Showing posts with label tips. Show all posts
Showing posts with label tips. Show all posts

Curcol Kiat-Kiat Industri Kreatif 2025

Curcol Kiat-Kiat Industri Kreatif 2025
Gambar 1. Potretan pribadi mode bahagia berbagi

Energi kamu banyak banget ini dari mana? Tumben, alibi aja ya atau untuk menutupi rasa sedih yang enggak boleh keluar? Biasanya juga kalau lagi bersedih hati nggak bisa ngapa-ngapain, ngendep gitu aja di rumah, tidur, dan scralling konten yang relate dengan dengan kehidupan. Ujung-ujungnya sama, menyesal dengan waktu yang berjalan karena enggak menghasilkan apa-apa. Minimal karya gitu kek.

Bagi saya sukanya begitu, mau di mana pun yang penting tidak menyesal atas berjalannya waktu. Hanya saja lingkungan ini yang kadang suka nyinyirin ini itu dan membuat hati saya yang tadinya adem ayem mendadak nyes. Sakit saja begitu. Nggak apa sih, sakit terus sembuh sendiri. Hal yang menjadi masalahnya ditumpuk-tumpuk rasa sakitnya dan pada waktu yang tidak diketahui meluap begitu saja. Ujung-ujungnya tak tertolong. Masalah yang tadinya kecil, jadinya besar banget hingga mau keluar rumah rasanya malu banget.

Menjejaki di Industri kreatif ini sebenarnya ‘tidak ada matinya’ selagi orangnya ingin selalu berusaha untuk mewujudkannya dan paling penting adalah konsistensi. Kadang-kadang sampai mikir begini,  ini orang seberapa lama tahannya ya?

Ya, elah. Orang lain aja yang dikomentarin sedangkan diri sendiri saja masih belum jalan-jalan. Qadarullah, Alhamdulillah saya bisa kembali lagi terjun di dunia industri ini setelah sekian lama hibernasi disebabkan amanah.

Nah, itu. Ujungnya-ujungnya menyalahkan juga. Saya memang tipikal orang yang suka kamu mendem perasaan dan nggak bisa mengungkapkan kalau saya ini sedang sakit banget atau ya yang sejenisnyalah. Sampai-sampai orang menyangka bahwa saya bukanlah tipe orang yang baperan. Bahkan sampai saat ini jika saya bertanya tahu nggak kalau saya marah itu gimana? Kebanyakan mereka sih belum tahu kalau saya marah bagaimana.

Akhirnya saya tanya sama Mama sendiri di rumah. “Ma, kalau saya marah saya gimana?”

“Ya, kamu diam sih kalau lagi marah.”

I see. Diam adalah bahasa yang paling membingungkan menurut saya. Diam adalah bahasa ketulusan yang tak terjabarkan. Ah, nanti kita bahas pekara diam ya di episode selanjutnya.

Eh, emang di tahap ini kita bahas marah-marah ya?

Ya, enggak sih hanya ngebahas sesuatu yang mungkin bisa diambil ibrahnya saja dan dibuat pembelajaran. So, curcol kali ini saya ingin menarik kesimpulan dari rilis kehidupan yang telah berlalu.

1.      Enggak ada sia-sia dari sebuah ikhtiar

Pernah nggak kamu menginginkan sesuatu dalam hidup, tapi belum terwujud saat ini? Sampai pada akhirnya impian itu sempat terlupakan dan menyerahkan segalanya hanya kepada Allah Swt. Nah, itu pula yang saya alami saat ini. Eh, tahu-tahunya sudah terwujud. Padahal kemarin kayaknya sulit banget untuk melaluinya. Nyaris nyerah, nyaris nggak punya siapa-siapa dalam hidup. Sampai pada titik akhirnya, jalan yang gelap itu seketika terang benderang. Masyaa Allah

Ada satu kalimat yang paling saya suka dari Ustadz Adi Hidayat. Dia mengatakan begini, “Rezeki itu akan mendatangi kita dalam ikhtiar. Jadi, enggak usah takut kalau kita enggak dapat hari ini. Besok-besok bakalan dikumpulin tuh. Enggak usah khawatir akan rezeki itu, ia akan sebanding dengan usaha kita hari ini dan akan mendatangi kita sebagaimana maut mengejar kita.”

2.      Keliling diri kita dengan apa yang kita impikan

Saya dulu enggak suka dengan pemikiran bahwa kalau kita mau berteman itu nggak usah milih-milih. Mau dia kaya, miskin, berada ataupun tidak ya kita temani saja. Namun yang perlu diperhatikan adalah dengan siapa sih teman duduk kita itu. Sebab, ia yang akan menentukan siapa diri kita.

Kalau orang kaya itu bilang, kalau ingin kaya yah berteman dengan orang kaya juga. Kalau kita seorang penulis ya temannya juga para penulis. Begitu juga kalau kita pengusaha ya ketemunya juga para pengusaha, jangan para pendidik. Entar malah disuruh nggak usah jadi pengusaha, katanya sekarang hidup pada susah semua. Kalau jualan pada enggak laku. Begitupula kalau kita seorang pendidik, ketemu dengan para pengusaha. Entar malah dibilangnya begini, enggak usah ngajar, gajinya enggak ada. Enggak kaya-kaya.

