Laptop Impian ASUS VivoBook 14 (A416)

Sekali nyebur tenggelamlah. Kemudian berenang dan kembali dalam keadaan sehat dan bergembira.

Mimpi? Aku pun pernah bermimpi memiliki laptop canggih merek ASUS yang akan melancarkan kegiatanku selama pembelajaran di kampus, skripsian, dan prosesku menjadi seorang blogger yang professional.

Pasalnya, laptop ASUS ini pernah kupinjam dari temanku selama dua hari saat laptop kecilku bermasalah dan mau tidak mau masuk rumah sakit (tempat service laptop). Sejak saat itu, aku membuat daftar keinginan suatu hari nanti jika mengganti laptop yang baru harus ASUS. Ah, inilah yang kunamakan jatuh cinta setelah bersama.

Keinginan bisa saja melambung tinggi. Namun kemampuan finansial dan mempertimbangkan berbagai aspek yang menjadi penentu. Aku pernah menangis dan merengek hanya meminta izin untuk membeli laptop ASUS secara mencicil kepada Mamaku. Sayangnya, itu tidak membuahkan hasil sama sekali selain membuatku menjadi orang yang menyedihkan dan dilihati para tetangga sangking murkanya Mama.

Tak berapa lama setelah kejadian itu. Beberapa minggu ke depannya. Aku mendapatkan uang dari beasiswa pertamaku selama kuliah di semester 7. Kuputuskan untuk membeli laptop. Namun tidak cukup untuk membeli laptop yang kuimpikan. Setelah menimbang lebih lanjut. Aku pun membeli laptop dengan keadaan setengah pakai dengan harga 2,3 juta sembari berharap laptop itu akan membantu melancarkan skripsiku.

Awal mulanya aku merasakan laptop yang baru kubeli itu berjalan dengan baik. Setelah bersama beberapa bulan ke depannya baru kusadari kondisinya tidak begitu baik sesuai dengan perkiraanku. Kutemukan lagi banyak masalah dan harus kubawakan lagi ke rumah sakit khusus laptop untuk diinstal ulang. Eh, begitu terus hingga aku bosan dan terhambat lagi mengerjakan skripsi.

Keterbatasan? Itulah yang membuatku terperangkap dan masih berputar di lingkaran itu saat ini. Berharap suatu hari nanti akan terlewati dan kutemukan jalan untuk bebas.

Pada kesempatan kali ini. Aku ingin bercerita tentang laptop ASUS impianku dan menelusurinya secara terperinci. Halu be real, boleh kan?

ASUS VivoBook 14 (A416)

Pada tanggal 18 Desember 2020, ASUS memperkenalkan VivoBook14 (A416) yang merupakan sebuah laptop yang bisa digunakan oleh semua kalangan. Laptop ini juga merupakan salah satu all-round  paling ringkas di dunia dengan ditenagai oleh prosesor hingga 10th Gen Intel Core. GPU NVIDIA GeForce, serta hadir dengan Office Pre-Installed.

Jimmy Lin yang merupakan ASUS Regional Director Southeast Asia mengatakan bahwa Asus selalu berkomitmen untuk menghadirkan perangkat dengan kualitas tinggi sehingga penggunanya dapat mendapatkan pengalaman pengunaan terbaik.

Nah, pada penasaran kan dengan ASUS VivoBook 14 (A416) ini. Langsung saja yuk kita telusuri secara langsung.

Auto Ringan dan Mudah dibawa ke Mana-Mana

Hal yang pertama sekali terlintas dalam pemikiranku ketika mendengar kata 'VivoBook' adalah 'ringan'. Pasalnya ASUS VivoBook 14 (A416) ini memiliki berat hanya 1,6 kilogram dan ketebalannya 19.9 mm. Wow, ringan dan tipis. Tidak perlu ragu untuk membawanya ke mana-mana. 19.9 mm yang apabila dikonversikan ke dalam cm hanya berkisar 1.99 cm saja. Sedikit lagi mendekati 2 cm. Selain itu, chargernya juga simpel dan ringan. Jadi mudah dimasukkan ke dalam tas tanpa khawatir kabelnya melilit. Enggak berat cuy. Seperti beban hidup selama ini.

Apa sih yang membuat ASUS VivoBook 14 (A416) ini memiliki body  yang ringa dibandingkan dengan loptop 14 inchi pada umumnya?

Rahasianya adalah berkat teknologi NanoEdge Display yang memungkinkan bezel layar pada VivoBook 14 (A416) bisa tampil sangat tipis, sehingga laptop ini bisa memiliki screen-to-body ratio hingga 82%. Gimana, keren kan?

Tak hanya itu saja loh. VivoBook 14 (A416) telah dibekali dengan layar yang beresolusi hingga Full HD. Sehingga layar tersebut sangat cocok digunakan untuk bekerja maupun menikmati konten multimedia yang sudah  dilapisi anti-silau (anti-glare) dengan sudut pandang hingga 178 derajat.

Penggunaan Praktis

ASUS VivoBook 14 (A416) juga dibekali keyboard full-size  yang telah dilengkapi backlit, sehingga membuat laptop ini bisa digunakan dalam kondisi gelap. So, enggak perlu repot lagi untuk mencari penerangan di kala sedang gelap. Apalagi mencari huruf yang ingin diketik. Fitur ini sangat membantu deh. Keyboard VivoBook 14 (A416) ini juga didesain secara ergonomis yang berarti mampu memberikan kenyamanan sepanjang perjalanan dan lebih kokoh. Setiap tombol keyboard-nya memiliki key travel  sejauh 1,4 mm yang sangat ideal untuk mengetik.

Beberapa varian VivoBook 14 (A416) juga telah dilengkapi dengan keamanan biometrik melalui fingerprint sensor. Fitur yang biasanya terdapat di laptop kelas premium ini. Sehingga memungkinkan para pengguna bisa masuk ke dalam sistem Windowa 10 Home melalui Windows Hello tanpa perlu lagi mengetikkan password.

Bisa Tetap Eksis dengan Kamera

VivoBook 14 (A416) ini dibekali dengan satu kamera, sehingga laptop ini bisa diandalkan sebagai perangkat untuk bekerja atau belajar dari rumah. Penggunanya tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli software office karena sudah dilengkapi dengan Microsoft Office Pre-Installed. Tuh, enggak tanggung-tanggung kan bonusnya. Microsoft Office Home & Student 2019 juga dapat terus di-update sehingga penggunannya dapat terbebas dari ancaman celah keamanan dan malware. Fitur ini tersedia secara cuma-cuma atau tanpa biaya tambahan.

Fitur Pendukung yang Oke Banget

ASUS VivoBook 14 (A416) juga dibekali dengan serangkaian fitur konektivitas yang canggih. Mulai dari port USB Type-C, HDMI, serta combo audio jack untuk memenuhi kebutuhan konektivitas sehari-hari. Sementara untuk sisi konektivitas nirkabelnya dibekali dengan WiFi 5 (802. 11 ac) untuk terhubung dengan internet serta Bluetooth 4.1. Benar-benar mantap banget deh. Kecepatannya juga lumayan, dijamin kegiatan pembelajaran dan pekerjaan auto lancar.

Namun tidak hanya itu saja ternyata. ASUS VivoBook 14 (A416) juga memiliki konstruksi yang tangguh. Berbagai bagian pada laptop ini, seperti pada chasis utama dan rangka layar terbuat dari logam. Sehingga memperkuat keseluruhan konstruksi bodinya. Laptop ini juga diberikan perlindungan yang ekstra untuk HDD bernama E-A-R HDD Protection. Perlindungan tersebut dapat menyerap getaran yang dihasilkan saat perangkat terguncang dan pastinya bisa menyelamatkan HDD yang ada di dalamnya. Jadi, enggak perlu khawatir kalau HDDnya bakalan rusak.

