Review K-Drama Fantasi Kolosal : The Haunted Palace

Review K-Drama Fantasi Kolosal : The Haunted Palace
Gambar 1. Review K-Drama Fantasi Kolosal : The Haunted Palace

Bismillah, hari ini saya berkesempatan untuk mengulas K-Drama Kolosal yang berjudul The Haunted Palace. Mungkin banyak yang mengulas kisah tersebut, tapi perspektif setiap orang pastilah memiliki karakteristik masing-masing. 

Kembali ke cerita The Haunted Palace. Rasanya telah lama sekali saya tidak menonton drama. Bersebab disibukkan dengan aktivitas membaca. Namun kali ini dunia tampak berbeda. Walaupun sebelumnya saya sudah lebih dulu menonton empat episodenya saatnya on-going. Kali ini saya berkesempatan untuk menyelesaikannya. Cerita rekomendasi drama Kolosal yang berbalut fantasi. Padahal dulu paling anti banget kalau yang bernuansa fantasi karena ketidakmasuk akalnya itu. 

Sinopsis

Kisah ini bermula ketika seekor naga yang hendak terbang ke langit. Namun ia gagal dikarenakan ada orang yang melihatnya. Yah, singkat ceritanya seorang bayi melihat ular naga itu terbang.

Setelah ia berwujud seperti manusia, tetapi siluman Naga disebut sebagai imugi. Ia membutuhkan tubuh seseorang untuk dapat naik ke surga. Anak itu bernama Yeo-ri. Sejak kecil selalu iikuti siluman naga, tetapi tidak bisa disentuh dikarenakan anak itu memiliki batu pelindung. Cara lainnya supaya bisa naik ke atas langit adalah dengan memakan jiwa manusia yang jahat sebanyak 100 kali. 

Hingga pada suatu ketika, neneknya yang merupakan dukun terkenal mengalami kecelakaan ketika sedang prosesi pengusiran roh di tepi pantai. Yeo-ri justru melihat siluman naga dan menganggap bahwa neneknya meninggal dikarenakan kekuatannya. Sungguh, siluman naga yang bernama Kang Chul sangat dibenci oleh Yeo-ri 

Pemain Utama The The Haunted Palace
Gambar 2. Pemain Utama The The Haunted Palace
Yoon Gap adalah anak selir raja dari keturunan rakyat jelata. Ia sejak kecil sudah dekat dengan Yeo-ri dan satu-satunya orang yang mempercayai Yeo-ri bahwa ia tidak bersalah. 

Siapa sangkah, Yoon Gap ingin memperkenalkan Yeo-ri sebagai ahli pembuat kacamata justru disangka Kang Chul tengah berhianat. Niat Yoon Gap katanya bukan untuk itu, tapi untuk mengusir hantu berkaki delapan. Konon katanya, hantu berkaki delapan itu sangat ditakuti banyak orang. 

Alih-alih, cerita ini bakalan romantis. Justru Yoon Gap malah terbunuh ketika dalam perjalanan menuju istana bersama Yeo-ri. Ia dibunuh oleh Komandan prajurit istana. Pada saat itu Kang Chul menyaksikannya dan tanpa sengaja terjebak di tubuh Yoon Gap. 

Itulah awal mula yang sangat menarik dan membuat kisah yang tadinya terasa membosankan. Justru malah menjadi komedi dikarenakan Kang Chul baru merasakan indahnya menjadi seorang manusia di tubuh Yoon Gap yang lemah itu. 

Yeo-ri yang mengetahuinya lantas tak bisa diam. Ia berencana ingin mengembalikan roh Yoon Gap yang telah diambil hantu berkaki delapan ke tubuh aslinya. Kisah ini semakin menunjukkan sisi komedinya ketika Yoon Gap yang berjiwa Kang Chul harus berhadapan raja ketika menyelamatkan putera mahkota dari hantu berkaki delapan. 

Akankah Yoon Gap berhasil kembali ke tubuh aslinya? Itulah pertanyaan besar yang menyelinap di hati penonton. 

Pemain Pendukung The Haunted Palace
Gambar 3. Pemain Pendukung The Haunted Palace

Hal-hal yang menarik dari cerita The Haunted Palace

1. Horor Komedi

Yeo-ri merupakan cucu sang dukun sebenarnya memiliki kemampuan dukun juga. Ia bisa melihat keberadaan roh di sekelilingnya dan tentu saja mampu berkomunikasi. Awalnya terlihat seram, tetapi lucu juga ternyata. Ada sisi jenaka yang membuat kisah ini menjadi menarik. 

2. Konfliknya yang bikin greget

Setiap episodenya selalu memunculkan rasa penasaran tersendiri dan yang paling penting adalah konflik yang sangat gemesin. Eh, ujung-ujungnya tak tertebak bakalan seperti apa. Terlebih lagi kemunculan hantu yang mereka selesaikan urusannya justru memiliki benang merah sehingga membuat bagiannya begitu penting tak terpisahkan 

3. Pesan tersirat sarat makna

Setiap hantu ternyata memiliki kisahnya tersendiri. Layaknya kisah horor pada umumnya. Kisah ini menampilkan sisi empati pada sang hantu. Tentang kenapa mereka bisa menjadi hantu.  

 4. Sangat menghibur dan bikin susah move on 

Kisah ini walaupun termasuk drama picisan disamping horor dan komedi. Akhir kisahnya bikin susah move on. Yah, walaupun kita harus mengiyakan hubungan antara manusia dengan imugi. Walaupun saya sebenarnya lebih suka kalau Yeo-ri itu emang benaran dengan Yoon Gap. Namun yah apa dikata. Nuansanya tetap bahagia kok. Meski sempat merasakan kesedihan menjelang episode terakhir. 

4. Ada Imugi lain selain Kang Chul

Bagi saya kehadiran ular naga lain ini sangat plot Twist sekali, tetapi menampilkan sisi yang gemas dari karakternya. Selain gemas, dibuat geram, dan akhirnya mewek. Hiks. 

5. Raja Lee Seung yang unik

Raja kali ini sungguh unik. Justru menjadi kisah persahabatannya dengan Yoon Gap yang dirasuki imugi. Padahal raja sangat tidak percaya dengan adanya dukun hingga melarang dukun melakukan praktik di dalam kerajaan. 


Bagi saya cerita The Haunted Palace ini sangat menarik sekali untuk diulik dan dilupakan. Bagaimana hari-hari yang membosankan menjadi berwarna dengan bumbu-bumbu komedi. Padahal dulunya mageran banget dengan yang namanya komedi. Jadi, tertarik menuliskan kisah komedi. Pasti garing.


__

Teman TB yang Pernah Diary Harumpuspita Temui

 

Teman TB yang Pernah Diary Harumpuspita Temui
Gambar 1. Teman TB yang Pernah Diary Harumpuspita Temui 

Saya percaya bahwa takdir memang sudah ada jalannya kian. Mau seberapa keras kita berusaha, dia pun akan mendatangi kita lewat mana saja. Pada sebuah pemakaman itu saya tertegun ditemani teman saya mengajar. Ingat-ingat apa yang sedang dibicarakan beberapa waktu lalu. Rasanya tidak ada sampai sebulan percakapan itu berlangsung. Tuan rumah duka pernah bercerita sedang membawa mertuanya pengobatan dan diagnosanya serupa dengan saya, yaitu TB Kelenjar.

Pada usia yang tak lagi muda. Sebagai menantu lelaki yang pengertian, ia membawa mertuanya ke Rumah Sakit dan katanya juga sudah berusaha pengobatan alternatif supaya tidak terus-terusan untuk meminum obat karena pengobatan TB memang harus dilakukan secara rutin dan bahkan berbulan-bulan lamanya.

Sempat terlintas, apakah penyakit ini semenyeramkan itu ya untuk kalangan yang lanjut usia?

Hari Terakhir Menjalani Pengobatan TB Kelenjar

Dokter puskesmas menyarankan saya kembali ke RS, memastikan lebih lanjut perkembangan dari waktu yang sudah dijanjikan harus kembali. Setelah melalui drama yang panjang bahwasannya procedural rujukan hanya berlaku 3 bulan lamanya. Kalau lewat harus kembali ke puskesmas meminta rujukan kembali.

Tidak ada yang tahu bagaimana takdir yang akan membawa kita. Apakah akan memberikan kebahagiaan lebih atau kesedihan yang tak berujung?

Ruangan stase Paru tidaklah dingin, tidak pula hangat. Saya mengamati sekitar dan memulai interaksi duluan. Pada pasien yang baru pertama kali usai bertemu sang dokter spesialis paru itu pun keluar. Seorang lelaki yang usianya masih terbilang muda. Sang perawat pun bertanya, “abang merokok nggak?”