Intinya kita boleh berteman dengan siapa saja, tapi yang perlu diperhatikan dengan siapa teman duduk kita berlama-lama. Ketemu dengan teman duduk yang mendukung keberhasilan kita itu jarang banget sih sebenarnya.

Digitalisasiyang mempertemukan

Kita enggak bisa tuh yang namanya memilih kita berada di lingkaran yang mana. Adanya digitalisasi ini justrulah yang membuat kita terhubung dengan orang-orang selingkaran itu. “Kalau impian kita tidak didukung, bukan impiannya yang diganti, tetapi pertemanannya yang diganti.” Itu mah kata JS Khairen dan saya pun juga membenarkan hal itu.

3.      Berharap hanya kepada Allah Swt bukan ikhtiar

Kalau kita berharap dengan apa yang kita lakukan itu adalah hal yang wajar sebenarnya, tapi enggak semua harapan kepada apa yang kita lakukan itu berlaku. Saat diterapkan kepada semua kondisi, hal yang ada kita itu bakalan kecewa ketika tidak mendapatkan apa yang kita harapkan itu.

Coba deh diganti dengan hanya berharap kepada Allah Swt, pasti hati tenang dan damai. Kalau enggak dikasih sekarang, mungkin nanti, dan kalau enggak terbalas pasti akan Allah gantikan dengan yang lebih baik lagi.

Secara matematis, ketika pemberian yang satu dan kita tidak mengharapkan apapun. Maka hasilnya tidak terdefinisi. Ya, hanya Allah Swt yang tau.

Jadi, mau itu berbalas ataupun enggak yah santai aja.

4.      Kalau tadinya solo, coba deh kolaborasi

Kerja sendirian itu asyik, tapi kerja bareng-bareng itu sangat asyik ketika kita mengetahui letak penghubungnya di mana. Kita akan menemui beragam karakter dari yang satu ke lainnya. Namun yang perlu digarisbawahi adalah kita itu harus selesai dengan diri kita sendiri.

Bagi saya orang-orang yang bisa bekerjasama itu adalah orang-orang yang memiliki energi besar. Sebab menyatukan banyak kepala itu nggak semudah membalikkan ayam di penggorengan. Apalagi menyatukan hati. #Plak

Nah, adanya fitur kolaborasi di Instagram ini sungguh asyik sekali. Jangkaunnya bisa lebih besar daripada apa yang kita kira, tanpa harus mengeluarkan biaya lebih besar. Walaupun untuk mencapai jangkauan lebih besar sesuai dengan targetnya masih Ads lagi yang lebih oke.

Kiat-Kiat Industri Kreatif 2025
Gambar 2. Kiat-Kiat Industri Kreatif 2025

Itu saja seputar curcol (curhat colongan) pada kesempatan ini. Sampai jumpa di curcol selanjutnya.

 

 

 

 


Pentingnya Mengetahui Sejarah Arkeologi untuk Peradaban Gemilang Indonesia

Pentingnya Mengetahui Sejarah Arkeologi untuk Peradaban Gemilang Indonesia
Gambar 1. Sejarah Arkeologi untuk Masa Depan Peradaban

Setelah mengunjungi situs Ilmu Arkeolog dan Benda Prasejarah (Cardihoyuk), saya semakin yakin bahwa Indonesia bisa menjadi peradaban bangsa yang gemilang.  Adanya informasi ini diperkuat setelah saya mengetahui tujuan Arkeologi untuk mengetahui bagaimana dan mengapa perilaku manusia kok bisa berubah dari waktu ke waktu. Para arkeologi mencari pola dalam evolusi peristiwa budaya yang signifikan seperti perkembangan pertanian, munculnya kota, atau runtuhnya peradaban besar dalam mencari petunjuk mengapa peristiwa terjadi.

Tujuan Adanya Masa Lalu

Katanya yang berlalu biarlah berlalu. Itu mah kata orang-orang yang berusaha untuk move on dari zona kehidupan. Takut akan ungkitan yang satu ke yang lain masa ya iya kita hidup di masa sekarang malah fokus ke masa lalu yang nggak bisa kembali.

Sementara kata Bung Karno kita itu harus “Jas Merah,” yang artinya jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Adanya sejarah ini membuat kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti masa lalu atau langkah apa yang akan kita ambil ke depannya. Bukannya terus mengulangi kesalahan yang serupa. Jika kita tidak belajar, bagaimana kita akan berhasil. Maka akan remedial mulu jadinya.

Perbedaan Belajar Sejarah Sewaktu Sekolah dengan Sekarang ini

Bagi saya, hal berbeda belajar Sejarah yang dulu dengan sekarang adalah mengambil ibrah atau manfaat dari Sejarah yang dibahas. Masa iya, ketika masa sekolah SMA dulu topik Sejarah adalah topik paling membosankan. Selain menghapal tanggal kapan terjadinya Sejarah hingga proses Sejarah Itu sendiri

Sementara belajar Sejarah saat ini sungguh berbeda. Saya mulai belajar buku-buku cerita Sejarah yang disajikan secara mengalir dengan mengambil ibrah dari tulisan tersebut. Bahkan beberapa waktu saya rutin mengikuti kajian diskusi Buku di Binjai untuk membahas Sejarah itu sendiri.

