Review Cafe di Medan : Melacca Kopitiam

 

Review Cafe di Medan : Melacca Kopitiam
Gambar 1. Bagian depan Cafe Melacca Kopitiam, Lupa motret eksterior depan

Habis Musyawarah Cabang di kolam Alifa Medan yang sebelahnya dijadikan sebagai Rumah Cahaya. Kami makan siang di Melacca Kopitiam. Perjalanan ditempuh hanya sekitaran enam menit dari sana. Tidak terlalu jauh dan pemandangan depannya nuansa putih. 

Sementara masuk ke dalamnya. Lumayan keren. Kami duduk di dekat pembuatan minuman. Tempat ini juga memiliki beberapa colokan yang tersedia di setiap meja. Lumayan, memang cocok sekali dijadikan sebagai tempat untuk mengerjakan tugas. 

Cafe kini bukan hanya sekadar untuk makan belaka. Namun sebuah ruang di mana kita bisa bekerja mencari inspirasi yang lebih segar. Sebab tempat sangat menentukan nyaman atau tidaknya seseorang dalam mengerjakan tugasnya. 

Emang seyakin itu, tempat menjadi produktivitas

Buat saya yang pernah mengalami fase kehilangan semangat dalam menjalani passion. Tempat bukanlah menjadi masalah sebenarnya. Namun bisa dijadikan sebagai pemantik terkini bahwa ada waktu yang bisa digunakan untuk melakukan hal-hal produktif. 

Ruang Produktivitas-Melacca Kopitiam

Buktinya, setelah dari sana saya berhasil menulis beberapa bagian artikel yang nantinya akan saya update di blog. Mulai dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu. Walaupun dulu sering juga mengambil tema yang berat dan kalau nulis itu kudu wajib di laptop. Sekarang laptop enggak harus menjadi patokan yang kaku saat mengerjakan tugas. Saya akui memang kalau mengerjakan tugas lewat laptop itu cepatnya bukan main. Paling cepat satu artikel atau satu bab bagian membutuhkan satu jam lamanya dalam menyelesaikan. 

Kakak saya (Senior Penulis) juga sering menjadikan tempat makan sebagai tempat produktif untuk menyelesaikan segala tugasnya. 

Meskipun kadang suka mikir gini. Berapa yang dihabiskan dalam sekali bekerja? Jangan sampai lebih besar pengeluaran daripada pemasukan. Soalnya sama aja dong. Enggak ada simpanan jadinya. Kita mah kalau kerja itu maunya dapat untung, bukan sistem gali lobang tutup lobang. 

Bagaimana harga di Kopitiam?

Minuman paling murah itu harganya sekitaran 14 ribuan. Itu pun kami beli teh hijau yang ternyata rasanya sedikit pahit. 

Nyobain Ayam Penyet plus Lemon Honey
Gambar 3. Nyobain Ayam Penyet plus Lemon Honey

Minuman sehatnya ada lemon honey yang ternyata rasanya enak juga. Makan siang bersama dengan teman-teman yang lainnya. 

Kita bisa mengetahui menunya dengan scan barcode yang ada di atas meja. Bagi saya sih cafe ini termasuk mahal juga. Namun ada juga beberapa pengunjung datang membawa laptop dan buku-bukunya. Sungguh pemandangan ini membuat saya tersentuh. 

Yah, walaupun saya sendiri mengerjakannya dengan HP,  enggak kelihatan mengerjakannya. Enggak apalah. Alon-alon, tapi kelakon. Bergerak kayak siput. Walaupun di era saat ini tuh kalau lambat enggak bisa mengikuti perkembangan zaman. 

Oh, iya. Harga belum termasuk PPN ya. Jadi bakalan kena 10% PPNnya. 

Interior VS Eksterior

Buat saya yang menyukai kenyamanan. Mau itu di luar ataupun di dalam tergantung dengan kebutuhan masing-masing. Kalau di dalam memang cocok untuk orang-orang yang menyelesaikan tugasnya. Mode tempat duduk yang disediakan pun bervariasi. Ada yang di khususkan untuk makan, ngerjain tugas, hingga nuansa kekeluargaan. Kita tinggal milih mau yang bagaimana. 

Interior VS Eksterior
Gambar 4. Interior VS Eksterior

Desain eksterior cocok sekali buat kita mengadakan pertemuan yang melibatkan perbincangan hangat. Bagi saya, suasanya lumayan eye cathing dan menenangkan dengan nuansa putih dan hijau asli dari tanaman serut maupun tanaman lain. 

Pelayanan yang ramah 

Pelayanan yang ramah itu memang menjadi kesan tersendiri. Setiap kali melewati pintu tengah. Jika ada pelayan yang ada di sana. Maka mereka pun yang akan membukakannya seraya mengatakan, "silakan  Kak." Benar-benar ramah deh pelayanannya di sana. Bahkan piring kotor saja, walaupun kami berlama-lama di sana. Sudah diangkutnya duluan. Maksudnya ya biar nyaman dilihat di pandangan mata. 

Musala dan Kamar Mandi
Gambar 5. Musala dan Kamar Mandi

Bagaimana dengan musala?

