Mengenal Trillion Dollar Coach : Revolusi Kepimpinan Ala Bill Campbell

Mengenal Trilion Dollar Coach : Revolusi Kepimpinan Ala Bill Campbell
Cover Depan Buku Trilion Dollar Coach


 Punya buku ini tuh setahun yang lalu. Tepatnya di tahun 2024. Sewaktu aktif-aktifnya menjadi Bookstagram. Semenjak itu kalau mau punya buku tuh, mikir-mikir lagi. Sudah dibaca atau belum ya bukunya? Jangan sampai numpuk. Eh, enggak kunjung dibaca. Total dua hari saya menyelesaikan buku ini kebetulan lagi masa-masa menunggu ayahanda yang tengah di ranap di RS Sinar Husni. 

Review buku kali ini masih sekitar tentang Biografi tokoh terkenal dan diakui oleh dunia, yaitu Bill Campbell. Katanya sih, banyak orang yang telah mengenalnya. Eh, malahan saya belum mengenalnya sama sekali. Yuks kita mengenal lebih lanjut.

Cover Belakang Trilion Dollar Coach : Revolusi Kepimpinan Ala Bill Campbell
Gambar 2. Cover Belakang Trilion Dollar Coach 

Identitas Buku

Judul Buku           : Trillion Dollar Coach : Revolusi Kepemimpinan ala Bil Campbella

Penulis                 : Eric Schmidt, Jonathan Rosenberg, dan Alan Eagle

Penerjemah         : Reni Indardini

Tahun Terbit        : Cetakan Pertama, Januari 2020

Penerbit               : Bentang Pustaka

Jumlah Halaman : 267

Sinopsis

Bill Campbell sendiri sebenarnya tidak ingin membuat biografi tentang kisah kehidupannya. Pada pembahasan buku ini dipaparkan bagaimana pula Bill menjadi sosok pelatih orang terkaya di dunia, yaitu Steve Jobs. Si pendiri Apple hingga kini produknya menjadi produk paling bergengsi. 

Awalnya sebelum menjadi pelatih di bidang bisnis. Bill Campbell adalah pelatih pesepak bola dan yap bagaimana si pelatih ini harus membuat siapa yang dilatihnya penuh dengan motivasi supaya berhasil. Walaupun enggak bisa dipungkiri bahwasannya pasti adanya kekalahan. Adanya kemenangan itu membuat orang lain menjadi percaya. Buku ini menceritakan sudut pandang orang-orang yang berkaitan dengan beliau. Sama seperti review buku sebelumnya tentang Dahlan Iskan. Bedanya, sudut pandangnya lebih banyak. 

Bagian Isi Trilion Dollar Coach : Revolusi Kepimpinan Ala Bill Campbell
Gambar 3. Bagian Isi Trilion Dollar Coach 

Produk adalah Jantungnya Perusahaan

Saya percaya bahwa produk memanglah jantungnya perusahaan. Kalau produknya bagus, itu berarti yang lain tinggal gampang. Apalagi si Apple ini bakalan terus menjadi incaran orang-orang yang bergengsi. Walaupun harganya terbilang lumayan mahal, tapi ada saja yang beli. 

Meraih Kemenangan dengan Cara yang Jujur

Salah satu motivasi yang membuat saya semakin semangat membaca buku ini adalah prinsipnya Bill untuk menang dengan cara yang benar. Seperti halnya tertuang dalam halaman 171. 

Berjuanglah untuk menang, tetapi menanglah dengan cara yang benar, yaitu disertai kesungguhan. Kerja sama tim dan integritas. 

Menanyakan Hal yang Tak Penting Sebelum Rapat

Kebanyakan sebuah kepimpinan hanya membahas hal-hal yang berkaitan dengan projek berjalan. Namun Bill sendiri membuat sebuah gaya kepemimpinan yang berbeda. Seperti halnya menanyakan kabar bahkan bagaimana dengan suasana hari ini. Tampak sepele memang, tetapi itu kadangkala bermakna. Ia peduli dengan yang lain. Sehingga terkadang sesuatu yang bermakna itu adalah menanyakan hal yang tak penting dibandingkan isi rapatnya itu sendiri. Walaupun di dalam rapat, ia sudah memiliki daftar apa saja yang bakalan dibahas di dalam rapatnya. 

Para Anggota yang Mendahulukan Perusahaan dibandingkan Kepentingan Pribadi

Kita tahu bahwa tipe-tipe orang seperti ini adalah tipe yang sangat royal bagi perusahaan. Bersebab Bill selalu membawa bagian kehidupan pribadi dalam urusan rapatnya. Membuat mereka merasa lebih baik untuk mendahulukan rapat. Toh, dalam rapat sendiri akan menemukan sebuah solusi dari kepentingan pribadinya yang tertunda.

Jika Terpaksa Memberhentikan Setidaknya Mengapresiasi Hasil Pekerjaan Selama Ini

Cara ini merupakan cara yang paling mendalam sebenarnya. Bill seperti sosok yang penuh cinta dan mampu menghargai siapapun yang bekerja sama dengannya. Bahkan jika terpaksa memberhentikan orang lain sekalipun. 

