Showing posts with label SEO. Show all posts
Showing posts with label SEO. Show all posts

Pahami Teknik SEO Bersama Diary Harumpuspita

Pahami Teknik SEO Bersama Diary Harumpuspita
Gambar 1. Pahami Teknik SEO Bersama Diary Harumpuspita

Setelah ngeblog bertahun-tahun. Saya baru bisa bicara tentang teknik SEO yang saya pahami baru-baru ini untuk menyasar pembaca di seluruh dunia pastinya. Loh kenapa gitu? Yah, namanya juga tulisan kan. Harus menemui pembacanya. Kalau kalian tipe pemalu yang enggak ingin dibaca banyak orang. Nggak usah belajar SEO juga nggak kenapa-kenapa sih, tapi buat yang ingin sekali hobi ini dibayar alias menghasilkan. Yah, wajib belajar sih. 

Sebenarnya bukan itu sih yang menjadi poin utamanya. SEO itu sendiri singkatan dari Search Engine Optimation, di mana pada saat si mesin pencarian mengetikkan kata kunci. Ketemunya blog kita yang relevan dears. Begitulah kira-kira. Namun jangan khawatir. Saya akan berbagi tips atau hal apa saja yang perlu diketahui oleh SEO ini. FYI artikel ini saya buat setelah setahun menjadi Publisher Seedbacklink. Cara kerja di sana membuat saya memahami teknik SEO itu sendiri dibandingkan belajar workshop yang enggak kunjung paham. Bagi saya, pengalaman itu adalah pembelajaran yang paling mahal. 

Performa Blog

Salah satu yang menjadi bahan pertimbangan mesin pencarian merekomendasikan website tertentu adalah kualitas blog itu sendiri. Lantas blog yang bagaimana sih lebih disukai sih mesin pencarian itu? 

1. Pahami Bounce Rate

Bounce Rate itu adalah istilah pantulan. Biasanya hal ini disebabkan jika artikel kita itu nggak berkualitas. Jadinya orang mah bolak-balik ngeklik artikelnya kita, tapi enggak baca. Entah itu karena membosankan atau karena kontennya dikit banget. Itulah mengapa para blogger biasanya sering memperbaruhi artikelnya secara berkala. Apalagi ketika artikel tersebut menjadi paling terpopuler di analisis datanya. Nah, kalau bisa bounce rate ini skornya rendah dong ya. Kita bisa menganalisisnya dengan menggunakan google Analytic. Bakalan ketahuan tuh di sana, rata-rata orang lihat artikel kita tuh berapa lama ya. Cepat atau enggak ya. Itulah mengapa ada juga komunitas blog khusus untuk melihat tayangan dibandingkan kunjungan menjejaki komentar. 

2. Tingkat Loading Website

Pernah ketemu situs yang nggak kunjung terbuka setelah diklik. Lama banget kebukanya, itu udah bikin orang pada kabur buat berkunjung ke-blog. Sebenarnya ada beberapa alasan yang membuat website itu loadingnya lama banget. Bisa jadi karena trafick alias banyaknya orang yang berkunjung. Bisa jadi karena website itu sendiri berat karena konten yang dibuat. Sehingga kalau bisa nih, setiap gambar ukurannya kurang lebih sekitaran 100 kilobyte supaya mau sebanyak apapun gambar yang diunggah. Masih ringan-ringan aja tuh untuk dibuka. Teman-teman bisa ngecek performa blog/website di Page Speed. Data yang diberikan cukup lengkap di sana. Kita bahkan dikasih arahan ini harus apa ya. 

Page Speed Mobile
Gambar 2. Page Speed Mobile


Diagnosa Page Speed Desktop
Gambar 3. Diagnosa Page Speed Desktop
Kalau dulu saya harus menggunakan website lain untuk kompres ukuran gambar. Kini nggak lagi sih, saya cukup pakai canva pro saja untuk menyulapnya menjadi ukuran yang cocok untuk blog. Yah, kalau dibilang sih lebih hemat waktu sajanya. Nggak ribet-ribet amat. 
Setelah mengikuti arahannya dalam mengurangi Javascript yang enggak dibutuhkan. Saya segera perhatiin performa blog yang ternyata ketika ngebuka blog malah yang keluar menu Pop Up. Ternyata itu bawaan dari templatenya. Tengah malam itu juga saya nyariin kode mana yang merupakan menu pop up. Setelah ketemu, saya langsung tidur dan paginya segera mengeksekusi. Hasilnya, tara ... Not badlah. Lebih baik dari sebelumnya.

