Showing posts with label resensi. Show all posts
Showing posts with label resensi. Show all posts

The Changemakers Bersama Jabbar Ali Panggabean

Pembawa perubahan dan berhati mulia adalah orang-orang yang hebat. Bagaimana tidak, di zaman ini masih banyak yang lebih mementingkan diri sendiri dibandingkan orang lain. Namun malah ada yang berusaha membawa peradaban menjadi lebih baik lagi. Mari kita temukan dalam sebuah resensi buku kali ini. Buku yang akan memotivasi diri untuk bermanfaat bagi orang lain. 

Cover depan buku the changemakers karya Jabbar Ali Panggabean

Identitas Buku

Judu Buku           : The Changemakers 

Penulis                 : Ali Jabbar Panggabean

Penerbit               : Qalifa Media

Tahun Terbit        : 2020

Jumlah Halaman  : 336

Tentang Penulis menurut Diary Harumpuspita

Kali pertama bertemu di akhir April 2018, saya mengikuti kegiatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Universitas Negeri Medan dan beliau bersama Bang Dicky yang dari Unimed menjadi pembicara di depan podium. Temanya adalah NGOOPI (Nongkrongnya Orang-Orang Peduli Prestasi). Entah kenapa kini aku pun lupa dengan prestasi apa saja yang pernah diraih dan asyik sibuk memperbaiki diri jungkir balik enggak karuan. Oke skip, kembali ke laptop. 

Waktu itu saya tidak tau kalau beliau merupakan seorang penulis buku. Yah, saya follow saja di Instagram sebagai seseorang yang merasa bangga bisa ketemu beliau. Kharismatik, itu sih yang terlintas di benak saya. Suatu hari saya melihat postingan beliau tentang bukunya dan mulai saat itu saya berpikir bahwa Diary Harumpuspita memang harus mengikutinya juga. 

Nah, ketika ia membuka open pre order bukunya. Langsung saya ikutan dan menyelesaikan transaksi. Saya bilang ke teman saya bahwa ada orang hebat yang ingin saya bahas. Namun sayangnya belum kunjung datang. Saya tetap menunggu dan tidak tau kenapa hati ini bilang, tunggu aja. Pasti datang kok dan penantian itu sudah berakhir dalam satu tahun, tiga bulan, 17 hari. Jingkrak tak terkira ketika saya menerima paketan itu sampai di tangan saya. 

Terakhir kali bertemu beliau dan beliau tidak tau aku adalah saat BBW 2019. Waktu itu saya melihat beliau bersama temannya ke barisan buku-buku non fiksi. Wew, saya salah tingkah seperti apa ya. Hm, fans yang ketemu idolanya. Haha … well, teman saya pun ikutan antusias kalau pasal yang beginian. Sempatnya juga sih, terbit satu cerpen di wattpad karena saking menarik mungkin bagi saya. 

Nah, itulah yang terlintas di benak saya tentang beliau. Ternyata, setelah membaca buku beliau. Malah semakin wow rasanya. Saya tahu tentang pemikiran beliau yang cerdas, pantang menyerah, tidak kenal lelah dan kalau kalian ingin meminjam buku ini dari saya pun boleh juga. 

Sebaik-baiknya waktu adalah yang digunakan untuk berhenti berkeluh kesah tentang masa lalu, dan yang digunakan untuk mulai bergerak ciptakan perubahan di masa depan

Resensi

Buku ini ditulis dalam tiga bahasa. Indonesia, Inggris, dan Jerman dalam kata mutiara di awal bab. Multibahasa dan memang menggambarkan sosok orang yang paham dengan pengkodean. Bahasa Jermannya jelas bermakna. Bahkan menganalisa buku ini dalam kurun waktu satu minggu pun kurang menurut saya. Jadinya, ingin belajar lagi dan belajar lagi apa sih maksudnya yang ingin dia sampaikan. Ringan-ringan, tetapi berat juga. Namun secara keseluruhan saya paham. 

Raihlah ilmu dan untuk meraih ilmu belajarlah dengan tenang dan sabar. –Umar ibn Khattab, Penakluk Kerajaan Persia dan Kerajaan Romawi. Ini adalah sebuah Quotes dari sumber yang tidak asing lagi ya kan. Setiap babnya disajikan dengan jenis tulisan yang berbeda dari yang lain.

