Showing posts with label resensi. Show all posts
Showing posts with label resensi. Show all posts

Review Buku Mengejar Impian Ayah Karya Abdi Siregar

Cover depan Mengejar Impian Ayah
Cover depan Mengejar Impian Ayah
 

“Henny, baca buku ini aja,” ucap kak Dewi. Ia mengambil sebuah buku yang ukurannya tipis. “Ini punya salah satu anggota FLP senior.”

Aku menerimanya tanpa berpikir kapan akan menyelesaikan buku itu bersebab tagihan TBR. Setiap kali ingin menambah buku untuk dibaca, setiap itu juga aku selalu berpikir berapa banyak waktu yang kuhabiskan untuk membacanya. Takut berlama-lama ia akan mendekam di dalam rakku.

Berat memang dirasa, saat aku sudah terlampau nyaman membaca buku nonfiksi. Ketika membaca buku fiksi beratnya minta ampun. Bisanya satu buku yang berukuran saku dalam satu tahun pun sampai saat ini belum juga dibaca. Hingga akhirnya, aku memang harus memaksa bahwa buku ini harus dibawa ke mana-mana sampai selesai membacanya.

Judul Buku            : Mengejar Impian Ayah

Penulis                  : Abdi Siregar

Jumlah Halaman : 181

Penerbit               : Wahana Resolusi

Jenis Cover          : Soft

ISBN                     : 978-602-5775-27-7

Kisah ini bermula dengan pertemuan Ibu dan Bapak Mara, yaitu Maya dan Rusli sebagaimana kisah cinta pemuda dan pemudi pada umumnya. Rusli yang begitu gagah berani melamar Maya ke rumahnya. Betapa kita akan dibawa momen romantis lamaran mereka berdua.

Kisah Mara Siregar pun dimulai ketika ia lahir. Konsep penceritaan Mara membuat kita akan memposisikan diri sebagaimana anak-anak pada umumnya. Mulai dari permainan patok lele hingga hobinya yang membaca buku horor. Mara teramat suka membaca buku horor, tapi dalam dunia nyata takutnya minta ampun.  

Meski sejak kecil, Rusli sudah membilangkan apa impiannya terhadap anaknya, yaitu menjadi Mara sebagai ulama. Bahkan dalam tahap penyekolahannya juga sudah diberitahukan ke Mara. Pada saat itu Mara pun tak tahu apa yang menjadi cita-citanya. Saat ditanya ujung-ujungnya pasti berbeda. Namun yang pasti ia akan mengatakan penulis cerita detektif.

Sebagai mana jalan kehidupan. Kisah Mara tidak semulus dibayangkan, ayahnya meninggal saat bekerja. Sehingga Ibunya yang menggantikan peran menafkahi kehidupan. Begitu pun Mara tidak tega melihat ibunya. Mara yang dulunya rajin ke sekolah mulai mencari uang sendiri dengan bedagang.

Kisah ini semakin pelik ketika Maya sakit dan Mara tidak bersekolah karena keinginannya untuk membantu sang ibu.

Teknik penceritaaan dalam novel ini layaknya potongan cerita pendek yang saling bersambung. Cocok dibaca oleh siapa saja, baik itu yang anak-anak, remaja, maupun dewasa.

Kisah ini bukan saja disuguhi dengan teknik penceritaan, tetapi selalu ada nasihat baik yang disampaikan. Seperti kejujuran dan pentingnya memanajemen waktu dengan baik. Sosok yang paling bijak dalam kisah Mengejar Impian Ayah adalah neneknya Mara. Walaupun sudah tua, kita akan menelusuri pikiran bijaknya dalam memandang kehidupan. Betapa pun terpukau ketika neneknya membilangkan bahwa terkait mistis kenapa itu ada, ya bersebab orang-orang mengenal waktu tidak hanya untuk bermain saja. Melainkan mengingatkan bahwa ada kewajiban untuk mengingat Allah.

Overall, apakah buku ini mampu membuat saya jatuh cinta kembali membaca buku?

Jatuh cintanya sih belum, tapi lumayanlah memberikan bumbu-bumbunya.

