Showing posts with label BPN Ramadan 2021. Show all posts
Showing posts with label BPN Ramadan 2021. Show all posts

Top 5 Serial TV Favorite Diary Harumpuspita

Pembahasan tentang serial televisi ini merupakan hal yang menyenangkan. Pasalnya ketika sejak kecil,  suguhan di kala senggang dan bosan adalah televisi. Semenjak zaman berubah dan teknologi semakin canggih. Televisi adalah siaran yang jarang saya lihat. Sekali punya waktu, siaran yang diinginkan tidak tayang. 
    Meskipun begitu, siaran televisi ini merupakan sebuah kenangan yang pernah singgah di benak. Mau tahu, serial televisi apa saja yang saya sukai? Yuks, simak sampai akhir ya. 

1. FTV SCTV

Serial televisi yang satu ini, selalu unggul dalam bidang FTV menurut saya. Menarik, apalagi langsung habis di hari itu juga. Selain itu, aktor dan aktrisnya juga cakep. Perpaduan ceritanya menarik bagi saya. Hal pertama yang selalu saya cek jika melihat televisi di kala siang maupun tengah malam.

2. On The Spot Trans 7

Nah, kalau yang ini selalu membuat saya tidak ingin beranjak sama sekali dan juga merupakan kegemaran keluarga. Bukan hanya ilmu pengetahuan saja, tetapi juga disuguhkan hiburan ketika konten yang dibahas  lucu. Saya sangat menyukai serial televisi yang satu ini. 

3. Mata Najwa

Isu-isu berita terpopuler dengan mengundang para pakar ini membuat saya sangat tertarik dengan program tersebut. Bahkan di Instagram sekalipun saya juga mengikuti Mbak Nana selaku tuan rumah di Mata Najwa. Hal yang pertama, pemikiran saya terbuka dengan cara pandang para pakar. Hal yang kedua, pengetahuan saya pun juga turut bertambah. 

4. Stand Up Comedy Indosiar

Penat dengan kegiatan sehari-hari. Serial televisi yang satu ini bisa membuat saya merasa rileks dan berhasil cengar-cengir. Bahkan sampai ketawa sangking lucunya. Saya pun amat terhibur dengan kehadiran serial televisi ini. 

5. Kulfi di ANTV

Drama India yang satu ini sangat menarik bagi saya meskipun jumlah episodenya juga tidak kalah banyak dengan episode drama Indonesia. Poin utamanya hanya satu yang selalu menjadi ketertarikan tersendiri, yaitu cinta. Hanya saja, cinta di sini berupa kekeluargaan yang dikemas dengan seorang ayah dan anak. Sang anak yang mencari ayahnya dan ayahnya yang tidak tau memiliki anak bernama Kulfi. Awalnya sangat menarik, semakin lama sisi gemasnya pun kelihatan ketika hanya ayahnya yang tidak tau apa pun di dalam rumah itu. Eh, kok jadi review drama ya kan. Hahah ... 

Itu sajalah yang bisa saya sampaikan terkait serial televisi khususnya di channel Indonesia sendiri. Kalau serial televisi yang lain juga beda. Lagi pula serial televisi dari negara lain juga tidak kalah menariknya. Salah satu yang pernah saya bahas adalah tentang Wanita Inspirasi dalam Drama Korea. 

Top 7 Fakta Tentang Penulis Blog Diary Harumpuspita


    Bismillah, tak terasa ya Ramadan kali ini sudah masuk hari kelima saja. Nuansanya masih benar-benar segar dan masih tetap dalam keadaan semangat walaupun urusan pribadi seakan tidak ada habisnya.
    Namun itulah hidup, selesai pekara satu, tumbuh pula pekara yang baru. “Biasalah,” kata mereka yang menanggapi setiap pekara yang datang. Nah, pada kesempatan kali ini. Saya ingin berbagi tujuh fakta tentang penulis Diary Harumpuspita. Meskipun sebenarnya ada rasa sedikit segan jika mengulik tentang diri. Sebab pandangan setiap orang berbeda-beda. Baiklah, jangan lupa dibaca hingga akhir ya.