Bisa diajak Multitasking dengan Performa Lebih Kencang dan Gesit

Ini nih yang selalu ditunggu-tunggu ketika punya laptop dengan kondisi lancar banget. ASUS VivoBook 14 (A416) ini ditenagai oleh procesor hinggga 10th Gen Intel Core. Varian tertingginya hadir dengan prosesor intel Core i5-1035G1 yang memiliki konfigurasi 4 core dan 8 thread, serta boost clock hingga 3,6GHz. Sehingga membuat laptop ini bisa diajak untuk bekerja, berselancar di internet, dan menikmati multimedia tanpa perlu takut terganggu.

Beberapa varian VivoBook 14 (A416) ditenagai oleh chip gafis NVIDIA GeForce MX330 untuk pengguna yang membutuhkan performa gafis ektra. Sehingga laptop ini memungkinkan untuk menjalankan aplikasi bagi yang suka dengan kegiatan aplikasi photo editing, video editing, hingga game kasual.

Penyimpanan Data Sesuai Standar Modern

VivoBook 14 (A416) memang dibuat untuk memenuhi kebutuhan semua kalangan. Laptop ini telah menggunakan memori DDR4 yang merupakan standar laptop modern dengan kapasitas yang dapat di-upgate hingga 12 GB. Wow, kentang banget deh rasanya. Sementara untuk penyimpanannya, ASUS VivoBook 14 (A416) mengandalkan dua jenis penyimpanan yaitu 2.5" SATA dan M.2 PCIe. Tergantung konfigurasinya, kita bisa menyematkan SSD dam HDD ke dalam laptop ini.

MyASUS Memudahkan Para Penggunanya

Kelebihan lain dari ASUS 14 (A416) adalah adanya sebuah aplikasi bawaan yang merupakan pusat kontrol untuk laptop. Melalui MyASUS, para penggunanya bisa memantau status laptopnya sekaligus melakukan troubleshooting. Itu berarti penggunanya dapat memindai sistem laptop, menemukan masalah, dan memperbaikinya secara otomatis. Selain itu MyASUS juga memperlihatkan status garansi perangkat serta fasilitias untuk menghubungi layanan konsumen ASUS.

Nah, yang lebih menarik lagi adalah fitur bernama Link to MyASUS sehingga penggunanya bisa menghubungkan smarthphone-nya dengan laptop supaya dapat beraktivitas secara lebih produktif. Fungsi dari Link to MyASUS adalah menampilkan pesan dan notifikasi dari smarthphone  ke layar laptop, bisa melakukan panggilan telepon langsung dari laptop, hingga membuat smarthphone menjadi layar kedua untuk laptop. Selain itu juga menyediakan fasilitas  untuk berbagi file secara instan antara laptop denga smarthphone.

Gimana, benar-benar idaman banget kan?

Apa sih yang bakalan aku lakukan kalau punya laptop ini?

1. Mengadakan kegiatan lewat zoom

Aplikasi ini merupakan aplikasi yang paling wajib dimiliki oleh mahasiswa sepertiku. Sayang banget, laptopku yang sekarang ini enggak bisa digunakan untuk nge-zoom walaupun sudah diusahakan berulang kali. Makanya, motivasi punya ASUS VivoBook 14 (A146) adalah bisa mengadakan kegiatan seminar atau diskusi daring di kemudian hari.

2. Bakalan selalu dibawa ke mana-mana

Suka nulis dan berkreativitas dengan laptop itu aku banget. Enggak perlu khawatir lagi kalau punggung bakalan pegal linu jika dibawa ke mana-mana. Percaya diri pun semakin meningkat euy. Teman-teman pun pasti enggak bakalan risih ngelihat diriku yang kalau bawa barang seperti pulang kampung. Maklumlah, laptop yang sekarang ini rasanya seperti bawa komputer ke mana-mana. Sudahlah bawa laptop dengan bobot 3 kg, bawa printilannnya berupa keyboard  yang besar pula. 

3. Ngonten setiap hari

Gambaran menjadi seorang guru yang selalu aktif ngeblogging itu terngiang-ngiang dalam benakku. Ya, walaupun saat ini masih skripsian yang entah kapan kelarnya. Setidaknya aku punya tujuan hidup dan mau dibawa ke mana kegiatan menulis asyik ini. Jadi, kalau sudah punya laptop yang lebih lancar itu enggak ada alasan lagi buat galau mikirin laptop bakalan ngulah. Sudah pasti diajak kerja sama dong. 

Kedok Penipuan Subsidi Gratis Kuota Internet dari Portal Bergengsi

Tidak ada alasan untuk tidak menulis, bagi orang yang berniat menjadi penulis.

Jika hari ini masih dirudung dengan rasa kesal. Mari tarik napas perlahan, buang, tarik napas perlahan lagi, dan buang. Sampai rongga dada yang terasa sesak tadi mulai lapang dengan sendirinya, Jika masih belum berhasil. Lanjutkan dengan mengucap istighfar atau mengingat Tuhan.

Alhamdulillah, akhirnya pemikiran dan hati sudah mulai tenang ke seperti semula.

Pertama-tama, thanks to Allah swt yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menuliskan kisah ini. Kisah nyata dan ini sangat berarti bagi teman-teman sekalia . Semoga ini tidak terjadi kepada teman-teman sekalian.

Pandemi yang masih belum juga berakhir hingga kini, membuat banyak orang mengalami penurunan finansial dan angka kemiskinan semakin bertambah. Namun di balik itu semua, ada pihak-pihak yang melambung tinggi, terutama digitalisasi. Pertemuan tatap muka pun menjadi secara daring. Kuota menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi pihak akademisi.

Maka ketika ada bantuan kuota dari pihak tertentu yang datang, pastilah tergiur dan enggak perlu memusingkan lagi masalah biaya untuk membeli kuota. Oh, kuota menjadi kebutuhan primer bagi para akademisi ini.

Saya masih berstatus mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Ketika melihat kuota sekarat saja rasanya gelisah. Apalagi belajar bukan hanya dari aplikasi belaka. Namun dari sosial media dan juga media hiburan lainnya. Seperti Youtube, tik tok, WhatsApp, dan paling sering juga di Instagram. Masih banyak lagi. Kalau itu semua di turuti, ya cepat habis. Ya, pengetahuan memang tidak hanya sebatas satu aplikasi saja. Melainkan di banyak aplikasi. Tinggal orang itu sendirilah yang mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Kuota sekarat itu benar-benar memang membuat saya galau tidak karuan. Bingung menentukan pembatasan aplikasi mana yang kuantitas kunjungannya dikurangi dan mana pula yang harus dipertahankan supaya tidak boros kuota. Tibalah masuk pesan kiriman dari seorang teman yang mungkin memang untuk dibagikan ke semua orang. Isinya sebuah link yang ditawarkan dengan iming-iming akan mendapatkan subsidi kuota.

Wuah, saya pun juga mau jika diberikan secara gratis. Namun jangan dulu diklik. Lihat dulu nama linknya. Kalau domainnya enggak jelas. Itu sudah termasuk hoaks, alias penipuan dan mungkin saja merugikan. Ya, walaupun alamat linknya tertulis atas nama pemerintah atau perusahaan ternama. Duh, miris banget ya. Mereka jadi dikambing hitamkan. Padahal bukan berasal dari mereka, tetapi pekerjaan orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan usil.

