Lebaran 1440 H (Idul Fitri)

Sumber gambar : esqnews.id

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat hari raya idul fitri 1440 H. Mohon maaf lahir dan batin. 
Yaps, lebaran kali ini sengaja saya pilih seorang wanita muslimah dari belakang. Gimana, pada kece ya kan?

Kali ini, saya akan berbagi tentang pengalaman lebaran dan apa saja yang dilakukan selama lebaran. Tidak terlalu menarik. Hanya halal bialal ke sanak saudara. Entah mengapa lebaran hari pertama dan kedua membuat hati mendung. Jangan tanya mendungnya kenapa. Soalnya pada ditanyakin pertanyaan paling horor. 

Idul fitri jatuh pada bulan syawal. Kalau Bang Agusman bilang, lebaran bukan hanya tentang liburan dan lebaran. Tapi juga leburan. Sebelum membaca terperinci tentang leburan. Saya malah terpikir. Momentum pertemuan yang menyebabkan hati melebur dengan orang yang sedang di-sungkemi. Alias minta maaf atau pertemuan halal bialal para keluarga dan tetangga. 

Eh, ternyata. Tentang peleburan dosa yang telah kita lakukan selama ini. Hingga bertemulah hari yang fitri. Itulah pada bulan syawal. Dosa-dosa sudah pada melebur atau meleleh.  

Ada juga sih.  Kalau mau tau suasana hati saya pada saat lebaran. Bisa pada dilihat di novel yang berjudul Renjana Di Bulan Purnama.  Sst promosi terselubung. 

Kalau lebaran itu pada tahulah ya. Banyak makanan ringan seperti kue-kue kering. Pada hari raya pertama biasanya di rumah ke rumah tersedia makanan berat. Mulai rendang daging, mie sop, ketupat sayur,  bahkan ketupat kacang. Tergantung yang punya rumah berselera ingin  makan apa. Bahkan ada yang bilang setelah hari raya makin banyak timbangan berat badan. 

Lebaran ini menurut saya adalah tetap sebuah pencarian jati diri menjadi yang lebih baik lagi. Belajar menurunkan ego pada orang-orang sekitar. Bukan gengsi pada siapa terlebih dahulu yang diminta maafkan. Tetapi belajar meminta maaf sebelum orang lain memintanya. Walaupun saya pribadi lebih suka minta maaf langsung bersitatap wajah daripada sekadar sosial media. Tapi yang diutamakan minta maaf terlebih dahulu pada orang yang lebih tua. 

Biasanya yang paling ditunggu oleh anak kecil adalah THR alias tunjangan hari raya. Tahun ini saya tidak terlalu berharap. Namun, alhamdulillah masih ada yang mau ngasih. Lumayan kan, rezeki kagak boleh ditolak. Hehe. Harapannya tahun depan sudah bisa memberi THR pada anak-anak. 

Perbedaan tahun ini sama tahun lalu adalah doa yang mereka ucapkan selain diampuni dosa. Semoga cepat ketemu jodoh. Awalnya garuk-garuk kepala saat mendengarnya. Tapi yang namanya doa selagi baik. Ada baiknya diaamiinkan. Kali aja beneran ketemu jodoh. #Plak. 

Sepertinya ini saja yang bisa saya bagi seputar lebaran di tahun 2019. Jika ada pertanyaan bisa ditulis pada kolom komentar.

Salam Rindu
Harumpuspita

Sharing Hati dan Rasa Penasaran

Sumber gambar : Pinterest
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, 
Sepertinya lagi enggak bosan ya kan. Update terus. Heheh ... (tersenyum sebal tapi senang)
Berhubung ini namanya diary.  Jadi, dibebasin aja mau sharing apaan. 
Oh, iya. Gambar pengantar memang sengaja tentang bangku santai. Tak lupa pula disediakan minuman. Mana tahu kan pada haus.

Tips yang pertama. Baca Al-quran dulu gih kalau hati lagi kesal. Jadi, biar nanti diskusinya dilakukan secara sadar dengan rasa ketenangan yang amat dalam. Heseh, ...