1. Deadliner

    Meskipun saya merupakan seseorang yang suka merancang hari. Baik itu hari yang akan dijalani pada hari itu juga maupun hari yang akan datang. Tetap saja, kata 'deadline' dan skenario dramanya akan terus terjadi. Ibaratnya ya gagal maning, gagal maning  ambyar begitu saja tidak menentu. Enggak jauh-jauh sih, tulisan ini saja nyaris menjelang deadline. Masih lumayan jika adrenalin aktif ketika menjelang deadline. Kalau tidak, ya rasanya 'wassalam' saja gitu. 

2. Multi Keinginan

    Moto selagi muda harus belajar banyak membuat saya sering kalang kabut. Mungkin inilah sebuah awal hingga membuat saya tertimpa deadline mulu. Walaupun begitu, saya sudah merancangnya menjadi fase demi fase supaya bisa terkordinir dengan jelas. Ini sih masih rancangannya, faktanya belum tentu. 
    Akibat kehadiran multi keinginan ini membuat saya memiliki banyak kemampuan. Hanya sekadar kemampuan belaka. Bukan mahir di bidang tertentu. Hanya saja, dampak buruknya adalah ketika tidak mampu mengendalikan apa yang datang. Ujung-ujungnya harus sadar diri bahwa semuanya itu terbatas. 
    Multi keinginan ini apabila tidak bisa diolah dengan benar akan bertransformasi menjadi rasa haus yang tiada habisnya. Namun tidak mengapalah bila rasa haus akan ilmu pengetahuan. Toh saya sendiri merupakan pembelajar seumur hidup. 

3. Ratu Telat

    Fakta tentang Ratu Telat ini sebenarnya ingin saya hindari. Hanya saja, kenyataanya memang begitu. Jika janjiannya jam berapa, maka saya akan datang paling lama dua jam kemudian. (Ini pengalaman fatal yang tak termaafkan sebenarnya) Semoga saja predikat Ratu Telat tidak ada dalam diri saya di tahun depan. Lelah saja gitu rasanya menjadi orang yang selalu terlambat. Begitupun dalam menimba ilmu. Bagi saya tidak apa-apa terlambat dibandingkan tidak sama sekali. 

4. Novelis Sekaligus Blogger Pemula

    Masih suka menulis novel, walaupun sedang menjalani hari sebagai blogger pemula. Awal-awalnya saya memang kaget ketika gaya bahasa yang familiar adalah cerita fiksi malah mampir di tulisan yang bukan non fiksi. Rasanya seperti bumi dan langit saja. Lama kelamaan kemampuan menulis novel ini pun merambah ke bagian non fiksi. Saya memutuskan hal ini supaya kehidupan diri seimbang dan tidak hanya contong ke satu hal saja. 

5. Suka Belajar

    Belajar merupakan hal yang menyenangkan bagi saya. Belajar dari hal yang sederhana hingga kompleks sekalipun saya akan menyukainya. Sebab belajar merupakan tantangan bagi diri untuk melangkah lebih maju. Bahkan memahami diri sendiri dan orang lain pun saya masih belajar tentang hal itu atau malah malah bagaimana caranya belajar. 

6. Suka Tanaman

    Nuansa hijau dan menyegarkan merupakan bagian yang paling membuat hati tenang. Rencananya rasa suka dengan tanaman ini akan saya tuliskan juga dengan konten-konten Diary Harumpuspita di kemudian hari. 

7. Jomlo dari Lahir

    Sebelum saya mengenal para teman-temann lain yang memiliki prinsip jomlo sampai akad. Rasanya, jomlo dianggap mengenaskan di sekitar. Seolah jomlo itu merupakan aib. Namun bagi saya, jomlo itu merupakan wujud bentuk penjagaan diri dari hal yang tak halal saja. Maka predikat jomlo dari lahir ini merupakan sesuatu yang berharga bagi saya. 

