SEO Moms Sumatera, Komunitas Para Ibu Belajar SEO

SEO merupakan singkatan dari Search Engine Optimize, di mana identik dengan pencarian teratas pada mesin pencarian.

    Dulu, pada masa awalnya ngeblog ya hanya sekadar suka-suka dan tidak pernah terpikirkan sama sekali bahwa alamat blog atau konten yang saya buat bisa mudah ditemukan di mesin pencarian. Namun seiring berjalannya waktu, rasa suka itu menjelma menjadi sebuah keinginan untuk terus berkembang dan pada akhirnya saya mulai terbuka dengan teknik SEO.

    Belajar sendirian itu memang memusingkan. Apalagi banyak istilah asing yang tidak saya dengar. Rasanya seperti menelan pembahasan berat dan ujung-ujungnya migran kemudian ditinggal begitu saja. Namun pemikiran saya berubah menjadi lebih terbuka ketika masuk ke dalam sebuah komunitas yang dikenal dengan sebutan SEO MOMS SUMATERA. Komunitas ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Kebetulan saya berada di Medan, ya klotter saya di Sumatera deh. 

    Waktu itu salah satu teman saya memberikan sebuah informasi melalui facebook bahwa kak Arda Sitepu sedang membuka pendaftaran untuk belajar SEO nih. Kebetulan kak Arda ini merupakan mom blogger idola saya. Seketika saya langsung tertarik dan mencoba mendaftar meskipun saya bukanlah seorang ibu-ibu. Maklumlah masih gadis dan belum ada yang punya kecuali orang tua sendiri.

    Hal yang terpikir dalam pemikiran saya dengan nama komunitas ini adalah ibu-ibu. Yah, para perempuan pendirinya. Ternyata pendirinya merupakan seorang lelaki yang bernama M Sahlan atau biasa dipanggil dengan sebutan Qbenk. Seketika saya langsung penasaran nih. Kok bisa ya?

    Ternyata, hadirnya SEO Moms Community (SEMOC) merupakan bentuk ungkapan kasih sayang kepada almarhumah ibunya. 

    Mas Qbenk ini benar-benar mengispirasi nih. Saya pun bangga dan tentunya antusias dengan niat beliau. Kapan lagi coba ada yang mau membimbing belajar SEO secara gratis. Alhamdulillah …

Saat belajar di komunitas ini, saya menyadari beberapa hal bahwa :

1.       SEO tidak bisa dibangun secara instan

        Yah pantas saja migrannya sampai tujuh keliling karena memang tidak bisa secara cepat dapat hasilnya. Melainkan membutuhkan waktu dan belajarnya juga butuh waktu pastinya. Kalau dulunya sih saya pusingnya karena malas mencoba dengan memasukkan kode pemrograman lagi. Eh, ternyata tidak serumit itu kok, justru di sini saya belajar memanfaatkan fitur yang ada. Walaupun ke depannya tidak menutup kemungkinan juga untuk memasukkan kode-kode tertentu.

2.       Belajar dasarnya membuat pemahaman jauh lebih mudah

        Nah, yang menarik di sini adalah belajar melalui historis atau sejarahnya tahap demi tahap supaya lebih mudah memahaminya dan ilmunya bisa sampai. Kalau loncat ke tingkat tinggi langsung panik ya kan. Jadi lebih mudah dipahami gitu dan enggak pusing lagi kalau membahas SEO.

3.       SEO on Page pondasinya blog

        Dulu saya bingung nih, apa sih on page ini kenapa enggak SEO aja gitu. Eh, rupanya arti on page  itu ya di dalam halaman. Jadi ibaratnya on page ini merupakan isi dalamnya blog kita gitu. Gimana kualitasnya dan memang benar bahwa yang biasanya berada pada pencarian nomor satu itu merupakan kualitas bagus. Capek kalau mencari kualitas blog yang nggak kelihatan di mesin pencarian. Toh memang lebih bagus lagi urutan teratas di mesin pencarian.

4.       SEO off Page sisi luarnya terlihat seperti apa

        Inner beautynya sudah, tinggal outside beauty nih Bun. Ibaratnya ya terlihat cantik luar dalam. Nah, dalam SEO off page ini merupakan gambaran bagaimana pendapat orang lain menilai blog kita. Eh, sebaik apa sih. Gitulah kira-kira. Mas Qbenk bilang sih ‘pengobtimalan blog dari luar’ Termasuklah yang namanya backlink gitu atau yang dikenal dengan istilah rekomendasi dong. Begitulah kira-kira.

Kesimpulan

Belajar teknik SEO ini enggak bisa hanya dengan satu hari saja. Bahkan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Belajar SEO bersama dengan SEO MOMS SUMATERA auto mudah selagi fokus dan tekun.

Previous
Next Post »