Pernah enggak sih  kalian merasakan hati rasanya mulai aneh kalau ketemu teman? Ya kali kalau lagi ada hutang sama yang bersangkutan. Tapi ini ya berupa ketertarikan. Aneh, ya kan. Hati bisa saja terbolak-balik. Padahal awalnya biasa saja. Terus merasakan jatuh hati setelah itu patah hati. Setelah itu, ya biasa lagi. Seperti ritmenya gelombang air laut.

Tapi itulah kehidupan. Kita tak akan pernah lepas yang namanya permasalahan hati. Sedangkan pelabuhannya saja tidak tahu. Bisa jadi tertarik dengan orang yang baru ditemui atau malah baru sadar tentang perasaan pada teman lama.

Oke, sekarang kita beralih ke rasa penasaran ya.

Akhir-akhir ini saya penasaran dengan sosok misterius tapi menyebalkan. Ingin mencari tahu tapi ego mengatakan jangan. Sudah pasti ini bikin kesal. Sampai sekarang masih penasaran. Siapa ya kira-kira yang komentar tapi tidak tahu itu dari siapa. Hanya saja logatnya bisa dikenali seperti dari orang terdekat. Ingin menebak tapi rasanya kok malah sok tahu. Yasudah deh, sampai sekarang masih tenggelam dengan rasa penasaran.

Kalau kalian sendiri bagaimana dengan menyikapi rasa penasaran?

Kalau ada yang mau sharing tentang perasaan dan rasa penasaran bolehlah.

Salam Rindu
Harumpuspita

Wattpad : Dunia Jingga

Sumber gambar : business.wattpad.com


Assalamulaikum waramatullahi wabarakatuh ...
Apa kabar sahabat blogger? Semoga pada dalam keadaan sehat wal-afiat ya. Karena hal itu adalah suatu bentuk kenikmatan yang tak ada tandingannya di dunia ini.
Hari ini kita akan membahas khusus tentang Wattpad, yaitu aplikasi yang tidak asing lagi bagi penulis. Kalau dahulu bentuknya berwarna jingga. Sekarang ini warnanya sangat jingga. Gambar di bawah ini adalah bentuk penampakan Wattpad dulu. Eng, ing, eng... tara
Sumber gambar : Amazon.com
Aplikasi ini adalah aplikasi yang membuat saya jatuh cinta hingga sekarang. Walaupun di dalamnya tidak menjanjikan royalti berupa uang. Tapi, mampu memberikan kenyamanan dan kemudahan akses bagi penggunanya. Dari beberapa aplikasi yang ada hanya Wattpad saat ini masih tetap bertahan di hati. Kali ini saya akan menjelaskan apa saja filtur yang disediakan di Wattpad. Keuntungan lainnya adalah bahasa yang digunakan bukan hanya Indonesia saja. Hal ini berarti pembaca dari luar negeri ada seperti Amerika Serikat. Jika penasaran bisa dilihat dari statistik website. Aplikasi yang benar-benar kece. 
Sumber gambar : dokumentasi penulis
1. Profil
Nah, gambar di atas merupakan penampakan diri kita. Bisa dilihatkan gambar orang yang berwarna jingga. Tandanya kita sedang berada di area profil. Secret (HD) adalah nama Wattpad. Sedangkan @Harumpuspita adalah nama pengguna. Abaikan karya yang berjumlah 18. Memang banyak, tapi banyak yang enggak kelar. Waduh bisa ditimpuk netizen. Reading List  adalah daftar bacaan. Jadi, saya memiliki lima file daftar bacaan. Nah, kelebihannya lagi. Orang-orang yang datang atau singgah bisa mengetahui apa saja karya, daftar bacaan, dan juga siapa yang mengikuti kita. Hanya dengan mengklik ikonnya saja. Langsung terarah deh. Kalau Follower  pasti sudah tahulah ya artinya pengikut. 

