Showing posts with label nonfiksi. Show all posts
Showing posts with label nonfiksi. Show all posts

Mengenal Trillion Dollar Coach : Revolusi Kepimpinan Ala Bill Campbell

Mengenal Trilion Dollar Coach : Revolusi Kepimpinan Ala Bill Campbell
Cover Depan Buku Trilion Dollar Coach


 Punya buku ini tuh setahun yang lalu. Tepatnya di tahun 2024. Sewaktu aktif-aktifnya menjadi Bookstagram. Semenjak itu kalau mau punya buku tuh, mikir-mikir lagi. Sudah dibaca atau belum ya bukunya? Jangan sampai numpuk. Eh, enggak kunjung dibaca. Total dua hari saya menyelesaikan buku ini kebetulan lagi masa-masa menunggu ayahanda yang tengah di ranap di RS Sinar Husni. 

Review buku kali ini masih sekitar tentang Biografi tokoh terkenal dan diakui oleh dunia, yaitu Bill Campbell. Katanya sih, banyak orang yang telah mengenalnya. Eh, malahan saya belum mengenalnya sama sekali. Yuks kita mengenal lebih lanjut.

Cover Belakang Trilion Dollar Coach : Revolusi Kepimpinan Ala Bill Campbell
Gambar 2. Cover Belakang Trilion Dollar Coach 

Identitas Buku

Judul Buku           : Trillion Dollar Coach : Revolusi Kepemimpinan ala Bil Campbella

Penulis                 : Eric Schmidt, Jonathan Rosenberg, dan Alan Eagle

Penerjemah         : Reni Indardini

Tahun Terbit        : Cetakan Pertama, Januari 2020

Penerbit               : Bentang Pustaka

Jumlah Halaman : 267

Sinopsis

Bill Campbell sendiri sebenarnya tidak ingin membuat biografi tentang kisah kehidupannya. Pada pembahasan buku ini dipaparkan bagaimana pula Bill menjadi sosok pelatih orang terkaya di dunia, yaitu Steve Jobs. Si pendiri Apple hingga kini produknya menjadi produk paling bergengsi. 

Awalnya sebelum menjadi pelatih di bidang bisnis. Bill Campbell adalah pelatih pesepak bola dan yap bagaimana si pelatih ini harus membuat siapa yang dilatihnya penuh dengan motivasi supaya berhasil. Walaupun enggak bisa dipungkiri bahwasannya pasti adanya kekalahan. Adanya kemenangan itu membuat orang lain menjadi percaya. Buku ini menceritakan sudut pandang orang-orang yang berkaitan dengan beliau. Sama seperti review buku sebelumnya tentang Dahlan Iskan. Bedanya, sudut pandangnya lebih banyak. 

Bagian Isi Trilion Dollar Coach : Revolusi Kepimpinan Ala Bill Campbell
Gambar 3. Bagian Isi Trilion Dollar Coach 

Produk adalah Jantungnya Perusahaan

Saya percaya bahwa produk memanglah jantungnya perusahaan. Kalau produknya bagus, itu berarti yang lain tinggal gampang. Apalagi si Apple ini bakalan terus menjadi incaran orang-orang yang bergengsi. Walaupun harganya terbilang lumayan mahal, tapi ada saja yang beli. 

Meraih Kemenangan dengan Cara yang Jujur

Salah satu motivasi yang membuat saya semakin semangat membaca buku ini adalah prinsipnya Bill untuk menang dengan cara yang benar. Seperti halnya tertuang dalam halaman 171. 

Berjuanglah untuk menang, tetapi menanglah dengan cara yang benar, yaitu disertai kesungguhan. Kerja sama tim dan integritas. 

Menanyakan Hal yang Tak Penting Sebelum Rapat

Kebanyakan sebuah kepimpinan hanya membahas hal-hal yang berkaitan dengan projek berjalan. Namun Bill sendiri membuat sebuah gaya kepemimpinan yang berbeda. Seperti halnya menanyakan kabar bahkan bagaimana dengan suasana hari ini. Tampak sepele memang, tetapi itu kadangkala bermakna. Ia peduli dengan yang lain. Sehingga terkadang sesuatu yang bermakna itu adalah menanyakan hal yang tak penting dibandingkan isi rapatnya itu sendiri. Walaupun di dalam rapat, ia sudah memiliki daftar apa saja yang bakalan dibahas di dalam rapatnya. 

