Showing posts with label kaleidoskop. Show all posts
Showing posts with label kaleidoskop. Show all posts

Kaleidoskop Diary Harumpuspita 2020

Memulai suatu perkara, tampaknya yang paling sulit adalah mengumpulkan niat kemudian menjadikannya sebuah aksi.

Siapa sih yang tidak asing lagi dengan istilah kaleidoskop? Biasanya sih sering diperbincangkan di awal dan di akhir tahun. 

Saya pun dulu juga bertanya-tanya perihal ini dulunya. Apa sih? Kok sepertinya enggak asing. Eh, ternyata kaleidoskop ini memiliki dua pengertian. 

Menurut konsep fisikanya, kaleidoskop merupakan alat optik yang terbuat dari beberapa cermin yang dibentuk dengan sudut kemiringan tertentu sehingga menghasilkan pantulan sinar yang indah. Sedangkan menurut KBBI sendiri, kaleidoskop merupakan aneka peristiwa yang terjadi pada tahun lalu kemudian disajikan secara singkat. 

Ah, menarik sekali bukan? Sama-sama menyampaikan sebuah pesan tentang apa yang terjadi di waktu dan tempat sebelumnya. 

Nah, pada kesempatan kali ini saya ingin berbincang sedikit pasal kaleidoskop Diary Harumpuspita sendiri. Wow, lebih spesifik dan terarah. Semoga saja enggak kebablasan menuliskan kaleidoskop sendiri. Kebanyakan soalnya, satu novel yang setebal 200 halaman pun enggak cukup ditulis. 

Mari kita lanjut. 

1 Februari 2020

Hari bersejarah saya cuy. Pemilihan hari ulang tahun sendiri supaya enggak lupa. Itu sih kata teman saya yang juga merupakan selaku blogger juga. Nyatanya, pada hari itu saya harus mengorbankan sesuatu yang paling terpenting dalam keberlangsungan perjalanan. Lupa perpanjang SIM karena asyik menguruskan mengganti domain yang sebelumnya diaryharumpuspita.blogspot.com menjadi diaryharumpuspita.com. "Keren nih," pujuk hati ini berulang kali pada waktu itu seraya memantapkan diri. 

Suatu putusan yang saya kira akan menjadi sebuah amunisi dalam berkarya dan terus menggali kreativitas maupun pengetahuan. Nyatanya, saya juga kehilangan kesempatan untuk mendapatkan monestisasi dari Adsense. Dah, auto galau juga deh. Kebahagian yang dibayar dengan mengorbankan kebahagiaan yang lain. 

Hm, ya sudahlah. Apa lagi yang hendak dikata. Mana mungkin meraung di tengah jalan karena ini semua. Padahal ini semua berasal dari ketidakmawasan diri saya sendiri dalam memperhitungkan jangka panjang dan mengingat hal terpenting. 

Pemilihan domain baru pun juga bukanlah asal-asalan. Ya, walaupun pada waktu itu saya belum tahu arah dan tujuannya ke mana. Setidaknya alamat blog ngetop yang sekarang ini bagi saya merupakan suatu hal gambaran keluarga. Hal ini pun tertuang dalam Harapan di Hari Blogger Nasional 2020.

Kalau sekarang ini, tentunya sudah belajar dong. Belajar dari kegagalan dan saya usahakan untuk tidak berada lagi di lingkaran yang sama. Weseh, mode auto sok bijak nih. 

1 September 2020

Ini sungguh tidak terduga. Akhirnya keterbatasan saya selama ini yang selalu bertemankan laptop lemotnya minta ampun segera mereda. Alhamdulillah, Ayah saya memberikan saya sebuah ponsel Galaxy A11. Saya pun auto enggak perlu lagi menangis dan merengek meminjam smarthphone kepada adik saya. Syukur tak terkira dan rasanya sungguh terharu. 

the name of my smarthphone is 'My Baby'

Ponsel inilah yang saat ini pun menemani saya mengerjakan skripsi dan mengerjakan apa saja deh. Fasilitas ini sungguh sangat membantu. Meskipun awalnya saya sungguh kebingungan mengalokasikannya untuk apa saja dan beradaptasi. Akhirnya bisa juga membuat batasan mana saja yang harus ditelusuri dan tidak. 