Tibalah saya mendapatkan sebuah pesan yang serupa. Namun dari seseorang yang bisa dipercaya, teman saya sendiri. Link yang dibagikan pun berasal dari domain bergengsi yaitu .com. “Wuah, bisa dipercaya nih. Sepertinya emang beneran,” pikir saya pun begitu dan langsung ikut-ikutan mengkliknya kemudian membagikannya ke beberapa kontak saya.

Selamat, saya berhasil ditipu secara halus.

Tim kiri : Hahah, kasian deh kena jebak. Sudah hidup sulit, eh malah semakin sulit.

Tim kanan : Hush, jangan gitu deh. Hal yang penting bisa dijadikan pelajaran dan semoga tidak terjadi lagi pada dirimu sendiri dan juga orang lain.

Tim kiri : Halah, sok bisa. Palingan juga dipendam sendiri atau malah buat status merana di media sosial.

Saya : Ssst, jangan pada berisik. Saya punya solusinya. (melirik papan ketik)

Keyboard : Ready Sist.

Kebetulan saya juga membagikannya ke teman yang mungkin pernah juga dan akhirnya saya tanya kembali ke sang pengirim.

Awal mula

Hm, saya pun memutuskan untuk menarik pesan yang pernah saya kirim. Takutnya mereka malah melakukan hal yang sama pula bersebab ketidaktahuan dan ketidakberpikiran panjang. Yah, begitulah. Seringnya orang-orang yang tidak tahu apa-apa menjadi target orang tidak bertanggung jawab.

Berujung ke sms nomor unik

Masih dalam kondisi ketidaktahuan saya. Ini sudah lama ya, sejak kejadian itu. Masuklah sebuah pesan promosi dari layanan XL juga nih yang saya yakini memang dari Xlnya secara langsung. Diskon 50% itu membuat saya tertarik dan kebetulan juga memiliki uang yang cukup. Biasanya saya tidak pernah mengisi pulsa. Hanya beli paketnya saja. Namun karena kondisi keuangan tidak memungkinkan. Akhirnya saya mencobanya.

Saya beli pulsa dulu Rp50.000 kemudian membeli paket internet seharga Rp35.000. Eh, masih ada sisanya nih Rp15.000. Saya khawatir pulsa itu akan lenyap tidak berbekas. Saya sempat tanya nih ke keluarga saya. Ada yang mau pulsa XL nggak? Mereka pun menggeleng dan mengatakan bisa ditransfer ke Telkomsel kok.

Sudah saya coba, ternyata enggak berhasil juga. “Gimana sih, masa enggak diizini,” kesal saya merasa gondok. Ya sudah deh mau bagaimana lagi. Saya mau lihat dulu gimana perkembangang pulsa yang saya miliki.

Setelah saya cek sore harinya melalui aplikasi my Xl. Pulsa saya berkurang menjadi sepertiganya, yaitu sekitar dua belas ribuan. Malamnya saya cek lagi, malah berkurang lagi menjadi tujuh ribuan. Tengah malam saya bangun dan mengeceknya lagi. Ah, sudah enggak iya nih. Masa tinggal goceng. Saya kotak-katiklah fitur aplikasinya dan tanpa sengaja menekan fitur Riwayat Transaksi. Nah, di situlah baru ketahuan di mana letak pengurasnya, yaitu berasal dari sms.

“Hah, orang ngirim sms bisa tersedot pulsa?”

Saya cek lagi nih. Angka yang tertera di sana dan langsung mencari tahunya di internet. Walaupun saya kesal dengan pasal internet dan nyaris berburuk sangka. Berdamai dengan diri itu lebih baik.

Akhirnya saya menemukannya. Ternyata sms yang masuk berasal dari sms premium. Beginilah kira-kira cara mengatasinya dan kalian juga bisa mengeceknya ya bagi pengguna XL. Kalau pengguna lainnya mungkin bisa mencarinya di blog lainnya.

1.     Tekan *123*66# pada dial telepon, lalu tekan “OK”/”Call”. Ini pada tahulah ya, macam ngecek pulsa gitu. 

2.     Pilih angka 1 yang bertuliskan Stop Layanan Lain.

3.     Selanjutnya akan diarahkan pada layanan apa saja yang ingin dihentikan. Saya cek, eh lupa di screenshot  sih ada banyak ternyata layanan smsnya. Pilih aja dari yang atas. Kemudian pilih alasan kenapa menghentikan layanan. Saya pilih saja tuh ‘tidak merasa berlangganan.’ Satu per satu dulu di stop kan. Cek lagi dengan mengulangi lagi langkah yang pertama sampai ke langkah ini. Nanti diarahkan itu ‘apakah ingin menghentikan semua layanan’. Pilih iya dong, enggak usah tanggung-tanggung. Basmikan semua layanan yang merugikan.

4.     Pastikan nomor anda sudah tidak berlangganan layanan lainnya.

Unreg semua layanan lainnya yang menyedot pulsa

Saya menggunakan cara ini karena terkesan mudah menurut saya. Meskipun sebenarnya ada via sms maupun aplikasi. Ini nih kemudahan adanya akses aplikasi internet kuota yang kita miliki. Jadinya bisa dikendalikan dan menemukan datanya berasal dari mana saja. Maka benarlah bahwa kita memang harus bijak berinternet.

Saya tahu, ini adalah kesalahan dari saya sendiri yang tidak saya ketahui selama ini.

Kesimpulan : Jangan mudah percaya pada layanan yang memberikan sesuatu gratisan secara cuma-cuma meskipun berasal dari portal yang bergengsi. Tanyakan dulu pada sumbernya dan telusuri kebenaran.

Seratus Target di Tahun 2021

 Ide itu seringan daun yang diterpa angin. Ia akan terbang begitu mudahnya bila tidak segera disimpan dengan segera

Berbicara mengenai sebuah target dalam hidup. Siapa pun pasti memilikinya dan menginginkan target akan tercapai sesuai dengan harapan. Hanya saja, tidak semua orang mampu menggapainya dan semua orang juga memungkinkan untuk mewujudkannya.

Berada pada fase kegagalan berulang. Barangkali yang kita rancang adalah sebuah kegagalan.

Siapa yang tidak pernah gagal?

Ah, iya. Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan. Ada yang sekali gagal tidak ingin mengulang kedua kalinya dan mencari yang lain. Ada pula yang ketika gagal akan mencoba kembali hingga menemukan sebuah titik yang menentukan harus berhenti atau berjalan kembali.

Menariknya adalah ukuran keberanian yang bermain peran di dalamnya. Seberapa kuat dan seberapa hebat orang tersebut itu mampu melewatinya. Sedangkan orang yang bermental ciut auto kesingkir dengan sendirinya. Eh, termasuk juga saya. Subhanallah …

Semakin dipikirkan sekali lagi dan menimbang dengan benar. Keputusan berupa untuk terus bergerak tanpa perlu membandingkan dengan orang lain menjadi pilihan. Hanya itu yang bisa saya lakukan. Mungkin bisa sekelas Thomas Alva Edison barangkali dalam mencapai sesuatu jika ingin berhasil. Seseorang yang tak pernah mengenal kata menyerah dalam menggapai tujuan. Rasanya memang sungguh sulit sekali.

Hal yang paling sulit dilalui adalah melawan diri sendiri. Kadang-kadang memang harus berperang dengan diri sendiri. Ketika melawan rasa malas, takut, dan pemikiran negatif tentang suatu hal. Bahkan menghadapi sebuah situasi ketika semesta tidak mendukung dalam memulai suatu hal.

