Seratus Target di Tahun 2021

 Ide itu seringan daun yang diterpa angin. Ia akan terbang begitu mudahnya bila tidak segera disimpan dengan segera

Berbicara mengenai sebuah target dalam hidup. Siapa pun pasti memilikinya dan menginginkan target akan tercapai sesuai dengan harapan. Hanya saja, tidak semua orang mampu menggapainya dan semua orang juga memungkinkan untuk mewujudkannya.

Berada pada fase kegagalan berulang. Barangkali yang kita rancang adalah sebuah kegagalan.

Siapa yang tidak pernah gagal?

Ah, iya. Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan. Ada yang sekali gagal tidak ingin mengulang kedua kalinya dan mencari yang lain. Ada pula yang ketika gagal akan mencoba kembali hingga menemukan sebuah titik yang menentukan harus berhenti atau berjalan kembali.

Menariknya adalah ukuran keberanian yang bermain peran di dalamnya. Seberapa kuat dan seberapa hebat orang tersebut itu mampu melewatinya. Sedangkan orang yang bermental ciut auto kesingkir dengan sendirinya. Eh, termasuk juga saya. Subhanallah …

Semakin dipikirkan sekali lagi dan menimbang dengan benar. Keputusan berupa untuk terus bergerak tanpa perlu membandingkan dengan orang lain menjadi pilihan. Hanya itu yang bisa saya lakukan. Mungkin bisa sekelas Thomas Alva Edison barangkali dalam mencapai sesuatu jika ingin berhasil. Seseorang yang tak pernah mengenal kata menyerah dalam menggapai tujuan. Rasanya memang sungguh sulit sekali.

Hal yang paling sulit dilalui adalah melawan diri sendiri. Kadang-kadang memang harus berperang dengan diri sendiri. Ketika melawan rasa malas, takut, dan pemikiran negatif tentang suatu hal. Bahkan menghadapi sebuah situasi ketika semesta tidak mendukung dalam memulai suatu hal.

Tidak hanya sampai situ saja. Tantangan yang lebih berat lagi adalah mempertahankannya secara konsisten. Seberapa kuat seseorang itu dapat bertahan dan terus berjuang mempertahankan apa yang ia lakukan. Mungkin contohnya tidak usah jauh-jauh. Misalnya mengerjakan tugas setiap hari dengan pencapaian yang konsisten. Awalnya tidak terbiasa tuh. Lalu membuat target seperti itu dan memulainya dengan semangat di awal. Ketika berjalan tiga atau empat hari masih okelah. Eh, kita menuju hari yang keempat dan seterusnya malah tidak dilakukan lagi. Semangat pun langsung ciut dan mengecil.

Memang benar, suasana hati manusia itu tidaklah sama di setiap keadaan. Bahkan semangat yang membara pun bisa saja langsung ciut seketika di pertengahan jalan. Maka sudah menjadi sebuah keharusan untuk selalu menjaga semangat juang itu tetap menyala.

Saya sendiri pun sering kesal pada diri sendiri. Ketika menemukan sebuah kondisi yang selalu berulang seperti rasa malas, rebahan, dan tidak berani melangkah. Hal yang paling sulit dilalui itu adalah rasa kantuk dan bawaannya selalu ingin tidur. Hm, sedangkan memaksakan diri dengan kafein terus-terusan pun rasanya hanya menyiksa diri.

Ada yang tidak beres nih. Setidaknya harus tegas pada diri sendiri untuk tidak selalu terjebak dengan zona rebahan. Ya, tidak ada yang bisa mengalahkan suatu kondisi semangat juang berasal dari diri sendiri. Mungkin, pada sistem seperti itulah yang bisa diolah dan diperbaiki.

Saya memutuskan untuk membuat seratus target di tahun 2021 ini. Sebuah target yang dituliskan secara terperinci. Mulai dari hal-hal kecil hingga kompleks. Tentunya berusaha menuliskannya serealistis mungkin supaya benar-benar terwujud. Paling tidak, angka pencapainnya bisa mencapai 50%.

Teman saya pun memberikan sebuah pernyataan bahwa apa yang saya lakukan terlalu ekstrim dan itu sungguh melelahkan.

Setidaknya, ada yang perlu dicoba dalam diri saya sendiri. Supaya lebih semangat dan tidak terus-terusan rebahan santuy lagi. Rebahan itu memang sungguh menyenangkan. Setelah melewatinya baru tersadar bahwa ada banyak hal yang telah dilewatkan begitu saja. Kemudian ujung-ujungnya menyesal juga bersebab tidak menggunakan waktu sebaik mungkin. 