Berbicara tentang kemenangan. Jabbar menuliskan bahwa, "jika menang adalah tujuan. Maka merancang masa depan yang baik adalah setengah dari kemenangan itu." (Halaman 29) Prinsip inilah yang membuat seorang planner di dalam hidup menjadi lebih tertantang dalam merealisasikan mimpi-mimpi yang belum terwujud. Begitu pula dengan konsep para pembawa perubahan untuk negeri. Jabbar menjelaskan kembali bahwa para Changemaker sejati inilah yang merupakan perancang masa depan. Bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga masa depan tanah air. 

Uniknya, Jabbar menggabungkan kisah inspirasi dari berbagai sumber. Salah satunya dengan kisahnya BJ Habibie, para nabi terdahulu, hingga kisah Einstein. Sebuah pembahasaan yang sangat menarik ketika diulas.  

Rudi, suatu hari kelak banyak orang yang mengamati kamu. Banyak orang yang mengenal kamu. Kamu akan menjadi orang yang paling kesepian di dunia karena mengambil keputusan sendiri, ‘dan kini,” lanjut B.J Habibie, “Saya sudah mengalaminya. Saya harus menghadapinya dan mengambilnya: keputusan sendiri secara cepat.” (Halaman 58)

Begitu pula dengan apa yang disampaikannya. Ada kalanya diri memang perlu mengambil keputusan sendiri atas dalih pertimbangan waktu, secara rasional, dan cepat. Not all readers are leaders, but all leaders are readers. Tidak semua orang yang suka membaca adalah pemimpin. Tapi semua pemimpin adalah orang yang suka membaca. Begitu kata Hary Truman. (Halaman 74)Sejatinya semua pemimpin adalah pembaca. Termasuk pembaca situasi yang ada. Sehingga membangun kepekaan pada diri.

Sekali lagi, buku ini memang tidak akan habis ketika diulas. Saking banyaknya hal yang paling menarik untuk dikisahkan. Mulai dari pekara niat, mimpi, persebaran rencana hidup, hingga bab khusus untuk wanita.  Namun satu hal yang pasti buku ini memang untuk para pembawa perubahan. Baik itu laki-laki maupun perempuan. 

Setelah membaca buku ini, perensensi menyadari tentang jalan pemikiran dari Jabbar itu sendiri. Ialah  mahasiswa cerdas yang tidak pantang menyerah dan cita-citanya begitu mulia, yaitu membangun peradaban. Begitu pula kata-kata mutiara yang tanpa disadari telah membawa motivasi yang tinggi bagi pembacanya.

Buku ini sangat direkomendasikan kembali untuk orang-orang yang ingin membawa perubahan dalam hidup. Termasuk juga seorang pemimpin. Walaupun begitu, kita semua adalah pemimpin bagi diri sendiri.


Romantisme Bapak dan Ibu Negara (Habibie dan Ainun)

Mari kita cerita tentang bagaimana romantisnya kehidupan mereka sebagai bapak dan ibu negara. Seseorang yang memiliki otak cermerlang dan sangat menginspirasi di dalam kehidupan. Rasanya, sungguh mengagumkan. Buku ini adalah versi buku kedua dari Habibie karangan Makmur Makka yang saya baca. Sebuah kisah nyata yang diambil dari berbagai sumber.

Kalau ngebahas cerita Pak Habibie ini membuat saya begitu antusias karena memang suka banget dari dulu dan kebetulan jurusan saya di perkulihan bersinggunggan. Yap tentang fisika dan pasti ada hubungannya dengan penerbangan. Jadi, kalau seandainya saya lelah dengan belajar di jurusan ini karena saking ngerasa sulitnya. Oh, tinggal ingat Pak Hibibie dan Jerman.

Okay Fix, biar dilanjut versi ngeresensinya.

Identitas Buku

Judul Buku            : Habibie (Kecil Tapi Otak Semua 2)

Penulis                   : A. Makmur Makka

Penerbit                : Edelweis

Tahun Terbit        : Juli 2011

Jumlah Halaman : 175

Pada bagian awal kita akan melihat sajian foto-foto beliau dengan sang istri tercinta. Mulai dari beliau yang masih anak-anak, foto pernikahan, hingga pemotretan terakhir di Jerman ketika musim semi. Kulitas kertasnya premium, bukan hitam putih dan membuat kita seolah menyaksakin kehidupan beliau.