Saya menjadi tahu bahwasannya dulu tuh, umat muslim bisa runtuh kejayaannya ya karena Perpustakaannya dihancurkan. Itulah mengapa saya ingin membangun Perpustakaan Islami suatu saat ini. Mungkin belum sekarang terwujud, siapa tahu nanti ya kan.

Kembali lagi ke topic arkeolog. Teman-teman diskusi Binjai tuh pada bilang begini, barangsiapa yang mengetahui Sejarah maka ia akan mengetahui masa depan itu sendiri. Pada akhirnya menurut Ilmu Arkeolog dan Benda Prasejarah (Cardihoyuk) mereka akan mencari cara untuk memprediksi dengan lebih baik lagi bagaimana budaya akan berubah, termasuk budaya kita sendiri, dan bagaimana merencanakan masa depan dengan lebih baik.

Keunikan Arkeolog

Sejarah dengan bukti. Inilah yang menjadi inti utama dalam sebuah peninggalan. Biasanya setiap jejak itu meninggalkan ceritanya sendiri. Bagaimana kita tahu mereka hidup di tahun berapa? Secara sains pun kita bisa mengetahuinya dengan waktu peluruhan. Jadi, selain ilmu Bumi yang dipelajari Ilmu Sainsnya juga dapat.

Hal ini tentulah akan menambah keimanan kita tentang sebuah cerita yang telah Allah Swt sebutkan di dalam Al-Quran. Bayangin dong dalam sebuah Sejarahnya di sana disebutkan ada seorang Penguasa Zalim yang bernama Fir’aun dan setelah dibuktikan bahwa kisah itu nyata terjaga dan tidak dilebih-lebihkan. Hal ini mengingatkan kita bahwa dunia ini sementara. Harta dan tahta pun tidak dibawa mati sehingga membuat kita menjadi hamba yang bersederhana dalam memaknai kehidupan ini.

Menurut Ilmu Arkeolog dan Benda Prasejarah (Cardihoyuk) bayaran untuk seorang Arkeolog ternyata lumayan loh. Walaupun tugasnya mencari barang-barang peninggalan sejarah, setidaknya aktivitas mereka bisa membuat mereka hidup juga kan.

Kepribadian yang harus dimiliki Arkeolog
Gambar 2. Kepribadian yang harus dimiliki Arkeolog

Kepribadian yang harus dimiliki Arkeolog

Bagi saya, menjadi Arkeolog itu dibutuhkan teknik kesabaran dalam mencari. Bukan hanya itu saja, ini dibutuhkan juga sikap kritis, analitis, dan tentunya berkemampuan komunikasi.

Nah, ini gimana ta? Bukannya kalau menjadi Arkeolog itu tenang-tenang saja ya mengerjakannya dalam diam.

Selain menulis laporan, mereka sangat membutuhkan keterampilan komunikasi. Kemampuan komunikasi ini bukan hanya berhenti pada titik berbicara saja. Namun bagaimana kita bisa berbicara, mendengarkan, dan menulis.

Stamina Fisik paling Utama

Pekerjaan Arkeolog bukan hanya pasal menemukan saja loh. Seperti yang kita lihat pada potretan Arkeolog yang mulai menyingkirkan debu pada hasil temuan peninggalan. Namun proses itu semua sungguh tidaklah mudah. Seringkali mereka harus melakukan perjalanan jauh hingga mendaki untuk mendapatkannya. Ada pula dilakukan penggalian pula.

Hubungan Sejarah Arkeolog dengan Peradaban Gemilang Indonesia

Hidup adalah sebuah keteladanan. Bagaimana di zaman dulu Umat Muslim pernah memasuki fase kejayaannya nih, tepatnya pada masa Andalusia ya pada waktu itu. Masa lalu mungkin telah berlalu. Hidup juga tengah berubah, tapi keteladanan bisa kita lakukan dalam hidup.

Saya percaya bahwa suatu hari nanti Indonesia akan menjadi peradaban bangsa yang gemilang suatu hari nanti. Mungkin kali ini langkah saya kecil, tak mengapa. Tak perlu menjadi hal lebih besar untuk membuat perubahan besar. Apalagi Indonesia itu sudah kaya dengan sumber daya alamnya. Berarti tinggal orangnya saja yang dimotivasikan untuk sama-sama belajar menjadi lebih baik lagi.

 

 

 

Membangun Keberadaan Bisnis Digital Bersama Tav-Web dengan SEO dan Web Directory

Membangun Keberadaan Bisnis Digital Bersama Tav-Web dengan SEO dan Web Directory

Selain SEO (Search Engine Optimation) untuk memudahkan kita dalam menemukan sebuah bisnis dalam dunia digital. Ternyata ada lagi nih Sobi, yaitu Web Directory, yaitu sebuah website yang akan mengarahkan pengunjungnya menemukan bisnis kita. Salah satunya tav-web menjadi tempat untuk kita mencari tahu hal-hal yang berhubungan dengan web directory.

