Ah, rasanya memang sudah lama sekali saya tidak menulis di blog lagi. Padahal dulu di awal-awal ketika akhir tahun 2019 hingga memiliki top level domain pun lumayan rajinlah. Eh, ketika sudah top level domain malah malas-malasan. Weleh, skip dulu ya kan.
Kompetisi Lomba Review Novel Storial-Belajar Move On Bersama Novel Putus Karya Erwina
Judul
Buku
: Putus
Kategori
Cerita : Young Adult
Penulis : Erwina
Jumlah bab : 52
Siapa pun itu. Jelas tidak
ada yang menginginkan berakhirnya sebuah hubungan ketika sudah terjalin
bertahun-tahun. Tidak mudah melupakan dan banyak sekali kenangan yang membuat
diri rentan terperangkap di dalamnya. Apalagi melupakannya dalam waktu dekat.
Ada pula yang mencibir seolah-olah orang yang sedang mengalami hal itu memang layak begitu. "Ngapain juga pacaran lama-lama. Toh ujungnya enggak menikah." Ada juga cibiran yang lebih halus menghampiri mereka. "Jagain jodoh orang ya."
Hal ini terjadi pada Alma
dan Faiz. Mereka sudah menjalin hubungan selama sepuluh tahun. Tiba-tiba Faiz mengatakan putus secara sepihak setelah makan bersama
dengan Alma. Alma yang mencoba mengerti pun berusaha tegar sebisanya dan tidak
menangis di hadapan Faiz.
Belajar move on pun memang
tidak mudah. Untungnya Alma memiliki sahabat yang selalu ada yaitu Lilian.
Meskipun Lilian sedang persiapan menjelang pernikahan, ia turut andil memberikan
petuah dan membantu dalam proses pernikahan. Sosok yang berpikir bahwa hidup
ini memang harus realistis. Hal yang lebih menariknya adalah kak Andri yang
merupakan rekan kerja Alma ternyata sudah memiliki perasaan sejak lama dan
menantikan putus.
Hal kedua yang harus dilakukan setelah putus: Blokir semua media komunikasi dengan mantan. (Bab 5-Alma)
Kisah ini memberikan sebuah
tips untuk belajar move on, baik dari sisi Alma maupun Faiz. Hanya saja, ketika
Alma sudah menerima segalanya dengan lapang dada. Faiz malah belum mengklarifikasikan
kepada kedua orang tuanya bahwa mereka sudah putus. Hal inilah yang menjadi
keriwetan tersendiri ketika Alma tidak bisa mengatakan keadaan yang sebenarnya
kepada Maminya Faiz saat terbaring di rumah sakit.
Penulisnya sendiri sangat
lihat membuat pembaca bertanya-tanya dengan alasan mereka putus. Sangat berakhir
tidak jelas. Padahal mereka berdua juga sama-sama sudah bekerja dan siap jika
berakhir ke pelaminan. Faiz yang sedang merintis startup dan Alma yang sedang
bekerja sebagai colorist.
Banyak hal yang membuat ide
cerita ini sungguh menarik ketika dibaca. Ketika Alma berusaha memahami keadaan
Faiz yang berada di titik terendah. Beberapa spekulasi pun berdatangan. Ada apa
dengan Faiz? Bagaimana Alma menyikapinya? Akankah mereka memang berakhir tidak
jelas? Apalagi memang sudah ada kak Andri yang siap melamar.
Suasana hati ketika membaca
kisah ini rasanya seperti naik roller coaster. Bahasanya yang mudah dimengerti
dan sangat realistis dengan kehidupan masa kini. Rasanya bikin nagih dan ingin
menyelesaikannya dengan segera.
Kisah ini tidak hanya cocok
bagi orang yang sedang belajar move on,
tetapi siapa pun yang sedang tertarik dengan sebuah hubungan. Termasuk saya, ya
walaupun belum pernah mengalami putus. Ternyata begini toh rasanya. Oh, begitu
ya. Maklumlah, belum pernah taken. Heheh
…
Banyak pesan yang bisa saya adobsi di sini. Pertama kegigihan mereka berdua dalam bekerja yang membuat jiwa rebahan saya ingin menyingkir dan ikutan tekun juga. Terutama kedua tokoh utama yang menjadi poin penting dalam cerita ini. Kemudian tanggung jawab yang harus segera diselesaikan dengan tuntas. Serta tokoh bijak lainnya seperti orang tua mereka masing-masing dan para sahabat mereka yang mengisi jalan cerita. Terutama Lilian yang selalu ada buat Alma.