Meskipun jumlah halamannya mencapai 200. Namun buku ini jelas ringan dibaca, berasa membaca semi novel karena ada kisah perjalanan beliau dan ehem kisah cintanya dengan ibu Ainun. Saya beneran mewek ketika membacanya, mau lanjut takut baper karena begitu terharunya dengan sosok BJH dan sang Istri. Sungguh, sangat bisa dicontoh bagaimana mereka menyikapi satu sama lain.

Tiada Musuh dan Kebencian (Semua orang pada dasarnya baik). Itulah yang menjadi tagline utama di dalam buku ini. Kita akan bisa melihat bagaimana pemikiran baiknya beliau dan pasti akan ada rasa tenang dalam berjalan di dunia ini.  BJH berkata, “Anda tidak akan pernah dipisahkan dengan bayang-bayang. Anda tidak akan pernah bisa menghindar dari bayang-bayang Anda dan Anda tidak perlu takut dengan bayang-bayang Anda. Jika Anda tidak mau menyatu dengan bayang-bayang Anda, hanya ada satu kemungkinan Anda akan hidup dalam kegelapan yang sejati.” (Halaman 43)

Intinya kita itu tidak perlu takut dengan diri kita sendiri, takut akan kelemahan diri sendiri dan sebaiknya tetap maju. Jadi teringat deh, kalau mau maju ya maju aja. Enggak usah mundur-mundur. Selain itu, BJH menyatakan bahwa setiap generasi itu selalu berkesinambungan karena tidak akan ada generasi baru jika tidak ada generasi lama. Apalagi terjadi secara tiba-tiba. Itulah mengapa kita memang harus belajar dari para suhu.  

Ada fakta menarik yang baru diketahui di dalam buku ini bahwa pada tahun 1955 tidak ada satu pun orang Jerman yang mau belajar insdustri pesawat terbang karena pada waktu itu industri pesawat terbang dilarang akibat Jerman kalah perang. Sehingga orang-orang yang belajar di sana adalah 80% berasal dari Indonesia, sedangkan sisanya berasal dari negara lain. Itu berarti semangat orang Indonesia dalam memajukan peradaban sudah banyak.

Hal yang menjadi bagian romatisme dalam buku ini adalah spesial bab tentang Habibie dan Ainun pada bagian sub bab berikutnya ketika BJH mengumpamakan lolos dari black hole atau yang sering disebut lubang hitam sosok kegelapan dalam hidup. Jujur, ini sedih saya ngebaca sembari jantungan saat menceritakan bagaimana ibu Ainun berhasil dilarikan ke rumah sakit dan segera dioperasi dan alhamdulillah selamat. Dokter di situ mengatakan Anda sudah sangat tepat sekali membawanya. (Fix, saya jadi teringat ketika ngebawa ayah saya yang sedang sakit, tapi yah sudahlah).

“Ingat, kamu itu bukan Superman,” ucap Ibu Ainun (Halaman 98). Sebuah kalimat romantisme yang memberikan sebuah penegasan dan kasih sayang. Ibu Ainun rajin sekali mengingatkan BJH supaya untuk selalu minum obat. Maka benarlah, siapa pun yang menyaksikan kisah beliau akan memberikan pencerahan bahkan ada pembaca Buku Habibie dan Ainun yang tidak jadi cerai dan selalu ada hikmah untuk berbuat amal kebaikan

‘Mimpi’ BJH terhadap anak-anak intelektualnya (Saya akan menggandakan diri saya menjadi 1.000) (halaman 118). Begitu mulialah niat beliau dalam membangun negeri ini. Kalau dibilang, ia termasuk orang yang sukses. Namun ia memilih untuk pulang ke Indonesia dan membangun negeri ini dibandingkan dengan berada di Jerman. Terlebih lagi beliau sangat mengutamakan bangsa sendiri ketika beliau melihat situasinya sedang maraknya impor dari luar negeri.  “Kalau anda membeli produk dari sana, artinya anda membeli jam kerja di sana, akhirnya gigit jari karena tidak ada penyerapan,” ucap BJH (halaman 140). Logikanya sangat benar sekali. Fenomena saat ini kita melihat yang katanya banyak pengangguran. Padahal itu tadi, seharusnya kita yang bergerak menjadi tim produksi dibandingkan dengan tim komsumtif yang mengadalkan dari produk impor.

