Mimpi sejuta views adalah mimpi paling indah bagi keduanya. Mampukah mereka berdua menggapainya, jika kopi yang menemani perjalanan keduanya?
Perjalanan Rising Stars KBM App
![]() |
Gambar 1. Perjalanan Rising Stars KBM App |
Orang-orang tuh kalau main di KBM App auto jadi milyader. Sementara saya sudah lama mendekam di sana, belum kunjung juga menjadi Milyader. Padahal momennya enggak tinggal. Bahkan belajar dari Bintang setiap Minggunya juga enggak pernah tinggal. Sedih? Enggak juga sih, cuma ya pasrah aja sama keadaan dan enggak ada ngilernya sama pencapaian orang lain. Ini parah sebenarnya.
Aelah, hidup mah kagak asyik kalau selalu berada di zona nyaman doang. Kali ini saya ingin berbagi tentang kilas perjalanan yang katanya Rising Stars loh bukannya yang sudah Stars. Yah, kita mah sudah tidak asing lagi dengan istilah Stars yang berpenghasilan mencapai 5 juta rupiah. Wuaw, lumayan ngiler sekali bestie. Harusnya bagi saya mah gitu, tapi emang dasarnya enggak peduli sama duit mah yahsudah.
Semangat Nulis yang Kembang Kempis
Pertama Kali Nyobain Tupos di Tiktok, tapi Insight Masih Rendah
Hal yang fatal tapi modenya enggak tahu diri itu ya ini. Entah kenapa kalau promosi itu bakalan percaya diri nih pasti bakalan banyak peningkatan datang. Sudah gitu, proses pembuatan promosi di tiktok juga enggak sebentar gitu loh. Saya terjebak di promosinya doang dan berharap besar dengan seringnya promosi hanya di dua akun doang. Apalagi setelah mengagumi postingan sendiri yang kelihatannya cakep. Eh, nggak tahunya malah zonk. Jadi, sekali lagi promosi itu nggak harus tentang meningkatnya penjualan, tapi seberapa ingat mereka tentang diri kita.
Tukaran Unlock : Mejeng di Ranah Today Best Seller sebulan dua kali
Review Film Yakin Nikah : Tutorial Pusing Memilih Pasangan Hidup
![]() |
Gambar 1. Poster Yakin Nikah |
Mari kita bedah perjalanan menonton film kali ini di XXI.
Cast of Film Yakin Nikah
- Enzy Storia sebagai Niken.
- Maxime Bouttier sebagai Arya.
- Jourdy Pranata sebagai Gerry.
- Tora Sudiro sebagai Ayah Hendar.
- Ersa Mayori sebagai Ibu Ratna.
- Amanda Rigby sebagai Anggi.
- Agnes Naomi sebagai Pritta.
- Lukman Sardi sebagai Bembi.
Sinopsis Lengkap
Hal yang Menarik di Film Yakin Nikah
1. Karakter Ayahnya Niken
Berbeda dengan kisah yang lainnya di mana karakter ibu selalu memberikan makna dominan. Kisah ini jutsru menyoroti karakter sang ayah yang tampaknya sempurna di mata Niken. Sampai-sampai nih, si Niken bilang sama sahabatnya dia itu mau memilih yang terbaik untuk masa depannya dan kalau bisa yang modenya seperti ayahnya gitu. Bisa diajak bertukar pikiran, dermawan, penyabar, dan paling penting dia itu sebagai tour guidenya kehidupan si Niken. Jadi, enggak ngejudge gitu loh seperti ayah pada umumnya. Kamu harus ini dan itu. Nah, ujung-ujungnya segala keputusan itu diserahkan kepada Nikennya sendiri. Kata-kata mutiaranya begini.Nggak ada yang sempurna di dunia ini. Sate aja ada yang mateng dan gosong, toh masih bisa dinikmati dengan nikmat. Begitupula menyatukan dua kepala itu memang enggak muda, apalagi menyatukan keluarga.
Persiapan pernikahan itu memang nggak sebentar, makanya itu kudu sabar.
2. Keterlibatan Kedua Orang Tua Niken dalam Menyeleksi Calon Mantu
Nah, yang lucunya itu di bagian ini sih. Lucunya natural banget, enggak yang dibuat-buat gitu. Apalagi ketika ayahnya Niken ketemu si Arya dan pura-pura keram sewaktu jogging. Itu lucunya enggak kepalang tanggung. Si Arya justru memperlakukan ayahnya Niken dengan bar-bar saking paniknya. Ini mau di kemanain ya. Sementara kalau si Gerry sih menghadapinya dengan sabar gitu loh ke ayahnya Niken. Nah, gara-gara ini membuat saya dan adik jadi semakin pusing mikirnya? Nonton bertujuan buat happy dan rileks. Auto pusing, pilih siapa ya. Soalnya keduanya punya plus dan minusnya.
3. Plot Twist yang Membagongkan
Salah satu film yang banyak plot Twistnya itu ya film ini. Walaupun masih masuk akal juga. Saking banyaknya Plot Twist jadi ngebuat saya kesal banget ngelihatnya. Kayak contohnya gini, udah dibuat nyaman sama kubunya si Gerry. Eh, tiba-tiba si Arya juga dibuat nyaman. Kemudian dibuat kesal dengan karakternya Gerry. Eh, gitu juga ke Arya. Asli roller coasternya soalnya bikin kesel film ini jago banget deh. Cuma yang nggak dapat feel sedih dan kesalnya dari sudut pandang karakter utama aja. Sayang banget kan.