Salah satu tempat yang paling dituju di cafe adalah musala. Pengalaman salat di sini tuh sangat memuaskan. Tempatnya bersih dan mukenanya juga tersedia. Walaupun dekat dengan dapur utama dalam menyiapkan makanan. Suasana tampak nyaman karena juga ada kipas anginnya. Ibadah jadi khusyuk dan berdoa pun bisa berlama-lama. 

WC-nya unik dan bersih

Lihat WC bersih itu menyenangkan sekali. Uniknya air di dalam WC itu berwarna biru. Sementara air kerannya ya bening seperti biasa. Tisu pun juga disediakan di sana. Jadi, paket lengkap gitu. Bagi saya ini termasuk nilai plus cafe ini menjadi tempat yang asyik untuk disinggahi. 

Gimana menurut kalian? Tertarik datang? Datang aja dengan setumpuk kerjaan. Bakalan dikerjain tuh di sana. Hehe, semangat produktif. Btw, katanya sih Caffe Melacca Kopitiam ini termasuk cafe yang baru buka juga. 


Pengalaman Pengobatan TB Kelenjar Hingga Dinyatakan Sembuh

 

Pengalaman Pengobatan TB Kelenjar Hingga Dinyatakan Sembuh

Salah satu ujian yang membuat saya berpasrah dengan segala keadaan adalah masa-masa ketika mengalami TB Kelenjar tahun 2023-2024. TB Kelenjar ditandai dengan adanya benjolan di leher yang tidak terasa apa-apa. Ketahuannya setelah dilihat oleh orang lain.

TB kelenjar ini termasuk akibat dari virus Tubercolosis. Namun bedanya TB kelenjar tidak menular sama sekali. Ia ada karena akibat imunitas diri rendah karena memang setiap orang biasanya selalu terpapar dengan virus ini. Ketika imunnya rendah maka TB menyerang kelenjar. Perlu diketahui bahwa TB bisa menyerang apa saja, kecuali rambut dan kuku. Jadi, dears … kalau ada yang terkena TB kelenjar ya jangan dijauhi ya. Kasian, makin sedih dianya.

Gimana bisa imunitas rendah?

Memang kejadian leher membesar bukan karena alasan. Pas ketika saya tahu, saya baru tahu ditinggal nikah oleh dia yang saya tunggu dalam diam L dan ibu saya sakit. Yah, maksudnya ketika Ibu saya di rumah sakit, saya yang merawatnya seorang diri menemani hari-harinya ketika di rumah sakit. Bisa jadi, tubuh yang capek dan perasaan sakit tak karuan itu membuat imunitas saya rendah.

Gejala yang sudah ada sejak lama

Jadi memang sebelumnya saya sudah langganan demam. Dokter puskesmas curiga kalau saya menderita TB Kelenjar. Ia memeriksa riwayat keluarga saya yang ternyata ayah pernah menderita TB Paru. TB Paru itu pun sebenarnya disebabkan dari setelah pengobatan Covid 19. Saat masa mengajar dulunya malahan dua hari sekali minumin Paracetamol saja. Minum obat bakalan gimana. Enggak minum obat demamnya malah semakin lama nggak sembuhnya. Makanya sekarang kalau udah ada gelaja beberapa jam nggak turun dan buat nggak tahan ya minum obat. Bukan sedikit-sedikit minum obat sih.

Cara Indikasinya

Sang dokter puskesmas itu pun menyuntikkan sesuatu di lengan kiri saya. Namanya sih tes Mantaux. Kemudian melingkarinya sebagai tanda tempat suntikan. Ia berpesan untuk tidak mengusapnya, supaya tahu apa yang terjadi selama tiga hari ke depan. Ternyata setelah tiga hari area suntikan membesar hingga berukuran 3 cm. Setelah mendapatkan hasil, barulah saya dirujuk ke rumah sakit yang ada spesialis Parunya. Stase paru ya, padahal nggak ada batuk. Hiks.

Setelah di spesialis paru nggak langsung didoktrin gitu. Kamu penyakit ini nih. Saya harus menjalani operasi pengambilan jaringan di kelenjar saya beberapa hari kemudian. Operasi kecil ini namanya biopsy. Ternyata setelah di sana saya tuh enggak sendirian. Ada juga yang masih gadis seperti saya mengalami gejala yang serupa.

Tahu nggak gimana rasa sakitnya?

Sakit banget dong ya, kan enggak dibius. Main ngambil jaringan yang ada di leher pula. Duh, sebagai pengalaman nih ya. Walaupun kita tuh orang yang mandiri poll, tidak disarankan untuk menjalani sendirian. Karena kalau sakit ndak ada yang menghibur gitu. Makanya kalau ayah dan ibu yang sakit saya selalu menjadi garda terdepan menemi. Tibanya saya yang sakit, sok jual mahal. Amannya ke RS sendiri. Nggak tahunya mengsedih. Puk-puk-puk dari jauh.

Pengobatan yang diberikan

Pengobatannya sama dengan TB Paru, yaitu diberikan obat OAT selama beberapa bulan tanpa putus. Kalau putus, ya ulangi lagi dong dan itu harus diminum setiap pagi sebelum sarapan. Terus dibarengi juga makan-makanan yang kaya akan protein seperti kacang-kacangan dan susu.