Tidak hanya sampai situ saja. Tantangan yang lebih berat lagi adalah mempertahankannya secara konsisten. Seberapa kuat seseorang itu dapat bertahan dan terus berjuang mempertahankan apa yang ia lakukan. Mungkin contohnya tidak usah jauh-jauh. Misalnya mengerjakan tugas setiap hari dengan pencapaian yang konsisten. Awalnya tidak terbiasa tuh. Lalu membuat target seperti itu dan memulainya dengan semangat di awal. Ketika berjalan tiga atau empat hari masih okelah. Eh, kita menuju hari yang keempat dan seterusnya malah tidak dilakukan lagi. Semangat pun langsung ciut dan mengecil.

Memang benar, suasana hati manusia itu tidaklah sama di setiap keadaan. Bahkan semangat yang membara pun bisa saja langsung ciut seketika di pertengahan jalan. Maka sudah menjadi sebuah keharusan untuk selalu menjaga semangat juang itu tetap menyala.

Saya sendiri pun sering kesal pada diri sendiri. Ketika menemukan sebuah kondisi yang selalu berulang seperti rasa malas, rebahan, dan tidak berani melangkah. Hal yang paling sulit dilalui itu adalah rasa kantuk dan bawaannya selalu ingin tidur. Hm, sedangkan memaksakan diri dengan kafein terus-terusan pun rasanya hanya menyiksa diri.

Ada yang tidak beres nih. Setidaknya harus tegas pada diri sendiri untuk tidak selalu terjebak dengan zona rebahan. Ya, tidak ada yang bisa mengalahkan suatu kondisi semangat juang berasal dari diri sendiri. Mungkin, pada sistem seperti itulah yang bisa diolah dan diperbaiki.

Saya memutuskan untuk membuat seratus target di tahun 2021 ini. Sebuah target yang dituliskan secara terperinci. Mulai dari hal-hal kecil hingga kompleks. Tentunya berusaha menuliskannya serealistis mungkin supaya benar-benar terwujud. Paling tidak, angka pencapainnya bisa mencapai 50%.

Teman saya pun memberikan sebuah pernyataan bahwa apa yang saya lakukan terlalu ekstrim dan itu sungguh melelahkan.

Setidaknya, ada yang perlu dicoba dalam diri saya sendiri. Supaya lebih semangat dan tidak terus-terusan rebahan santuy lagi. Rebahan itu memang sungguh menyenangkan. Setelah melewatinya baru tersadar bahwa ada banyak hal yang telah dilewatkan begitu saja. Kemudian ujung-ujungnya menyesal juga bersebab tidak menggunakan waktu sebaik mungkin. 

Berikut ini merupakan target yang ingin dicapai pada tahun 2021.

   

Rute memutuskan target yang hendak dicapai

1.     Membaginya ke dalam beberapa Hal

Menentukan target tujuan

Sebelum membuatnya. Ada banyak sekali yang ingin saya tuliskan sebenarnya. Ketika dituliskan dalam bentuk bab per bab membuat ide bermunculan dan lebih terarah. Jadi bisa sekalian langsung jalan tuh apa saja keinginan kita.

2.     Realistis berdasarkan pengalaman

Pengalaman yang tertulis dalam buku catatan

Realistis adalah sesuatu yang bisa diterima secara akal dan sesuai dengan kenyataan. Jika dulunya saya membuat rencana secara asal berani saja. Kini saya membuatnya berdasarkan pengalaman yang pernah dilalui. Heseh, pengalaman juga yang bisa diandalkan dalam menentukan pilihan. Walaupun begitu, bukan berarti saya tidak membuat suatu target berdasarkan pengalaman saja. Ya, kalau belum ada pengalaman bisa juga dicoba untuk membentuk sebuah pengalaman.

3.     Jangka panjang dan pendek


Perencanaan yang akan menentukan passion

Perencanaan yang paling mudah digapai adalah perencanaan jangka pendek. Namun jangan lupa bahwa perencanaan itu pastilah memiliki dampak di kemudian hari. Maka dampaknya memang harus dipikirkan juga. Misalnya target membaca. Jenis bacaan apakah yang selalu dibaca saat ini dan pengetahuan apa yang terbentuk di masa depan nanti. Alangkah baiknya jika singkron dengan passion di masa depan nanti.

Nah, ini sajalah yang bisa saya sampaikan. Semoga target apa saja, termasuk impian yang tertunda akan segera terwujud di tahun 2021 ini. Aamiin ya rabbal alamiin. 

 


Pesan Cinta dari Google Analytics

Berdebu, banyak sarangnya, jamuran, dan lain-lain merupakan istilah yang cocok dengan blog saya kali ini. Hmm, bahkan aktivitas yang kelihatan hanya sekali-kali dalam sebulan. Ck, ck, ck. Sungguh memprihatikan sekali. 

Serangan kegabutan drama mengerjakan lanjutan bagian skripsi pun dimulai. Suntuk dan tidak bisa berpikir menjadi pemaksa peleraiannya. Kalau postingan ini topiknya nyasar entah ke mana-mana mohon dimakluminlah ya. 

Jadi ceritanya saya mencoba rajin membuka pesan e-mail. Iseng-iseng malah menemukan pesan cinta dari google analytics. Ini kali kedua saya mendapatkan pesan tersebut dan bisa mengetahui perkembangan blog ini dengan pesan yang dijapriin. Heseh. 

Sebenarnya saya bawakan topik ini bukan bermaksud untuk riya. Hiks. Hanya saja, ingin mencoba belajar dari apa yang saya lihat dan mengolahnya menjadi pembelajaran. Asyik kan. Pengalaman orang lain bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan. 

Kalau begitu langsung saja cuz saya tampilkan pesan yang penuh makna itu. 


Yah, walauapun enggak banyak pengunjung yang datang. Setidaknya jumlah pengunjung semakin meningkat setiap bulannya. Yeay, padahal saya jarang posting malah. Terima kasih kepada pembaca setia yang bersedia melipir ke blog ini. Walaupun saya tidak tahu siapa-siapa saja. Setidaknya saya tahu ada yang datang. Eh, apaan sih
    Hanya itulah yang bisa ditampilkan oleh sih Mbak google Analytics-nya. Meskipun berupa angka, tetapi memiliki makna yang berharga. Kabar baiknya adalah menambah semangat saya untuk memposting tulisan yang bermanfaat nih. 
    Nah, saya akan mencoba menganalisa nih dari gambar grafik yang sebelah kanan ya. Jumlah pengunjung yang masuk melalui sosial media ada 43.0%. Kalau dibilang lumayan banyaklah. Bisa dari Instagram, WhatsApp, Facebook, dan Twitter. Pokoknya yang saya rasa pernah membagikannya di media sosial. Pengunjung yang paling sering saya dapatkan biasanya dari WhatsApp. 
    Organic Search atau pengunjung organik merupakan orang-orang yang datang sendiri ke blog saya. Yah, seperti orang pada biasanya mencari informasi di pencarian google. Pas pula ketemu topik yang pas. Maka mereka berkunjunglah. Kalau saya bilang lumayanlah yang datang. Walaupun enggak banyak. Sekitar 34.0 % merupakan sebuah pencapain yang meningkat dari bulan sebelumnya. 
    Sedangkan Other Sesion  itu bisa dari mesin pencarian yang lainnya. Misalnya dari Bing, Yahoo, Uc Browser, dan lain-lain. Kalau saya perhatikan lebih lanjut, pengunjung dari luar negeri pun juga sering mampir. Alhamdulillahnya, pengunjung dari Indonesia lebih banyak. 
    Nah, sekarang kita beralih ke gambar yang ada di sebelah kiri ya. Pada nominal 87 merupakan jumlah orang yang datang. Sedangkan jika dipersentasikan bernilai 5.4%. 
    Sedangkan Sesi di situ berjumlah 144, jika dipersentasikan bernilai 7,6 %. Maksud dari 144 itu adalah berapa kali mereka berkunjung ke blog saya. Bisa saja kan satu pengguna beberapa kali ngelihat blog saya. 
    Ada lagi nih yang unik. Bounce rate yang berarti orang-orang yang kepoin blog saya. Jadi, dia enggak hanya mengunjungi satu artikel saja. Namun juga artikel lainnya yang ada di sana. Lumayanlah ya kalau dilihat dari nilai yang biru itu sekitar 77.0%
    Pada durasi rata-rata per sesi lumayanlah kalau dibilang, sekitar satu menit lima detik. Yeay, berarti ada yang baca nih. Hmm, kepedean.