4. Akhir Kisah yang Sweet Ending
Kalau soal penutupan kisah secara bijaksana. Saya baru setuju nih sama film ini. Sekali lagi, dalam hidup ini memang enggak ada kepastian. Orang yang sudah dilamar saja, bisa saja nggak jadi. Begitulah yang sebenarnya dirasakan oleh Niken. Dia itu bolak-balik dilamar loh. Awalnya si Gerry yang mau ngelamar. Eh, enggak jadi karena Gerry ada masalah. Terus gitu lagi dilamar Arya, dilamar Gerry lagi. Gitu aja seterusnya. Jujur salah, enggak jujur juga salah. Serba salah tah.![]() |
Gambar 2. Berfoto dengan poster Yakin Nikah |
Bedah Karakter Dua Pilihan (Choose The One, Kalau Saya Jadi Niken)
Arya, si Kulkas Dua Pintu
Gerry, Sehangat Mentari
Kesimpulan
HYB
Kali ini kita mau ngobrolin yang masih relevan dengan pemerannya, yaitu ayahnya Niken. Kan dia itu hobinya ngelawak. Kalau di film Kang Solah itu feelnya dapat banget. Nah, di film ini malahan kayaknya jangkrik. Terkesan dipaksakan ngelawak jadinya. Soalnya teman mainnya pada serius semua.Informasi Film
Rating Usia : 13+
Durasi : 108 menit
Mengenal Trillion Dollar Coach : Revolusi Kepimpinan Ala Bill Campbell
![]() |
Cover Depan Buku Trilion Dollar Coach |
Review buku kali ini masih sekitar tentang Biografi tokoh terkenal dan diakui oleh dunia, yaitu Bill Campbell. Katanya sih, banyak orang yang telah mengenalnya. Eh, malahan saya belum mengenalnya sama sekali. Yuks kita mengenal lebih lanjut.
![]() |
Gambar 2. Cover Belakang Trilion Dollar Coach |
Identitas Buku
Judul Buku : Trillion Dollar Coach : Revolusi Kepemimpinan ala Bil Campbella
Penulis : Eric Schmidt, Jonathan Rosenberg, dan Alan Eagle
Penerjemah : Reni Indardini
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Januari 2020
Penerbit : Bentang Pustaka
Jumlah Halaman : 267
Sinopsis
Bill Campbell sendiri sebenarnya tidak ingin membuat biografi tentang kisah kehidupannya. Pada pembahasan buku ini dipaparkan bagaimana pula Bill menjadi sosok pelatih orang terkaya di dunia, yaitu Steve Jobs. Si pendiri Apple hingga kini produknya menjadi produk paling bergengsi.
Awalnya sebelum menjadi pelatih di bidang bisnis. Bill Campbell adalah pelatih pesepak bola dan yap bagaimana si pelatih ini harus membuat siapa yang dilatihnya penuh dengan motivasi supaya berhasil. Walaupun enggak bisa dipungkiri bahwasannya pasti adanya kekalahan. Adanya kemenangan itu membuat orang lain menjadi percaya. Buku ini menceritakan sudut pandang orang-orang yang berkaitan dengan beliau. Sama seperti review buku sebelumnya tentang Dahlan Iskan. Bedanya, sudut pandangnya lebih banyak.
![]() |
Gambar 3. Bagian Isi Trilion Dollar Coach |
Produk adalah Jantungnya Perusahaan
Saya percaya bahwa produk memanglah jantungnya perusahaan. Kalau produknya bagus, itu berarti yang lain tinggal gampang. Apalagi si Apple ini bakalan terus menjadi incaran orang-orang yang bergengsi. Walaupun harganya terbilang lumayan mahal, tapi ada saja yang beli.
Meraih Kemenangan dengan Cara yang Jujur
Salah satu motivasi yang membuat saya semakin semangat membaca buku ini adalah prinsipnya Bill untuk menang dengan cara yang benar. Seperti halnya tertuang dalam halaman 171.
Berjuanglah untuk menang, tetapi menanglah dengan cara yang benar, yaitu disertai kesungguhan. Kerja sama tim dan integritas.
Menanyakan Hal yang Tak Penting Sebelum Rapat
Kebanyakan sebuah kepimpinan hanya membahas hal-hal yang berkaitan dengan projek berjalan. Namun Bill sendiri membuat sebuah gaya kepemimpinan yang berbeda. Seperti halnya menanyakan kabar bahkan bagaimana dengan suasana hari ini. Tampak sepele memang, tetapi itu kadangkala bermakna. Ia peduli dengan yang lain. Sehingga terkadang sesuatu yang bermakna itu adalah menanyakan hal yang tak penting dibandingkan isi rapatnya itu sendiri. Walaupun di dalam rapat, ia sudah memiliki daftar apa saja yang bakalan dibahas di dalam rapatnya.