Artikel di Blog

Blog udah punya nih. Sekarang tinggal gantian kita ngebahas artikel yang SEO. Apakah artikel yang asal tulis atau punya struktur tertentu? Jawabannya adalah iya. Ada rumusnya, gimana bisa terindeks di mesin pencarian. Yah, walaupun di masa sekarang ini kita kejar-kejaran dengan cara kerja AI dibandingkan berkunjung ke blog itu sendiri. Oh, iya. Saya kasih resepnya cara penulisan artikel di Blogspot ya. 

1. Pahami Kata Kunci

Ketika seorang blogger mendapatkan kata kunci. Dia bakalan mikir nih penempatannya di mana dan bagaimana membuatnya menjadi nyambung ke tulisan. Biasanya kata kunci ini disebar di dalam artikel itu sendiri. Baik dalam Judul, Subjudul, gambar, maupun isi artikelnya. Kalau di Seedbacklink, klien lebih suka penempatannya di paragraf pertama. Jadi kata kuncinya nanti akan merujuk ke dalam website yang lain ketika diklik. Sementara untuk pejuang lomba nulis blog. Kata kuncinya bisa diletakkan di tengah atau di akhir paragraf. 
Terkait dengan kata kunci yang populer untuk menyasar pembaca lebih luas. Misalnya bingung nih mau nulis apa, topik apa, ini sebenarnya menjadi sasaran website berita gitu. Yah, memang akun-akun berita itu selalu berpotensial mendapatkan jumlah tayangan lebih tinggi dalam waktu singkat, tapi enggak bertahan lama. Makanya istilahnya kalau tulisannya lama ditulis, beritanya menjadi basi gitu. Kita bisa menggunakan tools lain, yaitu Google Trends. Sebenarnya di website lain juga ada sih, karena saya dulu belajarnya sama Google yah rekomen itu saja. 
Google Trends
Gambar 4. Google Trends

Tapi kalau memang kalian itu tipenya enggak mau repot. Nulisnya santai. Kita bisa bebas ngambil kata kunci yang relevan dengan blognya kita. Bisa itu Tips dan Trik yang biasanya bisa bertahan lama sih. Yah, intinya memang di judul juga. Biasanya orang kan mau baca itu karena judulnya. Hindari judul yang membingungkan ala buku. Nulis artikel ya to the point aja. Judul menggambarkan isi artikel membahas apa. Walaupun begitu, kita mah kudu mesti bersabar dengan trafik yang datang ke blog kita. 

2. Indeks Gambar

Indeks Gambar di Blogspot
Gambar 5. Indeks Gambar di Blogspot

Sebelum tahu SEO, saya dulunya sering banget melewatkan bagian ini. Kadang tuh suka bingung aja, gimana ngisinya. Alhasil saya samakan saja caption dengan Teks Judul dan Teks Alternatif. Maklukmlah malas mikir gitu, usahakan jangan kosong aja. Buatnya tentu yang sesuai dengan gambaran gambar yang kita unggah. Saya dulu mikirnya gini malahan, kalau distel dengan ukuran gambar kecil maka ukuran filenya bakalan kecil juga. Persepsi itu sebenarnya salah ya dears. Enggak ngaruh sama sekali. Daripada entah gimana-gimana, mending auto buat ukuran asli sekalian. Alhasil beberapa artikel saya ke belakang ini kelihatan lebih seragam berkat mode ukuran banner blog di Canva.

