Menjadi Writerpreneur Bersama KBM APP (Part 1)

Menjadi Writerpreneur Bersama KBM APP (Part 1)

Ada yang tahu nggak KBM App itu apa? Tahu nggak bentuknya seperti apa?

Salah satu start up teknologi di bidang kepenulisan ini justru saat ini mengalami Fase Masyaa Allah, Tabarakallah, alhamdulillahirrabbil alamiin. Istilah bekennya adalah naik daun.

Begitulah rasa yang terhinggap dalam diri saya menyaksikan kisah sukses banyak orang sebagai penulis KBM App. Meskipun pagi ini sebelum saya menulis ini, Ibu saya masih terus berkata kepada saya.

“Ngapain sih Ni kamu nulis?” Bahkan setelah tadi malam ia memberikan sebuah informasi dalam diri saya kalau orang yang selalu duduk saja akan mendapatkan batu ginjal. Lantas secara tak menyadari bahwa saya sedang membela diri, saya justru memberi tahu kalau obatnya adalah banyakin air putih, setelah itu sering membersihkan rumah. Kan jalan-jalan juga.

Saya mengikuti KBM App jauh sebelum namanya melintang di dunia kepenulisan. Waktu itu masih ada nama Al-Fatihnya (kalau tidak salah) di mana mereka memberikan koin emas gratis untuk akun pengguna baru. Kalau sekarang sudah tidak lagi. Walaupun sudah mengganti nama sebagai KBM App, alhamdulillahnya saya masih bisa menggunakan koin emas tersebut untuk membuka kunci bab berbayar. Kalau tidak salah jumlah koin emas gratis yang saya miliki waktu itu berkisar 100.

Kejab, maksudnya gimana nih. Saya masih belum paham apa itu KBM App. Kenapa namanya enggak seperti yang lainnya?

KBM App sendiri adalah singkatan dari KBM (Komunitas Bisa Menulis) yang berlogo pena dengan perpaduan warna hijau putih. Saat ini saya menyadari kalau KBM App sangat sensitif dengan konten pornoliterasi dan sangat memegang teguh kalau menulis itu memberikan pencerahan. Sama seperti dengan motonya FLP.

Walaupun judul novel yang sangat laris di sana bertema Drama Rumah Tangga. Saya mencoba menahan diri untuk tetap stay bersama KBM App sampai sekarang ini. Meskipun tidak memberikan janji manis seperti platform lainnya.

Loh kenapa?

Karena sampai sejauh ini reputasi KBM App dalam finansial itu sangat transparan dan amanah. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Kalau tulisannya laku ya laku, kalau enggak ya enggak. Itu datanya selalu saya terima setiap kapan mereka sempat mengirimkannya. Biasanya Pak Isa pagi dini hari menjapri saya dengan pesan broadcasting lengkap dengan data finansial bagi hasil para penulis hingga hari ini.

Maka begitu saya melihat angka yang tertulis pada peringkat teratas penulis yang bernama Bunga BTP mencapai kurang lebih sekitar dua ratus juta pada tanggal 1 Desember 2023. Masyaa Allah, tabarakallahu Fiik. Saya merasa sangat bahagia. Padahal saya tidak kecipratan apa-apa loh. Namun saya merasa sangat bahagia seolah-olah seperti apa yang dirasakan Mbak Bunga saat ini. Mungkin begitu kali ya, perasaan seorang mukmin selalu seperti mukmin lainnya. Apabila yang lainnya bahagia, kita juga turut merasakan kebahagiaan serupa. Begitu pula sebaliknya.

Perjalanan Penghasilan Para Penulis KBM App

Tepat tanggal 16 Januari 2021. Waktu masih jamannya Covid 19 pertama kali membludak di Indonesia. Saya sudah memiliki nomor pribadinya Pak Isa Alamsyah, yang merupakan CEO KBM App saat ini. Sebelumnya tidak metode japri, tapi secara via grup WhatsApp saja. Bahkan mereka waktu itu concern di Facebook. Sementara saya sudah tidak suka main di Facebook lagi. Jadi, kalau ada pun jarang sekali saya buka.

Meskipun begitu, saya sangat bersyukur kalau Pak Isa selalu mengirimkan pesan broadcasting kepada saya dengan tujuan memotivasi para penulis. Masyaa Allah, saya begitu tersentuh ketika pesan pertamanya berjudul Konsisten Membawa Momentum. Alhamdulillahnya, pesan pertama itu tidak saya hapus. Jadi, bisa saya baca ulang. Jadi saya bisa membangkitkan semangat saya untuk tetap menjadi novelis.

Barulah di tanggal 17 Juli 2021 saya mendapatkan Update rangking top 500 para penulis yang ada di KBM App. Waktu itu Mbak Majarani mendapatkan penghasilan berkisar Rp32 juta lebih. Saya spill angkanya ya. (Rp32.752.593) dan disusul pula kak Dwiindra0330 di nominal yang tidak jauh beda.

Begitulah angka-angka yang saya baca dari pesan Pak Isa secara rutin dipadukan dengan motivasi berkarya dan informasi lainnya terkait lomba menulis hingga Belajar dari Bintang secara gratis. Saya ingat sekali perjalanan kisaran angka para penulis dari mulai 30+, 50+, 80+, dan yang lebih wah hingga 200+ juta dalam sebulan. Padahal kemarin rasanya masih ngobrolin akumulasi penghasilan 200+ juta loh dalam beberapa tahun. Eh, ini sudah sebulan saja.

Kalau saya yang mendapatkannya auto ikutan naik Haji Furoda bersama Ayah saya tahun ini juga. Masyaa Allah, tabarakallah. Semoga Allah meridhoi.

Kenapa konsepnya Writerpreneur kok enggak sistem royalty saja?

Nah, inilah yang membedakan KBM App dibandingkan dengan platform lainnya. Penjualan bab berbayar di sana diibaratkan kami sedang menjual buku juga loh. Makanya sistemnya bagi hasil. Berarti angka yang tertulis itu adalah bagi hasil penjualan para penulis. Sehingga kami disuruh untuk melaporkannya ke ditjenpajak ketika sudah mendapatkan penghasilan yang dikenakan pajak. Istilahnya pajak penghasilan untuk para UMKM. Ingat, produknya adalah karya digital.

Wih, mantap dong ya. Emang kamu sudah dapat berapa dari sana?

Dulu, awal-awal saya mempromosikan KBM App kepada teman saya. Mereka mengira kalau saya sudah menghasilkan banyak digit dari sana ketika melihat karya saya yang mejeng ada beberapa. Bahkan sampai jumlah buku 17 sekalipun. Saya hanya menghasilkan pendapatan Rp0 yang artinya tidak menghasilkan apa-apa.

Lantas kenapa masih bertahan?

Nah, itu nanti saya bahas di part selanjutnya. Namun satu hal yang pasti adalah saya merasa nyaman di sana bukan lagi karena banyak pertimbangan, tapi ya memang mengikrarkan. Justru penghasilan menulis saya saat ini masih didominasi oleh blog dan pernah juga di platform lainnya. Walaupun sifatnya recehan.

Bagi saya, bayaran menulis itu enggak ada yang bisa menandingi dengan rasa kebahagiaan. Sehingga kalau ada yang menanyakan saya menulis dibayar berapa? Saya dengan semangat menjawabnya dengan kebahagiaan. Bagi saya naskah selesai, artikel selesai, apalagi berhasil diunggah itu adalah kebahagiaan dari seorang penulis.

Previous
Next Post »