Perjalanan Rising Stars KBM App

Perjalanan Rising Stars KBM App
Gambar 1. Perjalanan Rising Stars KBM App

 Orang-orang tuh kalau main di KBM App auto jadi milyader. Sementara saya sudah lama mendekam di sana, belum kunjung juga menjadi Milyader. Padahal momennya enggak tinggal. Bahkan belajar dari Bintang setiap Minggunya juga enggak pernah tinggal. Sedih? Enggak juga sih, cuma ya pasrah aja sama keadaan dan enggak ada ngilernya sama pencapaian orang lain. Ini parah sebenarnya. 

Aelah, hidup mah kagak asyik kalau selalu berada di zona nyaman doang. Kali ini saya ingin berbagi tentang kilas perjalanan yang katanya Rising Stars loh bukannya yang sudah Stars. Yah, kita mah sudah tidak asing lagi dengan istilah Stars yang berpenghasilan mencapai 5 juta rupiah. Wuaw, lumayan ngiler sekali bestie. Harusnya bagi saya mah gitu, tapi emang dasarnya enggak peduli sama duit mah yahsudah. 

Semangat Nulis yang Kembang Kempis

Nulis saja, riset pun tidak. Ini nih yang menjadi masalah sebenarnya. Saya dulu sempat vakum di dunia tulis menulis artikel itu karena nulis novel di KBM App. Padahal kalau mau dipost di sini juga enggak apa sih. Hanya saja, bagi saya tuh ranahnya saja yang berbeda. 
Ternyata, sekali lagi. Kalau di KBM App tidak bisa hanya bermodal tulis doang. Kudu wajib promo. Kalau penghasilan meledak. Kudu ada strateginya. Yah, nanti di lain waktu kita belajar Strategi menulis di KBM App hingga berpenghasilan milyader seperti Mbak Bung BTP, Mbak Majarani, dan yang lain. Jadi, harus dibatasin dulu nih kalau di part ini asli. Semangat nulis itu kembang kempis banget. Nulisnya kagak, ngendepnya iya. Kayak orang hidup segan, mati nggak mau. 
Jadi, pas momen-momen itu saya masih berusaha untuk maksain diri loh dengan membaca komentar lainnya. Nimbrung di grup kepenulisan. Sampai-sampai ini urat malunya kayak udah ngilang gitu aja. Komentar dengan terang-terangan di grup yang ada CEO KBM Appnya cuma bilang, asli semangat nulis udah kembang kempis banget. Bahkan berniat untuk, apa pensiun aja ya dari dunia novelis? Entahlah, saya juga enggak tahu bagian keterpurukan mana yang membuat saya tuh berpikiran seperti itu pada waktu itu. Ngalir saja gitu, lihat-lihat dunia bekerja. Saking tidak inginnya nulis novel. Saya malah menghabiskan waktu dengan menulis artikel doang sampai capek. Capeknya enggak. Eh, malah ketagihan terus-terusan menulis artikel yang enggak ada capeknya. Ada aja yang mau dibahas, ada aja yang buat penasaran.

Pertama Kali Nyobain Tupos di Tiktok, tapi Insight Masih Rendah

Hal yang fatal tapi modenya enggak tahu diri itu ya ini. Entah kenapa kalau promosi itu bakalan percaya diri nih pasti bakalan banyak peningkatan datang. Sudah gitu, proses pembuatan promosi di tiktok juga enggak sebentar gitu loh. Saya terjebak di promosinya doang dan berharap besar dengan seringnya promosi hanya di dua akun doang. Apalagi setelah mengagumi postingan sendiri yang kelihatannya cakep. Eh, nggak tahunya malah zonk. Jadi, sekali lagi promosi itu nggak harus tentang meningkatnya penjualan, tapi seberapa ingat mereka tentang diri kita. 

Tukaran Unlock : Mejeng di Ranah Today Best Seller sebulan dua kali

Dulu pertama kali unlock itu hanya lima bab doang. Ternyata ada teman yang minta tukaran sampai dua puluh bab. Nah, awalnya yang saya masih belum bisa nulis, bisa-bisanya tergerak buat menulis. Kok malah seru ya. Ternyata begini ya caranya mengikuti perjalanan kisah sampai akhir novelnya. Sejak saat itu saya mulai untuk menulis lagi. Nggak berharap sih buat mejeng di rak best seller soalnya belum pernah juga kan. 

Iseng lihat status sesama penulis KBM App. Eh, karya saya masuk nih dalam kategori rising Stars. Wuah, ternyata itu merupakan suatu pencapaian yang membanggakan ya ternyata. Sekarang ini saya tahu konsepnya. Kalau ada yang unlock sampai 15 bab berarti sudah pastilah ya masuk TBS. 

Jadi, sebenarnya intinya di sini tuh masih perjalanan menuju Stars dan mungkin artikel ini bakalan diperbaruhi lagi. FYI, saat saya menuliskan ini penghasilan saya masih seratus ribuan gitu.

Gimana, pengalaman kamu dalam menggapai Stars di KBM App? Yuks diskusi di kolom komentar. 

Review Film Yakin Nikah : Tutorial Pusing Memilih Pasangan Hidup

Review Film Yakin Nikah : Tutorial Pusing Memilih Pasangan Hidup
Gambar 1. Poster Yakin Nikah
Lihat posternya sih biasa aja bagi saya. Mentang-mentang usia udah cukup matang dan harusnya menuju jenjang itu. Eh, si adik langsung pesankan tiket film. Sebenarnya enggak apa-apa sih, cuma kok kayaknya kebanyakan konten yang serupa rasanya adudu. 
Mari kita bedah perjalanan menonton film kali ini di XXI. 
Setelah sekian lama, akhirnya kami dapat juga tiket murah di bioskop dekat rumah, yaitu Suzuya Marelan Plaza. Biasanya juga jauh banget malahan di tengah kota dan pulang mesti tengah malam. 

Cast of Film Yakin Nikah

  • Enzy Storia sebagai Niken.
  • Maxime Bouttier sebagai Arya.
  • ⁠Jourdy Pranata sebagai Gerry.
  • ⁠Tora Sudiro sebagai Ayah Hendar.
  • ⁠Ersa Mayori sebagai Ibu Ratna.
  • ⁠⁠Amanda Rigby sebagai Anggi.
  • ⁠Agnes Naomi sebagai Pritta.
  • Lukman Sardi sebagai Bembi.

Sinopsis Lengkap

Pengenalan cast kali ini cukup menarik sekali. Mereka berani menampilkan siapa saja yang terlibat dengan rangkaian cerita yang ujung-ujungnya tertulis di dalam merek, nama jalan, rambu-rambu, dan lain-lain. Awalnya saya kira ini tuh sebuah iklan loh, ternyata bukan. Apalagi pas pertama kali ada orang yang bercermin dengan bedak bermerek Maxime Bouttier. Serius, itu enggak kentara bagi saya kalau mereka sedang mengenalkan castnya, 

Cerita dimulai ketika si Niken nggak jadi pergi karena kekasihnya sibuk banget. Padahal udah bela-belain pulang cepat. Eh, malahan dianya berusaha untuk memahami. Belum apa-apa sudah dikasih konflik di awal. Niken yang baru aja pulang kerja ketemu sama teman dan adiknya si Anggi. Temannya nyibirin si Niken kalau dia itu kalah banget sama adiknya yang karirnya melesat gitu. Namun karena si adiknya khawatir jadi bahan cibiran, dia beralasan untuk pergi ke toilet. 