3. Struktur Artikel 

Pahami Heading
Gambar 6. Pahami Heading
Bagi dunia perkodingan jelas sudah tidak asing dengan istilah H1, H2, dan H3. H1 itu singkatan dari Heading yang berarti kepala, H2 berarti Sub Heading, H3 berarti Minor Heading. Kalau di tempat saya yang modelannya bahasa Indonesia sih tinggal gambang memahaminya H1 berarti Judul, H2 berar Sub Judul, H3 berarti Judul Kecil. Kalau dari pengaturan di blognya sendiri sih yang H1 sudah pasti ukurannya lebih besar dibandingkan H2. Begitupula H2 lebih besar dari H3. 
Berapa sih jumlah kata dalam satu artikel?
Biasanya untuk SEO sendiri ada yang namanya artikel utama. Kemudian ada artikel yang bakalan merujuk ke artikel utama. Jumlah kata di kalangan artikel untuk terindeks di mesin pencarian minimal 600 kata. Ada juga yang menyarankan kalau dalam satu artikel itu enggak usah banyak-banyak sih pembahasannya. Namun seringnya artikel yang dilombakan justru pemenangnya banyak jumlah katanya. Ini bukan kontes SEO ya. Justru yang artikel lebih dulu ditulis bisa menjadi penentu pemenangnya. 

4. Permalink

Pahami Penulisan Permalink
Gambar 7. Pahami Penulisan Permalink
Sebenarnya sewaktu dipublikasikan, otomatis blog kita akan memiliki alamatnya secara otomotis berdasarkan judul yang dibuat. Hanya saja, ketika kepanjangan membuat alamat linknya menjadi kepotong. Ketika kita igin merujuk kepada hasil pencarian yang tepat. Permalink menjadi solusi yang tepat untuk membuat alamat blog menjadi lebih bagus. Hal yang perlu diperhatikan adalah setiap kata diberikan tanda penghubung sebagai pengganti spasi. Kalau tidak, hasil pencariannya akan berubah menjadi %. Hasilnya kelihatan malah enggak bagus. 

5. Deskripsi Penelusuran 

Penulisan Deskripsi Penelusuran
Gambar 8. Penulisan Deskripsi Penelusuran


Pada deskripsi penelusuran. Sebaiknya gunakan kalimat yang di dalamnya terdapat kata kunci. Maksimal jumlah karakter dalam deskripsi penelusuran adalah 150. Kalau saya memang nggak ingin repot. Ya tinggal copy paste saja kalimat yang mengandung unsur kata kuncinya. Istilah dari Deskripsi Penelusuran adalah Meta Deskripsi. 

6. Internal dan Ekternal Link

Pernah mendapat requesat backlink? Idealnya setiap artikel itu memberikan sebuah rujukan ke situs lainnya. Itulah yang disebut sebagai eksternal link. Kondisi di mana ketika mereka mengklik kata kunci yang ada di blog kita akan mengarahkan ke website orang lain. Entah itu call to action, langsung ke kontak WhatsApp kita maupun ke marketplace. Nah, ternyata ada juga nih internal link, di mana linknya akan mengarah tetap ke blog kita, tapi artikel yang lain. Sehingga, membuat mereka betah berlama-lama berada di blog kita. Alih-alih langsung keluar nyari blog lain. Sehingga peluangnya lebih besar membuat durasi orang singgah ke dalam blog kita.

Hal Teknis Pada Blog

Bagian yang paling sering menjadi buah bibir di kalangan praktisi SEO adalah sistem tanam backlink. Blog sudah ada, artikelnya sudah oke. Tinggal kita nih yang mempromosikannya. Eh, tapi yang enggak pakai iklan itu. Melainkan kita terhubung ke website tertentu. Kemudian bergabung dan jangan lupa menyertakan alamat website kita sendiri. Pada umumnya untuk menghindari spam yang berdatangan. Sebaiknya menggunakan e-mail cadangan. 
Misalnya ada media sosial yang kita punya baik itu facebook, tiktok atau yang lain. Jangan lupa letakkan pada bionya alamat website kita. Situs-situs luar negeri pun juga bisa. Kita buat akun dan menyertakan alamat website kita pada bionya. 

Kesimpulan

Ada banyak teknik SEO sebenarnya dan semuanya butuh proses. Semakin lama zaman terus berkembang dan sebagai praktisi SEO tentunya selalu mengikuti perbaruan tersebut. Semangat menulis. Cmiwww ... 

Lima Cara Untuk Meningkatkan Kualitas Literasi Baca di Kalangan Umum

Cara meningkatkan kualitas literasi baca

Sebagai orang yang sudah tidak lagi menjadi seorang siswa ataupun mahasiswa. Buku tidak lagi ada dalam genggaman.