Ini saja yang bisa saya bagikan tentang diri saya pada pembahasan kali ini. Walaupun sebenarnya menurut saya sendiri tidak sampai tujuh top fakta dalam diri. Seenggaknya memang harus dibuat ya kan. Oke, sampai jumpa di artikel selanjutnya. 
Salam Rindu
Harumpuspita

Pencapain Tertinggi dalam Hidup Diary Harumpuspita

Berbicara tentang pencapaian tertinggi dalam hidup. Rasanya saya hanya ingin kembali ke masa lalu. Sebab ukurannya memanglah memori masa silam di mana kita sendiri yang mengetahui situasinya.

    Sebagian orang mungkin berpendapat bahwa pencapaian tertinggi dalam hidup adalah mendapatkan sesuatu atau berada di peringkat tertinggi dalam suatu kegiatan. Apa saja yang membuat hati senang, bangga, dan bergembira.

    Namun dalam pembahasan ini, saya hanya bisa menyampaikan sesuatu yang sederhana saja tentang pencapaian tertinggi itu. Bukanlah sesuatu yang membuat orang berkesan, apalagi merasa takjub. Melainkan hanya sebuah makna bahwa saya menemukan jati diri.

    Bagi saya hal ini merupakan pencapain tertinggi yang saya alami dari semua petualangan dalam hidup. Tak mudah untuk menemukan jati diri. Semua itu diproses dengan serangkaian peristiwa yang membuat kalut, duka, dan suka.

    Bagi orang lain, saya aneh. Bagi diri saya, saya unik dan bangga menjadi diri sendiri. Tidak perlu berpura-pura bahagia di kala hati teriris. Tidak pula merasa minder dengan apa yang saya punya. Momentum itu pun saya dapatkan baru-baru ini. Anggap sajalah awal permulaan 2021 ini saya menemukan jati diri. Ketika itu, saya merasa yakin jika ditanya tujuan hidup dan apa yang saya inginkan.

    Pernah dalam suatu hal, saya ingin berada di posisi orang lain. Hanya saja, itu hanyalah sebentar. Sebab ketika menjadi orang lain rasanya memanglah tidak nyaman. Ada rasa sakit hati yang membara ketika memaksakan menjadi orang lain. Maka tidak ada cara lain selain menemukan diri sendiri.

    Bersyukur atas apa yang dimiliki, memperbaiki pada sesuatu yang tidak pada tempatnya, dan melangkah dengan pemikiran terbuka adalah cara bahagia sederhana. Saya bahkan tidak menyangka bahwa ada orang yang menginginkan juga berada di posisi saya ketika bercerita di suatu momen.

    Pencapaian tertinggi ini mampu membuat diri terharu dan bangga atas keputusan yang telah ditetapkan dalam diri. Meski terkadang pernah memiliki pemikiran bahagia itu harus punya uang dan kaya raya. Maka bersyukur dengan apa yang dimiliki adalah kebahagiaan jangka panjang.

    Jika ada sebuah pertanyaan yang mungkin dulunya menyebalkan di telinga saya. Misalnya mereka bertanya, “Kenapa kamu kuliahnya bisa enam tahun?”

    Saya dengan bangganya akan menjawab bahwa dalam rentang waktu selama itu saya menemukan jati diri sendiri. Saya bahagia atas pencapaian tertinggi ini. Meski bukanlah memperoleh toga di waktu yang tepat dan membuat orang lain bangga atas yang saya perbuat. Saya pikir, menemukan jati diri ini merupakan hal yang paling membuat saya bangga atas diri sendiri.

    Saya senang bisa menemukan passion yang membuat diri bahagia. Rasanya jiwa yang saya miliki tetap muda, walaupun umur saya tidaklah lagi muda. Saya juga tenang ketika menemukan rasa keimanan yang kuat untuk tetap maju.

    Pada akhirnya, semua ini memang berpulang kepada diri masing-masing. Kita memang tidak bisa mengatur apa saja yang akan datang pada diri. Namun mengolah untuk mengadopsi ataupun membuangnya merupakan pilihan masing-masing.