Obat OAT yang pertama itu warnanya merah. Bentukannya besar seperti kapsul dan saya harus meminumnya tiga butir setiap pagi. Itu pertama kali merasakannya, lambung enggak nyaman sist. Sakit yang membuat saya harus meringkuk di kasur. Baru setelah dua bulan lamanya, obatnya berganti menjadi bulat kecil, tapi butirannya enggak berkurang. Sama-sama sebanyak tiga butir juga.

Tugas dari Pengobatan

Setiap kali mengambil obat, saya selaku pasien ya harus mengambilnya sendiri. Karena berat badan harus ditimbang untuk mengetahui pengobatan berhasil atau tidak. Waktu itu timbangan masih 48 kg gitu. Tipe ideal gitu, masih cakep-cakepnya menurut saya. Sekarang saja yang oversize 60 kg. Pengobatan dialihkan ke puskesmas kembali. Setelah enam bulan kemudian baru ke RS lagi untuk melakukan biopsi ulang.

Berapa Lama Pengobatannya?

Sebenarnya pengobatannya tergantung kondisi tubuh gitu. Saya kembali ke RS, ternyata benjolan masih ada. Nggak kunjung mengecil gitu kan semakin galau. Jadinya yang tadinya enam bulan, masuk ke delapan bulan, hingga akhirnya sampai sepuluh bulan lamanya pengobatan. Sampai akhirnya saya baru menyadari kalau kondisi mood bahagia justru, benjolannya semakin kecil. Dokter tidak menyarankan untuk biopsy ulang, hanya menyuruh saya meneruskan obat.

Efek Samping dari Obat

Nafsu makan yang gila-gilaan. Apa aja terasa enak. Ternyata obatnya itu termasuk dengan kategori obat yang keras gitu. Jadinya kalau lagi sakit mau minum obat lain, kita mah harus konsultasi dulu sama dokter puskesmas. Paling pernah demamlah dibolehin minum Paracetamol biar reda.

Sendi berdenyut berasa kayak nenek-nenek. Bahkan mau jalan aja susah. Ternyata ini gejala tiga bulan menuju kesembuhan memang seperti itu.

Jadi, gimana? Ada pertanyaan? Silakan tulis di kolom komentar ya.

Oase Agustus Diary Harumpuspita

 

Oase Agustus Diary Harumpuspita
Gambar 1. Oase Agustus Diary Harumpuspita

Kita sepakat bahwasannya oase adalah bagian dari ini waktunya kita istirahat loh. Bagian yang menentukan perjalanan mana yang akan membawa diri. Tahu nggak sih, ngurusin orang yang enggak punya semangat hidup seperti buang-buang waktu saja. Padahal setiap orang sangat berharga di dalam kehidupan ini terlebih apapun perannya saat ini. Jadi, stop cuma bilang, “aku enggak berguna loh.” Bikin capek aja gitu. Ngetik panjang-panjang, hanya bilang aku enggak berguna.

Sama urusannya seperti ah jadi lupa. Hanya mau bilang, ini gayanya mau tobat gitu. Eh, malah pola hidupnya juga enggak beda gitu sama dengan hari kemarin. Sama-sama rugi. Boro-boro mau doa dengan khusyuk plus bisa bica Al-Quran. Ingat shalat yang dicepatkan aja tuh rasanya udah syukur banget. Bilangnya biasalah, “hati nih neng ndak bisa dipaksakan.” Jawabannya hanya satu, “preet” ucap saya yang baru saja sadar haha.

Tahu nggak selama ini saya kemakan sama omongan kalau rasa sakit yang disebabkan sama orang lain itu bakalan sembuh dengan sendirinya. Sembuh dari mana? Sembuh dari Hongkong gitu? Toh udah delapan bulan aja, rasa sakit masih enggak sembuh-sembuh. Aduduh, Gusti. Hati ini kan milik Allah ya, ya terserah Dia mah kapan mau nyembuhi. Hidup mah jalan-jalan aja gitu. Berputar dengan rotasinya. Kata Ustadz Abdul Somad nggak bakalan bisa sembuh rasa sakitnya itu dan bahkan sampai wafat baru berakhir. Waktu yang akan menyembuhkan itu rasanya kayak mitos aja dan saya juga sepakat kata Ustadz Abdul Somad tuh. Hidup adalah sebuah perjalanan dan yah memang harus dijalanin bukan dibiarin dengan tenggelam rasa sakit yang itu-itu aja.

Jadi, langkah apa yang dilakukan saat Oase?