    Nah, berhubung kali ini memang topiknya adalah pesan cinta saja dari Mbak Google Analytics. Maka saya akhirilah cuap-cuap kali ini. Sebenarnya banyak banget nih kegunaan dari google analytics. Nah, untuk mendapatkannya pun dengan daftar dulu di sana. Baru deh, kita bakalan diberikan data-data yang bisa dijadikan sebagai tolak ukur meningkatkan blog. Wuah, asyik banget nih jika dijadikan penelitian.  

Sampai jumpa di pesan cinta berikutnya ya. Hehe, siapa tahu pesan itu bisa juga dari kamu. 
Salam rindu
Harumpuspita. 


Harapan di Hari Blogger Nasional

Ah, rasanya memang sudah lama sekali saya tidak menulis di blog lagi. Padahal dulu di awal-awal ketika akhir tahun 2019 hingga memiliki top level domain pun lumayan rajinlah. Eh, ketika sudah top level domain malah malas-malasan. Weleh, skip dulu ya kan.

Mari kita lanjut pembahasan tentang masa depan. Heseh, iya nih. Saya lebih suka merancang masa depan yang gemilang di masa sekarang. Sedangkan masa lalu itu bisa dijadikan pelajaran. Yah, anggap sajalah semuanya memang sudah berlalu. Meskipun kenangan itu sayang bila dilupakan, heseh. 

Tahu enggak sih kalau tanggal 27 Oktober itu diperingati sebagai Hari Blogger Nasional? Nah, hari spesial ini ada sejak tahun 2007. Ketika itu pertama kali dicanangkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Harapannya blog bisa menjadi manfaat bagi orang banyak. 

Berbicara perihal manfaat, saat ini saya ingin maju di depan untuk memperjuangkannya. Ya, walaupun dulunya blog merupakan ajang curhatan belaka dan enggak kepikiran bisa bermanfaat bagi orang banyak. Ternyata setelah ditelusuri lagi lebih nyaman dan mengasyikkan. Apalagi sesama blogger saling mendukung. Rasanya ya seperti mendapatkan jackpot gitu. Apalagi bisa mengelolanya secara mandiri. 

Meskipun tanggal pengunggahan cuap-cuap ini tidak bertepatan tanggal 27 Oktober. Bagi saya, hari blogger ini setiap hari. Kapan pun dan di mana pun saya bisa kok menulis blog. Ya tergantung dengan situasi dan kondisi. Palingan perayaannya hanya tanggal 27. Ternyata ada juga kok yang ngucapin, "Selamat hari blogger Nasional." Ah, rasanya menyejukkan sekali. #Jlep. 

Kalau membahas perihal harapan. Setiap orang pasti memiliki harapan di masa depan menjadi lebih baik lagi. Begitu pula saya yang tidak ingin ketinggalan. Hanya saja, harapan di sini memang harus dispesifikkan lagi supaya mudah digapai. Ya, ini seumpama dengan kata sukses. "Semoga sukses ya." Padahal konsep 'sukses' di sini itu ya luas. Sukses menjalankan misi bangun pagi misalnya. Maka ada beberapa kesuksesan yang ingin saya capai untuk ke depannya. 

1. Blog sebagai wadah ternyaman
Bagi saya, blog merupakan rumah saya sendiri. Ya iya dong, kan pemiliknya saya sendiri nih. Hehe, mana tahu kan ada juga yang mau menjadi pengurus rumah saya jika saya sedang sibuk. #plak
Oke kembali ke laptop. 
Ada beberapa alasan kenapa saya mengambil nama Diary Harumpuspita. "Kok enggak Henny saja sih? Kan lebih gampang dapat followersnya. Lagian kalau disebut Harum orang lain malah enggak kenal." 
Saya pun awalnya juga berpikir seperti orang itu. Enggak banyak orang yang tahu tentang Diary Harumpuspita selain di kalangan para penulis. Apalagi penulis lainnya juga sering manggil saya Harum. 
Ya, pertama-tama saya terinspirasi dengan nama panggilan dulu selama SMA. Guru biologi saya waktu itu manggil saya dengan sebutan Henny Puspita Sari harum mewangi sepanjang hari. Seketika saya langsung auto senang dong. Langka banget ada yang mau memuji seperti itu. Ya, walaupun kebetulan nama saya mirip dengan nama orang terdekatnya. Makanya saya dipanggil begitu kadang-kadang. 

Nah, yang kedua faktor dorongang lingkungan juga sih. Ketika saya memiliki keinginan menulis. Namun tidak ada yang mendukung. "Ngapain nulis? Emang mau makan apa dari nulis?" 
Kebetulan saya orangnya memang suka rajin jika menyangkut tentang belajar. Saya tidak ingin menjadi orang yang hanya sekadar rajin saja, tetapi juga ingin memberi kenyamanan bagi orang lain. 
Harum itu identik dengan kenyamanan. Siapa sih yang enggak suka dengan harumnya sesuatu? Bahkan bunga yang harum pun banyak penggemarnya. 
Sedangkan nama Puspita ini saya ambil untuk mengingatkan saya pada saudara saya. Abang saya nama belakangnya Puspito, adiknyanya saya nama belakangnya juga Puspita. Ya, sekalian saja mengharumkan keluarga. Harapannya blog ini bisa menjadi tempat ternyaman untuk disinggahi. Banyak orang yang mengunjunginya dan bermanfaat bagi orang lain. 

2. Rajin posting
Rajin nulis, tetapi enggak rajin posting. Saya juga termasuk di dalamnya. Akhirnya, terlalu banyak draf dan saya bingung melanjutkannya. Sepenggal-penggal mulu. Ketika dilanjutkan tidak relevan dengan suasana hati. Ya, parahnya hanya sekadar judul doang di draf. Kalau rajin posting otomatis tulisan harus selesai ya kan. Harapannya saya ingin membangun kembali kejayaan di masa lalu. Minimal seminggu sekali buat konten, bertahap hingga posting setiap hari. Minimal-minimal berani posting deh. 

3. Semakin Kreatif
Adakalanya, blog akan semakin ciamik jika dilengkapi dengan kode-kode. Seperti blog para senior lainnya. Banyak juga deh yang ingin saya pelajari. Infografis yang memudahkan pembaca juga oke. Rasanya perlu banyak waktu untuk memahami dan mempelajari itu semuanya. Namun akan mengasyikkan jika memang sudah memiliki keinginan dalam diri. Selagi punya keinginan kenapa enggak?

4. Berani ikut lomba blog
Biasanya yang membuat ramai blog salah satunya adalah ikut lomba blog. Kalau para blog senior lainnya biasanya sih kerjasama dengan bisnis lainnya. Kalau saya yang pemula ini sepertinya belajar rajin ikut lomba aja dulu. Mana tahu kan bisa terbiasa mengulas sesuatu dengan kreatif ke depannya. 
Terus dikenal orang dan mendapatkan tawaran kerjasama deh. Insyaa Allah. 
Kalau ikut lomba ini kadang yang membuat gregetan. Bisa nggak ya, mampu nggak ya menyelesaikan tulisan dengan baik. 