“Nggak,” ucap lelaki itu.

Sempat terpikir, apa iya abang itu nggak merokok? Tapi kok ya harus menjadi bagian dari penyakit paru. Entahlah, kita pun tak tahu apa yang terjadi padanya. Pada hidup ini kadang hidup ya gimana. Orang lain yang menjadi pelaku, kitanya malah menjadi korban. Sama seperti saya yang harus menjadi resiko karena merawat.

Pasien kedua adalah seorang Kakek yang usianya sudah lanjut. Sang perawat pun berkata, “Selamat ya kek. Kakek sudah tidak perlu minum obat lagi. Kakek sudah dinyatakan sembuh.”

Wuah, saya yang mendengarkan ikutan senang. Tak ingin penasaran lebih lama, saya pun bertanya pada sang Kakek. “Kek, kalau boleh tahu berapa lama ya kakek minum obat dan usia kakek berapa?”

“Usia saya 79, minum obatnya hanya enam bulan,” ucapnya di balik masker.

Masih menunggu orang-orang yang sedang dalam pengobatan. Dua orang yang berada di depan saya saling memandang.

“Saya sudah biasa kemari rutin buat berobat jalan. Selama tahunan saya menjalani berobat jalan sakit gula ntah sakit apalah, tapi kok ya aman-aman saja. Nggak usah takut buat berobat. Biasanya saya sendirian kemari. Kali ini saya bawa adik saya yang tiba-tiba drop dan ada kerusakan di parunya. Padahal, badannya dulu mah gemuk seperti saya. Setelah pulang dari rumah sakit ini yang kemarin badannya habis kali,” ucap sang Ibu yang usianya seperti Ibu saya. Menjelang enam puluhan.

“Adik Ibu ini yang sakit usia berapa?” tanyaku penasaran.

“Dia masih lima delapan.”

Masih seolah tak percaya, sakit yang dideritanya ternyata membuat raut wajah terlihat lebih tua daripada usia yang disebutkan tadi. Ya Allah, aku saja yang baru sepuluh bulan ini rasanya udah ngeluh entah cemana. Sementara sang Ibu ini sudah menjalaninya selama tahunan. Sebuah proses yang enggak mudah.

Aku menghela napas kasar. Kini tinggal giliran saya yang akan berhadapan dengan dokter spesialis itu. Yap sudah tidak ada benjolan lagi dan ia hanya memberikanku vitamin C berbentuk tablet. Apakah saya sanggup untuk meminumnya kembali? Rasanya saya pun tak berniat mengingat semua makanan rasanya semua nikmat dan bahkan porsi makanku juga besar. Sebagai bukti, saya meminta sang dokter memberikan sebuah tanda bukti bahwasannya saya tidak perlu melanjutkan meminum obat kembali dan dia menuliskannya di dalam kartu berobat saya.

-------------II------------------

Review Film Sihir Pelakor

 

Review Film Sihir Pelakor

Diangkat dari kisah nyata.

Nonton film ini berasa review kehidupan aja, tapi kok ya enggak mode begini juga sih. Tapi sejak dipikir-pikir, direview-review mah apa yang selama ini pada saya sebenarnya bukan sihir pelakor. Yah, intinya begitu sih.

Paling malas kalau yang namanya nonton film horor. Kebanyakan jump scarenya aja sih dan palingan berhubungan dengan kesyirikan, tapi cerita ini horornya yang enggak horor banget dah.

Sinopsis

Semuanya tampak baik-baik saja kan. Semua ini berawal kehidupan yang bak cemara. Ternyata di sebalik itu ada yang tak beres. Bagaimana bisa sang suami mengizinkan isterinya untuk tetap bekerja di hari Minggu sementara ia membereskan rumah dan memasak makanan yang enak.

Putrinya yang paling besar pun ikut membantu. Makanan gulai ikan asam manis. Pasti rasanya enak sekali. Sang ibu pun akhirnya pulang lebih lambat karena kehadiran sang pelakor yang tidak disadarinya.

Minggu berikutnya, anak perempuannya bernama Vita disuruh untuk menemani sang adik latihan bermain bola. Sementara sang ayah tetap berada di rumah untuk membereskan rumah. Saat latihan itulah, tiba-tiba Vita pun teringin buang air besar dan memutuskan untuk pulang.

Setelah sampai di rumah. Barulah ia melihat apa yang seharusnya tidak ia lihat. Ya, sang ayah sedang melakukan hubungan biologis bersama dengan wanita lain di dalam kamar orang tuanya.

Duh, kalau saya mah menjadi Vita pasti sudah trauma banget. Apalagi pas masa SMP masa-masa masih sangat polos banget.

Setahun kemudian, ayahnya pergi ke luar kota untuk tugas dinas. Katanya sih hanya tiga minggu saja, tapi kok enggak pulang-pulang. Nah, yang jadi kejanggalannya adalah sudah setahun lebih nggak pulang, tapi pada enggak merasa baik Vita maupun Ibunya. Tetangganya pulalah yang menyadarkan bahwa beliau memang sudah tidak pulang selama itu. Barulah, Ibu Vita dan Vita diantarkan ke seorang Ustadz dan Ustadz itu memberi tahu kalau selama ini suaminya itu pulang, tapi bukan ke rumahnya. Ke rumah orang lain yang wajahnya mirip dengan dirinya. Ini sih dari kacamata sang Ustadz ya.

Sang Ibu pun mencari tahu ke kerjaan sang suami dan mengadukan hal ini. Karena memang katanya kalau PNS diaduin bakalan dicopot dari jadabatan. Nggak tahunya, ia terkejud kalau dirinya malahan dinyatakan meninggal sejak setahun yang lalu dan sang suami sudah menikah dengan sang pelakor.

Nah, setelah pulang. Tahu-tahunya, sang suami malah mencari surat tanah yang mereka tempati. Terjadilah perdebatan, sang isteri pun tidak memberikannya. Hingga akhirnya sang suami pergi kembali.Tak berhenti sampai di situ, usahanya sang isteri malah dihancurkan. Biasanya pelanggan ramai yang datang. Ini satu pun tak ada yang datang. Para pegawainya pun memberikan suatu informasi tentang kejanggalan yang mereka alami. Bahwasannya pagi-pagi sekali mereka melihat tanah liat di depan ruko. Kemudian tanah itu diambil dan ditanyakan kembali kepada Sang Ustadz.

Kata sang Ustadz pun tanah ini merupakan tanah kuburan. Penasaran dengan siapa pelakunya. Rini (sang pemilik usaha) pun tetap berada di dalam rukonya. Ia tidak pulang ke rumah dan tetap berada di dalam ruko untuk melihat siapa pelakunya. Ternyata memang ada yang meletakkan tanah itu di depan rukonya. Seketika ia pun langsung memergokinya dan berlari mengejarnya. Hingga akhirnya dia pun mendapati sang pelaku merupakan suaminya sendiri. Kemudian dilepaskannya di depan lorong sudah sang pelakor yang menungguinya.

Kehidupan yang serba sulit membuat Vita tidak bisa mengikuti ujian. Dia terpaksa datang ke tempat kerja sang ayah. Ia membawakan makanan kesukaan sang ayah dan ternyata makanannya dibuang begitu saja di tong sampah. Tak kehabisan ide, Vita terus mengikuti sang ayah. Hingga akhirnya berhenti di depan suatu usaha salon.

Vita ingat betul siapa pelakornya dan segera melabraknya untuk meminta uang sekolah. Hingga terjadilah kegaduhan yang membuat sang pelakor terjatuh. Bukannya Vita dibela, eh Vita malah dimarahin sama ayah dan dicerca habis-habisan. Kasihan banget dah Vitanya.

Ujian mereka pun tak berhenti sampai di situ saja. Vita dan Ibunya pun kini menjadi sasaran mereka dalam pertaruhan nyawa. Sang Ustadz pun menyarankan untuk membaca doa khusus dan tetap berada di rumah. Ternyata yang menjadi dalangnya adalah sang suami dan si pelakor. Duh, begitulah pertarungan ghaib mereka. Hingga si Vita pun dalam kondisi sudah dikafani. Ia baru bisa terbangun. Di sini letak kehorannya. Vita bisa kembali pun juga tak terlepas dari orang-orang sekeliling yang membantunya dengan doa.

Bagaimana dengan kisah kelanjutannya? Saksikan di Bioskop kesayangan anda.