Para Anggota yang Mendahulukan Perusahaan dibandingkan Kepentingan Pribadi

Kita tahu bahwa tipe-tipe orang seperti ini adalah tipe yang sangat royal bagi perusahaan. Bersebab Bill selalu membawa bagian kehidupan pribadi dalam urusan rapatnya. Membuat mereka merasa lebih baik untuk mendahulukan rapat. Toh, dalam rapat sendiri akan menemukan sebuah solusi dari kepentingan pribadinya yang tertunda.

Jika Terpaksa Memberhentikan Setidaknya Mengapresiasi Hasil Pekerjaan Selama Ini

Cara ini merupakan cara yang paling mendalam sebenarnya. Bill seperti sosok yang penuh cinta dan mampu menghargai siapapun yang bekerja sama dengannya. Bahkan jika terpaksa memberhentikan orang lain sekalipun. 

Berani Menunjukkan Rasa Cintanya di Depan Orang Lain

Bill ketika ia memiliki seseorang paling spesial di hatinya. Ia pun tak segan untuk menunjukkan sikap pedulinya kepada orang yang ia cintai. Hingga orang lain pun menyadari bahwa ialah sosok orang yang dicintai oleh Bill. Contohnya saja isterinya. 

Suka Berbagi, Tanpa Mengharap Imbalan

Bill memang orang kaya. Itulah mengapa ia memastikan semuanya mendapatkan jatah gratis untuk karyawannya. Apalagi dalam perjalanan bisnis. Semuanya sama rata mendapatkan bagian dalam jumlah serupa. Apalagi Bill yang tidak suka ketika diberikan imbalan di saat dia sudah memberikan sumbangsihnya dalam memberikan pelatihan. Walaupun begitu, saham yang ia miliki selama ini dirasa cukup. 

Bagaimana gaya penulisan di dalam buku ini?

Meskipun buku ini merupakan buku terjemahan. Cara penulis bertutur membuat tidak bosan. Sebab ada jeda kata-kata yang perlu kita ingat tentang Bill. Masih banyak lagi hal-hal yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan Bill. Tertarik untuk baca? Bisa pinjam sama saya atau segera dapatkan di penerbit bentang Pustaka. 

Review Buku Seandainya Dahlan Iskan Jadi Presiden

Review Buku Seandainya Dahlan Iskan Jadi Presiden
Gambar 1. Cover Depan Buku Seandainya Dahlan Iskan Jadi Presiden

Dapat buku saat bazar, harga worth it banget kalau dilihat dari isinya hanya dengan bermodal uang 10k doang pada waktu itu. Kebetulan lagi ada harga murah di Gramedia Suzuya Marelan. Yah, mohon maaflah kalau bukunya bukan buku terkenal ataupun best seller pada saat ini. Namun buku tersebut memberikan sebuah konteks hal apa sih yang bisa saya ambil darinya. 

Namun faktanya, setelah membelinya. Justru saya belum berniat untuk membacanya. Sehingga buku yang telah dibeli setahun silam. Baru kali ini saya mampu untuk membacanya. 

Cover Belakang Buku Seandainya Dahlan Iskan Jadi Presiden
Gambar 2. Cover Belakang Buku Seandainya Dahlan Iskan Jadi Presiden

Identitas Buku

Judul Buku           : Seandainya Dahlan Iskan Jadi Presiden

Penulis                 : Agung Pamujo

Penerbit               : PT Kawan Pustaka

Jumlah Halaman : 190

Tahun Terbit        : 2012

ISBN                   : 979-757-534-9

Ulasan

Walaupun buku ini merupakan tahun lawas. Tahun 2012 pada masa itu saya baru saja masuk sekolah Menengah Atas. Agung Pramujo menuliskan buku ini dengan perspektif pendekatan siapa sih yang berdekatan dengan Dahlan Iskan. Sayang, saya baru saja membaca buku ini sekarang dan yap tobatnya untuk menulis itu baru sekarang. Ternyata, Dahlan Iskan merupakan mantan seorang wartawan. Buku ini termasuk ramah untuk dibawa ke mana-mana karena ukurannya yang kecil. 

Jika saya dulu juga terbiasa dengan buku yang jumlah halamannya banyak. Kali ini justru saya tertarik dengan jumlah halaman yang enggak terlalu banyak. Apa nanti kalau hunting buku modelan seperti buku ini aja kali ya yang dibeli? Canda ... kan tergantung konteksnya. 

