti pun berusaha tegar sebisanya dan tidak
menangis di hadapan Faiz.
Belajar move on pun memang
tidak mudah. Untungnya Alma memiliki sahabat yang selalu ada yaitu Lilian.
Meskipun Lilian sedang persiapan menjelang pernikahan, ia turut andil memberikan
petuah dan membantu dalam proses pernikahan. Sosok yang berpikir bahwa hidup
ini memang harus realistis. Hal yang lebih menariknya adalah kak Andri yang
merupakan rekan kerja Alma ternyata sudah memiliki perasaan sejak lama dan
menantikan putus.
Hal kedua yang harus dilakukan setelah putus: Blokir semua media komunikasi dengan mantan. (Bab 5-Alma)
Kisah ini memberikan sebuah
tips untuk belajar move on, baik dari sisi Alma maupun Faiz. Hanya saja, ketika
Alma sudah menerima segalanya dengan lapang dada. Faiz malah belum mengklarifikasikan
kepada kedua orang tuanya bahwa mereka sudah putus. Hal inilah yang menjadi
keriwetan tersendiri ketika Alma tidak bisa mengatakan keadaan yang sebenarnya
kepada Maminya Faiz saat terbaring di rumah sakit.
Penulisnya sendiri sangat
lihat membuat pembaca bertanya-tanya dengan alasan mereka putus. Sangat berakhir
tidak jelas. Padahal mereka berdua juga sama-sama sudah bekerja dan siap jika
berakhir ke pelaminan. Faiz yang sedang merintis startup dan Alma yang sedang
bekerja sebagai colorist.
Banyak hal yang membuat ide
cerita ini sungguh menarik ketika dibaca. Ketika Alma berusaha memahami keadaan
Faiz yang berada di titik terendah. Beberapa spekulasi pun berdatangan. Ada apa
dengan Faiz? Bagaimana Alma menyikapinya? Akankah mereka memang berakhir tidak
jelas? Apalagi memang sudah ada kak Andri yang siap melamar.
Suasana hati ketika membaca
kisah ini rasanya seperti naik roller coaster. Bahasanya yang mudah dimengerti
dan sangat realistis dengan kehidupan masa kini. Rasanya bikin nagih dan ingin
menyelesaikannya dengan segera.
Kisah ini tidak hanya cocok
bagi orang yang sedang belajar move on,
tetapi siapa pun yang sedang tertarik dengan sebuah hubungan. Termasuk saya, ya
walaupun belum pernah mengalami putus. Ternyata begini toh rasanya. Oh, begitu
ya. Maklumlah, belum pernah taken. Heheh
…
Banyak pesan yang bisa saya adobsi di sini. Pertama kegigihan mereka berdua dalam bekerja yang membuat jiwa rebahan saya ingin menyingkir dan ikutan tekun juga. Terutama kedua tokoh utama yang menjadi poin penting dalam cerita ini. Kemudian tanggung jawab yang harus segera diselesaikan dengan tuntas. Serta tokoh bijak lainnya seperti orang tua mereka masing-masing dan para sahabat mereka yang mengisi jalan cerita. Terutama Lilian yang selalu ada buat Alma.
Karakter Lilian itu keren banget, saya suka sekali kalau dia sudah mengisi adegan percakapan. Suasana menjadi hidup yang tadinya terasa kaku menjadi cair seketika.
Nah, pada penasarankan gimana dengan kisah putus ini dengan
tuntas? Yuk segera di baca saja dengan mengeklik judul Putus ini.
Bagus nih ceritanya. Apalagi aku suka baca cerita yang bikin baper. Hehe. Cuss ah cari di storial
BalasHapusEh, iya nih. Lumayan baper heheh.
HapusWah jadi pengen baca nih, serial putus nih kadang bikin rasanya sakit meski tak berdarah ya, dunia tetiba gelap.
BalasHapusUntung ada lilian yang selalu ada buat alma ya
Iya nih. Saya suka banget sama karakternya Lilian. Jadi mencairkan suasana gitu.
Hapusok saya bookmark dulu
BalasHapusKarena fiksi harus dibaca tenang dan diresapi kata demi kata
dan saya paling ngga bisa bikin fiksi
mungkin 100 tulisan non fiksi, baru dapat ide untuk 1 fiksi :D
Saya malah terbalik :D. Nulis fiksi cepat banget. Tetiba nulis non fiksi lama karena risetnya itu adudu.
HapusWah saya jadi penasaran banget
BalasHapusSaya kan pecinta novel
Mau berkunjung ah ke situsnya, siapa tahu nanti saya jadi ketagihan
Terimakasih
Wuah sama-sama.
Hapuswah udalama g baca novel, baca ini kok jadi pgn baca novel juga
BalasHapusWah, kalau dialognya mengesankan makin betah bacanya. Aku juga mulai beralih ke novel online nih..meski mata kadang ga kuat, maklum dah pakai kacamata plus..jadi sejatinya masih lebih betah baca novel fisik
BalasHapusku suka tema ceritanya karena pernah ngalami sendiri 20 tahun lalu. Dah ada calon, dah kenal ortu, dah bikin rekening bersama..eh dia menghilang tanpa jejak..tapi karena dia ada kenal yang lain saat pendidikan di tempat baru (baru beberapa waktu LDR sama aku udah gitu) Butuh waktu move on dari putus...dan kalau inget ketawa sendiri deh kwkwk...Lah, malah tjurhat akuuu
Yang sabar ya Bu. Iya nih, saya juga suka versi cetak. Hanya saja gratisan kalau baca online, jadi kapan lagi deh. Lagi pula masih bisa ngebaca secara online.
HapusWah jadi penasaran saya. Baru tau juga nih ada aplikasi STORIAL. Novel PUTUS ini sepertinya juga menarik. Tetiba teringat dengan kenangan masa lampau. Jagain jodohnya orang lain hahahaha.
BalasHapusIya nih. Mantapnya, storial aplikasi anak bangsa. Nah, itulah saya malah enggak berani jagain jodoh orang. Hihi.
HapusPunya akun storial juga dan suka baca - baca juga nih. Bagus2 novel nya disana.
BalasHapusCus meluncur yuk.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAku belum pernah baca novel lewat Storial. User friendly nggak, Mbak? Mau dong kapan-kapan Mbak Henny bahas tentang aplikasi Storial.
BalasHapusBagian ini favoritku, soalnya bikin aku senyum simpul, hihihi:
BalasHapus"... pertama kegigihan mereka berdua dalam bekerja yang membuat jiwa rebahan saya ingin menyingkir dan ikutan tekun juga."
... jiwa rebahan, hahaha.
Kirain tim rebahan.