Karakter Lilian itu keren banget, saya suka sekali kalau dia sudah mengisi adegan percakapan. Suasana menjadi hidup yang tadinya terasa kaku menjadi cair seketika.
Nah, pada penasarankan gimana dengan kisah putus ini dengan
tuntas? Yuk segera di baca saja dengan mengeklik judul Putus ini.
Welcome Lentera Fisika
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ...
Selamat datang di ranahnya Lentera Fisika. Nah, setelah dipikir-pikir sekali lagi. Saya memutuskan untuk membuat sesuatu yang berbeda dan membuat diri bergerak maju tanpa mundur. Awalnya saya ingin terus menyembunyikan diri dengan nama pena ini tanpa ada yang perlu tahu siapa saya. Terus juga berniat untuk membuat alamat domain yang berbeda untuk membahas seputar fisika.
Nah, yang jadi permasalahannya adalah saya belum mampu mengolah satu blog yang sudah berlevel top domain. Eh, malah mau nambah lagi. Selain enggak efektif, juga akan merepotkan diri jadinya.
Pada pembahasan blog ini. Saya akan membuat perencanaan ranahnya lentera fisika. Supaya lebih terstruktur saja mau di bawa ke mana hubungan ini. Eh, maksudnya lentera fisika ini berisikan apa saja. Syukur-syukur ada yang baca ya kan. Hehe ...
Hal yang akan saya bahas yang pertama bisa berupa artikel tentang fisika. Misalnya membahas sesuatu yang berhubungan fisika dan kehidupan sehari-hari.
Hal yang kedua adalah materi apa saja sih yang dibahas pada fisika.
Hal yang ketiga adalah soal-soal yang berhubungan dengan fisika. Rencananya saya juga akan memperkuatnnya di bagian ini nih.
Saya berharap kalian bisa betah untuk mampir di lapak lentera fisika ini nih. Kritik dan sarannya sangat terbuka. Kalian bisa mengirimkannya dengan menuliskan di kolom komentar atau di email saya. hennpuspitasari@mhs.unimed.ac.id.
Terimasi kasih atas kesediannya.
Empat Alasan Mengapa Orang Harus Membaca
Saya juga tipe orang yang malas membaca sebenarnya. Setiap kali membaca malah merasa mengantuk. Seolah bacaan tersebut sebagai pengantar tidur. Padahal saya sendiri belum ingin tidur.
Ayat yang pertama kali turun adalah perihal membaca dalam surah Al’Alaq.
Iqra’ bismirabbikalladzii khalaq
“Bacalah, dengan menyebut nama Tuhanmu.”
Padahal Rasulullah saw tidak dapat membaca pada saat itu.
Hal yang terlintas dalam benak adalah tentang Mengapa?
Ada apa dengan membaca?
Membaca dapat memberikan sebuah informasi kepada diri tanpa harus ribut
Membaca dapat menenangkan suasana
Membaca dapat memperkaya ilmu
Ada sebuah motivasi membaca dari Mbak Najwa.
4. Sebagai bahan untuk menulis
Tulisan tanpa ada riset itu rasanya begitu hambar. Meskipun tulisan fiksi sekalipun. Imajinasi bukanlah imajinasi biasa saja tanpa perlu membaca bagian yang menjadi garis singgung objek penulisan. Misalnya cerita tentang detektif. Setidaknya harus membaca terlebih dahulu bagaimana cara detektif melaksanakan tugasnya. Kemudian kasus apa saja yang biasa mereka tangani.