Cover belakang Mengejar Impian Ayah
Cover belakang Mengejar Impian Ayah

Kenapa nggak komentar terkait dengan cara Rusli mendidik anaknya? Padahal di zaman ini akan menyakitkan ketika kita dipaksa menjadi kemaun orang lain.

Hm, gimana. Kalau bagi saya yang sudah memiliki impian kian ya pastinya bakalan memberontak, tapi memang di sini itu loh responnya Mara tidak ada penolakan sama sekali. Itu artinya Mara rela hati saja menjalankannya. Walaupun keputusannya di tengah perjalanan sempat membantu perekonomian keluarganya hingga membuatnya tidak sekolah selama seminggu.

Bagian mana yang paling menyentuh di hati Diary Harumpuspita setelah membaca ini?

Sosok ayah Mara, yaitu Rusli. Ternyata masih ada loh sosok lelaki yang bertanggung jawab seperti ayahnya. Memang benar-benar mengayomi sekali dan rela susah, bekerja keras demi keluarganya. Masyaa Allah, pahalanya pasti besar sekali ya. Bagi saya Rusli termasuk sosok lelaki idaman untuk keluarga, walaupun enggak semua cara pro dengan caranya beliau.

Itu saja yang bisa disampaikan dalam sesi review buku kali ini, sampai jumpa di review selanjutnya.

Review Buku Rich Dad Poor Dad

Belajar dari Ayah Kaya dan Ayah Miskin

Review Buku Rich Dad Poor Dad

Tak pernah terpikirkan bahwa saya akan membaca buku ini secara fisik. Setelah beberapa bulan yang lalu saya melihat dan menyaksikan bahwa pembahasan buku ini sangat menarik oleh sobat pustaka yang ada di Kemenkeu.

Apakah memang sebagus itu, atau itu hanya perasaan mereka saja?

Maka ketika saya menemukan lebih dulu covernya di kantor sekolah sebelum melihat review bukunya. Hati saya tidaklah tergerak sama sekali. Barangkali isi bukunya biasa saja pada waktu itu.

Kini saya memahami bahwa Allah Swt memberikan jalan lain padaku untuk bertumbuh. Padahal waktu itu saya mendatangi sang pemilik buku hanya untuk pengalihan isu saking bingungnya ingin mengatakan apa.

Identitas

Judul Buku           : Rich Dad Poor Dad

Penulis                  : Robert T. Kiyosaki

Penerbit                 : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit          : Cetakan ke 61 : Juni 2021

Jumlah Halaman   : 241

ISBN                     : 978-602-03-3317-5

 

Kenapa saya baru membaca buku ini sekarang? Setelah melalui perjalanan gelap meniti yang namanya keuangan.

Belajar dari buku ini menanamkan mindset pada diri bahwa, "apa yang bisa saya lakukan untuk mendapatkannya?" bukannya menyerah karena gaji yang diterima setiap bulannya. Seperti yang diparodikan di media sosial bahwa kalau ingin menginginkan sesuatu makannya pakai krupuk saja sebulan. Big No, itu adalah pemikiran yang sangat ekstrim.

Padahal bagian awalnya saja itu digambarkan dengan pembahasan dua orang anak kecil yang diajarkan oleh Ayah Kaya tentang keuangan. Mereka disuruh untuk menciptakan uang. Maka dengan polosnya mereka melakukan eksperimen dengan membuat replika uang dengan tembaga perak. Saat Ayah Kaya mengetahui hal itu, ia malah tertawa dan mengatakan bahwa cara mereka memang benar. Namun itu illegal. Sehingga ia menyuruh mereka untuk mendatanginya ketika akhir pekan tiba di kantornya.

Belajar banyak hal, tentu itu harapan semua orang bukan ketika belajar. Sayangnya kedua anak itu justru sangat stress ketika harus menunggu lama Ayah Kaya menghampiri mereka dan mereka hanya menunggu saja di kantor tanpa ada penjelasan. Ternyata hal itu merupakan sebuah bentuk pelajaran dari Ayah Kaya supaya mereka menghargai dan mengetahui nilai waktu. Hingga pada akhirnya mereka setiap akhir pekan bekerja di sebuah perpustakaan, membaca semua buku yang ada, dan memiliki asset untuk kehidupan.