Saat masa sekolah pun juga begitu. Jangankan membacanya secara keseluruhan. Keseringan malam hanya membawanya doang ke mana-mana, tapi enggak dibaca atau malah dijadikan bantal untuk tidur.

Emang ada yang salah dengan baca ya?

Anehnya ada juga yang mengaku seorang guru malahan enggak suka baca dan enggak hobi. Begitulah hal yang saya tangkap beberapa kali bertemu dengan para guru yang mengajar di sekolah. Kebetulan teman saya sendiri.

Rumit ya. Kita para guru menyuruh anak-anak membaca, tapi kitanya yang enggak baca. Jlep.

Persoalan membaca atau tidak bukan perkara hobi. Walaupun ada juga sih, hobi seseorang adalah membaca. Tak heran bila julukannya adalah si kutu buku.

Sayang banget ya, orang berbuat baik membaca buku malah dapat label yang begituan. Padahal itu hanya karena memang belum bertemu saja para pecinta buku.

Bagi saya, membaca ini adalah sebuah kebutuhan. Saya ingin maju dan melakukan perubahan yang baik dalam hidup, ya maka harus baca. Enggak ada alasan untuk tidak membaca perkara hobi atau enggaknya.

Proses membaca pun tidak pula dilakukan secara instan. Berapa banyak waktu saya ketiduran ketika membaca buku menuju dua halaman atau malah pening sendiri karena bahan bacaannya terlalu berat.

Hingga pada sebuah fase saya tidak lagi ketiduran ketika membaca dan bahwa tanpa sadar telah menghabiskan buku dalam waktu satu harian.

Saya pernah mengikuti pembelajaran membaca bersama kak Evyta. Belum lagi membaca, saya malah ketiduran saat ia menyampaikan materi. Siapa sangka dulunya yang terlihat mageran, kini malah menjadi orang yang suka mengkampanyekan buku bacaan.

Enggak mudah untuk bisa berada di titik seperti ini. Saya yang dulu hanyalah balita yang belajar merangkak untuk bisa menyatukan hati dalam membaca. Pada akhirnya bisa berjalan untuk membiasakan rutinitas membaca dalam kehidupan.

Ragam membaca pun macam-macam. Ada pula saya memahami apa yang sedang dibaca, tapi ada pula ketika membaca pikiran melayang entah ke mana-mana. Waduh, enggak bahaya ta?

Sebagai masyarakat umum, saya perlu membuat diri semangat membaca. Walaupun dalam lingkungan terdekat, pada tidak suka membaca. Awalnya saya sangat suka menulis dalam rangka menguraikan isi hati dan juga menantang diri untuk berpengetahuan dengan tema-tema yang ditentukan. Hingga pada suatu ketika, saya mengenal sesuatu yang bisa meningkatkan derajat literasi Indonesia.

Lima Cara Untuk Meningkatkan Kualitas Literasi Baca di Kalangan Umum

1. Mengikuti Challenge Baca

Orang-orang yang mengikutinya merupakan orang-orang berkomitmen untuk melakukan tantang membaca dalam waktu yang ditentukan secara rutin. Salah satu komunitas yang mengadakan Challenge Baca ini adalah Beranibaca.id.

Pengalaman yang menarik selama mengikuti tantangan adalah admin yang akan selalu mengingatkan ketika di malam hari pada saat belum laporan. Yah, mau enggak mau harus baca buku dong beberapa halaman. Soalnya ada yang reminderin, terkadang merasa risih. Bahkan saking seringnya, saya harus laporan sendiri sebelum dijapriin. Apa enggak mandiri nggak tuh?

Bagi peserta yang berhasil mengikutinya akan mendapatkan sertifikat. Bagi yang sudah menyelesaikan buku bacaan wajib menyetorkan reviewnya di grup besar.

Ternyata dampak mengikuti kegiatan ini bisa dapat bonus ketemu jodohnya loh. Terbukti, pengurus yang ada di sana kini telah menikah dan memiliki seorang anak.

2. Mengikuti Tantangan Review Buku

Setelah mengetahui ada sebuah banner yang mengadakan tantangan review buku. Otomatis menantang diri untuk menyelesaikan bacaan dan diberikan penilaian. Formatnya pun beragam ada  yang feed ada pula yang video. Tidak hanya dibutuhkan keahlian dalam membaca saja, tetapi juga menyajikan informasi supaya menarik orang lain untuk membacanya. Ada yang menggunakan keahlian fotografi dan editing.