Pada masa reformasi ada sebuah guyonan tentang BJH bahwa Habibie disebut sebagai the right man in the wrong time. Megawati disebut sebagai the wrrong woman in the right time  dan Gus Dur disebut the wrong man in the wrong time. Sehingga benarlah bahwa ini bukanlah dunia BJH yang sebenarnya. Makanya pada waktu itu pemerintahannya hanya selama 1 tahun 5 bulan. Waktu itu saya masih baru lahir nih.

Buku ini memang sangat mood boaster  bagi saya. Selain bisa dibawa kemana-mana karena ukurannya A5 dan ringan. Kalau diselipin di buku Planner saya masih bisa nih. Pembahasannya ringan, berasa ngemil dan buat kenyang juga. Pokoknya benar-benar rekomen banget buat para calon penggerak, pemimpin bangsa, atau yang belajar perihal cinta sejati. Kalimat yang menyatakan bahwa ibu Ainun itu hanya berada di dimensi lain rasanya ngebuat hati tenang.  

Mau baca, di mana kira-kira?

Buku ini bisa dibeli sama penerbitnya, toko buku, atau di e-commerce ada kali ya. Kalau saya mah meminjamnya di Perpustakaan Daerah Sumatera Utara di kelompok fiksi selama dua minggu. Mungkin kalau kalian mampir bisalah, main-main di sana dengan menjadi pembaca on the spot atau peminjam seperti saya.

Oke, Next … sampai jumpa di resensi topik lainnya.

Kasyaf, Perempuan Penglihat Dosa

Bagi saya, sebelum membaca Kasyaf ini belum tahu tentang apa. Namun setelah mengikuti alur cerita Mbak Susan Arisanti ini membuat saya memahami betul makna judul yang unik tersebut. 
    Kasyaf merupakan istilah agama islam yang berarti dapat melihat hal ghaib melalui mata hati seolah-olah nampak dengan mata kasar.
Menarik sekali bukan? Bahkan saya sendiri pun mengetahui isyarat di kemudian hari biasanya dengan mimpi. Cerita ini memang tidak biasa. Namun ada.

 Judul Buku : Kasyaf

Pengarang   : Susan Arisanti

Penerbit       : Parawansa Production

   Sama seperti novel Mbak Susan Arisanti yang lainnya. Kali ini, tema yang diangkat merupakan genre Thriller dengan latar tempat Pesantren. Bedanya bukan tentang kasus teroris. Melainkan sebuah hubungan yang tidak bisa dihindari secara takdir. Penulis yang juga merupakan seorang guru ini begitu apik dalam memaparkannya. 

  Jika dalam penulisan novel lainnya dengan bahasa yang ringan. Tulisan Mbak Susan selalu memaparkan rangkain kata dengan beragam diksi. Terlebih lagi menghubungkan ilmu alam dan pengetahuan agama di dalam penguraiannya. Baik dalam dialog maupun deskripsi pemikiran sang tokoh. 

    Pengambaran emosi begitu detail sehingga pembaca akan berpetualang pada ragam perasaan dan logika. Kita akan dibuat campur aduk tak menentu saat mengikuti alurnya tahap demi tahap. 

Sinopsis

    Bagaimana rasanya jika seseorang bisa melihat dosa ketika bertemu dengan orang lain hanya dengan menyentuhnya? Bisa dibayangkan betapa tidak siapnya diri saat menghadapinya. Ragam ketakutan menghantui diri seakan berada di dalam mimpi buruk. 

    Jeya merupakan tokoh utama dari kisah Kasyaf. Bisa melihatnya sejak sepuluh tahun yang lalu setelah kejadian buruk menimpa dirinya. Sehingga ruang lingkupnya menjadi introvert meskipun ia sendiri ditempatkan sebagai kepala keamanan santri putri. Hanya dirinya sendiri yang memahami dirinya. Sikapnya menjadi begitu berani dan tidak lagi menangisi keadaan dirinya. 