Para Anggota yang Mendahulukan Perusahaan dibandingkan Kepentingan Pribadi
Kita tahu bahwa tipe-tipe orang seperti ini adalah tipe yang sangat royal bagi perusahaan. Bersebab Bill selalu membawa bagian kehidupan pribadi dalam urusan rapatnya. Membuat mereka merasa lebih baik untuk mendahulukan rapat. Toh, dalam rapat sendiri akan menemukan sebuah solusi dari kepentingan pribadinya yang tertunda.
Jika Terpaksa Memberhentikan Setidaknya Mengapresiasi Hasil Pekerjaan Selama Ini
Cara ini merupakan cara yang paling mendalam sebenarnya. Bill seperti sosok yang penuh cinta dan mampu menghargai siapapun yang bekerja sama dengannya. Bahkan jika terpaksa memberhentikan orang lain sekalipun.
Berani Menunjukkan Rasa Cintanya di Depan Orang Lain
Bill ketika ia memiliki seseorang paling spesial di hatinya. Ia pun tak segan untuk menunjukkan sikap pedulinya kepada orang yang ia cintai. Hingga orang lain pun menyadari bahwa ialah sosok orang yang dicintai oleh Bill. Contohnya saja isterinya.
Suka Berbagi, Tanpa Mengharap Imbalan
Bill memang orang kaya. Itulah mengapa ia memastikan semuanya mendapatkan jatah gratis untuk karyawannya. Apalagi dalam perjalanan bisnis. Semuanya sama rata mendapatkan bagian dalam jumlah serupa. Apalagi Bill yang tidak suka ketika diberikan imbalan di saat dia sudah memberikan sumbangsihnya dalam memberikan pelatihan. Walaupun begitu, saham yang ia miliki selama ini dirasa cukup.
Bagaimana gaya penulisan di dalam buku ini?
Meskipun buku ini merupakan buku terjemahan. Cara penulis bertutur membuat tidak bosan. Sebab ada jeda kata-kata yang perlu kita ingat tentang Bill. Masih banyak lagi hal-hal yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan Bill. Tertarik untuk baca? Bisa pinjam sama saya atau segera dapatkan di penerbit bentang Pustaka.
Cara Custom Tumbnail di Blogspot Supaya Tampilan Semakin Ciamik
![]() |
Gambar 1. Cover Custom Tumbnail Blogspot |
Asyik-asyik cerita sana-sini ngebuat artikel. Eh, harus dihadapkan bahwa gambar di artikel bakalan muncul secara otomatis saat pengunggahan pertama. Malah unggahan pertama itu rasanya enggak menarik. Padahal salah satu yang menarik perhatian orang adalah gambar ya.
Biasanya sih saya abai banget dengan persoalan ini, makanya tuh ketika di postingan awal. Unggahan gambar diusahakan secakep mungkin. Namun ternyata, hari itu pun terjadi. Gara-gara menulis artikel Anugerah Pewarta Astra. Mau nggak mau saya enggak bisa membuat unggahan pertama sebagai tumbnail. Alhasil saya minta bantuan Chat GPT buat tanya-tanya itu. Ternyata enggak ngerti juga, hingga akhirnya saya menemukan tutorialnya di Youtube. Itu pun pakai bahasa luar negeri. Mau nggak mau kan, harus paham. Setelah diaplikasikan. Alhamdulillah, hasilnya berhasil diaplikasikan di blog saya. Yeay ... mantap.
Tutorial Custom Tumbnail di Blogspot
- Upload gambar di paling atas tampilan menulis yang akan dijadikan sebagai tumbnail artikel kita.
- Kemudian, klik kanan dan salin alamat gambarnya.
- Setelah dapat kode alamatnya. Masukkan urlnya ke dalam kode berikut sebelum ditanamkan ke dalam mode HTML. <img src="Ganti dengan Url artikel blog" style="display:none;">
- Kemudian ganti ke dalam versi 'Tampilan HTML'.
- Letakkan kode yang sudah kita masukkan Urlnya ke bagian paling atas di tampilan HTML
- Setelah itu ubah kembali ke versi 'Tampilan menulis'
- Hapus gambarnya, kita nggak perlu khawatir kodenya bakalan hilang.
- Kemudian perbaruhi. Setelah itu jangan lupa cek kembali, apakah tumbnail sudah berubah sesuai dengan apa yang kita mau.
HYB
Menyusuri Warisan Budaya Indonesia Membatik Bantengan dari Jawa Timur

![]() |
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Gambar 1. Belajar membatik pertama kali dengan JShibori Binjai awal tahun 2025 |
Beberapa komentar berdatangan. Sayang, minat pembuatan batik tulis ternyata sedikit sekali yang menekuni. Bahkan teman saya belajar salah satunya usia yang sudah berusia lanjut. Begitupula dengan komentar teman saya yang merupakan ibu rumah tangga. Katanya, ibu mertuanya dulu suka membuat batik. Setelah ditelisik kembali, ternyata peminatnya memang sedikit.
Menurut Asosiasi Perajin & Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) melaporkan bahwa usaha perajin batik di 10 sentra produksi nasional turun 4.171 usaha di tahun 2020 menjadi 2.503 usaha di 2024. Sementara di Ciwaringin juga disebutkan bahwa regenerasi menjadi tantangan dikarenakan usia mayoritas pengrajin 40-60 tahun. Sementara anak muda lebih tertarik ke pekerjaan lain.