5. Wadah silatuhrami
Silatuhrami identik dengan mengunjungi. Jika memungkinkan, saya juga ingin nih rajin blog walking ke blog lainnya. Mengisi kehidupan tulisan blog yang terposting dan menambah pengetahuan seiring berjalannya waktu. Bagi penulis, kehadiran pembaca yang meninggalkan jejak berupa komenan walaupun hanya sekadar bertanya merupakan suatu hal yang berharga. Terkadang bisa menjadi tolak ukur kualitas blog. Saya berharap ke depannya memiliki waktu yang luang sehingga bisa main-main ke blog lainnya. Yah, namanya juga kehidupan. Kadang kesibukannya tidak bisa ditentukan. Namun biasanya kalau orang yang sudah terniat banget. Apa pun pasti diusahakan.

Alhamdulillah, akhirnya selesai juga luahan hati saya tentang blog kali ini. Yeay, setelah sekian lama vakum dari menulis dengan dalih entah apa-apa.  Saya bersyukur bisa tergerak hati untuk memperjuangkan tulisan kembali.

Kalau ada yang nanya, selama pandemi ini ngapain saja sih? Saya bingung sebenarnya ingin mengatakan apa. Soalnya saya malah enggak produktif. Kebanyakan galau bin pusing. Kalau keluar rumah sih iya juga. Palingan kalau ada keperluan, sedangkan keperluannya ngerjain skripsi bareng teman atau belajar hal lainnya. 

Itu saja deh. 

Salam Rindu
Harumpuspita










































Kompetisi Lomba Review Novel Storial-Belajar Move On Bersama Novel Putus Karya Erwina

 First of all, Alhamdulillah akhirnya di Storial bisa top up coin dengan cara melalui pulsa. Yeay, saya bisa ikutan juga nih lomba review novel Premium yang ada di sana. Nah, sebagai #GenerasiBacaOnline saya mengikuti  #ReviewNovelStorial nih untuk memeriahkan #BulanBahasadiStorial. 

Storial merupakan wadah cerita yang paling asyik dijelajahi jika menyangkut dengan karya-karya yang berkualitas. Selain bisa dibaca di aplikasi android. Storial bisa dibaca juga melalui website resminya di Storial.co. Kalau dulu saya selalu mengaksesnya lewat website. 

Kalau ketemu dengan pembaca lainnya saya pasti bakalan rekomendasikan ke mereka kalau mau baca tulisan yang bagus-bagus itu ya di Storial dan enggak bakalan nyesel deh.

Buktinya saya bakalan nagih kalau disuruh baca. Apalagi ketemu penulis favorite di sana. Storial memang wadah yang bikin betah buat membaca dan menulis cerita. Ya, walaupun di aplikasinya sendiri masih dalam pengembangan. Namanya juga seiring berjalannya waktu, pasti ada yang berubah dong sesuai dengan kebutuhan. Semoga kedepannya semakin jaya dan sukses. 

Oke, sekarang ini saya akan langsung saja ya beralih ke intinya. Heseh, review novel terkece dan amat berkesan menurut saya.


Judul Buku       : Putus

Kategori Cerita : Young Adult

Penulis              : Erwina

Jumlah bab       : 52

Siapa pun itu. Jelas tidak ada yang menginginkan berakhirnya sebuah hubungan ketika sudah terjalin bertahun-tahun. Tidak mudah melupakan dan banyak sekali kenangan yang membuat diri rentan terperangkap di dalamnya. Apalagi melupakannya dalam waktu dekat.

Ada pula yang mencibir seolah-olah orang yang sedang mengalami hal itu memang layak begitu. "Ngapain juga pacaran lama-lama. Toh ujungnya enggak menikah." Ada juga cibiran yang lebih halus menghampiri mereka. "Jagain jodoh orang ya."

Hal ini terjadi pada Alma dan Faiz. Mereka sudah menjalin hubungan selama sepuluh tahun. Tiba-tiba Faiz mengatakan putus secara sepihak setelah makan bersama dengan Alma. Alma yang mencoba mengerti pun berusaha tegar sebisanya dan tidak menangis di hadapan Faiz.   

Belajar move on pun memang tidak mudah. Untungnya Alma memiliki sahabat yang selalu ada yaitu Lilian. Meskipun Lilian sedang persiapan menjelang pernikahan, ia turut andil memberikan petuah dan membantu dalam proses pernikahan. Sosok yang berpikir bahwa hidup ini memang harus realistis. Hal yang lebih menariknya adalah kak Andri yang merupakan rekan kerja Alma ternyata sudah memiliki perasaan sejak lama dan menantikan putus.

Hal kedua yang harus dilakukan setelah putus: Blokir semua media komunikasi dengan mantan. (Bab 5-Alma)

Kisah ini memberikan sebuah tips untuk belajar move on, baik dari sisi Alma maupun Faiz. Hanya saja, ketika Alma sudah menerima segalanya dengan lapang dada. Faiz malah belum mengklarifikasikan kepada kedua orang tuanya bahwa mereka sudah putus. Hal inilah yang menjadi keriwetan tersendiri ketika Alma tidak bisa mengatakan keadaan yang sebenarnya kepada Maminya Faiz saat terbaring di rumah sakit.

Penulisnya sendiri sangat lihat membuat pembaca bertanya-tanya dengan alasan mereka putus. Sangat berakhir tidak jelas. Padahal mereka berdua juga sama-sama sudah bekerja dan siap jika berakhir ke pelaminan. Faiz yang sedang merintis startup dan Alma yang sedang bekerja sebagai colorist.

Banyak hal yang membuat ide cerita ini sungguh menarik ketika dibaca. Ketika Alma berusaha memahami keadaan Faiz yang berada di titik terendah. Beberapa spekulasi pun berdatangan. Ada apa dengan Faiz? Bagaimana Alma menyikapinya? Akankah mereka memang berakhir tidak jelas? Apalagi memang sudah ada kak Andri yang siap melamar.

Suasana hati ketika membaca kisah ini rasanya seperti naik roller coaster. Bahasanya yang mudah dimengerti dan sangat realistis dengan kehidupan masa kini. Rasanya bikin nagih dan ingin menyelesaikannya dengan segera.

Kisah ini tidak hanya cocok bagi orang yang sedang belajar move on, tetapi siapa pun yang sedang tertarik dengan sebuah hubungan. Termasuk saya, ya walaupun belum pernah mengalami putus. Ternyata begini toh rasanya. Oh, begitu ya. Maklumlah, belum pernah taken. Heheh …

Banyak pesan yang bisa saya adobsi di sini. Pertama kegigihan mereka berdua dalam bekerja yang membuat jiwa rebahan saya ingin menyingkir dan ikutan tekun juga. Terutama kedua tokoh utama yang menjadi poin penting dalam cerita ini. Kemudian tanggung jawab yang harus segera diselesaikan dengan tuntas. Serta tokoh bijak lainnya seperti orang tua mereka masing-masing dan para sahabat mereka yang mengisi jalan cerita. Terutama Lilian yang selalu ada buat Alma. 

Karakter Lilian itu keren banget, saya suka sekali kalau dia sudah mengisi adegan percakapan. Suasana menjadi hidup yang tadinya terasa kaku menjadi cair seketika. 

Nah, pada penasarankan gimana dengan kisah putus ini dengan tuntas? Yuk segera di baca saja dengan mengeklik judul Putus ini.


 

Welcome Lentera Fisika

 


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ...

