Empat Alasan Mengapa Orang Harus Membaca

Hingga kini. Masih banyak orang yang malas membaca. Merasa bosan ketika membaca atau malah langsung tidur ketika langsung membaca satu halaman.
Saya juga tipe orang yang malas membaca sebenarnya. Setiap kali membaca malah merasa mengantuk. Seolah bacaan tersebut sebagai pengantar tidur. Padahal saya sendiri belum ingin tidur.
Ayat yang pertama kali turun adalah perihal membaca dalam surah Al’Alaq.
Iqra’ bismirabbikalladzii khalaq
“Bacalah, dengan menyebut nama Tuhanmu.”
Padahal Rasulullah saw tidak dapat membaca pada saat itu.
Hal yang terlintas dalam benak adalah tentang Mengapa?
Ada apa dengan membaca?
Membaca dapat memberikan sebuah informasi kepada diri tanpa harus ribut
Membaca dapat menenangkan suasana
Membaca dapat memperkaya ilmu
Ada sebuah motivasi membaca dari Mbak Najwa.
Cukup satu yang membuat diri suka membaca, yaitu dengan menemukan bacaan yang membuat hati jatuh cinta. Maka, temukanlah buku yang kamu sukai. 
Maka temukanlah sebuah buku yang akan membuat diri suka membaca. Meskipun diulang berkali-kali. Misalnya sebuah buku motivasi atau novel. 

    Pada saat pandemi ini mengharuskan kita untuk lebih baik melakukan pekerjaan di rumah saja. Termasuk kunjungan ke perpustakaan pun juga dibatasi. Hanya diperbolehkan untuk meminjam buku. Setelah itu pulang dan membaca di rumah. Pergi ke perpustakaan pun menjadi kurang menarik lagi. 
    Jika kecanggihan teknologi telah mengubah sudut permainan online menjadi hal yang lebih menarik. Wadah membaca pun tidak hanya sekedar buku teks saja yang harus mengeluarkan biaya jika ingin membacanya atau malah meminjam ke perpustakaan.
    Digitalisasi mengubah yang sifatnya manual menjadi digital. Kita tidak perlu lagi membawa buku yang berat untuk dibaca. Bahkan meminjam ke perpustakaan secara manual yang jaraknya berkilo-kilo meter. Kecanggihan ponsel pintar yang telah didukung oleh sistem android membuat gawai semakin canggih. Apalagi seiring berjalannya waktu sistem selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan jaman. Segala sesuatunya pun dipermudah ketika ada aplikasi google playstore yang merupakan pusat download  beragam aplikasi yang terbaik.
    Perpustakaan pun juga beralih ke digital. Ada beberapa aplikasi yang bisa memberikan bahan bacaan gratis. Salah satunya aplikasi ipusnas yang memang didukung oleh pemerintah Indonesia sendiri. Banyak pula jenis buku non fiksi. Sistemnya pun juga sama seperti sistem manual. Hanya saja tidak dikenakan denda ketika mengembalikan. Secara otomatis buku yang dipinjam akan pulang dengan sendirinya.
 Pada kecanggihan teknologi seperti sekarang ini. Seharusnya mudah sekali membuat orang pintar dan berpikir dengan nalar. Hanya saja, tulisan yang tersebar di media sosial terkadang belum tentu semuanya benar. Sama seperti kasus hoaks.
    Kita perlu membacanya dari sumber yang relevan. Salah satunya adalah buku. Jika pun mendapatkan informasi yang berasal dari website. Pastikan websitenya dapat dipercaya. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan membaca informasi yang sejenisnya. Jadi, kita bisa membandingkan informasi tersebut.
    Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting sekali bagi kehidupan di era modernisasi seperti ini.
1.      Memperoleh Informasi
    Kita bisa memperoleh informasi yang bermanfaat sesuai dengan bidang yang diinginkan. Jika perlu motivasi bisa mencarinya di kategori motivasi pada mesin pencarian di aplikasi ipusnas. Buku tips dan trik juga banyak. Seperti teknik menanam, memasak, dan lain-lain. Kita tinggal memilih sesuai dengan keinginan masing-masing.
    Informasi yang relevan sesuai dengan perkembangan jaman saat ini. Kita juga bisa mengakses koran online melalui via website. Kata kuncinya berupa e-paper. Jadi kalau misalnya ingin membaca koran analisa bisa mengetikkan kata kunci e-paper analisa.
    Informasi yang up to date ini biasanya sangat diperlukan untuk orang-orang yang sedang menjalankan bisnis atau mengetahui kebijakan pemerintah. Biasanya media massa itu akan memberikan informasi terkini.
2.      Memberikan Motivasi
    Saya punya satu judul buku yang bisa diakses di aplikasi ipusnas dan membuat hati tentram ketika dilanda kecewa ketika sudah bekerja keras. Tetapi tidak menghasilkan apa-apa. Saya memilih buku Laa Tabkhi atau Jangan Menangis. Seketika saya langsung bangkit kembali karena petuah yang saya baca. Makanya, menemukan buku yang membuat kita jatuh cinta itu memang perlu. Supaya kita selalu punya alasan untuk terus membaca dan bersemangat. Buku motivasi lainnya pun juga ada. Kita tinggal memilih selera saja. 
3. Sebagai terapi
    Bahan bacaan terapi ini sama dengan buku motivasi. Meskipun tulisan lebih ampuh dalam memberikan terapi. Bagi orang yang hobi membaca pun akan merasa tenang dan nyaman ketika membaca. Hal ini merupakan bentuk dari terapi otak.