Berikut ini merupakan target yang ingin dicapai pada tahun 2021.

   

Rute memutuskan target yang hendak dicapai

1.     Membaginya ke dalam beberapa Hal

Menentukan target tujuan

Sebelum membuatnya. Ada banyak sekali yang ingin saya tuliskan sebenarnya. Ketika dituliskan dalam bentuk bab per bab membuat ide bermunculan dan lebih terarah. Jadi bisa sekalian langsung jalan tuh apa saja keinginan kita.

2.     Realistis berdasarkan pengalaman

Pengalaman yang tertulis dalam buku catatan

Realistis adalah sesuatu yang bisa diterima secara akal dan sesuai dengan kenyataan. Jika dulunya saya membuat rencana secara asal berani saja. Kini saya membuatnya berdasarkan pengalaman yang pernah dilalui. Heseh, pengalaman juga yang bisa diandalkan dalam menentukan pilihan. Walaupun begitu, bukan berarti saya tidak membuat suatu target berdasarkan pengalaman saja. Ya, kalau belum ada pengalaman bisa juga dicoba untuk membentuk sebuah pengalaman.

3.     Jangka panjang dan pendek


Perencanaan yang akan menentukan passion

Perencanaan yang paling mudah digapai adalah perencanaan jangka pendek. Namun jangan lupa bahwa perencanaan itu pastilah memiliki dampak di kemudian hari. Maka dampaknya memang harus dipikirkan juga. Misalnya target membaca. Jenis bacaan apakah yang selalu dibaca saat ini dan pengetahuan apa yang terbentuk di masa depan nanti. Alangkah baiknya jika singkron dengan passion di masa depan nanti.

Nah, ini sajalah yang bisa saya sampaikan. Semoga target apa saja, termasuk impian yang tertunda akan segera terwujud di tahun 2021 ini. Aamiin ya rabbal alamiin. 

 


Pesan Cinta dari Google Analytics

Berdebu, banyak sarangnya, jamuran, dan lain-lain merupakan istilah yang cocok dengan blog saya kali ini. Hmm, bahkan aktivitas yang kelihatan hanya sekali-kali dalam sebulan. Ck, ck, ck. Sungguh memprihatikan sekali. 

Serangan kegabutan drama mengerjakan lanjutan bagian skripsi pun dimulai. Suntuk dan tidak bisa berpikir menjadi pemaksa peleraiannya. Kalau postingan ini topiknya nyasar entah ke mana-mana mohon dimakluminlah ya. 

Jadi ceritanya saya mencoba rajin membuka pesan e-mail. Iseng-iseng malah menemukan pesan cinta dari google analytics. Ini kali kedua saya mendapatkan pesan tersebut dan bisa mengetahui perkembangan blog ini dengan pesan yang dijapriin. Heseh. 

Sebenarnya saya bawakan topik ini bukan bermaksud untuk riya. Hiks. Hanya saja, ingin mencoba belajar dari apa yang saya lihat dan mengolahnya menjadi pembelajaran. Asyik kan. Pengalaman orang lain bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan. 

Kalau begitu langsung saja cuz saya tampilkan pesan yang penuh makna itu. 