Pada area profil  juga ada 'about' yang artinya tentang. Jadi, kita bisa menjelaskan bagaimana diri kita terhadap pembaca yang akan singgah. Buat saja semenarik mungkin, siapa tahu bakalan ngefollow. Biasanya kata yang tertulis tidak lebih dari 2000 kata. Bisa juga terhubung dengan website yang kita punya. Kalau kalian singgah, kemudian mengklik linknya. Pasti akan diarahkan pada blog ini. Ini bisa diatur dari konfigurasi yang berada di pojok kanan atas. Gambarnya seperti bunga putih. kalau gambar orang yang ada tanda plus itu maksudnya jika kita ingin mengundang teman. Saat ini  Wattpad merekomendasikan bisa terhubung dengan facebook, tweeter, maupun instagram. Bahkan juga bisa dengan menyalin link.

Selanjutnya ada 'Conversation' yang berarti percakapan. Ini sangat menarik bagi kita para penulis yang lagi buntu dengan ide atau lagi bosan. Bisa membuat suatu pertanyaan maupun pernyataan di dinding percakapan. Orang yang pertama kali tahu kita sedang ingin membuat percakapan pasti para pengikut kita. Sehingga, jika semakin banyak pengikut pasti semakin seru dan asyik untuk berdiskusi. Apalagi para pengikut kita pada sehati.

Kemudian ada 'Activity' yang berarti segala aktivitas kita terekam di Wattpad. Baik itu komentar, memberi bintang, nge-follow, memasukkan cerita di dalam daftar bacaan, update cerita, dan lain-lain. Kecuali  kalau lagi mengetik sama memasukkan buku ke perpustakaan pribadi tidak akan terekam di aktivitas. Hanya saja tersimpan di tempat yang tepat.