  • Gaya Kepemimpinan Dahlan Iskan

Salah satu prinsip hidup Dahlan Iskan adalah cepat. Yah, lebih cepat dari kereta api wosh dalam pembahasannya di buku ini. Sebab beliau pun bisa-bisanya berkendara dengan Helikopter untuk menghadiri sebuah rapat. 

Dulunya sebagai seorang wartawan dia juga punya prinsip untuk up berita lebih cepat. Seperti halnya yan tertulis pada halaman 89.

"Berita bagus, tetapi membuat koran terlambat, tidak ada gunanya. Pokoknya jangan sampai koran terlambat terbit," begitu penekanannya.

Kita bisa bayangkan bahwa beliau pun tak segan mengkritisi bagaimana kinerja anggotanya. Yah, namanya juga pemimpin kan. Selain itu beliau sangat hobi untuk turun langsung ke lapangan alih-alih hanya mendengar dari laporan yang ia terima. Satu moto yang paling disukai adalah ketika beliau itu paling tidak suka dengan alasan. Yah, sejak saat itu saya mencoba buat memaksakan diri buat nulis lagi. Bahwa mood itu hanyalah sebuah alasan. Ini mah kebetulan, kalau enggak tertolong lagi ya wassalam juga jadinya.

  • Ruangan Kerja di Mana Saja

Seorang pemimpin biasanya memiliki ruangan khusus dalam menyelesaikan urusannya. Berbeda dengan Dahlan Iskan dia bahkan sangat suka kalau bekerja di ruangan rapat. Bahkan untuk urusan tanda tangan saja di ruang rapat itu alih-alih di ruangannya sendiri. 

  • Tak Segan Mengakui Kesalahannya

Ada sebuah cerita tentang bagaimana si Dahlan Iskan tertidur di perpustakaan. Yah, namanya perpustakaan kan bukannya tempat tidur. Ia terbangun karena ada suara orang yang berbicara. Saat bangun ia malahan meminta maaf bahwa tempat tidur bukannya di Perpustakaan. 

  • Jarang Menghadiri Acara Nikahan Anggotanya

Momen ini sebenarnya sangat lucu. Dahlan justru menghadiri acara pernikahan sang penulis buku ini pada 7 Februari 1993. Momen yang sangat lucu ketika sang penulis penasaran dengan kado apa yang diberikan oleh Dahlan. Ia bahkan mencari-cari ke segala tempat. Setelah bertemu dengan Dahlan, Dahlan mengatakan lupa bawa kado. Aela ... orang mah sudah mencarinya ke ujung dunia. 

  • Cepat Memutuskan Untuk Mengganti Posisi

Soal tunjuk-tunjuk menunjuk siapa yang akan diamanahkan. Dahlan termasuk orang yang begitu, dia mudah sekali menunjuk orang lain untuk pindah ke daerah lain dan melaksanakan tugas. Namun ketika orang yang diamanahkan telah melakukan kesalahan ia juga nggak segan untuk segera menggantinya dengan orang yang lain lagi. 

  • Sangat Mendorong untuk Mengurangi Pengguna Rokok

Masalah kesehatan ia sangat peduli. Saking pedulinya jika ada yang merokok, ia tidak menyukainya dan tak segan-segan untuk mencabut asuransi kesehatan. Katanya sih, buat apa gitu kasih pengobatan untuk orang yang merusak dirinya sendiri. Walaupun begitu, masa ada juga yang ngebandel supaya enggak ketahuan merokok dan merokok dekat kolam ikan supaya enggak ketahuan. 

  • Berbagi ke Satu Ruangan

Sebenarnya, banyak yang enggak suka makan berdekatan dengan Dahlan. Takut lauknya bakalan dicomot oleh Dahlan. Namun sebagai gantinya, dia akan memberikan makanan untuk satu kantor meskipun hanya mendapatkan sedikit. Sepertinya memberikan yang lainnya sama rata beberapa buah anggur yang ia bawa. Yah, kalau dibilang dia kan termasuk dermawan juga ya. 

Bagian Isi Buku Seandainya Dahlan Iskan Jadi Presiden
Gambar 3. Bagian Isi Buku Seandainya Dahlan Iskan Jadi Presiden
Sebenarnya masih ada sih, tentang Dahlan Iskan bagaimana dengan cara berpakaiannya, kondisi kesehatannya yang telah transplantasi hati, dan juga istri yang jago masak. Yah, biar nggak kepanjangan silakan baca aja bukunya. Minjam di saya juga boleh kok. 