    Ini saja yang bisa saya sampaikan tentang pencapain tertinggi dalam hidup. Tidak ada salahnya membagikan kisah ini. Barangkali bisa memberikan sebuah inspirasi bagi yang lain. Saya yakin bahwa banyak orang di luar sana yang bahkan tidak mengetahui tujuan hidupnya untuk apa. Apa motivasinya untuk melangkah dan apa yang membuatnya bisa dalam lingkaran maju.

Harapan Terbesar Blog Diary Harumpuspita

    Setiap orang pastilah memiliki harapan dalam hidup. Baik yang tertulis maupun tidak. Begitulah blog Diary Harumpuspita ini juga memiliki harapan dalam menjejaki dunia literasi. Sebab kehadiran harapan itu membawa pengaruh besar dalam jalannya kehidupan. Harapan yang akan membawa semangat tak terbatas pada sang pemiliknya. 

Berikut ini beberapa harapan yang bisa penulis sampaikan pada kesempatan kali ini.

1. Menjadi wadah pengetahuan yang bermanfaat 

    Asyik-asyik bercerita dan bercuap. Saya harap blog ini tetaplah menjadi sesuatu yang bermanfaat ketika orang lain datang. Bukanlah sebuah cerita angin lalu yang kemudian lupa begitu saja. Tanpa ada manfaat sama sekali. Setidaknya pengalaman yang terlampir bisa menjadi sebuah referensi di kemudian hari. 

2. Bisa membuat pembaca betah 

    Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi saya sendiri untuk menyajikan artikel yang berkualitas. Supaya pembaca yang datang tidak hanya sekadar absen belaka. Melainkan mencerna setiap rangkaian kata yang saya tuliskan. Rasanya asyik saja gitu ketika ada orang yang bersedia berlama-lama mampir di sini. Kesan positif itu berupa rasa nyaman. 

3. Bisa bekerja sama dengan pihak ketiga lainnya

    Salah satu harapan terbesar saya dalam menulis asyik ini adalah bisa menghasilkan cuan. Maka bekerja sama merupakan salah satu cara dalam mewujudkan hal itu. Dulu pernah juga sih blog ini didaftarkan ke google Adsense. Hanya karena ada suatu hal dan saya pun menemukan sesuatu yang baru. Maka saya memutuskan untuk bekerjasama saja dengan yang lainnya. Entah itu sebuah brand, UMKM, atau yang lainnya. Bentuk kerjasamanya tidak terbatas. Selagi asyik sama asyik.

4. Bisa memenangkan lomba blog

    Saya suka sekali mengikuti lomba blog. Rasa asyik itu berupa pengetahuan baru dan membuka wawasan saya bagaimana menyajikan tulisan kepada pembaca. Pada harapan inilah yang membuat saya harus bisa menambah kemampuan menulis. Meskipun belum pernah menang. Setidaknya ajang ini bisa membuat saya menjadi blogger profesional suatu hari nanti. 

    Ini saja yang bisa saya sampaikan kali ini. Walaupun tidaklah banyak, setidaknya harapan-harapan itulah yang bisa menjadikan saya tetap kuat. Seolah ada tempat bersandar yang menguatkan dalam menepati dunia literasi ini. 

    Saya menyadari bahwa perjalanan dalam ngeblog ini tidaklah sebentar. Melainkan melalui skenario jalan panjang dengan intensitas rajin mengulanginya. Maka rajin menulis dan membaca merupakan langkah awal untuk menggapai hal itu. 

    Saya berharap baik itu harapan saya maupun harapan kalian semua semoga bisa segera terwujud di tahun ini. Aamiin ya rabbal alamiin. 

    Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang bersedia mampir di www.diaryharumpuspita.com

Lima Alasan Diary Harumpuspita Menulis Blog

 

Assalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh …

Kembali lagi dengan Diary Harumpuspita di pada tema yang kedua di bulan Ramadan kali ini. Waktunya setiap orang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Semoga yang berpuasa tetap lancar ya. Nah, pada kesempatan kali ini saya ingin membahas keberlanjutan artikel yang kemarin tuh tentang Arti Nama Blog Diary Harumpuspita. Alasan saya menuangkan tulisan dengan ngeblog, padahal sudah ada kemampuan menulis fiksi.

Berikut ini saya uraikan secara kronologisnya tentang alasan saya ngeblog :

 1. Bermula salah jurusan

Setiap orang jelas tidak menginginkan diri bisa salah jurusan. Namun apa yang hendak dikata ketika menapaki dunia yang sebenarnya ketika tamat SMA. Terjadilah perubahan suasana, baik itu hati dan pikiran. Saya dulunya suka sekali dengan menghapal pelajaran dan mendalami ilmu Biologi dari mulai SMP hingga SMA. Tak jarang pula kompetisi olimpiade di bidang pengetahuan tentang Biologi saya ikuti.

Entah kenapa, entah mungkin sangking baiknya pada waktu pemilihan jurusan pada waktu itu saya memutuskan untuk mendaftar kuliah jurusan Pendidikan Fisika di pilihan pertama pada jalur undangan. Barulah jurusan Pendidikan Biologi untuk pilihan kedua dan jurusan Kesehatan Masyarakat untuk pilihan ketiga. Motivasinya memilih jurusan itu adalah kasihan dengan teman-teman yang saya kira mereka memilih jurusan Biologi pada waktu itu dan orang tua saya. Khususnya ibu sendiri menyuruh saya untuk tidak bermimpi tinggi lagi menjadi seorang dokter karena berpikir tidak akan sanggup membiayai saya.

Padahal waktu itu saya merupakan sosok orang yang berprestasi dan sangat bersemangat. Eh, enggak tahunya malah lulus. Ketika orang lain merasa senang diterima jalur undangan. Justru saya sendiri malah sedih dan menangis menghadapinya. Kenyataannya pun begitu dan saya pun akhirnya memutuskan untuk menulis karena sangking tidak bisanya melepaskan jurusan yang saya idam-idamkan.

Sempat juga terjebak pada lingkaran puisi dan novelis yang lekat dengan sastra. Namun saya sadar diri bahwa latar belakang pendidikan saya merupakan eksakta yang membutuhkan riset dan data. Bukanlah kreativitas yang lebih kuat. Maka menulis nonfiksi merupakan jalan satu-satunya untuk kembali ke tempat saya berada, yaitu fisika. Hanya saja, tetap juga tidak bisa walaupun sudah dipaksa. Rasanya jiwa saya menolak.

Barulah pada akhir tahun 2019 saya bertemu dengan salah seorang member blogger Sumatera Utara yang memperkenalkan saya pada dunia perbloggingan. Semuanya menjadi berubah dan saya menjadi yakin untuk berkiprah di dunia blog.

 2. Menemukan Jati Diri

Saya sudah ketemu dengan jati diri saya saat ini, yaitu tidak melepaskan kata ‘penulis’ dalam hidup semenjak awal tahun ini. Saya yang sekarang bukanlah sosok cingeng yang suka menangis karena mimpi tak diperjuangkan. Melainkan orang yang berani melangkah menggapai mimpi di kemudian hari. Meskipun lingkungan keluarga saya pada awalnya tidak mendukung. Lama ke lamaan, cuan yang didapat dengan hasil menulis bisa meluluhkan hati mereka juga. Kalau sekarang tinggal aman-aman saja. “Terserah dah mau jadi apa.” Tentu saja kalimat itu membuat saya merasa sebebas-bebasnya dalam menapaki dunia ini. Tidak murung lagi dan selalu merasa bahagia.