Hal-Hal yang berasa Diary Harumpuspita review kehidupan

Suatu ketika, pernah kami berbincang pada yang tahu-tahu saja. Katanya kalau misalnya ada kiriman gitu dan ada yang melihatnya. Misalnya orang lain, seharusnya kiriman itu gagal. Yah, ini mah hanya sekedar perbincangan aja. Hanya saja, yang iyanya di film ini mereka justru mengalami teror terus-terusan.

Makna Tersirat yang Diary Harumpuspita dapatkan dari kisah ini.

Saya jadi teringat dengan sebuah ayat dalam surah An-Nisa ayat 76, “…. Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.” Ternyata setelah saya cek kembali surah An-Nisa ini ada kalimat sebelumnya. “… Perangilah kawan-kawan setan itu. …”

Kemudian saya teringat kembali dengan pesan berikutnya, yaitu surat At-Taubah ayat 40, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.”

OOT

Paling enak nih kalau habis nonton mah ajang diskusi. Diskusilah sama si adek kan. Kalau emang ini memang benaran sihir pelakor doang, harusnya si laki-laki itu pas sadar bisa kembali ke isterinya yang lama. Tapi kok ya ternyata malah semakin menjadi. Usahanya dihancurkan bahkan nyawa pun juga turut ingin dihilangkan juga.

Adik saya malah bilang begini, ada sihir pelakor pun. Itu tandanya si laki-lakinya pun juga suka sama si pelakor itu makanya sampai begitu. Kalau nggak ya nggak mungkin terjadi. Aih, entahlah apapun yang terjadi di kehidupan ini. Walaupun pada akhirnya hanya ada keluarga Vita, Ibunya, dan adiknya.

 

Topik Spesial Hari Merdeka ke-80 ala Harumpuspita, Kemerdekaan Finansial

Topik Spesial Hari Merdeka ke-80 ala Harumpuspita, Kemerdekaan Finansial
Gambar 1. Topik Spesial Hari Merdeka ke-80 ala Harumpuspita, Kemerdekaan Finansial

Akhir-akhir ini kalau lihat Instagram bawaannya overthinking mulu. Mulai dari tabungan yang diblokir karena tidak ada aktivitas selama tiga bulan, sound Hongreng, kasus pajak bangunan naik gila-gilaan, kasus pinjol yang marak di kalangan muda, hingga royalti yang harus dibayar oleh para pengusaha. Heh, heh, kok malah saya yang jadi stress. Malas buka media sosial, akhirnya saya merenung singkat hingga merasa nggak tahu harus apa. Lengah sikit, Mama saya ngomel. “Kita lagi susah, tapi nih semua pada menyeluruh.”

Hidup Memang Bukan Ajang Perlombaan, Tapi Tentang Perjuangan

Saat kita lahir ke dunia saja, kita memang merupakan pemenang. Bayangin saja, dari sekian juta sel sperma. Kita yang beruntung menjadi embrio dalam rahim setelah bertemu ovum di tuba Falofi. Catat ya sist, bukan di rahim ketemunya. Perjalanan masih jauh soalnya. Itu pun sebenarnya bukan hanya karena siapa cepat dia dapat, tapi karena kecocokan antara si ovum dengan sperma. Makanya sperma bisa goal bersatu dengan ovum.

Setelah kita lahir barulah kita berjuang dengan segala kemungkinan yang ada. Termasuk berjuang melawan diri sendiri, yaitu melawan hawa nafsu. Sufyan bin Uyainah rahimahullah berkata, “Dulu dikatakan bahwasannya jihad itu ada 10 bagian. Jihad melawan musuh adalah satu bagian, sementara jihadmu melawan hawa nafsumu merupakan 9 bagian darinya.”

Sebagai contoh, nggak usah jauh-jauh. Sehari dalam dua puluh empat jam berapa waktu sih kita bisa memanfaatkannya dengan sebaik mungkin? Misalnya sudah menyelesaikan ini itu. Bagi yang fase hidupnya penuh dengan timeline kehidupan pastilah dapat melaluinya dengan baik. Bagi yang tidak? Ya wassalam saja deh. Niat hati mau nulis banyak. Eh, nggak tahunya scralling tanpa jeda sampai gumoh.

Pejuang Finansial, Perjuangan Paling Aduhai

Setelah dewasa barulah saya menyadari bahwa perjuangan yang mau nggak mau harus dijalani adalah pejuang finansial. Bagaimana caranya mendapatkan uang yang banyak halal lagi berkah? Kalau berjuang mendapatkan uang sedikit, halal, dan berkah mah sudah biasa ya.

Sebenarnya bukan mendapatkan uang banyak sih, tapi bagaimana bisa mengatur keuangan dengan catatan kebutuhan hidup terpenuhi dan punya simpanan sebagai persiapan masa depan. Sekarang ini mah kebanyakan nggak bisa nabung. Boro-boro bisa nabung, kebutuhan hidup bisa terpenuhi itu rasanya sudah syukur sekali. Bukan hanya sekedar makan, tapi makan-makanan yang bergizi.

Terkadang yang mahal belum tentu bergizi, tapi yang bergizi pastilah ada harga menyesuaikan. Itulah mengapa kita memang harus bijak dalam mengolah keuangan. Padahal yang nulis belum tentu jago ngatur keuangan. Soalnya belum terbukti. Namun memang, sebelum merujuk kepada kita bisa ngatur keuangan. Poin pertamanya adalah berapa dulu nih yang masuk ke dalam kantong kita. Apanya yang mau diatur. Wong yang masuk saja enggak ada. Yah, wassalam deh.

Spill Sedikit Gaya Hidup Diary Harumpuspita

Saya percaya bahwa gaya hidup mempengaruhi sikap, sifat, dan cara pandang kita pada orang lain maupun yang lainnya. Kalau kalian nyari yang glamour dan penuh gaya. Kayaknya bukan saya deh, tapi kalau yang sederhana dan menjelajahi kehidupan orang kaya. Saya termasuk ke dalamnya.

Kalau nggak tahu pasti pada fitnah nih anak orangnya banyak duit banget dan foya-foya. Padahal mah, kalau saya bisa ini itu karena seringnya gratis ajanya. Arab maklum, reviewer seperti saya mah biasanya diundang secara gratis buat ngulas produk mereka di tempat-tempat yang oke. Kan, apa nggak disangka horang kaya. Nggak sering kok dapat undangan sepesial. Sesekali aja. Pas lagi beruntung gitu.

Saking Sederhananya Sampai Nggak Punya Keinginan

Nggak punya keinginan itu kayak nggak punya selera. Ada Alhamdulillah, kalau nggak ada ya enggak jadi masalah. Akhir-akhir ini saya malahan merasakan nggak ingin beli ini itu. Sebenarnya kayak enggak asyik gitu. Nggak tahu ya kalau kedepannya gimana. Namun memang yang saya rasakan dan tanya-tanya ke Mama saya. Si paling nggak neko-neko tuh saya. Waduh gawat nih malah menjadi si paling merasa.

Sesuatu yang tidak diperjuangkan maka tidak akan dimenangkan.

Inti dari Quotes ini adalah siapa yang berjuang pasti akan menang. Minimal menang melawan diri sendiri. Ada suatu kalimat yang hei, kenapa baru tahu sekarang nih? Ketika kemarin abang saya bilang begini. “Kamu tuh kalau memprediksi masa depan itu nggak bisa diandalkan. Percuma aja pinter akademik.”

Seketika saya malahan terngangok badai. Kedua kelopak mata auto menyipit. Boleh nggak sih, masa lalu nggak usah diungkit? Anggap aja orang biasa pada umumnya. Heh, mulai curhat lagi. Jatuhnya nulis novel. Nggak asyik ntar.

Punya Barang Kalau Nggak Tertolong, ya Enggak Ganti

Punya banyak barang buat dijadikan sebagai koleksi. Big No. Ngerasa bosan dengan barang, auto ganti. Big No. Kalau rusak parah dan enggak tertolong lagi. Baru dah saya ganti yang baru. Seperti tas yang dipakai itu itu saja sampai rusak. Sepatu juga gitu, bahkan HP yang saya gunakan juga sama kasusnya.

Godaan diskon, promo? Nggak juga sih. Nah, itu. Kalau butuh mah, mau itu nggak ada promo maupun diskon tetap beli. Karena saya mikirnya anggap aja sekalian sedekah. Kan mereka jualan buat menghidupi diri.

Peluang Merdeka Finansial Berapa Persen?