Apa yang membedakan antara Ayah Kaya dan Ayah Miskin?

Pada pelajaran 6 : Bekerja untuk Belajar-Jangan Bekerja untuk Uang adalah pekerjaan yang terjamin adalah segalanya bagi ayah saya yang terdidik. Belajar adalah segalanya bagi Ayah Kaya.

Itulah mengapa Ayah Kaya selalu menyukai belajar, meskipun status pendidikan mereka tidak tinggi.

Judul buku yang artinya Ayah Kaya Ayah Miskin mendeskripsikan sebuah pola asuh di antara kedua. Walaupun begitu, keduanya merupakan Ayah yang sukses.

Kenapa?

Sebab Ayah Kaya memiliki banyak finansial dengan membangun banyak aset.

Sementara Ayah Miskin memiliki banyak ilmu pengetahuan yang bisa dibagikan kepada orang banyak.

Setelah membaca buku ini, rasanya saya memang harus memilikinya suatu hari nanti supaya menyadarkan saya untuk tetap berjuang mencari solusi, alternatif lain untuk mencapai yang namanya freedom finansial.

Meskipun sejujurnya pembahasan buku ini terasa berat di saya, tapi buku ini memanglah terbaik daripada apa yang pernah saya baca. Motivasinya sungguh powerfull yang memberikan sebuah pengajaran bahwa dalam mendidik dalam diam sekalipun itu adalah sebuah pelajaran.

Kita semua adalah karyawan. Hal yang membedakan adalah tingkatannya saja. Penyebab utama kemiskinan atau masalah keuangan adalah ketakutan dan ketidaktahuan, bukan perekonomian, pemerintah, atau orang kaya. (Halaman 39) Itulah mengapa kita menemukan fakta di lapangan ada orang yang memenangkan lotre justru tak berapa lama setelahnya ia masih dalam keadaan miskin. Sekali lagi, ini bukan tentang berapa banyak yang datang di kita, tapi bagaimana kita menyikapi keuangan itu. Sehingga kita mampu mengendalikan uang tersebut, bukan uang yang mengendalikan kita.


What Should I do?

1. Berhentilah melakukan apa yang tidak berhasil dan carilah hal yang baru.

2. Carilah gagasan baru

3. Temukan seseorang yang sudah melakukan apa yang ingin Anda lakukan.

4. Ikut kursus, baca, dan hadiri seminar.

5. Buatlah banyak penawaran

6. Menemukan tawaran yang bagus

7. Joging, berjalan, atau berkendaralah di wilayah tertentu sebulan sekali selama sepuluh menit (Ini untuk riset bisnis properti.

8. Carilah harga murah di semua pasar. Konsumen akan selalu miskin.

9. Carilah di tempat yang tepat

10. Carilah orang yang ingin membeli lebih dulu.

11. Berpikir besar

12. Belajar dari sejarah

13. Tindakan selalu mengalahkan ketiadaan tindakan

 

Untuk berkembang menjadi manusia seutuhnya, kita memerlukan pendidikan mental, fisik, emosional, dan spiritual. (Halaman 221)

 

 

 

Review Buku Mahfuzhat

 

Review Buku Mahfuzat

Belajar Kebijaksanaan dari Buku Mahfuzhat

Saya mengetahui buku ini karena ada review Challenge dari @bukureneislam . Setelah tahu informasinya, saya langsung bergerak cepat untuk mencarinya di Ipusnas. Qadarullah, saya mendapatkan akses pinjam dan waktu itu masih bisa dipinjam oleh beberapa orang lainnya.

Setelah saya membacanya seminggu yang lalu. Satu kata yang keluar dari bibir tipis saya adalah ‘amazing’ saking sukanya saya berharap bisa memilikinya dalam waktu dekat.

Kenapa?

Pasalnya ini adalah buku wajib untuk para santri untuk dihapalkan. Mahfuzhat sendiri adalah kumpulan kata mutiara Islam Arab yang menginspirasi umat manusia.