OOT 

Salah satu alasan saya malas buat memulai membaca buku ini ya karenanya temanya itu politik loh. Takut ntar malah-malah kita tuh nanti jadi pemikirannya jelas berbeda atau malahan punya sudut pandang lain. Setelah ditelusuri lagi ..... eh desklimer ini mah ternyata Dahlan pun juga terlibat sebagai tersangka kasus korupsi ketika dia menjabat sebagai menteri BUMN. Yah, ini kan ditulis sebelum ia menjadi seorang tersangka. Walaupun begitu kita mah tetap mengambil yang baiknya dan buang pula yang buruknya. 

Meskipun agak was-was mau ngulas buku ini. Tapi kan sayang kalau motivasinya yang lain ndak nular. Soal pro dan kontra itu mah belakangan, tapi memang apa yang disampaikan sama si penulis ini toh juga tidak serta merta yang baik-baik saja. Untungnya saya baca buku ini karena enggak tahu beliau itu siapa. Kalau tahu, yah ntah juga mau baca apa enggak ya. 



Review Buku Untuk Bertahan : Tentang Kita yang Belajar Menerima

Review Buku Untuk Bertahan : Tentang Kita yang Belajar Menerima
Gambar 1. Review Buku Untuk Bertahan : Tentang Kita yang Belajar Menerima

 Bolak-balik di depan laptop, tapi tak kunjung ada yang ditulis. Ini tuh yang benar saja. Alasannya malas. Entah kapan pun rasanya kemalasan itu akan sirna. Ceritanya buku yang berjudul Untuk Bertahan ini saya beli dari Bang Robi baru-baru ini saja sih. Itu pun karena harga diskon yang tadinya seratusan ribu menjadi dua puluh ribu. Pas pula kebetulan lagi menggalau. Ketika meminang buku ini rasanya membuat saya pun tergerak hati ingin segera menyelesaikannya.

Entah gimana ceritanya, buku ini termasuk jejeran buku yang bertahan dibawa ke mana-mana dalam waktu lama. Itu berarti sebagai pengalihan di waktu menunggu tanpa gawai. Episode menunggu Mama yang sedang belanja atau yang lainnya pun menemani saya.

Identitas Buku

Judul : Untuk Bertahan

Penulis : Elda Rina

Penerbit : Gema Insani

Jumlah Halaman : 231

Tahun Terbit : 2020

ISBN : 978-602-250-687-4

Ulasan Tipis-Tipis

Cara bertutur Elda Rina kali ini seperti puk-puk-puk. Hidup itu emang kayak gini loh. Dia aja yang ninggalin, tapi kamu harus bertahan. Ia menyampaikannya dengan bahasa yang mudah dipahami layaknya sahabat yang memberikan sebuah pencerahan ini dunia seperti ini di hadapan kita.

Pemilihan cover buku terasa cakep dengan perpaduan biru lembut radar kategori baby blue menunjukkan ada unsur ketenangan saat mata memandang.

Pembahasan yang disampaikan itu sangat relevan dengan kehidupan, tapi saya tidak berani spill setenang apa gaya yang disampaikan. Setelah dibaca hingga tuntas saya pun bertepuk ria bahwasannya sangat puas sekali ketika membaca buku ini. Total kurang lebih ada delapan puluh enam pembahasan bagian dalam tulisannya. Wow, banyak juga ya ternyata.

Setiap bagiannya babnya ada kata-kata mutiara dari Elda Rina. Contohnya halaman 45 :

Segala yang terjadi akan segera berakhir. Luka-luka yang kamu derita akan kembali mengering sempurna. Apa-apa yang sedang diuji untukmu akan membawamu pada sebuah kedewasaan. Begitupun Tuhan, akan segera mengembalikan senyumanmu seperti sedia kala. –Elda Rina

Uniknya dari buku ini adalah pembatas bukunya sengaja didesain seperti sebuah kartu dengan template surat untuk kita di masa depan.