Tak bisa dipungkiri lagi bahwa di kehidupan yang serba cepat dan mahal membuat anak muda mencari pekerjaan lain yang dirasa lebih mudah didapatkan dan lebih menguntungkan. Padahal di batik sendiri saya menemukan sesuatu yang berbeda. Bukan hasilnya yang mahal, tapi cerita di balik proses pembuatannya. Saya bangga bisa mempelajarinya dan bangga pula dengan warisan budaya Indonesia kali ini.
Kami sempat bercerita, bahwa di setiap daerah memiliki batik khasnya tersendiri. Sayang, saya baru tahu ini sekarang. Ternyata sungguh sangat menarik dan saya pun mencari-cari sebuah kisah perjalanan yang bisa dijadikan sebagai inspirasi dalam dunia perbatikan.
Berkenalan dengan Anjani Sekar Arum, Pengusaha Muda Bantengan
Namanya Anjani Sekar Arum, seorang pengusaha muda dari Batu, Jawa Timur yang terkenal di dunia perbatikan karena menghidupkan motif Batik Bantengan. Sebuah motif batik yang terinspirasi dari kesenian Bantengan. Kita tahu bahwa kesenian itu tentang adegan kesurupan dan kisah magis di dalamnya. Lantas bagaimana inovasi Anjani dalam menuangkan inspirasinya di batik Bantengan?
![]() |
Gambar 2. Sebuah motif Bantengan yang dituangkan ke dalam batik |
Wuaw, kita akan melihat betapa ilustrasinya sangat menarik. Biasanya kita akan selalu melihat corak batik tumbuhan biasa. Kali ini Anjani benar-benar mengabadikannya dalam sebuah batik yang bisa digunakan untuk identitas nasional.
Latar Belakang Keluarga Anjani Sekar Arum
![]() |
Gambar 3. Tampilan dari Kesenian Bentegan yang ada di Jawa Timur |
Kita akan selalu melihat apabila seseorang memiliki usaha tertentu. Apalagi tradisi, biasanya diturunkan turun temurun melalui keluarga. Namun berbeda dengan Anjani, ayahnya yang bernama Agus Trubun, merupakan pendiri komunitas budaya Bentengan Nuswantara dan ibunya seorang penari. Neneknya adalah penari, pamannya seorang pelukis, dan buyutnya merupakan pembatik ahli. Walaupun warisan batik keluarganya tidak diwariskan secara langsung kepadanya. Hal itu membuatnya lekat dengan kehidupan bernuansa seni.
Perjalanan Anjani Menghidupkan Batik Bantengan
Semua itu berawal ketika Anjani menempuh pendidikan di Studi Seni dan Desain di Universitas Negeri Malang. Ia secara konsisten selalu memasukkan elemen Bantengan ke dalam karya akademisnya. Hingga pada dosen di sana memberikannya sebuah julukan “Anjani Bantengan” karena ia begitu mendedikasikannya dalam menampilkan bentuk seni budaya ini. Ia begitu yakin bahwa seni tersebut adalah warisan berharga yang perlu dilindungi dan dirayakan.
![]() |
Gambar 4. Momen Anjani sedang mencanting Batik Bantengan dengan malam |
Perjalanannya dalam menciptakan batik Bantengan tidak terlepas dari yang namanya tantangan. Ia memulai membatik pada tahun 2010. Meskipun memiliki pemahaman mendalam tentang bentuk seni Bantengan. Ia belum memiliki pelatihan formal dalam pembuatan batik itu sendiri. Bermodal semangat juang yang gigih ia pun memulai perjalanannya belajar, yaitu bepergian ke Yogyakarta dan Solo, merupakan dua kota yang terkenal akan tradisi batiknya dengan bertujuan untuk menguasai teknik pewarnaan batik. Kunci dari keindahan batik itu sendiri adalah bagaimana kita bisa menghidupkan warna setelah proses mencanting selesai dibuat.
Setelah lulus kuliah. Ia berkomitmen untuk meneruskannya di kemudian hari. Hingga pada tahun 2014, ia mendirikan studio dan galeri batik sendiri bernama Sanggar Batik Tulis Andhaka di Baru. Sebuah langkah awal jejak perjalanannya dalam di dunia bisnis yang melibatkan tradisi budaya.