Sayangnya, ketika saya memiliki kesempatan untuk mereviewnya. Eh, malah sudah batas waktu dikembalikan dan sekarang tinggal antrian. Namun tidak apa, saya masih bisa memiliki stok penyampaian terhadap isi dari buku ini. Palingan kelengkapannya saja yang menyusul.

Judul Buku : Mahfuzhat

Penulis : Tim Turos Pustaka

Penerbit : Tim Turos Pustaka

Jumlah Halaman : Kurang lebih 263

Tahun Terbit : 2018

ISBN : 978-602-1583-49-4

Sejak dulu, orang-orang Arab memang dikenal luas sebagai orang yang gemar bersyair dan menghafal kata-kata indah penuh makna. Hal ini menjadi tradisi turun-temurun hingga sekarang. Buku ini dikenal sebagai Mahfuzhat yang artinya kata-kata yang dihafalkan. Maka sudah pasti bahwa kata-kata yang tersedia memang harus dihapal beserta dengan bahasa Arabnya. Cara penghapalannya pun juga harus dibarengi dengan memahami makna yang dihapalkan.

Layaknya sebuah penyusunan. Buku ini memiliki kelebihan dengan kategori mudah dihapal. Hal itu didasarkan pada pengelompokkan hapalannya dari huruf Hijaiyya dari alif sampai ya. Hingga ucapan dari para imam maupun ulama. Sehingga ketika kita menghapal satu kelompok dari huruf ‘ha’ maka semua daftar kalimatnya juga sama. Hal ini tentulah memudahkan kita untuk belajar bahasa Arab. Sampai saya sendiri menyadari bahwa salah harakat saja, itu memang sudah beda artinya. Sebagai contoh alhasanu artinya orang yang berakhlak mulia. Ketika diganti menjadi alhasu .. itu artinya pendengki.

Sebenarnya banyak sekali kata pilihan yang ingin saya bagikan, tapi di sesi kali ini hanya bisa saya tuliskan beberapa. Itulah mengapa buku ini menjadi referensi yang wajib dimiliki bagi Anda yang ingin mendalami bahasa Arab sekaligus belajar kebijaksanaan hidup.

Carilah teman sebelum melakukan perjalanan, dan carilah tetangga sebelum membangun rumah. (Halaman 119)

Bermusyawarah dengan orang yang sudah banyak mencoba, karena dia akan memberimu pendapatnya yang dia dapatkan dengan mahal, sementara kaudapatkan itu dengan Cuma-Cuma. (Lukman Hakim)-Halaman 121

Seburuk-buruk  manusia adalah manusia yang tidak peduli ketika orang-orang melihatnya berbuat keburukan.- Halaman 122

Orang yang lemah adalah yang lemah dalam mengatur dirinya. (Umar Bin Khattab)-Halaman 131

Inilah yang bisa saya sampaikan pada sesi kali ini. Semoga bisa menjadi keberkahan bagi pembacanya. Soalnya jujur saja nih ya, setelah membaca buku ini hidup saya menjadi berubah. Ada perubahan yang signifikan terhadap diri khususnya akhlak dan pemikiran bahwa kebiasaan buruk itu harus diubah menjadi kebiasaan yang baik.

Isi Buku Mahfuzhat

Bahkan saking bermanfaatnya saya tidak percaya pada diri sendiri, dalam artian saya tidak percaya akan mengerjakannya nanti, maka saya mengerjakan tugas ini sekarang. Begitulah yang terpatri dalam diri saya saat ini. Sehingga baru kali ini saya mengumpul tugas lebih awal pada tugas SPA Madya. Bagi saya, ini adalah pertama kali dalam sejarah di hidup saya.

 

Review Majalah Bobo Edisi 50 Tahun Terbatas

Review Majalah Bobo edisi 50 Tahun Terbatas

Siapa yang tak kenal dengan Bobo? Sejak kecil saya juga suka Bobo melalui tontonan masa kecil Nirmala di hari libur. Masih ingat sekali bahwa yang saya sukai adalah visualisasinya, meski tidak mengerti apa yang sedang dibahas.