Tertarik Baca? Untuk Bertahan-Elda Rina

 

Review Buku Ngomongin Uang Menjadi Kaya Versi Kamu Sendiri

Cover depan Ngomongin Uang Menjadi Kaya Versi Kamu Sendiri
Gambar 1. Cover depan Ngomongin Uang Menjadi Kaya Versi Kamu Sendiri

Masalah keuangan adalah masalah yang remedial mulu bagi saya. Nah, gimana itu konsepnya atu?

Begini Wir, bukannya saya tidak pandai memegang uang, tapi suka lupa sama uang saking minimnya bertransaksi. Saya bakalan ingat di manakah buku yang baru saya baca hari ini dibandingkan uang yang baru saja ibu berikan 10 menit yang lalu. Asli bablas saya lupa, seperti orang linglung kecarian di manalah itu uang. Semoga jodoh saya yang lihat duit matanya auto hijau gitu sat set set simpan, tapi enggak medit.

Punya dompet pun isinya bukan uang, melainkan kartu doang. Karena memang saya enggak suka saja menganggap dompet saya sebagai benda berharga yang ketika dipegang akan menimbulkan rasa was-was. Dulu mah sering begitu, silap sikit lembaran berkurang sampai akhirnya kebiasaan untuk mengosongkan dompet ditambah lagi dengan rajinnya saya berpuasa sehingga selera untuk belanja ini itu sudah enggak lagi. Kadang-kadang suka mikir, perasaan saya enggak punya duit kok malah punya ya. Enggak punya duit bingung, punya duit lebih bingung lagi.

Oke, fix. Banyak orang yang bertanya gimana resepnya menjadi saya yang tidak banyak keinginan apalagi berselera beli ini itu. Bahkan cemilan sekalipun hanya air putih doang. Seharusnya saya kaya sih, tapi ternyata enggak juga. Eh, malah curcolnya kebablasan. Lanjut ke pembahasan berikutnya.

Identitas

Judul Buku           : Ngomongin Uang Menjadi Kaya Versi Kamu Sendiri

Penulis                 : Glenn Ardi

Ilustrasi                : Ariawan

Jumlah Halaman  : 244

Penerbit               : Kompas

ISBN                   : 978-623-160-620-4

Tahun Terbit        : Cetakan ke-2 Juli 2024

Kategori             : Self Improvement

Review Buku 

Cara membahas uang yang renyah dan asyik itu mampir di buku ini. Penggunaan warna kuning, hitam, dan putih. Putihnya kertas kalau ini mah ternyata membuat buku ini asyik untuk ditelaah. Gaya bahasanya umum sehingga kita yang orang biasa mampu mencerna isi buku. Tahu-tahu sudah berada di lembaran tengah saja.

Hal yang bisa saya dapat dari buku ini adalah cara memandang uang itu versi diri sendiri. Jawabannya adalah enggak perlu punya asset ini itu. Cukup dengan cukup aja, ingin jalan ke sana ada saja jalannya. Ingin beli itu kesampaian. Namanya juga kaya banyak orang yang nyangka ia harus punya rumah menetap di suatu titik. Namun ada juga yang kaya itu bisa jalan-jalan ke luar negeri dan terserah mau tinggal di mana saja secara nomaden.

Ada sebuah cerita tentang orang miskin yang tiba-tiba kaya karena memenangkan lotere. Tiga bulan kemudian ia sangat menyesal karena memenangkannya sebab ia harus bercerai dengan istrinya pekara uang itu. Ada juga orang kaya yang ketika meninggal dunia tidak mewariskan banyak harta kekayaan, justru uang yang telah ia kumpulkan sekian lama di donasikan kepada yatim piatu dan orang-orang membutuhkan.

Sejak saat itu saya menarik kesimpulan bahwa yang sulit itu bukan mendapatkan atau menghabiskan uang, melainkan bagaimana cara mengelolah keuangan.

Jika kita buta banget pasal saham, obligasi, dan sejenisnya. Buku ini seperti memberikan penggambaran untuk kita, sehingga ya bisa mengerti gimana konsepnya. Walaupun sebenarnya jika kita ingin memahami lebih lanjut juga butuh membaca topik yang sejenisnya sampai benar-benar paham. 

**

Curcol

Saya mengetahui buku ini bersebab adanya challenge baca sih waktu itu dan kayaknya lumayan banyak sih yang ditawarkan untuk hadiahnya. Yah, yang namanya banyak imingannya, pesertanya pasti banyak. Namun saya enggak menyesal sama sekali memang karena kebetulan butuh juga untuk memahami konsep keuangan yang selalu remedial dan sulit sekali ditaklukkan secara praktiknya.

