Review How to Master Your Habits by Felix Y. Siauw

Review How to Master Your Habits By Felix Siaw

Mengubah sebuah kebiasaan emang enggak mudah. Selain dibutuhkan keinginan kuat, juga dibutuhkan kekonsistenan. Lalu bagaimana bila ustadz Felix Siaw membahasnya dalam sebuah buku. Beliau adalah salah seorang ustadz ternama juga mualaf. Padahal seseorang yang baru mengenal islam, justru lebih mendalami pula tentang islam. Simak pembahasannya ya atau kalau mau lihat buku fisik yang sudah sedikit diulas bisa mengunjungi Instagram tentang Review Master Your Habits.

Indentitas Buku

Judul Buku        : How to Master your Habits

Penulis               : Felix Y. Siaw

Penerbit              : Alfatih Press

Jumlah halaman : 170

Tahun terbit        : 2015

ISBN                   : 978-602-17997-2-7

Bermula ketika judul awal Greet Them! The Inspirator yang berarti kehebatan para inspirasional membuat kita bertanya, tentang apa yang mereka lakukan selama di dalam hidup. Contohnya saja seperti Imam Asy-Syafi’I yang mampu menghapalkan Al-Quran meskipun saat itu umurnya belum genap 7 tahun. Hingga kisah kehebatan Al-Fatih yang mampu menaklukkan konstatinopel. Apakah mereka semua dibentuk dalam satu malam? Jawabannya adalah tidak. Semua itu butuh proses yang baik dan sesuai dengan mata panahnya. Seperti Al-Fatih yang tidak pernah absen melaksanakan salat Tahajud dan Duha.

Keahlian adalah hasil pilihan, latihan dan pengulangan pilihan-pilihan yang telah dibuat. (Halaman 5)

Kebiasaan adalah suatu aktivitas yang biasa dilakukan secara terus menerus. Contohnya saja kebiasaan bangun pagi, membaca, dan melakukan hal baik yang akan mendukung produktivitas sehari-hari. Hal yang ditekankan oleh Felix Siauw di halaman 21 adalah tidak perlu memikirkan kita berada di posisi awal yang mana karena itu tidak penting. Kita bisa menjadi apapun atau menguasai keahlian apapun yang kita inginkan dengan cara membentuk kebiasaan pada diri kita. Menjadikan yang luar biasa menjadi kebiasaan. Ingatlah bahwa ibu dari semua latihan adalah repetisi (pengulangan) dan ayahnya adalah practice (latihan). Sehingga kita tidak perlu malu atau enggan untuk mengulangi suatu pelajaran.

Cinta itu karena terbiasa

Witing tresno jalaran soko kulino, berarti adanya cinta adalah karena terbiasa. Begitulah pepatah Jawa melukiskan pentingnya pengulangan. Bahkan cinta pun adalah hasil dari pengulangan. Cinta dan benci adalah persamasalahan habits/kebiasaan.

Kenapa?

Ibnu Syihab pernah berkata, “Ilmu adalah gudang penyimpanan dan pertanyaan adalah kuncinya.” Adanya pertanyaan akan mengatarkan pada apa sebenarnya tujuan yang hendak dicapai? Tujuan merupakan daya tarik yang sangat kuat sehingga mendorong seseorang untuk melakukan pergerakan dalam hidup. Analogi ketidakmemiliki tujuan dalam kehidupan, sama seperti berlari dalam lingkaran yang tak habis. Alhasil lelah dan bertemu dengan hal yang serupa. Berbeda dengan seseorang yang memiliki tujuan contohnya Muhammad Al-Fatih. Ia memang dididik dengan satu tujuan semasa kecil untuk menaklukkan Konstatinopel.

Berapa lama?

Seorang ilmuwan dan peneliti berpendapat bahwa manusia membutuhkan 21 hari untuk melatih satu kebiasaan yang baru, sebagian lagi 28-30 hari, bahkan ada pula yang berpendapat hingga 40 hari. Kabar baiknya adalah bulan Ramadan bisa dijadikan sebagai ajang pembentuk kebiasaan ibadah yang baik.

Sesungguhnya amalan yang paling disukai Allah, yaitu yang dikerjakan terus-menerus. (HR. Bukhari dan Muslim)

Bagian Pertama Itu Sulit

Felix Siaw membahasnya dengan mengaitkan hukum fisika berupa kelembaman, di mana butuh energi yang besar untuk melakukan suatu kebiasaan baru. Sebab manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan keadaan semula. Contohnya saja ada orang yang terbiasa merokok dan mencoba untuk menghentikan. Awalnya memang terasa sulit, merasa tidak enak dan bahkan kehilangan, tapi lama kelamaan terbiasa. Sebab habits adalah candu. Bayangkan saja jika kita membiasakan solat tepat waktu. Insyaa Allah akan ada alarm otomatis yang mengingatkan.

Awalnya habits dilakukan secara sadar, lama kelamaan menjadi tidak sadar otomatisasi keahlian kita. Contohnya saja Imam Syafi’i. Ia bisa menghapalkan Al-Qur’an di umur 7 tahun karena ibunya adalah seolah hafidzah yang mengkhatamkan Al-Qur’an minimal 2x seminggu. Ia pun juga sering mendengarkan kawan-kawannya menghapal Al-Quran

Peraturan 10.000 jam untuk mencapai seorang ahli

Sebuah penelitian menyampaikan bahwa seseorang akan menjadi ahli dalam bidang yang ia pilih jika telah berlatih selama 10.000 jam di bidang tersebut.

Jika kita berlatih selama 3 jam/hari maka perlu 10 tahun untuk mencapai 10.000 jam itu. Bila kita menginginkan 5 tahun untuk menjadi seorang ahli, maka latihan itu harus ditingkatkan 6 jam sehari. Maka mulailah berlatih dan mengulang-ulang latihan.

Penutup

Buku ini sangat asyik untuk ditelaah setiap bagian-bagiannya. Selain mengandung motivasi untuk segera memperbaiki tatanan hidup. Juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca visual. Walaupun hanya hitam putih, terlihat jelas bagian-bagiannya. Mungkin inilah alasan pertama kali teman saya membeli buku ini.

Jenis pembaca pun untuk kalangan semua orang. Tak terpenting berada di posisi yang mana, buku ini sangat direkomendasikan dan kalau bisa pun suatu hari nanti saya ingin menghadiahi buku ini kepada orang lain.

Kekurangan dari buku ini adalah belum ada daftar isi. Untungnya, saya ada penanda buku berwarna, jadi lebih mudah mengambil bagian yang ingin dibaca ulang atau ditekankan dalam hidup. Kabarnya, buku ini dicetak ulang dengan cover yang lebih baru lagi. 

Thanks Nurainina Farassari for change reading this book.

Rating personal🌟 : 5/5

Previous
Next Post »