    Hanya saja, semenjak bertemu dengan Abang Nisma, Hammuka yang merupakan seorang polisi. Ia mulai merasa dirinya aneh. Kekuatannya dalam melihat dosa tidak bekerja. Sehingga ia merasa nyaman tanpa perlu takut akan melihat dosa orang lain. Pada bagian pertemuan mereka terkesan lucu dan unik. Pembaca akan dibuat senyum sendiri saat membayangkannya. 

    Kejadian berikutnya membuat mereka harus bertemu saat Nisma menginginkan Jeya menjadi kakak Iparnya. Sehingga mau tidak mau bertemu. Namun bukan berarti kejadian berikutnya memang dirancang oleh Nisma sendiri. Melainkan kejadian lainnya yang tidak bisa dipungkiri merujuk pada kasus di pesantren. Sahabat Jeya sendiri terbunuh. 

  Begitulah kisah misteri dan ketegangan semakin nyata. Seolah sedang berada di teka-teki mengungkapkan kebenaran yang sesungguhnya. Hal yang lebih membuat gemas adalah menyaksikan keberanian Jeya dalam menangkap pelaku.

Persahabatan itu tidak dibentuk atas dasar perbedaan, bisa diandalkan dan bisa memahami melebihi siapa saja. Rasanya, begitulah defenisi sahabat baginya. Tak peduli apa agamamu, sukumu, warna kulitmu, persahabatan terlalu norak kalau dipilah-pilah untuk hal semacam itu. Sebab, kasih sayang selalu mencakup apa saja dalam peradaban serta menjadi alasan yang paling primitif bagi manusia.

 Selain bumbu pertemuan yang disandingkan oleh cinta antara Hammuka dan Jeya. Kisah ini semakin menarik ketika pemeran pendamping yang selalu ada terlibat, yaitu Vanno. Teman Hammuka yang berada di kantor polisi. Kehadiran pemeran pendamping itu semakin turut berarti. 

   Meskipun karakternya Hammuka yang di awal begitu tegas sedangkan di masalah cinta menjadi aneh. Rasanya masih nyambung. Sebab tokoh yang terlihat sempurna sekalipun tidak ada yang benar-benar sempurna. Pasti ada kekurangan dalam diri dan itu merupakan hal yang manusiawi.

 Begitulah kisah Kasyaf yang mengajarkan bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Itulah yang membuat para tokoh di kisah Kasyaf memiliki karakter yang kuat. Tak terlepas bagaimanapun kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

   Bahkan seseorang yang terlihat buruk dari luar belum tentu benar-benar buruk. Begitupula sebaliknya. Seseorang yang terlihat baik belum tentu benar-benar baik. Kita tidak akan pernah mengetahui sosok orang tersebut, sebelum benar-benar dekat. 

Kelebihan dan Kekurangan

    Gaya bahasa di kisah Kasyaf ini sama seperti novel Mbak Susan yang lainnya. Tidak ada kata yang sia-sia atau berbelit-belit. Padat dan memiliki makna tersendiri dalam setiap penguraian adegan. Hanya saja kurangnya sedikit di penggambaran latar tempat dalam mengekplorasi lingkungan. Jika biasanya dipaparkan begitu detail. Kali ini disajikan seperlunya. 

Kesimpulan

    Cerita ini sangat cocok sekali bagi pembaca yang suka genre thriller. Apalagi yang memiliki pengetahuan di bidang hukum dan ilmu alam. Cerita Mbak Susan inilah yang membuat saya yakin untuk menjadi seorang novelis sesuai dengan ranah bidang yang digeluti. Bukan hanya sekadar hiburan belaka. Ranah pengetahuan yang disajikan pun menjadi sangat berarti. 

Cerita ini masih bisa diakses lewat Wattpad dan sudah diterbitkan melalui Parawansa Production. Jumlah viewers-nya pun mencapai 1 M. Benar-benar merupakan angka yang fantastis. Rasanya tidak rugi jika memiliki novel cetaknya. 

Daftar Isi Resensi Diary Harumpuspita


Suka baca?
Iyes dong. Hm, sayangnya saya sering suka lupa. Makanya nulis. Eh ...
Nah, berhubung saya ingin menjadi seorang penulis buku yang karyanya layak dibaca dan bisa bermanfaat bagi orang lain. Rensensi buku merupakan jembatan saya untuk menambah pengetahuan. 
Rencananya sih, target membacanya banyak untuk tahun ini. Minimal, ya seminggu sekali. 