Jika kita men-scroll sampai bawah akan diarahkan langsung karya kita. Misalnya 'Stories by Harumpuspita'. Maka kalau mau mengetahui semua karya tanpa harus mengklik ikon 'Work'. Kita hanya cukup men-scroll ke kanan dan kiri saja. Setelah itu di bawahnya akan ditampilkan 'Following'. Sistemnya juga sama seperti karya, hanya dengan men-scroll ke kanan dan kiri saja. Terakhir yang paling bawah adalah 'Reading List' atau daftar bacaan. Nah, yang ini baru sistemnya berbeda. Cukup men-scroll ke atas dan bawah.
Sumber gambar : dokumentasi penulis
2. Percakapan
Apa yang kalian fikirkan ketika melihat ikon seperti tanda kotak yang bawah, samping, atau atasnya diberikan tanda sebelah kurung apit? Pasti tentang percakapan ya kan. Nah, pada percakapan yang disediakan oleh Wattpad ada tiga bentuk. 
Pertama ada 'News Feed' yang berarti berita dari orang-orang yang terhubung dengan kita. Pastinya siapa yang kita ikuti. Tuh, bisa kita lihat mbak @lanavay sedang apa. Kelebihannya kita bisa tahu apa yang dibicarakan. Sama seperti instagram. Bedanya bisa kita klik dan terarah langsung ke tempat yang mereka bicarakan. 
Kedua ada 'Notification' atau notifikasi. Ini biasanya berisi siapa saja penulis yang update kemudian jawaban dari komentar penulis. Pada notifikasi adalah hal yang sepertinya jangan dilewatkan begitu saja. Kalau dulu sebelum pembaharuan tidak ada istilah 'you have 3 announcements'. Sekarang ini baru ada istilah begitu. Awalnya penulis pada kaget sih, tiba-tiba kok ramai. Ada apa ya? Hm, seperti kebakaran jenggot gitu.Tapi, sekarang ini ya sudah biasa. Bahkan sudah disederhanakan dengan mengelompokkan pemberitahuan bagi siapa saja penulis yang sedang sengaja membuat percakapan di dinding rumahnya.
Ketiga ada 'Message' atau pesan. Tadi kita pada bahas yang sifatnya publikasi ya kan. Sekarang baru deh tentang privasi. Kalau ingin berkirim pesan yang sifatnya pribadi bisalah langsung tuliskan saja pesan. Misalnya mau tanyakin nomor ponsel yang kebetulan penulisnya cogan. #plak. 
Sumber gambar : dokumentasi penulis
3. Nulis Karya
Nah, ini adalah hal yang paling sangat disukai, yaitu menulis. Ada pilihannya juga. Mau ngelanjuti cerita yang lagi ditulis atau draft cerita lainnya. Bisa juga cerita baru yang lagi kepikiran ide baru. Kalau dulu para cerita bisa bisa ditambahkan Audio dan Video. Kalau sekarang ini hanya bisa Video saja. Pada saat pemutar video dulu bisa didengar suara sampai kita menghabiskan bacaan sebuah cerita. Saat ini malah kagak bisa. Jika di-Scroll kemudian ngilang tampilan videoya. Videonya juga ikutan berhenti. Lebih keren waktu dulu sih. Bisa membaca sekaligus mendengarkan melodi. 
Tips untuk menulisnya adalah dengan memilih salah satunya antara online atau offline. Jangan sampai antara online dan offline. Kemungkinan bisa ngilang apa yang kita tulis. 
Sumber gambar : dokumentasi penulis
4. Perpustakaan 
Perpustakaan yang ada di sini juga ada tiga jenis. Kalau yang ada di tampilan atas itu adalah isi dari perpustakaan pribadi. Keuntungannya adalah pada saat offline kita masih bisa menikmati tulisan tersebut. Pernah juga sih, saya kepikiran kalau terdampar di pulau entah apa. Terus ditemani dengan puluhan judul cerita Wattpad saya pun tahan.
Kedua ada 'Archieve'. Ini biasanya digunakan apabila kita tidak memiliki ruang yang cukup di memori. Ibaratnya panjar gitu. Arsip atau simpanan biasanya cover  berwarna lebih gelap. Itu berarti kalau pada saat offline tidak bisa dibuka. Tetapi kalau online, ia akan otomatis berpindah ke perpustakaan pribadi.
Terakhir yang ketiga adalah 'Reading List'. Kalau yang ini sudah pada tahulah ya. Soalnya tadi sudah dijelaskan. 
                  
Sumber gambar : dokumentasi penulis

5. Home
Rumah adalah tempat ternyaman untuk kita beristirahat bukan? Nah, di sini disediakan beberapa pencarian pada 'browser'. Wattpad sendiri sudah mengolongkannya ke dalam beberapa genre. Sekali lagi untuk genre kapan-kapan akan kita bahas. Sedangkan ada rekomendasi juga pada bagian kedua di home. Wattpad menyediakan lanjutin membaca yuk. Kemudian tulisan yang sejenis biasanya kita baca. Bisa juga tulisan penulis yang kita sukai, rangking, dan tagar. 
Kalau dulu Wattpad belum ada sistem rangking. Sekarang sudah ada. Bahkan rangking berdasarkan tagar juga ada. Sangat menarik bukan?

Mungkin ini saja dulu ya tentang seputar dunia jingga. Sebenarnya masih ada lagi sih yang mau disampaikan. Hanya saja, seperti sudah sangat membosankan. Makanya sengaja saya pisahkan. Ada yang penasaran nggak kira-kira konten apa yang akan saya bawa di artikel selanjutnya?

Salam Rindu
Harumpuspita

Pilih Blogger atau Aplikasi?

Sumber gambar : jalantikus.com

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ...
Rasa hati ingin berpantun. Hanya saja tidak pandai dan tak berniat. 
Jadi yasudah kita lanjutin perbincangan kali ini. 
Oke, sebelum itu. Pastikan semua pekerjaan sudah selesai. Jangan sampai ada yang ditinggal. 
Jadi, ceritanya begini. Ketika ada terpikir sebuah pertanyaan apa yang harus saya pilih. Pasti harus pilih salah satu ya kan.
Tentang aplikasi jangan pada bingung ya. Aplikasi yang mana. Soalnya ada banyak aplikasi di dunia ini. Bahkan blogger pun juga ada aplikasinya lo di Android. Kalau enggak percaya cek aja gih di google play. Jadi, lah malah jadi ingin main permainan. Ya sudah, nanti kita download  ya.