Selamat datang di ranahnya Lentera Fisika. Nah, setelah dipikir-pikir sekali lagi. Saya memutuskan untuk membuat sesuatu yang berbeda dan membuat diri bergerak maju tanpa mundur. Awalnya saya ingin terus menyembunyikan diri dengan nama pena ini tanpa ada yang perlu tahu siapa saya. Terus juga berniat untuk membuat alamat domain yang berbeda untuk membahas seputar fisika. 

Nah, yang jadi permasalahannya adalah saya belum mampu mengolah satu blog yang sudah berlevel top domain. Eh, malah mau nambah lagi. Selain enggak efektif, juga akan merepotkan diri jadinya. 

Pada pembahasan blog ini. Saya akan membuat perencanaan ranahnya lentera fisika. Supaya lebih terstruktur saja mau di bawa ke mana hubungan ini.  Eh, maksudnya lentera fisika ini berisikan apa saja. Syukur-syukur ada yang baca ya kan. Hehe ...

Hal yang akan saya bahas yang pertama bisa berupa artikel tentang fisika. Misalnya membahas sesuatu yang berhubungan fisika dan kehidupan sehari-hari. 

Hal yang kedua adalah materi apa saja sih yang dibahas pada fisika. 

Hal yang ketiga adalah soal-soal yang berhubungan dengan fisika. Rencananya saya juga akan memperkuatnnya di bagian ini nih. 

Saya berharap kalian bisa betah untuk mampir di lapak lentera fisika ini nih. Kritik dan sarannya sangat terbuka. Kalian bisa mengirimkannya dengan menuliskan di kolom komentar atau di email saya. hennpuspitasari@mhs.unimed.ac.id.

Terimasi kasih atas kesediannya. 



Empat Alasan Mengapa Orang Harus Membaca

Hingga kini. Masih banyak orang yang malas membaca. Merasa bosan ketika membaca atau malah langsung tidur ketika langsung membaca satu halaman.
Saya juga tipe orang yang malas membaca sebenarnya. Setiap kali membaca malah merasa mengantuk. Seolah bacaan tersebut sebagai pengantar tidur. Padahal saya sendiri belum ingin tidur.
Ayat yang pertama kali turun adalah perihal membaca dalam surah Al’Alaq.
Iqra’ bismirabbikalladzii khalaq
“Bacalah, dengan menyebut nama Tuhanmu.”
Padahal Rasulullah saw tidak dapat membaca pada saat itu.
Hal yang terlintas dalam benak adalah tentang Mengapa?
Ada apa dengan membaca?
Membaca dapat memberikan sebuah informasi kepada diri tanpa harus ribut
Membaca dapat menenangkan suasana
Membaca dapat memperkaya ilmu
Ada sebuah motivasi membaca dari Mbak Najwa.
Cukup satu yang membuat diri suka membaca, yaitu dengan menemukan bacaan yang membuat hati jatuh cinta. Maka, temukanlah buku yang kamu sukai. 
Maka temukanlah sebuah buku yang akan membuat diri suka membaca. Meskipun diulang berkali-kali. Misalnya sebuah buku motivasi atau novel. 

    Pada saat pandemi ini mengharuskan kita untuk lebih baik melakukan pekerjaan di rumah saja. Termasuk kunjungan ke perpustakaan pun juga dibatasi. Hanya diperbolehkan untuk meminjam buku. Setelah itu pulang dan membaca di rumah. Pergi ke perpustakaan pun menjadi kurang menarik lagi. 
    Jika kecanggihan teknologi telah mengubah sudut permainan online menjadi hal yang lebih menarik. Wadah membaca pun tidak hanya sekedar buku teks saja yang harus mengeluarkan biaya jika ingin membacanya atau malah meminjam ke perpustakaan.
    Digitalisasi mengubah yang sifatnya manual menjadi digital. Kita tidak perlu lagi membawa buku yang berat untuk dibaca. Bahkan meminjam ke perpustakaan secara manual yang jaraknya berkilo-kilo meter. Kecanggihan ponsel pintar yang telah didukung oleh sistem android membuat gawai semakin canggih. Apalagi seiring berjalannya waktu sistem selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan jaman. Segala sesuatunya pun dipermudah ketika ada aplikasi google playstore yang merupakan pusat download  beragam aplikasi yang terbaik.
    Perpustakaan pun juga beralih ke digital. Ada beberapa aplikasi yang bisa memberikan bahan bacaan gratis. Salah satunya aplikasi ipusnas yang memang didukung oleh pemerintah Indonesia sendiri. Banyak pula jenis buku non fiksi. Sistemnya pun juga sama seperti sistem manual. Hanya saja tidak dikenakan denda ketika mengembalikan. Secara otomatis buku yang dipinjam akan pulang dengan sendirinya.
 Pada kecanggihan teknologi seperti sekarang ini. Seharusnya mudah sekali membuat orang pintar dan berpikir dengan nalar. Hanya saja, tulisan yang tersebar di media sosial terkadang belum tentu semuanya benar. Sama seperti kasus hoaks.
    Kita perlu membacanya dari sumber yang relevan. Salah satunya adalah buku. Jika pun mendapatkan informasi yang berasal dari website. Pastikan websitenya dapat dipercaya. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan membaca informasi yang sejenisnya. Jadi, kita bisa membandingkan informasi tersebut.
    Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting sekali bagi kehidupan di era modernisasi seperti ini.
1.      Memperoleh Informasi
    Kita bisa memperoleh informasi yang bermanfaat sesuai dengan bidang yang diinginkan. Jika perlu motivasi bisa mencarinya di kategori motivasi pada mesin pencarian di aplikasi ipusnas. Buku tips dan trik juga banyak. Seperti teknik menanam, memasak, dan lain-lain. Kita tinggal memilih sesuai dengan keinginan masing-masing.
    Informasi yang relevan sesuai dengan perkembangan jaman saat ini. Kita juga bisa mengakses koran online melalui via website. Kata kuncinya berupa e-paper. Jadi kalau misalnya ingin membaca koran analisa bisa mengetikkan kata kunci e-paper analisa.
    Informasi yang up to date ini biasanya sangat diperlukan untuk orang-orang yang sedang menjalankan bisnis atau mengetahui kebijakan pemerintah. Biasanya media massa itu akan memberikan informasi terkini.
2.      Memberikan Motivasi
    Saya punya satu judul buku yang bisa diakses di aplikasi ipusnas dan membuat hati tentram ketika dilanda kecewa ketika sudah bekerja keras. Tetapi tidak menghasilkan apa-apa. Saya memilih buku Laa Tabkhi atau Jangan Menangis. Seketika saya langsung bangkit kembali karena petuah yang saya baca. Makanya, menemukan buku yang membuat kita jatuh cinta itu memang perlu. Supaya kita selalu punya alasan untuk terus membaca dan bersemangat. Buku motivasi lainnya pun juga ada. Kita tinggal memilih selera saja. 
3. Sebagai terapi
    Bahan bacaan terapi ini sama dengan buku motivasi. Meskipun tulisan lebih ampuh dalam memberikan terapi. Bagi orang yang hobi membaca pun akan merasa tenang dan nyaman ketika membaca. Hal ini merupakan bentuk dari terapi otak.

4. Sebagai bahan untuk menulis

    Tulisan tanpa ada riset itu rasanya begitu hambar. Meskipun tulisan fiksi sekalipun. Imajinasi bukanlah imajinasi biasa saja tanpa perlu membaca bagian yang menjadi garis singgung objek penulisan. Misalnya cerita tentang detektif. Setidaknya harus membaca terlebih dahulu bagaimana cara detektif melaksanakan tugasnya. Kemudian kasus apa saja yang biasa mereka tangani.