Yah, walauapun enggak banyak pengunjung yang datang. Setidaknya jumlah pengunjung semakin meningkat setiap bulannya. Yeay, padahal saya jarang posting malah. Terima kasih kepada pembaca setia yang bersedia melipir ke blog ini. Walaupun saya tidak tahu siapa-siapa saja. Setidaknya saya tahu ada yang datang. Eh, apaan sih
    Hanya itulah yang bisa ditampilkan oleh sih Mbak google Analytics-nya. Meskipun berupa angka, tetapi memiliki makna yang berharga. Kabar baiknya adalah menambah semangat saya untuk memposting tulisan yang bermanfaat nih. 
    Nah, saya akan mencoba menganalisa nih dari gambar grafik yang sebelah kanan ya. Jumlah pengunjung yang masuk melalui sosial media ada 43.0%. Kalau dibilang lumayan banyaklah. Bisa dari Instagram, WhatsApp, Facebook, dan Twitter. Pokoknya yang saya rasa pernah membagikannya di media sosial. Pengunjung yang paling sering saya dapatkan biasanya dari WhatsApp. 
    Organic Search atau pengunjung organik merupakan orang-orang yang datang sendiri ke blog saya. Yah, seperti orang pada biasanya mencari informasi di pencarian google. Pas pula ketemu topik yang pas. Maka mereka berkunjunglah. Kalau saya bilang lumayanlah yang datang. Walaupun enggak banyak. Sekitar 34.0 % merupakan sebuah pencapain yang meningkat dari bulan sebelumnya. 
    Sedangkan Other Sesion  itu bisa dari mesin pencarian yang lainnya. Misalnya dari Bing, Yahoo, Uc Browser, dan lain-lain. Kalau saya perhatikan lebih lanjut, pengunjung dari luar negeri pun juga sering mampir. Alhamdulillahnya, pengunjung dari Indonesia lebih banyak. 
    Nah, sekarang kita beralih ke gambar yang ada di sebelah kiri ya. Pada nominal 87 merupakan jumlah orang yang datang. Sedangkan jika dipersentasikan bernilai 5.4%. 
    Sedangkan Sesi di situ berjumlah 144, jika dipersentasikan bernilai 7,6 %. Maksud dari 144 itu adalah berapa kali mereka berkunjung ke blog saya. Bisa saja kan satu pengguna beberapa kali ngelihat blog saya. 
    Ada lagi nih yang unik. Bounce rate yang berarti orang-orang yang kepoin blog saya. Jadi, dia enggak hanya mengunjungi satu artikel saja. Namun juga artikel lainnya yang ada di sana. Lumayanlah ya kalau dilihat dari nilai yang biru itu sekitar 77.0%
    Pada durasi rata-rata per sesi lumayanlah kalau dibilang, sekitar satu menit lima detik. Yeay, berarti ada yang baca nih. Hmm, kepedean.

    Nah, berhubung kali ini memang topiknya adalah pesan cinta saja dari Mbak Google Analytics. Maka saya akhirilah cuap-cuap kali ini. Sebenarnya banyak banget nih kegunaan dari google analytics. Nah, untuk mendapatkannya pun dengan daftar dulu di sana. Baru deh, kita bakalan diberikan data-data yang bisa dijadikan sebagai tolak ukur meningkatkan blog. Wuah, asyik banget nih jika dijadikan penelitian.  

Sampai jumpa di pesan cinta berikutnya ya. Hehe, siapa tahu pesan itu bisa juga dari kamu. 
Salam rindu
Harumpuspita. 


Kompetisi Lomba Review Novel Storial-Belajar Move On Bersama Novel Putus Karya Erwina

 First of all, Alhamdulillah akhirnya di Storial bisa top up coin dengan cara melalui pulsa. Yeay, saya bisa ikutan juga nih lomba review novel Premium yang ada di sana. Nah, sebagai #GenerasiBacaOnline saya mengikuti  #ReviewNovelStorial nih untuk memeriahkan #BulanBahasadiStorial. 

Storial merupakan wadah cerita yang paling asyik dijelajahi jika menyangkut dengan karya-karya yang berkualitas. Selain bisa dibaca di aplikasi android. Storial bisa dibaca juga melalui website resminya di Storial.co. Kalau dulu saya selalu mengaksesnya lewat website. 

Kalau ketemu dengan pembaca lainnya saya pasti bakalan rekomendasikan ke mereka kalau mau baca tulisan yang bagus-bagus itu ya di Storial dan enggak bakalan nyesel deh.

Buktinya saya bakalan nagih kalau disuruh baca. Apalagi ketemu penulis favorite di sana. Storial memang wadah yang bikin betah buat membaca dan menulis cerita. Ya, walaupun di aplikasinya sendiri masih dalam pengembangan. Namanya juga seiring berjalannya waktu, pasti ada yang berubah dong sesuai dengan kebutuhan. Semoga kedepannya semakin jaya dan sukses. 

Oke, sekarang ini saya akan langsung saja ya beralih ke intinya. Heseh, review novel terkece dan amat berkesan menurut saya.


Judul Buku       : Putus

Kategori Cerita : Young Adult

Penulis              : Erwina

Jumlah bab       : 52

Siapa pun itu. Jelas tidak ada yang menginginkan berakhirnya sebuah hubungan ketika sudah terjalin bertahun-tahun. Tidak mudah melupakan dan banyak sekali kenangan yang membuat diri rentan terperangkap di dalamnya. Apalagi melupakannya dalam waktu dekat.