1.       Istirahatin aja sampai puas

Enaknya tuh kalau kita istirahat ya sebentar aja, tapi kok setelah dipikir-pikir malahan kelamaan deh. Oke, ini mah lagi mode sadar. Alhamdulillah, Allah Swt masih memberikan kesadaran. Kalau yang enggak sadar-sadar ini wassalam aja deh. Istirahat itu kayak kita lagi mengumpulkan energi sebanyak-banyaknya dari rasa capek di dunia. Makanya sekarang kalau ditanya. “Loh, Rum kamu kerja apa sekarang?” Maka saya bakalan jawab, “Kerja apa kak yang penting capek.” Nikmat capek itu ternyata enak loh. Soalnya secapek-capeknya orang kalau kerja. Lebih capek lagi pengangguran. Overthingking berdatangan, duit nggak masuk-masuk. Mau berharap kok kayaknya seperti punuk merindukan rembulan gitu loh. Tingkat stressnya jauh lebih tinggi dibandingkan yang kerja. Terkadang bukan karena enggak ada duit yang masuk. Hinaan ini yang nggak tahan. Eh, disangkanya sebagai parasit.

Istirahat itu sebenarnya kita tuh sedang mengumpurkan energi. Energi apa aja dah. Energi harapan bahwa besok bisa lebih baik lagi dari hari kemarin. Hanya saja mentoknya nih begini.

Ya Allah, apa sih yang sedang dipersiapkan di ujung saja?

“Hei, bangun!” ucap pada diri sendiri kan. Istirahat yang terbaik itu sebenarnya tidur. Bukan mikirin rasa sakit yang selama ini menghantui. Setibanya tidur, malah mimpiin dia yang menyakiti hati. Serba salah deh.

Selain itu saya juga setuju dengan motonya Buya Hamka bahwasannya pantang sekali istirahat sebelum capek. Tapi kok rasanya malahan dikit-dikit istirahat. Ini mah sudah nggak bener lagi kan.

2.       Rencanain Jadwal Kebiasaan

Punya timeline hidup yang teratur tuh kayak ngasih amunisi ke diri. Ini bakalan berhasil deh kayaknya. Eh, pas hari-Hnya malah kelihatan dongok. Nggak tahu harus apa gitu. Diam, mandek, terus scralling Instagram, Tiktok, Youtube sampai capek. Habis itu baru ngerasa ini waktu udah berlalu aja ya. Sampai-sampai nih sholat duha yang biasanya enggak tinggal. Auto ditinggalin karena kebiasaan nunda. Mau baca buku, takut ketiduran. Udah, udah curhatnya.

Setelah dipikir-pikir dari ingatan di masa lalu. Eh, masa lalu lagi. Padahal ingatan di masa kini. Pernah juga kok buat rencana jadwal teratur dan yah berhasil semangatnya. Orang yang lihat senang, apalagi diri sendiri. Pokoknya hidup merasa bahagia banget waktu itu. Jadi, kalau ini dicoba kembali. Kayaknya masih bisa deh ya.  

         Catatin Amanah yang Belum Kelar

Suka mikir, ini hidup jalan di tempat apa karena ada amanah yang belum lunas kali ya? Kayak promosi tulisan yang belum kelar atau gimana gitu. Sebenarnya itu sih yang dikelarkan terlebih dahulu, tapi kok ya males. Hanya saja, biasanya nih kalau udah sekalinya rajin ya bakalan keterusan gitu loh. 

Ada Apa dengan Juli 2025? Desclimer Curcol

Ada Apa dengan Juli 2025? Desclimer Curcol
Gambar 1. Ada Apa dengan Juli 2025? Desclimer Curcol

Iseng-iseng supaya ada rekam jejak digital bahwa di Bulan Juli itu sebenarnya saya nulis. Kok malahan Viewnya sampai 54 saja ya. Itu berarti ada dong yang kepo. Nggak tahunya malah zonk gitu. Heh, jadi serba salah kan. Emang ada apa sih dengan bulan Juli 2025 bagi Harumpuspita? Ada dong pastinya. 

Serba-Serbi Bulan Juli 2025

1. Baru Bisa Buka Hati Lagi

Kalimat buka hati di saya itu kok seperti sok cantik kali. Padahal selama ini hidup juga flat banget tanpa pernah berniat buat main-main sama orang. Karena memang urusan perasaan bagi saya memang bukanlah sebuah permainan. Makanya toh enggak berani main-main sama sekali. Entah kenapa, enggak ada hujan setelah berpikir panjang saya akhirnya merespon laki-laki dengan tingkat ramah, "Hallo ... selamat datang." Karena memang bagi saya yang paling malas dalam hidup ini adalah masa perkenalan. Aelah, mengenal orang lain tuh kayaknya butuh waktu seumur hidup deh. Soalnya hari ini bisa oke. Besok belum tentu oke. Gitu loh. Saya yang dulu bak puteri terjaga. Kini malah jadi upik abu mode waspada.

Memang sebelum ini juga udah bilang aba-aba kok. Lagi tutup pintu, cuma kalau mau masuk dorong aja. Soalnya masih berantakan. Hahah ... ya kali yang benar saja. Urusan perasaan orang lain kok repot. 

2. Dua Kali Ikut Lomba, Dua kali Ngerasa Gagal

Lomba pertama itu nyiapin GLN. Memang yang dasarnya tipe deadliner ini kok ditantang gitu loh. Nyobain, menuju hari-H selesai, tapi laptop nggak dukung gitu. Alhasil gagal dalam administrasi. Nggak jadi ikutan lomba dong ya. Malah udah semedi tiga hari berturut-turut di luar rumah  sampai ngeluarin duit segala buat bayar ilustrator dan beli materai. Eh ... alhamdulillah ala.. kuli hal. Gagal sist. Nyeseknya bikin gregetan. 