Penggunaan SEO ini sebenarnya nggak mudah untuk pemula. Namun bisa digapai ketika kita menekuni. Walaupun begitu, belajar bagi saya sepanjang hayat. Meskipun dulu pernah gencar sekali mendalami cara kerja SEO pada tahun 2019, tetapi apabila tidak diulangi lagi ya ilmu itu akan lari entah ke mana.

Maka pada kesempatan kali ini, mari kita belajar bersama tentang Pentingnya membangun Keberadaan Bisnis Digital bersama tav-web, baik itu secara SEO maupun web directoryanya.

Keuntungan Menggunakan SEO dan Web Directory

Sewaktu saya belajar dengan SEO Moms. Kebanyakan yang dibahas itu adalah secara teknisi bagaimana tulisan kita dengan mudah ditemukan di mesin pencarian. Mulai dari struktur, hingga hal-hal apa saya yang perlu ada di sana. Sayangnya, pada waktu itu saya belajarnya sambil-sambilan mengajar, sehingga ilmu yang di dalami yang setengah-setengah. Semoga saja di masa depan nanti, saya memang benar-benar bisa mengetahui konsep kerja SEO ini dengan bersungguh-sungguh.

Web Directory adalah indeks situs web dari seluruh dunia. Menurut tav-web sendiri Hal ini juga disebut sebagai direktori subjek, Indeks ini menampilkan banyak situs yang diatur sedemikan rupa sehingga mudah untuk diambil kembali.

Secara pemahaman yang saya telisik dari tav-web ini, Web directory ini lebih mengarahkan kepada pengalaman pengguna yang ada website itu sendiri. Kemudian diberikan pula akses menuju ke web lainnya yang memberikan tingkat kepercayaan tinggi. Ibarat ada yang mengatakan bahwa ini testimoni yang terpercaya dan enggak dibuat-buat. Adanya pengkategorian niche membuat situs web semakin  mudah ditemukan.

Ada 8 Manfaat yang bisa kita dapatkan ketika menggunakan Web Directory

1.       Meningkatkan Visibilitas Bisnis yang berarti bisnis kita bisa dengan mudah temukan oleh orang lain dalam audiens yang luas.

2.       Peningkatan SEO  dengan mendapatkan backlink yang berkualitas

3.       Mempermudah pencarian bisnis oleh pelanggan

4.       Meningkatkan kepercayaan pelanggan

5.       Akses ke pelanggan baru dan pasar yang lebih luas

6.       Mempermudah pemasaran dan Promosi

7.       Meningkatkan branding dan reputasi bisnis

8.       Meningkatkan peluang untuk kolaborasi bisnis

Jadi, ketika kita sudah menggunakan web directory, itu artinya kita juga sudah melalui tahap SEO untuk membangun keberadaan bisnis kita secara digital.

Alasan Directory We Masih Relevan

1.       Backlink Berkualitas

Sewaktu saya melihat-lihat jumlah pengunjung siapa saja yang menemukan website saya. Justru data yang masuk menyatakan bahwa berasal dari situs orang lain. Itulah mengapa pada directory web menawarkan backlink yang dapat meningkatkan domain situs kita.

2.       Target Lalu Lintas

Saat kita mencari suatu situs, tentunya akan mengarahkan kita kepada situs yang lebih terspesifik lagi. Sehingga kita bisa mendapatkan ilmunya secara menyeluruh, tanpa harus pusing ini habis ini bagaimana ya, apa-apa saja ya. Sebab kita akan menemukan hal berkaitan dengan itu.

Selain itu, target lalu lintasnya juga memungkinkan Visibilitas Lokal yang memungkinkan direktori fokus pada bisnis lokal sehingga memberikan kesempatan bagi kita untuk menjangkau audiens target di wilayah tertentu.

Kesimpulan

Belum ada kata terlambat untuk belajar dan memahami suatu ilmu. Kalau misalnya ketemunya sekarang, berarti siapnya sekarang. Sehingga berusaha memahami cara kerja SEO dan Web Directory bisa kapan saja. Yah, kalau misalnya bisa dipercepat mengapa pula harus diperlama ya kan.
SEO dan Web Directory adalah paket lengkap untuk memudahkan audiens menemukan situs bisnis. 

Berselancar di Jack and Allies, Tempat Informasi Buku Anak-Anak

Berselancar di Jack and Allies, Tempat Informasi Buku Anak-Anak

Deringan telepon memanggil saya di sore hari. Berselancar di dunia maya melihat-lihat inspirasi. Ternyata dari kakak Ipar yang menghubungkan saya pada Adiba. Kebetulan sekali, saya melihat website www.jackandallies.com yang menyajikan artikel untuk buku anak. Waktunya sangat tepat sekali.

“Itu apa Ibu? Buku buat Kak Iba ya?” tanyanya setelah saya menunjukkan kamera belakang panggilan video.