Malamnya, si Niken pergi dengan adiknya ke sebuah restoran mewah untuk bertemu pacarnya si adiknya. Sampai di sana si Angginya bilang, "Maaf ya aku bawa kakakku." Nah, ternyata di malam itu adiknya itu dilamar sama pacarnya. Si Niken ini menyaksikan sendiri gimana keuwuan mereka dalam momen lamaran. Katanya sih setelah pacarnya si Anggi selesai S2, mereka nikah. Nah, setelah dari sinilah scene masalah berikutnya muncul di mana orang tuanya Niken tanya gimana kapan nikah padahal udah tiga tahun pacaran loh. Si Niken malah bilang, "Akhir tahun ini." Padahal dia itu belum bilang sama kekasihnya. 

Kekasihnya ini sih Arya (Maxime Bouttier) tipekal kulkas dua pintu, sibuk kerja, dan enggak peka banget. Si Niken ngajakin dia buat jogging dan ternyata kode-kodein gitu. "Adikku baru dilamar nih sama pacarnya atau lihat deh anaknya lucu-lucu banget kan?" Eh si Arya malah sudut pandangan yang beda, dia malah nunjukkin kalau orang tuanya anak-anak malah sibuk main handphone. Si Anggi mah kesal, dia malah lari sambil bilang biar nanti bisa kurusan sewaktu pakai Wedding dress. Padahal dia mah udah kurus ya. 

Scene berikutnya si Anggi dapat sebuah pesan kalau guru SMAnya ada yang meninggal dunia. Dia memutuskan untuk melayat dan di situlah ia bertemu kembali dengan si Gerry, mantan pacarnya dia yang dulu. Teman-teman SMAnya malahan menyangka kalau mereka itu udah nikah. Padahal itulah kali pertama mereka bertemu setelah sekian lama ada lah sekitar tujuh tahunan. Apalagi setelah tahu kalau kantor mereka itu ternyata bersebelahan. Mulai deh si Gerry memulai hubungan kembali dengan melakukan segala cara gimana caranya selalu ketemu sama Niken. Seperti pulang barenglah, sampe makan siang juga bareng. Sampai suatu ketika Gerry ngajakin ke museum dan di sana ia ngajakin Niken nikah. Dia bilang, selama ini dia itu menghilang karena sedang ada masalah berat. Yah, Niken belum bisa jawab pertanyaan itu saat itu jugalah. 

Niken pikir dia nggak bakalan ketemu sama kekasihnya karena sudah bilang sibuk banget. Eh, enggak tahu-tahunya malah datang ke kantornya ngajak makan di sebuah restoran mewah. Ternyata si Arya ngajakin nikah juga karena dia baru paham kode-kode yang Niken kasih ke dia sewaktu jogging. Itu pun katanya karena dikasih tahu bosnya. 

Jadi, gimana, Niken pilih Arya yang tipekal kaya, tapi nggak punya waktu atau si Gerry yang sikapnya hangat selalu punya waktu, tapi sederhana? 

Hal yang Menarik di Film Yakin Nikah

Walaupun bagi saya terbilang biasa, seenggaknya ada hal menarik yang bisa diulik. 

1. Karakter Ayahnya Niken

Berbeda dengan kisah yang lainnya di mana karakter ibu selalu memberikan makna dominan. Kisah ini jutsru menyoroti karakter sang ayah yang tampaknya sempurna di mata Niken. Sampai-sampai nih, si Niken bilang sama sahabatnya dia itu mau memilih yang terbaik untuk masa depannya dan kalau bisa yang modenya seperti ayahnya gitu. Bisa diajak bertukar pikiran, dermawan, penyabar, dan paling penting dia itu sebagai tour guidenya kehidupan si Niken. Jadi, enggak ngejudge gitu loh seperti ayah pada umumnya. Kamu harus ini dan itu. Nah, ujung-ujungnya segala keputusan itu diserahkan kepada Nikennya sendiri. Kata-kata mutiaranya begini.
Nggak ada yang sempurna di dunia ini. Sate aja ada yang mateng dan gosong, toh masih bisa dinikmati dengan nikmat. Begitupula menyatukan dua kepala itu memang enggak muda, apalagi menyatukan keluarga. 
Persiapan pernikahan itu memang nggak sebentar, makanya itu kudu sabar. 

2. Keterlibatan Kedua Orang Tua Niken dalam Menyeleksi Calon Mantu

Nah, yang lucunya itu di bagian ini sih. Lucunya natural banget, enggak yang dibuat-buat gitu. Apalagi ketika ayahnya Niken ketemu si Arya dan pura-pura keram sewaktu jogging. Itu lucunya enggak kepalang tanggung. Si Arya justru memperlakukan ayahnya Niken dengan bar-bar saking paniknya. Ini mau di kemanain ya. Sementara kalau si Gerry sih menghadapinya dengan sabar gitu loh ke ayahnya Niken. Nah, gara-gara ini membuat saya dan adik jadi semakin pusing mikirnya? Nonton bertujuan buat happy dan rileks. Auto pusing, pilih siapa ya. Soalnya keduanya punya plus dan minusnya. 

3. Plot Twist yang Membagongkan

Salah satu film yang banyak plot Twistnya itu ya film ini. Walaupun masih masuk akal juga. Saking banyaknya Plot Twist jadi ngebuat saya kesal banget ngelihatnya. Kayak contohnya gini, udah dibuat nyaman sama kubunya si Gerry. Eh, tiba-tiba si Arya juga dibuat nyaman. Kemudian dibuat kesal dengan karakternya Gerry. Eh, gitu juga ke Arya. Asli roller coasternya soalnya bikin kesel film ini jago banget deh. Cuma yang nggak dapat feel sedih dan kesalnya dari sudut pandang karakter utama aja. Sayang banget kan. 

4. Akhir Kisah yang Sweet Ending

Kalau soal penutupan kisah secara bijaksana. Saya baru setuju nih sama film ini. Sekali lagi, dalam hidup ini memang enggak ada kepastian. Orang yang sudah dilamar saja, bisa saja nggak jadi. Begitulah yang sebenarnya dirasakan oleh Niken. Dia itu bolak-balik dilamar loh. Awalnya si Gerry yang mau ngelamar. Eh, enggak jadi karena Gerry ada masalah. Terus gitu lagi dilamar Arya, dilamar Gerry lagi. Gitu aja seterusnya. Jujur salah, enggak jujur juga salah. Serba salah tah.
Momen adik saya berfoto dengan poster Yakin Nikah
Gambar 2. Berfoto dengan poster Yakin Nikah

Bedah Karakter Dua Pilihan (Choose The One, Kalau Saya Jadi Niken)

Sebenarnya di part ini yang paling ditunggu-tunggu sih Sist. Saya juga percaya bahwa setiap orang memang enggak ada yang sempurna. Dalam hidup ini ada hal yang paling membagongkan dalam hidup. Cinta itu enggak harus memiliki. Kalau bagi saya sih, kalau bisa dimiliki, dimilikilah. Soalnya ribet amat melalui drama A-Z. Terus kalau di saya sih memang paling nggak suka yang namanya pilihan. Modenya auto tujuan aja gitu, jadi biar langsung ketemu jalannya. Oke, daripada banyak cincong lanjut kita bedah ya. 