        3. Mewaraskan Diri

Ketika saya menulis, biasanya segala pemikiran silam akan tergali lagi. Hal itulah yang membuat saya waras bagi saya yang sering lupa akhir-akhir ini. Apa saja bisa dituangkan dalam dunia blog. Mau itu sedih, bahagia, bahkan sengsara sekalipun bisa dituangkan. Asalkan sesuai dengan konteks artikel yang ingin disampaikan. Pokoknya setelah ngeblog saya menjadi orang yang lebih bahagia dari biasanya plus dapat berpikir jernih sekaligus.

 4. Tempat Mengaktualisasi Diri

Setiap kali ngeblog saya merasa bangga karena berhasil menyampaikan sesuatu dengan kata-kata. Kemudian mengolaborasikannya dengan desain grafis yang menarik dan pernak-pernik lainnya. Setelah itu memposisikan diri saya sebagai pembaca yang butuh informasi. Saya ingin menjadi orang yang bisa melakukan apa saja. Maka menulis blog merupakan jalan ninja saya sebagai ajang mengaktualisasikan diri.

        5. Sumber Penghasilan

`Ada rasa senang dan bangga ketika melakukan hobi yang dibayar. Meskipun enggak banyak, setidaknya pernah ada bahwa tulisan saya bisa menghasilkan uang dan bisa saya bagikan kebahagiaan kepada keluarga saya. Sayangnya, saat ini saya hanya sekadar mimpi belaka untuk mendapatkan penghasilan utama melalui ngeblogging.

Namun setelah mengenal kelas kursus secara online tentang Freelance saya menjadi yakin suatu hari nanti dalam waktu dekat bisa membuat kegiatan blogging ini menjadi sumber penghasilan yang utama. Semoga saja, aamiin ya rabbal alamiin.

Itu saja yang bisa saya sampaikan kali ini tentang alasan saya ngeblog saat ini. Terima kasih sudah membaca curhatan saya dan jangan jenuh untuk mampir di setiap episode artikel yang saya tuliskan.

Terima kasih, salam rindu.

Harumpuspita

    

Arti Nama Blog Diary Harumpuspita

    


Berkiprah di dunia perbloggingan merupakan hal yang paling membaggakan dan mengasyikkan bagi saya. Sebab saya bisa bebas berekspresi dalam menyampaikan sesuatu tanpa batas dan sekreatif mungkin. Terlebih lagi bisa membantu banyak orang. Wuah, senangnya rasa hati saya seketika.

    Nah, pada Ramadan pertama kali ini. Saya ingin memperkenalkan lebih dalam tentang blog yang sedang ditekuni saat ini. Ya, biar enggak gagu kalau ditanya blog Diary Harumpuspita itu isinya apa saja sih? Masa iya, saya enggak bisa jawab.

    Oke, kembali ke masa lalu ketika saya memutuskan menggunakan nama Diary Harumpuspita.

    Nama aslinya saya tuh Henny Puspita Sari, menemukan kata Harum ketika SMA dulu. Ketika itu dipanggil oleh seorang guru. Henny Puspita Sari Harum Mewangi Sepanjang Hari. Terbesit sebuah pemikiran bahwa asyik dong, ya kan harumnya bisa sepanjang hari.

    Mulai menulis sejak 2015 yang lalu. Ketika itu terjadi perubahan besar dalam diri saya yang begitu baiknya merelakan mimpi demi orang lain dan tidak memperjuangkan mimpi yang telah lama diazamkan. Sakit, itu sudah pasti. Nyaris gila, itu juga sudah terlewati. Maka nama Diary Harumpuspita yang terlahir sebagai nama domain blog saya merupakan wujud bentuk pencarian jati diri.

    Dulu saya tidak bisa menulis sama sekali. Hobinya belajar tentang ilmu alam, berkutat dengan angka, dan mengajari teman-teman yang lainnya pasal pelajaran IPA. Kemampuan menguraikan tulisan dengan gaya bahasa sederhana itu tidak terbayangkan sama sekali. Apalagi latar belakang sekolah saya jelas-jelas bernuansa ilmiah. Mungkin kalau saya tidak salah jurusan. Saya tidak menjadi penulis seperti sekarang ini.