Oke, kembali ke topik awal. Aplikasi yang saya maksud adalah aplikasi menulis untuk para penulis. Seperti halnya Wattpad, Sweek, Storial, Ketix, dan bahkan Tinlit. Pada sesi berikutnya akan dibahas secara terperinci dan pastinya asyik. Maka, saya memilih menulis cerita di aplikasi.

Kenapa Kak? Kok, enggak blogger saja? Bukannya Ngeblogger bisa menghasilkan uang. Sedangkan di aplikasi banyak saingannya.

Sebenarnya banyak artikel yang sering mengatakan ladangnya uang ya dengan beralih ke blogger. Tapi, untuk website yang memang benar terkenal. Apalagi banyak iklannya. Kalau website ini, duduh enggak kepikiran. Lagi pula masih baru berkembang. Awalnya hanya sekadar iseng-iseng. Sebagai wadah unek-unek yang tidak kesampaian. Lagian juga bersifat umum.

Tapi, kalau di Aplikasi menulis memang diperuntukkan untuk membuat buku. Keuntungan lainnya adalah hak cipta yang dimiliki setiap penulis. Kalau di blogger bisa di copy paste dengan mudah. Siapa sih  yang bakalan enggak marah kalau tulisannya dicuri orang lain. Ide itu mahal dan menulis juga enggak singkat. Pasti membutuhkan waktu dan tenaga. Apalagi kalau menulis enggak ada dukungannya. Pasti berat, biar saya saja.

Walaupun beberapa aplikasi ada juga yang berhasil diplagiat sama orang lain. Namanya juga kehidupan, kita tidak akan terlepas dari ujian. Hal yang terpenting adalah banyak berdoa dan jalin relasi dengan para penulis lainnya. Jadi, para pembaca bisa mengakui bahwa karya tersebut memang tulisan kita. Sebenarnya itu keuntungan pembaca. Bukan maksud untuk riya. Tapi, memang benar apa yang dibilang para penulis lainnya. Penulis tanpa pembaca rasanya tidak ada apa-apanya. Kita kan juga perlu tahu bagaimana kualitas tulisan kita.

Untuk saat ini saya sedang berusaha menjelajah ke berbagai tempat. Mungkin dengan cara seperti itu bisa mendapatkan bayaran berupa bahagia yang tak dapat didefinisikan atau bahkan bisa mengubah diri menjadi pribadi yang baik lagi. Semoga saja, aamiin ya rabbal alamiin. (Ups, jadi curhat deh. #plak)

Oke, sampai di sini dulu. Sampai jumpa di konten selanjutnya.

Salam Rindu
Harumpuspita

Pilih Cerpen atau Novel?


Sumber gambar : pinterest
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ...
Kali ini saya akan membahas tentang cerpen dan novel.
Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek. Termasuk karya sastra yang biasanya sekali baca duduk. Nah, pasti pada bingung kan ini maksudnya apaan ya. Kali ini saya akan mengambil pengertiannya dari website pendidikan.id  ya, daripada mengambil pengertian sendiri. Hal yang ada malah sotoy  tapi enggak benar. Waduh, bisa ditimpuk masa deh  saya. Menurut website tersebut cerpen memiliki jumlah kata yang tidak lebih dari 10.000 kata. Kalau lebih bisa kita daftarin ke ajang Watty 2019 ya. Biasanya cerpen ini dituliskan hanya kejadian yang paling penting saja dan tidak mendetail seperti novel.