Walaupun begitu, ini kali pertama saya bisa menikmati majalah anak. Meski saya bukan lagi anak-anak. Seperti layaknya orang dewasa yang ingin menikmati masa kanak-kanak. Ya, pada waktu itu saya juga bukan orang berpunya pada umumnya. Bisa bersekolah saja rasanya sudah sangat bersyukur sekali.


Judul                     : Bobo Teman Belajar dan Bermain 50 Tahun

Penulis                  : Tim Redaksi

Penerbit                :  Kompas Gramedia

Jumlah Halaman : 100

Pengalaman membaca majalah Bobo ini sangat menyenangkan. Pasalnya kita disuguhi dengan visualisasi yang menakjubkan. Bahkan bukan hanya tentang cerita Bobo saja yang diceritakan, tapi juga cerita lainnya loh seperti Cerita dari Negeri Dongeng yang dikenal dengan Nirmala, Paman Kikuk yang tingkahnya ada-ada aja, Bona si Gajah yang berlalai panjang, Deni Manusia Ikan yang mencari kedua orang tuanya, Pak Janggut, Juwita dan Si Sirik.

Cerita Deni si Manusia Ikan ditampilkan secara keseluruhan. Itu artinya dari mula sampai akhirnya ia bertemu dengan kedua orang tuanya. Walaupun secara logika tak masuk akal, tapi yang namanya dongeng tak apalah. Tak ada juga batasan dalam berekspresi.

Jika ada yang mengatakan dongeng sebelum tidur itu mengasyikkan. Maka cerita Bobo ini sangat direkomendasikan sekali. Acap kali ketika saya sulit tidur, majalah Bobo berhasil mengantar saya bermimpi indah ketika tidur.

Pada majalah Bobo yang ke-50 tahun ini kita akan diajak bernostalgia dengan cerita bergambar dari masa ke masa yang ditandai setiap ceritanya tertulis tahun di sudut kiri. Sehingga kita bisa mengetahui perubahan yang signifikan dengan visualisasi gambar. Seperti dugaan, semakin tinggi tahunnya kualitas warna dan gambarnya sangat menarik. Baik itu cerita keluarga Bobo maupun cerita dari Negeri Dongeng.

Majalah Bobo pada Umumnya

Sebuah komentar dari postingan mikroblog Instagram masuk. “Katanya ini hanya cergam aja ya kak?”

Iya, benar sekali. Edisi spesial kali ini isinya adalah nostalgia cergam pilihan dari masa ke masa. Sehingga kita akan melihat perbedaan signifikan kualitas gambar semakin bertambahnya usia kualitasnya semakin baik. Saya pun penasaran dengan terbitan majalah Bobo biasanya. Setelah mengulik isi dalamnya dengan bantuan e-perpus kemenkeu. Ternyata Bobo memang bukan hanya sekedar cergam belaka, tapi ada materi pelajaran di sana dengan pembahasan yang menarik.

Terlintaslah di pikiran saya, “Apakah saya review majalah Bobo saja ya di konten selanjutnya?” Majalah kan juga termasuk kategori buku yang ringan dibaca.

Review Lembaga Budi Karya Prof. Dr. Hamka


Review Lembaga Budi Karya Prof. Dr. Hamka

“Liburan ke toko Buku.” Sebuah jargon yang sempat menjadi kebahagiaan tersendiri hingga ada orang baik yang ingin menawarkan buat beliin buku kalau ke toko buku. Tinggal sebutkan berapa nominal bukunya. Hehe … waktu itu situasinya saya memang kehabisan bahan bacaan. Namun setelah berada di bulan September ini, saya tengah berpikir buat menjeda keinginan itu dan mau nggak mau harus  bertanggung jawab menghabiskan buku yang telah ada.

“Please deh Henny jangan rakus jadi orang, sikap tamak itu tidak baik.