Arya, si Kulkas Dua Pintu 

Kalau kalian mikirnya si Arya, bayangin aja si Maxime itu gimana. Segi fisik amanlah, segi finansial apalagi. Seleranya tinggi banget, tapi sesuai dengan finansial juga enggak apa-apa sih. Hobinya adalah kerja-kerja dan kerja. Tenang, dia nggak bakalan selingkuh sama orang kok. Selingkuhannya adalah kerjaan. Si Arya ini paling jago dalam urusan memperlakukan orang tua dengan begitu ramah dan enggak tanggung-tanggung effortnya. Terus, dia bakalan kelarin kerjaannya dulu dibandingkan urusan pribadinya. Fix, saya bakalan pilih dia. Soalnya dia nggak bakalan tebar pesona sama perempuan lain. Cuma. Eh, cuma. Sebagai perempuan, kayaknya saya tuh kesepian. Dia itu pasti bakalan jago ngasih nafkah materi, tapi nafkah batinnya isteri gimana? Pikirin sendirilah. Terus yang paling menikamnya, walaupun dia sibuk banget. Bisa-bisanya tahu segalanya dengan cepat. Kontrol emosionalnya meledak kalau urusan pekerjaannya diganggu. Walaupun enggak sampai temperamental. Kata-katanya itu loh nyakitin banget. Kalau jadi isterinya. Hal yang harus disiapin adalah stok sabarnya. 

Gerry, Sehangat Mentari

Saya enggak munafik ya. Walaupun demen se demennya kulkas dua pintu. Bakalan luluh juga sama si sehangat Mentari, yaitu Gerry. Gerry itu paling jago membuat kita sebagai perempuan layaknya Ratu satu-satunya di muka Bumi. Gerry memang orang yang sederhana, tapi modenya bucin nggak ketulungan. Si paling jago buat hati orang yang dicintainya bahagia poll. Udah gitu modenya plek ketiplek seperti ayahnya si Niken. Nah, kurang apalagi kan? Hanya saja, soal menyelesaikan masalah. Gerry yang gawatan. Bisanya dia kabur ke naik gunung dan enggak menjelaskan apa permasalahannya. Si tipenya gerry itu alih-alih bagi dia menghilangkan masalah. Justru memperbesar masalah di tempat lain. Kayaknya ini tipekal yang paling nyebelin banget deh. Soal kerjaan lagi, dia malahan mendahulukan kepentingan pribadinya untuk orang yang dicintainya, sampai-sampai kerjaannya itu kagak kelar sist. Sekali lagi, kagak kelar. Kalau jadi isterinya yang kudu dipersiapkan adalah selalu berpikiran positif dan mandiri dalam menyelesaikan masalah. Soalnya di ranah yang genting, di Gerry seringnya ngilang tanpa kabar.

Kesimpulan

Setiap orang yang pasti punya kelebihan dan kekurangan. Tergantung kitanya, tahan apa enggak dengan si dia. Kalau carinya yang sempurna. Hal yang ada malah nggak nikah-nikah jadinya. Kalau saya sih, memang tipekalnya yang penting saya mau dan dianya juga mau. Terus yang nggak KDRT ajalah. Itu udah mantap banget. Kalau bisa agamanya bagus, itu lebih mantap lagi. Penasaran dengan kisah selengkapnya, yuks nonton di Bioskop kesayangan.

HYB

Kali ini kita mau ngobrolin yang masih relevan dengan pemerannya, yaitu ayahnya Niken. Kan dia itu hobinya ngelawak. Kalau di film Kang Solah itu feelnya dapat banget. Nah, di film ini malahan kayaknya jangkrik. Terkesan dipaksakan ngelawak jadinya. Soalnya teman mainnya pada serius semua. 

Informasi Film

Genre : Romance
Rating Usia : 13+
Durasi : 108 menit
Tanggal tayang : 9 Oktober 2025

Mengenal Trillion Dollar Coach : Revolusi Kepimpinan Ala Bill Campbell

Mengenal Trilion Dollar Coach : Revolusi Kepimpinan Ala Bill Campbell
Cover Depan Buku Trilion Dollar Coach


 Punya buku ini tuh setahun yang lalu. Tepatnya di tahun 2024. Sewaktu aktif-aktifnya menjadi Bookstagram. Semenjak itu kalau mau punya buku tuh, mikir-mikir lagi. Sudah dibaca atau belum ya bukunya? Jangan sampai numpuk. Eh, enggak kunjung dibaca. Total dua hari saya menyelesaikan buku ini kebetulan lagi masa-masa menunggu ayahanda yang tengah di ranap di RS Sinar Husni. 

Review buku kali ini masih sekitar tentang Biografi tokoh terkenal dan diakui oleh dunia, yaitu Bill Campbell. Katanya sih, banyak orang yang telah mengenalnya. Eh, malahan saya belum mengenalnya sama sekali. Yuks kita mengenal lebih lanjut.

Cover Belakang Trilion Dollar Coach : Revolusi Kepimpinan Ala Bill Campbell
Gambar 2. Cover Belakang Trilion Dollar Coach 

Identitas Buku

Judul Buku           : Trillion Dollar Coach : Revolusi Kepemimpinan ala Bil Campbella

Penulis                 : Eric Schmidt, Jonathan Rosenberg, dan Alan Eagle

Penerjemah         : Reni Indardini

Tahun Terbit        : Cetakan Pertama, Januari 2020

Penerbit               : Bentang Pustaka

Jumlah Halaman : 267

Sinopsis

Bill Campbell sendiri sebenarnya tidak ingin membuat biografi tentang kisah kehidupannya. Pada pembahasan buku ini dipaparkan bagaimana pula Bill menjadi sosok pelatih orang terkaya di dunia, yaitu Steve Jobs. Si pendiri Apple hingga kini produknya menjadi produk paling bergengsi. 

Awalnya sebelum menjadi pelatih di bidang bisnis. Bill Campbell adalah pelatih pesepak bola dan yap bagaimana si pelatih ini harus membuat siapa yang dilatihnya penuh dengan motivasi supaya berhasil. Walaupun enggak bisa dipungkiri bahwasannya pasti adanya kekalahan. Adanya kemenangan itu membuat orang lain menjadi percaya. Buku ini menceritakan sudut pandang orang-orang yang berkaitan dengan beliau. Sama seperti review buku sebelumnya tentang Dahlan Iskan. Bedanya, sudut pandangnya lebih banyak. 

Bagian Isi Trilion Dollar Coach : Revolusi Kepimpinan Ala Bill Campbell
Gambar 3. Bagian Isi Trilion Dollar Coach 

Produk adalah Jantungnya Perusahaan

Saya percaya bahwa produk memanglah jantungnya perusahaan. Kalau produknya bagus, itu berarti yang lain tinggal gampang. Apalagi si Apple ini bakalan terus menjadi incaran orang-orang yang bergengsi. Walaupun harganya terbilang lumayan mahal, tapi ada saja yang beli. 

Meraih Kemenangan dengan Cara yang Jujur

Salah satu motivasi yang membuat saya semakin semangat membaca buku ini adalah prinsipnya Bill untuk menang dengan cara yang benar. Seperti halnya tertuang dalam halaman 171. 

Berjuanglah untuk menang, tetapi menanglah dengan cara yang benar, yaitu disertai kesungguhan. Kerja sama tim dan integritas. 