Lomba kedua nih, udah mundur juga. Eh, nggak tahunya dijapriin sama senior. Auto yang tadinya enggak ada ide jadi mampu ngerjain. Ngerjainnya malahan nyaris tidur gitu. Yah, enggak apa sih gagal. Namanya juga mode ngeramein. Cuma model gagal ini cuma nyeletuk, resikolah yang menyiapkannya di akhir gitu. 

3. Minus Lagi

Apakah minus kali ini mengundang berkah? Saya kalau berurusan dengan riba tidak ingin mengulanginya kembali dalam bentuk apapun itu, tapi kalau riba cinta setelah menikah. Bisalah dibicarakan kembali. Tadinya kedua laptop legend di rumah nggak bisa dioperasikan sama sekali dengan segala kemungkinannya. Alhamdulillahnya, sudah bisa beroperasi. Setelah drama yang panjang saya ingin wawancara mengajar. Meskipun pada akhirnya saya dinyatakan tidak lulus karena memang sebelum wawancara itu sudah didapatkan apa yang dimau. 


Mengulik Drama China di Drama China.Id

 

Mengulik Drama China di Drama China.Id
Gambar 1. Mengulik Drama China

Cerita tentang drama yang paling relevan adalah https://dramachina.id/.  Hal yang mengejutkan saat ini di tahun 2025 adalah kemunculan drama China yang menjadi perbincangan banyak orang. Termasuk adik saya dan teman saya sendiri sangat menikmati kehadiran drama itu sendiri. Bahkan iklan rekomendasi pun merupakan drama China. Itu berarti perkembangan drama China itu sendiri sudah sangat meningkat dan memiliki ketertarikan sendiri.

Bahkan untuk mengembalikan semangat dalam berutinitas. Mereka rela nonton berjam-jam drama tersebut hingga tuntas. Meskipun jumlah episode enggak tanggung-tanggung.

Apa yang menarik dari drama China?

1.       Cast tokoh yang menarik

Saya sempat bertanya-tanya kepada adik perihal drama China ini. Apa sih yang menjadi ketertarikannya dalam menonton drama China dibandingkan dengan drama yang lainnya? Pemainnya lebih menarik dibandingkan dengan drama lainnya. Pemilihan pemerannya tjakep-tjakep dan belum pernah ditemukan di drama yang lainnya. Masalah ketampanan dan kecantikan emang diancungi jempol. Yah, walaupun cantik itu relative.

2.       Drama Kolosal yang Memikat

“Kak, drama kolosalnya keren-keren,” ucap adik saya kala itu. Saya pun juga ingin mempertanyakan ini pada kakak yang suka dengan drama China. Katanya, sebelum drama yang lain drama China dulu menempati kehidupannya. Sehingga drama China kolosal sekalipun sungguh memikat. Terlebih lagi berbalut silat. Yah, drama tentang China memang tidak jauh-jauh dari dunia persilatan. Eh, emang silat beneran ya. Bukan bersilat lidah.

3.       Jumlah Episode yang Memuaskan

Bagi saya yang suka gregetan sama episode panjang. Pasti hal ini menjadi sorotan tersendiri karena memang pasal jumlah episode panjang juga butuh waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Silap-silap suka lupa waktu karena keasyikan tenggelam dalam ceritanya. Sebab, kalau dijeda. Mood nonton juga enggak serupa lagi. Mungkin yang tadinya sangat asyik, menjadi biasan saja. Drama China ini jumlah episodenya bisa mencapai 40 loh sobi. Terkait cerita yah enggak ada bedanya sih. Tergantung temanya itu seperti apa.

Rekomendasi Drama China dengan Situs Douban

Masalah selera itu tergantung pilihan masing-masing, tapi kalau menyangkut selera banyak orang dan kepuasan dalam menonton drama. Situs douban dikenal ketat dan kritis. Banyak pengguna yang berani memberikan nilai rendah jika kualitas drama dianggap tidak memadai. Itu berarti, tidak sembarang pula mereka memberikan penilaian terhadap drama yang ditayangkan. Sehingga rating tertingginya di situs Douban sangat berarti sekali.

Selain itu, komunitas di situs Douban dikenal aktif berdiskusi dan menulis ulasan yang mandalam. Maka, jika rating drama sekalipun yang mendapatkan nilai 8,5  Itu berarti bisa dipastikan bahwa kualitasnya berada di atas rata-rata, baik dari segi cerita, produksi, maupun akting. Yah, bisa dibayangkan bahwa membuat video itu tidaklah semudah yang dibayangkan. Butuh jam terbang yang tinggi untuk dikatakan mahir dalam memproduksinya.