Ada pula yang mencibir seolah-olah orang yang sedang mengalami hal itu memang layak begitu. "Ngapain juga pacaran lama-lama. Toh ujungnya enggak menikah." Ada juga cibiran yang lebih halus menghampiri mereka. "Jagain jodoh orang ya."

Hal ini terjadi pada Alma dan Faiz. Mereka sudah menjalin hubungan selama sepuluh tahun. Tiba-tiba Faiz mengatakan putus secara sepihak setelah makan bersama dengan Alma. Alma yang mencoba mengerti pun berusaha tegar sebisanya dan tidak menangis di hadapan Faiz.   

Belajar move on pun memang tidak mudah. Untungnya Alma memiliki sahabat yang selalu ada yaitu Lilian. Meskipun Lilian sedang persiapan menjelang pernikahan, ia turut andil memberikan petuah dan membantu dalam proses pernikahan. Sosok yang berpikir bahwa hidup ini memang harus realistis. Hal yang lebih menariknya adalah kak Andri yang merupakan rekan kerja Alma ternyata sudah memiliki perasaan sejak lama dan menantikan putus.

Hal kedua yang harus dilakukan setelah putus: Blokir semua media komunikasi dengan mantan. (Bab 5-Alma)

Kisah ini memberikan sebuah tips untuk belajar move on, baik dari sisi Alma maupun Faiz. Hanya saja, ketika Alma sudah menerima segalanya dengan lapang dada. Faiz malah belum mengklarifikasikan kepada kedua orang tuanya bahwa mereka sudah putus. Hal inilah yang menjadi keriwetan tersendiri ketika Alma tidak bisa mengatakan keadaan yang sebenarnya kepada Maminya Faiz saat terbaring di rumah sakit.

Penulisnya sendiri sangat lihat membuat pembaca bertanya-tanya dengan alasan mereka putus. Sangat berakhir tidak jelas. Padahal mereka berdua juga sama-sama sudah bekerja dan siap jika berakhir ke pelaminan. Faiz yang sedang merintis startup dan Alma yang sedang bekerja sebagai colorist.

Banyak hal yang membuat ide cerita ini sungguh menarik ketika dibaca. Ketika Alma berusaha memahami keadaan Faiz yang berada di titik terendah. Beberapa spekulasi pun berdatangan. Ada apa dengan Faiz? Bagaimana Alma menyikapinya? Akankah mereka memang berakhir tidak jelas? Apalagi memang sudah ada kak Andri yang siap melamar.

Suasana hati ketika membaca kisah ini rasanya seperti naik roller coaster. Bahasanya yang mudah dimengerti dan sangat realistis dengan kehidupan masa kini. Rasanya bikin nagih dan ingin menyelesaikannya dengan segera.

Kisah ini tidak hanya cocok bagi orang yang sedang belajar move on, tetapi siapa pun yang sedang tertarik dengan sebuah hubungan. Termasuk saya, ya walaupun belum pernah mengalami putus. Ternyata begini toh rasanya. Oh, begitu ya. Maklumlah, belum pernah taken. Heheh …

Banyak pesan yang bisa saya adobsi di sini. Pertama kegigihan mereka berdua dalam bekerja yang membuat jiwa rebahan saya ingin menyingkir dan ikutan tekun juga. Terutama kedua tokoh utama yang menjadi poin penting dalam cerita ini. Kemudian tanggung jawab yang harus segera diselesaikan dengan tuntas. Serta tokoh bijak lainnya seperti orang tua mereka masing-masing dan para sahabat mereka yang mengisi jalan cerita. Terutama Lilian yang selalu ada buat Alma. 

Karakter Lilian itu keren banget, saya suka sekali kalau dia sudah mengisi adegan percakapan. Suasana menjadi hidup yang tadinya terasa kaku menjadi cair seketika. 

Nah, pada penasarankan gimana dengan kisah putus ini dengan tuntas? Yuk segera di baca saja dengan mengeklik judul Putus ini.


 

Welcome Lentera Fisika

 


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ...

Selamat datang di ranahnya Lentera Fisika. Nah, setelah dipikir-pikir sekali lagi. Saya memutuskan untuk membuat sesuatu yang berbeda dan membuat diri bergerak maju tanpa mundur. Awalnya saya ingin terus menyembunyikan diri dengan nama pena ini tanpa ada yang perlu tahu siapa saya. Terus juga berniat untuk membuat alamat domain yang berbeda untuk membahas seputar fisika. 