Menanyakan Hal yang Tak Penting Sebelum Rapat

Kebanyakan sebuah kepimpinan hanya membahas hal-hal yang berkaitan dengan projek berjalan. Namun Bill sendiri membuat sebuah gaya kepemimpinan yang berbeda. Seperti halnya menanyakan kabar bahkan bagaimana dengan suasana hari ini. Tampak sepele memang, tetapi itu kadangkala bermakna. Ia peduli dengan yang lain. Sehingga terkadang sesuatu yang bermakna itu adalah menanyakan hal yang tak penting dibandingkan isi rapatnya itu sendiri. Walaupun di dalam rapat, ia sudah memiliki daftar apa saja yang bakalan dibahas di dalam rapatnya. 

Para Anggota yang Mendahulukan Perusahaan dibandingkan Kepentingan Pribadi

Kita tahu bahwa tipe-tipe orang seperti ini adalah tipe yang sangat royal bagi perusahaan. Bersebab Bill selalu membawa bagian kehidupan pribadi dalam urusan rapatnya. Membuat mereka merasa lebih baik untuk mendahulukan rapat. Toh, dalam rapat sendiri akan menemukan sebuah solusi dari kepentingan pribadinya yang tertunda.

Jika Terpaksa Memberhentikan Setidaknya Mengapresiasi Hasil Pekerjaan Selama Ini

Cara ini merupakan cara yang paling mendalam sebenarnya. Bill seperti sosok yang penuh cinta dan mampu menghargai siapapun yang bekerja sama dengannya. Bahkan jika terpaksa memberhentikan orang lain sekalipun. 

Berani Menunjukkan Rasa Cintanya di Depan Orang Lain

Bill ketika ia memiliki seseorang paling spesial di hatinya. Ia pun tak segan untuk menunjukkan sikap pedulinya kepada orang yang ia cintai. Hingga orang lain pun menyadari bahwa ialah sosok orang yang dicintai oleh Bill. Contohnya saja isterinya. 

Suka Berbagi, Tanpa Mengharap Imbalan

Bill memang orang kaya. Itulah mengapa ia memastikan semuanya mendapatkan jatah gratis untuk karyawannya. Apalagi dalam perjalanan bisnis. Semuanya sama rata mendapatkan bagian dalam jumlah serupa. Apalagi Bill yang tidak suka ketika diberikan imbalan di saat dia sudah memberikan sumbangsihnya dalam memberikan pelatihan. Walaupun begitu, saham yang ia miliki selama ini dirasa cukup. 

Bagaimana gaya penulisan di dalam buku ini?

Meskipun buku ini merupakan buku terjemahan. Cara penulis bertutur membuat tidak bosan. Sebab ada jeda kata-kata yang perlu kita ingat tentang Bill. Masih banyak lagi hal-hal yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan Bill. Tertarik untuk baca? Bisa pinjam sama saya atau segera dapatkan di penerbit bentang Pustaka. 

Cara Custom Tumbnail di Blogspot Supaya Tampilan Semakin Ciamik

Cara Custom Tumbnail di Blogspot Supaya Tampilan Semakin Ciamik
Gambar 1. Cover Custom Tumbnail Blogspot

Asyik-asyik cerita sana-sini ngebuat artikel. Eh, harus dihadapkan bahwa gambar di artikel bakalan muncul secara otomatis saat pengunggahan pertama. Malah unggahan pertama itu rasanya enggak menarik. Padahal salah satu yang menarik perhatian orang adalah gambar ya.

Biasanya sih saya abai banget dengan persoalan ini, makanya tuh ketika di postingan awal. Unggahan gambar diusahakan secakep mungkin. Namun ternyata, hari itu pun terjadi. Gara-gara menulis artikel Anugerah Pewarta Astra. Mau nggak mau saya enggak bisa membuat unggahan pertama sebagai tumbnail. Alhasil saya minta bantuan Chat GPT buat tanya-tanya itu. Ternyata enggak ngerti juga, hingga akhirnya saya menemukan tutorialnya di Youtube. Itu pun pakai bahasa luar negeri. Mau nggak mau kan, harus paham. Setelah diaplikasikan. Alhamdulillah, hasilnya berhasil diaplikasikan di blog saya. Yeay ... mantap. 

Tutorial Custom Tumbnail di Blogspot

  • Upload gambar di paling atas tampilan menulis yang akan dijadikan sebagai tumbnail artikel kita.
  • Kemudian, klik kanan dan salin alamat gambarnya. 
  • Setelah dapat kode alamatnya. Masukkan urlnya ke dalam kode berikut sebelum ditanamkan ke dalam mode HTML. <img src="Ganti dengan Url artikel blog" style="display:none;">
  • Kemudian ganti ke dalam versi 'Tampilan HTML'.
  • Letakkan kode yang sudah kita masukkan Urlnya ke bagian paling atas di tampilan HTML
  • Setelah itu ubah kembali ke versi 'Tampilan menulis' 
  • Hapus gambarnya, kita nggak perlu khawatir kodenya bakalan hilang.
  • Kemudian perbaruhi. Setelah itu jangan lupa cek kembali, apakah tumbnail sudah berubah sesuai dengan apa yang kita mau. 

HYB

Sebenarnya tuh kalau di tutorial aslinya yang berjudul Cara Custom Tumbnail. Ia malahan merujuk ke format HTML dibandingkan hanya versi HTMLnya. Sudah saya ikutin, ternyata tampilannya menjadi berantakan. Nah, makanya saya coba di tampilan 'versi HTML'. Alhamdulillah cakep banget. 
Artikel ini saya buat dengan tujuan supaya ingat kembali dengan trik dan tips alih-alih asyik nanya mulu sama sumber yang lainnya.  Gimana, ingin berdiskusi, silakan menjejak di kolom komentar ya.

Menyusuri Warisan Budaya Indonesia Membatik Bantengan dari Jawa Timur


Warisan budaya Indonesia salah satunya adalah batik. Sejak tahun Sebuah corak yang memiliki cerita sendiri di balik lukasin yang terjejak. Beberapa bulan yang lalu saya sempat belajar bagaimana membuatnya dari awal hingga bisa digunakan. Meskipun perjalanannya jauh, tak membuat saya henti semangat untuk mengikutinya. Sebuah kisah termahal yang sempat saya bagikan dalam jejak pengalaman membuat batik. 


Belajar membatik pertama kali dengan JShibori Binjai awal tahun 2025
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi
Gambar 1. Belajar membatik pertama kali dengan JShibori Binjai awal tahun 2025

Beberapa komentar berdatangan. Sayang, minat pembuatan batik tulis ternyata sedikit sekali yang menekuni. Bahkan teman saya belajar salah satunya usia yang sudah berusia lanjut. Begitupula dengan komentar teman saya yang merupakan ibu rumah tangga. Katanya, ibu mertuanya dulu suka membuat batik. Setelah ditelisik kembali, ternyata peminatnya memang sedikit. 


Menurut Asosiasi Perajin & Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) melaporkan bahwa usaha perajin batik di 10 sentra produksi nasional turun 4.171 usaha di tahun 2020 menjadi 2.503 usaha di 2024. Sementara di Ciwaringin juga disebutkan bahwa regenerasi menjadi tantangan dikarenakan usia mayoritas pengrajin 40-60 tahun. Sementara anak muda lebih tertarik ke pekerjaan lain. 