Berikut ini, merupakan daftar buku atau karya yang pernah saya baca. 
Terima kasih yang sudah mampir. Bila ada yang ingin request karyanya diulas, dengan senang hati saya menerimanya. 
 Supaya memudahkan teman-teman sekalian untuk mencarinya. Maka saya buat formatnya seperti ini ya. 

Penulis-Judul Buku

Belajar Keuangan Bisnis Bersama Sadar Finansial

 Siapa yang tidak kenal dengan yang namanya uang? Faktanya, sejak kecil kita memang selalu dihadapkan dengan uang sebagai alat pembayaran suatu barang. Saya pun juga begitu. Hanya sekedar menerima kemudian dikeluarkan lagi begitu saja. Tanpa perlu tahu memikirkan bagaimana mengolahnya. 
    Setelah beranjak di umur ke 23 tahun ini. Barulah saya menyadari bahwa mengelolah keuangan itu sangat penting. Tidak bisa seenaknya saja tanpa memperhitungkan dampak di kemudian hari. Terlebih lagi bertekad untuk menjadi seorang pembisnis di kemudian hari. Kesannya juga sama. Kok enggak dari dahulu kala saja ya? 

Identitas Buku

Judul Buku : Sadar Finansial (Pahami Alurnya, Nikmati Duitnya)
Penulis            : Bag Kinantan
ISBN                : 978-623-7035-89-3
Penerbit         : CV. Uwais Inspirasi Indonesia
Tahun Terbit : 2019
    Selama ini yang terselip di dalam pemikiran adalah uang ya uang. Tidak terpikirkan sedikit pun bagaimana mempelajarinya. Apalagi bisa menyejahterakan hidup di kemudian hari. Bag Kinantan memaparkannya di awal dan memberikan gambaran umum tentang apa yang terjadi tentang penyimpanan uang selama ini. 

  Melalui Sadar Finansial, semuanya dikupas tuntas dengan cara yang sederhana. Mulai dari pembahasan yang ringan hingga kompleks sekalipun. Termasuk perihal nominal uang yang angkanya bisa saja membuat pusing. Uniknya, pembahasan yang dipaparkan melalui dua karakter berbeda. Kita seakan diajak berdiskusi secara langsung dan terlibat di antaranya. 

Tema yang diangkat

    Penulis yang sehari-harinya mengajarkan keuangan usaha ini menyelipkan pengalamannya melalui pembahasan dua karakter tokoh Mundar dan Mandir. Dua karakter tersebut yang menjadi penguatan dalam membawa pembahasan tentang keuangan. Rasanya seperti diskusi santai, tetapi serius. 
    Jika selama ini penyimpanan uang hanya berada pada satu tempat saja. Justru sebaiknya dipisahkan menjadi beberapa bagian. Apalagi kita yang merupakan seorang pembisnis. Kesalahan terbesar jika keuangan pribadi dan keuangan bisnis bercampur. Setelah dipikir-pikir, memang ada benarnya juga. Sebab kebiasaan kita adalah menghabiskan uang. 
    Melalui Sadar Finansial ini, kita diarahkan membagi keuangan bisnis menjadi empat bagian. 

Apa saja itu?

Rekening utama yang menjadi lalu lintas keluar masuknya uang, rekening gaji untuk para karyawan, rekening operasional untuk segala hal yang berhubungan dengan biaya operasional, dan rekening laba untuk menampung segala keuntungan yang diperoleh dari bisnis. Pembagian tersebut tentunya akan membuat kita tidak bingung dan tentunya bisa membatasi diri dari keinginan untuk menghabiskan uang.  
    Selain pembahasan tentang rekening. Buku ini juga membahas tentang laporan arus kas, laba rugi, dan neraca keuangan. Pembahasan yang sangat penting dalam membangun sebuah bisnis. Layaknya sebuah pondasi yang harus menjadi poin penting dalam mempelajarinya. Supaya menghindari kebangkrutan dan bisa terus memajukan bisnis di kemudian hari. 
    Omzet menurut saya sebelum membaca buku ini merupakan keuntungan yang serupa dengan laba bersih. Ternyata, Omzet merupakan total penjualan dalam sebulan. Sehingga saya lebih mengetahui secara nyata bahwa menjadi pembisnis itu merupakan sebuah tantangan. Bisa saja banyak penjualan, tetapi uang cash yang ada malah tidak ada sama sekali. Semuanya dikupas tuntas hingga membuat saya lebih bisa mendapatkan gambaran tentang membangun sebuah bisnis. 