Kalau pengalaman saya dalam menulis cerpen ini. Biasanya kata yang saya tuliskan berjumlah 1.500 sampai 2.500 sudah mantap betul alias mantul. Ciri lain dari cerpen adalah kata-kata yang digunakan cukup sederhana dan mengandung pesan yang kuat dalam cerita. Jadi, kalau orangnya yang mudah bosanan. Ada baiknya menulis cerpen saja. Biar tidak kesal kok enggak kelar-kelar. Maklumlah setiap orang pasti memiliki mood yang berbeda pada waktu berbeda pula.

Nah, kalau novel adalah prosa panjang yang tulisannya berjumlah 40.000 atau lebih. Bisalah bagi yang suka sama drama, film, dan sinetron buat novel. Saya paling suka menulis novel karena rasanya ketika menulis seperti mendalami karakter penokohan. Selain itu bisa dibuat ajang curhat. Hehe, kesempatan ya kan. Pada novel sering dibuat sistem bab per bab. Kalau saya biasanya satu bab berisikan 1.200-2.000 kata. Kalau sudah bosan hanya menuliskan 1.200 kata saja. Sedangkan saat ide mengalir bisa 2.000 kata. Hal ini tergantung selera dan apa yang ingin disampaikan.

Ciri novel lainnya adalah dituliskan secara mendetail baik secara latar dan penokohan. Kalau ditulis oleh penulis yang oke. Rasanya seperti nonton drama langsung. Bedanya sang pembaca bebas mengilustrasikan seperti apa gambaran tokohnya. Tidak seperti nonton film. Pasti yang dilihat duluan siapa pemainnya. Kalau pemainnya tidak disukai atau pada enggak keren pasti membosankan.

Alasan lain tentang mengapa saya lebih memilih novel daripada cerpen karena saingannya. Untuk menulis 40.000 kata dalam waktu singkat tentulah tidak mudah. Pasti penulis akan mengalami rasanya kebosanan yang bikin greget. Ingin lanjut tapi bosan dan parahnya membuat hati sebal.

Selain itu dalam novel dibedakan lagi genre apa. Misanlnya bergenre chicklit atau kisah seorang wanita yang menjadi tokoh utama. Fantasi atau dunia hayalan. Masih banyak lagi deh. Kapan-kapan kita akan membahas ini ya. Semoga saja, Allah masih memberikan kesempatan untuk saya menulis.

Salam literasi
Harumpuspita

Empat Tahun Perjalanan Menulis

Sumber gambar : dokumentasi pribadi

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. 
Alhamdulillah, sudah empat tahun saya berkecimpung di dunia literasi. Tempat yang paling nyaman dalam mengeluarkan ide. Meskipun ide yang dimiliki kadang lurus, kadang pula berbelok-belok. Ini lebih baik daripada mengomel enggak jelas. Kalau orang Malaysia bilang 'membebel' entah apa-apa. Awalnya saya ingin membawa tulisan ini pada aplikasi yang menyediakan ruang untuk menulis. Tetapi, ada baiknya saya menceritakan secara singkat terlebih dahulu tentang perjalanan menulis ini yang tak pernah menyerah meski orang lain meremehkan. Katanya menulis tak menghasilkan apa-apa. Menulis hanya membuang waktu saja. Tetapi, menulis itu menurut saya adalah suatu bentuk keabadian. 

Mungkin memang saat ini kita bukanlah siapa-siapa. Hanya seseorang yang hobi menguraikan kata dalam tulisan. Apalagi semakin banyak saingan dengan kemunculan penulis baru dan tenar. Ini bukan tentang siapa yang menyukai dan tidak. Jika sang pembaca tidak menyukai apa yang kita tuliskan. Setidaknya diri sendiri adalah orang yang pertama dalam menyukai tulisan sendiri. 

Setiap orang memiliki jenis bacaan tersendiri. Jika hari ini belum ada yang bersedia singgah untuk membaca tulisan kita. Tidak masalah, mungkin suatu hari nanti akan ada orang yang datang dengan senang hati membaca apa yang kita tuliskan. 