The Long Season & The Knockout
Gambar 2. The Long Season & The Knockout

The Long Season

Cerita drama misteri ini berhasil membuat orang sangat menyukainya sejak awal penayangan di tahun 2023. Temanya bergenre crime-thriller dengan sentuhan drama kehidupan. Ceritanya bermula dengan kehidupan kelas pekerja di era transformasi ekonomi China. The Long Season ini mendapatkan rating 9.4/10 yang merupakan rating tak biasa. Cerita ini memiliki jumlah episode 12 yang membuat penonton penasaran dengan siapa saja yang terlibat di dalamnya.

The Knockout

Drama The Knockout ini mendapat rating 9.1/10 rilis sejak tahun 2023 dan langsung menjadi perbincangan hangat akan keberhasilannya dalam menggabungkan unsur politik, aksi, dan drama moralitas  dalam satu cerita. Drama ini menceritakan tentang kisah perjalanan dua tokoh yang dulunya bersahabat. Namun berakhir dengan dua sisi yang berbeda. Satunya menjadi pengacara yang jujur, satunya lagi menjadi penguasa dunia bawah tanah. Sehingga kisah ini menjadi sesuatu yang paling unik untuk diulik.

Drama ini sangat sukses membangun ketegangan sejak di episode pertama hingga akhir. Apalagi Th Knockout mengusung isu-isu sosial seperti korupsi, kesenjangan sosial, dan penyalahgunaan kekuasaan. Sehingga drama ini tidak hanya menghibur, tetapi juga sukses membangun teknik bercerita yang tajam dan penuh intrik.

Kesimpulan

Meskipun saya sendiri merupakan penggemar drama romantik, tetapi drama yang mengusung tema penuh misteri juga menarik. Kita akan dibawa siap siaga dengan kejutan yang ditampilkan sehingga menambah khazanah kita tentang dunia ini. Terbukti dengan rating, bahwa banyak pula yang suka dengan tema-tema penuh misteri.

Laptop AI Terbaik 2025 Bersama ASUS Vivobook S14

Laptop AI terbaik
Gambar 1. Laptop AI Terbaik

Hari gini masih enggak dapat ide buat nulis. Duh, rasanya jumpalitan sekali untuk menggali ide yang tak kunjung dapat. Tapi kalau ada yang ngajakan ulas laptop AI 2025 ya digaskanlah jugalah. Enggak tahu kenapa akhir-akhir ini produktivitas itu menurun. Padahal sebentar lagi adalah akhir semester. Harusnya sih lebih semangatan lagi untuk banyak menulis maupun membaca. Yah, maklumlah pekerjaan saya sekarang ini kan membaca dan menulis. Masa iya, enggak bangga dengan pekerjaan itu.

Satu hal yang membuat saya tersentuh adalah ketika pekerjaan ini tuh enggak semua orang bisa ternyata. Enggak semua orang juga berminat dalam berkecimpung di dunia tulis menulis. Kebanyakan mereka lebih suka menjadi penonton dan penikmat tanpa melibatkan kinerja otak. Artinya mereka lebih suka menyerap informasi dan hiburan begitu saja.

Akhir-akhir ini saya sering melihat jumlah pengunjung blog. Meskipun banyak orang yang tertarik dengan dunia sosial media. Ternyata jumlah pengunjung blog semakin hari semakin meningkat loh sobi. Itu artinya, sepak terjang di dunia blog itu masih tetap hidup dan relevan hingga saat ini. Yah, walaupun saat ini saya sedang mageran buat konten di blog. Ternyata melalui blog, banyak hal pula yang bisa digali saat ini.

Entah kenapa, mungkin dulunya kegiatan tanpa jeda itulah yang membuat saya kini terjebak dengan fase jenuh. Kalau sudah begitu rasanya wassalam saja. Padahal kegiatan menulis ini adalah kegiatan yang paling mengasyikkan di mana kita bisa mengeksplor perasaan dan juga pengetahuan hingga membahas apa saja.

Hal paling menarik yang pernah saya rasakan selama ngeblog adalah ngeblog untuk tujuan ikutan lomba. Nah, asyiknya ini brand ASUS sering sekali mengadakannya hingga saya enggak asing dengan istilah apa saja yang ada di laptop. Jadi enggak hanya sekedar tahu fungsinya saja untuk mempermudah pekerjaan, tapi memang sampai spesifiksi detailnya. Jadi, kalau ada laptop yang diburu karena adanya fitur unggulan itu ya memang ada apadanya.

Kenapa harus ASUS Vivobook S14?

Bagi saya keluaran ASUS Itu selalu memiliki tempat sendiri di sini. Pernah, nyobain eh ujung-ujungnya merasa nyaman karena performanya emang bukan main-main. Namun ini bukan hanya sekadar performa belaka, melainkan merambah ke berbagai hal yang membuat kita nggak ingin move on dari ASUS.

1.       ASUS Vivobook S14 Terkenal Slim

 

ASUS Vivobook S14
Gambar 2. ASUS Vivobook S14

Alasan kenapa ASUS Vivobook itu menjadi primadona adalah badan tubuhnya yang emang benaran slim. Sekarang ini sudah nggak zaman kalau bawa laptop bawaannya berat banget seperti membawa beban hidup. Namun laptop yang ringan membuat kita nggak perlu khawatir kalau membawanya ke mana-mana. Nggak nyusahinlah pokoknya. Ukuran ketebalannya hanya 1,59 cm dan bobotnya hanya 1,35 kg. Betul-betul ringan sekali untuk dibawa ke mana-mana. Tanpa khawatir beban di pundak begitu berat. Sehingga laptop ini menjadi laptop idaman sekali bagi banyak kalangan. Laptop ini benar-benar ringkas banget.