Kalau ditanya berapa peluangnya. Masih tidak terdefenisi sih. Soalnya masih berjuang terus nyari duit dari menulis biar bisa nabung. Dapatnya pun ntah kapan-kapan. Hahah … Cuma satu nih, katanya kondisi finansial itu adalah kondisi paling privasi oleh setiap orang. Punya duit banyak jadi incaran para, punya banyak utang, tercemar nama baik.

Review K-Drama Kolosal : The Secret Romantic Guesthouse

 

Review K-Drama Kolosal : The Secret Romantic Guesthouse
Gambar 1. Review K-Drama Kolosal : The Secret Romantic Guesthouse 

Lagi malas belajar untuk ujian CPNS. Eh, justru dapat motivasi dari drama the Secret Romantic Guesthouse. Totalnya empat hari saya marathon drama secara jor joran. Dua hari pertama The Haunted Palace. Dua hari berikutnya The Secret Romantic Guesthouse. 

Saya mencoba mengingat kembali. Pernah nggak ya dulu nonton ini. Kayak enggak asing? Rupanya tema yang serupa dengan tema kebersamaan adalah cerita Royal Secret Agent. Eh, ternyata lupa itu tentang apa. 

Oke skip dulu. Kita kembali ke topik utama karena lagi hangat-hangatnya di ingatan. Kalau lupa ya wassalamlah. 

Pasalnya kisah ini memiliki total sebanyak 18 episode dengan alur yang lambat. Walaupun lambat begitu membuat saya gemas dengan kisahnya. Berasa ngeselin, tapi enggak jadi. Eh, akhirnya puas banget deh dengan kisah ini. Saking puasnya, hal-hal yang ngeselin itu tak terasa lagi. 

Sinopsis

Kisah ini dibuka dengan seorang laki-laki kecil bersembunyi di kandang anjing di sebuah rumah yang sedang berduka. Perempuan kecil itu pun membantunya bersembunyi dan memberikannya makanan. 

Beberapa tahun kemudian ada seorang lelaki bersama dengan para bangsawan lainnya menghadapi preman hutan. Ia pun berhasil mengalahkan mereka sendirian. Di samping itu seorang lelaki yang berada di rumah Kisaeng tak membayar apa-apa pergi begitu saja hingga dikejar-kejar satpam   Byuonggap hingga prajurit.   Pada satu sisi ada seorang wanita yang sedang berusaha untuk memikat pelanggan supaya mendatangi penginapan Taman Bunga. Ia membuat trik marketing bahwasannya siapa yang pernah tinggal di sana akan lulus menjadi pegawai negeri. 

Walaupun begitu, pesaingnya malah mengatakan bahwa konon katanya penginapan Taman Bunga angker ada hantu perempuan di paviliunnya. Sehingga tidak ada yang boleh mendekati paviliun di penginapan Taman Bunga itu. 

Pemain Utama The Secret Romantic Guesthouse
Gambar 2. Pemain Utama The Secret Romantic Guesthouse

Konflik terjadi ketika ada seorang lelaki bertubuh gempal menginginkan gadis itu dan lelaki yang  sedang dikejar itu datang dan saling menyelamatkan gadis itu. Walaupun akhirnya ia ditangkap juga oleh para prajurit. 

Kemudian perempuan sang pemilik Taman Bunga itu pun bekerja di sebuah tempat makan dan menjebak seorang laki-laki dengan mengambil barang yang tertinggal. 

Ketika malam tiba, kedua lelaki itu datang ke Penginapan Taman Bunga dan ternyata ada dua  orang lelaki yang sudah lebih dulu menginap di Taman Bunga. Satunya pria tampan yang rajin belajar. Satunya lagi pria berumur yang sudah bolak-balik ujian, tapi gagal. 

Malam itu juga mereka didatangi oleh para prajurit  yang sedang mencari seorang pewaris kerajaan dengan bantuan seseorang. Kabarnya tidak ada yang tahu siapa pewaris kerajaan dan hanya satu orang mengenalinya hingga dewasa. Itulah yang membuat lelaki itu tetap hidup dalam waktu lama. 

Begitulah awal perkenalan mereka berempat yang menjadikan kisah ini menjadi menarik. Sementara satu orang yang telah berumur menjadikan kisah ini sebagai pemanis.  

Beberapa hari kemudian datanglah seseorang mengatakan bahwa ayahnya si pemilik Taman Bunga dulunya telah berhutan 100 Yuan padanya dan harus dibayarkan segera. Jika tidak, maka penginapan Taman Bunga akan menjadi orang itu. 

Dulunya utang itu akan lunas apabila mereka menjadi best-an. Namun takdir berkata lain karena anaknya meninggal dunia dan disusul oleh sang mempelai wanita juga. 

Sang pemilik Taman Bunga pun tidak bisa diam dia memikirkan cara bagaimana supaya penginapannya tidak jatuh ke tangan orang lain. Sebab, ada kehidupan yang bergantung padanya. Namun kehidupan seseorang itu sedang dirahasiakan. 

Pemain Pendukung yang Tak Kalah Cakep
Gambar 3. Pemain Pendukung yang Tak Kalah Cakep

Cerita ini semakin menarik ketika dihadapkan bahwa para penghuni penginapan ternyata memiliki rahasia masing-masing. Bahkan salah satunya mereka merupakan sang ahli waris makzul. Alih waris sesungguhnya kerajaan yang dikejar-kejar oleh raja sekarang ini. 

Raja yang sekarang ini memiliki sifat serakah dan mau menang sendiri. Hingga selalu bertindak semena-mena kepada siapa saja yang terlihat mengancam ketenangannya. 

Hal yang menarik dari kisah  The Secret Guesthouse

1. Jalan cerita yang tak tertebak

Meskipun alurnya lambat. Saya menyadari bahwa kisah ini tidak tertebak siapa yang bersembunyi di balik nama sang penjaga. Padahal pada trailer depannya sudah diberitahu tentang tokoh laki-laki pertama. Namun masih saja terkecoh bahwasannya dia ada di balik semuanya. 

2. Ganteng maksimal walaupun tokoh figuran

Kita akan menyadari bahwa si Kang San, ahli pedang merupakan tokoh utama pria dalam cerita. Namun tokoh kedua sang penjaga memiliki rupa ganteng maksimal, bagi saya sih alih-alih melirik yang begitu manis seperti tokoh pertama. Syukurnya akhir kisah ini diberikan akhir yang begitu memuaskan sehingga saya berdecak kagum dengan keseluruhan ceritanya.  Bahkan sampai saat ini pun saya tidak bisa melupakan raut wajahnya. 

3. Tokoh figuran lainnya yang nggak kalah bikin susah move on

Karakter tak tergoyahkan dengan cara belajarnya, saya akui sangat menyukainya. Walaupun kisah cintanya tertolak, menjadikan ia memiliki jiwa  yang begitu besar. Ganteng dan dingin, tapi pasal menyukai seseorang dia menjadi lebih peduli dan penyayang. Ah, siapa sih yang tak mau diperhatikan. Tanpa diminta ia berusaha untuk mengambil simpati pada pemilik penginapan Taman Bunga. 

4. Pria yang berulang kali gagal ujian akhirnya menemukan belahan jiwanya

Walaupun kisahnya terbilang kocak dengan pasangan yang dituju. Masih ingat sekali saya dengan scene awalnya bahwa dia benaran nggak suka dengan masakan wanita itu. Namun pada akhirnya menikah. 

Jadi, gimana dengan kisah ini? Menarik sekali bukan. Rasanya saya ingin lagi menonton drama kolosal. Padahal dari dulu suka banget dengan drama kolosal. #plak

Hal yang menjadi Pemantik Diary Harumpuspita dari cerita The Secret Romantic Guesthouse

1. Perjuangan dalam menjadi Pegawai Negeri

Kegigihan para tokoh untuk masuk ke dalam pegawai negeri membuat saya terpukau dan berencana ingin menjadi pegawai negeri juga. Lagipula, kehidupan ini yang didukung oleh orang tua selama ini. Padahal dulu saya paling malas jika ingin berhadapan dengan pegawai negeri. Sedikit, demi sedikit perasaan ingin bertarung di pegawai negeri  ini terbit di hati saya. 

2. Kegigihan sang pemilik Taman Bunga 

Kehidupan yang ditinggal orang tua membuat kondisi emosional si pemilik Taman Bunga sangat tangguh. Ia tidak pula menggantungkan kehidupannya pada belas kasihan orang lain. Berjuang, itulah prinsip hidupnya. Walaupun dalam kenyataan hidup ini, tak mudah kita bangkit dari keterpurukan. Namun sang pemilik Bunga ini mengajarkan arti keteguhan. Mungkin karena sudah bertahun-tahun ditinggalkan keluarga, sehingga aura kesedihannya berganti menjadi ketangguhan. 