Tak bisa dipungkiri lagi bahwa di kehidupan yang serba cepat dan mahal membuat anak muda mencari pekerjaan lain yang dirasa lebih mudah didapatkan dan lebih menguntungkan. Padahal di batik sendiri saya menemukan sesuatu yang berbeda. Bukan hasilnya yang mahal, tapi cerita di balik proses pembuatannya. Saya bangga bisa mempelajarinya dan bangga pula dengan warisan budaya Indonesia kali ini. 


Kami sempat bercerita, bahwa di setiap daerah memiliki batik khasnya tersendiri. Sayang, saya baru tahu ini sekarang. Ternyata sungguh sangat menarik dan saya pun mencari-cari sebuah kisah perjalanan yang bisa dijadikan sebagai inspirasi dalam dunia perbatikan. 


Berkenalan dengan Anjani Sekar Arum, Pengusaha Muda Bantengan 

Namanya Anjani Sekar Arum, seorang pengusaha muda dari Batu, Jawa Timur yang terkenal di dunia perbatikan karena menghidupkan motif Batik Bantengan. Sebuah motif batik yang terinspirasi dari kesenian Bantengan. Kita tahu bahwa kesenian itu tentang adegan kesurupan dan kisah magis di dalamnya. Lantas bagaimana inovasi Anjani dalam menuangkan inspirasinya di batik Bantengan?

Sebuah motif Bentengan yang dituangkan ke dalam batik
Gambar 2. Sebuah motif Bantengan yang dituangkan ke dalam batik

Wuaw, kita akan melihat betapa ilustrasinya sangat menarik. Biasanya kita akan selalu melihat corak batik tumbuhan biasa. Kali ini Anjani benar-benar mengabadikannya dalam sebuah batik yang bisa digunakan untuk identitas nasional. 

Latar Belakang Keluarga Anjani Sekar Arum 


Tampilan dari Kesenian Bentegan yang ada di Jawa Timur
Gambar 3. Tampilan dari Kesenian Bentegan yang ada di Jawa Timur

Kita akan selalu melihat apabila seseorang memiliki usaha tertentu. Apalagi tradisi, biasanya diturunkan turun temurun melalui keluarga. Namun berbeda dengan Anjani, ayahnya yang bernama Agus Trubun, merupakan pendiri komunitas budaya Bentengan Nuswantara dan ibunya seorang penari. Neneknya adalah penari, pamannya seorang pelukis, dan buyutnya merupakan pembatik ahli. Walaupun warisan batik keluarganya tidak diwariskan secara langsung kepadanya. Hal itu membuatnya lekat dengan kehidupan bernuansa seni. 

Perjalanan Anjani Menghidupkan Batik Bantengan

Semua itu berawal ketika Anjani menempuh pendidikan di Studi Seni dan Desain di Universitas Negeri Malang. Ia secara konsisten selalu memasukkan elemen Bantengan ke dalam karya akademisnya. Hingga pada dosen di sana memberikannya sebuah julukan “Anjani Bantengan” karena ia begitu mendedikasikannya dalam menampilkan bentuk seni budaya ini. Ia begitu yakin bahwa seni tersebut adalah warisan berharga yang perlu dilindungi dan dirayakan. 

Momen Anjani sedang mencanting Batik Bentengan dengan malam
Gambar 4. Momen Anjani sedang mencanting Batik Bantengan dengan malam

Perjalanannya dalam menciptakan batik Bantengan tidak terlepas dari yang namanya tantangan. Ia memulai membatik pada tahun 2010. Meskipun memiliki pemahaman mendalam tentang bentuk seni Bantengan. Ia belum memiliki pelatihan formal dalam pembuatan batik itu sendiri. Bermodal semangat juang yang gigih ia pun memulai perjalanannya belajar, yaitu bepergian ke Yogyakarta dan Solo, merupakan dua kota yang terkenal akan tradisi batiknya dengan bertujuan untuk menguasai teknik pewarnaan batik. Kunci dari keindahan batik itu sendiri adalah bagaimana kita bisa menghidupkan warna setelah proses mencanting selesai dibuat. 


Setelah lulus kuliah. Ia berkomitmen untuk meneruskannya di kemudian hari. Hingga pada tahun 2014, ia mendirikan studio dan galeri batik sendiri bernama Sanggar Batik Tulis Andhaka di Baru. Sebuah langkah awal jejak perjalanannya dalam di dunia bisnis yang melibatkan tradisi budaya. 


Pada tahun yang sama awal Agustus, ia mencapai tonggak perubahan penting dalam hidupnya dengan berinisiatif menggelar pameran tunggal pertama di Galeri Raos, Batu. Pameran tersebut terbilang sukses besar. Karya-karya batiknya mendapatkan pujian kritis dan ludes terjual dalam waktu cepat. Tentunya keberhasilan ini menarik perhatian Dewanti Rumpoko yang merupakan istri Walikota Batu saat itu, Eddy Rumpoko. Dorongan pengakuan yang signifikan membuat Anjani terdorong untuk lebih mengembangkan dan mempromosikan Batik Bandengan. Sejak saat itu dua bulan setelah pamerian ia diperintahkan walikota untuk pameran ke luar negeri di Praha (Republik Ceko). Kemudian berlanjut hingga ke Taiwan bahkan India


Mengembangkan Batik Bantengan dengan Pelatihan ke Anak Muda

Pada tahun 2015, ia bertemu dengan Aliya yang berumur 9 tahun yang kebetulan juga tertarik dalam mempelajari batik. “Saya lebih memilih anak-anak, karena ide mereka lebih kaya dan ekspresif. Selain itu, anak-anak juga termasuk golongan yang santai dalam mengerjakan dan menjual batik. Mereka tidak membutuhkan hasil yang cepat. Berbeda dengan ibu-ibu. Selain itu, mengapa anak dengan ekonomi lemah? Karena saya memiliki cita-cita untuk meratakan kesejahteraan masyarakat Kota Batu,” ucap Anjani pada wawancara dengan wartawan Anastasia tahun 2018.

Pemenang Satu Indonesia Awards 2017

Anjani mendapatkan penghargaan Satu Indonesia Awards 2017
Gambar 5. Anjani mendapatkan penghargaan Satu Indonesia Awards 2017

Pada tahun 2017, Anjani menjadi pemenang ajang Satu Indonesia Awards. Ia mendapatkan dana bantuan senilai Rp75 juta dari Astra. Setelah itu, ia mencoba untuk mengadvokasi pemerintah kota dalam mendukung usahanya melestarikan Batik Bandengan yang merupakan ciri khas kota Malang. Ia juga meluaskan sanggar dan geleri miliknya. Ia juga meminta kepada Walikota Batu untuk menyiapkan dan menyuplai peralatan membatik ke setiap sekolah SD hingga SMA di Kota Batu. Pelestariannya tidak hanya berhenti pada diri Anjani dan juga pengrajin Batik Bandengan. Ia juga menularkannya ke sekolah dengan memberikan pelatihan kepada guru-guru untuk diajarkan kembali ke anak-anak.


Pada tahun 2018, ia memiliki 36 pembatik cilik yang sudah tersebar di SD hingga SMA di kota batu. Para pembatik itulah nanti yang akan menjadi tutor di sekolah-sekolah. Saat itu, Anjani berhasil mendapatkan omset hingga Rp40 juta per bulan dengan produksi setiap bulannya mencapai 200 potong. Setiap anak biasanya menghasilkan 4-5 lembar per bulan, dengan pengerjaan maksimal 1 minggu. 