Rasanya iseng-iseng berhadiah. Bagi peserta yang terbaik akan mendapatkan hadiah dari mereka. Entah itu e-wallet ataupun checkout buku seusai dengan Whislist pemenenang. Padahal, sebenarnya memotivasi diri untuk rajin buat mengulas buku. Gimana ta, tertarik nggak?

Bahkan saya salah satu pemburu tantangan ini. Walaupun keseringan enggak berhasil mengikutinya, setidaknya pernah mencoba dan terus mencobanya di kesempatan dan bulan-bulan berikutnya.

3. Tergabung di Komunitas Bookstagram

Saat jaman kuliah, sempat terdengar sebuah pertanyaan, "Eh, sebulan bisa berapa baca buku? Kalau setahun berapa buku yang sudah dibaca?"

Pada waktu itu memang belum pernah terpikir sama sekali bagaimana rutenya bisa membaca buku sebanyak yang ditargetkan dan hanya bermodal buku pinjaman lewat perpustakaan. Kini, baca buku nggak hanya terpatok pada buku fisik saja. Melainkan bisa membacanya secara digital.

Banyak sekali pengalaman yang bisa saya dapatkan selama tergabung komunitas Bookstagram. Bahkan ada yang lebih rajin membaca buku dalam sebulan. Saya saja bisa menamatkan 3 buku dalam sebulan merupakan sebuah pencapaian yang sangat membahagian. Lagi pula, ada lagi yang ingin digencarkan berupa membaca satu buku dalam waktu satu minggu.

Pernah mengalami membaca buku nggak selesai-selesai? Fix, kamu enggak sendirian kok. Saya pernah mengalaminya sampai geram sendiri. Ini kenapa bukunya enggak kunjung selesai dibaca ya?

4. Membaca Secara Digital

Mau membaca buku, nggak punya uang buat belinya. Enggak sempat pula pergi ke perpustakaan karena waktunya enggak ada yang cocok.

Sekarang sudah enggak ada alasan nih Sobat. Sebab sudah ada aplikasi yang namanya Ipusnas yang sudah menyediakan buku-buku terbitan berbagai genre. Aksesnya gratis dan hanya perlu tergabung dengan akun doang. Palingan kalau buku tersebut banyak peminatnya, seringkali kedapatan tinggal antrian. Yah, namanya juga seluruh Indonesia ya Sobi. Harap dimaklumi saja. Jadi, kitanya yang memang kudu bersabar dan pasang alarm kapan ya buku itu tersedia untuk dipinjam.

Nah, kalau ingin membaca buku terbitan terbaru dan enggak pakai ngantri bisa pakai aplikasi Gamedia Digital. Namun ya begitu, harus berlangganan dulu. Itu artinya ada uang yang harus dikeluarkan secara terjangkau.

5. Membuat Artikel Ramah SEO

Bagi para blogger, pastinya sudah enggak asing lagi nih Sobi terkait dengan SEO untuk menampilkan artikel pada pencarian teratas. 

Para blogger dituntut untuk menyajikan artikel terbaiknya. Mulai dari penentuan judul yang menarik minat pembaca hingga referensi apa yang dibutuhkan untuk keperlukan menyajikan artikel.

Mau enggak mau, para blogger memang harus melek literasi baca dengan membaca artikel lain untuk menambah kualitas tulisannya.

Percayalah, semakin banyak bahan bacaan yang dibaca. Semakin luas pula pengetahuan yang didapat. Awalnya enggak paham, jadi auto paham. Bacaan yang pertama memang sulit dimengerti. Lama kelamaan kan paham dengan sendirinya seiring berjalannya waktu dan pengalaman.

Namun tenang, kali ini ada sebuah aplikasi website yang bisa membantu kita para Blogger untuk mendapatkan tujuan artikelnya bisa nangkring di pencarian teratas loh, yaitu dengan bantuan tools yang terdapat di cmlabs.com sebuah aplikasi yang membantu untuk membuat artikel ramah SEO

Saya yakin sekali derajat literasi di Indonesia bisa meningkat seiring berjalannya waktu. Tugas kitalah pejuang literasi untuk gemar mengkampanyekan membaca buku.