Oke, kita kembali ke topik awal tentang perjalanan menulis. Jujur, sewaktu kecil tak terpikir sama sekali untuk menjadi penulis. Tapi setelah memasuki dunia perkuliahan malah suka menulis. Mungkin, ini efek kebanyakan nulis jurnal pada masa itu. Jadilah sebuah tulisan tentang perasaan yang tidak dapat diungkapkan secara lisan. (#Plak)

Awalnya, hanya sekadar iseng-iseng mengikuti kegiatan mahasiswa eksternal yaitu Komunitas Penulis Anak Kampus. Kemudian saya belajar menulis puisi terlebih dahulu. Ternyata menulis puisi pun harus ada ilmunya untuk mendapatkan tulisan terbaik seperti penyair lainnya. Setelah itu, takdir mempertemukan saya dengan sebuah aplikasi yang berwarna jingga. Kalau orang bilang Wattpad. Aplikasi ini adalah aplikasi yang tidak asing lagi bagi kalangan penulis. Nah, berawal dari situ membuat saya semakin semangat dalam dunia tulis-menulis. 


Tahun berikutnya saya mengikuti kegiatan mahasiswa eksternal juga yaitu tentang kepenulisan ilmiah. Hal ini saya lakukan karena jurusan yang saya miliki memang sebenarnya dari ilmu pasti, yaitu eksata. Jadi, saya mencoba untuk menyelami diri saya di sana. Sampai sekarang saya masih belajar untuk mencintai bidang pendidikan yang sedang saya tempuh.

Puncak dari kebahagian yang tak dapat terdefinisi adalah ketika berhasil menerbitkan sebuah buku yang berjudul Scrapbook 20. Kira-kira covernya seperti ini kalau kalian pada ingin membelinya. Bisa juga membeli langsung di https://bakbuk.id/search dengan mengetikkkan judul. 
Sumber gambar : dokumentasi penulis

Waduh, jadi sekalian promosi nih. Hihi ... Ini diterbitkan pada tahun 2018. Kalau tahun 2019 saat ini. Doakan saja ya semoga bisa ada yang terbit lagi. Soalnya penulis sendiri juga sedang berusaha menerbitkan Skripsi. Walaupun sekarang ini belum ada ditulis.  Tapi sedang diusahakan. Ini diterbitkan cetak. Kalau mau beli ke penulisnya langsung dan mendapatkan tanda tangan bisalah. Kebetulan masih punya stok dua buku lagi. Silahkan nanti hubungi saya saja. 

Sebenarnya pada tahun yang bersamaan pula. Karya saya yang pertama itu terbit di google book terlebih dahulu. Buku ini diterbitkan oleh Gee Publishing. Hanya tersedia dalam bentuk e-book. Jadi, lebih mudah dibawa ke mana-mana dalam bentuk dokumen di ponsel ataupun laptop.


Sumber gambar : dokumentasi penulis

Sebenarnya panjang juga kalau diceritakan ya kan. Mungkin terbesit sebuah pertanyaan tentang kenapa dan bagaimana. Kalau kepanjangan bisa bosan karatan. #plak. Tergantung sesuai selera ya kan. Hanya inilah momentum yang paling berharga yang bisa saya sampaikan. Tapi, jika kalian ada pertanyaan bisa langsung berkomentar di kolom yang sudah disediakan. 

Salam literasi
Harumpuspita

Membaca Vs Menulis

Sumber gambar : literasipribumi.wordpress.com

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. 
Rasanya tak akan lengkap bila tak diawali dengan sapaan dan salam. 
Hai sahabat pena di mana pun kalian berada. 
Alhamdulillah kali ini saya balik lagi untuk membicarakan sesuatu. Ehem, hati ingin berkata banyak melalui kata-kata di dalam tulisan ini. Namun, rasanya hanya basa-basi tak tentu arah. Maklumlah namanya juga penulis yang kadang kurang waras dengan tema lawas.

Oke, baiklah kita akan langsung mengarah pada pembicaraan kita kali ini, yaitu membaca VS menulis. 