Judul                    : Lembaga Budi

Penulis                 : Prof. Dr. Hamka

Penerbit               : Republika

Jumlah Halaman : 206

Tahun Terbit        : Desember 2021

ISBN                   : 978-602-0822-16-7

Diribut runduklah padi

Dicupak Datuk Termenggung

Hidup kalau tidak berbudi

Duduk Tegak ke mari canggung

 

Tegak rumah karena sandi

Runtuh budi rumah binasa

Sendi bangsa ialah budi

Runtuh budi runtuhlah bangsa

Begitulah yang disampaikan buya Hamka pada permulaan buku. Bukan mukaddimah, tapi kalimat penuh dengan makna yang mengajarkan arti bahwa budi sepenting itu ternyata. Siapa tak kenal Budi Bahasa? Berbudi bukan hanya pekara bahasa yang santun, tapi seyogyanya juga perilaku.

Setelah itu barulah Mukaddimah. Padahal baru permulaan, sudah menambah wawasan saja bahwa Rasulullah saw adalah sebaik-baiknya teladan karena beliau diutus tidak lain dan tidaklah bukan hanyalah untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Kata Mutiara Lembaga Budi
Gambar 1. Cuplikan kata mutiara Lembaga Budi

Ada sembilan bab yang bisa kita renungkan dalam hidup bagian demi bagiannya. Selebihnya merupakan kalimat bijak kehidupan.

1.       Budi yang Mulia

2.       Sebab Budi Menjadi Rusak

3.       Penyakit Budi

4.       Budi Orang yang memegang Pemerintahan

5.       Budi yang Mulia pada Raja (Iman yang Adil)

6.       Budi Orang yang Membuka Perusahaan

7.       Budi yang Mulia pada Pedagang

8.       Sifat dalam Bekerja

9.       Budi yang Mulia pada Pengarang

10.   Tinjauan Budi

11.   99 Renungan Budi

Cara Penyampain yang Santun

Seperti yang terkenal sebagai jati diri Hamka merupakan seorang ulama. Cara penyampaiannya jelas memilih kosa kata yang satun. Setelah membaca buku ini membuat hati akan selalu berada di lingkaran kebaikan. Kalimat hikmah dalam lembarannya sangat berarti.

Budi yang Mulia pada Pengarang

Pada Budi yang Mulia pada pengarang berisikan tentang Nasihat Abdul Hamid al-Khatib untuk pengarang. Zaman dulu, pengarang memiliki kedudukan yang istimewah di dalam sistem kerajaan dan menjadi tangan kanan kerajaan atau orang kepercayaan. Meskipun surat itu telah berusia seribu tahun sampai sekarang. Namun isinya masih tetap bernilai dan menjadi salah satu pegangan bagi pengarang di zaman modern ini, khususnya pengarang Islam.

“Seorang pengarang mengetahui tata bahasa, rasanya, rahasianya, halusnya, dan kasarnya.” (Halaman 124)

Itulah mengapa para pengarang itu mampu menyajikan hal yang berbeda dalam memberikan sebuah petuah. Mungkin yang tadinya terasa sakit untuk disampaikan, bisa menjadi lebih lembut dan mudah diterima dalam hati. Seperti halnya dokter yang mengobati penyakit, pengarang pengobat penyakit jiwa.

“Memang berat beban tanggung jawab pengarang. Sebab pena yang tidak disertai ‘budi’ selalu menyesatkan rakyat.” (Halaman 127)

Gambar 2. Cover Belakang Lembaga Budi karya Prof. Dr. Hamka

Mood Baca

Buku ini termasuk kategori berat menurut saya karena rentang waktu menyelesaikannya selama delapan hari, jumlah halaman sedikit, dan itu memang benar-benar fokus. Setiap kalimat kadangkala harus berpikir ulang makna apa yang sebenarnya disampaikan oleh penulis saking menyajikannya pilihan kata santun. Walaupun begitu, tidak pula mengurangi seberharganya buku ini untuk dimiliki. Sesulit kata yang dipahami, setelah membacanya walau hanya beberapa lembar memberikan dampak pada diri untuk tidak sombong tentang apapun dan memberikan sebuah pemahaman bahwa diri ini memang tiada apa-apanya karena semuanya adalah pemberian dari Allah swt.

Review Novel Perempuan Kedua Karya Ollyjayzee

Review Novel Perempuan Kedua Karya Ollyjaezee

Siapa yang mau menjadi perempuan kedua? Tentulah banyak wanita yang tidak menginginkannya. Sebelum membaca kisah, kita tidak akan tahu apa yang terjadi di dalamnya dan tak mungkin pula menghakimi sesuatu tanpa melihat keseluruhannya.