Bagi saya, kisah ini memberikan kesan tersendiri di dalam hati. Terlebih lagi sepenggalan kehidupan yang kadang tak mampu dimaknai bagaimana kinerja. Lika-liku kehidupan ini memang tidak mudah di jalani. Namun itulah kehidupan, kita harus bisa menjalaninya. Terlepas  dibalut rasa bahagia ataupun kesedihan.

Review Buku Untuk Bertahan : Tentang Kita yang Belajar Menerima

Review Buku Untuk Bertahan : Tentang Kita yang Belajar Menerima
Gambar 1. Review Buku Untuk Bertahan : Tentang Kita yang Belajar Menerima

 Bolak-balik di depan laptop, tapi tak kunjung ada yang ditulis. Ini tuh yang benar saja. Alasannya malas. Entah kapan pun rasanya kemalasan itu akan sirna. Ceritanya buku yang berjudul Untuk Bertahan ini saya beli dari Bang Robi baru-baru ini saja sih. Itu pun karena harga diskon yang tadinya seratusan ribu menjadi dua puluh ribu. Pas pula kebetulan lagi menggalau. Ketika meminang buku ini rasanya membuat saya pun tergerak hati ingin segera menyelesaikannya.

Entah gimana ceritanya, buku ini termasuk jejeran buku yang bertahan dibawa ke mana-mana dalam waktu lama. Itu berarti sebagai pengalihan di waktu menunggu tanpa gawai. Episode menunggu Mama yang sedang belanja atau yang lainnya pun menemani saya.

Identitas Buku

Judul : Untuk Bertahan

Penulis : Elda Rina

Penerbit : Gema Insani

Jumlah Halaman : 231

Tahun Terbit : 2020

ISBN : 978-602-250-687-4

Ulasan Tipis-Tipis

Cara bertutur Elda Rina kali ini seperti puk-puk-puk. Hidup itu emang kayak gini loh. Dia aja yang ninggalin, tapi kamu harus bertahan. Ia menyampaikannya dengan bahasa yang mudah dipahami layaknya sahabat yang memberikan sebuah pencerahan ini dunia seperti ini di hadapan kita.

Pemilihan cover buku terasa cakep dengan perpaduan biru lembut radar kategori baby blue menunjukkan ada unsur ketenangan saat mata memandang.

Pembahasan yang disampaikan itu sangat relevan dengan kehidupan, tapi saya tidak berani spill setenang apa gaya yang disampaikan. Setelah dibaca hingga tuntas saya pun bertepuk ria bahwasannya sangat puas sekali ketika membaca buku ini. Total kurang lebih ada delapan puluh enam pembahasan bagian dalam tulisannya. Wow, banyak juga ya ternyata.

Setiap bagiannya babnya ada kata-kata mutiara dari Elda Rina. Contohnya halaman 45 :

Segala yang terjadi akan segera berakhir. Luka-luka yang kamu derita akan kembali mengering sempurna. Apa-apa yang sedang diuji untukmu akan membawamu pada sebuah kedewasaan. Begitupun Tuhan, akan segera mengembalikan senyumanmu seperti sedia kala. –Elda Rina

Uniknya dari buku ini adalah pembatas bukunya sengaja didesain seperti sebuah kartu dengan template surat untuk kita di masa depan.

Tertarik Baca? Untuk Bertahan-Elda Rina

 

Seni Berbagi Review Buku di Dunia Bookstagram

Seni Berbagi Review Buku di Dunia Bookstagram
Gambar 1. Seni Berbagi Review Buku di Dunia Bookstagram

Mungkin ada yang bertanya-tanya selama ini tentang dunia Bookstagram itu apa sih? Apakah Bookstagram itu untuk komunitas belaka?

Jawabannya bookstagram itu adalah sebuah konten tentang buku-buku yang dipost di Instagram. Istilahnya Books yang berarti buku, dan Instagram sebuah platform media sosial yang kita gunakan saat ini. Kalau ngepost di Youtube namanya Booktube.

Ada alasan khusus tentang kenapa saya memilih menekuni dunia Bookstagram saat ini dibandingkan dengan media lainnya. Jawaban paling top cernya adalah karena saya penulis yang butuh banget asupan pengetahuan untuk tulisan saya alih-alih terus-terusan menerus mentok menulis begitu saja.

Sampai pada akhirnya membaca ini bukan hanya sekedar tentang keinginan atau hobi belaka, tapi tentang kebutuhan. Saya ingin berubah, saya ingin menjadi lebih baik lagi.

Kalau orang lain enggak semangatan butuh asupan healing untuk menyegarkan pikiran. Justru saya butuh membaca untuk membantu semangat saya up kembali. Semua ini bermula semenjak setahun yang lalu. Jutsru saya bisa bangkit kembali dengan membaca.

Pada kesempatan ini saya ingin berbagi bagaimana sih saya bisa menemukan bahwa hobi ini merupakan hobi yang dibayar loh. Kalau orang bilang, nice sebagai pembaca itu merupakan sebuah pekerjaan. Jadi enggak ada yang memarahi tuh. Ngapain sih baca?

Lah, pekerjaannya sekarang kan menjadi Bookstagram yang mengulas buku di Instagram. Berarti kalau membaca saya sedang bekerja dong. Nah, begitulah teman-teman asyiknya membaca bisa menjadi mengcover bahwa kita sedang healing ternyata.

Apa sih yang perlu dipersiapkan untuk menjadi Bookstagram?

Contoh Bio Instagram
Gambar 2. Contoh Bio Instagram

1.       Akun Instagram

Paling penting, kita harus punya akun Instagram dulu nih teman-teman. Akun inilah yang nantinya akan membawa kita memperkenalkan diri kepada para pembaca yang lainnya. Gunakanlah nama akun yang mudah diingat.

2.       Perbaiki Bio Instagram

Supaya terlihat akun kita professional. Perbaikilah bio Instagram kita nih teman-teman. Buat keterangannya Bookstagram atau sebagai Reader pun juga boleh. Hal-Hal yang berhubungan dengan Buku. Gunakan model visual seperti menyertakan ikon yang kita sukai. Model seperti ini yang biasanya orang suka. Walaupun sebenarnya kita bukan tipe yang visual.

3.       Mulai berani post tentang buku

Sekarang ini buku nggak hanya flat tentang buku saja loh, tapi juga kemampuan kita menghubungkan ide buku dengan yang lainnya. Seperti yang biasa sering dikaitkan café dengan buku, makanan dengan buku, jalan-jalan dengan buku, bahkan kesehariannya dengan buku. Justru Bookstagram yang menampilkan sisi berbeda dari buku, banyak yang tertarik dan mengikutinya. Jadi, syarat untuk menjadi Bookstagram nggak harus menamatkan isi buku baru posting. Kita dapat bagian yang menurut kita oke dibagikan aja udah keren banget tuh.
Jangan khawatir dengan followers yang kita punya. Biasanya teman-teman sesama Bookstagram itu orangnya loyal alias tidak pelit dengan ilmu.

Serba-Serbi Review Buku

Review buku pada dasarnya untuk menunjukkan bagian-bagian dari buku atau kesan apa yang kita dapatkan saat membaca buku tersebut. Nah, pada bagian ini. Kita nggak harus loh buat model review seperti ngeresensi buku yang ada kelemahan atau kelemahan isi buku. Hal ini kalau kita turuti tentunya akan membutuhkan tulisan yang sangat panjang di bagian caption. Namun menunjukkan bagian apa yang ingin kita bagi kepada pembaca.  Secara enggak langsung kita mengambil peran untuk mempromosikan buku yang kita baca kepada yang lainnya.

Apakah Identitas buku wajib disertakan dalam review buku?

Beberapa Bookstagram ada yang tidak menyertakan identitas Buku, hanya menampilkan bagian yang ingin mereka tunjukin, seperti jalan cerita yang ingin mereka tunjukin atau pelajaran seperti apa yang mereka dapatkan. Namun bagi saya, identitas buku bagi saya sangat penting sekali ditampilkan. Hal ini tentunya bisa membuat kita mengambil persiapan kalau buku ini kita baca, kira-kira berapa lama ya waktu yang kita habiskan untuk membaca buku tersebut? Format yang sering saya gunakan biasanya

Judul Buku|Penulis|Jumlah Halaman|Penerbit|Tahun Terbit| ISBN (Kalau Ada)|Jenis Buku

Sertakan bintang bila perlu. Sebenarnya penilaian bintang menurut saya inilah yang sebenarnya menggambarkan seberapa rekomen sih buku ini untuk teman-teman. Cakupannya 5/5

Jadi, kalau ada yang nanya kira-kira buku mana nih yang oke atau mengkategorikan sesuai dengan penerbit. Tinggal gampang saja menemukannya.