Nah, yang jadi permasalahannya adalah saya belum mampu mengolah satu blog yang sudah berlevel top domain. Eh, malah mau nambah lagi. Selain enggak efektif, juga akan merepotkan diri jadinya. 

Pada pembahasan blog ini. Saya akan membuat perencanaan ranahnya lentera fisika. Supaya lebih terstruktur saja mau di bawa ke mana hubungan ini.  Eh, maksudnya lentera fisika ini berisikan apa saja. Syukur-syukur ada yang baca ya kan. Hehe ...

Hal yang akan saya bahas yang pertama bisa berupa artikel tentang fisika. Misalnya membahas sesuatu yang berhubungan fisika dan kehidupan sehari-hari. 

Hal yang kedua adalah materi apa saja sih yang dibahas pada fisika. 

Hal yang ketiga adalah soal-soal yang berhubungan dengan fisika. Rencananya saya juga akan memperkuatnnya di bagian ini nih. 

Saya berharap kalian bisa betah untuk mampir di lapak lentera fisika ini nih. Kritik dan sarannya sangat terbuka. Kalian bisa mengirimkannya dengan menuliskan di kolom komentar atau di email saya. hennpuspitasari@mhs.unimed.ac.id.

Terimasi kasih atas kesediannya. 



Empat Alasan Mengapa Orang Harus Membaca

Hingga kini. Masih banyak orang yang malas membaca. Merasa bosan ketika membaca atau malah langsung tidur ketika langsung membaca satu halaman.
Saya juga tipe orang yang malas membaca sebenarnya. Setiap kali membaca malah merasa mengantuk. Seolah bacaan tersebut sebagai pengantar tidur. Padahal saya sendiri belum ingin tidur.
Ayat yang pertama kali turun adalah perihal membaca dalam surah Al’Alaq.
Iqra’ bismirabbikalladzii khalaq
“Bacalah, dengan menyebut nama Tuhanmu.”
Padahal Rasulullah saw tidak dapat membaca pada saat itu.
Hal yang terlintas dalam benak adalah tentang Mengapa?
Ada apa dengan membaca?
Membaca dapat memberikan sebuah informasi kepada diri tanpa harus ribut
Membaca dapat menenangkan suasana
Membaca dapat memperkaya ilmu
Ada sebuah motivasi membaca dari Mbak Najwa.
Cukup satu yang membuat diri suka membaca, yaitu dengan menemukan bacaan yang membuat hati jatuh cinta. Maka, temukanlah buku yang kamu sukai. 
Maka temukanlah sebuah buku yang akan membuat diri suka membaca. Meskipun diulang berkali-kali. Misalnya sebuah buku motivasi atau novel. 