Sejak saat itu saya sangat senang sekali ketika berhasil membeli buku, tapi ujung-ujungnya juga dari mana saja sih yang penting mah halal sumbernya dan juga enggak dari yang macam-macam.

Oh, iya. Sebagai informasi bahwa akun Instagram yang mempromosikan buku ini ternyata sangat informatif dan terbilang cepat. Orang-orang belum membahas ini itu, ia sudah duluan membahasnya dan diajakin untuk berpikir bareng malah. Seperti kehadiran Gimana sih caranya mendaftar menjadi Petani Milenial? Kemudian kasus pembuangan susu basi yang nggak bisa diolah ke sungai sehingga terkesan sangat mubazir disebabkan pabrikan sudah impor dari luar negeri alih-alih mengambil dari wilayah lokal.

Setidaknya, saya memahami bahwasannya kita itu sama sekali tidak kekurangan sumber daya alam, tetapi sumber daya manusia. Yuks tingkatkan semangat kita untuk meningkatkan kemampuan kita dalam bertahan hidup.

 

 

 

Review Buku Unlimeted Wealth`


Cover depan Unlimeted Wealth
Gambar 1. Cover depan Unlimeted Wealth

Sekali-kali belajar ranahnya bisnis gimana jadinya tuh?

Syukurnya memang sehari-hari di SMA IESS itu seperti pengulangan materi, ditambah lagi ranah instagram dikeliling orang-orang yang terjun di dunia bisnis. Termasuk teman-teman juga beberapa yang suka banget distalkingin bisnisnya.

Jadi, pemahaman dunia bisnis pelan-pelan masuk ke dalam hati dan pikiran. Setelah saya membaca buku yang bertema bisnis kali ini, lumayanlah cepat banget selesainya saya ngebacanya.

Cover Belakang Unlimeted Wealth
Gambar 2. Cover Belakang Unlimeted Wealth

IDENTITAS

Judul Buku            : Unlimeted Wealth

Penulis                   : Bong Chandra

Penerbit                 : Elex Media Komputindo

Jumlah Halaman   : 184

Tahun Terbit          : Cetakan ke-18 Mei 2015

ISBN                       : 978-602-02-4371-9

Kategori                 : Motivasi

Pada pembahasan awal, sebenarnya saya amat tidak setuju dengan kalimat b*d*h di mana rasanya di dunia pendidikan anti sekali dengan kata tersebut. Yah, namanya juga dunia bisnis. Perlahan saya berusaha memahami pembahasannya sampai sebuah titik bahwa buku ini sebenarnya nyaman dibaca, mudah dipahami dan emang benar kalau buku ini habis dibaca dalam 10 menit setiap babnya.

Ada sebuah kalimat yang kalau diterapkan benar-benar diterapkan benar-benar manjur untuk dilakukan ketika dipahami dengan keyakinan. “Orang-orang milyader itu suka mengambil peluang dan kesempatan secepat mungkin.” Nah, kalimat itulah yang membuat saya tadi mager banget untuk memulai hari auto semangatan dong. Enggak jadi rebahan, walaupun sebenarnya belum ada kata ‘rebahan’ dalam hidup saya. 

Teknik penyajian buku ini menarik pada setiap babnya, ketika disajikan ilustrasi. Setidaknya membuat kita bisa mengambil jeda dari hal-hal yang telah disampaikan dan bagi saya buku ini berisi lumayan daging. Sehingga cocok sekali untuk dimurojaah. Maksudnya dibaca ulang.

Daftar Isi

Day 1 Mata Uang Paling Berharga adalah Waktu

Day 2 Uang vs Peluang

Day 3 Kenapa Orang yang Idiot Kaya, Saya Tidak?

Day 4 Berubah Itu Berisiko, Namun Lebih Berisiko Jika Tidak Berubah

Day 5 Dilahirkan untuk Gagal

Day 6 Menjual Diri

Day 11 Bersahabat dengan Singa

Day 12 Menjadi Sapi Ungu

Day 13 Nitro Stream of Income

Day 14 Working In Business vs Working On Business

Day 15 Robin Hood In the 21th Century

Day 16 Lucky is Bullshit

Day 17 Success Story

-----

Sedikit Curcol

Fix, sekarang waktunya untuk ngebahas apa yang perlu dibahas. Kalau yang cepat-cepatan begini saya jadi teringat dengan ownernya Belikni yang sangat responsif. Ini nih yang paling disukai nih sebenarnya, segera mungkin mengambil tindakan untuk customer service dalam pengerjaan. Bahkan sudah saya buat kesal sekalipun dia juga ndak complain.