Begitulah yang saya yang saya temukan dari cerita Perempuan Kedua karya Ollyjayzee

Judul              : Perempuan Kedua

Penulis          : Ollyjayzee

Penerbit        : T2B

Tahun Terbit : Oktober 2021

ISBN             : 978-623-5592-28-2

Cover depan novel Perempuan Kedua
Gambar 1. Cover depan Novel Perempuan Kedua karya Ollyjayzee

Kehidupan sempurna adalah kehidupan yang diimpikan semua orang. Namun selagi masih hidup, kita takkan luput yang namanya permasalahan. Begitulah yang dialami oleh Arman dan Mutia. Mereka dikenal sebagai pasangan yang sempurna di mata orang-orang terdekatnya. Arman berwajah tampan dan memiliki karier yang mapan. Mutia menarik dengan karier yang tak kalah cemerlang. Keluarga mereka semakin sempurna dengan kehadiran dua putri yang cantik.

Tidak ada yang tahu sedalam apa luka hati Mutia karena sang suami masih dekat dan bekerja bersama mantan pacar semasa kuliah yang bernama Arini. Tidak ada yang tahu, bagaimana Arman harus jatuh bangun demi tampil sempurna di hadapan keluarganya.

Terlalu sibuk menyelamatkan ego sehingga tanpa mereka sadari pernikahan itu telah menjadi muara kosong tanpa makna. Lalu peringatan itu datang dalam bentuk foto Arman bersama Arini. Hal inilah yang membuat Mutia mengalami perubahan emosi. Sehingga harus mengobrak-abrik zona nyaman yang selama ini dia pertahankan demi keluarga. Sementara Arman harus dihadapan pada dua pilihan yang sulit antara karier dan keluarganya.

Adanya permasalahan tersebut tentu menjadi sebuah hal yang ingin dipertanyakan kelanjutan ceritanya. Serta bagaimana para tokoh menyelesaikan urusan keduanya. ‘Pisah’ adalah kata keramat dalam hubungan pernikahan. Seumpama berada di ambang kebahagiaan. Siapa pun tidak ada yang ingin dalam mempertahankan hubungan.

Keduanya memiliki karakter yang kuat. Mutia yang  mode berusaha baik-baik saja, meski nuansa hatinya tengah hancur. Sementara Arman tetap setia tanpa peduli Arini tengah merusak hubungan keluarganya. Perempuan kedua menggabar posisi Mutia selaku isteri keduanya Arman.  

Jalinan komunikasi kerapkali menjadi sebuah permasalahan pada umumnya. Belum lagi berbalut ego yang membuat kita merasa sepertinya kita sudah benar nih. Tidak tahunya apa yang terpikirkan juga belum terjadi.

Mutia bekerja di perusahaan Pak Pandu sebagai asistennya. Seorang lelaki yang tingkat kegantengannya mirip Hanry Cavill. Mutia sengaja dipilihkan sebagai sekretaris eksekutif karena ia telah berkeluarga dan memiliki anak. Sehingga pacarnya Pak Pandu tidak perlu cemburu dengan kehadiran Mutia sebagai asisten.

Karakter yang Kuat

Dua karakter utama baik Mutia dan Arman. Keduanya memiliki karakter yang kuat. Sehingga menjadikan rumah tangga mereka selama sepuluh tahun ini tampaknya baik-baik saja. Apalagi sikapnya Mutia selama ini yang cenderung tidak mempermasalahkan masa lalunya Arman.