Proses pemberian warna pada Batik Bantengan
Gambar 6. Proses pemberian warna pada Batik Bantengan


Pada tahun yang sama ia mengambil keputusan penting untuk memindahkan studio dan galerinya ke Bumiaji desa asalnya Bantengan. Langkah ini bersifat simbolik yang menjadikan Bantengan pulang dalam bentuk seni yang dihormati. 


Kesimpulan

Anjani Sekar Arum memberikan sebuah contoh bahwa bisnis dan melestarikan budaya bukan hanya kepentingan pribadi, tetapi untuk kepentingan berdampak ke depannya daam melestarikan seni tradisional, memberdayakan generasi muda, dan mengangkat ekonomi lokal. Sukses tidak hanya dimulai dari perkotaan saja, tetapi juga dimulai dari tempat kita tinggal. #APAXKBN2025

Referensi

Pengalaman Pribadi

Youtube SATU Indonesia

FB Semangat Astra Terpadu

https://kumparan.com/kumparannews/mengenal-anjani-sekar-arum-dan-usaha-pelestarian-batik-bantengan-1r4q4BgnIrm/2 diakses 4 Oktober 2025

https://www.visitlumajang.com/pesona-kesenian-bantengan-yang-dapat-ditemukan-di-kawasan-tengger/4103 diakses 4 Oktober 2025

https://travelgalau.com/bantengan-batik-more-than-just-fabric-a-living-legacy/ diakses 4 Oktober 2025

https://swa.co.id/read/188377/jual-200-potong-per-bulan-anjani-lestarikan-batik-bantengan diakses 4 Oktober 2025

https://ekonomi.bisnis.com/read/20250526/257/1879990/marak-impor-batik-tiruan-perajin-berkurang-40-dalam-4-tahun-terakhir diakses 4 Oktober 2025




Pejuang Rupiah VS Ikan Pecah Perut

Ilustrasi Pejuang Rupiah VS Ikan Pecah Perut
Ilustrasi Ilustrasi Pejuang Rupiah VS Ikan Pecah Perut

Kedua kelopak mataku berat, sungguh berat sekali sore ini. Padahal Maghrib juga belum usai. Tidak, aku belum boleh tidur. Masih banyak serangkaian produktivitas yang harus kukerjakan. Rasanya jenuh sekali. Bagaimana bisa, di saat kurang tidur seperti ini. Ujian malah datang sesuka hati. Siapa yang tak bete coba. Tiba-tiba sesuatu yang diharapkan justru berbalik arah. Seharusnya aku sudah beristirahat sebelum Maghrib tiba. Namun yang kudapati, aku mendapatkan pekerjaan tambahan. Bu Mia tak datang. Katanya ia sedang tidak enak badan. Yah, aku juga sama. Bedanya kupaksakan saja.

Astaghfirullah …” Aku mencoba menghela napas, menghidu oksigen sebanyak mungkin ke dalam paru-paru. Rasanya, jari-jariku gemetaran untuk menulis. Sudah lama sekali tidak menulis, rangkaian kisah penuh tanya dan mengabadikannya dalam jejeran aksara.

Aku mengambil tas sampir merah jambuku. Sebuah tas legenderis yang diberikan Ibu Sumi, salah satu guru senior yang ada di sekolah Tadinya Mesra dua tahun lalu. Tepat, dua bulan setelah aku memutuskan mengundurkan diri dari sekolah itu. Tak kusangka, takdir justru membawaku kembali ke sekolah itu. Sekolah yang kupikir bukan menjadi ranahku untuk menghidupi diri selain mencerdaskan anak bangsa.

Kini kuhitung satu per satu lembaran rupiah yang baru saja kudapatkan karena menggantikan temanku hari ini. Lembaran yang sudah lama tidak pernah kupegang kembali setelah delapan bulan lalu. Aku resmi menjadi pengangguran pada waktu itu. Atas dalih memulihkan diri. Setelah sakit yang menerpa diriku.

Bagi sebagian orang. Uang tampaknya adalah hal yang paling mudah didapat. Sementara bagi diriku, uang adalah sesuatu yang bisa pergi kapan saja. Namun untuk mendapatkannya, tampaknya aku tak boleh memberikan ruang harapan yang besar. Katanya, perempuan tak perlu terlalu memusingkan mencari nafkah. Sebab ia ditakdirkan sebagai tulang rusuk kehidupan. Bukannya tulang punggung keluarga.

Aku sungguh percaya akan hal itu. Sebab, sebagaimana pun aku berusaha mencari nafkah untuk menghidupi diriku. Ujung-ujungnya aku berada di barisan penerima nafkah. Suatu hari nanti, suatu waktu yang tidak kutahu kapan itu kedatangannya. Bisa itu dalam waktu dekat ataupun dalam waktu yang tidak ditentukan.

“Pi, Pi. Calon suamimu itu ya hitam,” ucap Mama malam ini.

“Ya, enggak apa-apa Ma. Walaupun hitam, dia itu manis dan paling penting dia mau samaku loh Ma. Percuma Ma, mau cakep ataupun kaya raya. Kalau enggak mau samaku sama aja.”

“Iya ya Pi. Namanya kau cinta sama dia. Makanya kau bilang dia ganteng.”

Bagiku, untuk membuat orang lain menjadi kelihatan lebih tampan adalah dengan tidak melihat orang lain. Aku tidak memandang sisi itu dari calon suamiku itu. Namun sisi yang berbeda, saat aku memutuskan untuk mendekatinya lebih dahulu. Sebelum kubuka ruang lebar-lebar. “Aku saja tidak menyangka Ma. Akhirnya setelah sekian lama. Justru karena pengangguran inilah aku bisa menemukannya. Kalau enggak pun. Sampai sekarang aku hobinya kerja terus.” Yah kadangkala bukannya kerja yang dibayar, melainkan seringnya bekerja tanpa pamrih.

“Iya, itu gimana ceritanya Pia. Kok bisa dia mau samamu.”

“Panjanglah Ma ceritanya, tapi intinya begitu. Hubungan itu memang harus saling memperjuangkan. Buktinya dia datang ke rumah duluan kan. Beda dari yang lain. Enggak kunjung datang, walaupun sudah terlanjur nyaman.” Sungguh, aku tidak mungkin menceritakan skenario panjang bagaimana bisa aku sedang dalam fase berusaha saling mengenal sebelum ke jenjang berikutnya. Rasanya seperti lorong waktu yang hendak disusuri. Namun yang pasti aku belajar arti kesederhanaan, kerja keras, dan rasa syukur darinya. Salah satu poin yang membuatku tertarik dengannya adalah ketika aku mendengar ia mampu mengolah keuangan. Menarik juga.

Ingatanku kembali pada percakapanku dengan Ibu Sinta, temannya Ibu Sumi siang tadi sebelum masuk kelas. Kami berbincang tentang satu hal. Bagaimana tentang kehidupan rumah tangga era saat ini.

“Kamu gimana Pia. Dia gajinya berapa?”

“Tiga juta Bu,” ucapku yakin. Seingatku itu yang pernah ia ucapkan pada Mama ketika pertama kali datang ke rumah. Sejujurnya menanyakan gaji adalah hal yang sensitif. Namun bagi seorang pria, itu yang selalu ditanyakan di saat pertama kali hendak mendekati wanitanya. Apakah ini bagian dari skenario matre? Tentu tidak. Pada kehidupan yang serba tidak pasti ini. Orang-orang selalu mencoba untuk realistis.