    Pada saat pandemi ini mengharuskan kita untuk lebih baik melakukan pekerjaan di rumah saja. Termasuk kunjungan ke perpustakaan pun juga dibatasi. Hanya diperbolehkan untuk meminjam buku. Setelah itu pulang dan membaca di rumah. Pergi ke perpustakaan pun menjadi kurang menarik lagi. 
    Jika kecanggihan teknologi telah mengubah sudut permainan online menjadi hal yang lebih menarik. Wadah membaca pun tidak hanya sekedar buku teks saja yang harus mengeluarkan biaya jika ingin membacanya atau malah meminjam ke perpustakaan.
    Digitalisasi mengubah yang sifatnya manual menjadi digital. Kita tidak perlu lagi membawa buku yang berat untuk dibaca. Bahkan meminjam ke perpustakaan secara manual yang jaraknya berkilo-kilo meter. Kecanggihan ponsel pintar yang telah didukung oleh sistem android membuat gawai semakin canggih. Apalagi seiring berjalannya waktu sistem selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan jaman. Segala sesuatunya pun dipermudah ketika ada aplikasi google playstore yang merupakan pusat download  beragam aplikasi yang terbaik.
    Perpustakaan pun juga beralih ke digital. Ada beberapa aplikasi yang bisa memberikan bahan bacaan gratis. Salah satunya aplikasi ipusnas yang memang didukung oleh pemerintah Indonesia sendiri. Banyak pula jenis buku non fiksi. Sistemnya pun juga sama seperti sistem manual. Hanya saja tidak dikenakan denda ketika mengembalikan. Secara otomatis buku yang dipinjam akan pulang dengan sendirinya.
 Pada kecanggihan teknologi seperti sekarang ini. Seharusnya mudah sekali membuat orang pintar dan berpikir dengan nalar. Hanya saja, tulisan yang tersebar di media sosial terkadang belum tentu semuanya benar. Sama seperti kasus hoaks.
    Kita perlu membacanya dari sumber yang relevan. Salah satunya adalah buku. Jika pun mendapatkan informasi yang berasal dari website. Pastikan websitenya dapat dipercaya. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan membaca informasi yang sejenisnya. Jadi, kita bisa membandingkan informasi tersebut.
    Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting sekali bagi kehidupan di era modernisasi seperti ini.
1.      Memperoleh Informasi
    Kita bisa memperoleh informasi yang bermanfaat sesuai dengan bidang yang diinginkan. Jika perlu motivasi bisa mencarinya di kategori motivasi pada mesin pencarian di aplikasi ipusnas. Buku tips dan trik juga banyak. Seperti teknik menanam, memasak, dan lain-lain. Kita tinggal memilih sesuai dengan keinginan masing-masing.
    Informasi yang relevan sesuai dengan perkembangan jaman saat ini. Kita juga bisa mengakses koran online melalui via website. Kata kuncinya berupa e-paper. Jadi kalau misalnya ingin membaca koran analisa bisa mengetikkan kata kunci e-paper analisa.
    Informasi yang up to date ini biasanya sangat diperlukan untuk orang-orang yang sedang menjalankan bisnis atau mengetahui kebijakan pemerintah. Biasanya media massa itu akan memberikan informasi terkini.
2.      Memberikan Motivasi
    Saya punya satu judul buku yang bisa diakses di aplikasi ipusnas dan membuat hati tentram ketika dilanda kecewa ketika sudah bekerja keras. Tetapi tidak menghasilkan apa-apa. Saya memilih buku Laa Tabkhi atau Jangan Menangis. Seketika saya langsung bangkit kembali karena petuah yang saya baca. Makanya, menemukan buku yang membuat kita jatuh cinta itu memang perlu. Supaya kita selalu punya alasan untuk terus membaca dan bersemangat. Buku motivasi lainnya pun juga ada. Kita tinggal memilih selera saja. 
3. Sebagai terapi
    Bahan bacaan terapi ini sama dengan buku motivasi. Meskipun tulisan lebih ampuh dalam memberikan terapi. Bagi orang yang hobi membaca pun akan merasa tenang dan nyaman ketika membaca. Hal ini merupakan bentuk dari terapi otak.

4. Sebagai bahan untuk menulis

    Tulisan tanpa ada riset itu rasanya begitu hambar. Meskipun tulisan fiksi sekalipun. Imajinasi bukanlah imajinasi biasa saja tanpa perlu membaca bagian yang menjadi garis singgung objek penulisan. Misalnya cerita tentang detektif. Setidaknya harus membaca terlebih dahulu bagaimana cara detektif melaksanakan tugasnya. Kemudian kasus apa saja yang biasa mereka tangani.

    Begitu pula menulis buku non fiksi. Harus lebih banyak lagi mencantumkan sumber bacaan dalam tulisan. Sebab tulisan yang kaya akan sumber akan membuat pembaca merasa yakin bahwa tulisan tersebut merupakan kebenaran. Jika memang tulisan kita itu benar. Maka akan ada banyak orang yang akan mengikuti petunjuk benar seperti yang penulis lakukan. Jika salah, maka pembaca pun juga ikutan salah. Maka jangan sampai tulisan kita itu menyesatkan hanya karena kurangnya riset atau malah membuat pembaca semakin bingung.

    Orang yang suka membaca pun akan terbiasa mengolah informasi. Selain itu bisa memunculkan ide-ide segar kembali. Ibaratnya, sebuah bahan bacaan akan memberikan pancingan pada penulis untuk menulis. Ide-idenya sudah ada. Tinggal merangkai saja sesuai dengan kreativitas. Hal ini pun juga bisa menjadi solusi ketika mengalami writer block alias mentok dalam menulis. 

    Ada banyak jenis bacaan yang tersedia dalam era digitilasasi ini. Tinggal kita sendiri yang memilahnya dan menjadikan diri semakin lebih maju dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Jika hari ini masih belum suka membaca. Yuks, sama sama memiliki keinginan membaca terlebih dahulu. Secara sendirinya, hati perlahan-lahan akan tergerak untuk membaca. Bahkan membuka hati pada dunia dan menelusuri apa yang ada. 