Sekarang ketika hubungannya dengan Mutia kacau balau begini, membuat Arman berpikir kembali bahwa semua kegagalan ini bukanlah sebuah kesalahan-kesalahan perempuan tersebut. Tetapi karena dia yang belum sanggup mengatasi rasa kecewa kepada Arini dan Asri, akhirnya tidak bisa melihat Mutia sebagai pribadi yang berbeda. Dan akhirnya dia gagal karena tidak bisa memperlakukan sang istri dengan selayaknya. (Halaman 248)

Kedua sosok pemeran utama ini memiliki kelebihan masing-masing, sementara takaran sabarnya juga di posisi masing-masing. Namun sekali lagi cerita ini justru membuat saya malah sangat menyukai sosok Arman tidak terkecoh untuk mengakhiri hubungan rumah tangga mereka. Betapa mengajarkan saya bahwa ada loh tipe lelaki setia. Walaupun sebenarnya teramat nyebelin. Ia masih menjalin kerjasama dengan Arini, padahal Arini jelas memiliki perasaan padanya.

Yah, namanya juga pekerjaan. Kadang juga enggak bisa milih kalau inginnya di posisi aman. Namun berpulang pada diri masing-masing bagaimana menyikapinya. Arman memilih tetap bekerjasama dengan Arini karena keluarga Arini punya channel khusus untuk perkembangan karir. Mereka berdua bekerja dalam bidang hukum. Sementara pekerjaan Mutia terkait dengan relasi publik yang tak jauh dari periklanan dan pemasaran.

Karakter Pendamping yang menyedihkan

Kasus jatuh cinta dengan sosok pendamping terjadi sesekali. Sosoknya Pandu juga nggak tak kalah keren. Sudah beken. Eh, malah menjadi orang yang merasa baik-baik saja di saat sudah mengerahkan perhatian untuk Mutia. Terlebih lagi ketika kasus anaknya Mutia kecelakaan. Pandulah yang membantu Mutia. Sementara ketidakhadiran Arman jelas membuat banyak pertanyaan.

Anak-Anak yang Pengertian

Meskipun Mutia bukanlah ibu kandung dari Renza dan Rezi, seorang anak yang tengah pubertas dari Arman. Keduanya sangat pengertian untuk memberikan ruang privasi untuk Arman maupun Mutia. Selalu paham dengan mencari berbagai alasan supaya membiarkan Arman dan Mutia hanya berdua di dalam ruangan dan terjadilah percakapan. Sikap mereka juga selalu baik dengan Mutia. Walaupun ibu tiri, tapi berasa ibu sendiri.

Sosok Antagonis yang Konsisten

Arini digambarkan sebagai sosok antagonis dalam cerita perempuan kedua. Walaupun awalnya saya ngerasa kasihan dengan kondisinya Arini yang juga belum menikah di usia tak lagi muda. Namun sikapnya secara tak kasat mata menjadi biang keretakan dalam hubungan Arman dan Mutia.

Penyampaian yang membuat kesan

Tebal belum tentu sulit dipahami, tipis belum tentu mudah dipahami.

Meskipun jumlah halamannya membuat diri mengajak tidur. Karya Ollyjayzee ini justru memberikan pengalaman cerita yang berbeda. Ada dua tahap penyampaian. Tahap pertama dari sudut pandanganya Mutia berupa apa yang selama ini ia rasakan sehingga membuat kita akan bertanya-tanya sesi seru. Konsep yang menegangkan. Jadi, masih ingin tidur? Tentu tidak. Saya bahkan betah membacanya hingga ingin ketemu dengan akar pemasalahannya.

Tahap kedua adalah sudut pandang penulis sebagai orang ketiga yang akan menjawab rasa penasaran sebelumnya. Seperti masa lalunya dan alasan yang kuat kenapa mereka bisa sampai menikah. Hingga kejadiaan yang sesungguhnya dari sudut Arman. Sehingga cerita ini benar-benar dibuat untuk memuaskan pembaca.

Cover belakang Novel Perempuan Kedua karya Ollyjayzee
Gambar 2. Cover belakang novel Perempuan Kedua karya Ollyjayzee

Ending yang Manis

Cerita ini menyajikan konsep sweet ending, tetapi target pembacanya adalah dewasa alias 18+. Pembaca seakan diajak untuk berpikiran dewasa dalam menyikapi permasalahan terkait hubungan keluarga.

Novel  Perempuan Kedua karya Ollyjayzee ini tersedia secara fisik dan bisa dibeli di marketplace dan versi digitalnya tersedia di KaryaKarsa dan GooglePlayBook.