Kesan

    Buku ini membuat saya jatuh cinta pada buku cetak. Jika selama ini membaca secara via digital. Maka secara fisik membuat saya semakin bersemangat untuk menyegerakan membaca secara tuntas. Terlebih lagi, covernya yang tebal menarik hati. Desainnya yang berwarna kuning seakan mengajak berpetualang terhadap kreativitas dalam berbisnis. Tentunya ada arah yang menjadi petunjuk dalam membangun sebuah bisnis. 

Keunggulan dan Kelemahan Buku

    Selain desainnya yang menarik. Penyajian pembahasannya pun tidak membosankan. Mudah diikuti secara bertahap. Kualitas kertasnya juga bagus serta ringan. Meskipun jenis kertasnya termasuk kertas ubi ala novel. Justru jenis kertas seperti inilah yang membuat pembaca bisa bertahan lebih lama dalam membaca. Terkesan tidak mudah lelah. 
    Buku ini sangat cocok untuk para pembisnis. Apalagi para pelaku UMKM yang membutuhkan sebuah arahan dalam berbisnis. Sehingga usahanya tidak hanya tumbuh secara penjualan, tetapi juga secara finansial. Saya sangat merekomendasikan buku ini sebagai panduan dalam mengelola finansial bisnis. 
    Walaupun ada beberapa typo dalam penulisannya. Tidak mengurangi kualitas dari buku ini. Masih bisa dipahami dan dimengerti tentang apa yang disampaikan oleh penulis. 
    Sadar Finansial seperti jembatan awal saya untuk terus maju pantang mundur. Bisa juga sebagai pengingat diri dengan membacanya ulang pada pembahasan Mundar dan Mundir. 
    Bag Kinantan yang juga merupakan Blogger SUMUT ini mengupasnya secara apik dan menjadikannya begitu berarti. Kalian bisa mendapatkannya di toko online atau secara langsung dari sang Penulis. Rasanya memang pantas jika harga buku ini sedikit mahal. Memilikinya seakan menginvestasikan pada diri jika mengimplementasikannya di kemudian hari. 
    Ini sajalah yang bisa saya sampaikan terkait dengan Buku Sadar Finansial Pahami Alurnya, Nikmati Diutnya. Sangat berkesan bagi saya, kebetulan memang ada perencanaan untuk membangun sebuah bisnis. 

         

 

Kompetisi Lomba Review Novel Storial-Belajar Move On Bersama Novel Putus Karya Erwina

 First of all, Alhamdulillah akhirnya di Storial bisa top up coin dengan cara melalui pulsa. Yeay, saya bisa ikutan juga nih lomba review novel Premium yang ada di sana. Nah, sebagai #GenerasiBacaOnline saya mengikuti  #ReviewNovelStorial nih untuk memeriahkan #BulanBahasadiStorial. 

Storial merupakan wadah cerita yang paling asyik dijelajahi jika menyangkut dengan karya-karya yang berkualitas. Selain bisa dibaca di aplikasi android. Storial bisa dibaca juga melalui website resminya di Storial.co. Kalau dulu saya selalu mengaksesnya lewat website. 

Kalau ketemu dengan pembaca lainnya saya pasti bakalan rekomendasikan ke mereka kalau mau baca tulisan yang bagus-bagus itu ya di Storial dan enggak bakalan nyesel deh.

Buktinya saya bakalan nagih kalau disuruh baca. Apalagi ketemu penulis favorite di sana. Storial memang wadah yang bikin betah buat membaca dan menulis cerita. Ya, walaupun di aplikasinya sendiri masih dalam pengembangan. Namanya juga seiring berjalannya waktu, pasti ada yang berubah dong sesuai dengan kebutuhan. Semoga kedepannya semakin jaya dan sukses. 

Oke, sekarang ini saya akan langsung saja ya beralih ke intinya. Heseh, review novel terkece dan amat berkesan menurut saya.