Belajar teknik Fotografi dan Videografi

Saat ini, algoritma Instagram lebih rekomen postingan reels dibandingkan feed biasa. Kalau di feed jangkauannya ya hanya teman-teman kita saja, tapi kalau reels bisa siapa saja. Nah inilah yang membuat para Bookstgram bisa cepat melesat dikenal banyak orang. Namun balik lagi nih, kita sukanya di mana. Kalau saya suka dan masih ngerasa mudah adalah teknik foto. Bisa motret foto secara tjakep itu udah paten sekali rasanya. Makanya para Bookstagram yang lain pada memberikan watermark di fotonya karena untuk mendapatkannya ya seefort itu. Bagi saya yang mahal itu adalah seni dalam menyajikan konten.

Belajar editing

Teknik yang sering dipakai para Bookstagram ya editing. Biasanya para Bookstagram itu memiliki warna tersendiri, supaya feednya terkesan ciamik. Ada yang suka warna tone hijau ada juga yang warna cokelat sesuai dengan keinginan hati gimana. Ada juga yang enggak peduli warna tonenya seperti apa. Jadi, ya tergantung kitanya. Berani mencoba saja yang terpenting.

Paling asyik di teknik editing nih sebenarnya. Biasanya orang-orang sangat suka ngedesain di canva. Kita bisa gunakan teknik mendesain tulisan dengan sentuhan editing di tulisannya alih-alih hanya mengandalkan caption belaka. Berkebalikan dari teknik fotografi.

Hastag, tag, dan Kolaborator

O> Selain Caption, ada baiknya kita memaksimalkan fitur lainnya nih sobi untuk mendapatkan jangkauan yang lebih banyak lagi. Seperti Hastag atau mode pagar #, gunakan yang relevan dengan konten kita. Enggak mesti harus banyak, minimal yang relevan beberapa pun jadi. Supaya teman-teman lebih mudah menemukan postingan kita. Hastag ini biasanya yang memudahkan penyelenggara challenge untuk mengetahui siapa saja pesertanya.

O> Tag atau bahasa lainnya menandai. Ini digunakan untuk pihak-pihak yang ingin dilibatkan. Seperti penerbit, penulis, teman dekat kita, atau para pemberi sponsor. Kalau fitur ini digunakan maka pada bagian menandai akan ada postingan kita. Cara inilah adalah cara paling mudah apabila kita ingin melakukan suatu penilain secara digital.

o> Kolaborator inilah yang paling asyik. Jika diterima maka postingan kita akan terposting di beranda yang menerima kolaborator dengan kita. Dampaknya adalah jangkauan lebih besar lagi jika pihak yang diajak kerjasama merupakan penulis ternama. FYI postingan review buku JS Khairen kemarin sempat tembus 500 likes dan di dashboard saya mencapai 12k tayangan di dasbor profesional.

Gunakan Sound untuk teknik dramatisir

Adanya sound ini membuat postingan kita bisa lebih lama untuk dilihat oleh pembaca. Maksimalkan fitur yang relevan.

Behind The Scene Bookstagram

Kak kalau nggak punya buku gimana?

1.       Baca di Ipusnas, Perpustakaan digital, atau Gamedia Digital

Kita bisa manfaatkan perpustakaan digital tanpa khawatir kalau lupa pulangi. Teknik reviewnya tinggal dipotret Hpnya. Dulu, awal-awal saya ngonten pakai buku digital selalu. Sekarang ini masa pinjam 14 hari. Jadi, kita bisa lebih lama membaca bukunya. Fiturnya juga keren, bisa menstabilokan tulisan yang kita rasa oke.

Kalau baca di Gramedia Digital. Kelebihannya kita bisa membaca buku terbitan terbaru tanpa harus mengantri. Langganannya biasanya perbula. Untuk akses seluruh genre hanya 99k per bulan. Biasanya ada juga diskon 20%. Kita bisa sering cek promonya di akun sosial medianya.

2.       Pinjam di Perpustakaan atau teman

Kalau buku fisik enaknya ya sama teman sendiri atau pinjam di perpustakaan. Selain Perpustakaan terdekat atau kampus. Ada jugaloh perpust

akaan berjalan, di mana kita bisa pinjam dari perpustakaan luar kota dengan kesepakatan yang ditentukan.

Tidak disarankan membaca buku Bajakan

Ini yang paling penting nih teman-teman. Jangan baca buku bajakan ya teman-teman. Supaya keberkahannya sampai di kita sebagai pembaca. Begitupun kalau kita post, jangan pula yang bajakan.    

3.       Beli pas lagi promo atau cuci gudang

Harganya bisa lebih murah. Kemarin war buku di event Semesta 5 buku hanya 100k saja nih teman-teman. Kalau dikalkulasikan di harga normal hemat 930-ribuan. Jadi, pandai-pandailah kita untuk membeli buku dengan Book Budget.

4.       Ikuti giveway buku

Biasanya penulis dan penerbit ini sering ngadain nih. Setiap bulan pasti ada tuh. Teman-teman Bookstagram banyak yang ngadain. Syaratnya biasanya repost story dan mention di kolom komentar. Kalau ikutan yang beginian, jangan lupa untuk melupakan setelah mengikuti rulesnya. menang berarti bonus. Saya sering dapat buku karena giveway

Teknik Bacanya gimana kak?

Gunakan teknik baca cepat, jangan satu per satu. Kita bisa gunakan tangan kita sebagai penunjuk bacaan supaya menghindarkan kita untuk tidak tidur saat membaca. Tegakkan badan, jangan berbaring. Ini bisa membuat kita ketiduran saat membaca. Cari penerangan yang terang untuk membaca. Kalau gelap juga bisa membuat kita auto tidur.

Pelajari diri kita konsentrasinya gimana. Kapan akan tertidur setelah membaca buku. Kita bisa menggunakan aplikasi Bookmory untuk mereka bacaan kita dan buku apa saja yang kita gunakan.  

Motivasi Membaca Gimana kak?

Ikuti challenge baca dari penerbit dan sesama pembaca. Banyak info Challenge. Kalau buat konsisten ikuti program review buku 1 akun @1week1book . Hasil review kita bakalan direkap tuh sama mereka. Alhamdulillahnya, sekarang ini setiap minggu sering diingatin sama mereka. Hastagnya #owobmembaca2025 Ada juga challenge dari @rumahliterasi dan yang lain-lain. Sering aja kepo sama story para Booktagram yang lain. Pasti dapat tuh.

Kerjasama

Nah, ini yang paling dicari. Gimana sih bisa berujung bekerjasama. Itu tadi, kita posting di Instagram, komentar di postingan teman. Nanti datang sendiri tuh penulis atau penerbit yang menawarkan ke kita. Waktu dulu saya baru dua kali posting review buku dengan teknik yang berbeda. Ada yang bentukannya feed, podcast, dan video. Biasanya kalau mereka yang mencari kita, kita bakalan ditanya tuh rate cardnya berapa.

Kedua, bisa juga kita ikutin dari ajang pencarian reviewer oleh penerbit itu sendiri. Rajin-rajin saja cari informasi.

Itu ajalah yang bisa saya sampaikan pada pertemuan kali ini. Lebih kurangnya saya mohon maaf ya.


Review Cafe di Medan : Melacca Kopitiam

 

Review Cafe di Medan : Melacca Kopitiam
Gambar 1. Bagian depan Cafe Melacca Kopitiam, Lupa motret eksterior depan

Habis Musyawarah Cabang di kolam Alifa Medan yang sebelahnya dijadikan sebagai Rumah Cahaya. Kami makan siang di Melacca Kopitiam. Perjalanan ditempuh hanya sekitaran enam menit dari sana. Tidak terlalu jauh dan pemandangan depannya nuansa putih. 

Sementara masuk ke dalamnya. Lumayan keren. Kami duduk di dekat pembuatan minuman. Tempat ini juga memiliki beberapa colokan yang tersedia di setiap meja. Lumayan, memang cocok sekali dijadikan sebagai tempat untuk mengerjakan tugas. 

Cafe kini bukan hanya sekadar untuk makan belaka. Namun sebuah ruang di mana kita bisa bekerja mencari inspirasi yang lebih segar. Sebab tempat sangat menentukan nyaman atau tidaknya seseorang dalam mengerjakan tugasnya. 