Oke, masalah complain nanti saja kalau ada kesempatan dibahas.

Ternyata tingkat responsif suatu bisnis itu sangat menentukan pelanggan bakalan repeat order atau enggak. Sampai-sampai saya mikirnya begini, kenapa ada orang yang rela beli jauh dibandingkan dekat dibandingkan tetangga sebelahnya. Yah, sebab itu salah satunya bagaimana si penjual melayani si pembeli.

Jadi, intinya kalau punya bisnis mah jangan sombong-sombong. Kalau dichat responsif atuh secepat mungkin.

Dulu, sebelum saya ketemu dengan ownernya Belikni yang terjun di dunia konveksi. Saya pernah juga berusaha untuk mengambil pesanan di konveksi lainnya. Kalau saya chat hari ini, dia bakalan jawabnya besok tuh. Jadi, perjalanannya lama banget hingga mentok tuh saya ndak bisa lanjut. So, kita berhenti sampai sini ya. Sebab waktu semakin berjalan juga kan, batas akhir dari program saya juga harus dijalankan. Walaupun pada akhirnya saya beralih ke konveksi lainnya.

Nah, satu lagi ada hal yang menarik untuk dibahas. BinusUniversity juga merupakan salah satu kampus yang sangat responsif dan tepat waktu banget. Kalau kita datang setengah jam kemudian dari acara yang ditentukan, ya sudah acaranya sudah selesai dong. Ini pula yang membuktikan bahwa kesempatan, peluang, dan waktu juga nggak bisa dipisahkan.

Gimana, asyik ya membahas buku kali ini yang bisa dihubungkan dengan hal mana-mana saja. Sengaja saya berikan ruangan garis untuk memisahkan konten utama dan konten curcolnya. Mending begini sih, gibahin produk dan pelayanan. Biar orang bisa pikir-pikir lagi untuk beli di sana ya. Siapa tahu yang tadinya sepi menjadi membludak setelah adanya pengalaman apa adanya dan tidak dilebih-lebihkan.

 

Review Buku Kisah-Kisah Sunnah

Cover depan kisah-kisah Sunnah
                              Gambar 1. Cover depan buku Kisah-Kisah Sunnah

Sesungguhnya kita pun memang harus sering-sering diingatkan pekara hidup ini. Namanya juga hidup, kalau bisa pun kita selalu diingatkan setiap hari. Itulah yang selalu saya tekankan dalam hidup,

Kadang melalui kajian secara daring yang bisa saya putar setiap hari, melihat konten yang baik-baik, mengeliliing diri saya dengan teman-teman baik, dan yang paling disukai adalah membaca buku.

Semoga suatu hari nanti saya bisa membangun Perpustakaan Islami benaran. Yah, sedikit-sedikit saja dulu koleksinya saya miliki. Nah, kali ini saya punya koleksinya dengan membeli buku yang menurut saya sukai secara cover dan judul dengan setengah harga normal.

Identitas Buku

Judul Buku           : Kisah-Kisah Sunnah

Penulis                   : Dr. Ahmad Umar Hasyim

Penerbit                : PT Qaf Media Kreatif

Jumlah Halaman   : 483

Tahun Terbit          : Cetakan I, Oktober 2021

ISBN                     : 978-623-6219-08-9

Kategori                : Kisah Islami

Review Pengalaman Membaca Pertama Kali Buku Tebal

Isi buku Kisah-Kisah Sunnah
Gambar 2. Isi buku Kisah-Kisah Sunnah

                Buku bersampul cokelat ini memiliki kualitas kertas yang ringan meskipun jumlah halaman yang banyak dan cukup menggemaskan ketika dibaca. Ini baru kali pertama saya memegang buku nonfiksi dan bukan novel yang memiliki ketebalan seperti itu.

                Guru saya pernah mengatakan bahwa para ulama dulu sudah menjadi hal yang biasa melahap kitab yang tebalnya enggak tanggung-tanggung. Sementara orang-orang masa kini lebih suka melahap inti sarinya saja. Sebab keheranan seperti itulah saya ingin mempraktikkan apa yang disampaikan beliau.