2.       Warna Cool Silver dengan Gaya Elegan dan Matte Gray yang Cocok di Segala Kondisi

Saya setuju bahwa warna silver ini menjadi warna favorite. Pasalnya pemilihan warna membuat kita merasa sejuk dalam memandang laptop. Vivobook S14 didesain dengan warna cool silver untuk menciptakan efek harmonis dan sentuhan metalik dalam mewujudkan konsep gaya hidup modern. Tak hanya itu, dari luar juga terlihat begitu elegan, dan anggun. Sehingga menggunakan laptop ini membuat kita semangat dalam memulai pekerjaan kita.

Varian ASUS Vivobook S14
Gambar 3. Varian ASUS Vivobook S14

Tak hanya Cool Silver doang loh Sobi. ASUS Vivobook S14 juga tersedia yang berwarna Matt Gray. Cocok bangen bagi orang yang susah dalam ngerawat kebersihan. Sehingga enggak gampang kotor. Ini cocok banget bagi saya sebenarnya, walaupun saya lebih suka yang berwarna cool silver. Namun warna hanya sebuah persoalan selera ya sobi. Bukan sebuah hal yang harus pakem gitu.

3.       Bukan hanya Powerrfull, Tapi Performa yang Tiada Banding dengan Bantuan AI

Performa ASUS Vivobook S14
Gambar 4. Performa ASUS Vivobook S14

Banyak yang sepakat kalau kehadiran AI ini sungguh sangat membantu karena memang kontennya yang original punya. Bahkan AI ini sangat ramah sekali bagi manusia. Yah, AI ini memang bagian dari pemrogramannya. Namun yang jelas kehadirannya harus didukung dengan software yang memumpuni, yaitu dengan prosesor Snapdgaron ® X dan NPU Tops hingga 45. Itu berarti laptop ASUS S14 ini ditangani oleh NPU yang membantu menangani hal-hal yang terkait dengan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin. Bayangin dong, kalau pembuatan konten, laptop ini menjadi laptop yang paling rekomendasi anti lelet. Apalagi hanya sekedar menjelajah doang, ittu mah gampang y.

4.       RAM 16 GB serta Penyimpanan 512 GB SSD

Bagi saya RAM 4GB saja sudah cepat dirasa, tapi yang ini tuh sudah mencapai 16GB. Itu artinya kecepatan aksesnya begitu cepat dan sangat cocok digunakan untuk yang suka dengan sat set set. Apa enggak semangat terus ya kan berlama-lama di depan laptop. Ibaratnya nih kalau mau diajak apapun itu rasanya ayok aja. Selain itu series ASUS Vivobook ada ASUS Vivobook S14 S2407QA (Qualcomm), ASUS VivobookS14 S3407CA (Intel), dan ASUS Vivobook S14 M3407HA (AMD). Jadi kita bisa milih nih mau yang prosesor keluaran siapa.

5.       Fast Charging dan Mampu Hidup Mencapai 30,5 Jam

Fast charging dan daya tahan lama
Gambar 5. Fast Charging dan daya tahan lama

Pasal daya baterai yang mencapai tiga puluh jam ini sungguh sangat menarik sekali. Kita bisa bekerja di coffe shop atau di mana saja dari pai hingga malam pun, tanpa kahwatir sedikit-sedikit mencolokkan daya baterai. Apalagi kalau sedang fasenya mati lampu. Saya nggak perlu khawatir ketika nulis novel enggak kelar. Soalnya juga enggak ada alasa juga ya. Sudahlah, ASUS Vivobook S14 ini memang laptop impian banget. Bisa dibawa ke mana saja, tanpa perlu kahwatir pekerjaan kita akan terganggu sebab yang penting kitanya yang fokus saja. Kapasitas baterainya hanya 70 Wh saja. Wow, benar-benar teknologi yang enggak boros.

Jelajah Makanan Nusantara dengan Makan Bareng Id

 

Jeajah Makanan Nusantara
Gambar 1. Jelajah Makanan Nusantara

Semua orang banyak yang setuju bahwasannya masakan Indonesia adalah masakan terenak di dunia. Begitupula dengan https://makanbareng.id/ menyajikannya dengan sentuhan ketajaman dalam mengulas makanan nusantara. Meskipun terkenal dengan gaya tradisional, tetapi citra rasa tidak ada bandingannya.

Bagi saya makanan itu sangat nikmat untuk dinikmati. Baik itu dinikmati sendirian, maupun dinikmati oleh orang-orang terdekat. Makan bukan hanya tentang makan bersama dengan siapa, tetapi menunya apa ya. Bahkan tak jarang bagi saya, aktivitas memakan ini menjadi sebuah aktivitas yang paling menyenangkan dan tentunya yang paling ditunggu-tunggu.