Begitu pula menulis buku non fiksi. Harus lebih banyak lagi mencantumkan sumber bacaan dalam tulisan. Sebab tulisan yang kaya akan sumber akan membuat pembaca merasa yakin bahwa tulisan tersebut merupakan kebenaran. Jika memang tulisan kita itu benar. Maka akan ada banyak orang yang akan mengikuti petunjuk benar seperti yang penulis lakukan. Jika salah, maka pembaca pun juga ikutan salah. Maka jangan sampai tulisan kita itu menyesatkan hanya karena kurangnya riset atau malah membuat pembaca semakin bingung.
Orang yang suka membaca pun akan terbiasa mengolah informasi. Selain itu bisa memunculkan ide-ide segar kembali. Ibaratnya, sebuah bahan bacaan akan memberikan pancingan pada penulis untuk menulis. Ide-idenya sudah ada. Tinggal merangkai saja sesuai dengan kreativitas. Hal ini pun juga bisa menjadi solusi ketika mengalami writer block alias mentok dalam menulis.
Ada banyak jenis bacaan yang tersedia dalam era digitilasasi ini. Tinggal kita sendiri yang memilahnya dan menjadikan diri semakin lebih maju dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Jika hari ini masih belum suka membaca. Yuks, sama sama memiliki keinginan membaca terlebih dahulu. Secara sendirinya, hati perlahan-lahan akan tergerak untuk membaca. Bahkan membuka hati pada dunia dan menelusuri apa yang ada.
Hello Oktober
1. Niat
3. Do Action
4. Jangan lupa berdoa
Physics Not Doctors-Cerita Impian Tidak Tergapai
Sebagai seorang yang sangat suka belajar. Tentunya kuliah menjadi bagian yang paling sangat diinginkan. Bahkan semasa SMA pun sudah mengimpikan jurusan yang diidam-idamkan. Sayangnya, hanya sekedar impian dan tidak tahu menemukan jalan untuk menggapainya. Sungguh miris sekali ketika.
Tahun 2015. Ia hadir sebagai pengobat kerinduan pada hati yang merintih tentang kecintaan pada ilmu pengetahuan. Berusaha tidak menepis segala takdir yang datang dan menggiringnya ke langkah yang berbeda. Ketika orang lain memilih mundur dan mencari masa depannya sendiri. Saya tetap bertahan pada masa depan yang tidak kunjung diinginkan.
Salah jurusan membuat saya mendadak suka menulis dan berimajinasi seolah saya masih tetap menyukai bidang yang saya sukai. Sehingga tertuanglah pada kisah Physics NotDoctors yang berarti fisika bukanlah dokter. Pembahasan secara ilmiah dan susah dimengerti pun tertuang di bab pertama yang berjudul MRI atau CT Scan.
Beberapa teman saya yang sesama penulis pun mulai memberikan saran untuk memperhalus lagi gaya penyampaian saya. Revisi? Revisi menurut saya jauh lebih berat daripada langsung menulis. Mulai dari pembacaan ulang kalimat yang rancu hingga tata Bahasa yang sesuai.
Physics Not Doctors bukan hanya menyinggung mesin MRI yang digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada tubuh manusia saja, tetapi mengulik teknologi kedokteran lainnya yang dihubungkan secara fisika. Seperti stetoskop dan Sinar X. Pembahasannya tergolong berat dan lebih cocok dituangkan secara non fiksi.
Hingga kini saya masih membiarkannya mejeng di Wattpad. Kemudian berencana untuk merevisinya supaya lebih menarik di kemudian hari. Setelah lima tahun lamanya, naskah tersebut barulah selesai. Itu pun diikutkan kompetisi menulis oleh GMG Challenge.
Physics NotDoctors bukanlah kisah halu semata yang tidak kesampaian. Beberapa reka kejadiannya merupakan kisah nyata yang saya alami dan mengemasnya menjadi sesuatu yang berbeda. Meskipun konfliknya sangat absurd. Saya merasa novel ini merupakan novel berkesan yang saya miliki. Sebagai cerita pelengkap perjalanan saya melalui masa sulit menemukan jati diri.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Harum (@diaryharumpuspita) pada
Pengaruh DA/PA pada Keeksistensian Situs
DA adalah singkatan dari Domain
Authority yang berarti wewenang domain sang pemilik. Sedangkan PA adalah
singkatan dari Page Authority yang berarti wewewang halaman.