Pada tahun yang sama awal Agustus, ia mencapai tonggak perubahan penting dalam hidupnya dengan berinisiatif menggelar pameran tunggal pertama di Galeri Raos, Batu. Pameran tersebut terbilang sukses besar. Karya-karya batiknya mendapatkan pujian kritis dan ludes terjual dalam waktu cepat. Tentunya keberhasilan ini menarik perhatian Dewanti Rumpoko yang merupakan istri Walikota Batu saat itu, Eddy Rumpoko. Dorongan pengakuan yang signifikan membuat Anjani terdorong untuk lebih mengembangkan dan mempromosikan Batik Bandengan. Sejak saat itu dua bulan setelah pamerian ia diperintahkan walikota untuk pameran ke luar negeri di Praha (Republik Ceko). Kemudian berlanjut hingga ke Taiwan bahkan India
Mengembangkan Batik Bantengan dengan Pelatihan ke Anak Muda
Pada tahun 2015, ia bertemu dengan Aliya yang berumur 9 tahun yang kebetulan juga tertarik dalam mempelajari batik. “Saya lebih memilih anak-anak, karena ide mereka lebih kaya dan ekspresif. Selain itu, anak-anak juga termasuk golongan yang santai dalam mengerjakan dan menjual batik. Mereka tidak membutuhkan hasil yang cepat. Berbeda dengan ibu-ibu. Selain itu, mengapa anak dengan ekonomi lemah? Karena saya memiliki cita-cita untuk meratakan kesejahteraan masyarakat Kota Batu,” ucap Anjani pada wawancara dengan wartawan Anastasia tahun 2018.
Pemenang Satu Indonesia Awards 2017
Pada tahun 2017, Anjani menjadi pemenang ajang Satu Indonesia Awards. Ia mendapatkan dana bantuan senilai Rp75 juta dari Astra. Setelah itu, ia mencoba untuk mengadvokasi pemerintah kota dalam mendukung usahanya melestarikan Batik Bandengan yang merupakan ciri khas kota Malang. Ia juga meluaskan sanggar dan geleri miliknya. Ia juga meminta kepada Walikota Batu untuk menyiapkan dan menyuplai peralatan membatik ke setiap sekolah SD hingga SMA di Kota Batu. Pelestariannya tidak hanya berhenti pada diri Anjani dan juga pengrajin Batik Bandengan. Ia juga menularkannya ke sekolah dengan memberikan pelatihan kepada guru-guru untuk diajarkan kembali ke anak-anak.
Pada tahun 2018, ia memiliki 36 pembatik cilik yang sudah tersebar di SD hingga SMA di kota batu. Para pembatik itulah nanti yang akan menjadi tutor di sekolah-sekolah. Saat itu, Anjani berhasil mendapatkan omset hingga Rp40 juta per bulan dengan produksi setiap bulannya mencapai 200 potong. Setiap anak biasanya menghasilkan 4-5 lembar per bulan, dengan pengerjaan maksimal 1 minggu.
![]() |
Gambar 6. Proses pemberian warna pada Batik Bantengan |
Pada tahun yang sama ia mengambil keputusan penting untuk memindahkan studio dan galerinya ke Bumiaji desa asalnya Bantengan. Langkah ini bersifat simbolik yang menjadikan Bantengan pulang dalam bentuk seni yang dihormati.
Kesimpulan
Anjani Sekar Arum memberikan sebuah contoh bahwa bisnis dan melestarikan budaya bukan hanya kepentingan pribadi, tetapi untuk kepentingan berdampak ke depannya daam melestarikan seni tradisional, memberdayakan generasi muda, dan mengangkat ekonomi lokal. Sukses tidak hanya dimulai dari perkotaan saja, tetapi juga dimulai dari tempat kita tinggal. #APAXKBN2025
Referensi
Pengalaman Pribadi
Youtube SATU Indonesia
FB Semangat Astra Terpadu
https://kumparan.com/kumparannews/mengenal-anjani-sekar-arum-dan-usaha-pelestarian-batik-bantengan-1r4q4BgnIrm/2 diakses 4 Oktober 2025
https://www.visitlumajang.com/pesona-kesenian-bantengan-yang-dapat-ditemukan-di-kawasan-tengger/4103 diakses 4 Oktober 2025
https://travelgalau.com/bantengan-batik-more-than-just-fabric-a-living-legacy/ diakses 4 Oktober 2025
https://swa.co.id/read/188377/jual-200-potong-per-bulan-anjani-lestarikan-batik-bantengan diakses 4 Oktober 2025
https://ekonomi.bisnis.com/read/20250526/257/1879990/marak-impor-batik-tiruan-perajin-berkurang-40-dalam-4-tahun-terakhir diakses 4 Oktober 2025
Pejuang Rupiah VS Ikan Pecah Perut
![]() |
Ilustrasi Ilustrasi Pejuang Rupiah VS Ikan Pecah Perut |
Kedua kelopak mataku berat,
sungguh berat sekali sore ini. Padahal Maghrib juga belum usai. Tidak, aku
belum boleh tidur. Masih banyak serangkaian produktivitas yang harus
kukerjakan. Rasanya jenuh sekali. Bagaimana bisa, di saat kurang tidur seperti
ini. Ujian malah datang sesuka hati. Siapa yang tak bete coba. Tiba-tiba
sesuatu yang diharapkan justru berbalik arah. Seharusnya aku sudah beristirahat
sebelum Maghrib tiba. Namun yang kudapati, aku mendapatkan pekerjaan tambahan.
Bu Mia tak datang. Katanya ia sedang tidak enak badan. Yah, aku juga sama.
Bedanya kupaksakan saja.
“Astaghfirullah …” Aku mencoba menghela napas, menghidu oksigen
sebanyak mungkin ke dalam paru-paru. Rasanya, jari-jariku gemetaran untuk
menulis. Sudah lama sekali tidak menulis, rangkaian kisah penuh tanya dan
mengabadikannya dalam jejeran aksara.