4. Sebagai bahan untuk menulis

    Tulisan tanpa ada riset itu rasanya begitu hambar. Meskipun tulisan fiksi sekalipun. Imajinasi bukanlah imajinasi biasa saja tanpa perlu membaca bagian yang menjadi garis singgung objek penulisan. Misalnya cerita tentang detektif. Setidaknya harus membaca terlebih dahulu bagaimana cara detektif melaksanakan tugasnya. Kemudian kasus apa saja yang biasa mereka tangani.

    Begitu pula menulis buku non fiksi. Harus lebih banyak lagi mencantumkan sumber bacaan dalam tulisan. Sebab tulisan yang kaya akan sumber akan membuat pembaca merasa yakin bahwa tulisan tersebut merupakan kebenaran. Jika memang tulisan kita itu benar. Maka akan ada banyak orang yang akan mengikuti petunjuk benar seperti yang penulis lakukan. Jika salah, maka pembaca pun juga ikutan salah. Maka jangan sampai tulisan kita itu menyesatkan hanya karena kurangnya riset atau malah membuat pembaca semakin bingung.

    Orang yang suka membaca pun akan terbiasa mengolah informasi. Selain itu bisa memunculkan ide-ide segar kembali. Ibaratnya, sebuah bahan bacaan akan memberikan pancingan pada penulis untuk menulis. Ide-idenya sudah ada. Tinggal merangkai saja sesuai dengan kreativitas. Hal ini pun juga bisa menjadi solusi ketika mengalami writer block alias mentok dalam menulis. 

    Ada banyak jenis bacaan yang tersedia dalam era digitilasasi ini. Tinggal kita sendiri yang memilahnya dan menjadikan diri semakin lebih maju dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Jika hari ini masih belum suka membaca. Yuks, sama sama memiliki keinginan membaca terlebih dahulu. Secara sendirinya, hati perlahan-lahan akan tergerak untuk membaca. Bahkan membuka hati pada dunia dan menelusuri apa yang ada. 


Previous
Next Post »

13 comments

  1. Kita2 sebagai penulis wajib membaca dulu sebelum menulis. Karena kl cuma menuliskan bermodalkan pengetahuan yang sudah lama kok rasanya miskin info ya kan... nah betul nih alasan sebagai bahan nulis

    ReplyDelete
  2. aku pribadi, peringkatnya mungkin begini, membaca sebagai terapi; memperoleh informasi; memberikan motivasi; sebagai bahan untuk menulis.

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah membaca menjadi salah satu hobi. Dan ini yang terus ditularkan ke anak-anak. Karena membaca ini bisa jadi filter untuk mengalihkan anak ke kecanduan gadget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wuah, rasanya saya terinsipirasi untuk menularkan hobi ini ke sekeliling.

      Delete
  4. Membacaa aku suka membaca, walau saat ini lebih rutin membacakan buku untuk anak tiap malam haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. keren dong. Suatu hari nanti ingin juga gitu, buat jadwal membacakan buku.

      Delete
  5. Karena membaca untuk menulis,ini jadi hobi baru. Karena biasanya baca untuk konsumsi sendiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya dong, jadi semakin berkembang kalau ditulis lagi dan pemahamannya semakin double.

      Delete
  6. Saya suka baca. Saya suka buku.
    Waktu kecil saya baca semua, dari mulai bacaan anak-anak, sampai tabloid Nova langganan ibu saya dulu. Koran Waspada langganan ayah saya.
    Semenjak bekerja, kegiatan membaca agak berkurang, karena pulang kerja dah capek duluan.
    Setelah menikah dan punya anak, membaca kembali bacaan anak-anak heheheh

    ReplyDelete
  7. Bener nih, kalau saya baca buku yang kurang saya sukai bawaannya ngantuk, sebaliknya kalau sangat suka malah bela2in begadang sampai pagi. Bagi saya membaca memberikan pandangan baru tentang sesuatu, sebaliknya kalau menulis itu malah menjadi terapi buat saya agar ilmu yang saya serap tidak hilang begitu saja

    ReplyDelete
  8. Berasa banget saat stuck mau nulis apa, berarti saya kurang baca kak, hehe.. Di rumah banyak buku yang belum saya baca. Yang beli suami saya yg emang hobi baca dari dulu. Sekarang pelan2 doi udah beralih ke kindle.

    ReplyDelete