“Oh. Gitu ya Pia. Kalau begitu, kamu juga harus bantu dia. Tiga juta sebenarnya enggak cukup kalau berkeluarga. Dianya satu juta. Kamunya dua juta. Kalau makan ya ala kadarnya Pia. Soalnya apa-apa itu serba mahal. Apalagi kalau kalian tinggalnya nyewa.”

Tunggu-tunggu, sebentar. Mamaku selama ini juga hanya diberikan dua juta per bulan oleh ayah. “Pantesan Bu. Mama hanya sanggup membeli ikan pecah perut.” Ikan pecah perut, jelas bukanlah ikan yang segar. “Sayangnya ayah selalu menuntut makan-makanan yang enak. Kalau Pia Bu, untuk memberikan pengertian. Ajak ayah belanja, daripada Pia dikasih uang. Supaya mengerti gitu.”

Ibu Sinta tertawa. “Iyalah Pia. Makanya hanya bisa ikan pecah perut. Terus bayam sama terilah.”

“Itulah Bu, untuk menghadapi itu Pia belajar menanam buat suatu hari nanti kalau lagi masa kritisnya. Kalau bisa sekalian pu melihara ikan.” Aku teringat, bagaimana calon Suamiku berusaha untuk menghemat pengeluarannya. Alih-alih ia seolah pelit terhadap dirinya sendiri. Kadangkala, sering kusaksikan ia harus bergerumul ria dengan teriknya panas ataupun dengan beban berat yang menopang tubuhnya. Ia tidak gengsian. Saat teman-temannya sudah berumur dan berkeluarga. Meski ia hanya seorang buruh dan aku seorang guru. Bagiku dia juga merupakan guru kehidupan juga.

“Nah, itu Pia. Kau kan pintar. Bisa nyari dari mana saja.”

Lagi-lagi, julukan itu selalu yang menjadi kartu As orang lain untuk menyarankanku akan suatu hal. “Iya Bu. Sebelum Pia menikah nanti, Pia sedang mempersiapkannya saat ini. Mungkin bukan sekarang, tapi nanti berpenghasilannya.”

“Nah, makanya itu yang konten kreator aja pun jadi pengusaha rata-rata.” Ibu Sinta menunjukkan orang-orang dengan jumlah pengikut banyak yang memberikan sebuah postingan sebuah penghasilan dari konten.

“Pia sebenarnya begitu juga, cuma lagi fokus di tulisan saja. Katanya buat penghasilan tiga bulan per bulan itu harus menulis sebanyak 1000 artikel. Pantesan, mereka itu ya Bu postingannya bisa sampai ribuan juga. Makanya bisa mengumrohkan anggotanya.” Baiklah mimpi saja terus Pia. Padahal selama ini, rekam jejakku tidak menghasilkan apa-apa. Selain hinaan karena disangka pengangguran hanya di depan laptop menulis artikel di blog yang dibangun sendiri.

“Nah, itulah Pia. Pesan ibu gitu. Kamu sebaiknya bisa bantu suamimu itu kalau mau hidup yang penuh dengan gizi. Pintar-pintarlah.”

Aku mengangguk dan memutuskan kembali ke kelas untuk mengajar anak-anak. Meski rasanya panas dingin, tapi beginilah pejuang rupiah itu.

SELESAI

Proses Kreatif Penulisan Cerpen

Sebenarnya ini termasuk cerita pendek yang seumpama seperti cara menulis novel biasanya. Idenya tiba-tiba terlintas begitu saja melalui skenario kehidupan yah bisa diambil bagiannya. Sekali lagi, saya modal nekat dalam menuliskannya. Eh, hasilnya jadi juga. 
Sayang, sebelum tulisan ini dikirimkan ke ajang lomba yang masih berafiliasi pemerintah. Eh, malahan ditutup duluan. Yah, daripada sayang hanya disimpan dalam draft. Saya unggah saja di blog sendiri. 

Pejuang Blog Adsense 2025

Pejuang Blog Adsense 2025
Gambar 1. Pejuang Blog Adsense 2025

Dulu tuh kayaknya para blogger yang punya google Adsense rasanya senang banget karena bisa gajian setiap bulan. Sekarang ini, ketika kehadiran AI di mana-mana, cara membuat video paling cepat, hingga kemunculan influencer. Blogger seakan berpeluang lebih kecil dalan menjadikan lumbungnya cuan untuk menghidupi diri.

Konsepnya sih sama ya, sama-sama bekerjasama dengan Adsense. Bedanya hanya di ranahnya saja yang berbeda. Kali ini saya ingin berbagi perjalanan dalam menembus penghasilan di blog dengan Adsense. Mulai dari data yang diberikan hingga effort apa yang saya lakukan mencapai itu semua. Saya percaya, bahwa :
Setiap kesuksesan selalu ada rumusnya dan rumus setiap orang selalunya mengalami sedikit perbedaan karena adanya faktor keberuntungan.

Harapannya sih dengan saya membuat linimasa ini membuat saya lebih aktif ngeblog lagi untuk mencapai goals tiga juta per bulan dari Adsense itu sendiri. Katanya sih, kalau mau mode seperti itu dengan kondisi blog saya yang enggak punya niche khusus dan mode SEOnya berantakan. Ya salah satu caranya ada menulis sebanyak 1000 artikel. Wuaw banyak banget ya, rasanya mau gempor. Kalau dialokasikan bisa tiga tahunan. Itu pun postingannya setiap hari. Namun ada kondisi lain lagi kalau artikel kita banyak yang nyari. Sekitaran 60an artikel sudah bisa mencapai itu semua. Lagi-lagi, itu kan hanya sebuah praktik belaka bukan? Mari kita praktikkan di blog ini. Sembari menambah artikel, selagi itu pula memperbaikinya pelan-pelan. Asyik, mantap sekali. 

Januari ke Agustus 2025

Data blog Adsense 2025 Diary Harumpuspita
Gambar 2. Blog Adsense Diary Harumpuspita 8 Bulan di tahun 2025

Nggak ada yang asyik sih sebenarnya di bulan ini. Makanya angkanya sedikit banget. Blog walking itun jangan banget. Jadi, daripada enggak ada data buat perbandingan saya up aja deh. 

September 2025 Tembus Rising 1000 Rupiah

Data Bulan September Blog Adsense di Tahun 2025
Gambar 3. Analisis Data Blog Adsense September 2025 Diary Harumpuspita
Ternyata bisa dapat mencapai hingga seribu rupiah itu butuh effort banget ya. Enggak semudah yang dibayangkan. Sampai saya nih enggak berani buat berkunjung ke blog Adsense dikarenakan yah itu viewnya sedikit. Ngapain coba daripada zonk gituloh. Jadi ketika Viewnya nembus ke-800 an saya baru semangat untuk ngelihatnya.

 Nulis kali ini tuh sebenarnya saya mencoba menggunakan google trends untuk satu artikel. Sedikit berharap kalau view saya bakalan naik. Namun ternyata banyak yang datang karena saya mengulas film di bioskop baru tayang. Maklumlah, adik saya mah suka banget nonton. 