    Awal mula ketika menulis itu merupakan masa yang paling sulit. Saya bahkan tidak punya seorang pun yang bisa menguatkan pundak dalam dunia tulis menulis. Lingkungan saya tidak ada yang suka membaca dan penulis dianggap tidak menghasilkan apa-apa. Enggak bisa makanlah dan sebagainya.

    Walaupun begitu, saya tidak menyerah. Nama Diary Harumpuspita ini jutsru mencakup pengambaran saudara saya. Saya punya dua abang yang memiliki nama belakang Puspito dan adik perempuan yang juga memiliki nama belakang Puspita. Maka Diary Harumpuspita ini juga merupakan penggambaran keluarga saya juga bukan?

    Lama ke lamaan. Setelah saya menulikan setiap kalimat negatif yang datang. Allah swt memberikan jalan bagi saya dengan mempertemukan saya dengan orang-orang yang luar biasa. Siapa lagi jika bukan teman-teman penulis lainnya. Merekalah yang membuat saya bersemangat dan terus menulis hingga saat ini. Oleh karena itu, jika ada seorang penulis atau blogger yang mengikuti media sosial saya. Saya akan mengikutinya balik dengan senang hati.

    Nama blog Diary Harumpuspita ini lebih dekat dengan hal-hal personal sebenarnya. Sebuah artikel perjalanan Harumpuspita, nama pena saya dalam menjalani kehidupan. Apa sajalah pokoknya. Namun dalam waktu dekat ini saya ingin menekuni sebuah hal-hal yang lebih spesifik. Supaya teman-teman yang lainnya mudah mengenali saya.

Hal-hal yang dibahas di Diary Harumpuspita

1.       Review Buku

Saya sangat suka mengulas sebuah buku karena suka baca buku. Lagi pula, akhir-akhir ini saya sering lupa dengan buku apa saja yang sudah dibaca. Maka mengulas sebuah buku yang sudah dibaca bagi saya merupakan sebuah penanda bahwa saya sudah membaca buku tersebut. Terlebih lagi pada hal penting yang ingin saya ambil di dalam buku tersebut.

Target selanjutnya setelah rajin mengulas sebuah buku adalah menerbitkan sebuah buku. Maka review buku merupakan jalan ninja saya menjadi seorang penulis buku.

2.       Blog Review

Suka dengan hal yang baru. Termasuk menjelajahi aplikasi tertentu. Bahkan di gawai saya sendiri penuh dengan aplikasi yang lain dibandingkan foto pribadi. Bahkan saya lupa kapan terakhir kali berfoto selfie sendiri. Kebanyakan berfoto bersama dengan yang lain. Itu pun malu-malu.

3.       Lomba Blog

Lomba blog membuat saya berkecimpung dengan hal-hal yang baru. Bagi saya, hal itu sangat menarik dan merupakan tantangan tersendiri dalam memperbaruhi pengetahuan. Asyiknya, saya bisa belajar lebih banyak dari para peserta lomba blog yang lain. Maka lomba blog ini merupakan jalan ninja saya menjadi blogger prosessional.

4.       Mengulas tentang tanaman

Saya suka menanam dan kebetulan Mama saya juga suka. Banyak sekali jenis tanaman ditanam di pekarangan rumah. Rencananya, saya akan membuat artikel tentag tanaman yang saya temui di sini dan sekaligus juga ingin punya usaha ke depannya.  

5.       Kuliner dan Travel

Kategori ini merupakan prioritas terakhir bagi saya untuk saat ini. Suka masak, tapi malas karena belum memiliki finansial yang memadai. Begitu juga travel, yang setidaknya memiliki uang pegangan. Meskipun sebenarnya kategori artikel ini sangat mengasyikkan ketika dijelajahi.

Kesimpulan

Arti nama domain ini merupakan hal yang paling penting bagi saya dan menjadi sebuah identitas diri mau dikenal sebagai apa. Orang lain memandang kita sebagai apa. Maka menunjukkan personal branding untuk domain Diary Harumpuspita merupakan prioritas saya untuk saat ini.