“Lihat-lihat aja dulu Kak Iba. Ibu belum punya biaya.” Melihatnya antuasias pun membuat saya tersentuh. Berumah tangga sih memang belum, tapi jiwa keibuan ini sungguh bergetar. Wajah indahnya yang bersinar dan tentunya belum memiliki dosa. Anak-anak memang begitu, mereka begitu mempesona.

Ada keteduhan yang menjalar di hati. Bila mereka dididik dengan baik sejak dini, tentu amat membekas di hati dan memori itu bisa saja tersimpan lama hingga dewasa nanti. Bagi saya, setiap momennya adalah momen yang terindah.

Kebanyakan orang berpasrah kalau nggak punya yang enggak usah mencapainya atau ya sudahlah. Namun jika menunggu-nunggu saya harus berpunya, entah kapan. Sebab pada dasarnya urusan yang satu akan teralihkan kepada urusan lainnya apabila tidak langsung diambil peluangnya.

Kebetulan ponakan saya baru saja memasuki usia Taman Kanak-Kanak. Ia begitu lincah dan sangat senang berbicara. Saya sangat senang sekali, sebab bersamanya dunia ini terasa hidup.

Dulu, bagi saya membuat buku anak sangat sulit. Ternyata setelah ditelisik lagi, hal yang membuat sulit bukan karena kita tak bisa. Namun tak ada objeknya di sana. Semenjak kehadiran Adiba dalam hidup saya, saya baru memahami kembali bahwa inilah yang ia butuhkan.

Apa saja yang ada di Jackandallies.com?

1.       Pengetahun Tentang Buku Anak

Ibarat sebuah petunjuk, website ini akan memberikan kita hal-hal yang berkaitan dengan pentingnya dibacakan buku untuk anak. Termasuk psikologis sang anak yang dibacakan buku. Percayalah, tak ada yang sia-sia ketika kita membacakan buku kepada anak sejak dini. Otaknya akan merespon cepat.

2.       Katalog Buku

Selain memberikan pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan buku anak. Website ini juga menyediakan katalog produk yang mengutamakan nilai-nilai pendidikan untuk mendukung gerakan literasi di Indonesia. Fokus kategori utamanya buku anak-anak.

3.       Request Buku di www.jackandallies.com

Kita bisa merequest buku di website Jack And Allies dengan menyertakan nama, email, judul buku, dan pesanannya

Kehadiran website Jackandallies ini bisa membantu kita untuk menemukan buku yang cocok untuk anak-anak. Apalagi yang bersifat edukatif. Berikut ini tips yang disampaikan oleh Jack and Allies untuk memilih buku pada usia di bawah 10 tahun.

1.       Pilih Buku dengan ilustrasi Menarik, biasa mereka sangat menyenangi dengan gambar yang cerah dan penuh warna. Sehingga membantu mereka memahami cerita lebih baik.

2.       Sesuaikan dengan usia dan minat anak. Anak-anak biasa suka memilih, “hari ini kita mau cari tahu apa tentang apa ya?”

3.       Pilih buku dengan cerita sederhana dan padat makna. Kita bisa memilih dengan alur yang sederhana. Namun mengandung pesan yang bermanfaat.

4.       Bagian yang paling terpenting adalah memperhatikan pesan moral dalam cerita haruslah mengajarkan nilai-nilai positif seperti kerja sama, keberanian, kebaikan hati.

“Ibu, rawat ayam kak Iba ya,” ucapnya setelah memberikan seplastik ayam teletubis yang berwarna ungu.

Saya yang masih membaca Al-Quran pun lantas mengarahkan pandangan ke arah wajahnya. Matanya tidak bisa membohongi, “Kak Iba kenapa?”

Iya pun menangis karena takut ayam telutubisnya mati.

Saya segera mendekatinya dengan memeluknya dan berkata lembut nan sabar. “Enggak apa Kak Iba. Ayamnya hanya kedinginan saja, ia hanya butuh kehangantan saja. Yuks kita letakkan di tempatnya.”

Belajar dan Bermain Bersama ponakan.

Ia tersenyum setelahnya dan masih memperhatikan ayam telutubisnya. Setelahnya seperti biasa, saya menawarkan untuk menggambar bersama. Biasanya akan saya selipkan tuliskan sebuah narasi untuknya, layaknya buku anak-anak pada umumnya.


Pengalaman Keajaiban Beramal Sedekah Subuh Diary Harumpuspita

Pengalaman Keajaiban Beramal
Gambar 1. Pengalaman Keajaiban Beramal Subuh Diary Harumpuspita

Berdasarkan World Giving Index (WGI) dari Charities Aid Foundation (CAF). Indonesia telah menduduki peringkat pertama sebagai Negara paling dermawan di dunia tujuh tahun berturut-turut sejak menyalip Myanmar pada tahun 2017. Hal ini juga terlepas dari organisai penggalang dana untuk menghimpun donasi dari masyarakat untuk kemajuan masyarakat yang membutuhkan. Salah satu di antaranya adalah www.unitedwayyuma.org sebagai lembaga penggalang dana untuk orang miskin. 