Hello Oktober

Hello Oktober
Gambar 1. Hello Oktober
 
Hello Oktober …
Hai-hai buat kamu-kamu yang mampir di lapak saya kali ini. Heseh … tak lama ya tak bersuo lagi.
Kali ini saya balik lagi setelah sekian purnama tidak memeriahkan blog yang dulunya rajin buat nulis. Kini mau enggak mau nulis lagi dong ya kan. Masa sebulan berleha-leha dan fokus pada satu hal sudah habis nih. Eh, curhat. #plak
Sebenarnya ini memang sesi curhat sih. Yo bagi kalian yang juga ingin curhat tentang perkembangan bulan lalu atau ada yang mau dibagi boleh banget kok. Silakan tulis di kolom komentar ya.
Nah, di bulan Oktober ini banyak banget tanggal pengulangan sejarahlah kalau dibilang.
Mulai dari 1 Oktober diperingati sebagai hari lahir Pancasila hingga 28 Oktober merupakan hari Sumpah Pemuda. Jadi bulan Oktober ini identik dengan pemuda. Jika kalian merupakan seorang pemuda. Maka kebetulan banget saya juga akan membahas tentang pemuda.
Pemuda yang positif itu biasanya identik dengan jiwa perubahan. Bisa mengikuti arus perkembangan jaman yang super duper cepat. Enggak perlu takut atas kemungkinan yang terburuk. Apalagi belum tentu terjadi dan selalu berpikiran positif. Selagi melakukan kebaikan kenapa enggak? Ya enggak sih?
Oke, kembali ke laptop.

Hal yang Bisa dilakukan di Bulan Oktober

Jika hari ini kamu masih belajar atau berada dalam kondisi titik terendah dalam hidup. Enggak perlu bersedih dengan kondisi saat ini. Sebab masa depan ceria setiap orang merupakan pilihan. Yuk kita sama-sama saling berubah menuju ke arah yang lebih baik lagi. Mantap jiwa.
Apa sih yang kalian pikirkan tentang bulan Oktober ini?
Kalau menurut saya sih, bulan Oktober ini seperti sebuah permulaaan baru lagi setelah sekian lama hibernasi dan tidak tentu arah. Nah, ada beberapa langkah yang bisa saya lakukan untuk menghadapi ini.

1.       Niat

Setiap segala sesuatu ada baiknya dimulai terlebih dahulu dengan niat. Ketia niat dalam diri sudah baik. Insyaa Allah ke depannya akan terwujud sesuai yang diharapkan. Ternyata, niat ini enggak mudah dipraktikkan gaes. Biasanya ada beberapa hal yang akan menjadi penghalang niat nih. Bisa jadi datang sesuatu yang tidak diduga-duga.
Pada permulaan bab hadits imam bukhori yang pertama dibahas juga tentang niat. Begini bunyinya kira-kira gaes.
“Setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya dan bagi tiap-tiap orang tergantung apa yang dia niatkan. Barang siapa yang niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau wanita yang ingin dinikahinya. Maka niat hijrahnya tergantung apa yang dia niatkan.” HR.Imam Bukhori 1
Nah, penting banget nih niat dalam memperbaiki diri. Hal baiknya adalah ketika niat baik itu sudah hadir dalam diri. Sudah termasuk pahala nih. Kalau niat kalian di bulan ini apa?
Setiap orang pasti menginginkan tercapainya apa yang dicita-citakan. Termasuk juga saya nih. Semoga apa yang disemogakan terwujud dan segalanya berjalan dengan baik. Nah, ketika niat itu sudah tertanam dalam diri. Mudah-mudahan akan ada jalannya tersendiri. Hal yang terpenting adalah meyakinkan niat baik dalam diri.

2.       Buat perencanaan

Keinginan saja tidaklah cukup jika tidak punya rencana. Ada jenis orang yang detail banget dalam perencanaan. Ada pula yang enggak perlu mendetail. Misalnya hanya mengandalkan kisi-kisinya saja. Setelah itu mengalir begitu saja.
Uniknya, saya pernah menemukan orang yang memiliki banyak rencana dalam hidupnya. Jika rencana yang satu tidak berjalan akan menjalankan rencana yang kedua. Jika tidak berhasil juga rencana yang ketiga. Duh, seakan enggak menemukan titik buntu aja gitu menurut saya.
Nah, berhubung rencana saya selalu ambyar terus. Saya juga ingin membuat perencanaan yang berbeda juga nih. Konsepnya adalah sedikit mendetail dan punya opsi untuk mengatasi perencanaan yang tidak sesuai dengan ekspektasi.