    Begitu pula menulis buku non fiksi. Harus lebih banyak lagi mencantumkan sumber bacaan dalam tulisan. Sebab tulisan yang kaya akan sumber akan membuat pembaca merasa yakin bahwa tulisan tersebut merupakan kebenaran. Jika memang tulisan kita itu benar. Maka akan ada banyak orang yang akan mengikuti petunjuk benar seperti yang penulis lakukan. Jika salah, maka pembaca pun juga ikutan salah. Maka jangan sampai tulisan kita itu menyesatkan hanya karena kurangnya riset atau malah membuat pembaca semakin bingung.

    Orang yang suka membaca pun akan terbiasa mengolah informasi. Selain itu bisa memunculkan ide-ide segar kembali. Ibaratnya, sebuah bahan bacaan akan memberikan pancingan pada penulis untuk menulis. Ide-idenya sudah ada. Tinggal merangkai saja sesuai dengan kreativitas. Hal ini pun juga bisa menjadi solusi ketika mengalami writer block alias mentok dalam menulis. 

    Ada banyak jenis bacaan yang tersedia dalam era digitilasasi ini. Tinggal kita sendiri yang memilahnya dan menjadikan diri semakin lebih maju dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Jika hari ini masih belum suka membaca. Yuks, sama sama memiliki keinginan membaca terlebih dahulu. Secara sendirinya, hati perlahan-lahan akan tergerak untuk membaca. Bahkan membuka hati pada dunia dan menelusuri apa yang ada. 


Hello Oktober

 
Hello Oktober …
Hai-hai buat kamu-kamu yang mampir di lapak saya kali ini. Heseh … tak lama ya tak bersuo lagi.
Kali ini saya balik lagi setelah sekian purnama tidak memeriahkan blog yang dulunya rajin buat nulis. Kini mau enggak mau nulis lagi dong ya kan. Masa sebulan berleha-leha dan fokus pada satu hal sudah habis nih. Eh, curhat. #plak
Sebenarnya ini memang sesi curhat sih. Yo bagi kalian yang juga ingin curhat tentang perkembangan bulan lalu atau ada yang mau dibagi boleh banget kok. Silakan tulis di kolom komentar ya.
Nah, di bulan Oktober ini banyak banget tanggal pengulangan sejarahlah kalau dibilang.
Mulai dari 1 Oktober diperingati sebagai hari lahir Pancasila hingga 28 Oktober merupakan hari Sumpah Pemuda. Jadi bulan Oktober ini identik dengan pemuda. Jika kalian merupakan seorang pemuda. Maka kebetulan banget saya juga akan membahas tentang pemuda.
Pemuda yang positif itu biasanya identik dengan jiwa perubahan. Bisa mengikuti arus perkembangan jaman yang super duper cepat. Enggak perlu takut atas kemungkinan yang terburuk. Apalagi belum tentu terjadi dan selalu berpikiran positif. Selagi melakukan kebaikan kenapa enggak? Ya enggak sih?
Oke, kembali ke laptop.
Jika hari ini kamu masih belajar atau berada dalam kondisi titik terendah dalam hidup. Enggak perlu bersedih dengan kondisi saat ini. Sebab masa depan ceria setiap orang merupakan pilihan. Yuk kita sama-sama saling berubah menuju ke arah yang lebih baik lagi. Mantap jiwa.
Apa sih yang kalian pikirkan tentang bulan Oktober ini?
Kalau menurut saya sih, bulan Oktober ini seperti sebuah permulaaan baru lagi setelah sekian lama hibernasi dan tidak tentu arah. Nah, ada beberapa langkah yang bisa saya lakukan untuk menghadapi ini.

1.       Niat

Setiap segala sesuatu ada baiknya dimulai terlebih dahulu dengan niat. Ketia niat dalam diri sudah baik. Insyaa Allah ke depannya akan terwujud sesuai yang diharapkan. Ternyata, niat ini enggak mudah dipraktikkan gaes. Biasanya ada beberapa hal yang akan menjadi penghalang niat nih. Bisa jadi datang sesuatu yang tidak diduga-duga.
Pada permulaan bab hadits imam bukhori yang pertama dibahas juga tentang niat. Begini bunyinya kira-kira gaes.
“Setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya dan bagi tiap-tiap orang tergantung apa yang dia niatkan. Barang siapa yang niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau wanita yang ingin dinikahinya. Maka niat hijrahnya tergantung apa yang dia niatkan.” HR.Imam Bukhori 1
Nah, penting banget nih niat dalam memperbaiki diri. Hal baiknya adalah ketika niat baik itu sudah hadir dalam diri. Sudah termasuk pahala nih. Kalau niat kalian di bulan ini apa?
Setiap orang pasti menginginkan tercapainya apa yang dicita-citakan. Termasuk juga saya nih. Semoga apa yang disemogakan terwujud dan segalanya berjalan dengan baik. Nah, ketika niat itu sudah tertanam dalam diri. Mudah-mudahan akan ada jalannya tersendiri. Hal yang terpenting adalah meyakinkan niat baik dalam diri.
2.       Buat perencanaan
Keinginan saja tidaklah cukup jika tidak punya rencana. Ada jenis orang yang detail banget dalam perencanaan. Ada pula yang enggak perlu mendetail. Misalnya hanya mengandalkan kisi-kisinya saja. Setelah itu mengalir begitu saja.
Uniknya, saya pernah menemukan orang yang memiliki banyak rencana dalam hidupnya. Jika rencana yang satu tidak berjalan akan menjalankan rencana yang kedua. Jika tidak berhasil juga rencana yang ketiga. Duh, seakan enggak menemukan titik buntu aja gitu menurut saya.
Nah, berhubung rencana saya selalu ambyar terus. Saya juga ingin membuat perencanaan yang berbeda juga nih. Konsepnya adalah sedikit mendetail dan punya opsi untuk mengatasi perencanaan yang tidak sesuai dengan ekspektasi.

3.       Do Action

Ketika semua konsep sudah dibangun dalam diri. Tinggal diri sendiri nih yang meluncurkan aksi yang nyata. Biasanya rasa malas yang selalu menjadi bayangan dalam merobohkan rencana. Kalau malas, tinggal ingat satu hal saja gaes. Ya jangan malas dong. Ada yang selalu dukung kok.#plak
Hal yang terpenting adalah temukan letak semangat diri itu di mana supaya bisa segera melakukan aksi yang nyata. Bisa itu melakukan hal yang disuka atau apa pun yang membuat kamu senang ketika selesai mengerjakan target.

4.       Jangan lupa berdoa

Tips ini hanya sekadar mengingatkan sebenarnya. Barangkali apa yang akan kita lakukan ke depannya bisa menjadi keberkahan diri dan selalu dilindungi oleh berbagai macam tekanan. Maupun hal yang tidak diinginkan.
Saya selalu menyetel waktu pagi. Entah kenapa selalu bangun di sepertiga malam yang rasanya nokturnal. Eh, sejenis yang suka melakukan sesuatu di saat malam hari. Pada kesempatan itu, dipergunakan deh sebagai waktu yang paling asyik berduaan dengan Sang Pencipta. Hasilnya adalah diri menjadi lebih bahagia dari yang pernah ada. Yeay.
Tidak perlu malu untuk meminta kebahagiaan pada hari itu. Insyaa Allah, akan diberikan kemudahan selagi niat kita benar-benar tulus.
Jadi, semangat terus ya. Semoga kita bisa sama menjalani bulan Oktober ini dengan penuh kecerian dan semangat juang yang pantang menyerah. Tjakep.