Sebagai rakyat biasa yang memulai kebiasaan baik. Awalnya dulu memang tak terbiasa yang namanya bersedekah. “Wong kere kok sok-sokan sedekah.” Begitulah ungkapan orang-orang sekitar. Ternyata sedekah itu tidak memberatkan ketika dilakukan secara rutin. Diary Harumpuspita memiliki sebuah cerita yang begitu menakjubkan nih. Simak ceritanya ya. 

Dulu saya pernah berpikir seperti ini, kok doa saya enggak dikabulkan ya? Kayaknya capek banget berdoa dan berusaha sampai sekarang. Sampai-sampai itu mikirnya gini, patutlah kan enggak dapat restunya orang tua.

Mulailah saya menyalahkan nasib yang sedang dijalani saat ini. Namun ternyata, mengeluh dengan nasib malah membuat semua langkah terasa sakit. Sampai pada suatu ketika ujian cinta itu datang dan saya berlindung kepada-Nya. Saya bertanya lagi pada-Nya, “Ya, Allah ini benar nggak ya perasaan ini, apa benar ini semua murni karena-Mu?”

Sejak saat itu, ibadah yang tadinya dilambat-lambatkan sekarang tepat waktu dan ditambah sunnahnya. Sejujurnya ini adalah teknik merayu pada-Nya. Kita tidak pernah tahu amalan apa yang akan mendekatkan diri kepada jodoh kita.

Hingga suatu ketika teman SMA saya yang bernama Dyah datang ke Medan. Ia bercerita bahwa ia memiliki sebuah keinginan yang besar dalam hidupnya, yaitu diterima kembali kepada keluarganya. Ia bilang, bahwa mustahil ia akan kembali ke tempatnya yang lama. Sebab kakak iparnya pun tetap pendirian orangnya.

Arahan yang saya berikan padanya yang pertama kali adalah

1.       Salat Hajat

Bagi saya, solat hajat ini selalu menjadi penawar untuk saya ketika hati bersedih. Maka saya arahkan ia untuk melaksanakannya sebanyak maksimal 40 hari tanpa putus. Kalau putus mah harus ulang lagi dari awal.

Awalnya berat bagi Dyah, selama ini ia tak terbiasa shalat 5 waktu. Namun saya selalu katakan, “enggak apa-apa Mbak sholat hajat saja, insyaa Allah pasti bisa.”

2.       Sedekah Subuh

Saya bercerita kepada seseorang yang sudah menikah, “kak rahasianya apa ya biar supaya bisa menikah?”
“Sedekah subuh dik, setelah itu dibagi-bagikan kepada anak-anak yatim terdekat apabila sudah terkumpul banyak.”

Saya segera menyampaikan hal itu kepada Dyah dan ia pun sepakat untuk mencoba sedekah subuh. Sejak saat itu, saya pun rutin dan semangatan juga mengamalkannya. Walaupun memang selama ini saya juga sudah mengamalkannya lebih dulu. Setiap subuh kami bersedekah memasukkannya ke dalam sebuah kotak seperti celengan sembari mengucapkan hajat kami masing-masing. Jika dulu saya memberikannya hanya dengan nominal yang kecil. Kali ini saya memberikan nominal terbaik menurut saya yang tidak memberatkan. Jika dulu mengeluarkan uang 5k rupiah untuk bersedekah sulit sekali rasanya di saat kita tidak punya, kini ringan saja. Adanya sedekah subuh ini membuat saya tetap berbagi di segala kondisi.

Proses Perjalanan

“Mbak, aku sekarang sudah bisa shalat 5 waktu sama tahajud,” lapornya melalui pesan WA. Hati sungguh terharu sekali, bahkan saya dulu juga tidak mewajibkan ia untuk memprioritaskan hal itu. Justru dengan sendirinya, shalat 5 waktunya mengiringi. Sungguh betapa bahagianya saya mendengarnya. Kami pun saling mengingatkan satu sama lain pekara ibadah.

“Mbak, ini sudah mendekati hari ke 40, Dyah apakan ini Mbak? Kata orang-orang mustahil sekali.” Ia pun memfoto celengannya yang ditandai berapa banyak ia telah solat hajat. “Tapi Mbak, abang saya baru nanyakin kabar aja tadi pagi.”

Bergetar tiba-tiba hati ini. “Nggak apa Mbak, tetap saja lakukan sampai terwujud. Nanti saya ikut bantu mendoakan Mbak juga.” Ternyata Dyah sungguh-sungguh orangnya, sementara yang mewujudkannya hanya Allah Swt. Saya sejujurnya tidak punya kuasa di sana, hanya menyarankan yang sesuai dengan syariat saja selama ini. Tanpa terasa, saya mulai terbiasa menebengkan doa. Doanya kak Dyah ada juga di doa saya. Abangnya yang mengabarkan seperti memberikan sisi terang meskipun samar-samar.

“Mbak kalau enggak ketemu anak yatim gimana? Mbak kayaknya ada diambil sama ponakankulah beberapa uangnya.”