Aku mengambil tas sampir merah
jambuku. Sebuah tas legenderis yang diberikan Ibu Sumi, salah satu guru senior
yang ada di sekolah Tadinya Mesra dua tahun lalu. Tepat, dua bulan setelah aku
memutuskan mengundurkan diri dari sekolah itu. Tak kusangka, takdir justru
membawaku kembali ke sekolah itu. Sekolah yang kupikir bukan menjadi ranahku
untuk menghidupi diri selain mencerdaskan anak bangsa.
Kini kuhitung satu per satu
lembaran rupiah yang baru saja kudapatkan karena menggantikan temanku hari ini.
Lembaran yang sudah lama tidak pernah kupegang kembali setelah delapan bulan
lalu. Aku resmi menjadi pengangguran pada waktu itu. Atas dalih memulihkan
diri. Setelah sakit yang menerpa diriku.
Bagi sebagian orang. Uang
tampaknya adalah hal yang paling mudah didapat. Sementara bagi diriku, uang
adalah sesuatu yang bisa pergi kapan saja. Namun untuk mendapatkannya,
tampaknya aku tak boleh memberikan ruang harapan yang besar. Katanya, perempuan
tak perlu terlalu memusingkan mencari nafkah. Sebab ia ditakdirkan sebagai
tulang rusuk kehidupan. Bukannya tulang punggung keluarga.
Aku sungguh percaya akan hal itu.
Sebab, sebagaimana pun aku berusaha mencari nafkah untuk menghidupi diriku.
Ujung-ujungnya aku berada di barisan penerima nafkah. Suatu hari nanti, suatu
waktu yang tidak kutahu kapan itu kedatangannya. Bisa itu dalam waktu dekat
ataupun dalam waktu yang tidak ditentukan.
“Pi, Pi. Calon suamimu itu ya
hitam,” ucap Mama malam ini.
“Ya, enggak apa-apa Ma. Walaupun
hitam, dia itu manis dan paling penting dia mau samaku loh Ma. Percuma Ma, mau
cakep ataupun kaya raya. Kalau enggak mau samaku sama aja.”
“Iya ya Pi. Namanya kau cinta
sama dia. Makanya kau bilang dia ganteng.”
Bagiku, untuk membuat orang lain
menjadi kelihatan lebih tampan adalah dengan tidak melihat orang lain. Aku
tidak memandang sisi itu dari calon suamiku itu. Namun sisi yang berbeda, saat
aku memutuskan untuk mendekatinya lebih dahulu. Sebelum kubuka ruang
lebar-lebar. “Aku saja tidak menyangka Ma. Akhirnya setelah sekian lama. Justru
karena pengangguran inilah aku bisa menemukannya. Kalau enggak pun. Sampai
sekarang aku hobinya kerja terus.” Yah kadangkala bukannya kerja yang dibayar,
melainkan seringnya bekerja tanpa pamrih.
“Iya, itu gimana ceritanya Pia.
Kok bisa dia mau samamu.”
“Panjanglah Ma ceritanya, tapi
intinya begitu. Hubungan itu memang harus saling memperjuangkan. Buktinya dia
datang ke rumah duluan kan. Beda dari yang lain. Enggak kunjung datang,
walaupun sudah terlanjur nyaman.” Sungguh, aku tidak mungkin menceritakan
skenario panjang bagaimana bisa aku sedang dalam fase berusaha saling mengenal
sebelum ke jenjang berikutnya. Rasanya seperti lorong waktu yang hendak
disusuri. Namun yang pasti aku belajar arti kesederhanaan, kerja keras, dan
rasa syukur darinya. Salah satu poin yang membuatku tertarik dengannya adalah
ketika aku mendengar ia mampu mengolah keuangan. Menarik juga.
Ingatanku kembali pada
percakapanku dengan Ibu Sinta, temannya Ibu Sumi siang tadi sebelum masuk
kelas. Kami berbincang tentang satu hal. Bagaimana tentang kehidupan rumah
tangga era saat ini.
“Kamu gimana Pia. Dia gajinya
berapa?”
“Tiga juta Bu,” ucapku yakin.
Seingatku itu yang pernah ia ucapkan pada Mama ketika pertama kali datang ke
rumah. Sejujurnya menanyakan gaji adalah hal yang sensitif. Namun bagi seorang
pria, itu yang selalu ditanyakan di saat pertama kali hendak mendekati
wanitanya. Apakah ini bagian dari skenario matre? Tentu tidak. Pada kehidupan
yang serba tidak pasti ini. Orang-orang selalu mencoba untuk realistis.
“Oh. Gitu ya Pia. Kalau begitu,
kamu juga harus bantu dia. Tiga juta sebenarnya enggak cukup kalau berkeluarga.
Dianya satu juta. Kamunya dua juta. Kalau makan ya ala kadarnya Pia. Soalnya
apa-apa itu serba mahal. Apalagi kalau kalian tinggalnya nyewa.”
Tunggu-tunggu, sebentar. Mamaku
selama ini juga hanya diberikan dua juta per bulan oleh ayah. “Pantesan Bu.