Emang seyakin itu, tempat menjadi produktivitas

Buat saya yang pernah mengalami fase kehilangan semangat dalam menjalani passion. Tempat bukanlah menjadi masalah sebenarnya. Namun bisa dijadikan sebagai pemantik terkini bahwa ada waktu yang bisa digunakan untuk melakukan hal-hal produktif. 

Ruang Produktivitas-Melacca Kopitiam

Buktinya, setelah dari sana saya berhasil menulis beberapa bagian artikel yang nantinya akan saya update di blog. Mulai dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu. Walaupun dulu sering juga mengambil tema yang berat dan kalau nulis itu kudu wajib di laptop. Sekarang laptop enggak harus menjadi patokan yang kaku saat mengerjakan tugas. Saya akui memang kalau mengerjakan tugas lewat laptop itu cepatnya bukan main. Paling cepat satu artikel atau satu bab bagian membutuhkan satu jam lamanya dalam menyelesaikan. 

Kakak saya (Senior Penulis) juga sering menjadikan tempat makan sebagai tempat produktif untuk menyelesaikan segala tugasnya. 

Meskipun kadang suka mikir gini. Berapa yang dihabiskan dalam sekali bekerja? Jangan sampai lebih besar pengeluaran daripada pemasukan. Soalnya sama aja dong. Enggak ada simpanan jadinya. Kita mah kalau kerja itu maunya dapat untung, bukan sistem gali lobang tutup lobang. 

Bagaimana harga di Kopitiam?

Minuman paling murah itu harganya sekitaran 14 ribuan. Itu pun kami beli teh hijau yang ternyata rasanya sedikit pahit. 

Nyobain Ayam Penyet plus Lemon Honey
Gambar 3. Nyobain Ayam Penyet plus Lemon Honey

Minuman sehatnya ada lemon honey yang ternyata rasanya enak juga. Makan siang bersama dengan teman-teman yang lainnya. 

Kita bisa mengetahui menunya dengan scan barcode yang ada di atas meja. Bagi saya sih cafe ini termasuk mahal juga. Namun ada juga beberapa pengunjung datang membawa laptop dan buku-bukunya. Sungguh pemandangan ini membuat saya tersentuh. 

Yah, walaupun saya sendiri mengerjakannya dengan HP,  enggak kelihatan mengerjakannya. Enggak apalah. Alon-alon, tapi kelakon. Bergerak kayak siput. Walaupun di era saat ini tuh kalau lambat enggak bisa mengikuti perkembangan zaman. 

Oh, iya. Harga belum termasuk PPN ya. Jadi bakalan kena 10% PPNnya. 

Interior VS Eksterior

Buat saya yang menyukai kenyamanan. Mau itu di luar ataupun di dalam tergantung dengan kebutuhan masing-masing. Kalau di dalam memang cocok untuk orang-orang yang menyelesaikan tugasnya. Mode tempat duduk yang disediakan pun bervariasi. Ada yang di khususkan untuk makan, ngerjain tugas, hingga nuansa kekeluargaan. Kita tinggal milih mau yang bagaimana. 

Interior VS Eksterior
Gambar 4. Interior VS Eksterior

Desain eksterior cocok sekali buat kita mengadakan pertemuan yang melibatkan perbincangan hangat. Bagi saya, suasanya lumayan eye cathing dan menenangkan dengan nuansa putih dan hijau asli dari tanaman serut maupun tanaman lain. 

Pelayanan yang ramah 

Pelayanan yang ramah itu memang menjadi kesan tersendiri. Setiap kali melewati pintu tengah. Jika ada pelayan yang ada di sana. Maka mereka pun yang akan membukakannya seraya mengatakan, "silakan  Kak." Benar-benar ramah deh pelayanannya di sana. Bahkan piring kotor saja, walaupun kami berlama-lama di sana. Sudah diangkutnya duluan. Maksudnya ya biar nyaman dilihat di pandangan mata. 

Musala dan Kamar Mandi
Gambar 5. Musala dan Kamar Mandi

Bagaimana dengan musala?

Salah satu tempat yang paling dituju di cafe adalah musala. Pengalaman salat di sini tuh sangat memuaskan. Tempatnya bersih dan mukenanya juga tersedia. Walaupun dekat dengan dapur utama dalam menyiapkan makanan. Suasana tampak nyaman karena juga ada kipas anginnya. Ibadah jadi khusyuk dan berdoa pun bisa berlama-lama. 

WC-nya unik dan bersih

Lihat WC bersih itu menyenangkan sekali. Uniknya air di dalam WC itu berwarna biru. Sementara air kerannya ya bening seperti biasa. Tisu pun juga disediakan di sana. Jadi, paket lengkap gitu. Bagi saya ini termasuk nilai plus cafe ini menjadi tempat yang asyik untuk disinggahi. 

Gimana menurut kalian? Tertarik datang? Datang aja dengan setumpuk kerjaan. Bakalan dikerjain tuh di sana. Hehe, semangat produktif. Btw, katanya sih Caffe Melacca Kopitiam ini termasuk cafe yang baru buka juga. 


Pengalaman Pengobatan TB Kelenjar Hingga Dinyatakan Sembuh

 

Pengalaman Pengobatan TB Kelenjar Hingga Dinyatakan Sembuh

Salah satu ujian yang membuat saya berpasrah dengan segala keadaan adalah masa-masa ketika mengalami TB Kelenjar tahun 2023-2024. TB Kelenjar ditandai dengan adanya benjolan di leher yang tidak terasa apa-apa. Ketahuannya setelah dilihat oleh orang lain.

TB kelenjar ini termasuk akibat dari virus Tubercolosis. Namun bedanya TB kelenjar tidak menular sama sekali. Ia ada karena akibat imunitas diri rendah karena memang setiap orang biasanya selalu terpapar dengan virus ini. Ketika imunnya rendah maka TB menyerang kelenjar. Perlu diketahui bahwa TB bisa menyerang apa saja, kecuali rambut dan kuku. Jadi, dears … kalau ada yang terkena TB kelenjar ya jangan dijauhi ya. Kasian, makin sedih dianya.

Gimana bisa imunitas rendah?

Memang kejadian leher membesar bukan karena alasan. Pas ketika saya tahu, saya baru tahu ditinggal nikah oleh dia yang saya tunggu dalam diam L dan ibu saya sakit. Yah, maksudnya ketika Ibu saya di rumah sakit, saya yang merawatnya seorang diri menemani hari-harinya ketika di rumah sakit. Bisa jadi, tubuh yang capek dan perasaan sakit tak karuan itu membuat imunitas saya rendah.

Gejala yang sudah ada sejak lama

Jadi memang sebelumnya saya sudah langganan demam. Dokter puskesmas curiga kalau saya menderita TB Kelenjar. Ia memeriksa riwayat keluarga saya yang ternyata ayah pernah menderita TB Paru. TB Paru itu pun sebenarnya disebabkan dari setelah pengobatan Covid 19. Saat masa mengajar dulunya malahan dua hari sekali minumin Paracetamol saja. Minum obat bakalan gimana. Enggak minum obat demamnya malah semakin lama nggak sembuhnya. Makanya sekarang kalau udah ada gelaja beberapa jam nggak turun dan buat nggak tahan ya minum obat. Bukan sedikit-sedikit minum obat sih.

Cara Indikasinya

Sang dokter puskesmas itu pun menyuntikkan sesuatu di lengan kiri saya. Namanya sih tes Mantaux. Kemudian melingkarinya sebagai tanda tempat suntikan. Ia berpesan untuk tidak mengusapnya, supaya tahu apa yang terjadi selama tiga hari ke depan. Ternyata setelah tiga hari area suntikan membesar hingga berukuran 3 cm. Setelah mendapatkan hasil, barulah saya dirujuk ke rumah sakit yang ada spesialis Parunya. Stase paru ya, padahal nggak ada batuk. Hiks.

Setelah di spesialis paru nggak langsung didoktrin gitu. Kamu penyakit ini nih. Saya harus menjalani operasi pengambilan jaringan di kelenjar saya beberapa hari kemudian. Operasi kecil ini namanya biopsy. Ternyata setelah di sana saya tuh enggak sendirian. Ada juga yang masih gadis seperti saya mengalami gejala yang serupa.

Tahu nggak gimana rasa sakitnya?