Berani Menunjukkan Rasa Cintanya di Depan Orang Lain

Bill ketika ia memiliki seseorang paling spesial di hatinya. Ia pun tak segan untuk menunjukkan sikap pedulinya kepada orang yang ia cintai. Hingga orang lain pun menyadari bahwa ialah sosok orang yang dicintai oleh Bill. Contohnya saja isterinya. 

Suka Berbagi, Tanpa Mengharap Imbalan

Bill memang orang kaya. Itulah mengapa ia memastikan semuanya mendapatkan jatah gratis untuk karyawannya. Apalagi dalam perjalanan bisnis. Semuanya sama rata mendapatkan bagian dalam jumlah serupa. Apalagi Bill yang tidak suka ketika diberikan imbalan di saat dia sudah memberikan sumbangsihnya dalam memberikan pelatihan. Walaupun begitu, saham yang ia miliki selama ini dirasa cukup. 

Bagaimana gaya penulisan di dalam buku ini?

Meskipun buku ini merupakan buku terjemahan. Cara penulis bertutur membuat tidak bosan. Sebab ada jeda kata-kata yang perlu kita ingat tentang Bill. Masih banyak lagi hal-hal yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan Bill. Tertarik untuk baca? Bisa pinjam sama saya atau segera dapatkan di penerbit bentang Pustaka. 

Previous
Next Post »

16 comments

  1. Ouch Pak Bill ini pelatih bisnis beberapa pengusaha terkenal yaa. Aku juga baru tahu namanya ini mbak. Biasa, kalau murid sukses, gurunya biasanya gak begitu dikenal hehe.
    Setuju banget sama Pak Bill kalau produk tu jantungnya perusahaan. Kadang tu pelanggan nggak perlu gimmick2 asalkan produknya bagus dan berkualitas maka akan jadi pelanggan loyal dan setia.
    Kalau zaman sekarang kan banyak pengusaha flexing, suka main gimmick, akibatnya bisnisnya meledak, tapi suka gak bertahan lama.
    Kalau pebisnis lama2 yang masih pakai prinsip produknya harus bagus kualitasnya lebih awet, biasanya #imho.
    Berarti bukunya udah berbahasa Indonesia ya mbak tapi terjemahannya mudah dipahami ya. Thanks buat review bukunya, keknya cucok buat bacaan yang mau merintis usaha nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes, rekomen banget buku ini. Worth it lah buat menambah nyala api dalam berbisnis.

      Delete
  2. "Berjuanglah untuk menang tetapi menanglah dengan cara yang benar" Makljeb banget quote ini. Suka banget saya. Karena sukses dengan cara benar adalah satu nilai hakiki yang wajib kita tanamkan. Bukan hanya menaikkan value dari sukses itu sendiri tapi mendidik mental dan moral seseorang agar sukses dengan menaiki tangga yang benar, tidak menjatuhkan ataupun menyisihkan rezeki orang, adalah beberapa hal yang patut terus dijaga. Ah jadi penasaran sama bukunya akutu.

    ReplyDelete
  3. bagus banget bukunya, lebih membangun hubungan agar orang lain semangat/termotivasi ya?
    saya sering banget ketemu orang, mereka menyapa dengan maksud ramah bahkan bercanda
    tapi malah menyakiti hati
    Eniwei terjemahannya bagus ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget nih Bunda. Walaupun perspektifnya dari sudut pandang orang lain. Buku ini jadi motivator banget

      Delete
  4. Wih, ternyata Bill Campbell ini pelatihnya Steve Jobs.
    Kalau soal menanyakan hal "remeh-temeh" sebelum memulai rapat, kayaknya orang Indonesia nih jagoannya deh. Atau paling tidak di tempat kerja saja, hal seperti ini adalah hal yang biasa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau kita mah biasanya hanya basi-basi doang. Sementara bill campbell ngebangun bonding.

      Delete
  5. Menanyakan kabar memang terlihat seperti sepele. Padahal sebetulnya menjadi hal penting banget. Karena salah satu bukti memanusiakan karyawan. Itulah yang membedakan memandang karyawan sebagai manusia atau robot.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul-betul. Eh, sekarang malah AI lebih perhatian dibandingkan manusia :(

      Delete
  6. Belum baca dan nampaknya menarik. Kalau beliau adalah coach dari Steve Jobs, jelas nasihatnya dan pengalaman hidupnya pasti sungguh sangatlah berharga ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di sini malahan lebih menunjukkan karakter dia dibandingkan nasihat yang diberikan. Karakter yang bisa dicontoh sebagai pelatih.

      Delete
  7. Menanyakan hal2 kecil tetap penting untuk menjalin relasi yang manusiawi. Semua poin di sini bagus banget sebagai panduan nih. Terima kasih sudah berbagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya juga ya, beda banget sama kita. Hal-hal kecil hanya sebagai basa basi aja ya.

      Delete
  8. Wah. Dari pelatih sepak bola, beliau banting setir menjadi pelatih di bidang bisnis. Sukses pula. Keren sih ini.

    Bener. Membeli buku juga nggak bisa asal. Sayang kalau numpuk nggak kebaca tuh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul betul bakalan ndak beli buku lagi nih sampe tahun depan.

      Delete