Mama hanya sanggup membeli ikan pecah perut.” Ikan pecah perut, jelas bukanlah
ikan yang segar. “Sayangnya ayah selalu menuntut makan-makanan yang enak. Kalau
Pia Bu, untuk memberikan pengertian. Ajak ayah belanja, daripada Pia dikasih
uang. Supaya mengerti gitu.”
Ibu Sinta tertawa. “Iyalah Pia.
Makanya hanya bisa ikan pecah perut. Terus bayam sama terilah.”
“Itulah Bu, untuk menghadapi itu
Pia belajar menanam buat suatu hari nanti kalau lagi masa kritisnya. Kalau bisa
sekalian pu melihara ikan.” Aku teringat, bagaimana calon Suamiku berusaha
untuk menghemat pengeluarannya. Alih-alih ia seolah pelit terhadap dirinya
sendiri. Kadangkala, sering kusaksikan ia harus bergerumul ria dengan teriknya
panas ataupun dengan beban berat yang menopang tubuhnya. Ia tidak gengsian.
Saat teman-temannya sudah berumur dan berkeluarga. Meski ia hanya seorang buruh
dan aku seorang guru. Bagiku dia juga merupakan guru kehidupan juga.
“Nah, itu Pia. Kau kan pintar.
Bisa nyari dari mana saja.”
Lagi-lagi, julukan itu selalu
yang menjadi kartu As orang lain untuk menyarankanku akan suatu hal. “Iya Bu.
Sebelum Pia menikah nanti, Pia sedang mempersiapkannya saat ini. Mungkin bukan
sekarang, tapi nanti berpenghasilannya.”
“Nah, makanya itu yang konten
kreator aja pun jadi pengusaha rata-rata.” Ibu Sinta menunjukkan orang-orang
dengan jumlah pengikut banyak yang memberikan sebuah postingan sebuah
penghasilan dari konten.
“Pia sebenarnya begitu juga, cuma
lagi fokus di tulisan saja. Katanya buat penghasilan tiga bulan per bulan itu
harus menulis sebanyak 1000 artikel. Pantesan, mereka itu ya Bu postingannya
bisa sampai ribuan juga. Makanya bisa mengumrohkan anggotanya.” Baiklah mimpi
saja terus Pia. Padahal selama ini, rekam jejakku tidak menghasilkan apa-apa.
Selain hinaan karena disangka pengangguran hanya di depan laptop menulis
artikel di blog yang dibangun sendiri.
“Nah, itulah Pia. Pesan ibu gitu.
Kamu sebaiknya bisa bantu suamimu itu kalau mau hidup yang penuh dengan gizi.
Pintar-pintarlah.”
Aku mengangguk dan memutuskan
kembali ke kelas untuk mengajar anak-anak. Meski rasanya panas dingin, tapi
beginilah pejuang rupiah itu.
SELESAI
Proses Kreatif Penulisan Cerpen
Pejuang Blog Adsense 2025
![]() |
Gambar 1. Pejuang Blog Adsense 2025 |
Setiap kesuksesan selalu ada rumusnya dan rumus setiap orang selalunya mengalami sedikit perbedaan karena adanya faktor keberuntungan.
Harapannya sih dengan saya membuat linimasa ini membuat saya lebih aktif ngeblog lagi untuk mencapai goals tiga juta per bulan dari Adsense itu sendiri. Katanya sih, kalau mau mode seperti itu dengan kondisi blog saya yang enggak punya niche khusus dan mode SEOnya berantakan. Ya salah satu caranya ada menulis sebanyak 1000 artikel. Wuaw banyak banget ya, rasanya mau gempor. Kalau dialokasikan bisa tiga tahunan. Itu pun postingannya setiap hari. Namun ada kondisi lain lagi kalau artikel kita banyak yang nyari. Sekitaran 60an artikel sudah bisa mencapai itu semua. Lagi-lagi, itu kan hanya sebuah praktik belaka bukan? Mari kita praktikkan di blog ini. Sembari menambah artikel, selagi itu pula memperbaikinya pelan-pelan. Asyik, mantap sekali.
Januari ke Agustus 2025
![]() |
Gambar 2. Blog Adsense Diary Harumpuspita 8 Bulan di tahun 2025 |
September 2025 Tembus Rising 1000 Rupiah
![]() |
Gambar 3. Analisis Data Blog Adsense September 2025 Diary Harumpuspita |
Nulis kali ini tuh sebenarnya saya mencoba menggunakan google trends untuk satu artikel. Sedikit berharap kalau view saya bakalan naik. Namun ternyata banyak yang datang karena saya mengulas film di bioskop baru tayang. Maklumlah, adik saya mah suka banget nonton.
Baru Sadar untuk Memperbaiki Blog dari Awal Postingan
Recap September 2025 (Langkah Awal Restart Ngebloging)
![]() |
Recap September 2025 (Langkah Awal Restart Ngebloging) |
Alunan lembut lagu Jauzi sedang berputar pagi ini. Kuputuskan untuk berusaha bercerita, sekaligus berkelana sebulan silam perjalanan menulis yang sejujurnya kembang kempis. Memang masih banyak yang perlu dipelajari. Banyak pula yang harus diperbaiki tentang performa blog. Apalagi masih jauh dari kata SEO. Bagaimana tulisan ini mudah ditemukan orang-orang lain di luar sana. Eh, itu mulu pembahasannya. Mari kita berkelana ke sebulan sebelumnya di bulan September 2025.