Nilai dari DA/PA ini menentukan
seberapa besar kualitas situs yang kita miliki. Semakin besar jumlahnya semakin
bagus. Kalau nilainya besar, itu berarti blog tersebut eksis dan sering
dikunjungi. Hal ini memungkinkan untuk mendapatkan kerjasama hingga jutaan
rupiah.
Semakin eksis dan berkualitas, semakin mahal dihargai.
Biasanya DA/PA ini saling
beriringan satu sama lain. Rentangnya dari 1-100. Saya baru coba cek tadi di
Website SEO Checker. Rentang nilai DA/PA situs saya saat ini adalah 3/11. Wew,
saya akui memang beberapa hari terakhir ini rajin nulis dan coba dishare juga di media sosial. Namun yang
saya share halamannya langsung.
Sudah TLD, tapi kok enggak
dimonestisasi?
Saya dulu pernah curhat
sebelumnya tentang iklan yang tidak muncul lagi ketika saya ganti domain
menjadi .com. Awalnya saya berkiprah di blogspot.com. Rajin nulis dan sering
komen-komenan sama pengunjung. Pada saat itu sudah dimonestisasi sejak akhir
tahun 2019 hingga awal tahun 2020. Yeay, jingkrak tidak terkira ketika diterima
oleh google Adsense. Mulai deh dari situ dapat penghasilan dari
setiap orang yang datang ke situs saya. Walaupun tidak mengeklik iklan yang
sedang nangkring. Satu rupiah per sepuluh orang jadilah. Namun kalau seandainya
mereka mengeklik iklan saya. Pendapatan saya pun menjadi lebih besar.
Logikanya begini. Kalau ada orang
yang datang dan mengklik iklan yang mejeng di tempat saya. Itu berarti mereka
tertarik dengan iklan yang nangkring. Ya, walaupun terkadang enggak sengaja
terklik.
Gambar di bawah ini merupakan hasil yang telah saya dapatkan dalam rentang waktu sekitar tiga bulan lamanya.
TLD adalah singkatan dari top level domain. Bahkan google sendiri domainnya .com. Iya
enggak tuh? Domain .com ini termasuk domain yang bergengsi pula. Domain
bergengsi lainnya itu .net, edu, .gov, dan lain-lain. Tergantung kita sukanya
yang mana.
Saya memilih .com karena mudah
diingat dan umum menurut saya sendiri. Selain itu, banyak juga yang menggunakan
domain ini.
Alasan kenapa situs saya tidak
dimonestisasi adalah nilai DA/PAnya menjadi baru. Otomatis, saya
memulai dari nol lagi. Walaupun sudah banyak konten yang saya miliki. Kalau
pihak google sendiri bilang. Saya
jadinya tidak punya konten. Ternyata begitu cara kerja dari DA/PA ini.
Jadi kalau seandainya kalian
benar-benar ingin menekuni dunia blog ini. Saya sarankan langsung saja tuh beli
domain aja dulu kalau seandainya belum ada uang bagi kalian yang merupakan
pengguna blogspot maupun wordpress. Nanti kalau seandainya sudah lemot loading situsnya. Baru deh beli hosting.
Ada cara-cara supaya meningkatkan
nilai DA/PA .
1. Rajin
Nulis
Kalau orang
rajin nulis setiap harinya. Tentu menunjukkan tingkat produktivitas yang
tinggi. Nulis saja dulu meskipun bingung mau nulis apa. Seenggaknya setiap hari
ada yang diposting. Itu menunjukkan blog tersebut aktif. Sebenarnya, enggak
mesti harus setiap hari juga jika kalian merupakan orang yang lumayan sibuk.
Cukup menulis satu hari atau beberapa hari. Kemudian menyetel update secara berkala. Kalau di blogspot seperti
gambar di bawah ini pengaturan waktunya.
Saya pernah
dulu mencoba ini. Benar-benar efektif dan tentunya tepat waktu. Kalau saat ini
saya malah hanya sekadar keinginan saja membuat update secara otomatis, tetapi tidak terlaksana karena banyak tugas
yang mengantri. Harapan saya masih tetap besar kok untuk tetap bisa update secara otomatis ke depannya.