Baru Sadar untuk Memperbaiki Blog dari Awal Postingan

Jadi, ceritanya gara-gara nulis artikel tentang SEO Bersama Diary Harumpuspita. Sekalian tuh kan ya minta tolong analisis blog saya kurangnya di mana sama Chat GPT. Awalnya sih malas banget ya, tapi semakin lama ngumpulin energi untuk mencoba memperbaikinya dan tentunya minta bantuan untuk membuat tampilan lebih kece lagi. Heheh ... 



Recap September 2025 (Langkah Awal Restart Ngebloging)

Recap September 2025 (Langkah Awal Restart Ngebloging)
Recap September 2025 (Langkah Awal Restart Ngebloging)

Alunan lembut lagu Jauzi sedang berputar pagi ini. Kuputuskan untuk berusaha bercerita, sekaligus berkelana sebulan silam perjalanan menulis yang sejujurnya kembang kempis. Memang masih banyak yang perlu dipelajari. Banyak pula yang harus diperbaiki tentang performa blog. Apalagi masih jauh dari kata SEO. Bagaimana tulisan ini mudah ditemukan orang-orang lain di luar sana. Eh, itu mulu pembahasannya. Mari kita berkelana ke sebulan sebelumnya di bulan September 2025. 

13 Postingan Terbaru dalam Sebulan

Setelah saya melihat ke belakang tentang rekam jejak sebelumnya. Akhirnya saya menyadari kalau bulan ini merupakan postingan terbanyak dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Padahal sebelumnya juga enggak kepikiran untuk membuat postingan terjadwal. Apalagi setelah melihat di artikel bulan Agustus itu ada sebuah artikel yang ditulis nyicil dulu sebenarnya, yaitu tentang Oase Agustus. Tenang, itu bukan recap sebenarnya. Namun memang sebuah perjalanan apa sih yang terjadi selama bulan Agustus. Ah, selak lupa ya. Itu pun modalnya cuma nekat. Makanya perlu diperbaiki lagi. 

Recap September 2025
Recap September 2025

Review Film Box Office XXI

  1. Review Film War 
  2. Review Film Sukma : Penukar Jiwa Saat Gerhana Tiba
  3. Review Film Maleficent : Peri Baik yang Tersakiti
  4. Review Film Kang Solah x Nenek Gayung (Kisah Horor Komedi Penuh Makna)

Dari keempat Film Box Office yang saya ulas dalam blog di bulan September. Hanya Maleficient sih yang ditonton di loklok saja. Hanya saja, karena saya pikir sayang kalau nggak diulas. Mending diulas, supaya suatu hari nanti saya bisa melihatnya kembali. Kalau dibilang rekomendasi yang mana bagi saya, paling yang pertama Maleficent dan kedua Kang Solah. Keduanya kisah penuh makna. Walaupun di film lain juga sama-sama bagus ya. Namanya juga film bioskop. Selera orang mah bisa saja berbeda-beda

Review Buku

  1. Review Buku Seandainya Dahlan Iskan Jadi Presiden. Bagi saya sebenarnya buku ini yang membuat saya tobat untuk menulis tanpa alasan. Yah, setidaknya pemantik semangat untuk terus menulis di era perjuangan menghasilkan uang dari blog Adsense sekarang katanya menurut teman-teman sangat tidak memungkinkan. Yah, kita lihat sajalah dulu ya.

Teknologi

  1. Pahami Teknik SEO Bersama Diary Harumpuspita. Gara-gara menuliskan artikel ini, setidaknya saya kembali memulai untuk memperbaiki performa blog. Bukan tentang pekara blognya bersarang atau tidak, tapi ternyata banyak sekali artikel-artikel sebelumnya yang harus diperbaruhi dan dirapikan. Supaya mudah terindeks di mesin pencarian. 
  2. 8 Alasan Galaxy S25 FE Worth It Untuk Dimiliki. Sebenarnya tulisan ini diperuntukkan untuk komunitas Samsung Members. Hanya saja kok ya saya kurang puas pada waktu itu dikarenakan lagi-lagi terjebak deadline. Memang bahaya ini memang, kalau nggak begitu kan juga enggak menulis. Modal nekat saja karena kali pertama ikutan yang begituan. Seenggaknya dulu yang buta banget sama teknologi gadget. Sekarang sudah paham sedikit demi sedikit. 
  3. Pengalaman Bersahabat dengan Chat GPT, Gemini, dan Meta AI. Saya memutuskan untuk menulis ini dikarenakan memang lagi maraknya kan membahas itu. Walaupun enggak sekeren-keren di luaran sana dalam mengekslor AI itu. Terlebih lagi untuk menghasilkan gambar terkece dengan gemini. Justru saya asyik belajar dengan Chat GPT saja. Sama iseng-iseng di Meta. Kalau dengan Gemini, ketika sedang kesepian saja biasanya.
  4. Pengalaman Membuat Aplikasi Website (Back End-Frond End). Harusnya artikel ini muncul empat tahun yang lalu, tapi enggak apa-apa. Supaya rekam jejaknya ada gitu buat dijadikan sebagai pembahasan sama orang-orang di luaran sana.

Lomba Blog

  1. Info Lomba Blog 2025. Memang bagi saya info-info lomba blog ini paling menantang. Saking sebalnya saya sering lupa. Pada akhirnya saya memutuskan untuk merangkumnya saja. Supaya tinggal gampang. Sepertinya artikel ini yang bakalan menjadi sering update dibandingkan artikel-artikel yang lainnya.
  2. Serba-Serbi Menulis Lomba Blog 2025. Saya percaya bahwasannya di balik sebuah kesuksesan ada sebuah cerita di dalam. Begitupula yang namanya kegagalan juga punya ceritanya juga. Proses kreatif dalam penulisannya saya rekam dalam artikel ini. Untuk dibaca ulang dan sebagai sebuah referensi untuk lomba blog berikutnya. 
  3. Tips Awet Muda : Cegah Penuaan Dini Bersama 20Mefree. Bagi saya ini artikel yang memang benaran nekat untuk ditulis. Yah, walaupun begitu kelar juga dan saya mendapatkan pengetahuan baru. 

Lifestyle

  1. Kumpulan Hari Apes yang Enggak Ada Dalam Kalender. Selain info lomba blog, artikel ini juga bakalan diperbaruhi ke depannya. Soalnya kan hari apes enggak memang nggak ada dalam kalender. 
Akhirnya sampai juga di penghujung pembahasan. Walaupun dalam proses nulisnya seraya menahan kantuknya pagi. Ini perdana juga nulis pagi-pagi setelah sekian lama. Biasanya mah saya kalau nulis produktifnya malam hari. Harapannya semoga lebih banyak lagi dan berhasil mencapai tulisan sebanyak 1000 artikel dalam blog ini. Sebagai informasi. Pada hari ini total yang sudah dipublikasikan sebanyak 216. Wuah, masih sangat jauh dari kata 1000 artikel untuk mendapatkan 3 juta pertama dari hasil menulis di blog. 

HYB (Hal yang Bersangkutan)

Bagi saya, bulan ini merupakan bulan pertama saya langsung menuliskan di blognya langsung. Kalau biasanya saya di word dulu baru tinggal copy paste. Justru saya mencoba langsung di sini. Hasilnya, ternyata pekerjaan saya lebih fleksibel. Kapan saja dan di mana saja. Nggak harus berpatokan ngerjainnya di laptop. Walaupun terkadang maunya juga nulis di WhatsApp. Setelah itu perlakuannya juga sama. Ya, copy paste juga.