13 Postingan Terbaru dalam Sebulan
Setelah saya melihat ke belakang tentang rekam jejak sebelumnya. Akhirnya saya menyadari kalau bulan ini merupakan postingan terbanyak dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Padahal sebelumnya juga enggak kepikiran untuk membuat postingan terjadwal. Apalagi setelah melihat di artikel bulan Agustus itu ada sebuah artikel yang ditulis nyicil dulu sebenarnya, yaitu tentang Oase Agustus. Tenang, itu bukan recap sebenarnya. Namun memang sebuah perjalanan apa sih yang terjadi selama bulan Agustus. Ah, selak lupa ya. Itu pun modalnya cuma nekat. Makanya perlu diperbaiki lagi.
![]() |
Recap September 2025 |
Review Film Box Office XXI
- Review Film War
- Review Film Sukma : Penukar Jiwa Saat Gerhana Tiba
- Review Film Maleficent : Peri Baik yang Tersakiti
- Review Film Kang Solah x Nenek Gayung (Kisah Horor Komedi Penuh Makna)
Dari keempat Film Box Office yang saya ulas dalam blog di bulan September. Hanya Maleficient sih yang ditonton di loklok saja. Hanya saja, karena saya pikir sayang kalau nggak diulas. Mending diulas, supaya suatu hari nanti saya bisa melihatnya kembali. Kalau dibilang rekomendasi yang mana bagi saya, paling yang pertama Maleficent dan kedua Kang Solah. Keduanya kisah penuh makna. Walaupun di film lain juga sama-sama bagus ya. Namanya juga film bioskop. Selera orang mah bisa saja berbeda-beda
Review Buku
- Review Buku Seandainya Dahlan Iskan Jadi Presiden. Bagi saya sebenarnya buku ini yang membuat saya tobat untuk menulis tanpa alasan. Yah, setidaknya pemantik semangat untuk terus menulis di era perjuangan menghasilkan uang dari blog Adsense sekarang katanya menurut teman-teman sangat tidak memungkinkan. Yah, kita lihat sajalah dulu ya.
Teknologi
- Pahami Teknik SEO Bersama Diary Harumpuspita. Gara-gara menuliskan artikel ini, setidaknya saya kembali memulai untuk memperbaiki performa blog. Bukan tentang pekara blognya bersarang atau tidak, tapi ternyata banyak sekali artikel-artikel sebelumnya yang harus diperbaruhi dan dirapikan. Supaya mudah terindeks di mesin pencarian.
- 8 Alasan Galaxy S25 FE Worth It Untuk Dimiliki. Sebenarnya tulisan ini diperuntukkan untuk komunitas Samsung Members. Hanya saja kok ya saya kurang puas pada waktu itu dikarenakan lagi-lagi terjebak deadline. Memang bahaya ini memang, kalau nggak begitu kan juga enggak menulis. Modal nekat saja karena kali pertama ikutan yang begituan. Seenggaknya dulu yang buta banget sama teknologi gadget. Sekarang sudah paham sedikit demi sedikit.
- Pengalaman Bersahabat dengan Chat GPT, Gemini, dan Meta AI. Saya memutuskan untuk menulis ini dikarenakan memang lagi maraknya kan membahas itu. Walaupun enggak sekeren-keren di luaran sana dalam mengekslor AI itu. Terlebih lagi untuk menghasilkan gambar terkece dengan gemini. Justru saya asyik belajar dengan Chat GPT saja. Sama iseng-iseng di Meta. Kalau dengan Gemini, ketika sedang kesepian saja biasanya.
- Pengalaman Membuat Aplikasi Website (Back End-Frond End). Harusnya artikel ini muncul empat tahun yang lalu, tapi enggak apa-apa. Supaya rekam jejaknya ada gitu buat dijadikan sebagai pembahasan sama orang-orang di luaran sana.
Lomba Blog
- Info Lomba Blog 2025. Memang bagi saya info-info lomba blog ini paling menantang. Saking sebalnya saya sering lupa. Pada akhirnya saya memutuskan untuk merangkumnya saja. Supaya tinggal gampang. Sepertinya artikel ini yang bakalan menjadi sering update dibandingkan artikel-artikel yang lainnya.
- Serba-Serbi Menulis Lomba Blog 2025. Saya percaya bahwasannya di balik sebuah kesuksesan ada sebuah cerita di dalam. Begitupula yang namanya kegagalan juga punya ceritanya juga. Proses kreatif dalam penulisannya saya rekam dalam artikel ini. Untuk dibaca ulang dan sebagai sebuah referensi untuk lomba blog berikutnya.
- Tips Awet Muda : Cegah Penuaan Dini Bersama 20Mefree. Bagi saya ini artikel yang memang benaran nekat untuk ditulis. Yah, walaupun begitu kelar juga dan saya mendapatkan pengetahuan baru.
Lifestyle
- Kumpulan Hari Apes yang Enggak Ada Dalam Kalender. Selain info lomba blog, artikel ini juga bakalan diperbaruhi ke depannya. Soalnya kan hari apes enggak memang nggak ada dalam kalender.