“Kasih pemulung mbak yang kira-kira layak kita beri.” Hal ini pun juga kadang terjadi pada saya, ini gimana ya. Mau dialokasikan ke mana? Apakah ke masjid, anak yatim, atau  malah ke lembaga lainnya? Kadang kalau waktunya sudah lewat, waktunya ditahan-tahan malah jatuhnya berdosa menahan hak orang lain.

Jadi, memang uang sedekah subuh itu sungguh tidak terasa kali dikeluarkan setiap harinya. Sehingga ketika dikumpulkan ke seluruhannya ternyata lumayan banyak dan tidak memberatkan keluar dari tangan.

Ternyata ada juga lembaga yang amanah dalam mengalokasikan donasi untuk orang-orang yang membutuhkan.

United Wayyuma Program Amal Transparan

United Wayyuma yang beralamatkan website www.unitedwayyuma.org ini merupakan organisasi nirlaba global yang didedikasikan untuk menemukan, mendanai, dan melatih organisasi yang benar-benar berbasis komunitas dalam memberdayakan anak-anak dan remaja.

United Wayyuma Program Amal Transparan
Gambaer 2. Dokumentasi penerimaan bantuan dari organasasi United Wayyuma

Transparasi mereka dalam melaksanakan kegiatan :

1.       Pelaporan Keuangan yang Jelas

2.       Pelaporan kegiatan

3.       Komunikasi yang Terbuka berupa

4.       Penerapan Teknologi yang menggunakan platform donasi online

Strategi United Wayyuma dalam mewujudkanTransparansi

1.       Membangun budaya transparasi dalam setiap aspek operasional

2.       Menyediakan pelatihan sumber daya staf dalam hal pelaporan, pengelolaan keuangan, dan komunikasi publik.

3.       Bemitra dengan ahli berupa konsultan keuangan, auditor independen, atau perusahaan teknologi.

4.       Memanfaatkan media digital dengan membuat situs akses mudah ke laporan, pembaruan kegiatan, dan cerita sukses.

Dokumentasi pendidikan finansial dari United Wayyuma
Gambar 3. Dokumentasi pendidikan finansial dari United Wayyuma

United Wayyuma ini sangat cocok menjadi solusi untuk mengalokasikan dana sedekah subuh yang sudah terkumpul. Insyaa Allah, amanah dan kita akan mendapatkan manfaatnya.

Akhir Kisah

Meskipun tampak mustahil bagi orang-orang, kami berdua tetap berusaha semaksimal dengan penuh harapan kepada Allah Swt. Tepat di hari ke-50 Dyah mendapatkan pertanyaan lagi dari abangnya. Katanya, mereka menginginkan Dyah untuk kembali bekerja di tempat mereka sebagai asisten apoteker. Orang yang dulunya bekerja di sana mendadak tidak amanah. Begitupun dengan Kakak Iparnya yang kini telah membuka akses komunikasi.

Saya senang sekali mendengarnya, meskipun akhirnya saya berpisah dengannya. Saya percaya Allah Swt akan menjagakan Dyah di sana dengan baik.  Rasa haru mengiringi langkah kami dan hingga sekarang kami terus berkomunikasi.

Kesimpulan

Ketika orang-orang mengatakan hal ini adalah mustahil. Saat itu pula Allah Swt mengarahkan kita untuk menengadahkan tangan dan terus merayu-Nya.

Seni Memperibet Diri VS Keep It Simpel


Seni memperibet diri VS Keep It Simple

Pengalaman Memperibet Diri Sendiri

Sebagai seorang yang terkenal sangat keras kepala, ini kata ibu saya dulunya. Sekarang masih terkesan sangat keras kepala, terlebih lagi terhadap impian di masa depan. Sudah dibilang juga nggak usah nulis, enggak ada gunanya, masih juga tetap nulis. Entah kapanlah kau bisa maju, asyik terpuruk aja.

Ada juga ungkapan dari sahabat saya mengatakan apa yang dia pandang terhadap diri saya.

Si kocik ini payah Ma, (waktu itu dia bilangkan ibunya) dia kalau udah satu ya satu. Kau pun Ni, namanya orang tua. Dia pasti tahu apa yang terbaik buat anaknya. Jadi begitulah, kupandang udah lama kali dirimu nulis, tapi kok enggak sukses-sukses gitu ya.

Saya menuliskan ini dengan perasaan yang sedikit nyelekit, menusuk jantung tanpa mengatakan sepatah kata apapun. Padahal ngakunya udah ikhlas dengan segala wahana ungkapan atau cara orang lain yang melarang saya untuk meneruskan dunia tulis menulis. Namun tak mengapa, saya harus keep it simple, bawa enjoy saja sama orang-orang yang julid.

(Masih berpikir, pengalaman apa yang memperibet diri sendiri)

Bermula ketika masa di perkuliahan. Gaya belajar saya pada waktu itu terkesan sangat lambat. Orang-orang sudah menggunakan kecanggihan teknologi dalam menyelesaikan tugas review jurnal berbahasa Inggris. Saya malahan berusaha tidak menggunakannya karena hanya merasa tidak mengerti dengan terjemahan secara digital. Berasa kurang memahami apa yang disampaikan secara bahasa Indonesia.