Ada beberapa orang yang hobinya membaca saja, menulis saja, atau malah keduanya. Menurut kbbi.web.id, membaca adalah kegiatan melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau dalam hati). Kalau hanya sekadar melihat saja tapi tak memahami apa yang tertulis berarti tidak sedang membaca. Alias tengok-tengok atau lihat-lihat saja. Tapi, menurut saya sendiri sekadar melihat saja juga sudah termasuk kegiatan membaca. Sebab, terkadang ada juga tulisan berat yang belum sampai pengetahuan kita untuk membacanya. Kalau diilustrasikan seperti halnya kita mau mengambil buah tapi tangga tak cukup tinggi untuk menggapainya. Apalagi jika menggunakan bahasa asing yang terjemahannya sama sekali tidak tahu. Ya sudah deh, kirim salam saja sama tulisan yang tertulis.

Menulis adalah kegiatan menguraikan kata-kata dalam bentuk tulisan. Kalau menurut kbbi.web.id sendiri, menulis adalah membuat huruf angka dan sebagainya dengan pena, kapur, dan lain-lain. menulis juga diartikan sebagai melahirkan pikiran atau perasaan. Jadi, intinya menulis itu bebas. Terserah apa saja yang mau ditulis. Sebab kertas-kertas itu tidak akan pernah mengeluh seberapa banyak kata yang tertulis. Waduh, maaf ya jadi puitis begini. Tapi, kalau kegiatan menulis bagi seorang penulis adalah kegiatan yang paling menyenangkan. Apalagi kalau idenya sudah mengalir. Seperti air yang selalu berjalan mengikuti arah arus. 

Kegiatan membaca dan menulis adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Biasanya tulisan adalah bentuk implementasi dari apa yang pernah dibaca. Jadi, semakin banyak seseorang membaca. Maka semakin banyak pula kosakata yang ia miliki dalam menulis. Alias tidak kaku dalam menuliskannya. Tapi, ini tergantung apa yang penulis baca dan rasakan juga. Jika, tulisannya seperti monoton atau bergerak di situ-situ saja. Mungkin kurang beragam eksplorasinya dalam membaca. Apalagi kalau hanya membaca dari tulisan penulis favorit saja. Bisa jadi kerangka tulisan dan gaya bahasa mengikuti penulis favorit tersebut. Kalau orang bilang istilahnya ngikut-ngikut. Sebenarnya ini menguntungkan jika kualitas tulisan tersebut terbaik. Jadi, kita bisa mengikuti yang baiknya. 

Tapi, hal yang menarik lagi adalah penulis yang menjelajah ke beberapa penulis lainnya. Ia bisa melihat dan menilai gaya tulisan masing-masing. Sehingga penulis ini bisa menemukan gaya tulisannya sendiri dalam menulis. Senyaman dan semenyenangkan hati. Apalagi pengetahuannya semakin beragam seperti halnya menjelajah keliling dunia. Jadi, benar ya istilahnya keliling dunia melalui jendela kata. Tak perlu biaya yang mahal. Kita bisa tahu informasi tersebut. Apalagi internet sudah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan. Maka, manfaatkan saja apa yang ada dengan sebaik-baiknya.

Perumpamaan menulis dan membaca bagi penulis itu seperti bernapas. Membaca adalah kegiatan menghirup udara. Sedangkan Menulis adalah kegiatan mengeluarkan udara. Hal tersebut pasti melalui sebuah proses yang panjang. Bagaimana aliran udara, yaitu oksigen bisa dialirkan ke seluruh tubuh. Membaca dan menulis adalah milik semua orang. Setiap orang bisa melakukan ini tanpa ada yang perlu mengusik. Maka orang yang bisa membaca dan menulis adalah orang-orang yang beruntung. 

Oke, mungkin sampai di sini dulu ya pembahasan kita kali ini. Selanjutnya saya akan menuliskan tentang pengalaman menulis. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.