2. Rajin
Membalas Komenan Pengunjung
Ketika ada
orang yang mengomentari blog kita. Terus kita balas balik. Hal ini menunjukkan
adanya interaksi di dalam blog tersebut. Terkesan ramah dan welcome. Cara mendapatkan
komenan ini banyak ya. Kita bisa mengesharenya di medial sosial. Jangan lupa
buat captionnya untuk mengomentari
blog kita atau menunggu pun juga bisa. Kalau ada yang kurang jelas mereka pasti
bakalan komentar. Hanya saja, cara ini terkesan lama.
Cara yang jelas
mendapatkan timbal balik ini adalah dengan mengikuti blog walking. Kita bisa
mengunjungi blog orang dan komentar di sana. Setelah itu mereka juga balik
mengomentari blog kita. Biasanya blog walking ini memiliki kesepakatan untuk
saling meninggalkan jejak di sana.
3. Kualitas
Konten
Dulunya blog
ini merupakan wadah curhatan belaka. Seiring berjalannya waktu, blog menjadi
sumber informasi di dunia maya. Orang yang datang ke blog biasanya menyertakan
kata kunci dan mencari apa yang sedang mereka cari. Lebih nyamannya sih ketemu
satu artikel langsung duduk. Seperti baca cerpen jadinya. Tahu permasalahannya
apa, cara mengurainya bagaimana, dan kesimpulan seperti apa. Kalau saya sendiri
menargetkan kalau bisa tulisan yang saya posting ke depannya bisa lebih dari
700 kata.
Daripada curhat
belaka, tetapi enggak tahu dibawa ke mana. Mendingan ngebahas satu topik dan
mencari jalan keluarnya sembari menyelipkan curhat. Kan sekali dayung dua pulau
terlampaui. Cocok enggak tuh?
4. Gunakan
backlink dan buang spam
Backlink adalah
link aktif yang kita masukkan ke dalam tulisan. Jadi kalau mereka mengklik
tulisan yang kita tulis. Akan mengarahkan ke situs lainnya sesuai dengan yang
kita tujukan. Ini masuk ke dalam konten. Namun kalau berada di kolom komenta. Hal ini
bukan backlink lagi, tetapi spam namanya.
Sama seperti
ketika kita sudah capek-capek promosi. Tiba-tiba ada orang yang ngomentari
komenan dan menyertakan link mereka. Kalau begitu hapus saja. Parahnya lagi,
pengalaman yang pernah saya alami itu. Orang yang enggak tahu datangnya dari
mana tiba-tiba menyertakan link di komentar merujuk ke obat kuat. Auto hapus
deh.
Sebenarnya
kalau enggak dihapus pun bisa dengan cara menonaktifkan link aktif di komentar.
Caranya dengan menambahkan kode otomatis melalui html di temanya. Hanya saja
kalau mau ganti tema, otomatis kode tersebut akan hilang. Jadi ya perlu
dituliskan lagi kalau mau menonaktifkan link aktif.
Saya suka
dengan performa blogspot sekarang ini. Komentar yang masuk mudah dikendalikan. Jadi
enggak perlu ngecek satu per satu. Tinggal lihat saja komentar yang baru masuk.
Kalau ada link aktif yang berada di komentar tinggal di hapus saja. Hal ini
sebenarnya bertujuan itu menghindari broken link atau link yang rusak untuk ke
depannya.
5. Kudu
Bersabar dan Share Postingan
Nah, tinggal
kita sendiri nih yang harus bersabar menunggu DA/PA kita naik. Pasti akan
terlewati kok. Tanam saja dulu benih (benih di sini maksudnya artikel yang kita
punya ya) baru panen setelahnya. Rentang panen setiap orang berbeda. Ada yang
hanya menunggu beberapa bulan dan ada yang menunggu beberapa tahun.
Jangan lupa
untuk membagikan tulisan kalian di media sosial supaya meningkatkan jumlah
pengunjung yang datang. Semakin banyak yang datang semakin diminati pula blog
yang kita miliki.
Jika seandainya masih ada lagi cara untuk menaikkan DA/PA, boleh dong dituliskan di kolom komentar.