                Setelah membaca buku ini barulah saya menarik kesimpulan bahwa melahap buku yang jumlah halamannya enggak tanggung-tanggung justru bukanlah hal yang buruk. Sebab ilmu itu pun memang harus ditelaah secara sabar. Sehingga pemahamannya lebih mendalam serta lama.

                Hal yang paling saya ingat dari buku ini adalah sebuah kisah tentang kesabaran seseorang yang menerima takdir dari Allah Swt atas takdir kehilangan putranya.

                Suatu hari istri Thalha baru saja kehilangan putranya. Ketika Abu Thalha pulang, ia tidak langsung memberitahukan beliau. Justru ia melayaninya dengan sangat baik dan menyampaikan bahwa, “Jika seseorang telah meminjamkan sesuatu dan ia memintanya kembali, apakah kita harus memberikannya?”

“Tentu,” jawab Abu Thalha, tetapi ia tidak mengetahui maksud dari istrinya. Setelah dilayani dengan baik, keesokan harinya barulah diperjelas kembali bahwa anaknya telah tiada. Abu Thalha pun bersedih sebab ia sangat menyayangi putranya. Kemudian ia mengadukan hal tersebut kepada baginda Nabi Muhammad Saw. Ia pun mendapatkan doa terbaik dan beberapa tahun kemudian keluarga tersebut dikaruniai 9 anak yang merupakan penghapal Al-Quran semuanya.

Kebanyakan kisah-kisah lainnya adalah perjalanan bersama dengan Baginda tentang malaikat Jibril yang seringkali menyamar menjadi manusia dan belajar bersama yang lain sehingga mereka juga sama-sama belajar.

Keunggulan dan Kelemahan Buku

Bagi saya, buku ini termasuk ringan dibaca sebenarnya, meskipun pembahasannya disajikan kritis secara Ilmiah. Sehingga hal itulah yang membuat kisahnya terasa diulangi dua kali. Hal yang menjadi uniknya adalah tidak kentara bahwa tulisannya diulangi. Awalnya saya kira itu adalah salah ketikan, tetapi setelah ditelaah lebih lanjut penulisnya memang sengaja membahasnya dua kali di bab yang sama.

**** Kesimpulan

Cover belakang Kisah-Kisah Sunnah
Gambar 3. Cover belakang Kisah-Kisah Sunnah

Setelah membaca  buku ini saya sedang berpikir panjang bahwasannya menelaah buku tebal tidaklah menyedihkan. Malah asyik masuk ke dalam pikiran dan hati, yah walaupun bawaannya ingin marathon saja. Walaupun sebenarnya saya belum bisa move on dengan buku pertama kali yang saya baca dengan tema serupa dengan buku ini.

Ingatan itu rasanya kuat sekali dalam benak saya, bahkan setiap detailnya. Seperti kisah kejujuran orang dalam menjaga kebun anggur. Ketika ditanya ia sama sekali tidak tahu rasanya seperti apa disebabkan amanahnya sebagai penjaga saja bukan pemakan anggur. Kemudian kisah seseorang yang dijodohkan dengan perempuan buta, tuli, dan bisu. Ternyata bukan secara fisiknya, tetapi buta dengan melihat kekurangan orang lain, tuli dengan pengomongan orang lain yang enggak penting, dan bisu terhadap apa-apa saja yang ia ketahui apalagi tidak ada hubungan sama sekali dengan kehidupannya. Masyaa Allah, kisah-kisah tersebut sungguh sangat menginspirasi sekali.

Kisah-kisah tersebut mungkin memang tidak memberitahu kita, ini kita harus berperilaku seperti ini ataupun contohlah perilaku tersebut. Namun kita tahu bahwa kisah tersebut memang ada baiknya kita teladani dalam hidup dan secara tidak langsung ujung-ujungnya juga mengajarkan kita berperilaku demikian.

Bagi teman-teman yang ingin membeli buku-buku dengan harga terjangkau seperti ini dengan tema Islami lainnya bisa kontak saya dan akan saya berikan akses yang biasa melayani hal seperti ini.

Baca Buku Sambil Menikmati NomnomDonuts

Kali ini membaca buku Kisah-Kisah Sunnah ditemani oleh donutnya Syita, yaitu Nomnom Donuts. Sensasi dingin dan lembut saling berkolaborasi di lidah dengan taburan gula dingin.