Judul Buku       : Putus

Kategori Cerita : Young Adult

Penulis              : Erwina

Jumlah bab       : 52

Siapa pun itu. Jelas tidak ada yang menginginkan berakhirnya sebuah hubungan ketika sudah terjalin bertahun-tahun. Tidak mudah melupakan dan banyak sekali kenangan yang membuat diri rentan terperangkap di dalamnya. Apalagi melupakannya dalam waktu dekat.

Ada pula yang mencibir seolah-olah orang yang sedang mengalami hal itu memang layak begitu. "Ngapain juga pacaran lama-lama. Toh ujungnya enggak menikah." Ada juga cibiran yang lebih halus menghampiri mereka. "Jagain jodoh orang ya."

Hal ini terjadi pada Alma dan Faiz. Mereka sudah menjalin hubungan selama sepuluh tahun. Tiba-tiba Faiz mengatakan putus secara sepihak setelah makan bersama dengan Alma. Alma yang mencoba mengerti pun berusaha tegar sebisanya dan tidak menangis di hadapan Faiz.   

Belajar move on pun memang tidak mudah. Untungnya Alma memiliki sahabat yang selalu ada yaitu Lilian. Meskipun Lilian sedang persiapan menjelang pernikahan, ia turut andil memberikan petuah dan membantu dalam proses pernikahan. Sosok yang berpikir bahwa hidup ini memang harus realistis. Hal yang lebih menariknya adalah kak Andri yang merupakan rekan kerja Alma ternyata sudah memiliki perasaan sejak lama dan menantikan putus.

Hal kedua yang harus dilakukan setelah putus: Blokir semua media komunikasi dengan mantan. (Bab 5-Alma)

Kisah ini memberikan sebuah tips untuk belajar move on, baik dari sisi Alma maupun Faiz. Hanya saja, ketika Alma sudah menerima segalanya dengan lapang dada. Faiz malah belum mengklarifikasikan kepada kedua orang tuanya bahwa mereka sudah putus. Hal inilah yang menjadi keriwetan tersendiri ketika Alma tidak bisa mengatakan keadaan yang sebenarnya kepada Maminya Faiz saat terbaring di rumah sakit.

Penulisnya sendiri sangat lihat membuat pembaca bertanya-tanya dengan alasan mereka putus. Sangat berakhir tidak jelas. Padahal mereka berdua juga sama-sama sudah bekerja dan siap jika berakhir ke pelaminan. Faiz yang sedang merintis startup dan Alma yang sedang bekerja sebagai colorist.

Banyak hal yang membuat ide cerita ini sungguh menarik ketika dibaca. Ketika Alma berusaha memahami keadaan Faiz yang berada di titik terendah. Beberapa spekulasi pun berdatangan. Ada apa dengan Faiz? Bagaimana Alma menyikapinya? Akankah mereka memang berakhir tidak jelas? Apalagi memang sudah ada kak Andri yang siap melamar.

Suasana hati ketika membaca kisah ini rasanya seperti naik roller coaster. Bahasanya yang mudah dimengerti dan sangat realistis dengan kehidupan masa kini. Rasanya bikin nagih dan ingin menyelesaikannya dengan segera.

Kisah ini tidak hanya cocok bagi orang yang sedang belajar move on, tetapi siapa pun yang sedang tertarik dengan sebuah hubungan. Termasuk saya, ya walaupun belum pernah mengalami putus. Ternyata begini toh rasanya. Oh, begitu ya. Maklumlah, belum pernah taken. Heheh …

Banyak pesan yang bisa saya adobsi di sini. Pertama kegigihan mereka berdua dalam bekerja yang membuat jiwa rebahan saya ingin menyingkir dan ikutan tekun juga. Terutama kedua tokoh utama yang menjadi poin penting dalam cerita ini. Kemudian tanggung jawab yang harus segera diselesaikan dengan tuntas. Serta tokoh bijak lainnya seperti orang tua mereka masing-masing dan para sahabat mereka yang mengisi jalan cerita. Terutama Lilian yang selalu ada buat Alma. 

Karakter Lilian itu keren banget, saya suka sekali kalau dia sudah mengisi adegan percakapan. Suasana menjadi hidup yang tadinya terasa kaku menjadi cair seketika. 

Nah, pada penasarankan gimana dengan kisah putus ini dengan tuntas? Yuk segera di baca saja dengan mengeklik judul Putus ini.