Apa yang terjadi?

Saking kuatnya saya mempertahan egois dalam diri untuk tidak menggunakan fasilitas canggih arahan teman saya. Alhasil apa yang saya dapatkan? Benar sekali, tugas tidak selesai tepat waktu dan saya dimarahin sama teman saya sendiri selaku pengumpul tugas. Fix, rasa nyelekitnya tak terlupakan sampai sekarang.

Pengalaman kedua cara memperibetkan diri adalah dengan mengerjakan tugas yang sebenarnya orang lain sudah mengerjakannya. Saya tetap mengerjakannya sebisa mungkin versi diri saya, walaupun sebenarnya saya itu harus menyiapkan diri bahwa hasil pekerjaan saya tidak digunakan oleh mereka. Alasannya sungguh sangat klasik. Yah, itung-itung buat latihan belajar bagaimana caranya membuat tugas itu. Sementara ada orang lain yang sedang menasehati diri saya. “Jangan begitu, kan enggak enak juga. Kalau mereka sudah buat, sementara kamu buat juga. Entah mereka mikirnya sebagai perbandingan jatuhnya. Enggak enakan jadinya.”

Waktu itu posisinya saya sudah mengerjakan separuh. Walaupun saya mengetahui tugas itu memang sudah dibuat orang lain. Entah mengapa saya merasa harus menutup mata atau pura-pura tidak tahu saja. Astaghfirullah, saya berusaha untuk melihat diri yang ternyata masih terbesit rasa keegoan tinggi. Enggak mau mengomunikasikan hal ini. Terlebih lagi memberikan sebuah alasan bahwa saya tuh akhir-akhir ini sungguh sangat sibuk, tapi tidak mampu mengatakannya dan akan mengusahakan nanti. Hingga akhirnya menuju hari terakhir barulah saya mengerjakannya dan alhamdulillahnya sih siap dikerjakan. Walaupun tugas saya belum sempat dibacanya pada hari yang dijanjikan.

Pengalaman ketiga cara memperibetkan diri adalah dengan tidak pernah meminta uang pada ayah saya padahal saya sungguh sangat butuh hingga akhirnya terlibat situasi gelap. Alasannya sungguh sangat klasik, saya berpikir ayah tidak punya uang karena setiap hari Ibu selalu mengatakan hal ini. Padahal aslinya, uang Ayah saya banyak tuh dan bahkan dihambur-hamburkan ke orang lain yang tidak tepat. Saya berharap orang sekeliling saya itu peka. Kalau saya sudah mengatakan tidak punya uang untuk ongkos ke kampus atau ke mana gitu ya dikasih. Nyatanya enggak ada yang peka :D. Nggak ada yang mau memberikannya kepada saya. Sampai pada akhirnya ini pengalaman yang menyedihkan. Saya tidak jadi ikutan daftar PPG Prajabatan hanya karena enggak punya uang  200 ribu untuk biaya ujiannya. Padahal saya tuh sudah mati-matian mengeluarkan energi untuk menjawab pertanyaan esai yang membuat kepala mendidih. Namun ya sudahlah, itu kan sudah menjadi masa lalu. Hal yang jelas setelah beranjak dari situ kalau saya bilang saya enggak punya ongkos buat kerja atau enggak punya paket internet auto ditawarkan pinjaman oleh keluarga saya.

Belajar Keep It Simple

Arti dari keep it simple  itu adalah menyederhanakan sesuatu yang berarti jangan memperibet diri loh. Misalnya ada pekerjaan rumah yang berantakan. Kita sudah lelah banget karena habis pulang kerja, terus lihat yang lain asyik sibuk sendiri sama kegiatan have funnya. Pasti bakalan menyuruhnya untuk membantu membereskan kan. Cara mengatasinya adalah dengan menyuruh secara baik-baik. Kalau enggak dikerjai, ya kerjai sendiri. Kok ribet, kan yang ingin suasana hidup rapi tuh diri sendiri bukan dia yang sedang have fun.

Kalau ketemu orang terdekat, khususnya keluarga. Dia enggak punya uang buat ongkos untuk perjalanan menimba ilmu. Sementara kitanya ada rezeki yang lebih. Berikan sedikit, tanpa perlu diminta. Kan simple, cara berbuat baik tanpa harus menurunkan ego.

Untuk pengalaman ini sebenarnya saya masih sangat minim sekali pengalamannya, tapi ada satu rekomendasi pembahasan tentang keep itsimple dalam hubungan yang mungkin bisa dipelajari. Kebetulan saya baru belajar dari acara Hajatan yang diadakan oleh Kemenkeulibrary.

Itu saja kali ya cerita pada awal pagi kali ini. Semoga menjadi perenungan bersama bahwa jangan mengambil pusing sesuatu yang sebenarnya masih bisa nggak perlu dipusingin, sebagai gantinya ya harus cari solusi untuk menurunkan rasa egois di dalam diri. Kalau masih sulit juga. Banyakin saja istighfarnya. Supaya Allah Swt melembutkan hati kita.