Roti Bakar Bandung, Makanan Khas untuk Agenda Berkunjung

Pergi ke rumah teman atau pergi ke rumah keluarganya ayang. Roti bakar bandung bisa dijadikan sebuah pilihan buat kita untuk berkunjung. Rasanya unik dengan berbagai macam varian yang bisa kita pilih. Roti bakar bandung bisa dipilih dan disajiikan dengan cara dipotong-potong beberapa bagian. Sehingga kita bisa menikmatinya bersama dengan keluarga.

Roti bakar bandung
Gambar 2. Roti bakar bandung

Roti bakar bandung ini biasanya tersedia di malam hari, bahkan hingga waktu dini hari. Kalau di tempat saya, khususnya di Marelan. Roti bakar bandung ini dijual oleh pedagang kaki lima. Dulu, pertama kali merasakannya ketika ada acara remaja masjid. Abang-abang senior seringkali membawakan roti bakar bandung ini dan di situlah saya menyukai roti bakar bandung dengan berbagai macam varian isinya.

Soto Betawi, Bukan Hanya Sekedar Soto

Makanan yang dimakan kala lambung sedang dalam kondisi baik-baik saja bagi saya adalah soto. Pasalnya soto ini menjadi makanan yang ramah di perut dan minim sekali mengalami dampak yang serius berkelanjutan. Lagi demam, soto menjadi makanan yang paling dicari. Bahkan tak jarang dulu ketika di kampus, menu yang paling sering saya cari adalah soto.

Mungkin teman-teman sudah tak asing lagi dengan yang namanya Soto Betawi. Setelah saya telusuri lagi ternyata soto betawi ini mememiliki perbedaan di antara soto yang lainnya, yaitu bahan yang digunakan. Soto betawi menggunakan perpaduan santan dan susu sehingga membuat citra rasanya creamy di lidah. Yah, apapun itu bagi saya kalau sudah menyangkut susu maknanya ada rasa yang ringan di lidah. Namun ternyata percampuran antara santan dan susu ternyata sebuah kreasi loh yang tidak meninggalkan esensi si soto itu sendiri.

Bagi saya soto yang nikmat itu adalah mode soto yang enggak terlalu lemak, alias yang ringan di lidah. Saya paling suka sekali jika soto ditambahkan dengan perasan jeruk nipis yang membuat sensasinya sedikit asam gurih. Yah, selain daging yang disajikan, citra rasa khas yang paling ditunggu-tunggu itu adalah kuahnya. Walaupun saat ini saya belum pernah mencoba masakan soto betawi asli ini, semoga di kemudian hari saya emang benar bisa menikmatinya secara langsung.

Sate Madura yang Menggugah Selera

Suatu ketika saya pernah bertanya dengan teman saya. Sate, sate apa yang paling enak? Jawabannya adalah sate Madura. Walaupun nama sate Madura ini menjadi pengalihan mata saya saat melewatinya. Bagi saya harga sate Madura ini lebih mahal dibandingkan sate padang. Makanya belum pernah memakannya hingga saat ini. Namun sate ini ternyata dikenal dengan citra rasa yang manis dan gurih loh sobi. Wuah, cocok sekali dengan lidah saya yang orientasinya suka sekali dengan manis. Meskipun enggak terlalu manis sih. Jangan-jangan bumbu kacangnya selama ini adalah bumbu kacang yang sering saya buat ketika lebaran tiba. Jadi penasaran dengan sate Madura ini, pasti rasanya nikmat sekali ya.

Mie Aceh Peredam Lapar di Malam Hari

Selain roti bakar bandung, mie aceh selalu menjadi makanan favorite di lain hari. Bagi saya, mie aceh ini memiliki perpaduan yang khas dengan bumbunya dan kelembutan mienya juga berbeda dari yang lain. Ya, seperti kesan tersendiri ketika di malam hari saat sedang kelaparan. Mie ini sering tersedia di pinggir jalan di tempat saya. Rasanya jelas nikmat dan kadang dipadukan dengan daging da nada acarnya juga. Makanan ini paling enak kalau dijadikan sebagai pengganjal perut dalam waktu yang lama.

Masakan Nusantara
Gambar 3. Masakan Nusantara

Masakan Nusantara Persoalan Citra Rasa yang Tidak Ada Habisnya

Saya percaya bahwa setiap orang itu memiki citra rasa lidahnya masing-masing. Seperti khasnya eropa dengan citra rasa yang ringan di lidah. Melayu yang pedas dan gurih, padang yang sedikit manis dan gurih, Jawa yang emang manis kian, aceh yang gurih dan khas, dan masakan lainnya. Sementara masakan nusantara ini sungguh ragamnya sangat beragam. Sehingga kalau dibahas itu seakan tiada habis-habisnya dan menyesuaiakan dengan lidahnya masing-masing. Nah, pada artikel yang disediakan oleh makanbareng.id itu membahas seputaran makanan yang seperti itu. Namun tidak pula menutup kemungkinan untuk masakan nikmat lainnya. Apalagi makanan tradisional, sebenarnya banyak dan kita belum tahu. Penasaran dengan masakan nusantara lainnya kita bisa sering-sering menjelajah websitenya sobi.