"Kalau begini, kesempatan berkarir menjadi konten kreator berpeluang pesat dong," pikir saya pada waktu itu sebelum menjalaninya. Setelah dilalui ternyata perjalanannya sungguh panjang. 

Oktober 2020

Sebuah keputusan bulat pun telah saya tetapkan mau dibawa ke mana arah tujuan blog ini. Ya, begitulah, dulunya saya bingung mau ngapain aja. Bahkan rencananya sih gado-gado malah. Hmm, ya acak adul dong. Tidak tahu mau ke mana arah dan tujuannya. Ujung-ujungnya konten curhat mulu. Yah, mana berfaedah dong. Pembaca kan ingin datang untuk mencari informasi, bukan untuk mendengarkan keluh kesah saya. #plak. 

Mulai deh saya merancang untuk menuliskan artikel minimal tujuh ratus kata sekali update. Awalnya tuh sungguh bingung. Setelah dijalani malah sungguh asyik dan bahkan menuliskannya lebih dari 700 kata. Ide itu sering terlintas ketika dipertengahan jalan. 

Oh, iya. Kembali ke tujuan blog ini. Sudah saya cantumkan kok di bio atas. Jadi pembaca enggak bingung tuh, blog ini akan membahas apa saja. Eh, saya kok malah pengen ikutan ingin travelling nih di kemudian hari. Cuma belum ketemu aja gitu partner yang cocok buat travelling dan ngonten bareng. Hm ...

Okey, skip. Lanjut ke pembahasan selanjutnya. 

Desember 2020

Nah di bulan ini saya mulai mengevaluasi blog. Ternyata memiliki tiga peningkatan artikel doang dari tahun sebelumnya. Wew, padahal lebih banyak di rumah loh. Seharusnya lebih banyak waktu luang di rumah buat nulis. Malah enggak ada efeknya sama sekali. Secara gitu, kita kan pada diterpa pandemi Covid. "Pasti ada yang salah nih," logika saya berusaha menimbang. 

Ya, jiwa saya pun turun bertumbang pada waktu itu. Seolah terperangkap dalam belenggu dan tidak bisa melakukan apa-apa. Ini sungguh miris sekali. Bahkan saya pun sempat berniat untuk mengakhiri hidup pada waktu itu. Astaghfirullah ...  Tenang, enggak begitu ekstrim kok. Saya cuma kepikiran untuk tidur terus dan berharap enggak akan bangun lagi. Eh, ternyata bangun lagi. 

Ada kalanya malam akan berganti siang. Sedangkan kepayahan dan kesusahan itu akan berganti dengan kebahagiaan dan ketenangan suatu hari nanti. 

Kilas balik perjalanan Diary Harumpuspita mungkin hanya itu saja yang bisa saya rangkum. Tidak terasa ya umurnya sudah mulai satu tahun saja. Rencananya sih ingin diperpanjang pas di tanggal 1 bulan depan. Namun setelah dipikir-pikir lagi enggak jadi deh. 

Hari ulang tahun tuh lebih serunya untuk santai-santai tanpa ada gangguan bagi saya. Bukan sibuk sana-sini yang membuat hati runyam tidak karuan sampai melupakan hal terpenting.

Oh. iya. Kalau tentang perkembangan artikelnya sendiri sih hanya meningkat 3 artikel saja dari tahun sebelumnya. Harapannya sih ke depannya bisa jauh lebih baik lagi. 

Oke, itu sajalah. Kira-kira artikel ini kurang panjang enggak ya? 

Mana tahu kan ada yang kangen dengan tulisan saya. #plak.