Sakit banget dong ya, kan enggak dibius. Main ngambil jaringan yang ada di leher pula. Duh, sebagai pengalaman nih ya. Walaupun kita tuh orang yang mandiri poll, tidak disarankan untuk menjalani sendirian. Karena kalau sakit ndak ada yang menghibur gitu. Makanya kalau ayah dan ibu yang sakit saya selalu menjadi garda terdepan menemi. Tibanya saya yang sakit, sok jual mahal. Amannya ke RS sendiri. Nggak tahunya mengsedih. Puk-puk-puk dari jauh.

Pengobatan yang diberikan

Pengobatannya sama dengan TB Paru, yaitu diberikan obat OAT selama beberapa bulan tanpa putus. Kalau putus, ya ulangi lagi dong dan itu harus diminum setiap pagi sebelum sarapan. Terus dibarengi juga makan-makanan yang kaya akan protein seperti kacang-kacangan dan susu.

Obat OAT yang pertama itu warnanya merah. Bentukannya besar seperti kapsul dan saya harus meminumnya tiga butir setiap pagi. Itu pertama kali merasakannya, lambung enggak nyaman sist. Sakit yang membuat saya harus meringkuk di kasur. Baru setelah dua bulan lamanya, obatnya berganti menjadi bulat kecil, tapi butirannya enggak berkurang. Sama-sama sebanyak tiga butir juga.

Tugas dari Pengobatan

Setiap kali mengambil obat, saya selaku pasien ya harus mengambilnya sendiri. Karena berat badan harus ditimbang untuk mengetahui pengobatan berhasil atau tidak. Waktu itu timbangan masih 48 kg gitu. Tipe ideal gitu, masih cakep-cakepnya menurut saya. Sekarang saja yang oversize 60 kg. Pengobatan dialihkan ke puskesmas kembali. Setelah enam bulan kemudian baru ke RS lagi untuk melakukan biopsi ulang.

Berapa Lama Pengobatannya?

Sebenarnya pengobatannya tergantung kondisi tubuh gitu. Saya kembali ke RS, ternyata benjolan masih ada. Nggak kunjung mengecil gitu kan semakin galau. Jadinya yang tadinya enam bulan, masuk ke delapan bulan, hingga akhirnya sampai sepuluh bulan lamanya pengobatan. Sampai akhirnya saya baru menyadari kalau kondisi mood bahagia justru, benjolannya semakin kecil. Dokter tidak menyarankan untuk biopsy ulang, hanya menyuruh saya meneruskan obat.

Efek Samping dari Obat

Nafsu makan yang gila-gilaan. Apa aja terasa enak. Ternyata obatnya itu termasuk dengan kategori obat yang keras gitu. Jadinya kalau lagi sakit mau minum obat lain, kita mah harus konsultasi dulu sama dokter puskesmas. Paling pernah demamlah dibolehin minum Paracetamol biar reda.

Sendi berdenyut berasa kayak nenek-nenek. Bahkan mau jalan aja susah. Ternyata ini gejala tiga bulan menuju kesembuhan memang seperti itu.

Jadi, gimana? Ada pertanyaan? Silakan tulis di kolom komentar ya.

Oase Agustus Diary Harumpuspita

 

Oase Agustus Diary Harumpuspita
Gambar 1. Oase Agustus Diary Harumpuspita

Kita sepakat bahwasannya oase adalah bagian dari ini waktunya kita istirahat loh. Bagian yang menentukan perjalanan mana yang akan membawa diri. Tahu nggak sih, ngurusin orang yang enggak punya semangat hidup seperti buang-buang waktu saja. Padahal setiap orang sangat berharga di dalam kehidupan ini terlebih apapun perannya saat ini. Jadi, stop cuma bilang, “aku enggak berguna loh.” Bikin capek aja gitu. Ngetik panjang-panjang, hanya bilang aku enggak berguna.

Sama urusannya seperti ah jadi lupa. Hanya mau bilang, ini gayanya mau tobat gitu. Eh, malah pola hidupnya juga enggak beda gitu sama dengan hari kemarin. Sama-sama rugi. Boro-boro mau doa dengan khusyuk plus bisa bica Al-Quran. Ingat shalat yang dicepatkan aja tuh rasanya udah syukur banget. Bilangnya biasalah, “hati nih neng ndak bisa dipaksakan.” Jawabannya hanya satu, “preet” ucap saya yang baru saja sadar haha.

Tahu nggak selama ini saya kemakan sama omongan kalau rasa sakit yang disebabkan sama orang lain itu bakalan sembuh dengan sendirinya. Sembuh dari mana? Sembuh dari Hongkong gitu? Toh udah delapan bulan aja, rasa sakit masih enggak sembuh-sembuh. Aduduh, Gusti. Hati ini kan milik Allah ya, ya terserah Dia mah kapan mau nyembuhi. Hidup mah jalan-jalan aja gitu. Berputar dengan rotasinya. Kata Ustadz Abdul Somad nggak bakalan bisa sembuh rasa sakitnya itu dan bahkan sampai wafat baru berakhir. Waktu yang akan menyembuhkan itu rasanya kayak mitos aja dan saya juga sepakat kata Ustadz Abdul Somad tuh. Hidup adalah sebuah perjalanan dan yah memang harus dijalanin bukan dibiarin dengan tenggelam rasa sakit yang itu-itu aja.

Jadi, langkah apa yang dilakukan saat Oase?

1.       Istirahatin aja sampai puas

Enaknya tuh kalau kita istirahat ya sebentar aja, tapi kok setelah dipikir-pikir malahan kelamaan deh. Oke, ini mah lagi mode sadar. Alhamdulillah, Allah Swt masih memberikan kesadaran. Kalau yang enggak sadar-sadar ini wassalam aja deh. Istirahat itu kayak kita lagi mengumpulkan energi sebanyak-banyaknya dari rasa capek di dunia. Makanya sekarang kalau ditanya. “Loh, Rum kamu kerja apa sekarang?” Maka saya bakalan jawab, “Kerja apa kak yang penting capek.” Nikmat capek itu ternyata enak loh. Soalnya secapek-capeknya orang kalau kerja. Lebih capek lagi pengangguran. Overthingking berdatangan, duit nggak masuk-masuk. Mau berharap kok kayaknya seperti punuk merindukan rembulan gitu loh. Tingkat stressnya jauh lebih tinggi dibandingkan yang kerja. Terkadang bukan karena enggak ada duit yang masuk. Hinaan ini yang nggak tahan. Eh, disangkanya sebagai parasit.

Istirahat itu sebenarnya kita tuh sedang mengumpurkan energi. Energi apa aja dah. Energi harapan bahwa besok bisa lebih baik lagi dari hari kemarin. Hanya saja mentoknya nih begini.

Ya Allah, apa sih yang sedang dipersiapkan di ujung saja?

“Hei, bangun!” ucap pada diri sendiri kan. Istirahat yang terbaik itu sebenarnya tidur. Bukan mikirin rasa sakit yang selama ini menghantui. Setibanya tidur, malah mimpiin dia yang menyakiti hati. Serba salah deh.

Selain itu saya juga setuju dengan motonya Buya Hamka bahwasannya pantang sekali istirahat sebelum capek. Tapi kok rasanya malahan dikit-dikit istirahat. Ini mah sudah nggak bener lagi kan.

2.       Rencanain Jadwal Kebiasaan

Punya timeline hidup yang teratur tuh kayak ngasih amunisi ke diri. Ini bakalan berhasil deh kayaknya. Eh, pas hari-Hnya malah kelihatan dongok. Nggak tahu harus apa gitu. Diam, mandek, terus scralling Instagram, Tiktok, Youtube sampai capek. Habis itu baru ngerasa ini waktu udah berlalu aja ya. Sampai-sampai nih sholat duha yang biasanya enggak tinggal. Auto ditinggalin karena kebiasaan nunda. Mau baca buku, takut ketiduran. Udah, udah curhatnya.

Setelah dipikir-pikir dari ingatan di masa lalu. Eh, masa lalu lagi. Padahal ingatan di masa kini. Pernah juga kok buat rencana jadwal teratur dan yah berhasil semangatnya. Orang yang lihat senang, apalagi diri sendiri. Pokoknya hidup merasa bahagia banget waktu itu. Jadi, kalau ini dicoba kembali. Kayaknya masih bisa deh ya.  

         Catatin Amanah yang Belum Kelar

Suka mikir, ini hidup jalan di tempat apa karena ada amanah yang belum lunas kali ya? Kayak promosi tulisan yang belum kelar atau gimana gitu. Sebenarnya itu sih yang dikelarkan terlebih dahulu, tapi kok ya males. Hanya saja, biasanya nih kalau udah sekalinya rajin ya bakalan keterusan gitu loh.