3.       Do Action

Ketika semua konsep sudah dibangun dalam diri. Tinggal diri sendiri nih yang meluncurkan aksi yang nyata. Biasanya rasa malas yang selalu menjadi bayangan dalam merobohkan rencana. Kalau malas, tinggal ingat satu hal saja gaes. Ya jangan malas dong. Ada yang selalu dukung kok.#plak
Hal yang terpenting adalah temukan letak semangat diri itu di mana supaya bisa segera melakukan aksi yang nyata. Bisa itu melakukan hal yang disuka atau apa pun yang membuat kamu senang ketika selesai mengerjakan target.

4.       Jangan lupa berdoa

Tips ini hanya sekadar mengingatkan sebenarnya. Barangkali apa yang akan kita lakukan ke depannya bisa menjadi keberkahan diri dan selalu dilindungi oleh berbagai macam tekanan. Maupun hal yang tidak diinginkan.
Saya selalu menyetel waktu pagi. Entah kenapa selalu bangun di sepertiga malam yang rasanya nokturnal. Eh, sejenis yang suka melakukan sesuatu di saat malam hari. Pada kesempatan itu, dipergunakan deh sebagai waktu yang paling asyik berduaan dengan Sang Pencipta. Hasilnya adalah diri menjadi lebih bahagia dari yang pernah ada. Yeay.
Tidak perlu malu untuk meminta kebahagiaan pada hari itu. Insyaa Allah, akan diberikan kemudahan selagi niat kita benar-benar tulus.
Jadi, semangat terus ya. Semoga kita bisa sama menjalani bulan Oktober ini dengan penuh kecerian dan semangat juang yang pantang menyerah. Tjakep.

Physics Not Doctors-Cerita Impian Tidak Tergapai

Physics Not Doctors-Cerita Impian Tidak Tergapai

Tidak tentu arah. Itulah yang saya rasakan ketika tamat SMA terus apa? Kuliah?
    Sebagai seorang yang sangat suka belajar. Tentunya kuliah menjadi bagian yang paling sangat diinginkan. Bahkan semasa SMA pun sudah mengimpikan jurusan yang diidam-idamkan. Sayangnya, hanya sekedar impian dan tidak tahu menemukan jalan untuk menggapainya. Sungguh miris sekali ketika.
Tahun 2015. Ia hadir sebagai pengobat kerinduan pada hati yang merintih tentang kecintaan pada ilmu pengetahuan. Berusaha tidak menepis segala takdir yang datang dan menggiringnya ke langkah yang berbeda. Ketika orang lain memilih mundur dan mencari masa depannya sendiri. Saya tetap bertahan pada masa depan yang tidak kunjung diinginkan.
    Salah jurusan membuat saya mendadak suka menulis dan berimajinasi seolah saya masih tetap menyukai bidang yang saya sukai. Sehingga tertuanglah pada kisah Physics NotDoctors yang berarti fisika bukanlah dokter. Pembahasan secara ilmiah dan susah dimengerti pun tertuang di bab pertama yang berjudul MRI atau CT Scan.
    Beberapa teman saya yang sesama penulis pun mulai memberikan saran untuk memperhalus lagi gaya penyampaian saya. Revisi? Revisi menurut saya jauh lebih berat daripada langsung menulis. Mulai dari pembacaan ulang kalimat yang rancu hingga tata Bahasa yang sesuai.
Physics Not Doctors bukan hanya menyinggung mesin MRI yang digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada tubuh manusia saja, tetapi mengulik teknologi kedokteran lainnya yang dihubungkan secara fisika. Seperti stetoskop dan Sinar X. Pembahasannya tergolong berat dan lebih cocok dituangkan secara non fiksi.
    Hingga kini saya masih membiarkannya mejeng di Wattpad. Kemudian berencana untuk merevisinya supaya lebih menarik di kemudian hari. Setelah lima tahun lamanya, naskah tersebut barulah selesai. Itu pun diikutkan kompetisi menulis oleh GMG Challenge.
    Physics NotDoctors bukanlah kisah halu semata yang tidak kesampaian. Beberapa reka kejadiannya merupakan kisah nyata yang saya alami dan mengemasnya menjadi sesuatu yang berbeda. Meskipun konfliknya sangat absurd. Saya merasa novel ini merupakan novel berkesan yang saya miliki. Sebagai cerita pelengkap perjalanan saya melalui masa sulit menemukan jati diri.